Tetapi Yonatan menjawab Saul, ayahnya itu, katanya kepadanya: "Mengapa<x id="u" /> ia harus dibunuh? Apa<x id="v" /> yang dilakukannya?"

Berkatalah Saul kepada Mikhal: "Mengapa engkau menipu aku demikian itu dan melepas musuhku pergi, sehingga ia luput?" Tetapi jawab Mikhal kepada Saul: "Ia berkata kepadaku: Biarkanlah aku pergi, apa perlunya aku membunuh engkau?"

berkatalah ia kepada mereka: "Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu, sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu<n id="1" />?

Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban<x id="z" /> sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku,<x id="a" /> yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku<n id="1" />, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?

Lalu berkatalah Akhis kepada para pegawainya: "Tidakkah kamu lihat, bahwa orang itu gila? Mengapa kamu membawa dia kepadaku?

(24-10) Lalu berkatalah Daud kepada Saul: "Mengapa engkau mendengarkan<x id="s" /> perkataan orang-orang yang mengatakan: Sesungguhnya Daud mengikhtiarkan celakamu?<x id="t" />

Lalu berkatalah ia: "Mengapa pula tuanku mengejar hambanya ini? Apa yang telah kuperbuat? Apakah kejahatan<x id="y" /> yang melekat pada tanganku?

Ketika perempuan itu melihat Samuel<n id="1" />, berteriaklah ia dengan suara nyaring. Lalu perempuan itu berkata kepada Saul, demikian: "Mengapa engkau menipu aku?<x id="u" /> Engkau sendirilah Saul!"

Lalu Elkana, suaminya, berkata kepadanya: "Hana, mengapa engkau menangis dan mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?<x id="q" />"

Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel: "Mengapa<x id="s" /> TUHAN membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil dari Silo<x id="t" /> tabut perjanjian<x id="u" /> TUHAN<n id="1" />, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita<x id="v" /> dan melepaskan kita dari tangan musuh kita."

Lalu kata mereka: "Apabila kamu mengantarkan tabut Allah Israel itu, maka janganlah kamu mengantarkannya dengan tangan hampa,<x id="h" /> melainkan haruslah kamu membayar tebusan salah<x id="i" /> kepada-Nya; maka kamu akan menjadi sembuh dan kamu akan mengetahui, mengapa tangan-Nya<x id="j" /> tidak undur dari padamu."

Ia berdiri dan berseru kepada barisan Israel, katanya kepada mereka: "Mengapa kamu keluar untuk mengatur barisan perangmu? Bukankah aku seorang Filistin dan kamu adalah hamba Saul? Pilihlah<x id="m" /> bagimu seorang, dan biarlah ia turun mendapatkan daku.

Jika demikian, tunjukkanlah kesetiaanmu kepada hambamu ini, sebab engkau telah mengikat perjanjian<x id="y" /> di hadapan TUHAN dengan hambamu ini. Tetapi jika ada kesalahan padaku, engkau sendirilah membunuh<x id="z" /> aku. Mengapa engkau harus menyerahkan aku kepada ayahmu?"

Kemudian bertanyalah Saul kepadanya: "Mengapa kamu mengadakan persepakatan<x id="n" /> melawan aku, engkau dengan anak Isai itu, dengan memberikan roti dan pedang kepadanya, menanyakan Allah baginya, sehingga ia bangkit melawan aku menjadi penghadang seperti sekarang ini?"

Ketika Eliab, kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu, bangkitlah amarah<x id="j" /> Eliab kepada Daud sambil berkata: "Mengapa engkau datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau datang ke mari dengan maksud melihat pertempuran."

Sesudah itu berbicaralah Samuel kepada Saul: "Mengapa engkau mengganggu aku dengan memanggil aku muncul?" Kata Saul: "Aku sangat dalam keadaan terjepit: orang Filistin berperang melawan aku, dan Allah telah undur<x id="x" /> dari padaku. Ia tidak menjawab<x id="y" /> aku lagi, baik dengan perantaraan nabi maupun dengan mimpi.<x id="z" /> Sebab itu aku memanggil engkau, supaya engkau memberitahukan kepadaku, apa yang harus kuperbuat."