Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 181 - 200 dari 251 ayat untuk ceritera [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.28640920634921) (Hak 13:1) (jerusalem) Kisah mengenai Simson ini berbeda coraknya dengan kisah-kisah lain yang tercantum dalam kitab Hakim. Diceritakan riwayat hidup seorang pahlawan setempat, mulai dengan kelahirannya sampai dengan meninggalnya. Pahlawan itu perkasa bagaikan raksasa, tetapi ia sekalipun lemah laksana seorang kanak-kanak. Ia membujuk perempuan-perempuan, tetapi sendiri tertipu oleh mereka. Berulang kali ia dapat mempermainkan orang Filistin, tetapi tidak berhasil membebaskan negerinya dari genggaman mereka. Kisah ini merupakan sebuah ceritera rakyat penuh lelucon pedas. Dengannya rakyat yang tidak berdaya membalas dendam kepada penindasnya yang ditertawakan. Berlawanan sedikit dengan ciri-ciri kerakyatan profan tsb kisah Simson memperkenalkan pahlawannya sebagai seseorang yang sejak kandungan ibunya dikuduskan kepada Tuhan dan justru kenazirannya itulah yang menjadi sumber kekuatannya. Sifat karismatis itu yang menjadi sebabnya mengapa riwayat hidup Simson dicantumkan di tengah-tengah riwayat-riwayat lain. Kisah Simson berupa kumpulan ceritera-ceritera pendek: Kelahiran Simson, Hak 13:2-25; perkawinannya dan teka tekinya, Hak 14:1-20; Simson dan orang Filistin, Hak 15:1-8,9-19; kata penutup pertama, Hak 13:20; Simson di kota Gaza, Hak 16:1-3; Simson dan Delila, Hak 16:4-21; Simson ditangkap dan mati, Hak 16:22-30; kata penutup kedua, Hak 16:31.
(0.28640920634921) (2Taw 20:1) (jerusalem) Ceritera yang panjang ini tidak terdapat dalam kitab Raja-raja. Namun ia bukan buah khayal si Muwarikh. Ia agaknya berasal dari tradisi yang terpelihara di bagian selatan negeri. Ini terasa dalam nama-nama tempat yang terletak di bagian selatan itu. Inti historis kisah ini agaknya sebuah serangan yang dilontarkan kelompok-kelompok yang menyerbu dari daerah di seberang sungai Yordan dan dari tanah Negeb. Sewaktu-waktu serangan semacam itu terjadi dan akhirnya orang Edom memang berhasil menetap di bagian selatan Palestina. Tetapi kisah seperti disajikan Tawarikh mengingatkan kitab Ulangan dan gaya sasteranya serupa dengan gaya sastera yang lazim dalam ceritera-ceritera mengenai perang suci, lihat khususnya 2Ta 20:15-18,22-23,29.
(0.25060806349206) (Kel 14:15) (jerusalem) Kisah ini menceritakan mujizat penyeberangan Laut Teberau dengan dua cara yang berbeda: 1. Musa mengangkat tongkatnya ke atas laut, lalu airnya terbelah dan berdiri bagaikan tembok sebelah menyebelah. Orang Israel di tengah-tengah menyeberangi laut dengan berjalan kaki tidak kena air. Orang Mesir mulai mengejar mereka, tetapi air laut kembali ke tempatnya menenggelamkan orang Mesir. Ceritera ini berasal dari tradisi Para Imam atau dari tradisi Elohista. 2. Musa menenangkan hati orang Israel yang dikejar musuh dan meyakinkan mereka bahwa tidak perlu berbuat apa-apa. Lalu Tuhan membangkitkan angin kencang yang mengundurkan air laut. Orang Mesir menempuh tempat yang menjadi kering itu tetapi tenggelam waktu air pasang kembali. Menurut ceritera yang berasal dari tradisi Yahwista ini hanya Tuhan sajalah yang bertindak. Tradisi ini tidak berkata apa-apa tentang orang Israel yang menyeberang laut, tetapi hanya berceritera bahwa orang Mesir secara ajaib jatuh binasa. Ceritera kedua inilah yang merupakan tradisi asli. Nyanyian kuno yang tercantum dalam Kel 15:21 hanya berkata tentang dimusnahkannya orang Mesir. Nyanyian ini kemudian diperluas menjadi sajak yang termuat dalam Kel 15:1-18. Tidak mungkin lagi menentukan di mana dan bagaimana peristiwa itu terjadi. Hanya orang yang menyaksikannya mengartikannya sebagai buku turun tangan "TUHAN, pahlawan perang", Kel 15:1. Peristiwa itu menjadi salah satu pokok kepercayaan dasar agama Israel, Ula 11:4; Yos 24:7 dan bdk Ula 1:30; 6:21-22; 26:7-8. Mujizat Laut Teberau ini disejalankan dengan mujizat air yang lain. yaitu penyeberangan sungai Yordan, Yos 3-4. Keluaran Israel dari Mesir dibayangkan serupa dengan masuknya Israel ke tanah Kanaan. Demikian muncul dua gambar tentang peristiwa di Laut Teberau itu dan dalam Kel 14 kedua gambar itu bercampur. Tradisi Kristen mengartikan penyeberangan Laut Teberau sebagai lambang keselamatan dan khususnya sebagai lambang baptisan, 1Ko 10:1.
(0.25060806349206) (Kel 32:1) (jerusalem) Kalau bab Kel 32:1-34:35 diuraikan, maka nampaklah dua tradisi yang bercampur di dalamnya, yaitu tradisi Elohista dan tradisi Yahwista. Hampir tak mungkin lagi memisahkan kedua tradisi itu. Tetapi dalam penggabungan kedua tradisi itu. Tetapi dalam penggabungan kedua tradisi itu terjadilah bahwa perjanjian yang diikat Tuhan dengan Israel menurut tradisi Yahwista (ceriteranya tercantum dalam bab 34)tampil sebagai pembaharuan perjanjian yang diikat Tuhan dengan Israel menurut tradisi Elohista (ceriteranya tercantum dalam bab Kel 24). Perjanjian ini dianggap dibatalkan oleh pemberontakan bangsa Israel yang menyembah anak lembu emas, bab Kel 32:1-33:23. Urutan yang menghasilkan dua pengikatan perjanjian itu dibuat-buat saja. Ceritera tentang anak lembu emas disisipkan di antara kedua tradisi tsb, supaya dua-duanya dapat dipertahankan.
(0.24803765079365) (Kej 32:1) (jerusalem) Ceritera ini mencampurkan tradisi Elohista, Kej 32:1-2,13-21, dan tradisi Yahwista, Kej 32:3-13. Waktu mendekat daerah tempat tinggal Esau Yakub mengambil tindakan kebijaksanaan tertentu. Dengan cara yang berbeda-beda diceriterakan oleh kedua tradisi itu (Yahwista, Kej 32:3-13; Elohista, Kej 32:13-21). Kedua tradisi itu sepakat dalam menonjolkan kerendahan hati Yakub. Begitu terjumpa kembali Kej 27:41-45 dan apa yang dikatakan Kej 25:27 dan Kej 27:40 mengenai watak kedua orang bersaudara itu.
(0.24803765079365) (Kel 4:24) (jerusalem) Ceritera ini merupakan sebuah teka-teki karena terlalu singkat dan karena tidak adanya konteksnya. Nama Musa (yang oleh penterjemah ditambahkan) tidak disebut-sebut sama sekali, sehingga tidak jelas siapa yang dimaksudkan dengan kata ganti diri ketiga. Mungkin maksudnya sbb: Kenyataan bahwa Musa tidak bersunat membangkitkan murka Allah. Zipora berhasil meredakan murka Allah dengan sungguh-sungguh menyunatkan anaknya dan pura-pura menyunatkan Musa, yaitu dengan menyentuh kemaluannya (kaki memang dapat berarti: kemaluan, bdk Yes 6:2; 7:20) dengan kulup anaknya yang dikerat. Mengenai sunat bdk Kej 17:10+.
(0.24803765079365) (Im 8:1) (jerusalem) Bab ini berupa ceritera mengenai pentahbisan Harun beserta anak-anaknya menyajikan tata upacara pentahbisan imam. Upacara itu merangkum: pemberian pakaian dan pengurapan, Ima 8:7-13, sebuah korban penghapusan dosa yang perlu untuk menguduskan mezbah, Ima 8:14-17, sebuah korban bakaran, Ima 8:18-21, dan akhirnya korban pentahbisan, Ima 8:22-35. Dalam bab 9 lalu dibicarakan bagaimana imam baru mulai bertugas. Upacara pengurapan aslinya hak istimewa raja, tetapi kemudian, yaitu di zaman bait Allah yang kedua, upacara itu dipindahkan kepada imam, bdk Kel 30:22. Di zaman dahulu tidak ada pentahbisan imam yang sebenarnya. Tugas imam sendirilah yang memasukkannya ke dalam bidang yang kudus.
(0.24803765079365) (Ul 4:7) (jerusalem: yang demikian dekat) Tradisi-tradisi Yahwista, Elohista dan Para Imam yang dipakai dalam Pentateukh menekankan jarak yang memisahkan manusia dengan Allah, bdk Kel 33:20+, sedangkan tradisi Ulangan justru menegaskan semacam kemesraan yang terjalin antara Allah dengan umatNya: Allah berdiam di tengah-tengah umatNya, Ula 12:5. Semangat tradisi Ulangan itupun terungkap dalam ceritera mengenai pentahbisan bait Allah 1Ra 8:10-29. Tradisi itu terasa pula dalam Yeh 48:35. Dengan jelas dan secara depinitip dekatnya Allah diuraikan dalam Perjanjian Baru, Yos 1:14+.
(0.24803765079365) (Ul 9:7) (jerusalem: Ingatlah) Di sini mulailah sebuah kumpulan baru yang merangkum Ula 9:7-10:11. Dengan memakai kata ganti diri pertama Musa meringkaskan ceritera mengenai anak lembu emas, mengenai loh-loh perjanjian yang dihancurkan lalu dibuat kembali, dan tentang perantaraan Musa. Gaya sastera bagian ini serupa dengan gaya sastera bab 1-3 dan kisahnya sejalan dengan Kel 32. Walaupun ada perbedaan-perbedaan kecil. Tetapi ada beberapa tambahan seperti Ula 9:20,22-24; 10:6-7,8-9, dan kerap kali hal yang sama terulang.
(0.24803765079365) (Ul 10:8) (jerusalem: TUHAN menunjuk suku Lewi) Ula 10:8-9 berupaya sisipan yang tidak bersangkutan dengan Ula 10:6-7 yang juga berupa sisipan dan berceritera tentang wafatnya Harun. Maka dipilihnya suku Lewi sebenarnya tidak ada sangkut pautnya dengan wafatnya Harun. Menurut Kel 32:15-29 suku Lewi diangkat menjadi petugas ibadat sebagai balas jasa oleh karena mereka membunuh saudara-saudara mereka yang telah menyembah anak lembu emas. Itulah sebabnya mengapa Ulangan memasukkan berita itu ke dalam ceritera ini. Tetapi menurut Bil 1:50; 3:6-8 suku Lewi dipilih Allah sendiri sebagai pengganti semua anak sulung yang seharusnya dipersembahkan kepada Tuhan, Bil 3:12; 8:16.
(0.24803765079365) (Ul 34:1) (jerusalem) Ceritera ini melanjutkan kisah yang tercantum dalam Ula 32:48-52. Ia menggabungkan unsur-unsur dari tradisi Para Imam, khususnya Ula 34:7-9, dengan unsur-unsur dari tradisi Ulangan. Musa melihat seluruh Tanah yang dijanjikan, tetapi tidak memasukinya, bdk Ula 4:21. namun dengan jalan penglihatan itu ia memiliki tanah itu bagi umat, bdk Kej 13:14-15.
(0.24803765079365) (Yos 22:1) (jerusalem) Bab 22 ini terdiri atas beberapa unsur: Yos 22:1-6 berasal dari tradisi Ulangan dan bersesuaian dengan Yos 1:12-18; Yos 22:7-9 menambah setengah suku Manasye yang tidak berperan dalam ceritera asli; Yos 22:10-34 berasal dari kalangan Para Imam. Namun kisah ini memanfaatkan sebuah tradisi tua. Barangkali kisah ini berlatar belakang persaingan antara tempat kudus di Silo, Yos 22:9,12 beserta para petugasnya, Yos 22:13 dst, Yos 22:30 dst, dengan suku-suku yang menetap di daerah seberang sungai Yordan yang dianggap tidak termasuk Tanah Suci yang berbatas sungai Yordan itu.
(0.24803765079365) (Hak 4:1) (jerusalem) Kisah mengenai Debora dan Barak ini disajikan berupa prosa, bab 4, dan berupa sajak, bab 5. Menurut kisah asli berupa prosa itu suku Zebulon dan Naftali berhasil menghancurkan Sisera dari Haroset-Hagoyim yang terletak di bagian barat laut dataran Yizreel. Kemudian Sisera tsb dihubungkan dengan Yabin, raja Hazor yang dikalahkan di mata Yosua, Yos 11:10-15. Memang nama Yabin disebut dalam ceritera berupa prosa itu, tetapi tidak tampil dalam sajak tsb. Kemenangan yang diceritakan itu pasti terjadi dan ia membongkar rintangan yang memisahkan suku-suku di bagian utara negeri dari suku-suku di bagian tengah. Kiranya peristiwa itu terjadi sekitar pertengahan abad ke-12 seb. Mas.
(0.24803765079365) (Hak 8:4) (jerusalem) Penyerbuan yang di sini diceritakan sebagai lanjutan dari yang dikisahkan dalam Hak 7:1-22 (bdk Hak 8:4), aslinya kiranya sebuah tradisi tersendiri. Tradisi itu barangkali mengenai sebuah serbuan lain dari pihak orang Midian yang dipukul mundur. Bagaimanapun juga duduknya perkara, tradisi itu tidak bersangkutan dengan apa yang diceritakan dalam Hak 7:25, di mana "kepala" Midian mempunyai nama lain dari pada "raja" Midian, Zebah dan Salmuna, Hak 8:5. Apa yang dikatakan mengenai Sukot, Pnuel dan daerah seberang sungai Yordan menyatakan bahwa ceritera itu adalah sebuah tradisi setempat.
(0.24803765079365) (Hak 11:9) (jerusalem: menjadi kepala atas kamu) Hal ihwal Yefta ini barangkali sebuah contoh bagaimana seorang "hakim" dipilih di Israel: Yefta sudah menyelamatkan rakyat; tampil ciri karismatis, Hak 11:29. Kedua ciri tsb tampil kembali dalam satu tradisi mengenai dipilihnya Saul menjadi raja, 1Sa 11. Mengenai gelar "raja" tidak tampil dalam ceritera mengenai Yefta, tetapi Yefta memang menurut dan mendapat kuasa seorang raja. Berbeda sekali kelakuan Gideon yang menolak tawaran menjadi raja; berbeda pula Abimelekh yang menerima tawaran, tetapi mencelakakan rakyat. Kisah mengenai Yefta membuktikan bahwa perbedaan antara "Hakim besar" dan "Hakim kecil" tidak boleh diperuncing. Pengangkatan seorang "hakim" sudah menyiapkan pengangkatan raja di hari kemudian.
(0.24803765079365) (Hak 19:1) (jerusalem) Seorang penyusun di masa sesudah pembuangan menggabungkan dalam bab 19-21 dua tradisi yang jelas tampil dalam bab 20-21. Tradisi yang satu bersangkutan dengan tempat kudus di Mizpa dan yang lain dengan tempat kudus di Betel. Penggabungan itu menjelaskan mengapa ada dua ceritera mengenai orang Benyamin yang dikalahkan dan tentang Gibea yang direbut (bdk misalnya Hak 20:30-32 dan Hak 20:36-44+), dan kedua sarana untuk menjamin kelanjutan suku Benyamin, Hak 21:1-12,15-23.
(0.24803765079365) (Rut 4:18) (jerusalem) Silsilah yang kedua ini tidak mungkin disusun penulis kitab Rut. Berlawanan dengan maksud seluruh ceritera Boas menjadi ayah Obed (menurut ceriteranya Makhlon/Elimelekh menjadi ayah Obed sesuai dengan hukum Levirat); nama Elimelekh tidak disebut-sebut; karena itu tindakan kasih kepada keluarga yang dilakukan Rut tidak berperan dalam silsilah; hukum Levirat dan kebaktian kepada keturunan yang terungkap di dalamnya tidak muncul. Tetapi dalam silsilah itu terungkap sebuah ajaran lain, yaitu bahwa keselamatan merangkum juga bangsa-bangsa lain; Rut, perempuan asing seperti yang ditonjolkan injil Mat 1:5, menjadi nenek Daud dan melalui dia nenek Mesias.
(0.24803765079365) (1Sam 16:1) (jerusalem) Kisah ini barangkali berasal dari tradisi kenabian. Ia tidak mempunyai hubungan dengan kisah berikutnya. Daud memang diurapi menjadi raja di Hebron oleh orang suku Yehuda, 2Sa 2:4, dan kemudian oleh para tua-tua Israel, 2Sa 5:3. Pengurapan yang disebut dalam bab 16 ini tidak tersinggung di lain tempat. Menurut 1Sa 17:28 dan kendati 1Sa 16:13, Eliab ternyata tidak tahu-menahu tentang pengurapan ini. Sama seperti bab 9 sehubungan dengan kisah mengenai Saul, demikianpun dengan kisah mengenai Saul, demikianpun ceritera ini menjadi semacam pendahuluan bagi kisah mengenai "naik takhta Daud".
(0.24803765079365) (2Sam 21:15) (jerusalem) Peristiwa-peristiwa yang diceriterakan di sini semua bersangkutan dengan peperangan melawan orang Filistin. Sebaik-baiknya ditempatkan sesudah 2Sa 5:17-25 pada awal pemerintahan Daud. Diceritakan beberapa aduan seorang dengan seorang, bdk 1Sa 17:40+, antara beberapa pendekar orang Filistin dan Daud atau seorang pahlawan Daud, bdk juga 2Sa 23:20-21. Dalam ceritera pertama Daud diselamatkan oleh Abisai, walaupun itu tidak sesuai dengan aturan yang berlaku dalam aduan seorang dengan seorang. Lalu anak buah Daud mendesak supaya Daud tidak lagi membahayakan dirinya dengan cara demikian, 2Sa 21:17.
(0.24803765079365) (2Raj 17:24) (jerusalem) Dapat dibedakan beberapa bagian, 2Ra 17:24-28,41 dengan menyederhanakan halnya menjelaskan bagaimana daerah kerajaan Israel kembali didiami. Diandaikan bahwa semua penduduk Israel yang asli diangkut semua. Dipersatukan beberapa gelombang penduduk baru yang berangsur-angsur dipindahkan ke wilayah kerajaan Israel dahulu. 2Ra 17:25-28 memuat sebuah ceritera yang menerangkan bagaimana jadinya bahwa penduduk baru itu memuja Tuhan. 2Ra 17:29-34 ditambahkan di masa pembuangan. 2Ra 17:34-40 kembali berkata mengenai kesalahan yang menyebabkan pemusnahan kerajaan Israel. Pikiran-pikiran itu lebih sesuai dengan bagian pertama bab ini.


TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA