(0.10387361162791) | (Why 4:1) |
(sh: Liturgi surgawi (ayat 1) (Selasa, 9 Agustus 2005)) Liturgi surgawi (ayat 1)Liturgi surgawi (ayat 1) Orang yang ingin tekun mengikuti Kristus harus tangguh menghadapi ancaman maupun prinsip hidup yang berbeda. Hal apa yang membuat para martir Kristen mampu meninggalkan kesaksian sangat mulia dalam jurang derita terkeji sekalipun? Mengapa para martir masa kini tekun mewujudkan nilai-nilai imannya dalam panggilan hidup mereka, meski harus tersingkirkan dan menjadi kurang sukses? Penglihatan akan Kristus dalam kemuliaan-Nya, yakni: Gereja kini dan kelak dalam pemuliaan dan nasib dunia sesungguhnya, menjadi kekuatan orang Kristen tekun dan menang dalam kesulitan. Sesudah melihat Kristus, orang Kristen diajak melihat suasana surga. Di pusat terdalam surga terdapat Allah yang bertakhta dan dari pemerintahan-Nya yang mulia itu terpancar anugerah. Warna-warni yang terpancar dari berbagai batu permata itu bagaikan pelangi yang menunjuk kepada pelangi kasih Allah pada zaman Nuh (ayat 3). Oleh kemurahan-Nya, tercipta suatu umat yang telah dikuduskan dan dimuliakan. Umat tebusan itu secara simbolis digambarkan oleh dua puluh empat tua-tua yang menunjuk kepada dua belas suku Israel dan dua belas rasul. Kedaulatan Allah juga terpancar dari takhta-Nya. Ia akan membuat laut sumber kekacauan itu takluk hening bagaikan kristal kaca (ayat 6). Terhadap mereka yang tidak tunduk, Allah adalah kilat dan guruh yang dahsyat. Ia akan menghakimi semua yang menolak kemurahan-Nya (ayat 5). Di hadapan Allah yang Maha Mulia, penuh Kasih, Berdaulat, dan Maha Kudus itu, seluruh isi ciptaan tunduk mengumandangkan liturgi surgawi (6b-9). Hal itu menjadi simfoni utuh saat seluruh umat tebusan-Nya ikut dalam liturgi itu (ayat 10-11). Apabila hati kita serasi dengan senandung liturgi surgawi tentang kedaulatan dan pemeliharaan Allah, kita akan beroleh kekuatan moral dan spiritual untuk tekun meninggikan Dia dalam hidup kita tiap hari. Responsku: __________________________________________________________________________________________ |
(0.10387361162791) | (Why 5:1) |
(sh: Yesus layak disembah (Kamis, 31 Oktober 2002)) Yesus layak disembahYesus layak disembah. Banyak orang ragu untuk percaya kepada Yesus. Bahkan di antara orang yang menamakan diri Kristun pun, bermunculan sikap mempertanyakan ketuhanan Yesus Kristus. Jika fakta masakini demikian, mengapa kita mempertaruhkan segenap hidup kita dan komit untuk taat kepada-Nya? Bagian ini memberi kita jawab telak dengan mengajukan beberapa alasan kuat. Pertama, penulis Wahyu beroleh suatu penglihatan eskatologis. Sebuah gulungan kitab yang bertuliskan dua sisinya ternyata hanya dapat dibuka oleh Yesus. Bahwa dua sisi gulungan itu berisi tulisan adalah hal yang tidak lazim sebab gulungan biasanya hanya ditulisi satu sisinya saja. Ini mungkin menunjuk pada sejarah karya Allah di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, atau dua sisi karya Allah mewujudkan Kerajaan-Nya yaitu Perjanjian Anugerah dan Penghakiman. Apa persisnya kita tidak tahu. Yang jelas hanya Yesus yang layak, sebab Dia adalah Singa Yehuda (menunjukkan kemenangan-Nya), yaitu Anak Domba yang bertakhta di surga (ayat 5-7). Kematian dan kebangkitan-Nyalah penggenap rencana-rencana Allah dalam gulungan itu. Kedua, tidak saja kelayakan Yesus dipaparkan di sini, tetapi juga kewajiban umat untuk menyembah Yesus. Doa-doa atau semua ungkapan permohonan iman kita hanya Dia yang dapat menampung dan mengabulkannya (ayat 5). Juga semua umat layak memuji menyembah Dia, sebab kita telah dibeli-Nya dengan harga darah-Nya sendiri (ayat 9-10). Nasib kita telah diubah-Nya. Jauhnya langit dari bumi pun belum dapat melukiskan kontras keadaan kita tanpa Dia dan di luar anugerah-Nya dengan keadaan dan status kita ketika dijadikan pewaris Kerajaan-Nya dan imam-imam bagi Allah (ayat 10b). Untuk memuji sang Domba-Singa yang perkasa ini, seluruh malaikat surga, umat tebusan, dan semua penghuni surga dan bumi menaikkan puji sembah mereka (ayat 9-10,12-14). Renungkan: Teruskan semangat reformasi: tempatkan Yesus dan karya-Nya di pusat iman dan ibadah kita. |
(0.10387361162791) | (Why 7:1) |
(sh: Allah memberikan jaminan (Sabtu, 2 November 2002)) Allah memberikan jaminan
Allah memberikan jaminan. Dalam pasal ini kita juga membaca tentang 144.000 orang berjubah putih. Mengenai siapa mereka masih menimbulkan perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ke-12 suku bukanlah sebutan untuk keturunan Israel yang sebenarnya, melainkan untuk seluruh gereja Kristen. Ada juga yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan 144.000 orang itu adalah orang-orang dari keturunan Yahudi. Penting untuk kita ketahui—terlepas dari perbedaan pendapat tersebut—bahwa 144.000 orang itu terdiri dari suatu kumpulan besar orang dari segala bangsa, suku, kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta Anak Domba Allah. Mereka adalah Israel sejati, semua umat Tuhan yang hidup di zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang telah ditebus Kristus dengan darah-Nya sendiri. Semua yang telah diselamatkan-Nya adalah hamba-hamba-Nya yang mengabdikan segenap hidup untuk melayani Dia. Darah Kristus bukan saja telah meluputkan umat-Nya dari dosa tetapi juga menjaga mereka tetap kudus saat umat-Nya harus melalui ancaman dunia ini.
Renungkan: |
(0.10387361162791) | (Why 7:1) |
(sh: Perlindungan ilahi bagi umat Allah (Jumat, 12 Agustus 2005)) Perlindungan ilahi bagi umat AllahPerlindungan ilahi bagi umat Allah Meterai-meterai hukuman Allah atas dunia ini dibukakan, namun terhadap umat-Nya yang sejati meterai Allah dikenakan untuk melindungi mereka dari hukuman-Nya (ayat 1-4). Siapa 144.000 orang yang dimeteraikan itu? Siapa kumpulan besar yang yang tidak terhitung jumlahnya itu? Orang Kristen tidak dijanjikan luput dari berbagai aniaya yang berasal dari orang-orang yang tidak takut akan Allah. Justru aniaya dunia ini adalah alat untuk menguji dan mendorong orang beriman untuk bertekun dalam iman agar beroleh kemenangan lewat ketekunan itu. Luput yang dipaparkan Yohanes adalah terhindar dari hukuman Allah atas penghuni dunia yang membenci Dia dan bertindak jahat terhadap umat-Nya. Penglihatan tentang meterai perlindungan ilahi ini menjawab teriakan (ayat 6:10) dan pertanyaan umat yang menderita (ayat 7:17). Hasil dari tindakan Allah membela umat-Nya adalah tak terbilang banyaknya umat yang setia kepada-Nya mengalami pemurnian dan siap menerima kemuliaan. Siapakah umat yang dimeteraikan Allah agar luput dari hukuman-Nya bagi dunia ini? Bedakah 144.000 orang (ayat 7:4-8) dari kumpulan besar dalam ayat 9? Meski ditulis dalam dua kelompok berbeda bukan berarti Yohanes melihat dua golongan manusia yang beroleh meterai keselamatan dari Allah. Kelompok pertama adalah gambaran simbolis dari keseluruhan umat Allah zaman PL dan PB. Mereka adalah orang-orang yang telah memercayakan hidup mereka kepada Allah dan rencana keselamatan-Nya. Tindakan memberikan meterai yang mengakibatkan perlindungan ilahi itu adalah tindakan pengesahan kepemilikan Allah atas umat-Nya. Orang-orang yang menaruh iman kepada Kristus adalah kita dan seluruh umat Allah yang memperoleh meterai Roh. Tak satu pun yang terluput dari empat kuda dan empat malaikat penjuru bumi yang membinasakan dan menyesatkan itu, kecuali mereka yang bermeterai keselamatan dari Allah. Responsku: Apa bukti bahwa meterai keselamatan dari Allah ada padaku? |
(0.10387361162791) | (Why 20:7) |
(sh: Puncak perlawanan, puncak penghukuman (Selasa, 19 November 2002)) Puncak perlawanan, puncak penghukuman
Puncak perlawanan, puncak penghukuman. Dalam doa dan penghayatan iman kita, kita mengakui bahwa Allah adalah Raja. Kini pemahaman iman itu mengambil wujud konkritnya. Bahwa Allah adalah Raja yang bertakhta, tidak berarti bahwa Allah hanya menikmati kemuliaan-Nya. Sebaliknya, Allah yang bertakhta itu adalah yang berdaulat memerintah dan mengadili. Drama eskatologis ini membentangkan kepada kita bahwa Ia pasti akan mengadili semua orang sesuai dengan perbuatannya (ayat 13). Hanya orang-orang yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan akan luput dari murka kekal-Nya yang adil dan mengerikan itu (ayat 15).
Renungkan: |
(0.089034525581395) | (Kol 1:24) |
(ende: Jang kuderita demi kepentingan kamu) Maksud utjapan Paulus tepat sukar ditentukan. Kami mengemukakan beberapa kemungkinan. a) Paulus ditangkap oleh orang-orang Jahudi dan sedang meringkuk dalam pendjara karena kegiatannja sebagai rasul bangsa-bangsa penjembah dewa-dewa, jaitu setjara tak langsung demi kepentingan-kepentingan umat Kolose djuga. b) Tawanannja djuga setjara langsung menguntungkan bagi umat Kristus, sebab ia mendapat banjak kesempatan untuk memberi kesaksian tentang Kristus dan keluhuran tjita-tjita Indjil. Batjalah Fili 1:12-14. c) Segala sengsara berfaedah untuk memperkuat semangat umat-umat. Batjalah 2Ko 1:4-7. d) Tetapi pikiran-pikiran Paulus tentu djauh lebih mendalam. Penderitaan dan segala djenis sengsaranja ditanggungnja dengan sabar dan dipersembahkannja kepada Allah sebagai doa-doa bagi umat. Dalam Mat 5:11-12 Jesus bersabda: Berbahagialah kamu, kalau kamu diumpat, dianiaja dan difitnah oleh karena Aku, bersukatjitalah dan bergembiralah sebab gandjaranmu besar dalam surga kelak. Dan apa jang berguna bagi salah suatu anggota pribadi, menguntungkan bagi seluruh umat menurut tandasan Paulus dalam 1Ko 12:25-26. Lagi pula Paulus banjak berdoa bagi umat-umat, dan umat umat diadjak untuk berdoa baginja atau pula untuk berdoa jang seorang lagi jang lain. Tetapi doa-doa diungkapkan bukan dengan perkataan sadja, melainkan djuga dengan berpuasa atau pengurbanan-pengurbanan jang lain. Dan demikian biasanja dalam hidup keagamaan mempersembahkan kesabaran dalam kesengsaraan dan kerelaan menanggung penderitaan sebagai doa-doa kepada Allah untuk kepentingan-kepentingan menanggung penderitaan sebagai doa-doa kepada Allah untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Dalam dipersembahkan sebagai kurban-kurban "rohani" jang dipersatukan dengan persembahan abadi Imam Agung kita disurga jang tetap hidup sebagai pengantara kita. Lih. Ibr 7:25 dan ingat akan 1Pe 2:5. Tentu sadja demikian pula pandangan Paulus dalam utjapannja 2Ti 2:10. |
(0.089034525581395) | (Ezr 9:3) |
(full: KETIKA AKU MENDENGAR PERKATAAN ITU.
) Nas : Ezr 9:3 Tanggapan Ezra yang sedih dan doanya adalah contoh yang baik sekali dari keprihatinan dan kekhawatiran yang seharusnya dialami oleh semua hamba Allah yang benar ketika menyaksikan umat Allah menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan fasik.
|
(0.089034525581395) | (Ayb 42:7) |
(full: SETELAH TUHAN MENGUCAPKAN FIRMAN ITU.
) Nas : Ayub 42:7 Walaupun kitab Ayub tidak pernah memberikan penyelesaian yang menentukan mengenai persoalan penderitaan yang tidak sepantasnya dialami orang benar, jawaban akhirnya tidak dijumpai dalam pemikiran teologis, tetapi dalam suatu perjumpaan pribadi di antara Allah dengan penderita yang setia.
|
(0.089034525581395) | (Mat 24:42) |
(full: KARENA ITU BERJAGA-JAGALAH.
) Nas : Mat 24:42 "Berjaga-jagalah" (Yun. _gregoreo_) ditulis dalam bentuk imperatif masa kini, yang menunjukkan keadaan siap siaga terus-menerus pada masa sekarang. Alasan untuk kesiagaan ini sekarang dan bukannya pada masa yang akan datang ialah bahwa orang percaya masa kini tidak mengetahui kapan Tuhan akan datang untuk menjemput mereka (lihat cat. --> Yoh 14:3). [atau ref. Yoh 14:3] Tidak ada tanda peringatan, dan mereka tidak boleh menganggap bahwa Ia tak mungkin datang hari ini. Dengan kata lain, orang percaya masa kini harus menghadapi kemungkinan bahwa Tuhan bisa datang setiap saat (lihat cat. --> Mat 24:44; [atau ref. Mat 24:44] bd. Mr 13:33-37). Kedatangan-Nya untuk menjemput gereja dapat terjadi pada hari apa saja. |
(0.089034525581395) | (Yoh 6:2) |
(full: MUJIZAT-MUJIZAT.
) Nas : Yoh 6:2 Teks :
|
(0.089034525581395) | (Kis 22:16) |
(full: DIBAPTIS.
) Nas : Kis 22:16 Baptisan air menyertai pekabaran Injil dari awal misi gereja (Kis 2:38,41). Itu merupakan upacara inisiasi Kristen yang dipakai dalam PB untuk menunjukkan bahwa seseorang sedang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Yesus Kristus. Dengan memasuki baptisan air dalam nama Trinitas (Mat 28:19) atau Kristus (Kis 19:5) orang percaya secara nyata memperlihatkan iman mereka di hadapan masyarakat Kristen.
|
(0.089034525581395) | (Gal 3:19) |
(full: KALAU DEMIKIAN, APAKAH MAKSUDNYA HUKUM TAURAT?
) Nas : Gal 3:19 Kata "hukum" (Ibr. _Torah_;Yun. _nomos_) berarti "ajaran" atau "pengarahan". Hukum dapat menunjuk kepada Sepuluh Hukum, Pentateukh atau perintah apa pun dalam PL; penggunaan kata hukum oleh Paulus di sini akan meliputi sistem persembahan korban dari perjanjian Musa. Mengenai hukum ini Paulus menyatakan beberapa hal:
|
(0.089034525581395) | (Ef 1:13) |
(full: DIMETERAIKAN DENGAN ROH KUDUS.
) Nas : Ef 1:13 Sebagai meterai, Roh Kudus dianugerahkan kepada orang percaya sebagai tanda kemilikan Allah. Dengan mencurahkan Roh Kudus, Allah memeteraikan kita sebagai milik-Nya (lih. 2Kor 1:22). Demikianlah, kita mempunyai bukti bahwa kita adalah anak angkat Allah dan bahwa penebusan kita itu nyata jikalau Roh Kudus ada dalam hidup kita (ayat Ef 1:5). Kita dapat mengetahui bahwa kita sungguh-sungguh menjadi milik Allah apabila Roh Kudus mengubah dan memperbaharui kita (Yoh 1:12-13; 3:3-6), membebaskan kita dari kuasa dosa (Rom 8:1-17; Gal 5:16-25), memberikan kesadaran bahwa Allah adalah Bapa kita (ayat Ef 1:5; Rom 8:15; Gal 4:6) dan memenuhi kita dengan kuasa untuk bersaksi bagi-Nya (Kis 1:8; 2:4). |
(0.089034525581395) | (Ef 5:18) |
(full: ANGGUR.
) Nas : Ef 5:18 Kepenuhan Roh Kudus tergantung pada tanggapan orang percaya terhadap kasih karunia yang diberikan kepada mereka untuk mencapai dan memelihara pengudusan. Maksudnya, seseorang tidak mungkin "mabuk oleh anggur" dan pada saat yang sama "penuh dengan Roh." Paulus mengingatkan semua orang percaya tentang perbuatan sifat berdosa -- bahwa mereka yang melakukan hal itu "tidak akan mendapatkan bagian dalam Kerajaan Allah" (Gal 5:19-21; bd. Ef 5:3-7). Lagi pula, mereka "yang melakukan hal-hal yang demikian" (Gal 5:21) tidak akan mendapat bagian dalam kehadiran dan kepenuhan Roh Kudus. Dengan kata lain, tidak memiliki "buah Roh" (Gal 5:22-23) berarti kehilangan kepenuhan Roh (lihat cat. --> Kis 8:21). [atau ref. Kis 8:21] |
(0.089034525581395) | (Kol 2:8) |
(full: FILSAFATNYA YANG KOSONG ... TIDAK MENURUT KRISTUS.
) Nas : Kol 2:8 Paulus mengingatkan kita untuk berwaspada terhadap segala filsafat agama, dan tradisi yang menekankan usaha manusia terlepas dari Allah dan penyataan-Nya dalam Alkitab. Sekarang ini salah satu ancaman filsafat yang terbesar terhadap kekristenan yang berdasarkan Alkitab adalah "humanisme sekular". Paham ini telah menjadi filsafat yang mendasar dan agama yang diterima dalam kebanyakan pendidikan sekular, pemerintahan, dan masyarakat pada umumnya. Paham ini juga merupakan segi pandangan yang tetap dari kebanyakan media berita dan hiburan di seluruh dunia.
|
(0.089034525581395) | (Why 2:7) |
(full: BARANGSIAPA MENANG.
) Nas : Wahy 2:7 Pemenang (Yun. _nikon_) adalah seorang yang, oleh kasih karunia Allah yang diterimanya melalui iman pada Kristus, telah mengalami kelahiran baru dan tinggal tetap dalam kemenangan atas dosa, dunia, dan Iblis.
|
(0.089034525581395) | (Kel 7:14) | (jerusalem: Berfirmanlah) Dengan ini mulailah kisah tentang apa yang lazimnya disebut sebagai "kesepuluh tulah Mesir" (Kel 6:8-13 merupakan semacam pendahuluan). Istilah "tulah" itu sebenarnya kurang tepat, kecuali untuk tulah yang kesepuluh. Kesembilan tulah lain lebih-lebih berupa keajaiban atau "tanda mujizat" yang disebut juga dalam Kel 4; 7:9. Dalam bab 4 dan Kel 7:9 "tanda mujizat" itu mesti membuktikan kepada orang Israel dan kepada Firaun bahwa Musa diutus Allah. Begitu pula "tanda-tanda mujizat" di negeri Mesir itu membuktikan kepada Firaun bahwa Tuhan adalah berkuasa. Kesembilan tulah pertama berbeda dengan yang kesepuluh oleh karena ceritera-ceriteranya tersusun secara sama dengan memakai kata-kata dan istilah yang sama juga. Seluruh kisah mengenai sembilan tulah itu berakhir dengan memberitahukan bahwa Firaun secara mutlak menolak izin kepada orang Israel untuk berangkat. Musa tidak lagi akan menghadapinya, Kel 10:28-29. Terpaksa orang Israel diam-diam melarikan diri. Lalu kisah dilanjutkan dengan ceritera tentang orang Israel yang dikejar orang Mesir dan secara ajaib menyeberang Laut Teberau, Kel 14. Inilah tradisi mengenai keluaran berupa pelarian. Aslinya tradisi ini tidak tahu-menahu tentang tulah yang kesepuluh. Sebab dalam ceritera mengenai tulah yang kesepuluh itu orang Israel diusir dari negeri Mesir, Kel 12:31-33; bdk Kel 4:21; 5:23; 11:1. Masih tersedia tradisi-tradisi lain tentang "tanda-tanda mujizat" yang dikerjakan Musa itu. Maz 78:43-51; 105:27-36, yang kemudian masih diperkembangkan dalam Wis 11:14-20; 16-18. Sama seperti nas-nas lain itu demikianpun kisah Kel 7:14-10:29 merupakan sebuah karya seni sastera yang memanfaatkan tradisi-tradisi yang tersedia. Tulah yang ketiga dan yang keenam berasal dari tradisi Para Imam, sedangkan sukar dipastikan apakah ceritera tentang tulah-tulah lain berasal dari tradisi Yahwista atau dari tradisi Elohista. Tidak ada gunanya sama sekali berusaha menjelaskan tanda-tanda mujizat itu berdasarkan ilmu perbintangan atau ilmu-ilmu lain. Di lain pihak ceritera-ceritera itu memanfaatkan gejala-gejala alam yang terjadi di negeri Mesir (air sungai Nil yang menjadi merah/darah, katak-katak, gelap gulita akibat angin dari padang pasir), tetapi tidak terjadi di Palestina; gejala-gejala alam (belalang) yang terjadi baik di Mesir maupun di Palestina: gejala-gejala (hujan es) yang terjadi di Palestina, tetapi jarang sekali di Mesir. Maksud tanda-tanda mujizat itu yang sebenarnya ialah: menyatakan kepada orang Israel dan kepada Firaun kekuasaan Tuhan. |
(0.089034525581395) | (Kel 20:1) | (jerusalem) Dalam kitab Keluaran seperti sekarang ada kesepuluh perintah Tuhan (Dekalog) nampaknya tidak bersesuai dengan ceritera yang merangkakannya, Kel 19:24-25 dan Kel 20:18-21. ADapun Dekalog (Kesepuluh Firman, bdk Kel 34:28; Ula 4:13; 10:4+) terpelihara dengan dua rupa yang sedikit berbeda satu sama lain. Dalam Kel 20 ini Dekalog disajikan seperti terdapat dalam tradisi Elohista, sedangkan Dekalog yang tercantum dalam Ula 5:6-21 dipungut dari tradisi Ulangan. Aslinya Dekalog yang agaknya berasal dari zaman Musa kiranya berupa sepuluh ayat pendek beruntun dan berirama, sehingga mudah dihafal (bdk perintah ke 5,6,7 dan 8). Secara lisan Dekalog itu terpelihara oleh kelompok-kelompok orang Israel yang mengalami peristiwa di gunung Sinai dan yang tahu bahwa Dekalog itu berisikan "firman-firman" yang disampaikan Tuhan di gunung itu. Oleh karena itu Dekalog berikut beberapa tambahan kemudian disisipkan ke dalam kisah mengenai penampakan Tuhan di gunung itu. Tradisi Elohista yang tercantum dalam Kel 20:1-17 ini diteruskan dalam Kel 24:3 menyusul bagian yang memuat Hukum Perjanjian. Adapun Dekalog itu mencakup segala bidang hidup keagamaan dan akhlak. Dengan dua cara perintah-perintah Dekalog dapat dibagi-bagi yaitu: a)Kel 20:2-3,4-6,8-11,12,13,14,15,16,17; b)Kel 20:3-6,7,8-11,12,13,14,15,16,17,17. Pembagian pertama dituruti pujangga Gereja Yunani dan menjadi lazim dalam Gereja Yunani, Ortodoks dan gereja-gereja Kalvin, sedangkan pembagian kedua dituruti Gereja Katolik dan gereja-gereja Luter. Pembagian kedua ini dibuat oleh Augustinus berdasarkan Ulangan.- Dekalog itu menjadi urat-nadi Hukum Musa dan terus dipertahankan dalam Perjanjian Baru. Kristus sendiri memetik perintah-perintah Dekalog tetapi menambah apa yang disebut sebagai "ketiga nasehat Injil" sebagai penyempurnaannya, Mar 10:17-21. Meskipun sangat menyerang hukum Taurat (Roma, Galatia), namun Paulus sekali-kali tidak menyentuh tugas-kewajiban manusia yang utama baik terhadap Allah maupun terhadap sesama manusia sebagaimana digariskan dalam Kesepuluh Firman itu. |
(0.089034525581395) | (Im 11:1) | (jerusalem) Bab-bab ini memuat "Hukum Ketahiran" dan bagian berikutnya, bab 17-26, menyatakan "Hukum Kekudusan". Kedua bagian Imamat itu saling melengkapi. Dua-duanya meninjau tuntutan-tuntutan Allah yang sama, tetapi dari segi yang berbeda. Yaitu dari segi negatipnya dan dari segi positipnya. Penetapan-penetapan yang tercantum dalam bab 11-16 bersumberkan larangan-larangan agama yang sangat tua usianya. Tahir dan halal ialah segala sesuatunya yang boleh mendekati Tuhan: najis dan haram ialah apa yang membuat orang tidak mampu ikut serta dalam ibadat atau yang tidak boleh dipakai dalam ibadat. Binatang halal ialah binatang yang boleh dikorbankan kepada Tuhan, Kej 7:2, sedangkan binatang yang disebut najis ialah binatang-binatang yang dianggap kudus oleh orang kafir atau yang menimbulkan rasa jijik ataupun yang dianggap jahat dan karenanya tidak diperkenankan Allah, bab 11. Bagian Imamat ini juga memuat penetapan-penetapan yang menyangkut kelahiran, bab 12, hidup seksuil, bab 15, dan kematian, Bil 21:1-11; bdk Bil 19:11-19. Penetapan-penetapan itu sebenarnya menyangkut bidang-bidang hidup manusia yang penuh rahasia dan yang secara khusus di bawah kekuasaan Allah. Penguasa kehidupan. Sebuah gejala pembusukan seperti sakit kusta, Ima 13:1+, juga menjadikan orang najis. Tetapi dengan menekankan kesucian hati, Yer 1:16; Yer 33:8; bdk Maz 51:12. para nabi melampaui ketahiran yang ditetapkan hukum ibadat Imamat ini. Dengan menuntut kesucian hati itu para nabi menyiapkan pewartaan Yesus, Mat 15:10-20, yang membebaskan pengikut-pengikutNya dari peraturan-peraturan yang di masa Yesus hanya secara lahiriah dilaksanakan, Mat 23:24-26. Namun demikian, peraturan-peraturan kuno mengenai tahir serta halal, najis dan haram itu tetap mengajar kita mengenai cita-cita kemurnian akhlak yang dimajukan dengan peraturan-peraturan yang bernada positip. |
(0.089034525581395) | (2Sam 5:9) | (jerusalem: Kota Daud) Letaknya Yerusalem di tengah antara suku-suku di bagian utara dan suku-suku di bagian selatan negeri menjadi sebab mengapa Daud memilih kota itu menjadi ibu kotanya. Diketahui bahwa nama kota itu, Yerusalem, sudah ada sejak th 2000 seb Mas. Kota orang Yebus (Ula 7:1) itu terletak di atas bukit Ofel yang kemudian disebut gunung Sion. Bukit itu diapit lembah Kidron dan lembah Tiropeum. di sebelah utara ada sebuah puncak di mana kemudian Daud mendirikan sebuah mezbah, 2Sa 24:16 dst, dan Salomo membangun bait Allah, 1Ra 6, Istana Salomo terletak di sisi selatan bait Allah 1Ra 7 Baru lama kemudian kota Yerusalem diperluas sehingga juga menutupi bukit di sebelah barat. Tembok di sisi utara sampai dua kali terpaksa dipindahkan lebih ke utara lagi, 2Ra 14:13+. Perairan kota (2Sa 5:8+) terutama disempurnakan oleh raja Hizkia, 2Ra 20:20+. Raja Babel Nebukadnezar menghancurkan kota Yerusalem dalam th 587 seb mas, 2Ra 25+, tetapi bait Allah dibangun kembali dalam th 515 seb Mas, Ezr 6:15+, dan tembok kota didirikan lagi dalam th 445, Neh 2-6. Antiokhus Epifanes mendirikan puri Akra berhadapan dengan bait Allah, 1Ma 1:33+, dan keturunan para Makabe merubah puri itu menjadi istana mereka. Herodes agung mendirikan istana baru lebih ke barat. Puri bait Allah yang lama, Neh 7:2, oleh Herodes diperluas menjadi benteng besar; iapun memugarkan bait Allah dengan memperluas dan memperindahnya, Yoh 2:20. Dalam th 70 panglima Roma, Titus menghancurkan kota lagi, bdk Luk 21:20. -- Dalam Alkitab Yerusalem untuk pertama kalinya tampil sebagai kota raja dan imam Melkisedek dalam Kej 14:18+; Maz 76:3; di zaman Daud Yerusalem menjadi ibu kita negara dan pusat agama. Yerusalem (atau: Sion) mempribadikan seluruh bangsa terpilih, Yeh 23; Yes 62) Ia adalah tempat kediaman Tuhan, Maz 76:3+ dan Orang yang diurapi Tuhan, Maz 2:1-110:7. Di zaman mendatang semua bangsa akan berkumpul ke situ, Yes 2:1-5; 60:1-22. Alkitab berakhir, Wah 21 dengan penglihatan tentang Yerusalem baru, bdk Yes 54:11+ |