suara para pemuka membisu, ^w  dan lidah mereka melekat pada langit-langitnya; ^x 

Dan para tawanan ^v  bersama-sama menjadi tenang, mereka tidak lagi mendengar suara ^w  pengerah. ^x 

Ia berhenti, tetapi rupanya tidak dapat kukenal. Suatu sosok ada di depan mataku, suara ^s  berbisik-bisik kudengar:

permainan kecapiku menjadi ratapan, ^j  dan tiupan serulingku ^k  menyerupai suara orang menangis."

Kemudian suara-Nya menderu, Ia mengguntur ^m  dengan suara-Nya ⁿ  yang megah; Ia tidak menahan kilat petir, bila suara-Nya kedengaran.

Dengar, ^h  dengarlah gegap gempita suara-Nya, ⁱ  guruh yang keluar dari dalam mulut-Nya. ^j 

Ya, biarlah pada malam itu tidak ada yang melahirkan, dan tidak terdengar suara kegirangan. ^f 

Allah mengguntur ^o  dengan suara-Nya yang mengagumkan; ^p  Ia melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak tercapai oleh pengetahuan ^q  kita;

Ketika mereka memandang dari jauh, mereka tidak mengenalnya ^u  lagi. Lalu menangislah mereka dengan suara nyaring. ^v  Mereka mengoyak jubahnya, ^w  dan menaburkan debu di kepala ^x  terhadap langit.

Kebenaranku ^z  kupegang teguh dan tidak kulepaskan; hatiku ^a  tidak mencela seharipun dari pada umurku. ^b 

di antara semak-semak ^k  mereka meraung-raung, ^l  mereka berkelompok di bawah jeruju;

Singa mengaum, ^g  singa meraung--patahlah ^h  gigi singa-singa ⁱ  muda.

tiang-tiang langit bergoyang-goyang, ^j  tercengang-cengang oleh hardik-Nya.

(40-4) Apakah lenganmu seperti lengan Allah, ^q  dan dapatkah engkau mengguntur ^r  seperti Dia? ^s 

(39-28) ia meringkik setiap kali sangkakala ^x  ditiup; dan dari jauh sudah diciumnya perang, gertak para panglima dan pekik. ^y