Berkatalah ia kepada mereka: "Ikutlah aku, sebab TUHAN telah menyerahkan musuhmu, orang-orang Moab<x id="k" /> itu, ke dalam tanganmu.<x id="l" />" Maka turunlah mereka mengikuti dia, lalu mereka merebut tempat penyeberangan sungai Yordan<x id="m" /> ke Moab dan tidak seorangpun dibiarkan mereka menyeberang.

Lalu Barak mengejar kereta-kereta dan tentara itu sampai ke Haroset-Hagoyim, dan seluruh tentara Sisera tewas oleh mata pedang; tidak ada seorangpun yang tinggal<x id="z" /> hidup.

Diambilnyalah sepasang lembu,<x id="w" /> dipotong-potongnya, lalu potongan-potongan itu dikirimkannya ke seluruh daerah Israel<x id="x" /> dengan perantaraan utusan, pesannya: "Siapa<x id="y" /> yang tidak maju mengikuti Saul dan mengikuti Samuel, lembu-lembunya akan diperlakukan juga demikian." Lalu TUHAN mendatangkan ketakutan kepada bangsa itu, sehingga majulah mereka serentak.<x id="z" />

Tetapi Asael menolak berhenti. Lalu Abner menusuk ke belakang ke perut<x id="t" /> Asael dengan tombaknya, sehingga tombak itu menembus belakangnya; dan rebahlah ia di sana dan mati<x id="u" /> di tempat itu juga. Semua orang yang datang ke tempat Asael rebah dan mati itu, berhenti di sana.

Ketika kabar itu sampai kepada Yoab--memang Yoab telah memihak kepada Adonia, sekalipun ia tidak memihak kepada Absalom--maka larilah Yoab ke kemah TUHAN, lalu memegang tanduk-tanduk<x id="o" /> mezbah.

Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang<x id="q" /> dan bercabang hati? Kalau TUHAN<x id="r" /> itu Allah, ikutilah Dia<n id="1" />, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun.

Lalu Elisa meninggalkan lembu itu dan berlari mengikuti Elia, katanya: "Biarkanlah aku mencium<x id="i" /> ayahku dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau." Jawabnya kepadanya: "Baiklah, pulang dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu."

Lalu berbaliklah ia dari pada Elia, ia mengambil pasangan lembu<x id="j" /> itu, menyembelihnya dan memasak dagingnya dengan bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.<x id="k" />

Mereka menolak ketetapan-Nya dan perjanjian-Nya,<x id="d" /> yang telah diadakan dengan nenek moyang mereka, juga peraturan-peraturan-Nya yang telah diperingatkan-Nya kepada mereka; mereka mengikuti dewa kesia-siaan,<x id="e" /><x id="f" /> sehingga mereka mengikuti bangsa-bangsa<x id="g" /> yang di sekeliling mereka, walaupun TUHAN telah memerintahkan kepada mereka: janganlah berbuat seperti mereka itu.

Di sampingnya Hananya bin Selemya dan Hanun, anak Zalaf yang keenam, memperbaiki bagian yang berikut. Di samping mereka Mesulam bin Berekhya mengadakan perbaikan di depan biliknya.

Umur Adam, setelah memperanakkan Set, delapan ratus tahun, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

Dan Set masih hidup delapan ratus tujuh tahun, setelah ia memperanakkan Enos, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

Dan Enos masih hidup delapan ratus lima belas tahun, setelah ia memperanakkan Kenan,<x id="c" /> dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

Dan Kenan masih hidup delapan ratus empat puluh tahun, setelah ia memperanakkan Mahalaleel, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

Dan Mahalaleel masih hidup delapan ratus tiga puluh tahun, setelah ia memperanakkan Yared, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah<n id="1" /><x id="h" /> selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

Dan Metusalah masih hidup tujuh ratus delapan puluh dua tahun, setelah ia memperanakkan Lamekh, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

Dan Lamekh masih hidup lima ratus sembilan puluh lima tahun, setelah ia memperanakkan Nuh, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

Inilah keturunan<x id="d" /> Sem. Setelah Sem berumur seratus tahun, ia memperanakkan Arpakhsad,<x id="e" /> dua tahun setelah air bah itu.

Arpakhsad masih hidup empat ratus tiga tahun, setelah ia memperanakkan Selah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.