Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah diperbuat anak-anak perempuan Zelafehad.

Maka Mahla, Tirza, Hogla, Milka dan Noa,<x id="s" /> anak-anak perempuan Zelafehad, kawin dengan anak-anak lelaki dari pihak saudara-saudara ayah mereka;

Adapun Zelafehad<x id="q" /> bin Hefer tidak mempunyai anak laki-laki,<x id="r" /> tetapi anak perempuan saja, dan nama anak-anak perempuan Zelafehad ialah Mahla, Noa, Hogla, Milka dan Tirza.<x id="s" />

"Perkataan anak-anak perempuan Zelafehad itu benar; memang engkau harus memberikan tanah milik pusaka<x id="t" /> kepadanya di tengah-tengah saudara-saudara ayahnya; engkau harus memindahkan kepadanya<x id="u" /> hak atas milik pusaka ayahnya.

Inilah firman yang diperintahkan TUHAN mengenai anak-anak perempuan Zelafehad, bunyinya: Mereka boleh kawin dengan siapa saja yang suka kepada mereka, asal mereka kawin di lingkungan salah satu kaum dari suku ayah mereka.

Makhir mengambil seorang isteri bagi Hupim dan Supim; nama saudaranya perempuan ialah Maakha. Nama anak yang kedua ialah Zelafead.<x id="z" /> Zelafead hanya mempunyai anak-anak perempuan.

Kemudian mendekatlah anak-anak perempuan Zelafehad<x id="h" /> bin Hefer<x id="i" /> bin Gilead<x id="j" /> bin Makhir<x id="k" /> bin Manasye dari kaum Manasye bin Yusuf--nama anak-anaknya itu adalah: Mahla, Noa, Hogla, Milka dan Tirza--

kata mereka: "TUHAN telah memerintahkan tuanku untuk memberikan tanah itu kepada orang Israel sebagai milik pusaka dengan membuang undi,<x id="n" /> dan oleh TUHAN telah diperintahkan kepada tuanku untuk memberikan milik pusaka Zelafehad,<x id="o" /> saudara kami, kepada anak-anaknya yang perempuan.