inilah firman yang telah diucapkan TUHAN mengenai dia: Anak dara, yaitu puteri<x id="q" /> Sion,<x id="r" /> telah menghina engkau, telah mengolok-olokkan engkau; dan puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala<x id="s" /> di belakangmu.

Keluarkanlah jeritanmu, hai puteri Galim!<x id="k" /> Perhatikanlah, hai Laisya! Jawablah dia, hai Anatot!<x id="l" />

Kerjakanlah ladangmu seperti di tepi sungai Nil, hai puteri Tarsis, sudah tidak ada lagi galangan-galangan kapal!

Puteri Sion<x id="j" /> tertinggal<x id="k" /> sendirian seperti pondok<x id="l" /> di kebun anggur, seperti gubuk di kebun mentimun dan seperti kota yang terkepung.

Sebab kebun anggur yang luasnya sepuluh hari membajak akan menghasilkan hanya satu bat anggur; dan satu homer benih akan menghasilkan hanya satu efa gandum.<x id="o" />"

Hari ini juga Asyur akan berhenti di Nob,<x id="m" /> mengacung-acungkan tangannya<x id="n" /> ke arah gunung puteri Sion,<x id="o" /> bukit Yerusalem.

Mereka mengirim anak domba<x id="g" /> kepada pemerintah<x id="h" /> negeri, dari Sela<x id="i" /> melalui padang gurun ke gunung puteri Sion<n id="1" />.<x id="j" />

Kebaskanlah debu<x id="e" /> dari padamu, bangunlah,<x id="f" /> hai Yerusalem yang tertawan! Tanggalkanlah ikatan-ikatan dari lehermu,<x id="g" /> hai puteri Sion<x id="h" /> yang tertawan!

Turunlah dan duduklah di atas debu,<x id="y" /> hai anak dara,<x id="z" /> puteri Babel<n id="1" />! Duduklah di tanah dengan tidak bertakhta, hai puteri Kasdim!<x id="a" /> Sebab engkau tidak akan disebutkan lagi manis dan genit.<x id="b" />

Sebab itu aku berkata: "Buanglah mukamu terhadap aku, biarkanlah aku menangis<x id="p" /> dalam kepahitan<n id="1" />; janganlah mendesak aku, supaya aku terhibur mengenai kebinasaan puteri bangsaku.<x id="q" />"

Dan ia telah berfirman: "Engkau tidak akan beria-ria<x id="u" /> lagi, hai anak dara<x id="v" /> yang digagahi, hai puteri Sidon! Bangkitlah, mengungsilah kepada orang Kitim!<x id="w" /> Di sanapun juga tidak akan ada tempat yang senang bagimu."

Duduklah dengan berdiam<x id="o" /> diri dan masuklah ke dalam gelap,<x id="p" /> hai puteri Kasdim!<x id="q" /> Sebab engkau tidak akan disebutkan lagi ratu<x id="r" /> atas kerajaan-kerajaan.<x id="s" />

Firman-Mu itu pelita<x id="r" /> bagi kakiku dan terang<x id="s" /> bagi jalanku<n id="1" />.

Kalau ternyata penting, bahwa aku juga pergi, maka mereka akan pergi bersama-sama dengan aku.

Sahut Laban: "Lebih baiklah ia kuberikan kepadamu dari pada kepada orang lain; maka tinggallah padaku."

Dan sekarang, satu permintaan saja kusampaikan kepadamu; janganlah tolak permintaanku." Jawab perempuan itu kepadanya: "Katakanlah!"

Kemudian berbicaralah raja kepada abdi Allah itu: "Marilah bersama-sama dengan aku ke rumah, segarkan badanmu, sesudah itu aku hendak memberikan suatu hadiah<x id="b" /> kepadamu."

<span class="red">Lihat, saatnya datang,<x id="d" /> bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan<x id="e" /> masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri.<x id="f" /> Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku.<x id="g" />span>

Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong<x id="s" /> TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang<x id="t" /> aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku."

Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah<x id="m" /> dan berkata kepadanya: "Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku,<x id="n" /> padahal aku ini seorang asing?<x id="o" />"