juga mempunyai dua daun<x id="r" /> pintu. Pada pintu-pintu itu ada dua daun pintu yang dapat berputar, dua daun pintu pada pintu yang satu dan dua daun pintu pada yang lain.

Ruang besar<x id="p" /> mempunyai dua daun pintu<x id="q" /> dan tempat maha kudus

Demikianlah Ehud sampai ke serambi; pintu kamar atas itu ditutup dan dikuncinya setelah ia keluar.

sebab dipecahkan-Nya pintu-pintu tembaga, dan dihancurkan-Nya palang-palang pintu besi.

Sebagai pintu masuk ke ruang belakang dibuatnyalah pintu dari kayu minyak; ambang dan tiangnya merupakan segi lima.

Pada tahun pertama pemerintahannya, dalam bulan yang pertama, ia membuka pintu-pintu rumah TUHAN dan memperbaikinya.<x id="a" />

Aku sendiri hendak berjalan di depanmu<x id="f" /> dan hendak meratakan<x id="g" /> gunung-gunung, hendak memecahkan pintu-pintu<x id="h" /> tembaga dan hendak mematahkan palang-palang besi.<x id="i" />

Baru saja ia keluar, datanglah hamba-hamba raja melihat, tetapi pintu kamar atas itu terkunci. Lalu berkatalah mereka: "Tentulah ia membuang air<x id="h" /> di kamar rumah peranginan itu."

Lalu mereka menunggu-nunggu sampai menjadi bingung,<x id="i" /> tetapi raja tidak membuka pintu kamar atas itu. Kemudian mereka mengambil kunci, membuka pintu, maka tampaklah tuan mereka mati tergeletak di lantai.

Pada waktu tuannya bangun pagi-pagi, dibukanya pintu rumah dan pergi ke luar untuk melanjutkan perjalanannya, tetapi tampaklah perempuan itu, gundiknya, tergeletak di depan pintu rumah dengan tangannya pada ambang pintu.

Samuel tidur sampai pagi; kemudian dibukanya pintu rumah TUHAN. Samuel segan memberitahukan penglihatan itu kepada Eli.

Sebab itu ia berlaku seperti orang yang sakit ingatan<x id="t" /> di depan mata mereka dan berbuat pura-pura gila di dekat mereka; ia menggores-gores pintu gerbang dan membiarkan ludahnya meleleh ke janggutnya.

dan dua pintu dari kayu sanobar; kedua papan pintu dari pintu yang satu dapat dilipat dan demikian juga kedua papan pintu yang lain.

Pada waktu itu Hizkia mengerat emas dari pintu-pintu<x id="n" /> dan dari jenang-jenang pintu bait TUHAN, yang telah dilapis oleh Hizkia, raja Yehuda; diberikannyalah semuanya kepada raja Asyur.

Bahkan mereka menutup pintu-pintu balai rumah TUHAN dan memadamkan segala pelita. Mereka tidak membakar korban ukupan<x id="e" /> dan tidak mempersembahkan korban bakaran bagi Allah orang Israel di tempat kudus,

"Hai anak manusia, oleh karena Tirus<n id="1" /><x id="h" /> berkata mengenai Yerusalem: Syukur!<x id="i" /> Sudah rusak pintu gerbang bangsa-bangsa itu; ia akan beralih kepadaku, sehingga aku menjadi penuh, tetapi ia menjadi reruntuhan.

Pada pintu-pintu ini juga, yaitu pintu-pintu ruang besar, terukir kerub-kerub dan pohon-pohon korma, seperti pada dinding-dinding. Di muka balai Bait Suci itu, yaitu di luar, ada tangga kayu.

Pada kedua daun pintu<x id="w" /> yang dari kayu minyak itu ia mengukir gambar kerub, pohon korma dan bunga mengembang, kemudian dilapisinya dengan emas; juga pada kerub dan pada pohon korma itu disalutkannya emas.

Ahas mengumpulkan perkakas-perkakas<x id="s" /> rumah Allah<x id="t" /> dan menghancurkannya. Ia menutup pintu<x id="u" /> rumah TUHAN, lalu membuat mezbah-mezbah<x id="v" /> bagi dirinya di segenap penjuru Yerusalem.

Ketika Sanbalat dan Tobia<x id="r" /> dan Gesyem,<x id="s" /> orang Arab itu dan musuh-musuh kami yang lain mendengar, bahwa aku telah selesai membangun kembali tembok, sehingga tidak ada lagi lobang, walaupun sampai waktu itu di pintu-pintu gerbang belum kupasang pintunya,