Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 2141 - 2160 dari 5776 ayat untuk pada [Pencarian Tepat] (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.20605927586207) (Yer 8:4) (jerusalem: Engkau harus mengatakan) Bagian kitab Yeremia yang berikut, Yer 8:4-10:25 mengumpulkan beberapa nubuat yang dibawakan Yeremia pada awal pemerintahan raja Yoyakim, yaitu sekitar th 605. Ada tiga sajak, Yer 8:4-7; 13-17; 9:1-8 yang melanjutkan dan memperluas kecaman atas umat Israel. Sebaliknya Yer 9:9-21 berupa ratapan yang diteruskan dalam Yer 10:17-22 dan berakhir dengan sebuah doa Yeremia, Yer 10:23-24. Pada keseluruhan itu ditambah beberapa sajak karangan Yeremia yang lain, Yer 8:8-9; 8:10-12; 8:18-22; 9:22-23; 9:24-25, sedangkan Yer 10:1-16 rupanya sebuah sajak karangan orang lain.
(0.20605927586207) (Yer 13:1) (jerusalem) Diceritakan sebuah nubuat yang berupa perbuatan, bdk Yer 18:1+; Yes 20; Yeh 4:12; 24:15, dll. Lembaga berupa tindakan itu dapat diartikan sebagai suatu penglihatan belaka. Tetapi kiranya lebih tepat diartikan sebagai sebuah tindakan yang nyata. Sungai Efrat, Yer 13:4,5 dst,kiranya tidak lain dari wadi (anak sungai) Fara yang mengalir 6 km di sebelah utara kota Anatot (bdk kota Para yang disebut Yos 18:23). Nama itu dalam bahasa Ibrani hampir sama bunyinya dengan nama Efrat (Ibraninya: perat). Bagaimanapun juga maksud tindakan kenabian itu jelas: Tuhan telah melekatkan Israel pada diriNya seperti orang memasang ikat pinggang pada tubuhnya (hubungan erat, bdk Maz 76:11+; Maz 109:19). Tetapi umat Israel melepaskan diri dari Tuhan, lalu membusuk akibat hubungannya dengan pemujaan berhala orang Babel.
(0.20605927586207) (Yer 31:15) (jerusalem: Rahel menangisi anak-anaknya) Rahel, isteri Yakub melahirkan Yusuf yang memperanakkan Efraim dan Manasye. Rahelpun melahirkan Benyamin. Makam Rahel terletak di Rama, 1Sa 10:2+. (dewasa ini disebut er-Ram) yang terletak 9 km di sebelah utara Yerusalem dan di dekat Efrata, Kej 35:19, di perbatasan daerah suku Benyamin, Yos 18:25. Oleh karena sekelompok orang Efrata menetap di Betlehem maka kota inipun disebut Efrata, Mik 5:1. Ini menjadi dasar sebuah tradisi yang berkata bahwa makam Rahel bertempat di dekat Betlehem (bdk sisipan pada Kej 35:19). Karena itu Mat 2:17-19 mengetrapkan ayat Yeremia ini pada pembunuhan atas kanak-kanak di Betlehem
(0.20605927586207) (Yer 39:1) (jerusalem) Bagian ini, bdk 2Ra 25:1-21, tersusun berdasarkan berbagai unsur yang berbeda-beda, Yer 38:28 dan Yer 39:4-13, tidak terdapat dalam terjemahan Yunani. Agaknya pada ceritera aseli tentang riwayat Yeremia, yaitu Yer 38:28; 39:3,14, kemudian ditambah dahulu ceritera tentang pengepungan Yerusalem dari awal hingga tembok kota terbelah, Yer 39:1-2, yang sejalan dengan 2Ra 25:1-4(Yer 52:4-7). Tambahan ini terdapat dalam terjemahan Yunani. Akhirnya masih ditambah Yer 39:4-10 yang dengan meringkaskan 2Ra 25:4,7,9-12(Yer 52:7-16) berceritera tentang akhir pemerintahan Zedekia, dan Yer 39:11-13 yang berceritera mengenai pembebasan nabi Yeremia.
(0.20605927586207) (Yeh 1:1) (jerusalem)

YEHEZKIEL

Berbeda dengan kitab Yeremia, kitab Yehezkiel tampaknya sebuah kitab yang tersusun rapih. Sesudah pendahuluan, Yeh 1-3, yang berisikan kisah mengenai panggilan Yehezkiel untuk menjadi nabi, Yehezkiel dapat dibagi atas 4 bagian yang jelas, yaitu:

1. Bab 4-24 hampir seluruhnya berisikan tuduhan-tuduhan dan ancaman-ancaman yang dilontarkan kepada orang-orang Israel dan diucapkan nabi sebelum kota Yerusalem dikepung.

2. Bab 25-32 memuat nubuat-nubuat melawan bangsa-bangsa lain. Dalam bab-bab ini nabi berkata, bahwa hukuman Allah akan menimpa juga bangsa-bangsa yang bersekongkol dengan membujuk umat yang tidak setia.

3. Bab 33-39 berisikan nubuat-nubuat dsb. yang dibawakan nabi selama kota Yerusalem dikepung dan sesudahnya. Nabi menghibur bangsanya dan menjanjikan kepada saudara-saudara sebangsanya suatu masa depan yang lebih cemerlang.

4. Bab 40-48 menggambarkan tata-negara dan agama jemaat di negeri Palestina kelak.

Tetapi susunan logis ini menutupi sejumlah besar kekurang. Banyak bagian kitab-Yehezkiel terulang-ulang, seperti Yeh 3;17-21 = 33;7-9; 18:25-29 = 33:17- 20, dll. Beberapa kali dikatakan, bahwa yehezkiel dilarang untuk berbicara, Yeh 3:26; 24:27; 33:22 tetapi catatan-catatan ini terpisah satu dari yang lain dengan wejangan-wejangan. Bagian yang mengisahkan penglihatan kereta ilahi, Yeh 1;4-3:15, disela kisah mengenai penglihatan sebuah gulungan-kitab, Yeh 2:1- 3:9. Gambar kedosaan Yerusalem, Yeh 11;1-21,melanjutkan 8 dan memutuskan kisah mengenai berangkatnya kereta ilahi yang mulai dalam Yeh 10:22 lalu diteruskan dalam Yeh 11:22. Tanggal-tanggal yang disebut dalam Yeh 26-33 tidak berurutan. Sukar diterima, bahwa semua kekurangan tsb berasal dari seorang pengarang yang langsung menulis seluruh kitab itu. Jauh lebih masuk akal, kalau dikatakan, bahwa kekurangan-kekurangan ini berasal dari sejumlah murid nabi yang mengerjakan tulisan-tulisannya atau tradisi lisan dengan mempersatukan dan melengkapinya. Maka kiranya dapat disimpulkan, bahwa kitab Yehezkiel mengalami hal-ihwal sama seperti kitab-kitab nabi lainnya. Namun demikian perlu ditegaskan, bahwa para murid Yehezkiel berpegang teguh pada gagasan-gagasan, dan pada umumnya malahan pada perkataan-perkataan gurunya. Hal ini terbukti oleh kesamaan gaya bahasa dan ajaran kitab Yehezkiel. Tangan para penyusun tampak sekali dalam bagian terakhir kitab Yehezkiel, Yeh 40-48. Tetapi pada pokoknya bagian inipun berasal dari Yehezkiel sendiri.

Menurut penyelidikan ilmiah dewaa ini, Yehezkiel hanya menunaikan tugasnya sebagai nabi di tengah-tengah kaum buangan di Babel melulu, antara thn. 593 dan 571. Inilah tanggal-tanggal patokan yang disebut kitabnya, Yeh 1:2 dan 29:17. Kalau demikian orang tentu merasa heran sedikit tentang nubuat-nubuat yang terdapat dalam bagian pertama kitab ini dan yang nampaknya ditujukan kepada para penduduk Yerusalem, sedangkan juga Yehezkiel sendiri kadang-kadang nampaknya bertempat tinggal di kota tsb (hal ini paling jelas dari Yeh 11:13). Kesulitanl ini membawa orang kepada sebuah kesimpulan berupa hipotesa mengenai tugas-tugas Yehezkiel. Menurut hipotesa itu, Yehezkiel tinggal di Palestina dan berkarya di sana sampai saat musnahnya kota Yerusalem di thn. 587. Baru pada tahun itulah ia menggabungkan diri dengan kaum buangan di Babel. Penglihatan tentang gulungan-kitab, yang dikisahkan dalam Yeh 2:1-3:9, menurut hipotesa ini tidak lain kecuali cerita mengenai panggilan Yehezkiel di Palestina. Penglihatan mengenai kereta ilahi, Yeh 1:4-28 serta Yeh 3:10-15, berpautan dengan kedatangan nabi ke Babel. Tetapi dengan ditempatkan penglihatan mengenai kereta ilahi itu pada awal kitab dirubah arah pandangan seluruh kitab dan urutan peristiwa-peristiwa dalam waktu. Hipotesa mengenai tugas-rangkap nabi tsb memang memecahkan beberapa kesulitan, namun sekaligus menimbulkan kesulitan-kesulitan baru. Seandainya hipotesa ini diteruma, maka perlu teks kitab Yehezkiel dirubah sekali. Harus diterima pula, bahwa selama tugasnya di Palestina, Yehezkiel biasanya tinggal di luar kota Yerusalem, sebab ia "diangkat" ke sana oleh Roh, Yeh 8:3. Selain itu aneh sekali, mengapa Yehezkiel maupun Yeremia sama sekali tidak berkata apa-apa tentang rekannya, padahal, menurut hipotesa tsb, mereka berdua berkarya di kota yang sama dan pada waktu yang sama.

Di lain pihak kesulitan-kesulitan yang terdapat dalam pandangan tradisionil tidak perlu dilebih-lebihkan. Sebab tuduhan-tuduhan yang dilontarkan nabi terhadap penduduk kota Yerusalem sudah tentu dimaksudkan sebagai sebuah pengajaran yang ditujukan kepada kaum buangan; bila dikatakan, bahwa Yehezkiel berada di kota suci, Yerusalem, maka dengan jelas ditegaskan pula, bahwa ia diangkat ke sana "dalam penglihatan", Yeh 8:3, dan bahwa ia dibawa kembali ke Babel" dalam penglihatan", Yeh 11:24. Memang hipotesa mengenai tugas rangkap nabi dewasa ini didukung oleh sejumlah kecil ahli saja.

Bagaimanapun juga dari dalam kitabnya Yehezkiel tampil sebagai seorang tokoh besar. Ia adalah seorang imam, Yeh 1:3. Sebagian besar perhatiannya berpusat pada Bait Suci, yang pada waktu hidupnya dicemarkan dengan upacara-upacara kafir, Yeh 8, dan ditinggalkan oleh kemuliaan Tuhan, Yeh 10. Tetapi Yehezkiel berbicara pula mengenai bait Suci di masa depan. Ia membuat rencana terperinci mengenai bentuk bangunan bait Suci itu, Yeh 40-42, yang akan didiami Allah lagi, Yeh 43. Yehezkiel menjunjung tinggi hukum Taurat. Maka dalam membentangkan sejarah ketidak-setiaan umat Israel, Yeh 20, berulang kali ia melontarkan tuduhan berupa ulangan ini: "mereka telah melanggar kekudusan hati SabatKu". Yehezkiel merasa jijik terhadap segala sesuatu yang najis menurut hukum Taurat, Yeh 4:14, dan dengan saksama ia memisahkan yang kudus dari yang tidak kudus, Yeh 45:1-6. Selaku imam Yehezkiel memecahkan soal-soal hukum dan masalah-masalah moril yang diajukan kepadanya, sehingga ajarannya sering bernada kasuistik, Yeh 18. Gagasan-gagasan Yehezkiel serta kosa-kata yang dipakainya berdekatan nadanya dengan Hukum Kekudusan, Im 17-26. Tidak dapat ditentukan sejauh mana Yehezkiel mengambil inspirasi dari Hukum Kekudusan itu atau sejauh mana Hukum tsb bergantung pada Yehezkiel. Memang kesamaan antara Yehezkiel dan Hukum Kekudusan yang paling menyolok justru terdapat dalam bagian-bagian Yehezkiel yang berasal dari tangan penyusun kitab tsb. Dengan tenang hanya dapat disimpulkan, bahwa kedua karya tsb terpelihara dalam lingkungan-lingkungan yang sangat berdekatan pemikirannya karya Yehezkiel termasuk "tradisi para Imam", seperti karya Yeremia berpautan dengan "tradisi kitab Ulangan".

Selain seorang imam, Yehezkiel juga seorang nabi yang berbuat. Lebih banyak dari pada nabi-nabi lainnya ia melakukan perbuatan-perbuatan yang berupa lambang. Ia memainkan pengepungan Yerusalem, Yeh 4:1-5:4, keberangkatan kaum buangan ke Babel, Yeh 12:1-7, raja Babel di persimpangan jalan, Yeh 21:19 dst, dan pemersatuan Yehuda dan Israel, Yeh 37:15 dst. Sama seperti nabi Hosea dan Yeremia, demikianpun Yehezkiel sampai dalam percobaan pribadi yang menurut kehendak Allah mendatanginya menjadi sebuah lambang bagi Israel, Yeh 24:24. Hanya perbuatan-perbuatan Yehezkiel yang berupa lambang itu jauh lebih berbelit- belit dari pada perbuatan-perbuatan sederhana dan bersahaja yang dilakukan pendahulu-pendahulunya.

Namun Yehezkiel terutama seorang pelihat. Meskipun kitab Yehezkiel sebenarnya hanya berisikan empat buah penglihatan, namun penglihatan-penglihatan itu diceritakan dengan panjang-lebar, Yeh 1-3; 8-11; 37; 40-48. Penglihatan- penglihatan itu membuka sebuah dunia gaib: empat binatang yang terpasang pada kereta Tuhan; tarian keagamaan dalam Bait Suci yang penuh dengan macam-macam hewan dan berhala; tulang-tulang yang bertaburan di sebuah lembah, lalu hidup kembali; Bait Allah di masa mendatang yang seolah-olah digariskan pada papan gambar seorang ahli bangun-bangunan dan yang dari padanya mengalirlah sebuah sungai gaib di daerah yang gaib pula. Daya khayal itupun menghasilkan gambar- gambar berupa lambang yang dilukiskan Yehezkiel: dua perempuan bersaudara, Oholiba, Yeh 23; kota Tirus yang bagaikan kapal karam, Yeh 27; sang buaya yang melambangkan Firaun, Yeh 29 dan 32; pohon raksasa yang mengibaratkan Firaun, Yeh 31, dan turunnya Firaun ke dalam dunia orang mati, Yeh 32.

Berbeda dengan daya khayal yang kuat itu dan mungkin sebagai tebusannya seolah-olah gambar yang hebat-hebat ini mematikan daya pengungkapannya, maka gaya bahasa Yehezkiel adalah lemah, bertele-tele tanpa semangat. Gaya bahasanya terasa luar biasa miskin dan kurus dibandingkan dengan gaya bahasa Yesaya yang murni padat berisi atau dengan gaya bahasa Yeremia yang hangat mengharukan hati. Daya seni Yehezkiel terletak dalam ukuran gambar-gambar timbulnya yang seolah- olah menciptakan suasana rasa segan yang suci di hadapan Allah yang rahasia.

Walaupuanl dalam banyak hal menyerupai nabi-nabi yang terdahulu, namun Yehezkiel membuka jalan yang baru. Ajarannyapun khas dan agak baru. Ciri khas yang paling menonjol ialah: Yehezkiel memutuskan hubungan dengan masa lampau bangsanya. Sepintas lalu ia memang menyinggung janji-janji Allah kepada para bapa bangsa serta Perjanjian yang diadakan di gunung Sinai. Akan tetapi, menurut Yehezkiel, bila Allah masih sampai sekarang melindungi dan menyelamatkan umatNya yang berdosa sejak awal-mula itu, Yeh 16:3 dst, maka sebabnya bukanlah karena Allah mau memenuhi janji-janjiNya, melainkan karena Allah membela NamaNya yang kudus, Yeh 20; bila Allah terpaksa mengganti perjanjian lama dengan sebuah perjanjian, Yeh 16:60; 37:26 dst, maka maksudNya bukanlah untuk mengganjar umatNya yang bertobat. Perjanjian baru itu adalah sebuah karunia kerelaan Allah belaka, sebuah karunia yang mendahului bertobatnya umat Israel, Yeh 16:62-63.

Ajaran Yehezkiel mengenai Mesias kurang menonjol. Bagi Yehezkiel Mesiasbukanlah seorang raja yang jaya. Ia tentu saja menubuatkan seorang Daud yang baru, tetapi Daud yang baru itu hanya seorang "gembala" bangsanya, Yeh 34:23; 37:24, bukan seorang raja melainkan seorang "pangeran" saja, Yeh 34L24 (terj: raja). Dalam pandangan nabi mengenai teokrasi di masa mendatang tidak ada tempat lagi bagi seorang raja, Yeh 45:7. Yehezkiel meninggalkan juga ajaran trardisionil mengenai kesetia-kawanan dalam hukuman. Sebaliknya, ia mengemukakan prinsip, bahwa masing-masing orang dibalas sesuai dengan perbuatan-perbuatan pribadinya, Yeh 18; bdk Yeh 33. Pemecahan masalah pembalasan ini hanya sementara, sebab sering tidak sesuai dengan kenyataan. Namun lambat lain ajaran Yehezkiel itu akan mencetuskan gagasan baru tentang pembalasan di alam baka.

Meskipun Yehezkiel seorang imam yang sangat cinta Bait Suci, namun ia menolak pendapat, bahwa Allah terikat pada Bait Suci. Dalam hal ini Yehezkiel sependapat dengan nabi Yeremia. Dalam diri Yehezkiel bersatu-padulah pandangan para nabi dan pandangan para imam yang dahulu sering kali bertentangan satu sama lain. Upacara-upacara yang terus dipertahankan mendapat nilainya dari semangat yang menjiwainya.

Seluruh ajaran Yehezkiel berpusatkan pembaharuan batiniah. Manusia harus membuat bagi dirinya sebuah hati yang baru dan suatu roh yang baru, Yeh 18:31, atau lebih tepat, Allah sendiri akan memberi manusia "Hati yang lain", yakni "hati yang baru" dan "roh yang baru", Yeh 11;19; 36:26. Ajaran nabi mengenai karunia Allah yang mendahului bertobatnya manusia dan mengenai hati baru yang dikurniakan TUhan merintis jalan menuju teologi tentang kasih-karunia yang diperkembangkan Yohanes dan Paulus.

Begitulah Yehezkiel merohanikan segala hal keagamaan. Dan justru itulah sumbangan khas yang disampaikannya. Kalau ia kadang-kadang disebut "bapa agama Yahudi", orang berpikir kepada ketelitiannya dalam memisahkan yang kudus dari yang tidak kudus, kepada kesaksamaannya dalam hal upacara-upacara dan peraturan, yang tidak kudus, kepada kesaksamaannya dalam hal upacara-upacara dan peraturan, sehingga serta-merta orang berpikir kepada orang Farisi juga. Tetapi pendekatan itu sungguh tidak tepat. Sama seperti nabi Yeremia, demikianpun nabi Yehezkiel dengan caranya sendiri menjadi pangkal suatu aliran kerohanian yang murni. Aliran itu tetap mengalir dalam agama Yahudi dan bermuara dalam Perjanjian Baru. Yesuslah Gembala yang baik, yang dinubuatkan Yehezkiel. Dan Iapun memulai ibadat rohani yang dianjurkan Yehezkiel.

Dilihat dari segi lain, Yehezkiel menjadi juga bapak aliran apokaliptik. Penglihatan-penglihatan hebat yang dialami Yehezkiel mendahului penglihatan- penglihatan nabi Daniel dan tidak mengherankan, bahwa pengaruhnya sering terasa pula dalam kitab Wahyu, karangan Yohanes.

(0.20605927586207) (Hos 2:16) (jerusalem: Baalku) Suami juga disebut baal. Nama baal itu dahulu memang banyak dipakai dalam nama diri orang, bdk 1Sa 14:49+; 2Sa 2:8, dll; 1Ta 8:33; 9:39-40, dll. Ini tidak mengandung pemujaan berhala yang juga disebut baal (artinya: tuan, majikan) sebab "baal" yang dimaksud ialah TUHAN sendiri. Orang yang bernama... baal dibaktikan kepada Tuhan. Tetapi di kemudian hari nama baal dianggap jelek oleh karena mengingatkan dewa-dewa baal yang dipuja di negeri Kanaan, Hak 2:13+. Karena itu Hosea melarang memakai nama baal itu, Hos 2:16. Pengertian sebutan baal dengan sebutan suami menyarankan bahwa selanjutnya tekanan terletak pada kemesraan hubungan suami-isteri dan tidak pada takluknya isteri kepada suaminya (baal= tuan, majikan), bdk Yoh 15:15.
(0.20605927586207) (Yl 2:23) (jerusalem: hujan pada awal musim dengan adilnya) Maksudnya naskah Ibrani kurang jelas dan terjemahannya tidak pasti. Ungkapan "dengan adilnya" (harafiah: buat keadilan/kebenaran)mungkin sebuah sisipan. Kepada umat yang bertobat Allah akan memberikan hujan "dengan adilnya", artinya: sesuai dengan kesetiaan Tuhan terhadap umat oleh karena perjanjian. Tetapi ungkapan itu juga dapat diartikan sbb: dengan ukuran tepat, atau: mengingat keadilan, sebagai tanda bukti bahwa umat kembali direlai oleh Tuhan. Terjemahan Latin Vulgata menghubungkan ayat ini dengan Mesias, lalu menterjemahkan ungkapan "dengan adilnya" sebagai: buat Guru Keadilan/kebenaran, bdk Hos 10:12 dan Yer 23:6; 33:15. Dalam naskah-naskah Qumran tokoh utama "Jemaat Perjanjian" itu diberi gelar: Guru keadilan kebenaran
(0.20605927586207) (Yl 3:2) (jerusalem: lembah Yosafat) Yosafat berarti: TUHAN (YHWH) menghakimi, bdk Yoe 3:12. Nama itu adalah suatu lambang. Maksudnya: tempat Tuhan mengadakan penghakiman atas bangsa-bangsa, bdk Yer 25:31; Yes 66:16. Dalam Yoe 3:14 lembah itu disebut "lembah penentuan" Yoe 3:16 (bdk Yoe 3:11) menyarankan bahwa lembah itu terletak di dekat Yerusalem. tetapi tidak perlu lembah itu sama dengan lembah Yosafat (ialah lembah Kidron) dewasa ini, yang terletak di sini tenggara bait Allah. Sebab nama "lembah Yosafat" itu baru diberi pada abad keempat Masehi. Yoe 2:23,27; 3:1
(0.20605927586207) (Am 2:7) (jerusalem) Larik pertama ayat ini dalam naskah Ibrani kurang jelas. Ungkapan "ke dalam debu" tidak ada dalam terjemahan Yunani. Oleh sementara ahli dianggap sisipan. Pada umumnya ayat ini mengecam keserakahan orang berkuasa yang memeras orang lemah. Kecaman semacam itu banyak terdapat pada nabi, Ams 8:5-6; Yes 1:17,23; 3:4; Mik 2:1-2,8-11; 3:9-11; 6:9-12; Zef 1:9; Yer 2:34; Yeh 22:29
(0.20605927586207) (Ob 1:10) (jerusalem: kekerasan terhadap saudaramu) Tradisi alkitabiah sering kali mengecam bangsa Edom karena kelakuan kotornya terhadap Israel ketika kota Yerusalem dihancurkan, Yeh 25:12-14; 35:1-15; Rat 4:21-22; Maz 137:7; Yoe 3:19. Nabi Yehezkiel, Yeh 35:5-12 dan Yeh 36:2,5, rupanya memberitahukan bahwa pada waktu itu bangsa Edom menduduki negeri Yehuda atau setidak-tidaknya sebagiannya. Orang Amonpun dikecam karena kelakuannya pada waktu itu. Yeh 25:1-7, bdk Yeh 21:28-32; orang Filistinpun dikecam, Yeh 25:15-17 Mengenai bangsa Israel dan Edom yang bersaudara dan kerap bermusuhan bdk Kej 25:22-28; 27:27-29; 32:4-33:16; Ula 23:7; Bil 20:22+
(0.20605927586207) (Mi 4:11) (jerusalem) Berbeda dengan firman yang tercantum dalam Mik 4:9-10 nubuat ini mengenai pembebasan yang terjadi di Sion yang terkepung oleh bangsa-bangsa lain. Pada masa nabi Mikha itu nabi Yesaya mengucapkan nubuat-nubuat yang serupa, Yes 10:24-27,33-34; 14:24-27; 29:1-8; 30:27-33; 31:4-9. Semua nubuat itu mengenai penyerbuan yang dilontarkan raja Sanherib pada th 701 seb Mas dan yang gagal. Di kemudian hari nubuat-nubuat tentang zaman keselamatan seringkali berkata tentang serangan yang dilancarkan bangsa-bangsa lain melawan Yerusalem, tetapi bangsa-bangsa itu hancur-lebur, Yeh 38:1-39:29; Yoe 3; Zak 14.
(0.20605927586207) (Hag 2:14) (jerusalem: segala yang dibuat tangan mereka) Yang dimaksud ialah panenan, bdk Ula 24:19; 28:12; 30:9. Di tempat bait Allah dahulu orang terus menyelenggarakan ibadat: pada th 538 seb Mas mezbah kurban bakar sudah didirikan kembali. Dalam Hag 2:15 ini Hagai mengetrapkan fatwa yang diberikan dalam Hag 2:13-14; Umat adalah najis dan najis pula persembahannya. Ucapan Hagai ini keras sekali dan nadanya itu berbeda sekali dengan nada keterangan yang tercantum dalam Hag 2:2-9. Mungkin ucapan Hag 2:15 ini mengenai orang Samaria, bdk Ezr 4:1-5. Pada akhir Hag 2:15 terjemahan Yunani menambah: oleh karena untung mereka yang sebelum waktunya maka mereka akan menderita oleh karena jerih payahnya dan hendaklah kamu di pintu gerbang membenci mereka yang mencela.
(0.20605927586207) (Mrk 13:1) (jerusalem) Wejangan Yesus seperti tercantum dalam Markus ini lebih baik memperlihatkan pengarahan semula dari pada wejangan yang termaktub dalam Matius. Pada nubuat tentang kemusnahan Bait Allah dan Yerusalem Matius menambah nubuat mengenai kesudahan dunia, Mat 24:1+. Wejangan yang tercantum dalam Mar 13:1-37 hanya mengenai kemusnahan Yerusalem. Banyak ahli berpendapat bahwa wejangan itu sebuah "Apokalips" Yahudi yang diinspirasikan oleh Kitab Daniel, Mar 13:7-8, Mar 13:14-20, Mar 13:24-27 dan yang diperlengkapi dengan beberapa perkataan Yesus, Mar 13:5-6, Mar 13:9-13, Mar 13:21-23, Mar 13:28-37. Baik perkataan Yesus maupun Apokalips Yahudi itu hanya menubuatkan kemelut yang mendahului zaman Mesias dan sudah mendekat dan juga pembebasan umat terpilih. Ini semua terlaksana dengan dimusnahkannya Yerusalem serta kebangkitan dan kedatangan Yesus dalam Gereja.
(0.20605927586207) (Mrk 16:1) (jerusalem: meminyaki Yesus) Persiapan oleh perempuan-perempuan seperti yang diceritakan Markus (dan Lukas yang menuruti Markus) itu kurang masuk akal dari pada maksud perempuan-perempuan untuk "menengok kubur Yesus", seperti dikatakan Mat 28:1 dan diandaikan Yoh 20:1. Lepas dari penjaga-penjaga yang menurut Matius ditempatkan pada kubur Yesus, kurang masuk akal bahwa orang mau meminyaki mayat yang sudah satu setengah hari di kubur. Kecuali itu, perminyakan jenasah Yesus ini kurang sesuai dengan apa yang dikatakan Yoh 19:39-40 tentang Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus yang mengurus jenazah Yesus, Mat 26:12 dsj dan Yoh 12:7 dengan jalan lain memberi kesaksian bahwa cara Yesus dahulu dikubur menjadi buah pikiran jemaat semula dan dipikirkan dengan berbagai cara.
(0.20605927586207) (Luk 10:1) (jerusalem) Kumpulan "logia" (perkataan dan perbuatan Yesus) yang dipakai Matius dan Lukas memuat sebuah wejangan yang sejalan dengan yang tercantum dalam Mar 6:8-11. Matius menjadikan kedua redaksi wejangan yang aslinya sama itu satu, Mat 10:7-16. Lukas tidak menggabungkannya, sehingga muncul dua wejangan: yang satu tertuju pada keduabelas (jumlah suku Israel), dan yang lain tertuju pada "ketujuhpuluh (var: tujuhpuluh dua)", jumlah tradisionil bangsa-bangsa bukan Yahudi. Bandingkan cerita kedua mengenai perbanyakan roti, di mana hal serupa terjadi, bdk Mat 14:13+.
(0.20605927586207) (Yoh 20:17) (jerusalem: janganlah engkau memegang Aku) Maria tersungkur pada kaki Yesus dan memelukNya. Bdk Mat 28:9
(0.20605927586207) (Kis 10:1) (jerusalem) Menurut pandangan Lukas maka pertobatan Kornelius itu bukanlah sebuah kejadian perorangan saja. Makna umumnya tampil dalam cerita sendiri dan dalam tekanan atas penglihatan Petrus dan Kornelius. Makna umum itu khususnya ditampilkan oleh hubungan yang dijalin oleh pengarang antara peristiwa itu dan keputusan yang diambil oleh "konsili di Yerusalem", bdk Kis 15:7-11,14. Ada dua pengajaran yang dapat ditarik, yakni: 1) Allah sendiri telah menyatakan bahwa orang-orang bukan Yahudi harus diterima oleh jemaat Kristen tanpa membebankan pada mereka seluruh hukum Taurat, bdk Kis 10:34-35,44-48; 11:1,15:7-11,14 dan Gal 2:1-10; 2) Allah sendiri menyatakan kepada Petrus bahwa ia harus bertamu pada seseorang yang tidak bersunat: di sini terasa masalah hubungan antara orang-orang Kristen bekas Yahudi dan orang-orang Kristen bekas kafir, bdk Kis 10:10-16,28-29; 11:2-14 dan Gal 2:11-21.
(0.20605927586207) (Rm 3:27) (jerusalem: berdasarkan iman) Harafiah: oleh karena hukum iman (demikianpun: oleh karena perbuatan). Artinya: oleh karena (berdasarkan) suatu hukum yang tidak lain kecuali percaya
(0.20605927586207) (Rm 8:11) (jerusalem) Kebangkitan orang Kristen sangat bergantung pada kebangkitan Kristus, 1Te 4:14; 1Ko 6:14; 15:20 dst; 2Ko 4:14; 13:4; Rom 6:5; Efe 2:6; Kol 1:18; 2:12 dst; 2Ti 2:11. Dengan daya yang sama dan karunia ialah Roh yang sama, bdk Rom 1:4+, Bapa membangkitkan orang Kristen pada gilirannya. Karya itu sekarang sudah disiapkan dalam hidup baru yang membuat orang Kristen menjadi anak (Rom 8:14) serupa dengan Anak, Rom 8:29+; hidup baru itu tidak lain kecuali dipersatukan dengan Kristus menjadi tubuhNya yang dibangkitkan, hal mana terwujud melalui iman, Rom 1:16+, dan baptisan, Rom 6:4+.
(0.20605927586207) (1Kor 7:36) (jerusalem) Maksud ayat-ayat ini kurang jelas. Menurut tafsir yang dahulu lazim Paulus berpikir kepada seorang ayah yang bimbang apakah akan mengawinkan anak perempuannya (gadisnya) atau tidak. Tetapi tafsir itu terbentur pada berbagai kesulitan. Karenanya semakin ditinggalkan. Juga tidak dimaksudkan bahwa gadis-gadis mencari perlindungan bagi kegadisannya pada seorang kepercayaannya, lalu hidup bersama dengannya (keadaan yang tentu saja sangat membahayakan). Setelah membicarakan suami isteri dan para gadis dan sebelum membicarakan para janda, Paulus agaknya mengarahkan perhatiannya kepada mereka yang bertunangan waktu masuk Kristen. Mereka tidak dapat dikenakan pegangan umum: Hendaklah tiap-tiap orang tetap hidup dalam keadaan seperti waktu dipanggil (1Ko 7:17,20,24). Soal dipecahkan oleh Paulus dengan cara yang sesuai dengan apa yang dikatakannya dalam 1Ko 7:8-9.


TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA