Dari situ ia pergi ke Bersyeba.<x id="l" />

Sebab itu sumur<x id="n" /> tadi disebutkan orang: sumur Lahai-Roi;<x id="o" /> letaknya antara Kadesh<x id="p" /> dan Bered.

Tetapi Abraham menyesali Abimelekh tentang sebuah sumur yang telah dirampas<x id="p" /> oleh hamba-hamba Abimelekh.

Sebab itu orang menyebutkan tempat itu Bersyeba,<x id="t" /> karena kedua orang itu telah bersumpah<x id="u" /> di sana.

Di sana disuruhnyalah unta itu berhenti di luar kota dekat suatu sumur,<x id="d" /> pada waktu petang hari, waktu perempuan-perempuan keluar untuk menimba air.<x id="e" />

Adapun Ishak telah datang dari arah sumur Lahai-Roi;<x id="u" /> ia tinggal di Tanah Negeb.<x id="v" />

Ketika hamba-hamba Ishak menggali di lembah itu, mereka mendapati di situ mata air yang berbual-bual airnya.

Kemudian mereka menggali sumur lain, dan mereka bertengkar<x id="h" /> juga tentang itu. Maka Ishak menamai sumur itu Sitna.

Lalu dinamainyalah sumur itu Syeba. Sebab itu nama kota itu adalah Bersyeba,<x id="d" /> sampai sekarang.

Lalu Allah membuka mata<x id="e" /> Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur;<x id="f" /> ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum.

Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba;<x id="s" /> dan Abraham tinggal di Bersyeba.

Setelah Abraham mati, Allah memberkati Ishak,<x id="y" /> anaknya itu; dan Ishak diam dekat sumur Lahai-Roi.<x id="z" />

Sesudah itu Ishak mendirikan mezbah<x id="r" /> di situ dan memanggil nama TUHAN.<x id="s" /> Ia memasang kemahnya di situ, lalu hamba-hambanya menggali sumur<x id="t" /> di situ.

Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar.<x id="w" /> Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.<x id="x" />

Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot,<x id="i" /> dan ia berkata: "Sekarang TUHAN telah memberikan kelonggaran<x id="j" /> kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu<x id="k" /> di negeri ini."

Ketika ia memandang sekelilingnya, dilihatnya ada sebuah sumur di padang, dan ada tiga kumpulan kambing domba berbaring di dekatnya, sebab dari sumur<x id="t" /> itulah orang memberi minum kumpulan-kumpulan kambing domba itu. Adapun batu<x id="u" /> penutup sumur itu besar;