Dan dalam pemberitaan itu<x id="d" /> aku menganggap sebagai kehormatanku, bahwa aku tidak melakukannya di tempat-tempat, di mana nama Kristus telah dikenal orang<n id="1" />, supaya aku jangan membangun di atas dasar,<x id="e" /> yang telah diletakkan orang lain,

Salam kepada Herodion, temanku sebangsa.<x id="s" /> Salam kepada mereka yang termasuk isi rumah<x id="t" /> Narkisus, yang ada dalam Tuhan.

Sebab di dalamnya nyata<x id="l" /> kebenaran Allah, yang bertolak dari iman<x id="m" /> dan memimpin kepada iman<n id="1" />, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman.<x id="n" />"

Sebab murka Allah<n id="1" /><x id="o" /> nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman.

Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia<n id="1" /> sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.<x id="s" />

Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan<x id="f" /> mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas:

Maukah engkau menganggap sepi kekayaan<x id="n" /> kemurahan-Nya,<x id="o" /> kesabaran-Nya<x id="p" /> dan kelapangan hati-Nya?<x id="q" /> Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?<x id="r" />

Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka<x id="s" /> dan hukuman<x id="t" /> Allah yang adil akan dinyatakan.

Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil<x id="h" /> yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi<n id="1" /><x id="i" /> dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.<x id="j" />

Tetapi jika ketidakbenaran kita menunjukkan<x id="h" /> kebenaran Allah, apakah yang akan kita katakan? Tidak adilkah Allah--aku berkata sebagai manusia<x id="i" />--jika Ia menampakkan murka-Nya?

Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya,<x id="k" /> mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?<x id="l" />

Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran<n id="1" />.<x id="y" />

Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa,<x id="s" /> menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.<x id="t" />"

Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah,<x id="u" /> karena usianya telah kira-kira seratus<x id="v" /> tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.<x id="w" />

tetapi ditulis juga untuk kita;<x id="b" /> sebab kepada kitapun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia,<x id="c" /> yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati,<x id="d" />

Dan pengharapan<x id="p" /> tidak mengecewakan, karena kasih<x id="q" /> Allah telah dicurahkan di dalam hati kita<n id="1" /> oleh Roh Kudus<x id="r" /> yang telah dikaruniakan kepada kita.

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita,<x id="v" /> ketika kita masih berdosa.

supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut,<x id="v" /> demikian kasih karunia<n id="1" /><x id="w" /> akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal,<x id="x" /> oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita<x id="g" /> telah turut disalibkan,<x id="h" /> supaya tubuh dosa<n id="1" /><x id="i" /> kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.<x id="j" />

Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa<x id="l" /> dan setelah kamu menjadi hamba Allah,<x id="m" /> kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.<x id="n" />