Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 181 - 200 dari 471 ayat untuk (44-6) Dengan AND book:1 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.89) (Kej 12:13) (ende)

Di Kej 20:12 disebutkan, bahwa Sarai memang mendjadi adik tiri Ibrahim. Maksud pengarang mendjelaskan, bahwa Ibrahim tidak berdusta. Tetapi pada umumnja kita harus menjadari, bahwa pandangan-pandangan bangsa Hibrani perihal kesusilaan sedikit demi sedikit sadja berkembang kearah keseimbangannja. Dengan amat sabarnja Tuhan mendidik umatNja, dengan mewahjukan Diri semakin sempurna. Achirnja Perwahjuan seutuhnja dalam Kristus akan mentjantumkan tuntutan-tuntutan berat dan lebih sempurna bagi umat Tuhan.

(0.89) (Kej 17:1) (ende)

El = sebutan Semitis jang umum bagi Tuhan (=Allah). El-sjaddai dalam terdjemahan Junani "Septuaginta" kebanjakan diterdjemahkan: "Tuhan Jang Mahakuasa". Mungkin gelar ini ada hubungannja dengan ibadat nenek-mojang Abram kepada Tuhan mereka dipegunungan.

Dalam Kitab Sutji sebutan ini digunakan dalam tradisi P selaku nama Tuhan selama djaman para Bapa bangsa, sebelum nama Jahwe diwahjukan kepada Musa. Dalam fasal ini ditjeritakan lagi Perdjandjian Tuhan dengan Abram menurut tradisi P (tradisi imam).

(0.89) (Kej 21:6) (ende)

Ajat ini sambungan ajat Dengan+AND+book%3A1&tab=notes" ver="ende">3(Kej 20:3), maksudnja menerangkan nama Ishak. Nama ini ada hubungannja dengan kata "sachaq" = ketawa. Djadi artinja: "(Tuhan) akan (melihat dengan ) ketawa", artinja: Tuhan akan bersikap baik (melindungi) terhadap dia.

Ishak menjebabkan ketawa: ketawa Ibrahim jang mentjerminkan kesangsiannja (Kej 17:17), dan ketawa Sara (Kej 18:12). Disini: sebab kegembiraan dan utjapan selamat (lihat djuga tjatatan pada ajat Dengan+AND+book%3A1&tab=notes" ver="ende">9)(Kej 20:9). "Tertawa karena aku" artinja" "tertawa karena kebahagiaanku". Ada jang menafsirkan "menertawakan aku".

(0.89) (Kej 28:17) (ende)

Pertemuan dengan Tuhan mentjiptakan sikap chidmat-bersudjud pada diri manusia (Lihat Introitus Misa Pemberkatan Geredja).

(0.89) (Kej 2:15) (full: MENEMPATKANNYA DALAM TAMAN EDEN. )

Nas : Kej 2:15

Pada saat ini Adam selaku manusia pertama kudus, bebas dosa dan dalam hubungan yang sempurna dengan Allah. Adam merupakan puncak ciptaan Allah dan diberikan tanggung jawab untuk bekerja di bawah pengarahan Allah dalam memelihara ciptaan-Nya ini. Hubungan harmonis di antara Allah dengan manusia ini hilang karena Adam dan Hawa tidak taat (Kej 3:6,14-19).

(0.89) (Kej 4:1) (full: MANUSIA ITU BERSETUBUH DENGAN HAWA, ISTERINYA. )

Nas : Kej 4:1

Perhatikan bahwa ketika Hawa melahirkan putranya, ia sungguh-sungguh memuji Tuhan karena anak itu. Ia berusaha untuk berhubungan secara benar dengan Allah di dalam ucapan syukur atas kasih, pengampunan, dan pertolongan-Nya.

(0.89) (Kej 4:7) (full: IA SANGAT MENGGODA ENGKAU )

Nas : Kej 4:7

(versi Inggris NIV -- ia sangat menginginkanmu). Allah menggambarkan dosa sebagai kekuatan menggoda yang, seperti binatang buas, siap menerkam dan menelan. Namun, Allah juga memberikan kemampuan untuk melawan dan menolak dosa dengan tunduk pada firman-Nya, dengan bantuan kasih karunia-Nya. Manusialah yang memilih apakah mereka akan menyerah kepada dosa atau mengalahkannya (bd. Rom 6:1-23).

(0.89) (Kej 5:22) (full: HENOKH HIDUP BERGAUL DENGAN ALLAH. )

Nas : Kej 5:22

Tidak dapat disangkal lagi, Henokh unggul dalam kesalehan. Perhatikan apa yang dikatakan Alkitab tentang dia.

  1. 1) Henokh "bergaul dengan Allah" (ayat Kej 5:22,24) -- yaitu, ia hidup dengan iman kepada Allah, mempercayai firman dan janji-janji-Nya (Ibr 11:5-6), sungguh-sungguh berusaha hidup saleh (bd 1Yoh 1:5-7) dan mengikuti cara-cara Allah (bd. Ams 3:3), dan dengan teguh menentang ketidaksalehan angkatannya (Yud 1:14-15).
  2. 2) Henokh merupakan pengkhotbah kebenaran yang mengecam dosa dan gaya hidup tidak benar dari angkatannya. Yud 1:14-15 mengatakan bahwa Henokh mengecam ketidaksalehan dan perilaku amoral dengan mengingatkan orang akan datangnya hukuman Allah atas perbuatan-perbuatan yang tidak benar.
  3. 3) Henokh berkenan kepada Allah (Ibr 11:5). Hidup, amanat, kesalehannya demikian berkenan kepada Allah sehingga Allah menghormati dia dengan mengangkatnya dari bumi ke hadirat-Nya tanpa mengalami kematian. Orang percaya masa kini harus merenungkan hidup Henokh sebagai teladan, karena kita juga hidup di tengah-tengah angkatan yang jahat dan tidak saleh. Sudahkah kita bergaul dengan Allah, hidup sungguh-sungguh kudus, mengecam dosa dan mengingatkan orang untuk melarikan diri dari murka yang akan datang (Kis 3:19-20; 1Tes 1:10)? Apakah kita menantikan kedatangan kembali Kristus untuk membawa kita bersama dengan-Nya untuk selama-lamanya (1Tes 4:16-17)?
(0.89) (Kej 28:13) (full: BERDIRILAH TUHAN DI SAMPINGNYA )

Nas : Kej 28:13-15

(versi Inggris NIV -- di atasnya). Allah menampakkan diri kepada Yakub dengan berita bahwa berkat yang dijanjikan kepada Abraham akan disalurkan melalui dirinya (bd. Kej 12:3; 13:14-17). Dengan berkat ini datang pula janji akan kehadiran, bimbingan, dan perlindungan Allah.

(0.89) (Kej 37:21) (full: RUBEN. )

Nas : Kej 37:21

Ruben adalah putra sulung Yakub dan oleh karena itu seharusnya menjadi pemimpin saudara-saudaranya. Akan tetapi, perbuatannya yang tunasusila dengan Bilha

(lihat cat. --> Kej 35:22),

[atau ref. Kej 35:22]

membuatnya kehilangan kepemimpinan rohaninya yang efektif dan tidak bisa mempengaruhi saudara-saudaranya dengan baik (ayat Kej 37:22-29; bd. Kej 42:37-38).

(0.89) (Kej 47:30) (full: ANGKUTLAH AKU DARI MESIR. )

Nas : Kej 47:30

Yakub akan mati tanpa menerima janji itu, tetapi dengan iman kepada Allah ia melihat ke depan ketika Allah akan menuntun umat itu kembali ke Kanaan

(lihat cat. --> Kej 46:3).

[atau ref. Kej 46:3]

Dengan berpikir demikian, ia meminta untuk dikuburkan di tempat penguburan keluarganya (bd. Ibr 11:22).

(0.89) (Kej 48:5) (full: AKULAH YANG EMPUNYA MEREKA. )

Nas : Kej 48:5

Yakub menganggap kedua anak Yusuf sebagai anaknya sendiri, dengan demikian menjamin dua bagian warisan kepada Yusuf. Efraim dan Manasye akan memiliki hak dan kedudukan yang setara dengan saudara-saudara Yusuf lainnya seperti Ruben dan Simeon. Keturunan Efraim dan Manasye masing-masing menjadi satu suku Israel.

(0.89) (Kej 9:9) (jerusalem: PerjanjianKu) Perjanjian Allah dengan Nuh yang lambangnya ialah "busur di awan"(pelangi) merangkum seluruh dunia ciptaan. Perjanjian Allah dengan Abraham yang tandanya ialah sunat, menyangkut keturunan Abraham saja, Kej 17. Di masa Musa perjanjian terbatas pada bangsa Israel melulu: imbalannya ialah ketaatan orang Israel kepada hukum Taurat, Kel 19:5; 24:7-8, khususnya pelaksanaan hukum Sabat, Kel 31:16-17.
(0.89) (Kej 10:10) (jerusalem: Akad) Ini sebuah kota yang terletak di dekat tempat kota Babel didirikan kemudian. Nama kota Akad menjadi juga nama bagian utara daerah Mesopotamia Hilir, berbeda dengan Sumer yang terletak lebih ke selatan. Akhirnya Akad menjadi nama semua bangsa dan bahasa Semit di daerah itu, berbeda dengan bahasa dan bangsa Sumer
(0.89) (Kej 11:4) (jerusalem: yang puncaknya sampai ke langit) Tradisi ini dikaitkan pada puing-puing salah satu menara tinggi yang bertingkat-tingkat sebagaimana dahulu suka didirikan di Mesopotamia sebagai lambang gunung suci dan tempat istirahat dewa. Para pembangun menganggap menara semacam itu sebagai alat untuk bertemu dengan dewa mereka. Tetapi si Yahwista mengartikan usaha itu sebagai bukti kesombongan yang kegila-gilaan.Tema menara itu berpautan di sini dengan tema kota: pengarang suci mengutuk peradaban kota, bdk Kej 4:17+.
(0.89) (Kej 15:6) (full: PERCAYALAH ABRAM ... MEMPERHITUNGKAN HAL ITU KEPADANYA SEBAGAI KEBENARAN. )

Nas : Kej 15:6

Untuk pertama kalinya iman dan kebenaran disebut bersama-sama dalam Alkitab.

  1. 1) Di dalam PL, iman memiliki dua pengertian:
    1. (a) "percaya" atau "bergantung pada," dan
    2. (b) "taat" atau "kesetiaan." Jadi "percaya" (Ibr. _'aman_) berarti bertekun dalam mempercayai dan yakin dengan menyatakan kesetiaan yang bersifat taat. Inilah iman yang dimiliki Abram. Hatinya terarah kepada Allah dalam kepercayaan, ketaatan dan penyerahan yang tetap.
  2. 2) Allah melihat sikap hati Abram yang beriman dan memperhitungkan hal itu sebagai kebenaran. Istilah "kebenaran" berarti mempunyai hubungan yang benar dengan Allah dan kehendak-Nya (bd. Kej 6:9; Ayub 12:14 dst.). Lagi pula, Allah mengadakan perjanjian dengan Abram; dengan ini Abram menerima Allah sebagai perisai dan upahnya (ayat Kej 15:1), keturunan yang banyak (ayat Kej 15:5), dan janji suatu negeri (ayat Kej 15:7;

    lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...).

  3. 3) Di bawah perjanjian yang baru, berkat Allah, hubungan benar dan persekutuan dengan Allah juga diterima melalui iman. Hal ini merupakan kebenaran yang mendasar dalam PB (Rom 4:3; Gal 3:6; Yak 2:23;

    lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

    Demikianlah, Abraham menjadi "bapa semua orang percaya" (Rom 4:11).
(0.89) (Kej 1:26) (jerusalem: Kita) Bentuk jamak (Kita) ini dapat berarti bahwa tentang penciptaan manusia Allah berunding dahulu dengan seisi sorga (malaikat). bdk Kej 3:5,22. Terjemahan Yunani dalam, Maz 8:6 yang dikutip dalam Ibr 2:7 memang mengartikan Kej 1:26 ini dengan cara demikian. Tetapi bentuk jamak itu juga dapat mengungkapkan kemuliaan dan kebesaran Allah, yang dalam bahasa Ibrani diberi nama jenis yang umum, yaitu Elohim. Kata ini adalah bentuk jamak dari kata El dan ini bersangkutan dengan kata Ibrani yang berarti: kekuatan. Nama (Arab-Indonesia) Allah juga bersangkutan dengan kata El itu, Kalau bentuk jamak (Kita) diartikan demikian maka disarankan tafsiran para pujangga Gereja yang dalam Kej 1:26 ini melihat tersingkap rahasia Allah Tritunggal
(0.89) (Kej 4:1) (sh: Harga diri: sebuah kemewahan (Rabu, 5 Februari 2003))
Harga diri: sebuah kemewahan

Kita melihat sebuah perjalanan kebudayaan. Manusia mulai dengan telanjang. Lalu ia berpakaian untuk menutupi ketelanjangannya. Kini, ia perlu menghiasi dirinya dengan ornamen-ornamen untuk makin menutupi ketelanjangannya, yaitu harga diri. Harga diri itu mahal, karena didapatkan dengan harga darah Habel.

Bukankah sesuatu yang indah ketika Hawa melahirkan anak-anaknya? Pertama lahirlah Kain, kemudian Habel menyusul. Mereka berdua mempersembahkan kurban. Habel membawa kurban terbaik, hasil pertama dari apa yang dikerjakannya. Tidak demikian dengan Kain. Tidak diindikasikan bahwa Kain membawa hasil sulung dari apa yang diusahakannya. Maka, Allah menganggap baik apa yang diberikan Habel dan menolak Kain. Penolakan itu sakit. Kain tak mampu menahan emosi dan kebenciannya. Harga dirinya terlalu tinggi untuk membiarkan seorang Habel hidup. Pembunuhan pertama terjadi dalam sejarah manusia. Ketika Tuhan bertanya pun, ia menjawab Tuhan seenaknya. Tidak ada kasih lagi. Kehidupan di luar Eden memang sudah berbeda.

Kain tak bisa lari dari kenyataan. Disertai jaminan pemeliharaan dari Tuhan, Kain pergi. Kini, pakaian Kain dilumuri dengan harga diri yang membuatnya miskin. Apakah kematian Habel menjadi sia- sia? Mungkin iya, jika kita melihat nama "Habel" dalam bahasa Ibrani yang berarti "sia-sia" atau "sementara". Tetapi, sebenarnya tidak, karena Allah mendengar teriakan darah dari tanah itu. Kebenaran dan keadilan akan ditegakkan. Kalau darah Habel berteriak dengan keras dari tanah, terlebih lagi darah Yesus Kristus. Ia adalah korban tak berdosa, namun harus menanggung manusia berdosa. Darah-Nya akan berteriak bagi mereka yang dikasihi-Nya.

Renungkan: Hati-hati dengan harga diri Anda. Ia bisa merampas kasih dan kebahagiaan hidup Anda yang sejati.

(0.89) (Kej 6:9) (full: NUH ADALAH SEORANG YANG BENAR DAN TIDAK BERCELA DI ANTARA ORANG-ORANG. )

Nas : Kej 6:9

Di tengah kefasikan dan kejahatan yang merajalela ketika itu (ayat Kej 6:5), Allah menemukan dalam diri Nuh seorang yang benar dan yang masih berusaha untuk berhubungan dengan-Nya.

  1. 1) "Tidak bercela di antara orang-orang sezamannya" menunjukkan bahwa dia memisahkan diri dari kejahatan moral masyarakat di sekitarnya. Karena dia adalah orang benar yang takut akan Allah dan tidak menyetujui pandangan dan kelakuan umum yang populer, Nuh berkenan kepada Allah (ayat Kej 6:8; 7:1; Ibr 11:7; 2Pet 2:5).
  2. 2) Kebenaran dalam hidup Nuh ini dihasilkan oleh kasih karunia Allah, oleh iman Nuh dan pergaulannya dengan Allah (ayat Kej 6:9). Keselamatan di zaman PB harus diperoleh dengan cara yang sama, yaitu oleh kemurahan dan kasih karunia Allah yang diterima melalui iman yang begitu vital sehingga menghasilkan usaha yang tulus untuk bergaul dengan Allah dan hidup terpisah dari angkatan yang jahat (ayat Kej 6:22; Kej 7:5,9,16). Ibr 11:7 menyatakan bahwa Nuh "ditentukan untuk menerima kebenaran sesuai dengan imannya."
  3. 3) PB juga menyatakan bahwa Nuh merupakan pengkhotbah kebenaran (2Pet 2:5). Di dalam hal ini dia merupakan teladan bagi para pengkhotbah.
(0.89) (Kej 2:17) (jerusalem: pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat) Pengetahuan itu merupakan milik khusus Allah. Dengan berbuat dosa manusia berusaha merebut hal itu bagi dirinya, Kej 3:5,22. Yang dimaksudkan dengan pengetahuan itu bukanlah pengetahuan akan segala-galanya yang tidak lagi dimiliki manusia setelah berdosa. Tidak dimaksudkan pula kemampuan membeda-bedakan baik dan jahat di bidang kesusilaan. Kemampuan itu sudah dimiliki manusia sebelum berdosa dan tidak dapat tidak diberikan kepada makhluk yang berakal. Pengetahuan itu harus diartikan sebagai kemampuan untuk sendiri menentukan apa yang baik dan apa yang jahat, lalu berlaku sesuai dengan penentuan itu. Jadi pada pokoknya pengetahuan itu berakhir bahwa manusia menuntut otonomi di bidang kesusilaan. Dengan demikian manusia ingin meniadakan kedudukannya sebagai makhluk, bdk Yes 5:20, dan merebut kedudukan Allah. Maka dosanya pada pokoknya dosa kesombongan. Pemberontakan manusia terhadap Penciptanya secara kongkrit diungkapkan sebagai pelanggaran suatu perintah Allah yang dilambangkan oleh buah yang terlarang itu


TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA