(0.85526327731092) | (Mat 24:15) |
(sh: Hukuman Tuhan. (Rabu, 15 April 1998)) Hukuman Tuhan.Hukuman Tuhan. Mesias palsu. Untuk kesekian kalinya Tuhan memperingatkan Kristen agar berhati-hati terhadap para Mesias dan nabi palsu. Ajaran mereka yang tidak benar dimaksudkan supaya mampu menyesatkan orang. Pastilah tipu daya dan penyamaran mereka sedemikian hebat! Kalau tidak bagaimana mungkin orang pilihan pun ingin mereka sesatkan? Bagaimana mewaspadai mereka? Awasi ajaran mereka! Bila tidak sesuai isi Alkitab, bagaimana pun meyakinkannya harus ditolak! Awasi manifestasi kuasa mereka! Hanya kuasa gelaplah yang sedia membuat apa saja mengikuti permintaan orang. Renungkan: Janganlah keyakinan iman Anda membuat lengah dan lalai untuk berjaga-jaga. Doa: Aku mengaku kepada-Mu Tuhan, acap terlena oleh dunia ini. Roh-Mu kobarkan kesiagaan di hatiku. |
(0.85526327731092) | (Mat 27:57) |
(sh: Yesus dikuburkan. (Sabtu, 11 April 1998)) Yesus dikuburkan.Yesus dikuburkan. Siapa yang sesat? Orang Yahudi menyebut Yesus penyesat. Sampai Yesus sudah mati pun, pengaruh-Nya masih dikuatirkan. Mereka pernah mendengar ucapan Yesus sendiri bahwa Ia akan menderita sengsara, mati disalibkan dan pada hari yang ketiga akan bangkit kembali. Mereka mengingat ucapan Yesus itu dan memohon agar kubur-Nya disegel dan dijaga oleh para pengawal. Sungguh menyedihkan! Ia sudah mati namun dikuatirkan bahwa ucapan-Nya benar. Bila ucapan-Nya terjadi, bukankah terbukti bahwa Ia benar di mata Allah? Bukankah bila demikian mereka harus percaya? Renungkan: Percaya tidaknya orang kepada Yesus, tampak dari apakah ia mempercayakan hidup kepada-Nya atau tidak. |
(0.85374907563025) | (Mat 28:10) |
(jerusalem: di sanalah mereka akan melihat Aku) Semua Injil sepakat dalam memberitahukan penampakan seorang (beberapa) malaikat kepada wanita, Mat 28:5-7; Mar 16:5-7; Luk 24:4-7; Yoh 20:12-13. Tetapi keempat penginjil sangat berbeda satu sama lain dalam menceritakan penampakan Yesus sendiri. Injil Markus dapat disingkirkan, sebab tiba-tiba berhenti, bdk Mar 16:8+, dan bagian penutup yang ditambahkan hanya berupa ringkasan injil-injil lain. Ketiga injil lain berbeda sekali baik sehubungan dengan caranya menceritakan penampakan itu maupun sehubungan dengan ajaran yang tercantum dalam ceritanya;
1) Ada penampakan buat orang perseorangan yang bermaksud membuktikan kebangkitan: kepada Maria Magdalena seorang diri, Yoh 20:14-17; bdk Mar 16:9, atau bersama teman-temannya, Mat 28:9-10; kepada dua murid di Emaus, Luk 24:13-32; bdk Mar 16:12; kepada Simon, Luk 24:34; kepada Tomas, |
(0.85374907563025) | (Mat 6:1) |
(sh: Tuhan menolak "sandiwara" rohani (Minggu, 9 Januari 2005)) Tuhan menolak "sandiwara" rohaniTuhan menolak "sandiwara" rohani. Penyiar teve itu tampil meyakinkan. Berstelan dasi dan jas, ia menyampaikan berita dengan mantap. Siapa sangka bahwa sebenarnya ia memakai baju, dasi, dan jas pinjaman. Dan … hanya bercelana pendek. Ia ternyata salah seorang teknisi teve yang terpaksa menggantikan penyiar yang jatuh sakit. Tuhan Yesus memberi peringatan keras terhadap kerohanian yang mirip dengan kisah tadi. Ia tidak ingin kerohanian para murid-Nya hanya untuk menimbulkan kesan positif orang banyak (ayat Di+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">1, 5), padahal keadaan hidup sebenarnya lain (baca: munafik) dan tidak sungguh terarah ke Tuhan. Godaan untuk bersandiwara rohani waktu itu memang sangat besar di kalangan orang Yahudi yang legalistis. Legalisme adalah sikap mementingkan pelaksanaan aturan-aturan dalam agama. Boleh jadi sikap itu bertujuan menyenangkan hati Allah, tetapi ujung-ujungnya bermuara pada mencari pujian manusia. Para murid Yesus tidak boleh berbuat benar, hidup saleh, memberi sedekah, dan berdoa agar dipuji orang. Sebaliknya, kerohanian yang sejati adalah yang ditujukan kepada Allah semata. Orang yang mencari pujian manusia tidak akan mendapat perkenan Allah dari kehidupan ibadahnya sebab motivasinya untuk beroleh pujian manusia telah terpenuhi. Orang Kristen masa kini pun perlu hati-hati tentang hidup kerohaniannya. Kita perlu memeriksa diri jangan sampai kita bergereja dan melakukan kegiatan gerejawi supaya dipuji orang. Atau, menjadikan kegiatan ibadah kita seperti doa sebagai cara untuk memaksakan kehendak kita kepada Allah (ayat 7). Kita perlu belajar memiliki hidup ibadah yang utuh dan bertujuan hanya menyukakan hati Allah, Bapa kita di surga. Meski banyak kegiatan ibadah kita yang tak dapat tidak akan diketahui orang, kita perlu menjaga agar motivasi kita murni, yaitu untuk kemuliaan dan perkenan Tuhan semata. Ingat: Bapa di surga melihat ke hati. Ia tahu entah ibadah kita sekadar pameran atau tulus untuk memuliakan Dia. |
(0.85374907563025) | (Mat 10:16) |
(sh: Begitu lemah dan tak berdayakah Kristen? (Sabtu, 27 Januari 2001)) Begitu lemah dan tak berdayakah Kristen?Begitu lemah dan tak berdayakah Kristen? Yesus menggambarkan Kristen seperti domba di tengah- tengah kawanan serigala. Dapatkah domba menyerang balik serigala? Demikian pula Kristen dalam dunia yang begitu jahat, tidak dapat menyerang balik. Namun apakah ini berarti bahwa Kristen hanya pasrah ketika dijadikan korban? Apakah tidak ada seorang pun yang membelanya? Merpati adalah binatang yang mudah ditipu dan tidak peka (Hos. 7:11) sementara di daerah Timur Tengah ular dipandang sebagai binatang buas yang pandai menghindari bahaya. Jika Kristen harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati, berarti Kristen dalam menjalani kehidupan di dunia yang jahat ini harus pandai menghindari bahaya tanpa menjadi berbahaya bagi orang lain, dan tulus tanpa menjadi bodoh. Namun bagaimana jika Kristen sudah berada dalam bahaya karena sudah diseret ke Majelis Agama, ke muka penguasa-penguasa, atau raja-raja? Dalam situasi seperti ini, cerdik dan tulus tidak lagi memadai. Pada abad pertama mereka yang dihadapkan ke pengadilan membutuhkan pembela yang pandai, jika tidak maka dapat dipastikan bahwa mereka akan kalah. Kristen tidak perlu takut sebab Roh Kudus sendiri yang akan mengajarkan untuk menjadi pembela bagi dirinya sendiri. Namun bagaimana jika Kristen tidak dibawa ke pengadilan tetapi langsung menghadapi kesadisan manusia (ayat 21-22)? Bagaimana Kristen mengatasi ketakutan itu? Pertama, kita harus selalu ingat bahwa orang-orang zaman Yesus juga menganiaya diri-Nya. Mengapa kita sebagai pengikut-Nya berharap untuk mendapatkan perlakuan yang lebih baik (ayat 24-25)? Kedua, kita juga harus ingat bahwa suatu saat apa yang dilakukan mereka kepada kita akan dinyatakan dalam terang dan mereka akan menghadapi penghakiman. Ketiga, seandainya mereka berhasil membunuh kita, kita harus ingat bahwa jiwa kita tidak ikut binasa, namun masuk ke dalam kehidupan kekal. Akhirnya, kita harus tetap yakin bahwa tidak ada satu pun yang terjadi atas diri kita di luar kehendak Allah. Jika demikian mengapa kita harus menyangkal Yesus (ayat 32-33)? Renungkan: Ternyata Kristen tidaklah lemah dan tak berdaya, karena di dalam Kristen tersembunyi kekuatan yang luar biasa, yang bersumber dari Allah dan yang memampukan Kristen untuk tetap bertahan. Sejarah kaum martir telah membuktikannya. |
(0.85374907563025) | (Mat 11:20) |
(sh: Yang dihukum dan yang diterima (Selasa, 30 Januari 2001)) Yang dihukum dan yang diterimaYang dihukum dan yang diterima. Respons Yesus terhadap mereka yang tidak percaya kepada-Nya semakin tajam. Jika sebelumnya Ia hanya memperingatkan, kini Yesus mengecam dengan keras bahkan mengutuk. Mengapa? Sebab mukjizat-mukjizat sudah banyak didemonstrasikan di hadapan mereka (ayat 20-24). Namun itu tidak memuaskan dan memimpin mereka kepada iman kepada Yesus karena mereka tidak menilai pengharapan mereka di dalam terang Yesus namun sebaliknya justru menggunakan ukuran pengharapannya untuk menilai dan kemudian menolak Yesus. Karena itu kecaman dan kutukan Yesus adalah wajar sebab mereka menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan oleh Allah kepada mereka. Sebaliknya terhadap mereka yang percaya kepada-Nya, Yesus menaikkan syukur-Nya kepada Allah. Mengapa? Yesus ingin menegaskan kepada setiap orang percaya bahwa jika mereka dapat percaya kepada Yesus bukan karena lebih suci dan berharga di hadapan Allah, namun ada 3 faktor yang memampukan dan memungkinkan mereka percaya. Faktor pertama, adalah Allah sendiri yang menyatakan makna mukjizat Yesus, Kemesiasan Yesus Kristus, dan makna pengajaran Yesus kepada orang kecil yaitu orang-orang yang dengan rendah hati dan terbuka menerima penyataan Allah (ayat 25-26). Faktor kedua, adalah peran Yesus dalam pewahyuan Allah. Wahyu khusus Allah tidak dapat secara langsung dinyatakan kepada manusia karena dosa. Manusia membutuhkan perantara yang menjembatani antara dirinya dengan Allah. Allah menyatakannya di dalam Yesus Kristus (ayat 27). Seluruh wahyu khusus Allah yang dinyatakan kepada manusia ada di dalam-Nya. Karena Yesus, manusia dimungkinkan untuk mengenal Allah. Faktor ketiga, adalah undangan lemah-lembut dari Yesus sendiri (ayat 28-30). Yesus tidak hanya menjadi perantara namun Ia sendiri yang memanggil orang- orang untuk percaya kepada-Nya. Ia tidak menawarkan beban tapi menawarkan ketenangan bagi jiwa. Renungkan: Inilah anugerah Allah yang luar biasa sebab selain Allah mengaruniakan Anak Tunggal-Nya, Ia juga memberikan wahyu-Nya, memberikan perantara agar wahyu-Nya dipahami manusia dan Ia sendiri juga yang mengadakan pemanggilan. Marilah kita panjatkan syukur atas anugerah-Nya yang tak terkira ini. |
(0.85310336134454) | (Mat 18:15) |
(full: APABILA SAUDARAMU BERBUAT DOSA.
) Nas : Mat 18:15 Dalam ayat Mat 18:15-17 Yesus menguraikan cara mendisiplinkan atau menerima kembali seorang saudara Kristen yang berbuat dosa kepada seorang anggota lain di dalam gereja. Mengabaikan ajaran Kristus ini berarti berkompromi secara rohani dan akhirnya mengakibatkan kehancuran kepada gereja sebagai umat Allah yang kudus (bd. 1Pet 2:9; lihat cat. --> Mat 5:13). [atau ref. Mat 5:13]
|
(0.84972663865546) | (Mat 5:17) |
(full: HUKUM TAURAT ... UNTUK MENGGENAPINYA.
) Nas : Mat 5:17 Maksud Kristus ialah agar tuntutan rohani hukum Allah dapat dilaksanakan di dalam kehidupan para pengikut-Nya (Rom 3:31; 8:4). Hubungan orang percaya dengan hukum Allah meliputi hal-hal berikut :
|
(0.8493031092437) | (Mat 7:16) |
(full: DARI BUAHNYALAH KAMU AKAN MENGENAL MEREKA.
) Nas : Mat 7:16 Guru-guru palsu yang secara lahiriah tampaknya saleh, tetapi di dalam hati adalah "serigala yang buas" (ayat Mat 7:15), kadang-kadang dapat dikenal dari "buah" mereka. Buah guru palsu itu adalah sifat-sifat buruk yang nyata dalam kehidupan para pengikut mereka (lih. 1Yoh 4:5-6), seperti yang tertulis di bawah ini:
|
(0.8493031092437) | (Mat 20:28) | (jerusalem: menjadi tebusan) Dosa manusia mengakibatkan bahwa manusia berhutang terhadap keadilan ilahi, sehingga harus menjalani hukuman mati yang dituntut oleh Hukum, bdk 1Ko 15:56; 2Ko 3:7,9; Gal 3:13; Rom 8:3-4 serta catatan-catatan yang bersangkutan. Untuk membebaskan manusia dari perbudakan dosa dan maut, Rom 3:24+, maka Yesus membayar uang tebusannya dengan menumpahkan darahNya sendiri, 1Ko 6:20; Mat 7:23; Gal 3:13; Gal 4:5, serta catatan-catatan yang bersangkutan, ialah dengan mati akan ganti mereka yang berhutang, sebagaimana dinubuatkan tentang "Hamba Tuhan", Yes 53. Kata Ibrani yang diterjemahkan dengan "banyak orang", Yes 53:11 dst., memperlawankan jumlah besar orang yang ditebus dengan Penebus yang hanya seorang, tetapi tidak mengatakan bahwa jumlah orang yang ditebus hanya kecil saja, Rom 5:6-21. Bdk Mat 26:28+ |
(0.8493031092437) | (Mat 1:1) |
(sh: Wanita di balik rencana keselamatan Allah (Jumat, 24 Desember 2004)) Wanita di balik rencana keselamatan AllahWanita di balik rencana keselamatan Allah. Pada umumnya kedudukan seorang wanita dalam hak waris, hak belajar, hak bekerja, hak berpendapat, dll. dalam budaya dunia dianggap remeh. Akan tetapi, pandangan Allah terhadap wanita berbeda dengan dunia. Nas inilah buktinya. Injil Matius dibuka dengan penulisan garis keturunan Yesus yang terdiri dari empat puluh dua keturunan dari Abraham sampai Daud; keturunan Daud yang terbuang ke Babel; generasi yang lahir dari pembuangan ke Babel (ayat 17). Yang menarik dari nas ini ialah dituliskannya tiga nama wanita yang memiliki riwayat hidup yang "cacat" Mengapa? Cerita tentang mereka kurang baik dan tidak terhormat. Ketiga wanita tersebut yakni: Tamar (ayat 3); Rahab (ayat Di+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">5a); Batsyeba, istri Uria (ayat 6). Pertama, sebenarnya Tamar adalah menantu dari Yehuda (Kej. 38:6, 8-11). Janji Yehuda untuk memberikan Syela menjadi suami bagi Tamar ternyata bohong (ayat 14). Jadi, Tamar menyamar sebagai "wanita nakal" untuk menggoda Yehuda dan melahirkan Peres dan Zerah. Kedua, Rahab adalah seorang "wanita nakal" Kanaan yang melindungi pasukan pengintai Israel saat mereka hendak melarikan diri dari kota Yerikho (Yos. 2). Penyebab Rahab menolong mereka karena ia memercayai Allah Israel (ayat 9-13). Ketiga, Batsyeba adalah istri Uria yang menjadi korban keinginan nafsu Raja Daud, ketika suaminya berperang membela Israel melawan Amon. Batsyeba melahirkan seorang anak yang meninggal tidak lama setelah ia lahir. Barulah kemudian Salomo lahir (ayat 2 Sam. 11). Allah dalam kehendak-Nya dan kedaulatan-Nya memilih Tamar, Rahab, dan Batsyeba menjadi nenek moyang Yesus. Hal ini menunjukkan bahwa penggenapan keselamatan Allah melalui Yesus bagi manusia, tidak berdasarkan "bersih" tidaknya maupun terhormat tidaknya status seseorang di masyarakat. Keselamatan bagi hidup kita pun tidak didasarkan pada siapakah kita, bagaimanakah masa lalu kita, apa pekerjaan kita, dll. Renungkan: Syarat menjadi bagian dari umat Allah bukan karena keberadaan kita melainkan hati dan iman yang tertuju kepada-Nya. |
(0.8493031092437) | (Mat 3:1) |
(sh: Dunia membutuhkan Yohanes Pembaptis masa kini (Kamis, 28 Desember 2000)) Dunia membutuhkan Yohanes Pembaptis masa kiniDunia membutuhkan Yohanes Pembaptis masa kini. Matius tidak memuat kisah masa kecil Yesus di dalam Injilnya namun menggantikannya dengan kisah Yohanes Pembaptis. Sebagai nabi Yohanes diutus Allah untuk mempersiapkan umat manusia bagi Kristus yang akan segera datang. Apa yang dilakukan oleh Yohanes? Ia berkhotbah dengan menitikberatkan pada perkara dosa pribadi dan kolektif yang telah mencemarkan masyarakat. Ia berkhotbah menentang segala bentuk materialisme dan keegoisan, pengeksploitasian serta penindasan orang lemah (Luk. 3:11-14). Ia menegur siapa pun tanpa pandang bulu (7, 9). Teguran keras yang disuarakan Yohanes tidak dimaksudkan untuk membuat orang yang mendengar menyesali dosanya. Bagi Yohanes pertobatan pun bukan suatu usaha untuk memperbaharui diri sendiri. Teguran yang keras itu dimaksudkan Yohanes sebagai seruan agar semua yang mendengarkan mau berbalik hati dan pikirannya kepada Allah, yang dimanifestasikan melalui kehidupan yang kudus. Itulah pertobatan sejati. Seruan pertobatan sejati ini bukanlah pilihan atau tawaran yang dapat ditolak atau diterima. Pertobatan sejati adalah suatu keputusan yang sangat serius, sebab penghukuman Allah sudah tersedia bagi mereka yang tidak secara serius meresponi seruan pertobatan ini. Kita tidak mungkin melakukan misi Yohanes secara persis yaitu mempersiapkan jalan bagi Yesus, sebab hanya Yohaneslah yang dianugerahi tugas yang demikian agung. Namun kita dapat meneladaninya dalam hal: keberaniannya untuk menegur siapa pun yang masih bergelimang dalam dosa; menggelisahkan orang-orang yang merasakan damai sejahtera walaupun mereka sebetulnya bersandar pada pengharapan yang palsu dan menyesatkan (7, 9); dengan keras dan serius Yohanes menuntut kekudusan hidup sebagai bukti pertobatan bukan partisipasi dalam ritual keagamaan saja (6- 7); pemaparan penghukuman Allah yang akan menimpa setiap mereka yang masih bergelimang dalam dosa. Renungkan: Penghukuman Allah jarang sekali dikhotbahkan dalam ibadah di gereja masa kini. Pemberitaan firman di dalam gereja seharusnya meliputi teguran keras kepada siapa pun untuk hidup kudus, berita anugerah, dan penghukuman. Jika demikian maka gereja masa kini dapat berperan menjadi Yohanes Pembaptis masa kini. |
(0.8493031092437) | (Mat 5:13) |
(sh: Bila garam menjadi tawar (Senin, 3 Januari 2005)) Bila garam menjadi tawarBila garam menjadi tawar. Hidup Kristen adalah hidup yang berarti karena telah ditebus dengan darah Kristus. Hidup yang demikian bisa menjadi sarana menjangkau orang lain untuk mengalami anugerah yang sama. Masalah muncul ketika anak-anak Tuhan kehilangan kegunaannya sehingga ia menjadi tidak berharga di mata Tuhan! Yesus mengajarkan bahwa anak-anak Tuhan adalah garam dan terang dunia. Dunia ini gelap, memerlukan terang untuk menyinarinya. Dunia ini membusuk, memerlukan garam untuk mencegahnya. Sebagai garam, anak Tuhan harus berfungsi untuk mencegah kebusukan dan kebobrokan moral yang semakin merajalela. Ia harus menghadirkan kehidupan yang menyaksikan Allah sehingga orang lain rindu mengenal Allah. Sedangkan terang berfungsi menyingkapkan kegelapan dan menuntun orang pada jalan yang benar. Terang tidak boleh ditutupi, apalagi disimpan (ayat 15). Fungsi orang Kristen sebagai terang adalah menyuarakan kebenaran dan keadilan. Anak Tuhan harus berani berkata kepada orang lain bahwa salah adalah salah, dan dosa adalah dosa. Ia harus memberi tuntunan pada orang lain untuk menemukan kebenaran di dalam Kristus. Perintah Yesus ini harus diterapkan dengan berani dan sungguh-sungguh karena akan ada banyak tantangan yang berusaha meredupkan terang kita dan menggagalkan fungsi kita sebagai garam. Kita harus masuk dan terlibat dalam kehidupan masyarakat dan memberikan pengaruh positif. Firman Tuhan harus nyata dalam hidup kita. Pertahankan nilai-nilai, tolok ukur, dan gaya hidup kristiani. Jadilah peka dan tolaklah segala tindakan yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Bila kita setia mengikuti jalan-Nya, kita akan memberikan pengaruh yang menyehatkan bagi orang-orang di sekitar kita. Camkan: Orang Kristen yang kekristenannya tidak nyata, tidak berguna bagi sesamanya. |
(0.8493031092437) | (Mat 6:1) |
(sh: Rahasia Kristen (Senin, 15 Januari 2001)) Rahasia KristenRahasia Kristen. Dalam perikop-perikop ini Matius menekankan kerahasiaan dalam melakukan kewajiban agama serta ibadah, dan hanya Allah Bapa yang ada di tempat tersembunyi yang melihat dan membalasnya. Apakah pengajaran ini tidak bertentangan dengan pengajaran sebelumnya tentang garam dan terang dunia? Bukankah telah diajarkan bahwa terang kita harus bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Allah di surga? Yesus menegaskan bahwa hakikat hubungan Kristen dengan Allah adalah hubungan yang dekat, rahasia, dan pribadi. Karena itulah setiap kewajiban yang timbul dari hubungan itu bukanlah suatu tindakan pamer. Banyak contoh di masyarakat dimana memberi bantuan dipakai sebagai sarana untuk mengejar prestise dan popularitas. Penghargaan ini penting bagi manusia karena akan menaikkan pamor mereka di mata masyarakat dan memberikan dampak positif bagi karier mereka. Kristen harus bebas dari praktik demikian, karena Kristen justru harus memberi dengan motivasi menaati Allah dan berbelaskasihan kepada sesama. Ibadah juga bisa bertujuan pamer, seperti berpuasa (ayat 16-18). Yesus tidak mengkritik puasa yang mereka laksanakan namun Ia mengkritik mereka yang memamerkan bahwa mereka sedang berpuasa. Banyak Kristen pergi ke gereja dan aktif dalam berbagai kegiatan pelayanan hanya untuk memamerkan dan memberikan kesan bahwa dirinya adalah seorang yang taat beribadah. Namun ia sendiri tidak mempunyai persekutuan pribadi dan khusus dengan Allah. Yesus menekankan bahwa sebagai warga negara Kerajaan Allah, Kristen harus mempunyai hubungan dengan Allah secara nyata dan pribadi, bukan hubungan yang bersifat sandiwara. Apa pun yang Kristen lakukan bagi Allah, harus ditujukan kepada Allah dan bukan kepada manusia. Renungkan: Pengajaran ini tidak bertentangan tetapi justru melengkapi ajaran tentang garam dan terang dunia, karena untuk menjadi garam dan terang dunia, berbuat baik saja belum memadai. Masih ada sikap lain yang dituntut yang tidak dilihat orang lain dan inilah yang disebut rahasia Kristen. Bagaimanakah rahasia Kristen yang ada pada diri Anda selama ini ketika Anda memberi bantuan kepada orang lain, bantuan pembangunan gereja, atau melayani sebagai majelis, pengurus, atau aktivis dalam gereja? Hanya Allah dan Anda yang tahu. |
(0.8493031092437) | (Mat 8:18) |
(sh: Keputusan salah membawa malapateka (Minggu, 11 Januari 1998)) Keputusan salah membawa malapatekaKeputusan salah membawa malapateka Yesus adalah Tuhan. Yesus yang meneduhkan angin ribut adalah objek iman para murid. Itu sebabnya, kegoncangan dalam iman mereka yang lebih dulu Tuhan tegur dan diamkan. Yesus ingin agar mereka tidak saja tahu bahwa kondisi hidup dapat ditenangkan Yesus, tetapi lebih dari itu adalah iman kepadaYesus sebagai Tuhan tanpa harus tergantung sedikit pun pada keadaan. Seluruh kondisi hidup sepenuhnya diatur oleh-Nya. Fokus perhatian dan usaha kita para pengikut-Nya bukanlah pada persoalan hidup dan jalan keluarnya, tetapi pada Dia dan kehendak-Nya untuk hidup ini. Gereja di tengah dunia. Gereja harus mengajarkan dan menyadarkan seluruh warganya bahwa Tuhan menginginkan Gereja-Nya ada dalam dunia. Untuk melayani Dia, untuk dibentuk melalui dunia oleh-Nya. Di dalam dunia inilah kita akan menjumpai berbagai penegasan dari Kristus bahwa Dia sungguh Tuhan. Bukan saja atas intern orang beriman tetapi juga atas dunia dengan segala kejadian di dalamnya. Renungkan: Bila Tuhan tidak lagi menjadi fokus satu-satunya kehidupan Gereja, dunia beserta segala kekuatirannya akan masuk membanjiri dan menenggelamkan Gereja. |
(0.8493031092437) | (Mat 10:16) |
(sh: Mengikut Yesus? Keputusanku (Senin, 24 Januari 2005)) Mengikut Yesus? KeputusankuMengikut Yesus? Keputusanku. Hidup di tengah-tengah musuh yang siap sedia mengintai dan menerkam sangat menakutkan setiap orang. Gambaran inilah yang Yesus berikan kepada pengikut-Nya. Mereka bagaikan domba-domba yang diutus ke tengah-tengah serigala. Dalam mengemban tugas, ada kemungkinan mereka ditangkap, diadili, dibenci, bahkan dibunuh. Untuk itu Yesus berpesan agar mereka cerdik namun tulus (ayat 16). Yesus meminta mereka untuk waspada terhadap: majelis agama yang adalah serigala yang bengis (ayat 17); pemerintah, dengan otoritas yang dimilikinya dapat menindas dengan cara yang halus tapi menyakitkan (ayat 18-19); keluarga yang seharusnya menjadi tempat yang aman bagi kita namun bisa menjadi musuh dalam selimut (ayat 22). Semuanya dapat membenci (ayat 22), mengancam (ayat 26), bahkan membunuh tubuh meskipun tidak dapat membinasakan jiwa (ayat 28). Lalu, perlukah para murid takut dan kuatir menghadapi semua ancaman tersebut? Yesus menggambarkan bahwa Allah sangat peduli terhadap mereka karena mereka lebih berharga di mata-Nya dibandingkan dengan burung pipit (ayat Di+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">29-31). Oleh karena itu, mereka tidak perlu takut dan kuatir menghadapi kesulitan dan ancaman. Dia berjanji akan memperlengkapi dengan kekuatan, kemampuan, dan perlindungan karena mereka sangat berharga di mata-Nya. Namun, tidak berarti Allah akan mencegah terjadinya kesulitan dalam diri kita. Itu adalah ujian bagi kita sebagai pengikut Yesus yang sejati untuk bertahan menghadapi tekanan hidup sehari-hari. Sampai saat ini pun mengikut dan menaati Yesus serta memberitakan Dia selalu membangkitkan berbagai perlawanan. Mengingat tugas dan tantangan berat yang harus dihadapi, maka kesetiaan dan keberanian mutlak diperlukan. Mereka yang menghadapi segala kesulitan dan bertahan sampai akhir akan menerima penghargaan yang mulia dari Allah. Tekadku: Walau tekanan menghadang, aku akan bertahan sampai akhir dengan anugerah Allah. |
(0.8493031092437) | (Mat 10:34) |
(sh: Paradoks mengikut Yesus (Jumat, 25 Januari 2013)) Paradoks mengikut YesusJudul: Paradoks mengikut Yesus Ketajaman berita Injil bagaikan pedang, mengoyak-ngoyak keluarga oleh karena tuntutannya. Tuntutan Injil adalah percaya Yesus dan menjadikan-Nya utama. Berarti ikatan keluarga, suami-istri, orangtua-anak, kakak-adik, dst. tidak boleh menghalangi ikatan keluarga kerajaan surga. Pemisahan, perpecahan dan permusuhan akan terjadi di tengah keluarga karena iman kepada Tuhan Yesus (34-36). Yesus dan bukan keluarga harus menjadi yang utama bagi para pengikut-Nya (37). Perikop ini juga berbicara mengenai kesungguhan seseorang mengikut Yesus. Seorang pengikut Yesus juga harus siap memikul salib (38). Memikul salib artinya siap menyerahkan nyawa agar berita Injil digemakan di seluruh dunia. Kesiapan menyerahkan nyawa merupakan bukti bahwa nyawanya sudah menjadi milik Tuhan, bukan milik sendiri (39). Pedang Injil tidak selalu mengoyak dan memisahkan keluarga. Banyak orang bahkan keluarga yang merespons Injil dengan keterbukaan (bnd. Kis. 16:31-33). Duta Injil adalah utusan Yesus. Menerimanya sama dengan menerima Yesus. Memberikan dukungan sekecil apa pun (42) sama dengan mempersembahkannya kepada Yesus. Seorang duta Injil adalah orang kepercayaan Tuhan. Hidupnya milik Yesus. Maka tuntutan Tuhan agar duta Injil memikul salib tidak berlebihan. Memprioritaskan Yesus dari semua ikatan lain di dunia ini memang tidak mudah. Namun, ingatlah bahwa kasih Kristus melampaui kekerasan kepala dan hati orang berdosa. Kalau Anda sedang bergumul dengan anggota keluarga yang belum mau percaya, berdoalah kepada Tuhan Yesus. Minta belas kasih-Nya agar seisi keluarga Anda diselamatkan. Diskusi renungan ini di Facebook:
|
(0.8493031092437) | (Mat 12:1) |
(sh: Bukan aturan tetapi hati (Jumat, 28 Januari 2005)) Bukan aturan tetapi hatiBukan aturan tetapi hati. Dua peristiwa ini menunjuk kepada satu pesan penting tentang inti aturan-aturan agama. Murid-murid Yesus, karena lapar memetik bulir gandum (ayat 1). Perbuatan demikian tidak salah (Ul. 23:25). Yang membuat orang Farisi berang bukan tindakan tersebut melainkan waktu tindakan itu dilakukan. Murid Yesus memetik bulir gandum pada hari Sabat. Murid Yesus tidak melanggar hukum Allah, hanya melanggar hukum agama yang dibentuk orang Farisi. Respons Yesus menunjuk kepada dua peristiwa dalam PL. Pertama, tindakan Daud (ayat 3-4). Ketika lapar, Daud dan rombongannya mengambil roti sajian Bait Allah. 12 roti sajian itu diletakkan di atas meja di dalam tempat kudus, hanya boleh dimakan oleh imam di tempat kudus karena roti itu kudus. Roti sajian itu diminta Daud dari imam Ahimelekh (ayat 1Sam. 21:1-6). Itu sebenarnya tidak boleh namun kebutuhan manusia lebih penting dari ritual agama (ayat Di+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">7, Hos. 6:6). Kedua, tindakan imam-imam (ayat 5). Aturan dalam Bilangan 28:9, mengatur pekerjaan yang harus para imam lakukan pada hari Sabat. Namun, mereka tidak dianggap bersalah walau melanggar Sabat. Dari kedua peristiwa ini Yesus menegaskan bahwa inti dari peraturan adalah mengutamakan hidup. Selanjutnya (ayat Di+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">9-15a) Yesus menyembuhkan orang yang mati sebelah tangannya pada hari Sabat. Perbuatan itu tidak melanggar hukum Allah, tetapi melanggar aturan orang Farisi. Orang Farisi membenarkan orang menolong domba yang jatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tetapi tidak memperbolehkan menolong manusia. Bagi Farisi domba lebih penting ketimbang manusia, ritual lebih utama dari belas kasihan. Sebaliknya, bagi Yesus manusia lebih utama dari domba dan ritual agama. Sikap Yesus ini memperlihatkan bahwa Allah menghendaki belas kasihan ketimbang ritual agama. Renungkan: Apakah kita beragama sebatas ritual? Apakah kasih kita kepada Tuhan dan sesama terhambat atau justru bertumbuh melaluinya? |
(0.8493031092437) | (Mat 13:1) |
(sh: Tiap orang dapat kesempatan (Jumat, 5 Februari 2010)) Tiap orang dapat kesempatanJudul: Tiap orang dapat kesempatan Tokoh dalam perumpamaan ini hanya satu, yaitu se-orang penabur yang menaburkan benih. Benihnya ada yang jatuh di pinggir jalan, tetapi kemudian habis dimakan burung. Ada juga yang jatuh di tanah berbatu-batu, bisa tumbuh tetapi tidak bisa berakar karena tanahnya tipis. Lalu ada yang jatuh di tengah semak duri, bisa tumbuh tetapi kemudian mati karena terhimpit semak yang tumbuh lebih subur. Namun ada yang tumbuh di tanah yang subur hingga berbuah berpuluh kali lipat. Meski jatuh di tanah berbeda, tiap benih yang ditebarkan punya potensi untuk bertumbuh. Meski ada yang tidak punya kesempatan untuk tumbuh, tetapi ada yang bisa menghasilkan panen. Walau ada juga yang hanya sekadar tumbuh. Maka Yesus memperingatkan pendengar-Nya bahwa perumpamaan ini memerlukan penafsiran yang saksama: "Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" (ayat 9). Tentu saja setiap orang punya telinga. Namun Yesus mengisyaratkan bahwa yang diperlukan untuk memahami perumpamaan ini bukan sekadar mendengar. Butuh sikap memperhatikan. Benih itu adalah firman tentang Kerajaan Sorga (ayat 19), yang diberitakan kepada semua orang. Tanah adalah hati manusia, yang memutuskan bagaimana merespons benih itu. Semua orang punya kesempatan untuk mendengar firman. Perlu waktu untuk bertumbuh dan menghasilkan buah, selain harus melalui masa yang sulit. Namun kita melihat bahwa si penabur tidak pilih-pilih tanah. Tanah seperti apa pun mendapat kesempatan untuk menerima benih. Begitu pun seharusnya sikap kita dalam mengabarkan firman kepada orang lain. Jangan karena kita, ada orang yang tidak beroleh kesempatan untuk mendengar firman. |
(0.8493031092437) | (Mat 13:24) |
(sh: Kebaikan dan kejahatan. (Minggu, 8 Maret 1998)) Kebaikan dan kejahatan.Kebaikan dan kejahatan. Setialah! Inti pengajaran Yesus dalam perumpamaan ini menuntut Kristen untuk waspada dan berhati-hati. Dalam situasi dan keadaan tertentu mungkin sulit membedakan mana teman, mana lawan; mana yang beriman sejati, mana yang beiman semu. Namun itu hanya sampai batas tertentu. Sebab yang pasti kelak dalam penghakiman-Nya, semua dibukakan. Karena itu setialah! Renungkan: Kesetiaan pada firman Allah berdampak positif dalam kehidupan beriman. Daya ilahi akan mendorong kita untuk bertumbuh, berkembang, dan membawa pengaruh baik ke sekitar. |