Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 2041 - 2060 dari 2808 ayat untuk greek:21 [Pencarian Tepat] (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.16661759130435) (Kej 25:25) (ende)

Nama jang diberikan kepada kanak-kanak di Israel kadang-kadang menundjukkan suatu keadaan pada saat lahirnja, atau mengandung harapan bagi hari-kemudian, atau pula berisi permohonan kepada Tuhan. Demikian pula pengarang sutji mentjari keterangan nama-nama para Bapa bangsa dalam hubungannja dengan kelahiran dan riwajat hidup mereka selandjutnja. Terutama tradisi Jahwistis dalam hal ini suka menggunakan asosiasi kata-kata (lihat tjatatan pada fasal 2)(Kej 2). Demikian mengenai nama Ishak, Kej 21:6. Disini diterangkan arti nama Esau dan Jakub.

Arti nama Esau tidak pasti. Sebagai bapa bangsa Edomit (lihat ajat 23)(Kej 25:23) Esau djuga disebut Edom (lihat Kej 36:1). Tjerita fasal ini menjinggung nama itu: rambut Esau berwarna kemerah-merahan seperti rambut djagung ('admoni: ada hubungannja dengan Edom).

Ia meminta bubur merah ('adom) untuk memuaskan laparnja (ajat 30)(Kej 25:30).

Selandjutnja kulitnja sedikit seperti mantol berbulu (se'ar). Ini dihubungkan dengan Se'ir, nama kuno wilajah pegunungan Edom (lihat Kej 36:8,9).

(0.16661759130435) (Kej 31:19) (ende)

Jakub menunda keberangkatannja hingga Laban tidak ada dirumah karena sedang mentjukur domba-dombanja. Ini terdjadi pada musim semi.

(0.16661759130435) (Kej 34:6) (ende)

Berhubung dengan suatu perlakuan tidak senonoh, jang didjalankan oleh seorang anak Chamor terhadap Dina, disini diadakan musjawarah tentang perkawinan. Perundingan ini djuga mempunjai sifat jang lebih umum, jakni mengadakan hubungan-hubungan perkawinan antara keluarga Jakub dan anak-anak Chamor, ialah penghuni kota Sikem.

Supaja mereka ini dapat diterima dalam lingkungan keluarga Israel, maka anak-anak Jakub menuntut agar supaja mereka dichitan dulu. Kemudian ternjata ini hanja suatu siasat belaka (ajat 25 (Kej 34:25) dsl).

Dasar dari seluruh tjerita ini ialah: penjerbuan kota Sikem jang dengan litjiknja dilakukan oleh beberapa suku Hibrani, tetapi tidak dibenarkan oleh suku-suku lainnja (lihat ajat 30) (Kej 34:30). Bandingkanlah djuga dengan fasal Kej 49:5-7. Serangan itu suatu pertjobaan Sjimeon dan Levi, jang hidup sebagai gembala di Kanaan, akan merebut sebuah kota. Peristiwa ini terdjadi sebelum Musa, karena kelak-kemudian suku Sjimeon bertempat-tinggal di daerah Judea (Yos 19), dan suku Levi tidak mempunjai wilajah tertentu (Yos 21). Sesudah Kanaan diduduki oleh bangsa Israel dibawah pimpinan Josjua, kedua suku itu sebagai kesatuan lekas menghilang dari sedjarah.

(0.16661759130435) (Kel 20:4) (ende)

Dalam menafsirkan larangan mengenai artja-artja kita harus mempertimbangkan latarbelakangnja, jakni pandangan-pandangan suku-suku Semit. Gambaran manusia binatang-binatang dan bintang-bintang dianggap sebagai "pendjelmaan" kekuatan-kekuatan ilahi, jang dapat dipengaruhi dengan disembah-sembah (Lihat: Kel 20:25 dan Ula 4:15-20). Maka dari itu mendirikan artja-artja sematjam itu sama sadja dengan menjembah berhala, oleh karena itu mendjadi larangan bagi Israel. Bilamana tidak ada bahaja, bahwa orang menjembah berhala atau menurunkan deradjat Tuhan jang tidak kelihatan, larangan ini tidak berlaku pula. Lih.: dua buah kerub (Kel 25:18) diatas Peti Kesaksian; 1Ra 6:25 dalam kenisah jang didirikan Salomon); ular perunggu (Bil 21:8) bandingkan 2Ra 18:4); lembu-lembu tembaga dalam kenisah (1Ra 7:25) dan perhiasan-perhiasan lainnja (1Ra 6:29-35). Akan tetapi Jahwe sendiri tidak kelihatan, karena itu djuga tidak dapat digambarkan (lihat Kel 33:20-23).

Menurut para Bapa Geredja Junani dan berbagai golongan saudara protestan, aj. 4-6 (Kel 20:4-6) merupakan perintah tersendiri (jakni jang kedua). Djuga beberapa ahli Kitab Sutji katolik menganggap perintjian ini lebih selaras dengan pembagian teks dalam sepuluh perintah singkat (Bandingkan djuga fasal Kel 34:14-17). Lihat tjatatan pada aj. 17 (Kel 20:17).

(0.16661759130435) (Kel 29:7) (ende)

Pengurapan adalah kebiasaan kuno, jang kemudian mendjadi upatjara keagamaan, djuga diantara bangsa-bangsa ketimuran lainnja. Istilahnja hibrani "masjach", daripada terbentuk kata "masjiach" = AlMasih. Junani: "Christos" = Jang terurapi. Minjak urapan memberi kekuatan dan kemudahan bergerak kepada badan. Demikianlah pengurapan mendjadi lambang kekuatan rohani dan ketjakapan memenuhi suatu tugas, djadi sematjam pentahbisan. Dikenakan djuga pada benda-benda (Kej 28:18; 35:14).

Diantara bangsa Israel semula hanja radjalah jang diurapi, dan dengan demikian menerima ketjakapan memerintah, sekaligus djuga suatu tugas religieus. Pengurapan didjalankan oleh nabi, jang bertindak atas nama Tuhan (1Sa 10:1; 2Sa 5:3; 1Ra 1:39 dll.). Maka dari itu putera Daud jang didjandjikan, dan akan menjelamatkan bangsaNja, disebut "AlMasih".

Sesudah runtuhnja keradjaan, dan sesudah masa pembuangan, pimpinan Israel beralih ketangan para imam, dan dengan demikian para imamlah jang kemudian diurapi (Bandingkan: pakaian-pakaian imam, jang mempunjai tjiri-tjiri keradjaan). Begitulah harapan ini semakin djelas berarti pentjutjian. Atas dasar pengurapan ini Imamat sendiri mendapat kedudukannja jang tertentu dalam penantian AlMasih. (Zak 3:8-10; 6:9-14). Dalam Kristus sendiri bersatulah setjara sempurna pangkat radja dan imam (lihat: Ibr 4:14; 7:11-28; 9:11-14). Para nabi tidak diurapi, meskipun kadang-kadang setjara simbolis disebut-sebut djuga adanja pengurapan (Yes 61:1-2; Luk 4:18-21).

(0.16661759130435) (Ul 4:24) (ende)

Api jang makan habis: gambaran itu telah kita ketemukan dalam tradisi tentang Abraham (Kej 15:17) dan Musa (Kel 3:2; 13:21). Akan tetapi disini ungkapan itu terutama sekali menjatakan apa jang dialami oleh bangsa Israel dalam hubungannja dengan Jahwe: jakni kebesaranNja serta kedudukanNja jang menjeluruh dan tunggal. Jahwe samasekali berada diatas manusia dan duniaNja. Dalam kehadiran Allah manusia menaruh segan sekali terhadapNja (Kel 20:18-20; Ula 5:24-26). Ia mengalami bahwa Allah menuntutnja seluruhnja untuk diriNja sendiri serta membakar dan memusnahkan segala jang tidak kudus. Itu berarti bahwa Allah tidak dapat membiarkan manusia jang telah diberi wahju mengenai DiriNja: masih memberi penghormatan kepada dewa-dewa lain. Dari sebab itu Ia djuga disebut sebagai Allah jang "iri-hati". Sikap itu menundjukkan kepada totalitas dari kekuasaan Allah dan tjurahan tjinta kasihNja kepada umatNja. Hubungan serupa itu tak dapat membiarkan sikap mendua hati dan kompromi: melainkan mentjakup manusia sebagai keseluruhan. Djustru dalam hal ini pula Jahwe itu berlainan dengan para dewa bangsa-bangsa lainnja. itu merupakan unsur pokok pengertian bangsa Israel mengenai Allah. Pengertian itu tetap hidup dalam segenap djaman dari sedjarah bangsa Israel.

Adapun keistimewaan wahju bangsa Israel itu ialah bahwa Allah jang transenden dan jang maha-besar itu hendak menghampiri manusia sedekat-dekatnja. (bdk. Ula 4:7).

(0.16661759130435) (Ul 18:15) (ende)

Bangsa Israel tidak membutuhkan ahli nudjum: karena Allah mengutus para nabi jang berbitjara atas namaNja (bdk. aj.18)(Ula 18:18). Bukan hal-hal jang adjaib jang dipermaklumkan oleh mereka: melainkan kehendak Allahlah jang disampaikan olah mereka. Adapun maksud teks ini ialah dikalangan bangsa Israel selalu ada orang jang mendapat rahmat.Orang itu mendengar setjara langsung suara Allah dan mengalami kehadiranNja seperti halnja dengan Musa. Adapun umat sendiri sebagai keseluruhan itu tidak mampu hidup didalam kehadiran Allah: pada taraf sesempurna itu. Sabda Allah akan disampaikan kepada mereka dengan perantaraan orang Allah. Pada tahap pertama tugas Musa dilandjutkan oleh Josjua: namun para nabi dari djaman jang lebih kemudianpun djuga mempunjai tugas jang sama.

Diwaktu kemudian teks ini sering mendjadi alasan untuk menantikan kedatangan Musa jang kedua: sebagai tokoh jang istimewa: seorang penjelamat bangsa seperti Musa. Dari sebab itu perkataan ini dipandang sebagai ramalan tentang Almasih jakni Musa jang kedua (lih. Yoh 1:21; Luk 9:29-31; 2Ko 3:4,6; Kis 3:22; 7:37).

(0.16661759130435) (Mzm 109:1) (ende)

Dengan sangat hebat seorang (mungkin sakit Maz 109:22-24), jang dianiaja musuh2 jang tjedera (Maz 109:2-5), mengutuk mereka, meminta Jahwe, agar Ia menghukumnja (Maz 109:6-20). Hukuman ini dilukiskan dengan bahasa penghebat dan berdasarkan hukum pembalasan Perdjandjian Lama. Si pemohon tahu,bahwasanja se-mata2 Allah sanggup melaksanakannja (Maz 109:21,26-29) dan bila demikian djadinja, maka ia akan bersjukur dan memudji Jahwe (Maz 109:30-31). Lagu ini merupakan "mazmur pengutuk" jang paling hebat, paling kedjam dan jang paling pandjang dalam seluruh Kitab Mazmur (lih. Maz 95; 38:7-11; 69:23-29). Memang sikap sedemikian tiadalah sesuai dengan hukum tjinta Perdjandjian Baru. Tetapi pada masa sebelum Kristus mengadjar, kutuk2 sematjam ini dapat dimengerti. Dan lagu inipun menjatakan kepertjajaan orang kepada Allah dan keadilanNja, hingga toh penuh dengan rasa keigamaan jang sedjati. patut diperhatikan lagi, bahwa kutuk2 ini merupakan suatu kesusasteraan tertentu, jang pakai bahasa penghebat dan rumus2 jang kurang biasa.

(0.16661759130435) (Mzm 118:1) (ende)

Agaknja njanjian ini menjertai suatu arak2an waktu masuk kedalam Bait-Allah (pada hari raya Pondok2 daun2an?).Ia dilagukan oleh beberapa golongan penjanji. Umat (arak2an) diadjak untuk memudji Allah dan bersjukur kepadaNja (Maz 118:1-4). Bagian ini berbentuk "litani" dan dilagukan ber-turut2 oleh seorang diri dan suatu golongan penjanji. Lalu umat (atau wakilnja: aku!) mentjeritakan bagaimana diselamatkan oleh Jahwe dan bahwa terus pertjaja padaNja (Maz 118:5-18). Ia minta diperkenankan masuk kedalam Bait-Allah hendak bersjukur (Maz 118:19). Imam berkata orang2 djudjur sadja boleh masuk (Maz 118:20). Umat dan imam2 ber-sama2 menerangkan, bahwa telah ditolong oleh Jahwe dan bermohon, agar terus ditolongNja (Maz 118:21-25). Imam2 memberkati umat jang ingin bersjukur dalam Bait-Allah (Maz 118:26-27a), dan menjerukan arak2an masuk (Maz 118:27bc). Lalu sjukurnja diutjapkan di Rumah Jahwe sendiri (Maz 118:28).

(0.16661759130435) (Rm 5:12) (ende: Dosa masuk)

jaitu dosa dalam arti keadaan dosa berwudjud permusuhan dengan Allah. Tentang makna istilah "dosa" batja Kata Pendahuluan II, fasal 2 halaman 535 (tjetakan V 1968).

Tentang hubungan dosa dengan maut, baik batjalah lagi 1Ko 15:21-22. Bahwa "mati" itu adalah hukuman atas pelanggaran Adam sendiri, dinjatakan dalam I Mos. Kej 12:17; 3:3; 3:19. Dan kepertjajaan, bahwa kenjataan semua manusia mati adalah akibat pelanggaran Adam pula, sudah umum diantara orang Israel. Bdl. Wis 2:2:23-24; Pengk 2:24; Ayu 14:4 dan Maz 50:7.

(0.16661759130435) (Kej 1:1) (full: )

Penulis : Musa

Tema : Permulaan

Tanggal Penulisan: + 1445 -- 1405 SM

Latar Belakang

Kejadian cocok sebagai kitab Perjanjian Lama yang pertama dan sebagai pendahuluan yang hakiki dari seluruh Alkitab. Judul kitab ini di dalam bahasa Ibrani diambil dari kata pertamanya, _bereshith_ ("pada mulanya"). Nama "Kejadian" merupakan terjemahan judul Ibrani itu ke bahasa Yunani dan berarti "asal mula, sumber, penciptaan atau awal dari sesuatu." Kejadian merupakan "kitab permulaan."

Penulisnya tidak disebutkan dalam kitab ini. Akan tetapi, kesaksian lain dalam Alkitab menunjukkan bahwa Musa merupakan penulis seluruh Pentateukh (yaitu, kelima kitab PL pertama) dan oleh karenanya juga Kejadian (mis. 1Raj 2:3; 2Raj 14:6; Ezr 6:18; Neh 13:1; Dan 9:11-13; Mal 4:4; Mr 12:26; Luk 16:29,31; Yoh 7:19-23; Kis 26:22; 1Kor 9:9; 2Kor 3:15). Demikian pula para penulis Yahudi kuno dan para bapa gereja semuanya menyatakan bahwa Musa menjadi penulis/penyusun Kejadian. Karena seluruh sejarah dalam Kejadian terjadi sebelum kehidupan Musa, peranannya dalam menulis Kejadian adalah menyusun, di bawah pengilhaman Roh Kudus, semua catatan lisan dan tulisan yang ada sejak Adam hingga wafatnya Yusuf yang sekarang menjadi isi Kejadian. Yang mungkin merupakan petunjuk dipakainya catatan-catatan sejarah oleh Musa ketika menulis Kejadian ialah bahwa terdapat 11 kali pemakaian "Demikianlah riwayat" atau "Iniliah keturunan" (Ibr. 'elleh toledoth' ) yang dapat diterjemahkan "inilah sejarah oleh" (lih. Kej 2:4; Kej 5:1; Kej 6:9; Kej 10:1; Kej 11:10,27; Kej 25:12,19; Kej 36:1,9; Kej 37:2).

Kejadian mencatat penciptaan, permulaan sejarah manusia, dan asal mula umat Ibrani dan perjanjian Allah dengan mereka melalui Abraham dan leluhur lainnya dengan tepat. Ketepatan sejarahnya selaku Alkitab yang terilham dipastikan dalam PB oleh Tuhan Yesus (Mat 19:4-6; Mat 24:37-39; Luk 11:51; Luk 17:26-32; Yoh 7:21-23; Yoh 8:56-58) dan para rasul (Rom 4:1-25; 1Kor 15:21-22,45-47; 2Kor 11:3; Gal 3:8; Gal 4:22-24,28; 1Tim 2:13-14; Ibr 11:4-22; 2Pet 3:4-6; Yud 1:7,11). Sejarah Kejadian masih diperkuat oleh berbagai penemuan purbakala pada zaman modern. Musa dipersiapkan secara luar biasa melalui pendidikan (Kis 7:22) dan oleh Allah untuk menulis kitab pertama yang unik dalam Alkitab.

Tujuan

Kejadian menyediakan suatu landasan hakiki bagi Pentateukh dan semua penyataan Alkitabiah selanjutnya. Kejadian memelihara satu-satunya catatan yang dapat dipercaya mengenai awal alam semesta, umat manusia, perkawinan, dosa, kota-kota, bahasa-bahasa, bangsa-bangsa, Israel dan sejarah penebusan. Kejadian ditulis sesuai dengan tujuan Allah untuk memberikan umat perjanjian-Nya suatu pemahaman mendasar tentang diri-Nya, ciptaan, umat manusia, kejatuhan, kematian, penghakiman, perjanjian, dan janji penebusan melalui keturunan Abraham.

Survai

Kejadian dengan sendirinya terbagi atas dua bagian utama.

  1. (1) Pasal 1-11 (Kej 1:1--11:32) memberi suatu pandangan luas mengenai permulaan manusia dari Adam hingga Abraham dan berpusat pada lima peristiwa yang sangat penting.
    1. (a) Penciptaan: Allah menciptakan segala sesuatu, termasuk Adam dan Hawa yang ditempatkan-Nya di taman Eden (pasal 1-2; Kej 1:1--2:25).
    2. (b) Kejatuhan: Melalui pelanggaran mereka, Adam dan Hawa memasukkan kutukan dosa dan kematian ke dalam sejarah manusia (pasal 3; Kej 3:1-24).
    3. (c) Kain dan Habel: Tragedi ini menggerakkan dua arus utama dalam sejarah: peradaban humanistik dan kaum sisa yang tertebus (pasal 4-5; Kej 4:1--5:32).
    4. (d) Air bah: Dunia purbakala telah demikian jahat pada waktu angkatan Nuh sehingga Allah memusnahkannya dengan suatu banjir universal, hanya menyelamatkan Nuh yang benar dan keluarganya sebagai sisa (pasal 6-10; Kej 6:1--10:32).
    5. (e) Menara Babel: Ketika dunia pasca-air bah bersatu dalam penyembahan berhala dan pemberontakan, Allah membubarkan persatuan mereka dengan mengacaukan bahasa dan kebudayaan serta dengan menyebarkan umat manusia ke seluruh penjuru dunia (pasal 11; Kej 11:1-32).
  2. (2) Pasal 12-50 (Kej 12:1--50:26) mencatat permulaan umat Ibrani dan memusatkan perhatian kepada kesinambungan tujuan penebusan Allah melalui empat bapa leluhur besar -- Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf. Panggilan Allah kepada Abraham (pasal 12; Kej 12:1-20) dan perlakuan-Nya terhadap Abraham dan keturunannya dalam kaitan dengan perjanjian-Nya merupakan awal yang sangat penting dari pelaksanaan maksud Allah tentang seorang Penebus dan penebusan dalam sejarah. Kitab Kejadian berakhir dengan kematian Yusuf dan perbudakan yang akan datang di Mesir.

Ciri-ciri Khas

Tujuh ciri utama menandai Kejadian.

  1. (1) Kejadian adalah kitab pertama yang ditulis (mungkin kecuali Ayub), dan mencatat permulaan sejarah manusia, dosa, bangsa Ibrani, dan penebusan.
  2. (2) Sejarah dalam Kejadian meliputi jangka waktu yang lebih lama dari seluruh sisa Alkitab, dimulai dengan pasangan manusia pertama, berkembang hingga sejarah dunia pra-air bah, dan kemudian menyempit lagi pada sejarah bangsa Ibrani sebagai arus penebusan yang dirunut sepanjang sisa PL.
  3. (3) Kejadian menyatakan bahwa alam semesta dan hidup di bumi ini adalah jelas karya Allah dan bukan suatu proses lepas dari alam. Lima puluh kali dalam pasal 1-2 (Kej 1:1--2:25) Allah menjadi subyek dari kata kerja yang menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selaku Pencipta.
  4. (4) Kejadian mengisahkan berbagai peristiwa perdana -- pernikahan pertama, keluarga pertama, kelahiran pertama, dosa pertama, pembunuhan pertama, tokoh poligami pertama, alat-alat musik pertama, janji penebusan pertama, dan sebagainya.
  5. (5) Perjanjian Allah dengan Abraham, yang dimulai dengan panggilannya (Kej 12:1-3), diresmikan dalam pasal 15 (Kej 15:1-21) dan disahkan dalam pasal 17 (Kej 17:1-27), merupakan inti dari seluruh Alkitab.
  6. (6) Hanya Kejadian menerangkan asal mula kedua belas suku Israel.
  7. (7) Kejadian menyatakan bagaimana keturunan Abraham akhirnya tinggal di Mesir (selama 430 tahun) dan demikian menyiapkan untuk keluaran, peristiwa penebusan yang utama dalam PL.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Kejadian menyatakan sejarah nubuat penebusan dan seorang Penebus yang akan datang melalui benih wanita (Kej 3:15), melalui keturunan Set (Kej 4:25-26), melalui keturunan Sem (Kej 9:26-27), dan melalui keturunan Abraham (Kej 12:3). PB menerapkan Kej 12:3 langsung pada persediaan Allah untuk penebusan di dalam Yesus Kristus (Gal 3:16,29). Banyak tokoh dan peristiwa dari Kejadian disebut dalam PB berkaitan dengan iman dan kebenaran (mis. Rom 4:1; Ibr 11:1-22), penghakiman oleh Allah (mis. Luk 17:26-29,32; 2Pet 3:6; Yud 1:7,11), dan pribadi Kristus (mis. Mat 1:1; Yoh 8:58; Ibr 7:1).

(0.16661759130435) (Kej 11:4) (full: MARILAH KITA DIRIKAN ... MARILAH KITA CARI NAMA )

Nas : Kej 11:4

(versi Inggris NIV -- supaya kita mendapat nama). Dosa umat di wilayah Sinear ialah keinginan untuk menguasai dunia dan nasib mereka terlepas dari Allah melalui kesatuan organisatoris, kuasa, dan keberhasilan besar yang berpusatkan manusia. Tujuan ini berlandaskan kesombongan dan pemberontakan terhadap Allah. Allah membinasakan usaha ini dengan memperbanyak bahasa sehingga mereka tidak bisa berkomunikasi satu dengan yang lain (ayat Kej 11:7). Peristiwa ini menjelaskan keanekaragaman bangsa dan bahasa di dunia. Pada saat itu, umat manusia berbalik dari Allah kepada berhala, sihir, dan nujum (bd. Yes 47:12;

lihat cat. --> Kel 22:18;

lihat cat. --> Ul 18:10).

[atau ref. Kel 22:18; Ul 18:10]

Keadaan rohani manusia digambarkan dalam Rom 1:21-28. Akibatnya, Allah menyerahkan mereka kepada nafsu-nafsu dosa di dalam hati mereka sendiri (Rom 1:24,26,28), dan Ia berpaling kepada Abram untuk memulai jalan keselamatan bagi umat manusia

(lihat cat. --> Kej 11:31).

[atau ref. Kej 11:31]

(0.16661759130435) (Kej 15:1) (full: PERISAIMU; UPAHMU AKAN SANGAT BESAR. )

Nas : Kej 15:1

Setelah berperang melawan raja-raja itu, Abram merasa susah dan takut. Oleh karena itu Allah meyakinkan Abram di dalam suatu penglihatan bahwa Ia adalah perisai dan upah Abram. Abram menanggapi kata-kata yang menguatkan ini dengan mengingat bahwa dia tidak mempunyai anak dan karena itu tidak ada ahli waris (ayat Kej 15:2), sehingga ia menganjurkan untuk mengadopsi salah seorang hambanya menjadi ahli waris. Allah menolak usul itu, serta berjanji bahwa Abram akan memperoleh anak laki-laki dari istrinya Sarai yang mandul (bd. Kej 11:30) dan memiliki keturunan yang sangat banyak. Hal yang luar biasa -- dan kebesaran Abram -- ialah bahwa dia percaya Allah. Iman ini kepada Allah yang diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran

(lihat cat. --> Kej 15:6 berikutnya).

[atau ref. Kej 15:6]

(0.16661759130435) (Kej 49:10) (full: SAMPAI DIA DATANG YANG BERHAK ATASNYA. )

Nas : Kej 49:10

Berkat yang dicurahkan atas Yehuda (ayat Kej 49:8-12) menunjukkan bahwa dia diberikan hak kesulungan itu, dan dengan demikian, memperoleh berkat yang dijanjikan kepada Abraham (Kej 12:1-3). Hakikat janji ini ialah bahwa semua bangsa akan diberkati olehnya melalui "keturunan" wanita itu

(lihat cat. --> Kej 3:15;

[atau ref. Kej 3:15]

lihat art. PANGGILAN ABRAHAM).

  1. 1) Yehuda diberi tahu bahwa keturunannya akan mempunyai kedudukan yang umumnya lebih tinggi dari keturunan saudara-saudaranya "sampai Dia datang yang berhak atasnya" (ayat Kej 49:8-10). Sebagian nubuat ini digenapi dalam halnya bahwa keturunan kerajaan Israel adalah keturunan Daud, yaitu keturunan Yehuda.
  2. 2) "Dia datang yang berhak atasnya" (bd. Yeh 21:27) akhirnya menunjuk kepada Mesias yang akan datang, Yesus Kristus, yang keturunan suku Yehuda (Wahy 5:5). Yakub bernubuat bahwa semua orang akan tunduk kepada-Nya (ayat Kej 49:10; Wahy 19:15), dan bahwa Dia akan membawa berkat rohani yang besar (ayat Kej 49:11-12).
(0.16661759130435) (Kel 14:22) (full: BERJALAN DARI TENGAH-TENGAH LAUT DI TEMPAT KERING. )

Nas : Kel 14:22

Laut Merah secara harfiah adalah "Laut Teberau" (Ibr. _Yam Suph_); diperkirakan yang dimaksud adalah ujung selatan Danau Menzaleh. Penyeberangan Laut Merah (Kel 13:18-14:31) terjadi karena tindakan ajaib yang langsung dari Allah (ayat Kel 14:21). Para penulis Alkitab memakai peristiwa ini untuk mengingatkan umat Allah akan kuasa dan kebesaran-Nya (Yos 24:6-7; Mazm 106:7-8; Yes 51:15; Yer 31:35; Nah 1:3-4). Pembebasan Israel melalui Laut Merah menetapkan janji Allah, "Tuhan akan berperang untuk kamu" (ayat Kel 14:4).

(0.16661759130435) (Kel 19:5) (full: JIKA KAMU SUNGGUH-SUNGGUH MENDENGARKAN FIRMAN-KU )

Nas : Kel 19:5

(versi Inggris NIV -- sungguh-sungguh menaati Aku). Kesinambungan pemilihan Israel sebagai umat Allah tergantung pada ketaatan mereka kepada-Nya sebagai Tuhan; hal ini ditunjukkan oleh susunan "jika ... maka" dalam ayat ini. Allah mengharapkan agar ketaatan ini, yang begitu penting dalam mewujudkan maksud-maksud-Nya kelak bagi mereka (ayat Kel 19:5-6), akan terbit dari hati yang bersyukur yang menanggapi kasih dan perhatian-Nya yang secara khusus ditunjukkan dalam kelepasan mereka dari Mesir

(lihat cat. --> Kel 19:4 sebelumnya;

[atau ref. Kel 19:4]

lih. Ul 6:5). Demikian pula, prinsip ketaatan adalah unsur penting

dalam hubungan kita dengan Kristus di bawah perjanjian baru (lih. Yoh 8:31; 14:21; Rom 4:12; Ibr 3:7-19).

(0.16661759130435) (Ul 6:5) (full: KASIHILAH TUHAN, ALLAHMU. )

Nas : Ul 6:5

Allah mendambakan persekutuan dengan umat-Nya dan memberikan mereka satu perintah yang sangat perlu ini untuk mengikat mereka kepada-Nya.

  1. 1) Dengan menanggapi kasih-Nya dengan kasih, rasa bersyukur, dan kesetiaan (Ul 4:37), mereka akan mengenal dan bergembira karena Dia dalam hubungan perjanjian.
  2. 2) Pada "perintah yang utama dan pertama" ini bersamaan dengan perintah yang kedua untuk mengasihi sesama manusia (bd. Im 19:18), tergantunglah seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi (Mat 22:37-40).
  3. 3) Ketaatan sejati kepada Allah dan perintah-perintah-Nya dimungkinkan hanya apabila itu bersumber pada iman dan kasih kepada Allah (bd. Ul 7:9; 10:12; 11:1,13,22; 13:3; 19:9; 30:6,16,20; dan Yoh 14:15; Yoh 21:16; 1Yoh 4:19;

    lihat cat. --> Mat 22:39).

    [atau ref. Mat 22:39]

(0.16661759130435) (Ul 29:18) (full: HATINYA ... BERPALING MENINGGALKAN TUHAN. )

Nas : Ul 29:18-21

Ayat-ayat ini berkaitan dengan seorang individu di antara umat Allah yang berpaling dari Tuhan.

  1. 1) Janji-janji mengenai hidup dan berkat dibuat dengan Israel secara keseluruhan, yaitu sebagai suatu komunitas bersama atau bangsa (bd. Ul 28:1; 30:15-20). Seorang di kalangan umat pilihan Allah mengambil bagian dalam berkat-berkat yang dijanjikan hanya jikalau dia memasuki hubungan iman dengan Allah dan tetap mempertahankan hubungan itu

    (lihat art. PEMILIHAN DAN PREDESTINASI).

  2. 2) Hidup kekal dan berkat jasmani dapat hilang dari setiap orang Israel yang berpaling dari Allah (ayat Ul 29:18).
  3. 3) Orang-orang di Israel yang menjadi milik Allah, dan yang kemudian berpaling dari-Nya (ayat Ul 29:18) serta tetap menuruti kemauannya sendiri (ayat Ul 29:19), tidak ada kesempatan lagi untuk diampuni. Mereka hanya dapat menantikan murka Allah dan penghapusan nama mereka dari kolong langit (ayat Ul 29:20;

    lihat art. KEMURTADAN PRIBADI).

(0.16661759130435) (Yos 7:1) (full: AKHAN ... MURKA TUHAN. )

Nas : Yos 7:1-26

Dosa Akhan, dampaknya bagi Israel, dan hukuman keras atas Akhan dan keluarganya menyatakan berbagai prinsip hukuman ketika umat Allah berbuat dosa dengan terang-terangan.

  1. 1) Apabila terjadi dosa yang hebat, atau sikap membiarkan dosa yang hebat di kalangan umat Allah, maka berkat-Nya dapat berkurang, terhalang, atau hilang sama sekali. Allah tidak akan memberkati umat yang menolak untuk menyingkirkan dosa dari tengah-tengah mereka (ayat Yos 7:1,11-13,20-21,25; bd. 1Kor 5:1-13).
  2. 2) Dosa yang terang-terangan di tengah-tengah jemaat memperhadapkan anggota-anggotanya kepada pengaruh merusak dari musuh di luar (mis. Iblis dan dunia, ayat Yos 7:4-13).
  3. 3) Apabila dosa semacam itu dibiarkan dan tidak ditegur, maka pada akhirnya itu akan mendatangkan hukuman (ayat Yos 7:13). Akan tetapi, jika dosa itu disingkapkan, diakui, dan disingkirkan, maka berkat, kehadiran, dan kasih karunia Allah akan kembali (ayat Yos 7:22-26; Yos 8:1,18-19; bd. Kis 4:31-5:11).
  4. 4) Oleh karena itu, dosa di antara umat Allah harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Kemurnian harus dijaga dan ketaatan harus dituntut; jikalau tidak, perkembangan rohani jemaat akan terhambat atau terhenti sama sekali (bd. Wahy 3:1-3,14-18).


TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA