TUHAN telah bicara<x id="u" /> dengan berhadapan muka<x id="v" /> dengan kamu di gunung dan di tengah-tengah api<x id="w" />--

Dengan tidak beralih<x id="k" /> tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu.

Anak-anak imam Harun haruslah menaruh api di atas mezbah dan menyusun kayu<x id="t" /> di atas api itu.

Lalu berteriaklah bangsa itu kepada Musa, dan Musa berdoa<x id="b" /> kepada TUHAN;<x id="c" /> maka padamlah api itu.

Pernahkah suatu bangsa mendengar suara ilahi, yang berbicara dari tengah-tengah api, seperti yang kaudengar dan tetap hidup?<x id="q" />

Dan sesudah gempa itu datanglah api.<x id="v" /> Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.<x id="w" />

Aku akan menetapkan pemusnah-pemusnah<x id="u" /> terhadap engkau, masing-masing dengan senjatanya; mereka akan menebang<x id="v" /> pohon aras pilihanmu dan mencampakkannya ke dalam api.<x id="w" />

Susunlah banyak kayu, nyalakan api, biarlah dagingnya masak betul, buanglah kuahnya dan biarlah tulang-tulangnya hangus.

Luluhlah<x id="o" /> gunung-gunung di bawah kaki-Nya,<x id="p" /> dan lembah-lembah terbelah<x id="q" /> seperti lilin di depan api, seperti air tercurah di penurunan.

Masakan Aku melupakan harta benda kefasikan di rumah orang fasik dan takaran efa yang kurang dan terkutuk<x id="m" /> itu?

Setiap kali apabila Yehudi selesai membacakan tiga empat lajur,<x id="x" /> maka raja mengoyak-ngoyaknya dengan pisau raut, lalu dilemparkan ke dalam api<n id="1" /> yang di perapian itu, sampai seluruh gulungan itu habis dimakan api<x id="y" /> yang di perapian itu.

Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak,<x id="l" /> anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau.<x id="m" /> Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba<x id="n" /> untuk korban bakaran itu?"

Dan mereka harus mengatur potongan-potongan korban itu dan kepala serta lemaknya<x id="u" /> di atas kayu<x id="v" /> yang sedang menyala di atas mezbah.

Kemudian haruslah ia memotong-motongnya menurut bagian-bagian tertentu, dan bersama-sama kepalanya dan lemaknya<x id="g" /> diaturlah semuanya itu oleh imam di atas kayu yang sedang menyala di atas mezbah.

Anak-anak<x id="g" /> Harun harus membakarnya di atas mezbah,<x id="h" /> yakni di atas korban bakaran<x id="i" /> yang sedang dibakar di atas api,<x id="j" /> sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.<x id="k" />

Kemudian ia harus meletakkan ukupan itu di atas api yang di hadapan TUHAN, sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian<x id="y" /> yang di atas hukum Allah, supaya ia jangan mati.<x id="z" />

"Katakanlah kepada Eleazar,<x id="u" /> anak imam Harun, supaya ia mengangkat perbaraan-perbaraan<x id="v" /> dari antara kebakaran itu, lalu hamburkanlah api itu jauh-jauh, karena semuanya itu kudus,

tetapi bumi membuka mulutnya dan menelan mereka<x id="j" /> bersama-sama dengan Korah, ketika kumpulan itu mati, ketika kedua ratus lima puluh orang<x id="k" /> itu dimakan api, sehingga mereka menjadi peringatan.<x id="l" />

Lalu berfirmanlah<x id="q" /> TUHAN kepadamu dari tengah-tengah api; suara kata-kata kamu dengar, tetapi suatu rupa<x id="r" /> tidak kamu lihat, hanya ada suara.<x id="s" />