(0.28660197619048) | (Yeh 11:14) | (jerusalem: firman TUHAN) Penduduk Yerusalem yang tidak diangkut ke pembuangan menganggap dirinya orang pilihan Tuhan. Nabi Yeremia Yer 24, sudah menentang kesombongan itu dengan menandaskan bahwa justru mereka yang masuk pembuangan diutamakan oleh Tuhan. Yehezkiel menambah bahwa adanya bait Allah di Yerusalem tidak berarti banyak, sebab Tuhan sendiri dapat menjadi "tempat kudus" bagi kaum buangan di tanah yang asing, bdk Yeh 1:4+. |
(0.28660197619048) | (Yeh 23:40) | (jerusalem: Tambahan lagi) Sekarang nabi mulai langsung berkata kepada orang-orang sezamannya. Ia mencela mereka oleh karena dosa yang baru saja mereka lakukan. Karena itu nabi memakai kata ganti diri kedua (engkau mandi dst). bagian berikut ini pasti menyinggung banyak peristiwa yang baru terjadi. Tetapi naskah Ibrani agak rusak dan sukar diartikan. |
(0.28660197619048) | (Yeh 26:7) | (jerusalem: beginilah firman Tuhan) Pada th 585 seb Mas raja Nebukadnezar mulai mengepung kota Tirus dan pengepungan itu berlangsung tiga belas tahun. Nebukadnezar menang tetapi kemenangannya tidak membawa banyak untung, bdk Yeh 29:17-21. kehancuran kota Tirus yang dinubuatkan Yehezkiel ini baru terwujud oleh Aleksander Agung pada th 332:seb Mas. |
(0.28660197619048) | (Yeh 39:14) | (jerusalem: mengubur orang-orang...) Dalam naskah Ibrani tertulis: mengubur orang-orang yang lewat, yaitu orang-orang... Terjemahan Indonesia menurut terjemahan Yunani |
(0.28660197619048) | (Yl 2:2) | (jerusalem: hari... kelam pekat) Bdk Yoh 8:12+. Bila kawanan belalang mendekat matahari digelapkan, bdk Wah 9:2. "Fajar" itu mungkin mengibaratkan cepatnya kawanan belalang atau mungkin "fajar" itu menyinggung warna kawanan belalang yang kuning-kuningan karena disinari matahari dari atas |
(0.28660197619048) | (Za 9:15) | (jerusalem: minum darah) Begitulah menurut beberapa naskah terjemahan Yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis; minum, beramai (seolah-olah oleh karena air anggur). Kalau demikian "ramai" itu ialah ramainya banyak orang-orang yang dibandingkan dengan ramainya suatu kawanan ternak, bdk Mik 2:12; Yeh 36:36-38. |
(0.28660197619048) | (Mat 7:12) | (jerusalem) Kaidah ini dahulu terkenal, khususnya di kalangan Yahudi; bdk Tob 4:15, Surat Aristeas, Targum Ima 19:18, Hillel, Filo, dll, tetapi kaidah itu dirumuskan secara negatip: jangan berbuat kepada orang lain, apa yang diperbuat kepadamu. Yesus dan orang kristen selanjutnya merumuskannya secara positip sehingga kaidah itu menuntut jauh lebih banyak. |
(0.28660197619048) | (Mat 13:17) | (jerusalem: banyak nabi dan orang benar) Ialah nabi dan orang benar di masa Perjanjian Lama, Mat 23:29; bdk Mat 10:41. Paulus menekankan bahwa "rahasia" Allah lama sekali tersembunyi, Rom 16:25; Efe 3:4-5; Kol 1:26. Bdk juga 1Pe 1:11-12+. |
(0.28660197619048) | (Mat 15:2) | (jerusalem: adat istiadat nenek moyang) Ialah tradisi lisan. Meskipun dikatakan bahwa adat istiadat itu hanya bermaksud menetapi hukum Taurat tertulis dengan saksama, namun pada kenyataannya menambah banyak. Menurut para rabi tradisi-tradisi itu berasal dari Musa melalui "nenek moyang" |
(0.28660197619048) | (Mrk 3:19) | (jerusalem) Markus di sini tidak memuat wejangan yang disajikan oleh Mat 5-7 dan Luk 6:20-49. Kiranya Markus berpendapat bahwa wejangan itu kurang perlu untuk sidang pembacanya, yang menaruh lebih banyak perhatian pada karya Yesus serta kepribadianNya dari pada ajaranNya mengenai hukum Taurat Yahudi. |
(0.28660197619048) | (Mrk 15:9) | (jerusalem) Menurut cerita Markus orang banyak menghadap Pilatus dengan maksud meminta supaya seorang tahanan dibebaskan, tetapi mereka tidak berpikir kepada Yesus. Pilatus menggunakan kesempatan itu untuk menawarkan Yesus dan dengan jalan itu meluputkan diri dari kesulitannya. Akalnya itu digagalkan imam-imam kepala yang mengusulkan pembebasan Barabas. Dalam Mat 27:17 Pilatus sendiri dengan bodohnya menawarkan pilihan antara Yesus dan Barabas. |
(0.28660197619048) | (Luk 1:1) |
(jerusalem) Injil karangan Lukas Ciri khas yang ada pada injil ketiga berasal dari kepribadian pengarangnya yang sangat menarik. Kepribadian Lukas itu di mana-mana nampak jelas. Lukas adalah seorang penulis berbakat yang hatinya sangat halus lembut. Ia menggubah karyanya dengan cara yang asli benar, sementara juga berjerih-payah untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, Luk 1:3. Tentu saja ini tidak berarti bahwa Lukas berhasil memberikan pada bahan yang diterimanya dari tradisi suatu susunan dan urutan yang lebih "historis" dari pada dalam Mat atau Mrk. Rasa hormat Lukas terhadap sumber-sumbernya dan metode yang hanya menderetkan bahan tradisi tentu tidak memungkinkan urutan historis semacam itu. Rangka Luk pada umumnya menuruti garis-garis besar Mrk, meskipun disana-sini Lukas meninggalkan atau memindahkan apa yang terdapat dalam Mrk. Memang ada bagian-bagian yang dipindahkan, Luk 3:19-20; 4:16-30; 5:1-11; 6:12-29; 22:31-34; dll. Lukas berbuat demikian baik demi jelasnya kisah atau logikanya, maupun karena terpengaruh tradisi-tradisi lain, khususnya tradisi-tradisi yang juga tampil dalam injil keempat. Ada juga bagian- bagian yang ditinggalkan saja, baik oleh karena kurang berguna untuk sidang pembaca bekas kafir, Mrk 9:11-13, atau oleh karena bagian-bagian itu sudah tercantum dalam Kumpulan Pelengkap yang dipakai Lukas, Mrk 12:28-34; bdk Luk 10:25-28, maupun oleh karena bagian tertentu, terutama Mrk 6:45-8:26 yang seluruhnya ditinggalkan Lukas tidak tercantum dalam naskah Mrk yang dipakai Lukas, Atau barangkali oleh Lukas dianggap sebagai pengulangan, meskipun tercantum dalam naskah Mrk yang dimiliki Lukas. Perbedaan paling menyolok antara Luk dan Mat, serta Mrk ialah tambahan besar yang terdapat dalam Luk 9:51 - Mrk 18:14. Di muka sudah dikatakan bahwa ini kirany diambil Lukas dari Kumpulan Pelengkap ditambah beberapa informasi pribadi. Bagian tengah Luk tersebut disajikan berupa kisah perjalanan Yesus ke Yerusalem, sebagaimana berulang kali dicatat, Luk 9:51; 13:22; 17:11. Catatan-catatan itu mengembangkan apa yang dikatakan Mrk 10:1, sehingga Luk kiranya tidak bermaksud menggabungkan beberapa perjalanan sesungguhnya, melainkan menekankan sebuah gagasan teologis yang digemari Lukas, yaitu : di kota sucilah keselamatan harus diujudkan, Luk 9:31, 13:33; 18:31; 19:11; di sana telah mulailah Injil, Luk 1:5 dll, dan di sana harus diselesaikan Luk 24:52 dst, melalui penampakan- penampakan dan pembicaraan- pembicaraan yang tidak terjadi di Galilea, Luk 24:13-51; dan bdk Luk 24:6 dengan Mrk 16:7; Mat 28:7, 16:20; dan dari sanalah Injil bertolak lagi untuk diwartakan kepada dunia semesta, Mat 24:47; Kis 1:8. Kalau perbandingan terperinci antara Luk dan sumber-sumbernya diteruskan, baik sumber yang paling dikenal ialah Mrk maupun sumber-sumber yang juga tampil dalam bagian-bagian Mat yang sejalan dengan Luk, maka orang seolah-olah dapat melihat bagaimana bekerjanya seorang penulis yang dengan saksama menyadur, meninggalkan atau menambah dengan maksud menyajikan bahan-bahannya dengan caranya sendiri, sementara menghindarkan atau memperlunak apa yang menusuk hatinya sendiri atau barangkali dapat menyakiti hati sidang pembaca (8:43 dibandingkan dengan Mrk 5:26; ditinggalkan Mrk 9:43-48; 13:32; dll) atau juga kurang dapat dipahami oleh mereka (ditinggalkan Mrk 4:13; 8:32 dst 14:50) atau memaafkan (Luk 9:45; 18:34; 22:45) para rasul dan menjelaskan istilah yang kurang terang (Luk 6:15) atau lebih jauh menentukan tempat terjadinya hal tertentu, Luk 4:31; 19:28 dst, Luk 37; 23:51, dll. Berkat penyaduran-penyaduran banyak dan halus tersebut dan terutama berkat tembahan-tambahan hasil penyelidikannya sendiri Lukas memperlihatkan reaksi- reaksi dan kecenderungan pribadinya. Tegasnya melalui alat terpilih, ialah Lukas, Roh Kudus menyajikan kepada kita kabar injili dengan cara yang asli benar dan yang berisikan ajaran yang sangat bernilai. Memang halnya bukan pokok-pokok teologis yang amat menyolok (gagasan-gagasan utama sama saja dalam Luk, Mat dan Mrk), melainkan suatu mentalita keagamaan. Dalam mentalita yang dengan halusnya terpengaruh oleh guru Lukas, yaitu Paulus, itu diketemukan kecenderungan hati yang merupakan ciri khas watak Lukas. Sebagai "Penulis kelembutan hati Tuhan" (Dante) Lukas suka menonjolkan belaskasihan Kristus kepada kaum berdosa, Luk 15:1 dst, Luk 7, 10; 15:11-32; 19:1-10; 23:34, 39-43. Dengan senang hati Lukas memperlihatkan kelembutan hati Yesus terhadap orang yang hina dan miskin, sedangkan yang kaya raya diperlakukan dengan keras, Luk 1:51-53; 6:20-26; 12:13-21; 14:7-11; 16:15, 19-31; 18:9-14. Tetapi kalaupun hukuman yang adil dijatuhkan, itu hanya sesudah penundaan penuh kesabaran dan belas kasihan, 13:6-9; bdk Mrk 11:12-14. Hanya perlu orang yang hina dan miskin, sedangkan yang kaya raya diperlakukan dengan keras, 1:51-53; 6:20-26; 12::13-21; 14:7-11; 16:15, 19-31; 18:9-14. Tetapi kalaupun hukuman yang adil dijatuhkan, itu hanya sesudah penundaan penuh kesabaran dan belas kasihan, 13:6-9; bdk Mrk 11:12-14. Hanya perlu orang bertobat dan menyangkal dirinya. Dan di sini hati Lukas yang lemah lembut ternyata hati jantan. Lukas sudah mengulang tuntutan penyangkalan diri yang mutlak dan pantang mundur, 14:25-34, khususnya tuntutan meninggalkan kekayaan, 6:34 dst; 12:33; 14:12-14; 16:9-13. Perlu diperhatikan juga bagian- bagian yang tercantum dalam injil ketiga : mengenai perlunya berdoa, 11:5-8; 18:1-8, dan teladan Yesus di bidang itu, 3:21; 5:16; 6:12; 9:28. Akhirnya sama seperti dalam Kis dan surat-surat Paulus, demikianpun dalam Luk Roh Kudus berperanan besar yang suka ditonjolkan oleh Lukas dalam 1:15, 35, 41, 67; 2:25- 27; 4:1, 14, 18; 10:21; 11:13; 24:49. Unsur ini bersama dengan suasana rasa syukur karena anugerah yang diterima dari Allah dan kegembiraan rohani yang meresap ke dalam seluruh injil ketiga itu, 2:14; 5:26; 10:17; 13:17; 18:43; 19:37; 24:51 dst, memberikan kepada karya Lukas ciri kemesraan yang mengesan di hati menghangatkan batin. Gaya bahasa Mrk agak kasar sedikit, penuh dengan kata dan ungkapan yang berbau bahasa Aram, dan kerap kali kurang tepat bahkan salah. Tetapi gaya bahasanya juga segar bugar dan populer, sehingga toh memikat hati. Gaya bahasa Mat masih juga berbau bahasa Aram, tetapi bahasa Yunaninya lebih halus, kurang konkrit tapi lebih tepat. Gaya bahasa Luk sesungguhnya agak majemuk: bahasa Yunaninya adalah bermutu, kalau Lukas sendiri menulis; bahasa kurang bermutu diterima Lukas begitu saja untuk menghormati sumber-sumbernya, yang kekurangan dalam bahasa kadang-kadang dipertahankan oleh Lukas meskipun berusaha memperbaikinya. Lukas juga dengan sengaja dan mahir meniru gaya bahasa alkitabiah yang terdapat dalam Septuaginta. |
(0.28660197619048) | (Luk 22:15) | (jerusalem) Dalam Lukas wejangan-wejangan Yesus waktu perjamuan malam jauh lebih banyak dari pada dalam Markus dan Matius. Dengan jalan itu disiapkan pembicaraan-pembicaraan Yesus yang disajikan Yoh 13:31-17:26. Agaknya Lukas menyusun wejangan-wejangan Yesus itu dengan berlatar belakang perayaan Ekaristi jemaat Kristen. |
(0.28660197619048) | (Luk 22:43) | (jerusalem) Meskipun banyak naskah, antara lain yang paling penting, tidak memuat ayat-ayat ini, namun perlu dianggap asli. Sejak abad kedua ayat-ayat ini cukup umum dikenal dan dikutip dan gaya bahasa Lukas yang khas. Agaknya ayat-ayat ini dihilangkan dari naskah-naskah oleh karena Yesus nampaknya terlalu lemah dan manusiawi. |
(0.28660197619048) | (Yoh 9:32) | (jerusalem: memelekkan mata orang yang lahir buta) Penyembuhan orang yang lahir buta itu menurut pandangan penginjil kiranya melambangkan baptisan, kelahiran kembali dari air dan Roh Kudus, Yoh 3:3-7. Ada banyak kesamaan antara Yoh 3:1-21 dan Yoh 9. |
(0.28660197619048) | (Kis 11:2) | (jerusalem) Dalam teks barat ayat ini berbunyi sbb: Maka sesudah waktu yang cukup lama Petrus mau pergi ke Yerusalem. Setelah berbicara dengan para saudara dan menguatkan mereka maka berangkatlah ia sementara di daerah berbicara banyak dengan mengajar semua orang. Ketika tiba pada mereka ia memberitakan karunia yang telah dianugerahkan Allah, tetapi orang-orang dari golongan yang bersunat berselisih pendapat dengan dia. |
(0.28660197619048) | (1Kor 2:15) | (jerusalem) Ayat ini sedikit banyak berupa pembelaan diri. Paulus yang mempunyai Roh (manusia rohani) tidak dapat dan tidak boleh dinilai oleh orang Korintus yang adalah "manusia duniawi" (harafiah: kedagingan), 1Ko 3:1-3. Dalam bab 14 Paulus menetapkan aturan yang perlu dipegang oleh "manusia rohani" itu. Bdk juga 1Ko 12:10+ dan 1Te 5:19-22. |
(0.28660197619048) | (1Kor 9:24) | (jerusalem) Bagian ini menggunakan beberapa istilah yang dipinjam dari olah raga di zaman itu. Paulus mengajak mereka yang menganggap diri "berpengetahuan" (1Ko 9:8:7,11) untuk mengikuti teladan Paulus dengan melepaskan hak-haknya demi kasih dan demi ganjaran sorgawi, sama seperti seorang olahragawan melepaskan sekian banyak hal untuk mendapat hadiah. |
(0.28660197619048) | (1Kor 16:9) | (jerusalem: sebab di sini banyak kesempatan bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting) Ini menterjemahkan sebuah ungkapan Yunani yang berupa kiasan sbb: Sebab di sini sebuah pintu besar terbuka bagiku dan bagi pekerjaanku. Kiasan yang sama terdapat dalam 2Ko 2:12; Kol 4:3. Artinya: kesempatan baik yang diketemukan Paulus untuk berkarya. Bdk Wah 3:8; Kis 14:27+. |
(0.28660197619048) | (2Ptr 2:18) | (jerusalem: orang-orang yang baru saja melepaskan diri) Yang dimaksudkan ialah "orang-orang lemah", 2Pe 2:14, yang disangka sudah melepaskan kesesatannya, 2Pe 2:20, tetapi banyak menganut pengajar-pengajar palsu itu, 2Pe 2:2. |