Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya<n id="1" />.

Dan Daud menetap di kubu pertahanan itu dan menamainya: Kota Daud. Ia memperkuatnya sekelilingnya, mulai dari Milo<x id="h" /> ke bagian dalam.

Lalu berkemaslah perempuan itu dan dilakukannyalah seperti perkataan abdi Allah itu<n id="1" />. Ia pergi bersama-sama dengan keluarganya, lalu tinggal menetap sebagai pendatang di negeri orang Filistin tujuh tahun lamanya.

Maka kalau mereka hendak masuk dari pintu-pintu gerbang<n id="1" /> pelataran dalam, mereka harus mengenakan pakaian<x id="i" /> lenan; mereka tidak boleh memakai pakaian bulu domba waktu mereka bertugas di pintu-pintu gerbang pelataran dalam atau waktu menyelenggarakan kebaktian dalam Bait Suci.

Tetapi sesudah nenek moyang kami membangkitkan murka<x id="j" /> Allah semesta langit, mereka diserahkan-Nya ke dalam tangan Nebukadnezar, raja negeri Babel, orang Kasdim, yang merusak rumah itu dan mengangkut bangsa itu sebagai tawanan ke negeri Babel.<x id="k" />

Selanjutnya telah dikeluarkan perintah olehku, supaya setiap orang yang melanggar keputusan ini, akan dicabut sebatang tiang dari rumahnya, untuk menyulakannya<x id="c" /> pada ujung tiang itu dan supaya rumahnya dijadikan reruntuhan<x id="d" /> oleh karena hal itu.

Sebab itu aku mengeluarkan perintah,<x id="a" /> bahwa setiap orang dari bangsa, suku bangsa atau bahasa manapun ia, yang mengucapkan penghinaan terhadap Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego, akan dipenggal-penggal dan rumahnya akan dirobohkan menjadi timbunan puing,<x id="b" /> karena tidak ada allah lain yang dapat melepaskan<x id="c" /> secara demikian itu."