Pada suatu kali Yeremia memberi perintah kepada Barukh: "Aku ini berhalangan, tidak dapat pergi ke rumah TUHAN.

Bahkan raja memerintahkan pangeran Yerahmeel, Seraya bin Azriel dan Selemya bin Abdeel untuk menangkap<x id="d" /> juru tulis Barukh dan nabi Yeremia, tetapi TUHAN menyembunyikan<x id="e" /> mereka.

Raja Zedekia memberi perintah, lalu orang menahan Yeremia di pelataran penjagaan dan memberikan setiap hari kepadanya sepotong roti dari jalan tukang roti, sampai pada waktu segala roti<x id="b" /> habis<x id="c" /> di kota itu. Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran penjagaan<x id="d" /> itu.

Lalu raja memberi perintah kepada Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, katanya: "Bawalah tiga orang dari sini dan angkatlah nabi Yeremia dari perigi itu sebelum ia mati!"

Kemudian raja Ahas memerintahkan kepada imam Uria: "Bakarlah di atas mezbah besar itu korban bakaran pagi<x id="a" /> dan korban sajian petang, juga korban bakaran dan korban sajian raja, lagi korban bakaran dan korban sajian dan korban-korban curahan seluruh rakyat negeri; dan siramkanlah kepadanya segenap darah korban bakaran dan segenap darah korban sembelihan; tetapi mezbah tembaga itu adalah urusanku.<x id="b" />"