Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 2081 - 2100 dari 2686 ayat untuk ke [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.10274929268293) (2Kor 2:6) (full: SUDAHLAH CUKUP TEGORAN. )

Nas : 2Kor 2:6

Dari bagian ini kita memperoleh pengertian mengenai pola disiplin PB bagi seorang anggota jemaat yang melakukan suatu kesalahan yang serius (mis. kebejatan, perzinahan, dsb.; lih. pasal 1Kor 5:1-13).

  1. 1) Demi mempertahankan integritas jemaat Kristus (bd. 1Kor 5:1-2), maka gereja harus menegor pelanggar dengan tegoran yang cukup keras sehingga membuahkan pembaharuan rohani, namun tidak terlalu keras sehingga meniadakan pengharapan akan rahmat ilahi dan penerimaannya kembali ke dalam persekutuan (ayat 2Kor 2:7). Perhatikanlah bahwa pengampunan dan kasih tidak dikaruniakan tanpa syarat kepada si pelanggar.
  2. 2) Setelah diberikan hukuman yang cukup, apabila orang yang berdosa itu bertobat dan hancur hati, maka dia harus diampuni dan dihibur dalam suatu roh kasih (ayat 2Kor 2:7-8).
  3. 3) Hukuman dan pemulihan terhadap orang berdosa itu harus dilakukan dalam roh yang lemah lembut (Gal 6:1), sedih, tulus, kejengkelan, dan takut akan Allah dan Firman-Nya, semangat untuk nama baik Allah, dan kesiagaan untuk melihat keadilan ditegakkan dengan jalan meminta pertanggungjawaban kepada orang yang bersalah (lih. 2Kor 7:11; bd. 1Kor 5:5,13). Banyak gereja masa kini telah meninggalkan disiplin gereja PB. Mereka menyokong toleransi terhadap dosa, meminta pengampunan yang tak bersyarat, menawarkan kasih karunia yang tak bernilai dan menolak untuk mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat (lih. pasal Wahy 2:1-3:22). Sebagai akibatnya, dosa dianggap remeh dan ketakutan akan Allah tidak ada lagi dalam jemaat mereka

    (lihat cat. --> Mat 18:15

    [atau ref. Mat 18:15]

    tentang disiplin gereja).
(0.10274929268293) (2Kor 6:16) (full: BAIT ALLAH DENGAN BERHALA. )

Nas : 2Kor 6:16

Paulus menyajikan suatu argumentasi yang kuat bahwa seorang percaya yang sudah lahir baru, sebagai Bait Allah dan Roh Kudus (Yoh 14:23; 1Kor 6:19;

lihat art. BAIT SUCI),

tidak dapat dirasuk roh jahat.

  1. 1) Baik dalam PL maupun dalam PB, berhala melambangkan roh-roh jahat (Ul 32:17; 1Kor 10:20-21;

    lihat art. SIFAT PENYEMBAHAN BERHALA).

    Karena itu, bentuk kenajisan yang paling buruk dalam PL ialah mendirikan berhala dalam bait Allah sendiri (2Raj 21:7,11-14). Begitu pula, kita sama sekali tidak boleh menajiskan tubuh kita yang merupakan tempat kediaman Roh itu dengan cara mengizinkan roh-roh jahat masuk ke dalamnya (bd. ayat 2Kor 6:15, di mana "Belial" menunjuk kepada Iblis; juga

    lihat cat. --> Luk 10:19;

    [atau ref. Luk 10:19]

    2Tim 2:25-26; 1Yoh 4:4; 5:18).
  2. 2) Walaupun roh jahat tidak dapat hidup berdampingan dengan Roh Kudus dalam diri orang percaya yang sejati, tetapi bisa terjadi keadaan di mana roh jahat itu hidup dalam diri seorang yang secara aktif berada dalam proses pertobatan, tetapi belum dilahirkan kembali dengan sepenuhnya oleh Roh Kudus

    (lihat art. PEMBAHARUAN).

    Kadang-kadang, pertobatan menuntut pengusiran roh-roh jahat dari seorang yang dengan tulus berhasrat untuk mengikuti Kristus, namun sedang mengalami masalah dengan dosa tertentu. Sebelum kuasa dan benteng roh-roh jahat itu dihancurkan

    (lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN),

    orang itu tidak dapat mengalami keselamatan sepenuh sehingga menjadi "bait Allah yang hidup" (bd. Mat 12:28-29).
(0.10274929268293) (Gal 3:5) (full: IA YANG MENGANUGERAHKAN ROH. )

Nas : Gal 3:5

Petunjuk Paulus kepada Roh (ayat Gal 3:2,5,14; 4:6) meliputi baik baptisan dalam Roh maupun pekerjaan khusus Roh selanjutnya (bd. Kis 1:4-5; 2:4; 8:14-17; 10:44-47; 11:16-17; 19:1-6; 1Kor 12:4-11). Hal ini ditunjukkan oleh

  1. (1) penggunaan istilah "mukjizat" (Yun. _dunamis_) yang mengandung arti bahwa rasul Paulus sedang berpikir tentang penyataan karisma Roh Kudus dan kedatangan-Nya dengan "kuasa" (Yun. _dunamis_) pada hari Pentakosta (Kis 1:8; bd. Kis 2:1-4);
  2. (2) penggunaan bentuk partisip sekarang ("menganugerahkan" dan "melakukan"), yang menunjukkan manifestasi yang berkesinambungan dari karunia-karunia Roh Kudus;
  3. (3) penggunaan ungkapan "Roh yang telah dijanjikan itu" (ayat Gal 3:14) yang hampir sama dengan kata-kata Petrus dalam Kis 2:33 (bd. Luk 24:49; Kis 1:4); dan
  4. (4) penegasan dalam Gal 4:6 bahwa pengangkatan sebagai anak-anak Allah terjadi sebelumnya dan adalah dasar untuk pengiriman Roh Kudus ke dalam hati orang percaya.
(0.10274929268293) (Flp 3:20) (full: KEWARGAAN KITA ADALAH DI DALAM SORGA. )

Nas : Fili 3:20

Orang Kristen tidak lagi warga dunia ini; mereka telah menjadi orang asing dan pendatang di bumi (Rom 8:22-24; Gal 4:26; Ibr 11:13; 12:22-23; Ibr 13:14; 1Pet 1:17; 2:11;

lihat art. PANGGILAN ABRAHAM).

  1. 1) Dalam hal kehidupan, nilai-nilai, dan arah kita, maka tanah air kita sekarang adalah sorga. Kita telah dilahirkan dari atas (Yoh 3:3), nama kita tertulis pada daftar sorga (Fili 4:3), kehidupan kita dipedomani oleh prinsip-prinsip sorgawi, dan hak serta warisan kita tersimpan di sorga.
  2. 2) Ke sorga doa kita dinaikkan (bd. 2Taw 6:21; 30:27) dan harapan kita ditujukan. Banyak sahabat dan kerabat kita sudah di sana, dan tidak lama lagi kita pun akan berada di sana. Yesus juga di sana, sambil menyiapkan tempat untuk kita, dan ia telah berjanji akan kembali dan membawa kita untuk tinggal bersama Dia

    (lihat cat. --> Yoh 14:2;

    lihat cat. --> Yoh 14:3;

    [atau ref. Yoh 14:2-3]

    bd. Yoh 3:3; 14:1-4; Rom 8:17; Ef 2:6; Kol 3:1-3; Ibr 6:19-20; Ibr 12:22-24; 1Pet 1:4-5; Wahy 7:9-17). Karena alasan-alasan ini kita merindukan negeri yang lebih baik, yaitu negeri sorgawi. Oleh sebab itu, Allah tidak malu disebut Allah kita dan Ia telah menyediakan sebuah kota yang kekal untuk kita (Ibr 11:16).
(0.10274929268293) (Kol 1:2) (full: SAUDARA-SAUDARA ... YANG PERCAYA ... DI KOLOSE. )

Nas : Kol 1:2

Paulus menulis kepada jemaat Kolose oleh sebab guru-guru palsu telah menyusup ke dalam gereja. Mereka mengajar bahwa penyerahan kepada Kristus dan ketaatan kepada ajaran para rasul tidak memadai untuk mendapat keselamatan penuh. Ajaran palsu ini mencampur "filsafat" dan "tradisi" manusia dengan Injil (Kol 2:8) dan meminta penyembahan para malaikat sebagai pengantara antara Allah dan manusia (Kol 2:18). Para guru palsu ini menuntut pelaksanaan beberapa syarat agama Yahudi (Kol 2:16,21-23) serta membenarkan kekeliruan mereka dengan menyatakan bahwa mereka mendapat wahyu melalui penglihatan-penglihatan (Kol 2:18).

  1. 1) Filsafat mendasar di balik ajaran salah ini tampak dewasa ini di dalam ajaran bahwa Yesus Kristus dan Injil asli PB tidak memadai untuk memenuhi keperluan rohaniah kita

    (lihat cat. --> 2Pet 1:3).

    [atau ref. 2Pet 1:3]

  2. 2) Paulus membuktikan salahnya bidat ini dengan menunjukkan bahwa Kristus bukan saja Juruselamat pribadi kita, tetapi kepala gereja dan Tuhan semesta alam dan ciptaan juga. Karena itu, bukannya filsafat atau hikmat manusia, melainkan Yesus Kristus dan kuasa-Nya di dalam kehidupan kita itulah yang menebus dan menyelamatkan kita untuk selama-lamanya; perantara tidak perlu dan kita harus langsung menghampiri Dia.
  3. 3) Menjadi orang percaya berarti beriman kepada Kristus dan Injil-Nya, bersandar kepada-Nya, mengasihi Dia dan hidup di hadirat-Nya. Kita tidak boleh menambah apa-apa pada Injil atau memajukan hikmat atau filsafat humanistik yang modern.
(0.10274929268293) (Kol 3:25) (full: BARANGSIAPA BERBUAT KESALAHAN. )

Nas : Kol 3:25

Paulus ingin sekali agar kasih, keadilan, dan kejujuran dinyatakan satu sama lain dalam hubungan keluarga, gereja, dan pekerjaan (ayat Kol 3:12-25). Paulus prihatin tentang pernyataan perasaan kasih, keadilan dan kejujuran terhadap sesama. Jikalau dihadapi secara sungguh-sungguh, maka ayat-ayat ini akan menghapuskan banyak perlakuan yang tanpa kasih dan tidak adil terhadap orang lain di dalam rumah tangga dan gereja kita. Khususnya, kita belajar bahwa:

  1. 1) Penganiayaan terhadap orang lain oleh orang Kristen adalah suatu perkara serius yang akan mempengaruhi kemuliaan kita yang akan datang di sorga (bd. 2Kor 5:10).
    1. (a) Mereka yang memperlakukan orang lain dengan kasih dan kebaikan akan menerima pahala dari Tuhan (ayat Kol 3:24; Ef 6:8).
    2. (b) Siapa saja yang menganiaya dan berbuat salah terhadap orang percaya lainnya "akan menanggung kesalahannya." Orang yang bersalah akan memikul kesalahan itu ke kursi pengadilan dan menanggung akibat-akibatnya tanpa sikap memihak (Ul 10:17; 2Taw 19:7; Kis 10:34; Rom 2:11).
  2. 2) Prinsip pertanggungjawaban kelak yang akan diberikan kepada Tuhan seharusnya membantu mendorong kasih, kebaikan hati, dan kemurahan kita terhadap semua orang. Biarlah semua orang percaya mengingat bahwa Allah akan menganggap anak-anak-Nya bertanggung jawab atas cara perlakuan mereka satu sama lain (Gal 6:7;

    lihat cat. --> Mat 22:37;

    lihat cat. --> Mat 22:39;

    lihat cat. --> Yoh 13:34;

    [atau ref. Mat 22:37,39; Yoh 13:34]

    lihat art. PENGADILAN ORANG PERCAYA).

(0.10274929268293) (2Tim 1:15) (full: SEMUA MEREKA ... BERPALING DARIPADAKU. )

Nas : 2Tim 1:15

Inilah salah satu saat yang paling menyedihkan dalam kehidupan Paulus. Dia berada dalam penjara di Roma tanpa harapan akan bebas lagi. Dia sedang menderita karena Injil yang begitu dicintainya dan yang untuknya dia sebentar lagi akan mati (2Tim 4:6-7). Pada saat ini juga dia dan Injilnya ditinggalkan oleh begitu banyak orang sehingga ia berkata, "semua mereka yang di daerah Asia Kecil berpaling daripadaku".

  1. 1) Namun, sekalipun menghadapi pencobaan berat ini, Paulus tetap beriman kepada Allah. Dia tetap yakin bahwa Kristus akan memelihara Injil dan pelayanannya (ayat 2Tim 1:12), bahwa senantiasa akan ada orang seperti Timotius yang akan memelihara dan memberitakannya (ayat 2Tim 1:14; 2:2) dan bahwa ketika mati Allah akan membawanya ke dalam Kerajaan-Nya di sorga (2Tim 4:6,8,18).
  2. 2) Keadaan Paulus yang menyedihkan akan dialami banyak orang yang setia pada akhir zaman. Mereka yang setia kepada Injil PB akan menderita kesedihan yang sama apabila melihat banyak meninggalkan iman alkitabiah yang sejati (lih. Mat 24:10;

    lihat cat. --> 1Tim 4:1)

    [atau ref. 1Tim 4:1]

    dan bila pelayanan mereka ditolak oleh orang yang ingin menyesuaikan diri dengan suasana yang umum pada zaman jahat ini

    (lihat cat. --> 2Tim 4:3-4;

    lihat cat. --> 2Tim 4:4).

    [atau ref. 2Tim 4:3-4]

    Seperti yang dialami Paulus, banyak orang akan meninggalkan seorang anak Tuhan yang tinggal setia kepada Injil PB.
(0.10274929268293) (Ibr 12:1) (full: PERLOMBAAN YANG DIWAJIBKAN BAGI KITA. )

Nas : Ibr 12:1

Perlombaan ini merupakan ujian iman seumur hidup kita di dalam dunia ini (Ibr 10:23,38; 11:1-40; 12:25; 13:13).

  1. 1) Perlombaan ini harus dilaksanakan "dengan tekun" (Yun. _hupomone_), yaitu dengan kesabaran dan ketabahan (bd. Ibr 10:36; Fili 3:12-14). Cara untuk mencapai kemenangan sama dengan cara yang dipakai orang-orang kudus dalam pasal Ibr 11:1-40 -- maju terus hingga mencapai akhir (bd. Ibr 6:11-12; 12:1-4; Luk 21:19; 1Kor 9:24-25; Fili 3:11-14; Wahy 3:21).
  2. 2) Perlombaan ini harus dilaksanakan dengan membuang dosa-dosa yang menghalangi atau menghambat kecepatan kita dan dengan mengarahkan pandangan, hidup, dan hati kita kepada Yesus dan teladan ketaatan yang tabah yang ditunjukkan oleh-Nya ketika di bumi (ayat Ibr 12:1-4).
  3. 3) Perlombaan ini harus dilaksanakan dengan kesadaran bahwa bahaya terbesar yang menghadang kita adalah pencobaan untuk menyerah lagi kepada dosa (ayat Ibr 12:1,4), kembali "ke negeri yang telah kita tinggalkan" (Ibr 11:15; Yak 1:12), dan kembali menjadi warga dunia ini (Ibr 11:13; Yak 4:4; 1Yoh 2:15;

    lihat cat. --> Ibr 11:10).

    [atau ref. Ibr 11:10]

(0.10274929268293) (1Yoh 3:9) (full: TIDAK BERBUAT DOSA LAGI. )

Nas : 1Yoh 3:9

Kata kerja "berbuat dosa" (Yun. _hamartano_) ditulis dalam bentuk infinitif aktif masa kini, yang menunjukkan tindakan yang terus berlangsung. Yohanes menekankan bahwa orang yang sungguh-sungguh dilahirkan kembali dari Allah tidak mungkin mempunyai cara hidup yang berdosa karena hidup Allah tidak dapat hadir di dalam mereka yang berbuat dosa (bd. 1Yoh 1:5-7; 2:3-11,15-17,24-29; 3:6-24; 4:7-8,20).

  1. 1) Kelahiran baru menghasilkan kehidupan rohani yang mendatangkan hubungan bersinambung dengan Allah. Dalam surat ini, setiap kali Yohanes berbicara mengenai kelahiran baru orang percaya, dia memakai bentuk waktu yang sudah selesai dalam bahasa Yunani untuk menekankan hubungan yang sinambung dan terus-menerus yang dimulaikan oleh kelahiran baru (1Yoh 2:29; 3:9; 4:7; 5:1,4,18;

    lihat art. PEMBAHARUAN).

  2. 2) Memiliki hidup Allah di dalam diri kita (yaitu, dilahirkan kembali dari Allah) dan berbuat dosa terus adalah suatu kemustahilan rohani. Orang percaya bisa kadang-kadang gagal untuk memenuhi standar Allah yang tinggi, tetapi mereka tidak akan terus-menerus hidup dalam dosa (ayat 1Yoh 3:6,10).
  3. 3) Yang menjaga orang yang setia dari berbuat dosa adalah "benih Allah" dalam diri mereka yaitu hidup, Roh, dan tabiat Allah sendiri yang ada dalam mereka (1Yoh 5:11-12; Yoh 15:4; 2Pet 1:4).
  4. 4) Oleh iman (1Yoh 5:4), Kristus yang mendiami kita, kuasa Roh Kudus, dan Firman yang tertulis

    (lihat cat. --> 1Tes 2:10),

    [atau ref. 1Tes 2:10]

    semua orang percaya dapat hidup bebas dari dosa dan pelanggaran dari saat ke saat.
(0.10274929268293) (Why 6:1) (full: ANAK DOMBA ITU MEMBUKA. )

Nas : Wahy 6:1

Yesus Kristus sendiri (yaitu, Anak Domba itu) membuka semua meterai yang menyingkapkan hukuman yang menghancurkan dunia (ayat Wahy 6:1,3,5,7,9,12). Hukuman-hukuman itu bersifat ilahi, karena telah diserahkan ke dalam tangan Kristus (Wahy 5:1,7; bd. Yoh 5:22). Sepanjang kitab Wahyu, hukuman berupa malapetaka itu disebut murka Allah (ayat Wahy 6:16-17; 11:18; 14:10,19; 15:1,7; 16:1,19; 19:15).

(0.10274929268293) (Kel 2:11) (jerusalem) Ayat-ayat ini (atau menurut sementara ahli hanya Kel 1:15-22) berasal dari tradisi Yahwista. Biasanya Midian dianggap terletak di Arabia, di sebelah selatan wilayah bangsa Edom dan di sebelah Teluk Akaba. Dalam tradisi rakyat Arabia memang terpelihara ingatan bahwa Musa pernah tinggal di daerah itu. Namun demikian di zaman agak belakangan barulah Midian dihubungkan dengan daerah tsb. Ada sejumlah ayat yang menyarankan bahwa suku Midian adalah sebuah suku Badui yang menyusuri jalan-jalan kafilah di Palestina, Kej 37:28,35, dan di Semenanjung Sinai, Bil 10:29-32, dan juga menyerbu wilayah bangsa Moab, Kej 36:35; bdk juga Bil 22:4,7; 25:6,18; 31:1-9; Yos 13:21. Kemudian suku Midian dikalahkan oleh Gideon di Palestina-tengah, Hak 6-8; bdk Yes 9:3; 10:26. Sebuah keterangan lebih tegas mengenai tempat tinggal suku Midian terdapat dalam 1Ra 11:18; seorang penguasa Edom melarikan diri ke Mesir melalui daerah Midian, lalu daerah Paran, ialah bagian selatan Negeb (yang terletak antara Kadesy dan Mesir). Berdasarkan keterangan itu harus dikatakan bahwa suku Midian berkediaman di Semenanjung Sinai di sebelah timur padang gurun Paran di Arabia. Jadi di bagian Semenanjung Sinai itulah Musa menerima penyataan Tuhan.
(0.10274929268293) (Kel 13:17) (jerusalem) Di sini mulailah kisah keluaran yang sebenarnya ialah perjalanan umat Israel melalui padang gurun menuju Tanah yang disajikan. Tahap sejarah umat Israel inilah yang kemudian oleh para nabi diingat sebagai masa pernikahan Tuhan dengan umatNya, Yer 2:2; Hos 2:13; 11:1 dst; Yeh 16:8. Dalam seluruh Kitab Suci Allah tetap disebut sebagai "yang menuntun umat Israel dari tanah Mesir", Yos 24:17; Ams 2:10,3:1; Mik 6:4; Maz 81:11. Bagian kedua kitab Yesaya memberitahukan kembalinya umat Israel dari pembuangan sebagai suatu keluaran yang baru, Yes 40:3+. Tradisi Kristen mengartikan perjalanan umat Israel di padang gurun sebagai pralambang perjalanan Gereja (dan masing-masing orang beriman) kepada akhirat.
(0.10274929268293) (Kel 20:22) (jerusalem) Berdasarkan Kel 24:7 bagian Keluaran ini lazimnya disebut "Kitab Perjanjian", meskipun Kel 24:7 sebenarnya hanya mengenai Dekalog. Kumpulan hukum dan adat-istiadat itu tidak mungkin diumumkan di gunung Sinai, sebab mengandaikan suatu masyarakat yang sudah menetap dan bertani. Kumpulan itu sebenarnya berasal dari zaman bangsa Israel mulai menetap di negeri Kanaan, jadi sebelum masa kerajaan. Oleh karena dalam hukum dan adat-istiadat itu Dekalog diterapkan pada hidup yang nyata, maka kumpulan itu dipandang sebagai piagam perjanjian yang diikat di gunung Sinai dan justru karena itulah disisipkan ke dalam kisah tentang diikatnya perjanjian itu, lalu ditempatkan sesudah Dekalog. Karena itupun boleh disebut "Kitab Perjanjian". Antara Kitab Perjanjian dan Kitab Hukum Hammurabi, kitab Hukum bangsa Het serta Maklumat Horemhed ada beberapa kesamaan yang cukup menyolok. Namun ini tidak berarti bahwa Kitab Perjanjian itu meminjam bahannya dari kitab-kitab hukum tsb. Hanya semua kitab hukum itu, termasuk Kitab Perjanjian, mempunyai sumber bersama. Sumber itu ialah hukum adat kuno bersama yang dalam masing-masing kitab hukum tsb disesuaikan dengan bangsa-bangsa dan tempat-tempat yang berbeda-beda. - Berdasarkan isinya undang-undang Kitab Perjanjian dapat dikelompokkan menjadi tiga macam hukum: Hukum Perdana dan Pidana, Kel 21:1-22:20, Hukum Peribadatan, Kel 20:22-26; 22:28-31; 23:10-19, dan Hukum Akhlak Kemasyarakatan, Kel 22:21-27; 23:10-19. Ditinjau dari segi gaya bahasa undang-undang Kitab Perjanjian dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: Hukum Kasuistik atau bersyarat yang memakai gaya bahasa yang dipakai kitab-kitab dari Mesopotamia, dan Hukum Apodiktik atau berupa perintah/larangan mutlak yang memakai gaya bahasa seperti yang terdapat dalam Dekalog dan lazim dalam kitab-kitab Hikmat dari Mesir.
(0.10274929268293) (Kel 24:16) (jerusalem: Kemuliaan TUHAN) Kemuliaan TUHAN itu menurut tradisi Para Imam ialah penyataan kehadiran Tuhan, bdk Kel 13:22+. Dalam tradisi Para Imam kemuliaan itu berupa api dan jelas berbeda dengan awan, Kel 13:22+. Dalam tradisi Para Imam kemuliaan itu berupa api dan jelas berbeda dengan awan, Kel 24:16; 40:34-35, yang menyertai dan seolah-olah menyalut kemuliaan itu. Ciri-ciri kemuliaan tsb dipinjam dari penampakan Tuhan yang besar, yang berlangsung dalam rangka sebuah badai yang hebat, Kel 19:16-24+. tetapi ciri-ciri pinjaman itu mendapat makna yang lebih luhur. Cahaya api bersemarak yang juga memancar dari wajah Musa, Kel 34:29, merupakan istilah yang mengungkapkan keagungan Tuhan yang tidak terhampiri dan menakutkan. Cahaya kemuliaan Tuhan itu dapat nampak tanpa badai juga, Kel 33:22. Ia memenuhi Kemah Perjamuan yang baru didirikan, Kel 40:34-35, dan kemudian memenuhi bait Allah yang dibangun Salomo, 1Ra 8:10-11. Nabi Yehezkiel melihat kemuliaan itu meninggalkan Yerusalem menjelaskan hari kota itu dimusnahkan, Yer 9:3; 10:4,18-19; 11:22-23, dan kemudian ia kembali ke bait Allah yang baru, Yeh 43:1dst. Tetapi oleh Yehezkiel kemuliaan itu nampak sebagai sesuatu berupa manusia yang bersemarak, Yeh 1:26-28. Menurut nas-nas lain, khususnya beberapa mazmur, kemuliaan Allah tidak lain kecuali kebesaran Allah atau kehormatan yang perlu disampaikan kepadaNya. Kerap kali kemuliaan itu mendapat ciri eskatologis, karena akan menjadi nyata di akhir zaman. Dalam Kel 15:7 kemuliaan Tuhan ialah kekuasaanNya yang mengerjakan mujizat; bdk "kemuliaan" Yesus, Yoh 2; 11; 11:40.
(0.10274929268293) (Im 25:1) (jerusalem) Peraturan-peraturan mengenai tahun-tahun suci milik atas tanah Suci: tanahpun harus menepati hukum Sabat, lih Kel 20:8+. Tahun Sabat, Ima 25:1-7, sudah disebut dalam Kitab Perjanjian, Kel 23:10-11. Di sini peraturan-peraturannya diperincikan lebih jauh. Pada masa sesudah pembuangan Tahun Sabat itu ternyata dirayakan, Neh 10:31 dan 1Ma 6:49-35; Ula 15:1-11 menambah peraturan yang mewajibkan bahwa segala hutang harus dihapus. Para budak berbangsa Ibrani harus dibebaskan pada tahun ketujuh perbudakannya, tetapi pembebasan itu tidak terikat pada Tahun Sabat, Kel 21:2; Ula 15:12-18. Peraturan itu hampir tidak pernah ditepati, bdk Yer 34:8-16. Dengan maksud meringankan peraturan itu maka ditetapkan bahwa hanya lima puluh tahun sekali perlu ditepati, yaitu pada "Tahun Yobel", Ima 25:8-17. Nama "Tahun Yobel" itu diambil dari kebiasaan mengumumkan pembukaan tahun itu dengan membunyikan sangkakala yang disebut "yobel". (Tahun Yobel disinggung dalam Yes 61:1-2). Pada Tahun Yobel tanah dibiarkan menganggur dan diumumkan pelepasan baik manusia maupun barang, sehingga setiap orang mendapat kembali milik warisannya dan pulang kepada kaumnya sendiri, Ima 25:10. Maksud peraturan itu ialah menjamin keseimbangan masyarakat yang tersusun berdasarkan keluarga dan milik warisan. Hanya dalam kenyataannya peraturan itu hanya menjadi suatu usaha pada zaman belakangan untuk membuat Tahun Sabat lebih berhasil. Tetapi rupanya peraturan Tahun Yobelpun tidak pernah dilaksanakan. Adapun Tahun Suci yang dirayakan Gereja Katolik memindahkan Tahun Yobel Yahudi ke tingkat rohani. Tahun Suci itu memberi kaum beriman kesempatan berkala buat membereskan hutangnya dengan Allah.
(0.10274929268293) (Ul 7:6) (jerusalem: engkaulah yang dipilih) Sama seperti dalam bangsa ditegaskan di sini bahwa Israel adalah bangsa terpilih. Allah telah pergi "mengambil bagiNya sebuah bangsa" dan mencarinya dengan jalan mujizat, Ula 4:34; bdk Ula 4:20; 26:7-8. Alasan-alasan mengapa Israel dipilih Allah dibentangkan dalam Ula 7:7-8; kasih dan kesetiaan Allah kepada janji-janji yang dengan cuma-cuma diberitakanNya kepada bapa leluhur, bdk Ula 4:37; 8:18; 9:5; 10:15. Pilihan itu ditegaskan dengan sebuah perjanjian, Ula 7:9; 5:2-3, yang menjadikan Israel suatu umat yang kudus, Ula 7:6 dan Ula 26:19. Teologi yang begitu jelas terungkap dalam kitab Ulangan meresap ke dalam seluruh Perjanjian Lama. Israel adalah sebuah bangsa tersendiri, Bil 23:9, umat Allah, Hak 5:13, bangsa yang kudus bagi Allah, Kel 19:6+, yang masuk perjanjian dengan Allah, Kel 19:1+, dan menjadi anakNya, Ula 1:31; 14:1; 32:6; Kel 4:22; Hos 11:1; Yes 63:16; Yer 31:9; Mal 2:10-11; Wis 18:13, bangsa yang menjadi milik Imanuel, artinya "Allah menyertai kami" Yes 8:8,10. Pilihan itu menjadikan Israel sebuah bangsa terpisah dari bangsa-bangsa lain. Tetapi para nabi menubuatkan bahwa semua bangsa akan mengakui Tuhan dan bahwa keselamatan teruntuk bagi seluruh umat manusia, Yes 49:6; 45:14+; Zak 14:16. Itulah zaman Mesias yang dimulai dengan kedatangan Yesus.
(0.10274929268293) (Yos 24:1) (jerusalem) Bagian ini terdiri atas tiga bagian: 1. Yosua membentangkan kepada kepercayaan para hadirin segala sesuatu yang telah dikerjakan Tuhan guna umat Israel, Yos 24:2-13; bdk pengakuan-pengakuan iman yang termaktub dalam Ula 6:21-24; 26:5-9. 2. Umat yang sedang berkumpul memilih Tuhan sebagai Allahnya dengan menolak dewa-dewa bangsa-bangsa lain, Yos 24:14-24. 3. Sebuah perjanjian diikat dan syarat-syaratnya (hukum) dituliskan, Yos 24:25-28. - Bab 24 ini ditambahkan pada kitab Yosua di masa pembuangan atau sesudahnya. Tetapi di dalamnya tercantum sebuah tradisi lebih tua. Imam akan Tuhan yang merupakan milik kelompok yang dipimpin Yosua ditawarkan kepada kelompok-kelompok itu tidak pernah mendengar tentang kepercayaan itu. Kelompok-kelompok itupun tidak pernah ke Mesir dan tidak mengalami keajaiban-keajaiban yang terjadi waktu suku-suku lain keluar dari negeri Mesir. Merekapun tidak mengalami penyataan Tuhan di gunung Sinai. Namun demikian kelompok-kelompok itu tidak berbangsa Kanaan, tetapi mempunyai asal usul sama dengan kelompok Yosua. Yang dimaksud ialah: suku-suku di bagian utara negeri yang melalui perjanjian itu menerima Tuhan sebagai Allahnya dan dengan demikian menjadi bagian umat Allah.
(0.10274929268293) (Ayb 19:25) (jerusalem: Penebusku) Mengenai Allah sebagai Penebus (go'el) bdk Maz 19:14+. Istilah dari hukum Ibrani ini, bdk Bil 35:19+, kerap kali dipakai sehubungan dengan Allah. Penyelamat umatNya dan yang membalas kelaliman yang ditimpakan kepada orang lemah. Para rabi Yahudi juga menyebut Mesias sebagai penebus,- Ayub dicaci-maki dan dinyatakan bersalah oleh sahabat-sahabatnya sendiri. Maka ia mengharapkan seorang penebus dan pembalas/pembela, yang tidak lain kiranya kecuali Allah sendiri atau mungkin seorang penengah sorgawi yang akan membela Ayub dan memperdamaikannya dengan Allah, bdk Ayu 16:18+. Namun demikian habis lenyap kebahagiaan Ayub menurut keyakinannya sendiri dan tinggal saja ajalnya. Maka Allah hanya akan tampil sebagai Penebus/Pembalas/Pembela sesudah Ayub meninggal. Tetapi Ayub tetap berharap bahwa ia sendiripun akan menyaksikan pembalasan, melihat Allah bertindak sebagai Penebus. Dalam Ayu 14:10-14 Ayub sudah membayangkan kemungkinan bahwa untuk sementara waktu dapat bersembunyi di dunia orang mati. Berdasarkan kehangatan kepercayaan pada Allah sekarang Ayub mengungkapkan keyakinan bahwa untuk sementara waktu boleh kembali ke dunia ini buat menyaksikan pembalasan dari Allah yang memang dapat menaikkan orang dari dunia orang mati, bdk 1Sa 2:6; 1Ra 17:17-24; Yeh 37. Kepercayaan Ayub sebentar keluar dari kurungan hidup yang fana ini karena keinginannya akan keadilan supaya ditegakkan bahkan dalam keadaan yang tidak berpengaruhnya lagi. Kepercayaan itulah yang menjadi suatu pendahuluan bagi kepercayaan yang kebangkitan badan, bdk 2Ma 7:9+
(0.10274929268293) (Mzm 68:1) (jerusalem: Perarakan kemenangan Allah) Ini mazmur yang berupa puji-pujian dan nyanyian syukur, ada di antara mazmur yang paling sulit dalam seluruh kitab Mazmur. Seringkali maksud sama sekali tidak terang dan teksnya nampaknya agak rusak dan dicampuradukkan. Kidung ini menyinggung banyak peristiwa dalam sejarah Israel yang digambarkan sebagai perarakan kemenangan Tuhan. Tetapi caranya kejadian-kejadian itu disinggung adalah begitu halus, sehingga kerapkali tidak dapat dipastikan peristiwa manakah yang dimaksud. Karena kesemuanya itu maka terjemahan mazmur ini berupa kiraan saja. Pembagian mazmur berupa percobaan boleh diusulkan sbb: Maz 68:2-5 berupa pendahuluan yang menggambarkan Allah yang maju untuk menghancurkan musuh dan memberkati orang benar, ialah umatNya, yang diajak memuji dan meluhurkan Allahnya. Maz 68:6-19 meringankan sejarah Israel sampai dengan didirikannya kediaman bagi Allah di Yerusalem. Disinggunglah keluaran dari Mesir sampai dengan penampakan Allah di gunung Sinai, Maz 68:6-9; perjalanan umat di gurun di bawah perlindungan Tuhan, Maz 68:10-11, dan direbutnya negeri Kanaan, Maz 68:12-13, lalu disinggunglah peperangan di zaman para Hakim, khususnya Debora dan Gideon, Maz 68:14-15; direbutnya Yerusalem di zaman Daud dan menetapkan Allah di situ, Maz 68:16-19. Maz 68:20-24 mulai kembali dengan mengajak umat supaya memuji Allah, Maz 68:20, dengan mengenangkan sejarah murtadnya umat Israel dan pembaharuan yang dilancarkan nabi Elia dan Elisa dan yang berakhir dengan dilenyapkan keluarga raja Ahab, Maz 68:21-24. Maz 68:25-30 rupanya menyinggung pembaharuan nasional dan keagamaan yang diadakan raja Hizkia. Maz 68:30-35 melayangkan pandangan ke masa depan. Allah mengalahkan musuh semua dan bangsa-bangsa lain, bahkan semesta dunia, akan mengakui Allah. Mereka diajak untuk meluhurkan Tuhan dan bersembah sujud di hadapanNya.
(0.10274929268293) (Mat 14:23) (jerusalem: untuk berdoa) Injil-injil, terutama Lukas, kerap kali memberitahukan bahwa Yesus berdoa seorang diri di tempat sunyi atau di malam hari, Mat 14:23 dsj; Mar 1:35; Luk 5:16, waktu makan, Mat 14:19 dsj; Mat 26:26-27 dsj, dan sehubungan dengan peristiwa-peristiwa penting; waktu dibaptis, Luk 3:21, sebelum memilih keduabelas rasul, Luk 6:12, sebelum mengajar doa "Bapa Kami", Luk 11:1; bdk Mat 6:5+, dan sebelum murid-murid mengakui Yesus sebagai Mesias, Luk 9:18; waktu Yesus dimuliakan di atas sebuah gunung, Luk 9:28-29, di kebun Getsemani, Mat 26:36-44, waktu di salib, Mat 27:46 dsj; Luk 23:46. Yesus mendoakan mereka yang menyalibkanNya, Luk 22:32, semua muridNya dan mereka yang menyusul, Yoh 17:9-24; Iapun mendoakan diriNya sendiri, Mat 26:39 dsj; bdk Yoh 17:1-5; Ibr 5:7. Doa-doa itu menyatakan bahwa Yesus terus menerus berhubungan dengan BapaNya, Mat 11:25-27 dsj, yang tidak pernah membiarkan Yesus seorang diri, Yoh 8:29, dan senantiasa mengabulkan doaNya, Yoh 11:22,42; bdk Mat 26:53. Dengan teladan dan ajaranNya Yesus mau menanamkan ke dalam hati pengikutNya baik perlunya berdoa maupun caranya, Mat 6:5+. Sekarang dalam kemuliaanNya Yesus terus mendoakan pengikut-pengikutNya, Rom 8:34; Ibr 7:25; 1Yo 2:1, sesuai dengan janjiNya, Yoh 14:16.


TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA