Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 2021 - 2040 dari 9557 ayat untuk allah [Pencarian Tepat] (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.26477844827586) (Mzm 51:1) (sh: Kejatuhan yang dalam. (Jumat, 27 Februari 1998))
Kejatuhan yang dalam.

Kejatuhan yang dalam.
Kejatuhan sekejap menjadikan Daud yang besar itu menjadi kerdil. Dosa memang membuat orang menjadi tak berdaya, rendah, hancur, bermasa depan kelam, terhukum di bawah murka Allah. Orang nomor satu di kerajaan Israel, figur kebanggaan bangsa, wakil Allah untuk memimpin bangsa, mengungkapkan satu pengakuan yang paling sulit. Sungguh sulit, jika seorang yang sukses, punya nama besar, sangat dikagumi, harus mengaku bahwa dirinya adalah manusia, tidak berdaya, dikandung dalam dosa (ayat 7), sadar akan dosa, dan senantiasa bergumul melawan dosa. Inilah pernyataan paling jujur tentang manusia yang tanpa daya, yang memerlukan karya besar Allah demi keselamatannya.

Kebesaran Allah. Ketika sampai pada kesadaran tentang keberadaan diri yang berdosa, lahirlah pengakuan tentang Allah yang begitu besar dalam kuasa dan kasih-Nya. Itulah tanda pertobatan sejati. Orang tidak lagi memandang diri sendiri tetapi Allah, tidak lagi mencari alasan tetapi mengakui telanjang di hadapan Allah, tidak lagi mencari jalan keluar semu, tetapi mencari pembaruan, penerimaan Allah, dan pembaruan hati terdalam.

Renungkan: Hanya kemurahan Allah dalam Kristus mengampuni dan membebaskan dari kuasa dosa dan memberikan pembaruan sejati.

(0.26477844827586) (Mzm 52:1) (sh: Percaya akan kasih setia Allah (Minggu, 6 Juni 2004))
Percaya akan kasih setia Allah

Percaya akan kasih setia Allah. Seorang pemuda berkata bahwa ia sudah enam tahun mengikut Tuhan tetapi belum pernah melihat pertolongan Tuhan dalam hidupnya. Sebaliknya ada orang yang dilihatnya tidak mengikut Tuhan tetapi selalu berhasil dalam berbagai hal. Timbul pertanyaan dalam hatinya. Di manakah kesetiaan Allah? Bukankah Ia berjanji akan memberkati umat-Nya, melindunginya dan membuat hidupnya berhasil?

Mazmur ini menggambarkan kehidupan orang yang dikasihi Allah tetapi menderita bahkan hendak dibunuh oleh karena mengatakan kebenaran. Kitab 1 Samuel 22 menceritakan bagaimana atas perintah raja Saul dalam satu hari ada delapan puluh lima orang imam mati dibunuh. Saul menyuruh Doeg, seorang kafir untuk mengeksekusi orang-orang yang dikasihi Allah itu. Ternyata Saul lebih mencintai kejahatan dan dusta (ayat 5), bahkan bermegah atas kejahatan yang dilakukannya (ayat 3).

Akan tetapi pemazmur yakin bahwa Allah sendiri akan menghukum orang berdosa. Mereka tidak akan tinggal di rumahnya (ayat 7). Sementara ia sendiri akan tetap berada di dalam rumah Allah, dan percaya akan kasih setia Allah untuk seterusnya dan selamanya (ayat 10). Demikian kita lihat bahwa di akhir hidupnya, Saul jatuh oleh pedang. Sebaliknya Daud naik takhta dan tetap kokoh sebagai bukti kasih setia Allah terhadap janji dan perjanjian-Nya.

Renungkan: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habis rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu (Rat. 3:22-23).

(0.26477844827586) (Mzm 93:1) (sh: Pemerintahan Allah menegakkan bumi (Senin, 8 April 2002))
Pemerintahan Allah menegakkan bumi

Pemerintahan Allah menegakkan bumi. Mempercayai sepenuh hati dan mengakui melalui kata serta perbuatan bahwa Tuhan memegang kendali atas dunia ini, bukanlah perkara yang mudah. Dengan fakta bahwa dunia ini semakin gelap dan penuh kejahatan yang mengguncangkan hidup, boleh jadi ucapan- ucapan iman tentang kekuasaan Allah yang kekal tinggal slogan kosong saja. Mazmur-mazmur penobatan raja dalam pasal 93-99 (kecuali ps. 94), menolong kita untuk memantapkan penglihatan iman kita tentang pemerintahan Allah atas segala sesuatu.

Drama yang digambarkan secara puitis dalam Mazmur ini mungkin mengacu pada peristiwa ketika Allah menjinakkan Laut Merah dan membuat Israel melintasi dasar laut yang telah kering (ayat 3). Bisa jadi juga hal itu mengacu pada kepercayaan bahwa laut dengan gelombang ombaknya yang dahsyat melambangkan kekuatan yang mengacaukan dan mengancam kehidupan di bumi. Gambaran mana pun yang dimaksud pemazmur, yang jelas adalah bahwa Allah dilukiskan sebagai raja pahlawan. Mazmur ini menegaskan beberapa hal penting tentang Allah. Pertama, Allah adalah Raja (ayat 1). Sebagai Raja, Allah memakai jubah kemuliaan. Tentunya “jubah” di sini adalah sesuatu yang simbolis menunjuk pada hal-hal yang tampak oleh kita yang menyatakan kemuliaan Allah. Sesungguhnya segenap isi alam semesta ini menampakkan kemuliaan Allah tersebut. Kedua, Allah berikatpinggangkan kekuatan. Ikat pinggang dipakai pada waktu orang maju berperang. Pemazmur ingin mengatakan bahwa bagaimana pun kondisi dunia dan sedahsyat apa pun perlawanan dewa-dewa Kanaan (digambarkan sebagai gelora lautan), Allah tetap mengendalikan dunia ini. Itulah dasar untuk percaya bahwa bumi ini tetap tegak. Ini adalah pernyataan iman yang tidak saja melihat ke belakang, tetapi juga ke masa kini dan masa depan dengan penuh pengharapan.

Dengan tujuan mengakarkan keyakinan ini dalam-dalam, pemazmur mengakhiri mazmur penobatan ini dengan pengajaran. Hal ini serupa dengan yang dibuat dalam Mazmur 19. Perenungan tentang perbuatan Allah berpuncak pada ajaran Firman tentang Allah.

Renungkan: Bila situasi dunia ini membuat kita meragukan pemerintahan Allah, lihatlah keajaiban-keajaiban perbuatan tangan-Nya dalam alam dan sejarah, dan renungkanlah firman-Nya dalam Alkitab.

(0.26477844827586) (Mzm 104:1) (sh: Menikmati alam, memuji Allah (Jumat, 19 April 2002))
Menikmati alam, memuji Allah

Menikmati alam, memuji Allah. Bersama Mazmur 103, mazmur ini memuji Allah karena perbuatan- perbuatan-Nya. Mazmur 103 mengagungkan kasih dan kemurahan Allah yang membuat manusia beroleh perkenanan-Nya (ayat 4,8,11,13,17). Mazmur 104 mengagungkan perbuatan-perbuatan Allah yang menyebabkan segenap alam berjalan teratur menuruti ekosistem yang rumit, namun serasi. Dengan demikian, kedua mazmur ini mengingatkan bahwa karya penyelamatan Allah tidak boleh diceraikan dari karya penciptaan Allah dalam alam semesta. Bahkan karya penyelamatan Allah untuk umat-Nya harus dilihat dalam rangka Allah ingin memakai umat-Nya untuk memelihara keutuhan segenap ciptaan-Nya.

Kata kunci dalam mazmur ini adalah “perbuatan”/ ”membuat” (ayat 4,13,24ab,31). Apabila kita mengikuti gerak pemazmur menjelajahi perbuatan-perbuatan Allah dalam alam ini, kita mendapatkan kesan sekilas bahwa mazmur ini tidak beraturan. Perhatian pemazmur seolah melompat-lompat dari langit (ayat 2-4) ke bumi (ayat 5-6), ke air (ayat 7-10), ke binatang liar (ayat 11), ke burung-burung (ayat 12), ke bumi kembali (ayat 13), ke tanaman (ayat 14-15), ke pohon-pohon (ayat 16), ke burung-burung (ayat 17), ke binatang liar (ayat 18), ke benda-benda langit (ayat 19-20a), ke binatang liar (ayat 20b-22), ke manusia kembali (ayat 23). Bandingkan gerak tak menentu ini dengan ketika Anda memandang hamparan pemandangan indah atau ketika seorang anak pada hari ulang tahunnya menerima setumpuk hadiah. Bukan lompatan perhatian tak menentu, tetapi tarian perhatian karena luapan kekaguman luar biasa.

Semua keindahan dan kemegahan dalam alam adalah lambang dari keagungan diri Allah. Keteraturan alam adalah ungkapan dari kuasa dan kebaikan Allah. Bila bait Allah adalah buatan tangan manusia untuk melukiskan kehadiran Allah, seluruh alam semesta ini adalah buatan tangan Allah sendiri yang menjadi bait kudus bagi-Nya. Pemahaman ini menghasilkan keyakinan iman yang berbeda radikal dari kepercayaan lain. Di tangan para ilah, bumi terguncang (ayat 82:5); tetapi di tangan Allah seluruh alam semesta dari tubir terdalam sampai langit tertinggi terpelihara teguh.

Renungkan: Bagi orang Kristen, kepekaan akan tanggung jawab ekologis dimulai dari mensyukuri setiap kebaikan dan keindahan Tuhan dalam alam semesta.

(0.26477844827586) (Mzm 137:1) (sh: Respons Pujian (Kamis, 16 September 1999))
Respons Pujian

Respons Pujian. Pujian datang/muncul/bertumbuh/berakar dari wahyu Allah. Ketika kita mengenal Dia melalui karya-Nya, hati ini akan berespons. Respons pujian akan lahir dari seorang Kristen yang mengenal Allah Pencipta dan menghayati betapa agung karya-Nya; apa yang telah Allah buat tak dapat dibuat oleh siapa pun, selain Dia.

Pemulihan Israel. Di Babel, jauh dari negeri mereka, Israel merasakan kehancuran dan terbuang dari Allah. Hanya ketika Allah kembali bertindak untuk menghancurkan musuh-musuh mereka dan mengembalikan ke tanah perjanjian, pujian kesukaan kembali berdendang dari bibir mereka. Hanya ketika kita melihat Allah bekerja dalam sejarah dan dalam kehidupan kita sekarang, kita akan mengenal kesukacitaaan yang sesungguhnya. Sukacita sejati ada bukan karena kita menerima apa yang kita inginkan, tetapi ketika kita merasakan Allah bekerja, terlibat dalam hidup kita.

Renungkan: Tergantung pada apakah sukacita yang Anda alami? Bila tergantung keadaan, maka sukacita itu akan berubah jadi dukacita, bila keadaan mengecewakan. Sukacita sejati ada di dalam kehidupan kita bila Allah terlibat dalam hidup kita.

Doa: Syukur kunyatakan bagi-Mu, Allah sumber sukacitaku. Hanya bagi-Mu segala hormat dan pujian.

(0.26477844827586) (Mzm 139:1) (sh: Tak ada yang tersembunyi (Sabtu, 18 September 1999))
Tak ada yang tersembunyi

Tak ada yang tersembunyi. Hal apakah yang sangat mempengaruhi hidup seseorang? Menurut pemazmur, pikiran, perenungan, dan pengenalan akan Allah berdampak besar dalam kehidupan seseorang. Seluruh keberadaan hidup kita dari yang nampak sampai yang tersembunyi, terbuka di hadapan Allah. Tak seorang pun dapat menyembunyikan diri atau menjauh dari Tuhan. Allah memperhatikan masing-masing pribadi sejak masih dalam kandungan, bayi, anak-anak hingga dewasa. Karena itu Allah sangat mengharapkan kejujuran dan keterbukaan kita di hadapan-Nya. Betapa bermaknanya hidup pribadi seseorang di hadapan Allah!

Kemahatahuan Allah. Kemahatahuan dan kedekatan Allah bukan untuk menangkap kita yang berdosa agar tidak luput dari hukuman-Nya. Justru sebaliknya, Ia akan menjaga dan menuntun kita untuk mencapai yang terbaik. Di mana pun kita berada, ada rasa aman di dalam perlindungan-Nya. Kadang sulit bagi kita untuk mengenal pikiran Allah. Bila kita mau menghitungnya, kita akan menyadari bahwa semua yang terjadi dalam hidup kita adalah karena Ia mengizinkan dan Ia tetap bersama dengan kita untuk menghadapinya

Doa: Allah yang Maha Tahu, selidikilah diriku, dan tuntunlah aku di jalan-Mu.

(0.26477844827586) (Pkh 5:1) (sh: Sikap yang mendatangkan hukuman Allah (Minggu, 3 Oktober 2004))
Sikap yang mendatangkan hukuman Allah

Sikap yang mendatangkan hukuman Allah. Orang mudah mengucapkan sumpah dalam percakapan, pengadilan, janji setia, bahkan ada orang Kristen yang berani bersumpah demi nama Tuhan untuk menutupi kebohongannya atau memperoleh keinginannya.

Sebenarnya, sumpah yang mudah diucapkan berasal dari perkataan berlebihan seperti: ujaran "kotor", sombong, sembrono, fitnah, dll. Kata serupa ini tidak layak diucapkan oleh anak Tuhan sebab mendatangkan hukuman Tuhan (Mat. 12:36-37). Sumpah yang diucapkan dengan menyalahgunakan nama Tuhan demi kepentingan diri menyatakan sikap tidak menghormati Tuhan (Pkh. 5:1-3). Sikap ini dimulai dari hati yang tidak tertuju kepada-Nya (ayat 4:17). Pernahkah Anda membaca tanda peringatan "Awas! Ada anjing galak!" Tanda ini diberikan agar tamu yang berkunjung hati-hati saat masuk rumah itu sebab penghuni rumah memelihara seekor anjing. Cara aman untuk memasuki rumah itu adalah dengan berjalan di samping tuan rumah. Kita pun memerlukan peringatan serupa agar tidak menimbulkan dosa (ayat 5:5). Apabila kita sadar bahwa kita berjalan bersama dengan Tuhan maka kita akan menjadi lebih berhati-hati dengan sumpah, perkataan berlebihan dan semua tindakan (ayat 5:6).

Cara untuk menjaga perkataan dan tindakan kita memperkenan Tuhan adalah berjalan bersama Tuhan. Hiduplah dengan kesadaran penuh bahwa Tuhan melihat dan mengawasi perkataan dan perbuatan kita meskipun Ia tidak hadir secara fisik.

Ingat: Alasi tiap perkataan dan tindakan atas pertimbangan yang cermat.

(0.26477844827586) (Yes 2:6) (sh: Harta, kuasa, berhala. (Kamis, 17 September 1998))
Harta, kuasa, berhala.

Harta, kuasa, berhala.
Itulah tiga hal yang diandalkan orang Israel dan yang ditegur Tuhan dengan keras (ayat 6-8). Sebenarnya bukan di dalam harta dan kuasa itu sendiri letak kesalahan yang membuat Allah murka terhadap Israel. Tetapi mengandalkan harta dan kuasa sedemikian rupa sehingga status keduanya menjadi setara dengan Allah sendiri, itulah yang Allah benci. Dosa penyembahan berhala pada intinya ialah mengisi kebutuhan manusia untuk meninggikan dan mengandalkan Allah saja, dengan sesuatu yang sama sekali bukan Allah. Dosa itu sekaligus menolak memuliakan Allah, merampas martabat manusia sendiri.

Di hadapan kemegahan Tuhan. Martabat manusia tidak terletak pada status, kuasa dan harta yang ia miliki. Ia ditemukan pada penghargaan akan hidup yang Tuhan berikan di dalam sikap hormat dan iman kepada Allah. Oleh karena itu hendaklah kita tidak memegahkan diri, sebaliknya hendaklah kita menyadari bahwa seluruh potensi alam dan seluruh kemampuan manusia untuk mengolah dan memanfaatkan alam adalah bukti kebaikan Allah. Sepatutnyalah kemajuan dalam ilmu dan teknologi, mendorong kita bersyukur sambil makin takut akan Allah.

Renungkan: Rendahkan diri dengan meninggikan Tuhan saja, maka hidup Anda justru akan bernilai dan bermakna.

Doa: Bertahtalah dalam hatiku, ya Yesus, Rajaku. Ungkapan iman: Berbahagialah orang yang setia pada kebenaran dan mengandalkan Tuhan (ayat 10).

(0.26477844827586) (Yes 5:25) (sh: Allah berdaulat. (Rabu, 23 September 1998))
Allah berdaulat.

Allah berdaulat.
Penyataan firman bahwa Allah adalah Tuhan yang berdaulat mengendalikan segala kekuatan, bukanlah omong kosong. Seluruh unsur dan kekuatan alam ada dalam tangan kuasa-Nya. Demikian juga kekuatan dan sejarah bangsa-bangsa sepenuhnya dikendalikan Tuhan. Ketika umat Allah hidup sesuai kehendak-Nya, Ia dapat membuat bangsa-bangsa melayani umat-Nya. Kini ketika umat itu berbuat hal-hal jahat terhadap Allah, Ia memanggil bangsa-bangsa itu untuk datang menjadi alat hukuman Allah atas Israel (ayat 26). Serbuan bangsa-bangsa itu akan sangat mengerikan seperti kengerian datangnya bencana alam (ayat 25, 30).

Belajar dari sejarah. Sebenarnya hanya orang yang melihat campur tangan penuh Allah dalam sejarah dapat memetik pelajaran dari sejarah. Namun demikian diakui atau tidak, dilihat atau tidak, memang demikianlah faktanya menurut firman Allah. Bangun dan jatuhnya kekuatan-kekuatan dunia: Mesir, Asyur, Babil, Roma, Mongolia, Nazi, Marxisme, dlsb. diatur sepenuhnya oleh Tuhan. Sekarang pun kekuatan-kekuatan yang sedang berkibar diatur penuh oleh Tuhan. Karena itu, arahkan takut dan perhitungan kita bukan kepada kekuatan-kekuatan itu tetapi kepada Tuhan Allah dalam Yesus Kristus.

Doa: Berikanlah kepada kami analisis iman yang tajam melihat ke balik peristiwa-peristiwa politik dalam terang firmanMu.

(0.26477844827586) (Yes 10:5) (sh: Bangsa yang sombong pasti dihukum Allah. (Selasa, 29 September 1998))
Bangsa yang sombong pasti dihukum Allah.

Bangsa yang sombong pasti dihukum Allah.
Pada perikop hari ini kesombongan bangsa Asyur dikecam keras. Bangsa adikuasa itu dipakai Allah untuk menghukum kesombongan umat-Nya (ayat 5, 6, 15). Akan tetapi, Asyur bertindak melampaui maksud Allah, yang dengan angkuh bermaksud memusnahkan umat-Nya (ayat 7-11, 13-14). Kekuatan militernya memang dahsyat (ayat 8-10), tetapi Asyur melupakan satu hal yaitu bahwa mereka adalah alat dalam rencana Allah. Kehebatan bahkan kelanggengan mereka tergantung pada sejauh mana mereka tahu batas dan tugas mereka.

Tanggungjawab seorang pemimpin. Raja Asyur adalah orang yang paling bertanggungjawab atas sikap Asyur yang bermaksud melampaui rencana dan maksud Allah. Bagaimanapun, sikap suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh sikap pemimpinnya. Karena itu raja Asyur yang sombong dan tinggi hati secara khusus juga akan menerima ganjaran dari Allah (ayat 12-14). Tidak seorang pemimpin pun di bumi ini yang dapat mengelakkan diri dari tanggungjawab. Karena itu sudah seharusnya setiap pemimpin bangsa maupun pemimpin gereja sepenuhnya tunduk pada kuasa rencana dan kehendak Allah.

Doakan: Untuk para pemimpin bangsa kita.

Renungkan: Bangsa kita termasuk salah satu bangsa yang besar. Pemimpin bangsa ini perlu belajar dari nubuat Yesaya ini, agar tidak membesarkan diri tunduk dan takut kepada Allah saja. Karena itu jangan sia-siakan kesempatan untuk menikmatinya, dengan mempercayakan hidup saudara kepada-Nya. Bila belum, tidak heran bila Anda tak bergairah bersaksi. Karena itu

(0.26477844827586) (Yes 31:1) (sh: Hanya kepada Allah! (Jumat, 27 November 1998))
Hanya kepada Allah!

Hanya kepada Allah!
Anggapan Israel bahwa Mesir memiliki pasukan berkuda yang lincah, kereta-kereta yang andal dan sekutu yang dapat dipercaya ternyata meleset. Buktinya, bangsa Israel tidak memperoleh keuntungan, malahan kehancuran. Mengapa? Bangsa Israel meremehkan kekudusan Allah, sumber kuat dan hikmat (ayat 1, 2). Mereka lupa bahwa Mesir bukan Allah, tidak kokoh, lemah, sama seperti Israel. Allah marah karena bangsa Israel tidak berusaha menyelesaikan permasalahannya dengan Dia. Tetapi, kemarahan Allah adalah demi melindungi dan menyelamatkan umat-Nya. Hanya Dialah yang sanggup menyelamatkan dengan sempurna.

Keselamatan adalah inisiatif Allah. Lihatlah! Allah seperti singa muda yang tak kenal takut mempertahankan mangsa dan seperti burung yang mengepak-ngepakkan sayap melindungi sarangnya. Singa dan burung sama-sama mempertaruhkan nyawa untuk keselamatan mangsa dan sarangnya. Demikian pulalah Allah, Inisiator tunggal dan kekal yang telah mempertaruhkan nyawa-Nya dalam Yesus Krisus untuk keselamatan manusia.

Doa: Ya, Tuhan, terima kasih untuk inisiatif-Mu untuk menyelamatkan kami. Jadikanlah kami umat-Mu yang setia, yang berlindung hanya di bawah kepak sayap-Mu.

(0.26477844827586) (Yes 39:1) (sh: Hukuman karena tidak setia. (Selasa, 8 Desember 1998))
Hukuman karena tidak setia.

Hukuman karena tidak setia.
Karya Allah nyata dalam kehidupan bangsa Israel, umumnya, dan hidup raja Hizkia, khususnya. Bayangkan, tindakan setia Allah melepaskan mereka dari kepungan tentara Asyur, dengan cara yang sangat ajaib; bahkan Allah menunda kematian Hizkia 15 belas tahun lagi, diresponi dengan sangat memalukan. Tidakkah ini suatu anugerah yang luar biasa, yang Allah berikan kepadanya? Bukan saja anugerah pengampunan, tetapi anugerah kehidupan.

Pemanfaatan kesempatan. Hizkia telah salah memanfaatkan kesempatan yang Allah berikan kepadanya. Ia mulai menjalin persahabatan dengan bangsa Babel, dan berharap memperoleh perlindungan. Ia bahkan memamerkan dan bermegah atas kekayaannya dan kekayaan Bait Allah. Akibatnya, Allah menghukum kesombongan raja Hizkia. Babel yang diharapkan mampu memberikan pertolongan justru sebaliknya, menjadi alat penghukuman Allah. Keturunan raja Hizkia akan dibuang ke Babel, dan lebih menyedihkan lagi, kekayaan yang pernah Hizkia pamerkan, diangkut tanpa sisa ke Babel. Peringatan buat segenap orang percaya bahwa pertobatan yang tidak diikuti oleh kesetiaan kepada Allah, akan mendatangkan hukuman.

Doa: Tuhan, jauhkanlah kesombongan yang mendukakan Engkau.

(0.26477844827586) (Yes 41:1) (sh: Kekuatan dari timur. (Senin, 21 Desember 1998))
Kekuatan dari timur.

Kekuatan dari timur.
Beragam cara dan tindakan-tindakan tak terduga seringkali Allah gunakan dalam rangka memulihkan umat pilihan-Nya. Setelah 70 tahun masa penawanan umat Yehuda di Babel (sebagai ganjaran akan dosa Yehuda), maka atas belas kasihan Allah, Yehuda diberikan janji pelepasan. Uniknya, dalam proses pembebasan itu Allah menggunakan kekuatan dari timur (ayat 2), melalui bangsa kafir, Persia. Koresy, raja bangsa Persia itu Allah pakai untuk mengembalikan umat-Nya ke Yerusalem (bdk. Ezr. 1:1-2; Yer. 25:11; 29:10). Allah adalah penguasa atas sejarah umat manusia. Pernyataan "Aku, Tuhan yang terdahulu, dan bagi mereka yang terkemudian Aku tetap Dia juga" (ayat 4), adalah suatu pernyataan bahwa Tuhan itu tetap dan kekal, begitu pun kasih-Nya.

Hukuman dan janji. Sifat Allah yang tidak kompromi terhadap dosa membuat-Nya tegas untuk menjatuhkan hukuman terhadap bangsa Yehuda karena dosa-dosa mereka. Namun di tengah-tengah penghukuman Allah, ternyata ada pemulihan. Umat diberikan kesempatan menyadari dan mengakui dosanya di hadapan Allah, artinya janji pemulihan Allah bagi anak-anak-Nya yang kembali bertobat pada-Nya adalah pasti.

Doa: Tuhan, tuntun jalan hidup kami untuk selalu dekat dengan-Mu.

(0.26477844827586) (Yes 41:21) (sh: Tantangan Allah. (Rabu, 23 Desember 1998))
Tantangan Allah.

Tantangan Allah.
Sejak hubungan antara manusia dengan Allah putus, timbullah kegelisahan batin (=kebutuhan religius) yang mengganggu manusia. Sayangnya, kebutuhan religius yang senantiasa muncul itu dipenuhi dengan jalan melakukan penyembahan berhala. Banyak orang menganggap bahwa berhala mampu memberi petunjuk, nubuat, menceritakan hal yang akan terjadi, bertindak, berkonsultasi, dlsb. Sebenarnya segala berhala itu tak mampu berbuat apa-apa. Para penyembahnya tertipu mentah-mentah. Itu berarti sia-sialah penyembahan mereka.

Peringatan Allah. Allah memperingatkan betapa keji dan sia-sia perbuatan itu. Nabi Elia (ayat 25-26b) membunuh 450 orang pemimpin penyembahan berhala yang gagal. Kebiasaan banyak orang meminta petunjuk, wangsit kepada kuasa-kuasa lain sama halnya dengan mempermainkan kuasa Allah. Bagi Allah, berhala sama sekali tak berarti, karena tak sebanding dengan kuasa-Nya. Yang penting bagi-Nya ialah pertobatan penyembah berhala. Allah memperbarui kerohanian umat-Nya, dengan tujuan agar umat menempatkan Allah di atas segala-galanya, menjadi prioritas utama umat.

Doa: Tuhan, lindungilah kami dari godaan mempercayai takhayul, ramalan, dan jimat-jimat; tetapi hanya mempercayai-Mu selalu.

(0.26477844827586) (Yes 44:9) (sh: Kebodohan manusia (Senin, 08 Februari 1999))
Kebodohan manusia

Kebodohan manusia. Pada bagian sebelumnya Allah memberikan janji beserta jaminan-Nya, tetapi pada bagian ini diungkapkan mengenai kebodohan manusia (9-11). Manusia menolak Allah yang hidup, tetapi memilih benda mati, patung yang mereka buat, untuk disembah. Mereka tidak hanya memutarbalikkan fakta, tetapi juga bertindak seolah-olah mereka adalah pencipta, dan allah yang mereka sembah adalah ciptaannya. Ini merupakan pemutarbalikkan hakikat yang menggambarkan dosa manusia.

Kecaman Allah. Tidak heran bila Allah murka dan mengecam perbuatan tersebut. Dengan tegas dan pasti, Allah menjelaskan bahwa patung-patung itu sama sekali tidak berkuasa dan sia-sia. Apa yang diperbuat para penyembah berhala ini juga dilakukan orang pada zaman ini. Penyembahan berhala itu bisa juga dilakukan bukan dalam bentuk menyembah patung. Lihat kecintaan kita pada uang, kedudukan, bahkan kesenangan hidup. Yang pasti segala sesuatu yang kita tempatkan menggantikan Allah, dibenci Tuhan, dan itulah berhala! Setialah hanya kepada Tuhan Allah saja. Hanya Dialah Allah sejati yang tidak dapat disamakan dengan berhala mana pun.

Doa: Ya Tuhan, kami mohon ampun, karena sering menggeser kedudukan-Mu dalam hidup kami.

(0.26477844827586) (Yes 45:9) (sh: Allah, Sang Pencipta (Kamis, 11 Februari 1999))
Allah, Sang Pencipta

Allah, Sang Pencipta. Dipakai-Nya Koresy sebagai alat pembebas bangsa Israel dari tekanan bangsa-bangsa lain, menimbulkan pertanyaan. Siapakah manusia yang dengan sombong meragukan keberadaan Allah sehingga berani mempertanyakan kebenaran dan kedaulatan-Nya? Tak seorang pun dapat mengenal Allah dengan usahanya sendiri. Sebagai makhluk ciptaan-Nya, jelaslah bahwa keberadaan manusia jauh di bawah kebesaran dan kemuliaan Allah Sang Pencipta. Untuk itulah Allah menyatakan bahwa yang diperbuat-Nya adalah mutlak kedaulatan-Nya.

Perbuatan-Nya mendatangkan kebaikan. Tidak mudah bagi manusia, dengan telanjang mata memahami rencana Allah. Namun ketika Allah menyatakan bahwa semua yang dilakukan-Nya itu untuk kebaikan umat-Nya, seharusnya dengan mata iman umat mengerti bahwa itu adalah pernyataan kedaulatan-Nya. Yang diminta dari umat Kristen masa kini adalah percaya bahwa semua rancangan Allah yang agung dan mulia adalah untuk kebaikan dan keselamatan umat-Nya. Karena itu percaya dan serahkanlah diri utuh kepada Sang Penjunan Agung!

Renungkan: Kehendak Tuhan laksanakan, ku tanah liat, Hu Penjunan; jadikan aku, sesuka-Mu, Aku menunggu di kaki-Mu". (Lagu: Have Thine Own Way Lord)

(0.26477844827586) (Yes 45:20) (sh: Ajakan Allah (Jumat, 12 Februari 1999))
Ajakan Allah

Ajakan Allah. Tiada allah lain yang seperti Allah Israel, yang tidak putus-putus memanggil orang-orang untuk berhimpun dan datang kepada-Nya. Bangsa-bangsa yang meletakkan harapannya pada patung kayu dan berdoa kepada allah yang tidak dapat menyelamatkan adalah bangsa yang tidak berpengetahuan (20). Semua orang yang bangkit terhadap Dia mendapat malu (24). Pada akhirnya semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Nya dan bersumpah setia dalam segala bahasa sambil berkata: keadilan dan kekuatan hanya ada di dalam Tuhan (23, 24) Allah mengajak kita kembali kepada-Nya.

Yang berpaling, yang selamat. Keselamatan bagi bangsa-bangsa adalah rencana sentral Allah bagi dunia. Semua orang yang mendengar, berpaling dan mengakui Allah yang benar, ada di dalam Yesus Kristus. Firman Tuhan, selain telah menyatakannya dengan jelas, juga memiliki kekuatan yang pasti. Pada akhir zaman nanti, di hadapan takhta kemuliaan Allah semua makhluk akan mengakui bahwa Allahlah satu-satunya Tuhan dan Penebus. Alangkah sedihnya bila pengakuan itu keluar karena terpaksa padahal belum selamat. Alangkah bahagianya bila Anda termasuk yang mengaku dalam kesukaan keselamatan-Nya.

Doa: Jadikan kami pemberita kebenaran ini, supaya banyak orang boleh mendengar dan diselamatkan.

(0.26477844827586) (Yes 55:1) (sh: Rancangan yang luar biasa (Selasa, 16 Maret 1999))
Rancangan yang luar biasa

Rancangan yang luar biasa. Kemerdekaan yang dinikmati manusia merupakan hasil dari penggenapan rancangan Allah yang luar biasa. Memang, secara manusiawi rancangan Allah itu terlalu tinggi bagi kita. Artinya, sulit bagi kita untuk bisa memahami keagungan rancangan-Nya. Tetapi Allah menegaskan bahwa yang tak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah. Rancangan Allah itu selain mendatangkan kemasyhuran bagi nama-Nya, juga mendatangkan kesejahteraan bagi umat-Nya (12-13).

Penyerahan penuh. Dalam menggenapkan rancangan-Nya itu, Allah menawarkan kasih dan kehidupan. Yang diminta-Nya hanyalah suatu penyerahan yang penuh dan pertobatan total dari umat-Nya. Allah menuntut sikap ini dari manusia bukan karena Allah bergantung pada manusia, tetapi agar manusia dapat menikmati secara penuh berkat yang disediakan-Nya. Ketika kita mau kembali kepada Tuhan, maka Ia akan mengasihani kita dan memberi pengampunan dengan limpahnya (7).

Renungkan: Kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya, Allah telah merancangkan suatu rancangan damai sejahtera bagi hari depan yang penuh harapan (Yer. 29:11)

Doa: Dalam menjalani hidup ini, ya Bapa, tolongku untuk berserah penuh pada rancangan agung-Mu.

(0.26477844827586) (Yes 57:6) (sh: Penyembahan berhala = penyakit rohani (Jumat, 19 Maret 1999))
Penyembahan berhala = penyakit rohani

Penyembahan berhala = penyakit rohani. Untuk memperoleh penggenapan janji keselamatan, Allah menyampaikan syarat yang harus dipenuhi umat-Nya. Salah satu syarat utama adalah umat-Nya tidak mendua hati. "Jangan ada ilah lain di hadapan-Ku" merupakan hukum yang pertama dari Dasa Titah. Allah ingin mengingatkan kembali, bahwa menyembah berhala adalah dosa besar yang dilakukan umat-Nya. Bahkan hal itu dianggap zinah karena tidak setia. Sebagai orang-orang yang telah memiliki ikatan perjanjian dengan Allah, umat Allah harus tetap setia kepada-Nya.

Allah tetap setia. Tindakan tidak setia dan berpaling dari hadapan Allah, sering Israel lakukan. Namun, sekalipun akhir dari ketidaksetiaan itu adalah kehancuran, Allah tetap mengasihi umat-Nya yang remuk redam itu. Bahkan, selain Allah berkenan menyembuhkan segala penyakitnya, Allah juga berkenan mengampuni kesalahan umat-Nya. Pengampunan itulah yang memberikan penghiburan luar biasa bagi manusia; sehingga suasana perkabungan pun diubah menjadi suasana penuh pujian dan ungkapan syukur, penuh damai sejahtera (19).

Renungkan: Karena kita diperkenankan kembali berjalan bersama Dia di jalan lurus yang ditunjukkan-Nya kepada kita, bertindaklah setia kepada-Nya.

(0.26477844827586) (Yer 1:1) (sh: Keluar dari batas (Jumat, 25 Agustus 2000))
Keluar dari batas

Keluar dari batas. Kenanglah kembali pengalaman Anda berjalan bersama Allah. Apa yang membuat Anda berkata 'ya' atas panggilan-Nya, berani melangkah walau terbatas, dan mempunyai hubungan yang akrab dengan-Nya?

Peristiwa panggilan Yeremia adalah suatu peristiwa yang mungkin membuat kita menggeleng-gelengkan kepala karena ketidakmengertian kita akan pemikiran dan rencana Allah. Untuk mengemban tugas yang begitu berat (10) seharusnya dibutuhkan seorang yang luar biasa bukan? Tapi siapakah Yeremia? Ia tidak mempunyai kemampuan yang hebat, belum berpengalaman bahkan cenderung penakut (6). Hal yang lebih membingungkan kita lagi adalah, ketika Yeremia mengutarakan keengganan dan ketakutannya, Allah seakan-akan tidak mengindahkan perasaannya justru terkesan `memaksanya' (7). Kalau pun Ia memberikan dorongan dan berusaha menenteramkan hatinya (8), tidakkah ini terlalu minim untuk tugas yang maha berat dan sukar ini? Apalagi Allah juga tidak menjelaskan secara rinci tugas dan tanggung jawabnya.

Tetapi bila kita amati peristiwa ini dengan lebih seksama, di hadapan kita dipaparkan tentang Allah dan yang lemah, Allah yang senantiasa berhitung dan Allah yang menjumpai dan menyentuh anak-Nya. Allah ingin memperlihatkan kepada manusia bahwa kuat, hebat, mampu, dan berani bukan sumber keberhasilan tapi Dia. Namun ini tidak berarti bahwa Allah asal memakai siapa saja yang lemah. Sebaliknya Ia telah mengenal, menguduskan, dan menetapkan sebelum memanggil seseorang (5). Allah telah berhitung dan tentu saja perhitungan-Nya tidak mungkin meleset. Tidak cukup sampai di sini, setelah ungkapan keengganan Yeremia: "Ah Tuhan Allah!" Allah menjumpai Yeremia dengan firman-Nya dan memberikan sentuhan kepada titik kelemahan Yeremia (7-9). Hasilnya sangat luar biasa. Sejak saat itu mulutnya dipakai Allah untuk memekakkan telinga umat Allah yang murtad dan firman-Nya merupakan sumber kekuatan dan sukacitanya (Yer. 15:16).

Renungkan: Allah telah mengundang dan menarik Yeremia untuk melangkah keluar dari keterbatasan yang dimilikinya bersama diri-Nya. Adakah keterbatasan-keterbatasan di dalam diri Anda yang Allah minta agar Anda melangkah melewati bersama diri-Nya?



TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.13 detik
dipersembahkan oleh YLSA