Selagi daging itu ada di mulut<x id="b" /> mereka, sebelum dikunyah, maka bangkitlah murka<x id="c" /> TUHAN terhadap bangsa itu dan TUHAN memukul bangsa itu dengan suatu tulah<x id="d" /> yang sangat besar.

Dan kamu ini haruslah melakukan kewajibanmu mengenai tempat kudus dan kewajibanmu mengenai mezbah,<x id="n" /> supaya orang Israel jangan lagi tertimpa oleh murka.

Dan sekarang kamu bangkit ganti bapa-bapamu, suatu kawanan orang-orang berdosa, untuk menambah lagi murka TUHAN yang menyala-nyala kepada orang Israel<x id="i" /> itu.

Sebab itu ketahuilah<x id="d" /> pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain.<x id="e" />

Tetapi sekarang, mengapa kami harus mati? Sebab api yang besar ini akan menghanguskan kami. Apabila kami lebih lama lagi<x id="d" /> mendengar suara TUHAN, Allah kita, kami akan mati.

Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan harinya setelah mereka makan hasil negeri itu. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan.<x id="m" />

pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku<x id="h" /> pada waktu itu demikianlah kekuatanku<x id="i" /> sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk.

Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya:<x id="w" /> TUHAN itu keselamatan. Mezbah itu masih ada sampai sekarang di Ofra,<x id="x" /> kota orang Abiezer.

Katanya kepada Yeter, anak sulungnya: "Bangunlah, bunuhlah mereka." Tetapi orang muda itu tidak menghunus pedangnya, karena ia takut, sebab ia masih muda.

Kata Gaal sekali lagi: "Lihat, ada orang banyak turun dari gunung Pusat Tanah dan satu kelompok datang dari jalan Pohon Tarbantin Peramal."

Maka Allah mendengarkan permohonan Manoah, sehingga Malaikat Allah datang pula kepada perempuan itu, ketika ia duduk di padang dan ketika Manoah, suaminya itu, tidak ada bersama-sama dengan dia.

Sejak itu Malaikat TUHAN tidak lagi menampakkan diri kepada Manoah dan isterinya. Maka tahulah<x id="a" /> Manoah, bahwa Dia itu Malaikat TUHAN.

"Allahku yang kubuat serta imam juga kamu ambil,<x id="d" /> lalu kamu pergi. Apakah lagi yang masih tinggal padaku? Bagaimana perkataanmu itu kepadaku: Mau apa engkau?"

Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu<x id="x" /> nanti?

Sesudah itu berkatalah perempuan itu: "Biarlah hambamu ini mendapat belas kasihan dari padamu.<x id="d" />" Lalu keluarlah perempuan itu, ia mau makan dan mukanya tidak muram<x id="e" /> lagi.

Demikianlah orang Filistin itu ditundukkan<x id="d" /> dan tidak lagi memasuki daerah Israel. Tangan TUHAN melawan orang Filistin seumur hidup Samuel,

malah ada orang Ibrani yang menyeberangi arungan sungai Yordan menuju tanah Gad<x id="o" /> dan Gilead, sedang Saul masih di Gilgal dan seluruh rakyat mengikutinya dengan gemetar.<x id="p" />

Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: "Kepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja<x id="d" /> itupun jatuh kepadanya."

Maka makin takutlah<x id="m" /> Saul kepada Daud. Saul tetap menjadi musuh Daud seumur hidupnya.

Lalu bertanya<x id="d" /> pulalah Daud kepada TUHAN, maka TUHAN menjawab dia, firman-Nya: "Bersiaplah, pergilah ke Kehila, sebab Aku akan menyerahkan orang Filistin<x id="e" /> itu ke dalam tanganmu.<x id="f" />"