Raja-raja ini bersekutu<x id="r" /> dan datang berkemah bersama-sama dekat mata air Merom<x id="s" /> untuk memerangi orang Israel.

Lalu Yosua dengan seluruh tentaranya mendatangi mereka dengan tiba-tiba dekat mata air Merom, dan menyerbu mereka.

Sisi selatan mulai dari ujung Kiryat-Yearim, kemudian batas itu menuju ke barat, dan menuju pula ke mata air Me-Neftoah.<x id="t" />

Sesudah Yosua mati<n id="3" />,<x id="a" /> orang Israel bertanya kepada TUHAN: "Siapakah dari pada kami yang harus lebih dahulu<x id="b" /> maju menghadapi orang Kanaan<x id="c" /> untuk berperang melawan mereka?"

Raja-raja datang<x id="e" /> dan berperang, pada waktu itu raja-raja Kanaan berperang dekat Taanakh, pada mata air di Megido,<x id="f" /> tetapi perak sebagai rampasan<x id="g" /> tidak diperoleh mereka.

Berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Siapakah yang melakukan hal itu?" Setelah diperiksa dan ditanya-tanya, maka kata orang: "Gideon bin Yoas,<x id="b" /> dialah yang melakukan hal itu."

Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu<x id="c" /> melindungi hambamu<n id="1" /> ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus<x id="d" /> kami."

Setelah perempuan itu sampai kepada mertuanya, berkatalah mertuanya itu: "Bagaimana, anakku?" Lalu diceritakannyalah semua yang dilakukan orang itu kepadanya

Celakalah kita! Siapakah yang menolong kita dari tangan Allah yang maha dahsyat ini? Inilah juga Allah, yang telah menghajar<x id="a" /> orang Mesir dengan berbagai-bagai tulah<x id="b" /> di padang gurun.

berkatalah Saul kepada tentara yang bersama-sama dengan dia itu: "Periksalah barisan dan lihatlah siapa yang pergi dari pada kita." Mereka memeriksa barisan, dan ternyata Yonatan dan pembawa senjatanya tidak ada.

Kata Saul kepadanya: "Anak siapakah engkau, ya orang muda?" Jawab Daud: "Anak hamba tuanku, Isai,<x id="q" /> orang Betlehem itu."

Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Siapakah aku<x id="z" /> dan siapakah sanak saudaraku, kaum ayahku, di antara orang Israel, sehingga aku menjadi menantu<x id="a" /> raja?"

Tetapi Nabal menjawab anak buah Daud itu, katanya: "Siapakah<x id="i" /> Daud? Siapakah anak Isai itu? Pada waktu sekarang ini ada banyak hamba-hamba yang lari dari tuannya.

Tetapi kata Daud kepada Abisai: "Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi<x id="r" /> TUHAN<n id="1" />, dan bebas dari hukuman?<x id="s" />"

Lalu masuklah raja Daud ke dalam, kemudian duduklah ia di hadapan TUHAN sambil berkata: "Siapakah aku<x id="b" /> ini, ya Tuhan ALLAH, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini<n id="1" />?

Jawabnya: "Selagi anak itu hidup, aku berpuasa dan menangis,<x id="p" /> karena pikirku: siapa tahu<x id="q" /> TUHAN mengasihani aku, sehingga anak itu tetap hidup.<x id="r" />

Lagi kata Absalom: "Sekiranya aku diangkat menjadi hakim di negeri<x id="l" /> ini! Maka setiap orang yang mempunyai perkara atau pertikaian hukum boleh datang kepadaku, dan aku akan menyelesaikan perkaranya dengan adil."

Dan seorang dari orang-orang Yoab tinggal berdiri di dekat mayat itu, sambil berkata: "Siapa yang suka kepada Yoab dan siapa yang memihak kepada Daud, baiklah mengikuti Yoab!"

Dan kepadamulah, ya tuanku raja, tertuju mata seluruh orang Israel, supaya engkau memberitahukan kepada mereka siapa yang akan duduk di atas takhta tuanku raja sesudah tuanku.

Lalu bertanyalah Ahab: "Dengan bantuan siapa?" Jawabnya: "Beginilah firman TUHAN: Dengan bantuan orang-orang muda pengiring kepala-kepala daerah." Tanyanya pula: "Siapakah yang akan memulai<x id="u" /> perang?" Jawabnya: "Engkau!"