Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang,<x id="b" /> jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.<x id="c" />"

Maka bermimpilah<x id="k" /> ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah<n id="1" /> turun naik di tangga<x id="l" /> itu.

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: "Ambillah jelaga dari dapur peleburan serangkup penuh, dan Musa harus menghamburkannya ke udara di depan mata Firaun.

Lalu mereka mengambil jelaga dari dapur peleburan, dan berdiri di depan Firaun, kemudian Musa menghamburkannya ke udara, maka terjadilah barah, yang memecah sebagai gelembung pada manusia dan binatang,

Tidak di langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit<x id="t" /> untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?<x id="u" />

Sedang nyala api<x id="y" /> itu naik ke langit dari mezbah, maka naiklah Malaikat TUHAN dalam nyala api mezbah itu. Ketika Manoah dan isterinya melihat hal ini, sujudlah mereka dengan mukanya sampai ke tanah.<x id="z" />

Tetapi pada waktu itu mulailah gumpalan asap naik dari kota itu seperti tiang asap. Suku Benyamin menoleh ke belakang dan tampaklah kota itu seluruhnya terbakar, apinya naik ke langit.<x id="x" />

Ketika mereka memandang dari jauh, mereka tidak mengenalnya<x id="u" /> lagi. Lalu menangislah mereka dengan suara nyaring.<x id="v" /> Mereka mengoyak jubahnya,<x id="w" /> dan menaburkan debu di kepala<x id="x" /> terhadap langit.

dan juga supaya jangan engkau mengarahkan matamu ke langit, sehingga apabila engkau melihat matahari,<x id="c" /> bulan dan bintang,<x id="d" /> segenap tentara<x id="e" /> langit, engkau disesatkan<x id="f" /> untuk sujud menyembah<x id="g" /> dan beribadah kepada sekaliannya itu, yang justru diberikan TUHAN, Allahmu, kepada segala bangsa di seluruh kolong langit sebagai bagian mereka,

Ketika orang Ai berpaling menoleh ke belakang, tampaklah asap kota itu naik membubung<x id="h" /> ke langit; mereka tidak sempat melarikan diri ke manapun juga, sebab rakyat yang tadinya lari ke padang gurun, berbalik melawan pengejar-pengejarnya.

--karena Salomo telah membuat sebuah mimbar<x id="h" /> tembaga yang panjangnya lima hasta, lebarnya lima hasta dan tingginya tiga hasta, yang ditaruhnya di halaman--;ia berdiri di atasnya lalu berlutut<x id="i" /> di hadapan segenap jemaah Israel dan menadahkan tangannya ke langit,