Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 2041 - 2060 dari 2670 ayat untuk atas [Pencarian Tepat] (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.12375776410256) (Dan 2:1) (sh: Apakah manusia mengetahui isi hati Allah? (Sabtu, 17 April 1999))
Apakah manusia mengetahui isi hati Allah?

Apakah manusia mengetahui isi hati Allah? Mimpi raja Nebukadnezar sangat menggelisahkan hatinya. Terlebih ketika tak satu pun orang berhikmat dan ahli nujum di istananya mampu menjelaskan dan mengartikan mimpinya. Mereka tak berdaya dan mati kutu menanggapi permintaan raja Nebukadnezar. Menurut mereka suatu permintaan yang sungguh tidak mungkin. Memang, manusia tidak akan mampu mengerti isi hati Allah, kecuali jika Allah sendiri yang menyatakannya kepada hamba-Nya.

Strategi Daniel. Sebenarnya, Daniel dkk. termasuk dalam kumpulan orang-orang berhikmat dan ahli nujum istana yang harus dihukum mati. Namun, ketika mendengarkan ketetapan raja melalui Ariokh, Daniel mulai mengatur taktik dan strategi. Daniel mengawali strateginya dengan menanyakan duduk perkara yang sebenarnya, kemudian dia mulai menawarkan dirinya untuk berbicara kepada raja. Suatu sikap yang sangat berani telah Daniel tempuh. Dengan hikmat, kemampuan dan kepandaian yang dianugerahkan Allah bagi kita, hendaknya kita berani tampil dan berperan di tengah-tengah kesukaran bangsa dan gereja masa kini.

Renungkan: Peristiwa yang dialami Nebukadnezar menunjukkan bahwa Allah berdaulat penuh atas semua penguasa di dunia ini, untuk mewujudkan kehendak-Nya.

(0.12375776410256) (Dan 4:1) (sh: Pemimpin perlu mawas diri (Kamis, 22 April 1999))
Pemimpin perlu mawas diri

Pemimpin perlu mawas diri. Melalui kedahsyatan kuasa-Nya, Allah mematahkan kesombongan raja. Meski Nebukadnezar mengakui kebesaran Allah (ay. 3), namun hal ini tetap membuatnya congkak dan tinggi hati. Bahkan, ia menantang semua bangsa dan segala kuasa harus tunduk kepadanya. Allah mengejutkannya lagi melalui mimpi. Dalam kemahakuasaan-Nya, Ia memperingatkan Nebukadnezar, agar tidak lupa diri karena segala kuasa yang dimilikinya (3-5). Sebagai pemimpin gereja, bangsa dan negara, kita perlu mawas diri, sebab Allah tidak mengizinkan pengagungan diri.

Kuasa sebagai karunia Tuhan. Melalui berbagai cara, Allah mengkomunikasikan kehendak dan pemerintahan-Nya. Melalui mimpi yang diberikan kepada Nebukadnezar, Allah menekankan bahwa rahasia sorga tidak dapat diterangkan oleh para ahli nujum, ahli jampi, hikmat dunia; melainkan hanya dimengerti oleh orang yang diberi kuasa dari sorga, sebagai karunia Allah. Dan, kuasa itu dikaruniakan-Nya kepada Daniel, yang diakui sebagai orang yang memiliki Roh di atas roh para dewa. Semakin besar kepercayaan dan karunia yang Tuhan berikan, semakin besar pula tuntutan tanggung jawabnya. Kiranya kuasa kebangkitan Kristus memampukan kita, memberikan makna dan jawaban bagi dunia di sekitar kita, yang mencari kepastian bagi keselamatannya.

(0.12375776410256) (Dan 11:20) (sh: Ambisi seorang penguasa (Sabtu, 3 Juli 1999))
Ambisi seorang penguasa

Ambisi seorang penguasa. Dalam penglihatan Daniel, muncul tokoh-tokoh penguasa yang berambisi, yang memanfaatkan orang lain dengan segala cara. Mereka beranggapan bahwa segala siasat dapat diatur sedemikian rupa untuk memperoleh keuntungan dan kejayaan. Mereka bersaing untuk saling mengalahkan. Mereka berbuat sekehendak hati dan meninggikan diri di atas allah, bahkan terhadap Allah segala allah. Mereka justru mempertaruhkan hidupnya kepada patung. Mereka seakan-akan hidup dalam kejayaan dan kemenangan. Namun harus disadari bahwa sesungguhnya tidak selamanya mereka akan hidup dalam kesuksesan, semuanya ada batasnya.

Kesuksesan sejati. Kesuksesan bukan diukur dari apa yang dicapai seseorang (harta, kedudukan, prestasi, kejayaan, dll) tetapi bagaimana mencapainya. Seorang yang sukses adalah orang yang taat pada kehendak Allah, yang mengerti dengan sungguh bahwa seluruh hidupnya adalah untuk memperkenankan hati Allah. Orientasi hidupnya bukan lagi pada apa yang dapat diraih semasa hidupnya, melainkan bagaimana ia dapat menyenangkan hati Tuhan dalam segala aspek hidupnya. Ia tidak akan merasa gagal karena kehilangan atau tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan, tetapi karena tidak menaati firman-Nya. Bagaimana dengan Anda?

(0.12375776410256) (Yl 2:28) (sh: Pencurahan Roh (Kamis, 13 Desember 2012))
Pencurahan Roh

Judul: Pencurahan Roh
Dari bencana akibat serangan belalang, pemberitaan Yoel menukik ke perubahan sikap dan hati (Yl. 2:12). Bencana mengerikan menjadi momentum untuk memanggil umat bertobat. Pemulihan kehidupan lahiriah yang dijanjikan Tuhan bertujuan agar kehadiran dan kedaulatan-Nya diakui dalam kehidupan umat.

Janji itu diperdalam melalui nubuat tentang pencurahan Roh atas "semua manusia" (28). Istilah Ibrani basar ('daging'; Alkitab LAI: "manusia") pada dasarnya berarti manusia dalam kefanaan dan segala keterbatasannya. Sifat ini berbanding terbalik dengan ruakh ('roh, angin, kuasa') yang bergerak leluasa penuh daya. Roh inilah yang bergerak di atas permukaan air waktu penciptaan dan memberdayakan orang untuk pekerjaan Tuhan (bdk. Kel. 35:31; 1Sam. 10:6; Yeh. 11:5). Roh Tuhan yang memberdayakan para nabi kelak akan dicurahkan atas umat yang dipulihkan. Melalui peristiwa ini, semua, tua muda, laki-laki dan perempuan, tuan dan hamba diberdayakan untuk menjadi "penyambung lidah" Tuhan (28-29). Bukan saja hati dan hidup mereka diperbarui melalui pertobatan, tugas mereka pun diperluas sebagai penerus firman-Nya. Bahkan, melampaui apa yang terjadi pada tataran manusiawi, pencurahan Roh yang menandai zaman baru bagi umat Tuhan diiringi dengan perubahan tataran kosmik. Di zaman yang akan berakhir dan digantikan zaman baru, "gerhana belalang" dimaknai lebih luas lagi sebagai gerhana berskala kosmik seiring penampakan diri Tuhan yang disimbolkan dengan darah, api, dan asap. Inilah tanda kehadiran Tuhan yang membebaskan dan membimbing umat-Nya (bdk. Kel. 7:17; 19:18).

Kelak nubuat itu dipahami secara baru sebagai pencurahan Roh Kudus yang menandai lahirnya gereja (Kis. 2:17-22). Dalam ajaran Yesus, gerhana kosmik yang dinubuatkan Yoel menandai tibanya akhir zaman menjelang kedatangan Anak Manusia untuk menghimpun umat pilihan-Nya (Mrk. 13:24-27). Di dalam Kristus, hari Tuhan yang mengerikan menjadi hari keselamatan bagi semua yang berseru kepada nama-Nya (32; Rm. 10:12-13)!

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/12/13/

(0.12375776410256) (Mal 2:10) (sh: Peranan Pernikahan. (Sabtu, 12 Desember 1998))
Peranan Pernikahan.

Peranan Pernikahan.
Pernikahan dan perceraian selalu mendapat perhatian serius dalam Alkitab. Umat Israel dilarang kawin campur dengan bangsa lain. Larangan ini bukan atas dasar rasial, tetapi alasan-alasan spiritual. Maleakhi menegur perkawinan campur dengan istilah "menjadi suami anak perempuan allah asing" (ayat 11). Ternyata klaim terhadap kawin campur ini terus digemakan dalam kehidupan bangsa Israel di Perjanjian Baru; dan tetap dalam penekanan yang sama, yaitu perkawinan antara orang percaya dan orang tak seiman.

Keadaan terjepit. Dalam situasi ekonomi bangsa yang "serba sulit" sekarang ini, banyak orang bertindak gegabah dan tak mau tahu aturan. Orang menggunakan cara pintas untuk keluar dari kesulitan. Dalam memilih teman hidup, mereka melirik dari kondisi ekonomi, sekalipun berbeda iman kepercayaan. Lebih baik meninggalkan isteri pertama dalam kondisi sulit, daripada harus kehilangan kesempatan menjadi kaya. Dan, Tuhan menentangnya; karena pernikahan Kristen adalah gambaran perjanjian Tuhan dengan umat. Hidup pernikahan yang dikasihi dan diberkati Tuhan adalah pernikahan yang diisi dengan kasih Tuhan dan harus dipertahankan kelanggengannya di dalam firman Tuhan. Dalam kehidupan pernikahan Kristen firman Tuhan melebihi pertimbangan psikologis, ekonomi, dlsb.

(0.12375776410256) (Mat 2:1) (sh: Yang lebih penting dari ilmu. (Kamis, 25 Desember 1997))
Yang lebih penting dari ilmu.

Yang lebih penting dari ilmu.
Zaman iptek yang begitu maju ini, patut membuat kita bersyukur. Kita jangan berprasangka buruk terhadap iptek. Namun kita perlu waspada agar tidak menganggap bahwa iptek dapat menjawab semua masalah. Iptek bukan ilah, tetapi untuk dimanfaatkan secara baik dan benar. Jangan sebaliknya kita diperhamba olehnya. Dengan ilmunya, para majusi dapat mengambil kesimpulan benar. Tetapi tindak lanjutnya untuk menemukan kebenaran menjadi salah alamat. Memang masuk akal bahwa seorang raja dilahirkan di istana. Menemukan Sang Raja Juruselamat, memerlukan lebih dari sekadar ilmu!

Ilmu yang ditaklukkan ke bawah kedaulatan ilahi. Para majusi mendapatkan apa yang mereka dambakan dan cari. Ilmu dan kepakarannya tidak menghalangi mereka menyembah sujud ke hadapan sang bayi kecil lemah (ayat 11). Karena para pakar tadi telah menaklukkan diri kepada Kristus, walaupun mereka masih memakai otak, mereka juga menurut apa yang dikatakan Tuhan lewat penglihatan (mimpi).

Renungkan: Penentu kita akan cerdas atau bebal adalah sikap kita kepada kebenaran Allah dalam Yesus Kristus.

Doa: Terima kasih atas kepandaian yang Tuhan berikan kepadaku. Perintahlah akal budiku agar diriku utuh jadi alat-Mu.

(0.12375776410256) (Mat 2:13) (sh: Kejutan di balik kehormatan. (Jumat, 26 Desember 1997))
Kejutan di balik kehormatan.

Kejutan di balik kehormatan.
Yusuf dan Maria tidak pernah bermimpi menerima kehormatan menjadi orang tua Anak Allah, Mesias sudah lama ditunggu-tunggu. Maria dikejutkan karena harus hamil sebelum menikah. Yusuf pun tak kurang terkejut atas kehamilan tunangannya. Mereka dikejutkan oleh kunjungan para majusi. Muncul kejutan lagi. Mereka harus ke luar negeri, di malam hari dengan segala ketergesaan. Peristiwa kejutan ironis yang berkebalikan dari peristiwa keluar dari Mesir. Dulu umat Israel diselamatkan dari Mesir, kini Juruselamat dunia harus mengungsi ke Mesir karena kejahatan raja Israel. Natal yang asli bukan saja semarak nyanyian malaikat, tetapi juga sesak ratapan para ibu yang bayi-bayinya dibantai.

Persiapan dan penyediaan ilahi. Manusia terkejut diperhadapkan perbuatan besar Allah. Lebih-lebih peristiwa Natal yang telah Tuhan siapkan dan sediakan sejak kekekalan, dengan mengatur perjalanan sejarah seisi dunia. Tatkala Yusuf dan Maria harus mengungsi, timbul masalah. Bagaimana bekal dan keamanan bagi kedua orang dan bayi tak berdaya ke tanah asing? Allah menyediakan banyak bekal! Dia memimpin para majusi sebagai pemeliharaan-Nya.

Doa: Terima kasih Tuhan Engkau perhatikan kebutuhan sementara dan kebutuhan kekalku.

(0.12375776410256) (Mat 3:1) (sh: Pembuka jalan yang menggetarkan. (Sabtu, 27 Desember 1997))
Pembuka jalan yang menggetarkan.

Pembuka jalan yang menggetarkan.
Tiga puluh tahun telah berlalu ketika tiba-tiba muncullah Yohanes Pembaptis, bak sebuah bintang cemerlang menakjubkan di langit malam. Berita yang dibawanya tidak kurang mengejutkan. Kedatangan Kerajaan sorga dikaitkan bukan dengan agama melainkan dengan perubahan seluruh segi hidup. Kerajaan Allah mulai dengan Allah sendiri yang memasuki sejarah manusia sebagai Manusia! Kini, Kristus memerintah di dalam hati orang-orang percaya, sementara kepenuhan Kerajaan Allah hanya terjadi apabila segala kejahatan sudah diadili dan dihapuskan.

Cara dan pola hidup berbeda. Yohanes Pembaptis berbeda dari pemimpin agama lainnya. Sementara banyak yang rakus, egois dan mencari sanjungan, ia hanya mencari yang memperkenan Allah. Penampilannya berbeda karena hatinya istimewa. Hal itu menjadi daya tarik kuat bagi banyak orang. Apabila orang sungguh menguduskan Tuhan dan rencana-Nya dalam hidupnya, pasti akan unik hidupnya.

Renungkan: Ketika Ia datang sebagai Juruselamat orang dituntut bertobat. Terlebih lagi menjelang kedatangan-Nya sebagai Tuhan dan Raja di atas segala raja!

Doa: Hidupku banyak dipengaruhi dan diwarnai orang lain daripada oleh-Mu, Tuhan. Ampuni dan tolongku untuk bertobat.

(0.12375776410256) (Mat 8:28) (sh: Jesus membebaskan manusia dari kuasa Setan. (Senin, 12 Januari 1998))
Jesus membebaskan manusia dari kuasa Setan.

Jesus membebaskan manusia dari kuasa Setan.
Setan-setan tahu dan mengenal, Yesus adalah Anak Allah. Mereka takut jika ditindak sebelum waktunya, lalu memohon, agar diusir masuk pada kawanan babi.Yesus mengabulkan, karena Dia berkuasa, baik atas manusia, hewan maupun setan. Namun, kini pada zaman iptek yang canggih ini terjadi keanehan. Orang-orang pintar, beragama dan berilmu takluk dan taat kepada setan-setan; dan melakukan perintah-perintahnya, bahkan beribadah, memuja dan menyembahnya. Bagaimanakah usaha orang percaya, untuk memperkenalkan Yesus dan membebaskan mereka dari pemujaan yang membelenggu jiwa mereka?

Yesus lebih mengetahui kebutuhan kita. Tuhan Yesus memuji para sahabat yang membawa seorang lumpuh kepada-Nya, untuk disembuhkan. Yesus melihat kebutuhan terdalam dari si lumpuh, yakni kesembuhan jiwa yang lumpuh, karena dosa yang membelenggu, yang membuat tulang-tulangnya lesu dan sumsumnya menjadi kering (Mzm. 32:34). Pengampunan dosa membebaskan dan memulihkan jasmaninya, sehingga jiwanya menjadi sehat. Marilah kita belajar tidak menyimpan dosa. Segeralah datang kepada Yesus dan bertobat.

Doa: Terima kasih Tuhan Yesus, Engkau lebih mencintai kami daripada kami mencintai diri kami sendiri. Amin.

(0.12375776410256) (Mat 11:2) (sh: Kebimbangan adalah manusiawi. (Senin, 19 Januari 1998))
Kebimbangan adalah manusiawi.

Kebimbangan adalah manusiawi.
Yohanes Pembaptis adalah seorang nabi besar, yang mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus. Khotbah pertobatan diserukannya dengan berani dan tidak kenal kompromi, meskipun harus menghadapi raja Herodes, yang berkuasa atas negeri itu. Bagi hamba Tuhan lain, mungkin akan berpikir dua kali, apabila harus menuding kesalahan seseorang apalagi penguasa. Demikianlah kualitas pelayanan dan pengabdian Yohanes Pembaptis. Tetapi kini dia bimbang dan kecewa. Benarkah Yesus, Mesias yang dinanti-nantikan? Sebesar apapun seorang hamba Tuhan, dia bisa kecewa. Tuhan Yesus tidak marah.

Dia mengerti kelemahan hamba-hamba-Nya. Bila kita dalam kebimbangan dan kecewa, kita tidak usah merasa malu dan berdosa. Hal itu manusiawi. Tuhan Yesus mengerti dan mengasihi kita. Dia memuji hamba-Nya sebagai nabi Terbesar. Kita orang percaya juga memiliki posisi yang sama dengan Yohanes Pembaptis. Kita diberi tugas dan tanggungjawab untuk mempersiapkan kedatangan Yesus kedua kali ke dalam dunia ini. Kita harus berani menyerukan berita pertobatan, tidak kenal kompromi dengan berita yang menyenangkan telinga. Yesus akan memuji kita apabila "suara kenabian" setia kita perdengarkan di tengah dunia yang bobrok ini.

(0.12375776410256) (Mat 15:1) (sh: Otoritas Allah atau tradisi? (Rabu, 12 Maret 1998))
Otoritas Allah atau tradisi?

Otoritas Allah atau tradisi?
Sejak kembali dari pembuangan di Babilonia, ahli-ahli Taurat membuat banyak aturan yang mengatur kehidupan orang Yahudi. Peraturan yang ditetapkan Musa, ditafsirkan kembali dan diberlakukan. Namun peraturan yang diterapkan itu justru membuat orang Yahudi terjerumus pada ketidakpastian dan kebingungan. Taat kepada Taurat atau peraturan ahli Taurat? Taat kepada Tuhan atau kepada ahli Taurat? Taat kepada otoritas Allah atau otoritas tradisi? Otoritas tradisi tidak boleh ditempatkan di atas Firman Tuhan. Firman Tuhan harus ditafsirkan dengan benar dan menjadikan umat Tuhan hidup taat untuk menyenangkan hati Tuhan.

Menyembah dengan bibir, bukan dengan hati. Tuhan Yesus menentang para ahli Taurat. Ia menegur dengan perumpamaan sebagai bangsa yang menyembah Tuhan dengan bibir bukan dengan hati. Semua peraturan yang ditafsirkan dari Taurat Musa hanya diucapkan di bibir. Hatinya sama sekali tidak tersentuh. Sebaliknya, semua peraturan yang mereka pikirkan dan renungkan, yang bersumber dari hati yang jahat dan kotor, dijadikan tradisi yang mengatur kehidupan umat. Menyembah Tuhan dengan benar haruslah bersumber pada pengenalan manusia akan Tuhan. Dan, ini keluar dari ketulusan dan kesungguhan seseorang untuk merenungkan firman-Nya.

(0.12375776410256) (Mat 17:1) (sh: Musa, Elia dan Yesus. (Senin, 16 Maret 1998))
Musa, Elia dan Yesus.

Musa, Elia dan Yesus.
Dalam tradisi Perjanjian Lama, umat Tuhan percaya bahwa tokoh Musa dan Elia termasuk tokoh yang sangat penting. Musa adalah nabi yang menerima hukum Tuhan, dan Elia adalah nabi besar yang memperbarui komitmen umat pada hukum Tuhan. Setelah peristiwa pengakuan Petrus, di atas gunung Hermon, Allah menyuarakan kembali bahwa Tuhan Yesus adalah Anak-Nya yang dikasihi-Nya dan meneguhkan kepercayaan para murid. Kristen kini sebenarnya lebih beruntung dari para murid dulu. Yesus sekarang sudah kembali dalam kemuliaan-Nya. Kita mengalami kemuliaan-Nya tiap saat, asal hati kita peka dan terbuka.

Janji-Nya digenapi. Kebenaran bahwa Elia akan datang sebelum Mesias datang, sesungguhnya sudah digenapi Allah. Elia yang dimaksud bukan Elia yang sudah mati. Yohanes Pembaptislah yang dimaksud Allah sebagai pendahulu datangnya Mesias. Janji Allah pasti dan teguh! Apa yang Allah telah katakan, Ia pun akan menggenapinya. Ini sesuai dengan sifat Allah. Allah adalah setia, patut dipercaya. Kristen tidak perlu meragukan janji-janji Allah yang dinyatakan oleh-Nya di dalam Alkitab. Percaya, patuh, dan taat adalah sikap yang benar seorang anggota keluarga Allah.

Doa: Ajar kami untuk selalu mempercayai janji-janji-Mu.

(0.12375776410256) (Mat 20:1) (sh: Bukan upah tetapi karunia. (Senin, 23 Maret 1998))
Bukan upah tetapi karunia.

Bukan upah tetapi karunia.
Seperti halnya para pendengar ajaran Yesus, kita bisa berpikir bahwa mengikut Yesus sekian lama membuat kita layak beroleh upah. Upah itu adalah hak masuk sorga dan karunia kemuliaan sorgawi lainnya. Perumpamaan ini kembali menegaskan bahwa hak masuk sorga itu adalah karunia Allah; bukan upah dari Allah atas usaha moral atau agama yang kita lakukan. Panggilan Injil Kristus yang mencari, menemukan dan merubah kita. Orang bisa beriman, bertobat, berubah sifat, semata karena karunia Allah. Karena itu alasan untuk kita taat dan melayani Tuhan hanya satu: bersyukur dan mengasihi Tuhan yang telah lebih dulu mengasihi.

Sama di hadapan karunia Allah. Bagian firman ini menolak anggapan bahwa karunia Allah membuat orang ayal-ayalan. Sebaliknya karunia Allah mengharuskan orang menjalani hidup sebagai murid Yesus yang tulus dan tekun dalam kebaikan serta pelayanan. Namun seluruh kebaikan dan pelayanan itu adalah hasil menerima dan mensyukuri karunia Allah. Di hadapan Allah, baik Kristen asal Yahudi (lebih dulu mengenal Yesus) maupun Kristen asal kafir (kemudian mengenal Yesus), sama tidak dapat membanggakan apa pun dari dirinya.

Renungkan: Allah bukanlah manusia yang tawar menawar dan timbal balik. Allah selalu berprakarsa dan menyelesaikan rencana-Nya

(0.12375776410256) (Mat 23:25) (sh: Bermanfaatkah topeng? (Kamis, 2 April 1998))
Bermanfaatkah topeng?

Bermanfaatkah topeng?
Ada tarian atau drama yang para pelakonnya mengenakan topeng. Dalam drama yang para pelakonnya tidak menggunakan topeng pun, mereka tidak menjadi diri sesungguhnya dari tokoh yang mereka perankan. Mereka sekadar menghayati dan menampilkannya dalam lakon. Tuhan menolak agama yang seperti drama yang di dalamnya kita hanya berlakon. Agama topeng adalah agama palsu. Di dalamnya tidak terdapat penghayatan agama yang sejati. Orang yang terus menerus bertopeng terhadap Allah dan sesamanya tidak akan memiliki kedamaian dan keyakinan yang menafasi hubungan agama yang sejati.

Kubur yang dicat putih. Penampilan seringkali menyesatkan. Yang indah, kadang tidak lebih dari sekadar kemasan teliti atas hal-hal yang rusak dan busuk di dalamnya. Bila kehidupan iman hanya menonjolkan hal-hal lahiriah, sementara kondisi hati ditelantarkan, kita seperti kubur yang berkapur indah di luar, tetapi tulang belulang belaka di dalamnya. Di dalam kasih dan kekudusan-Nya, Tuhan menegur kepalsuan tersebut. Mereka adalah kubur berisi bangkai; ular beludak berbisa. Mereka dan kita pun, harus disadarkan dan bertobat.

Renungkan: Salib Yesus membongkar dan meruntuhkan kepalsuan untuk menumbuhkan kerohanian iman sejati.

(0.12375776410256) (Mat 24:15) (sh: Hukuman Tuhan. (Rabu, 15 April 1998))
Hukuman Tuhan.

Hukuman Tuhan.
Apa yang Yesus katakan ini benar-benar terjadi. Di tahun 70, Yerusalem diserbu dan dihancurkan dengan cara sangat bengis dan kejam oleh pasukan Roma. Sebelum itu, di tahun 66, orang Zelotes menyerbu dan membunuh para imam dan menajiskan Bait Allah (ayat 15). Itulah pertanda untuk Kristen saat melarikan diri dari Yerusalem. Ketika semua itu terjadi, pastilah mereka yang berteriak "salibkan Dia, biarlah darah-Nya tertanggung atas kami" masih hidup. Hukuman Tuhan berlaku untuk mereka yang melawan Tuhan.

Mesias palsu. Untuk kesekian kalinya Tuhan memperingatkan Kristen agar berhati-hati terhadap para Mesias dan nabi palsu. Ajaran mereka yang tidak benar dimaksudkan supaya mampu menyesatkan orang. Pastilah tipu daya dan penyamaran mereka sedemikian hebat! Kalau tidak bagaimana mungkin orang pilihan pun ingin mereka sesatkan? Bagaimana mewaspadai mereka? Awasi ajaran mereka! Bila tidak sesuai isi Alkitab, bagaimana pun meyakinkannya harus ditolak! Awasi manifestasi kuasa mereka! Hanya kuasa gelaplah yang sedia membuat apa saja mengikuti permintaan orang.

Renungkan: Janganlah keyakinan iman Anda membuat lengah dan lalai untuk berjaga-jaga.

Doa: Aku mengaku kepada-Mu Tuhan, acap terlena oleh dunia ini. Roh-Mu kobarkan kesiagaan di hatiku.

(0.12375776410256) (Mrk 8:1) (sh: Kuriositas (Minggu, 16 Maret 2003))
Kuriositas

Kuriositas. Kita bertemu lagi dengan sebuah teks yang menjabarkan tentang pemberian makan para pengikut Yesus. Kali ini ada empat ribu orang yang diberi makan. Mereka lapar setelah tiga hari mendengarkan pengajaran Yesus. Beberapa di antaranya mungkin berpuasa, dan sebagian lagi sudah kehabisan persediaan makanan. Belas kasihan Yesus membawa-Nya melakukan mukjizat lagi. Mereka yang telah setia mencari makanan rohani dari Yesus, kini diberikan makanan jasmani.

Ucapan syukur dinaikkan kepada Allah sebelum roti dan ikan dibagikan, sebuah tanda bahwa Allahlah yang beranugerah untuk memuaskan dan memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Orang-orang Farisi muncul lagi sebagai kontras (ayat 11-13). Mereka ingin meminta tanda, baru mau percaya bahwa Yesus mempunyai otoritas kenabian. Sebaliknya, orang-orang di atas percaya dulu, baru melihat mukjizat. Tanda yang diminta orang-orang Farisi kemungkinan bukan mukjizat, tetapi suatu nubuat yang perlu digenapi dalam waktu dekat.

Ini bisa kita simpulkan karena mereka tetap meminta tanda setelah melihat Yesus melakukan mukjizat pengusiran setan. Sayang, bagi mereka, tidak ada tanda!

Renungkan: Keingintahuan adalah sesuatu yang baik. Namun, hidup ini memiliki sisi misteri. Di sanalah iman kita melompat ke dalam terang-Nya yang mahabaik (Ibr. 11:1).

(0.12375776410256) (Luk 1:46) (sh: Maria yang rendah hati dan bersyukur (Kamis, 23 Desember 1999))
Maria yang rendah hati dan bersyukur

Maria yang rendah hati dan bersyukur. Keteladanan lain dari Maria adalah kerendahan hatinya. Dua kali dalam puisinya yang biasa disebut "Magnificat Maria" (doa Maria), menyatakan kerendahan hatinya (48, 52); meskipun dia satu-satunya di antara kaum wanita yang mendapat anugerah untuk melahirkan seorang Juruselamat. Dia meresponi dan menyerahkan seluruh hati dan jiwanya untuk bergantung kepada Allah: melalui pujian dan pengagungan kemuliaan Tuhan. Kristen harus menghargai Maria dan bersyukur kepada Allah atas dirinya. Cara terbaik untuk menghargai dia adalah dengan cara menjadikan hubungan kita dengan Allah seperti yang Maria perlihatkan - bukan dengan berdoa kepadanya.

Menjadi apakah anak ini nanti? Kelahiran Yohanes menggemparkan semua orang yang tinggal di sekitar Zakharia dan Elisabet. Peristiwa ini menjadi buah bibir di pegunungan Yehuda. Peristiwa-peristiwa luar biasa seputar kelahiran Yohanes yang membuat kegemparan di kalangan orang-orang pada waktu itu merupakan suatu sarana yang direncanakan dan dipakai Allah untuk membangkitkan kembali pengharapan akan lahirnya Mesias yang sudah lama dirindukan oleh orang Yahudi. Allah tidak hanya mempersiapkan tempat bagi anak-Nya, tapi juga orang-orang yang akan menerima berita keselamatan untuk bersaksi.

(0.12375776410256) (Luk 2:21) (sh: Tanggung jawab spiritual (Senin, 27 Desember 1999))
Tanggung jawab spiritual

Tanggung jawab spiritual. Yusuf dan Maria menjalankan tanggung jawab sebagai orang-tua di hadapan Tuhan (21-24). Tanggung jawab ini mengungkapkan makna iman serta kepatuhan orang-tua atas apa yang telah difirmankan dan ditetapkan Tuhan. Kelalaian banyak dilakukan orang-tua Kristen pada masa kini. Tanggung jawab terhadap anak hanya diterapkan sebatas pemenuhan kebutuhan lahiriah. Model seperti ini jelas mengabaikan kebutuhan spiritual anak-anaknya.

Kebutuhan spiritual lebih utama daripada kebutuhan lahiriah. Sejak kecil anak harus diperkenalkan kepada Yesus, agar ia menyerahkan hidupnya kepada-Nya. Sangatlah keliru bila dikatakan bahwa anak belum tahu apa-apa. Orang-tua bertanggungjawab membawa anak ke gereja dan mendorongnya untuk beribadah kepada Tuhan.

Persiapan dan penghiburan Allah. Kejadian di Bait Allah mempertegas fakta sejarah tentang kelahiran Yesus. Dilihat dari sisi empat orang yang terkait yaitu Yusuf, Maria, Simeon, dan Hana, peristiwa itu mempunyai makna yang lain. Bagi Simeon dan Hana peristiwa itu merupakan penghiburan luar biasa yang Allah sediakan di hari tua mereka, karena diizinkan melihat penggenapan janji keselamatan dari Allah. Bagi Yusuf dan Maria peristiwa itu merupakan persiapan yang Allah lakukan, agar mereka siap menghadapi masa-masa sulit di masa mendatang.

(0.12375776410256) (Luk 3:1) (sh: Bertobat berarti bertindak! (Minggu, 29 Desember 2002))
Bertobat berarti bertindak!

Bertobat berarti bertindak!
Secara umum, nas yang baru kita baca ini menunjukkan bagaimana berbagai tokoh berespons terhadap firman, peringatan dan kebenaran firman Allah. Respons tindakan yang tepat pertama kali tampak pada tindakan Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis bangkit dan memberitakan murka Allah (ayat 7, 9) dan menyerukan pertobatan (ayat 3). Lukas menunjukkan bahwa Yohanes Pembaptis merupakan penggenapan dari nubuat nabi Yesaya (ayat 4-6). Tetapi tidak hanya itu, tindakan ini merupakan respons langsung Yohanes dalam ketaatan akan firman Allah kepadanya (ayat 2). Ketaatan Yohanes inipun disertai dengan kerendahan hati dan kesadaran untuk menunjuk kepada Sang Mesias yang akan datang setelah dirinya, dan mengakui keutamaan-Nya (ayat 15-17). Di lain pihak, ketaatan Yohanes Pembaptis tidak dikalahkan oleh status raja Herodes, tetapi berani menegor sang raja, walaupun berakibat pemenjaraan dirinya (ayat 18-20). Dari tokoh-tokoh lainnya tampak bagaimana orang banyak (ayat 10-11), para pemungut cukai (ayat 12-13), dan para prajurit (ayat 14) memberi respons atas seruan dan peringatan Yohanes Pembaptis kepada mereka untuk bertobat. Mereka bertanya, apa yang harus mereka lakukan sebagai respons pertobatan mereka. Jawaban Yohanes yang spesifik menyentuh apa yang dilakukan mereka di dalam hidup dan pekerjaan sehari-hari menunjukkan bahwa pertobatan sejati adalah pertobatan yang memunculkan buah-buah nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Renungkan:
Biarlah komitmen Tahun Baru untuk mengubah diri didasarkan pada berita Natal yang telah Anda renungkan, dan dijabarkan dalam tindakan yang nyata dan konkret.

(0.12375776410256) (Luk 21:20) (sh: Penderitaan (Minggu, 28 Maret 2004))
Penderitaan

Penderitaan. Secara rinci, Yesus melukiskan kehancuran Yerusalem yang akan terjadi pada tahun 70. Peristiwa penghancuran tersebut akan membawa penderitaan yang luar biasa kepada orang yang lemah khususnya ibu-ibu yang sedang hamil (ayat 23). Banyak yang tewas oleh pedang dan menjadi tawanan (ayat 24). Semua ini merupakan penggenapan semua yang tertulis dalam Kitab Suci (Ul. 28:32; Yer. 7:14-26, 30-34; 17:27; Mik. 3:12; Zef. 1:4-13), sebagai dampak atas ketidaktaatan Israel. Mereka menolak kehadiran Mesi-as bahkan menyalibkan-Nya. Peristiwa penghancuran Yerusalem merupakan bentuk nyata murka Allah. Allah seperti dalam PL selalu menghukum dosa, demikian juga dalam PB.

Mulai ayat 25 Yesus berbicara mengenai bangsa-bangsa dalam kaitan dengan kedatangan-Nya yang kedua kali. Dengan hancurnya kota Yerusalem, maka fokus sejarah sekarang diarahkan pada bangsa-bangsa (ayat 25). Tetapi perlu dicatat bahwa tidak seorangpun tahu kapan Yesus akan datang.

Kepastian nubuatan penghancuran Yerusalem menjadi model kepastian akan kedatangan Yesus. Sebelum Yesus datang kembali berbagai penderitaan harus terjadi lebih dahulu. Akan ada tanda-tanda alam yang terjadi mendahului kedatangan-Nya. Kedatangan Yesus kedua kali sudah dekat. Dari mana kita mengetahui hal tersebut? Dari peristiwa hancurnya Yerusalem dan tanda-tanda alam.

Camkanlah: Allah murka terhadap dosa. Hidup dan beribadahlah dalam kekudusan, hormat dan takut kepada-Nya.



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA