Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 201 - 220 dari 344 ayat untuk (68-26) Di AND book:42 (0.118 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.84) (Luk 22:39) (sh: Yesus berdoa (Sabtu, 3 April 2004))
Yesus berdoa

Apa yang akan Anda lakukan ketika muncul masalah pelik dalam hidup Anda? Panik? Susah? Sedih? Reaksi demikian sangat manusiawi. Yesus juga demikian. Namun, Tuhan Yesus menghadapi masalah dan persoalan itu dengan doa (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">41). Akan tetapi, ketika Yesus menghadapi kematian, Ia begitu takut sampai-sampai Ia melukiskan peristiwa kematian-Nya sebagai 'cawan' (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">42). Apa maksudnya? Di dalam Perjanjian Lama cawan atau piala adalah simbol murka (Mzm. 11:6; 75:9; Yes. 51:17,22; Yer. 25:15-16; 49:12; Yeh. 23:31-34). Jadi, Yesus tidak takut kepada paku dan tombak atau salib. Yang Yesus takutkan adalah kematian-Nya berarti perpisahan dengan Allah.

Meski demikian Yesus lebih mengutamakan kehendak Allah di atas kehendak atau keinginan-Nya (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">42). Yesus menaklukkan kehendak-Nya ke bawah kehendak Allah Bapa. Sebab hanya dengan cara ini persekutuan manusia berdosa dan Allah dipulihkan. Tindakan Yesus ini patut diteladani: Yesus taat kepada kehendak Bapa, maka kita pun belajar taat, bahkan untuk mati dan menderita demi Dia.

Ketakutan Yesus yang selalu memikirkan perpisahan dengan Allah, semakin mendorong Dia berdoa dengan lebih keras dan serius. Yesus berdoa hingga cucuran keringat-Nya dilukiskan seolah seperti darah. Ini suatu pergumulan paling berat yang Yesus alami sebelum Ia naik ke kayu salib, dan mati di sana.

Bagaimana dengan murid-murid? Mereka juga berdoa? Tidak. Mereka tidur (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">45). Meski sudah sering melihat pentingnya doa dan sudah sering diajar berdoa, dalam situasi yang sangat genting mereka bukan berdoa, malah tidur. Reaksi Yesus? Ia tidak marah kepada mereka. Ia mengingatkan mereka untuk berdoa (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">46). Yesus mengingatkan mereka tujuan berdoa. Pengikut Yesus perlu berdoa agar tidak jatuh ke dalam pencobaan.

Renungkan: Jika doa begitu penting bagi Yesus, mengapa kita masih malas berdoa?

(0.84) (Luk 22:54) (sh: Penyangkalan Petrus (Senin, 5 April 2004))
Penyangkalan Petrus

Yesus ditangkap dan dibawa ke rumah imam besar (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">54). Petrus yang sebelumnya mengatakan berani mati bersama Yesus (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">22:33), hanya berani mengikuti Yesus dari jauh. Jangankan mati bersama Yesus berada dekat dengan Yesus saja tidak berani. Lukas melaporkan bahwa peristiwa penyangkalan Petrus tidak berlangsung lama, kira-kira satu jam (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">59). Peristiwa tersebut terjadi di halaman rumah di tengah suasana api unggun (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">55). Ada tiga orang yang mengenali Petrus. Pertama, seorang hamba perempuan menyatakan Petrus adalah seorang yang bersama Yesus (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">56). Petrus menyangkal. Kedua, seorang laki-laki mengenali Petrus sebagai salah seorang murid Yesus (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">58). Apa yang dikatakan hamba perempuan mendapat perhatian dari orang-orang yang berada di halaman rumah tersebut. Jika hamba perempuan mengenali Petrus sebagai orang yang bersama Yesus, maka orang kedua mengenali Petrus sebagai salah seorang murid-Nya. Orang kedua menekankan bahwa Petrus adalah salah satu murid Yesus. Sekali lagi Petrus menyangkal. Ketiga, seorang lain datang mendekati Petrus dan menegaskan bahwa Petrus adalah murid Yesus. Jika orang pertama dan kedua tidak dapat memberikan bukti, maka orang ketiga ini memberi pernyataan dengan bukti. Dari tutur kata Petrus jelas sekali terlihat bahwa ia berasal dari Galilea (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">59). Orang Galilea berbicara dengan aksen yang khas. Ini tidak dapat disangkal.

Meski sudah terbukti bahwa Petrus berasal dari Galilea yang berarti sedaerah dengan Yesus, Petrus tetap menyangkal. Bahkan kali ini ia lebih keras menyangkal. Kerasnya penyangkalan Petrus direkam oleh Matius (ayat 26:74). Ayam berkokok. Segera Petrus mengingat apa yang telah dikatakan Yesus sebelumnya (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">61). Petrus menyadari kegagalannya. Petrus menangis dengan sedih (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">62). Penyesalan selalu terlambat datangnya.

Renungkan: Mudah sekali menyatakan setia sampai mati kepada Yesus semudah menyangkal-Nya mati-matian.

(0.84) (Luk 22:63) (sh: Pengadilan yang tidak adil (Selasa, 6 April 2004))
Pengadilan yang tidak adil

Sebelum diperiksa di rumah imam besar Yesus terlebih dahulu dibawa ke sidang Sanhedrin (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">54,66). Apa yang Yesus alami? Disangkal murid-Nya, diolok-olok orang yang menahan-Nya. Wajah-Nya ditutup dan dipukuli. Yesus sama sekali tidak bereaksi.

Persidangan yang menghadapkan Yesus sebagai terdakwa difokuskan pada persoalan jati Diri-Nya yaitu mengenai siapa Yesus sebenarnya. Yesus diperhadapkan dengan para pemimpin agama Yahudi yang berjumlah 71 orang yang terhimpun dalam suatu lembaga bernama Sanhedrin dan yang dipimpin oleh seorang imam besar. Lukas dengan jelas melukiskan dan memaparkan kepada kita bahwa para pemimpin agama Yahudilah yang seharusnya bertanggung jawab atas kematian Yesus, bukan warga Yahudi. Tidak ada sama sekali sentimen antiYahudi dalam tulisan Lukas.

Sebenarnya mengklaim diri sebagai Mesias bukanlah suatu kejahatan yang dapat diadili. Bagi orang Yahudi Mesias adalah pembebas yang diutus Allah untuk melepaskan mereka dari penjajahan Romawi. Terhadap pertanyaan Mahkamah Sanhedrin, Yesus memberi jawaban yang mengejutkan mereka. Yesus adalah Mesias tetapi bukan seperti yang mereka pahami. Dia adalah Mesias dalam arti perwujudan kehadiran Allah di bumi (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">69). Yesus tidak hanya memiliki kuasa Allah, tetapi juga berada di hadirat Allah. Mereka segera bereaksi. Mahkamah Sanhedrin merasa tidak perlu lagi menghadirkan saksi-saksi. Pernyataan Yesus sendiri sudah cukup untuk menghukum-Nya. Yesus dihukum karena Ia menyatakan siapa Dia sebenarnya. Ini ironis. Yesus disalibkan karena Ia adalah Mesias Anak Allah. Tidak ada kesalahan apapun yang terdapat pada-Nya. Tidak ada tuduhan pidana dan perdata yang dapat menghukum-Nya. Yesus dihukum semata-mata karena siapa Dia sebenarnya.

Renungkan: Seperti Yesus yang adalah Anak Allah menderita, kita pun menderita oleh dunia ini.

(0.84) (Luk 23:1) (sh: Di hadapan Pilatus (Rabu, 7 April 2004))
Di hadapan Pilatus

Mahkamah Sanhedrin memutuskan untuk menghukum mati Yesus. Tetapi mereka tidak memiliki kekuatan hukum untuk melakukannya. Hukuman mati adalah hak pemerintah. Inilah alasannya mengapa mereka membawa Yesus ke pada Pilatus. Tetapi apa tuduhannya? Jika tuduhan teologis tentu Pilatus tidak mau campur tangan. Akhirnya, pemimpin agama Yahudi membawa Yesus ke hadapan Pilatus dengan tiga tuduhan: Pertama, menyesatkan bangsa Yahudi. Dengan tuduhan ini pemimpin agama Yahudi melaporkan kepada Pilatus bahwa telah terjadi kekacauan dan ketidakpastian di tengah masyarakat. Mereka melaporkan adanya kegelisahan masyarakat. Masalah agama sedikit banyak berpengaruh pada stabilitas politik.

Kedua, melarang membayar pajak pada kaisar Tiberius. Tuduhan ini berkaitan dengan relasi Yesus dan negara. Menurut mereka Yesus mengajarkan masyarakat untuk tidak membayar pajak. Tugas utama Pilatus sebagai wakil kaisar adalah memungut pajak dan menyerahkan pada pemerintah Romawi. Relasi Pilatus dan kaisar Tiberius diekspresikan melalui pajak. Semakin banyak pajak disetor, semakin tinggi loyalitas pada kaisar. Tetapi tuduhan ini tidak benar. Dalam Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">20:25 Yesus tidak menolak pembayaran pajak kepada kaisar.

Ketiga, pengakuan Yesus bahwa Dia adalah Raja (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">2). Tuduhan ini berhubungan dengan relasi Yesus dan Pilatus. Tuduhan politis ini dilontarkan agar Pilatus merasa terancam sehingga bersedia menjatuhkan hukuman mati pada Yesus. Sebenarnya tuduhan ketiga ini terlalu mengada-ada karena Pilatus tidak menerima laporan tentang munculnya pemberontakan. Meski demikian Pilatus perlu mengkonfirmasi Yesus apakah benar Ia Raja Yahudi (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">3). Pada akhirnya Pilatus menyimpulkan bahwa ketiga tuduhan itu tidak dapat dibuktikan kebenarannya (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">4).

Renungkan: Kebencian agama sering diplintir menjadi masalah politik.

(0.84) (Luk 23:13) (sh: Pengadilan rakyat (Kamis, 8 April 2004))
Pengadilan rakyat

Pilatus menyadari bahwa Yesus berasal dari Galilea. Kebetulan pada saat itu Herodes sedang berada di Yerusalem (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">7). Pilatus mengirim Yesus kepada Herodes. Ini tindakan untuk lepas tangan. Namun tindakan ini sekaligus juga mendamaikan permusuhan Pilatus dan Herodes (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">12). Setelah diperiksa, Herodes mengirimkan Yesus kembali kepada Pilatus karena tidak ada bukti yang dapat menghukum Yesus (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">14-15).

Di hadapan massa Pilatus memutuskan untuk mencambuk Yesus dan kemudian melepaskan-Nya (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">16). Ia berharap tindakan demikian akan memuaskan hati pemimpin agama Yahudi dan rakyat, dan simpati mereka kepada Pilatus tidak luntur. Namun, massa kembali bereaksi ketika Pilatus menyatakan bahwa sama sekali tidak ada alasan untuk menghukum Yesus. Massa menyadari bahwa Pilatus hendak melepaskan Yesus. Suasana menjadi tidak terkendali (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">18). Massa memutuskan untuk menempuh jalur di luar hukum. Tindakan massa ini tidak membuat Pilatus mengubah paradigmanya bahwa Yesus tidak bersalah (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">20). Kembali massa berteriak menolak tawaran Pilatus (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">21). Untuk ketiga kalinya Pilatus menyatakan bahwa tidak ada dasar hukum untuk mengadili dan menghukum Yesus (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">22), tetapi tetap mendapatkan respons yang sama (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">23). Kali ini mereka lebih keras berteriak mendesak Pilatus. Akhirnya Pilatus menyerah. Pilatus menyerah kepada teriakan bukan kepada aturan hukum. Apa teriakan mereka? Salibkan Yesus dan bebaskan Barabas! Siapa Barabas? Lukas menjelaskan bahwa Barabas adalah seorang pembunuh. Atas dasar teriakan massa Barabas sang pembunuh dilepaskan sementara Yesus sang Sumber Hidup dibunuh. Hukum dan keadilan tidak berlaku. Teriakan massa menjadi hukum (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">25). Inilah pengadilan rakyat. Tidak ada hukum. Yang ada hanya teriakan.

Renungkan: Jalan yang kelihatannya tidak adil dan merupakan kekalahan bagi manusia ternyata merupakan jalan kemenangan bagi Allah.

(0.84) (Luk 24:13) (sh: Jangan  hanya jadi pengamat dan reporter. (Senin, 24 April 2000))
Jangan  hanya jadi pengamat dan reporter.

Di Indonesia sekarang ini banyak muncul pengamat-pengamat baik politik,    ekonomi, dan reporter mediamasa. Para pengamat bukanlah orang    sembarangan, mereka mempunyai kemampuan untuk menguraikan dan    menganalisa permasalahan secara tajam. Para reporter pun tidak    kalah hebatnya, sebab mampu untuk memburu sumber berita yang    otentik untuk disajikan kepada masyarakat secara lengkap dan    menarik. Pada umumnya mereka itu kebanyakan adalah penonton yang    berada di luar gelanggang. Mereka tidak ikut merasakan yang    mereka analisa dan laporkan, dan hidup mereka juga tidak    terpengaruh.

Inilah gambaran dari dua orang murid Yesus yang menuju ke    Emaus. Mereka membicarakan dan menganalisa seluruh peristiwa    yang berhubungan dengan Yesus hingga kebangkitan-Nya. Waktu yang    dipergu-nakan untuk diskusi ini cukup panjang mengingat jarak    Emaus ke Yerusalem adalah 7 mil dan ditempuh dengan berjalan    kaki. Bahkan mereka bisa melaporkan peristiwa kebangkitan    Kristus secara lengkap kepada "Yesus" yang tidak mereka kenali.    Namun apa yang mereka bicarakan, diskusikan dan laporkan    ternyata tidak mempunyai makna apa-apa bagi kehidupan mereka.    Mereka masih berduka (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">17). Seolah-olah mereka hanya sebagai    penonton (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">17). Mengapa demikian?

Mereka mempunyai pengharapan yang salah terhadap misi Yesus    (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">21). Mereka hanya terpusat kepada kebutuhan fisik. Mereka tidak    memahami sifat dari 'peperangan' yang sedang dimasuki oleh    Kristus. Karena itu apa yang Yesus alami merupakan kehancuran    dari pengharapan mereka. Mereka pun tidak mempunyai pemahaman    yang menyeluruh atas kebenaran firman Tuhan yang tertulis (ayat Di+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">27).    Pemahaman mereka hanya sepotong-sepotong. Sesungguhnya jika    mereka mempunyai pemahaman firman Tuhan tertulis secara benar    dan menyeluruh, maka apa yang mereka analisa dan laporkan sudah    cukup membawa mereka pada pemahaman siapakah Yesus. Dengan    demikian apa yang Ia alami akan memberikan dampak positif bagi    kehidupan mereka.

Renungkan: Sudah berapa kali Anda memperingati hari    Kebangkitan-Nya? Apakah selama ini Anda hanya cakap sebagai    pengamat dan reporter ataukah kebangkitan-Nya membawa    pengharapan bagi kehidupan Anda?

(0.84) (Luk 4:33) (full: SETAN. )

Nas : Luk 4:33

Lukas mencatat bahwa salah satu tindakan pertama Yesus setelah memberitahukan kemesiasan-Nya ialah mengadakan perlawanan langsung dengan setan.

  1. 1) Tujuan utama Yesus dalam pelayanan-Nya adalah membinasakan pekerjaan Iblis (1Yoh 3:8). Kerajaan Allah tidak akan terwujud tanpa konfrontasi dengan kerajaan Iblis (lih. Mat 12:28; juga

    lihat art. KERAJAAN ALLAH).

  2. 2) Satu tanda yang nyata bahwa Kerajaan itu telah berhenti dinyatakan di antara umat Allah ialah kegagalan melawan kuasa kejahatan secara langsung dengan melepaskan orang berdosa dari perbudakan kepada dosa dan setan

    (lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).

(0.84) (Luk 11:2) (full: DOA TUHAN. )

Nas : Luk 11:2-4

Lih. catatan-catatan mengenai Doa Tuhan di Mat 6:9-15.

lihat cat. --> Mat 6:9;

lihat cat. --> Mat 6:10;

lihat cat. --> Mat 6:11;

lihat cat. --> Mat 6:12;

lihat cat. --> Mat 6:13;

lihat cat. --> Mat 6:15;

[atau ref. Mat 6:9; 6:10; 6:11; 6:12; 6:13; 6:15]

(0.84) (Luk 11:13) (full: MEMBERIKAN ROH KUDUS KEPADA MEREKA YANG MEMINTA. )

Nas : Luk 11:13

Ayat ini barangkali tidak menunjuk kepada pemberian Roh pada saat kelahiran baru (Yoh 3:3), karena pada saat pertobatan semua orang percaya dengan sendirinya dikaruniai kehadiran Roh Kudus yang diam di dalam hati (Rom 8:9-10; 1Kor 6:19-20;

lihat art. PEMBAHARUAN PARA MURID).

Agaknya, ayat ini lebih menunjuk kepada baptisan dalam Roh Kudus yang dijanjikan Kristus kepada para pengikut-Nya

(lihat art. YESUS DAN ROH KUDUS).

(0.84) (Luk 17:32) (full: INGATLAH AKAN ISTERI LOT! )

Nas : Luk 17:32

Kesalahan yang mendatangkan malapetaka bagi istri Lot adalah lebih menyayangi masyarakat yang duniawi daripada yang sorgawi (bd. Ibr 11:10). Ia berpaling karena hatinya masih ada di Sodom (Kej 19:17,26;

lihat cat. --> Kej 19:26).

[atau ref. Kej 19:26]

Setiap orang percaya harus bertanya: apakah hati saya lebih terpikat kepada hal-hal dunia daripada kepada Yesus dan pengharapan kedatangan-Nya kembali?

(0.84) (Luk 22:36) (full: MEMBELI PEDANG. )

Nas : Luk 22:36

Barangkali di sini Yesus memakai gaya bahasa sindiran dalam pernyataan-Nya agar murid-Nya membeli sebilah pedang. Bagaimanapun juga, sampai saat ini Ia telah menantang mereka untuk hidup dengan memikul salib daripada memilih jalan dunia. Kemudian Yesus melanjutkan dengan menyatakan (ayat Luk 22:37) penyerahan-Nya kepada jalan penderitaan dan salib yang ditetapkan Allah. Ayat Luk 22:38 menunjukkan bahwa murid-murid tidak mengerti maksud perkataan Yesus.

(0.84) (Luk 22:62) (full: MENANGIS DENGAN SEDIHNYA. )

Nas : Luk 22:62

Petrus menyangkal Tuhan karena kelemahannya, bukan karena kejahatannya, karena ia tidak pernah berhenti mengasihi Gurunya dan percaya kepada-Nya. Secara rohani Petrus lemah dan tidak sanggup melawan pencobaan yang berat karena ia belum, bersama murid-murid lainnya, menerima Roh Kudus dan kasih karunia-Nya yang membaharui dalam arti sepenuhnya dari PB. Mereka baru menerima kehadiran Roh Kudus yang tinggal di dalam mereka pada hari kebangkitan

(lihat cat. --> Mr 14:50;

[atau ref. Mr 14:50]

lihat art. PEMBAHARUAN PARA MURID).

(0.84) (Luk 24:50) (full: IA ... MEMBERKATI MEREKA. )

Nas : Luk 24:50

Berkat Allah atas kehidupan para pengikut-Nya perlu sekali. Alkitab mengajarkan beberapa hal mengenai berkat Allah:

  1. 1) Kata "berkat" (Yun. _eulogia_) berarti:
    1. (a) suatu karunia ilahi yang menyebabkan pekerjaan kita berhasil (Ul 28:12);
    2. (b) kehadiran Allah bersama kita (Kej 26:3);
    3. (c) pemberian Allah berupa kekuatan, kuasa, dan pertolongan (Ef 3:16; Kol 1:11); dan
    4. (d) pekerjaan Allah di dalam dan melalui kita untuk menghasilkan kebaikan (Fili 2:13).
  2. 2) Di dalam PL, kata-kata yang berkaitan dengan "berkat" terdapat lebih dari 400 kali. Hal pertama yang Allah lakukan dalam hubungan-Nya dengan umat manusia adalah memberkati mereka (Kej 1:28). Allah juga memelihara pekerjaan-Nya dengan memberkatinya (Yeh 34:26). Kehidupan dan sejarah umat Allah berada di bawah pemberlakuan berkat dan kutuk (Ul 11:26, dst).
  3. 3) Di dalam PB, seluruh pekerjaan Kristus dapat disimpulkan dengan pernyataan bahwa Allah telah "mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu" (Kis 3:26). Kita melihat berkat-Nya diberikan kepada anak-anak (Mr 10:13-16) dan kepada para pengikut-Nya sementara Ia diangkat dari bumi (ayat Luk 24:50-51). Demikian juga, berkat telah memainkan peranan yang penting dalam pelayanan para rasul (Rom 15:29).
  4. 4) Berkat Allah itu bersyarat. Umat Allah harus memilih berkat karena ketaatan atau kutuk karena ketidaktaatan (Ul 30:15-18; Yer 17:5,7).
  5. 5) Bagaimanakah kita menerima berkat Tuhan? Tiga hal yang dituntut:
    1. (a) Kita harus senantiasa mengharapkan dari Yesus berkat-Nya atas pelayanan, pekerjaan, dan keluarga kita (Ibr 12:2).
    2. (b) Kita harus percaya, mengasihi, dan taat kepada-Nya (bd. Mat 5:3-11; 24:45-46; Wahy 1:3; 16:15; 22:7).
    3. (c) Kita harus menyingkirkan segala hal dari kehidupan kita yang akan merintangi berkat (Rom 13:12; Ef 4:22; Ibr 12:1).
  6. 6) "Berkat" Allah tidak boleh disamakan dengan keuntungan materiel perorangan atau ketiadaan penderitaan dalam kehidupan kita (lih. Ibr 11:37-39; Wahy 2:8-10).
(0.84) (Luk 1:28) (jerusalem: Salam) Terjemahan lain: Bergembiralah. Kalau demikian, malaikat mengajak bergembira karena zaman Mesias sudah datang. Begitulah beberapa nabi mengajak "Puteri Sion" (Yerusalem, Israel). Kegembiraan itu disebabkan karena Allah datang ke tengah umatNya; bdk Yes 12:6; Zef 3:14-15; Yoe 2:21-27; Zak 2:13; Zak 9:9
(0.84) (Luk 2:22) (jerusalem: waktu pentahiran) Harafiah: waktu pentahiran mereka. Menurut hukum Taurat hanya ibu saja perlu ditahirkan (karenanya ada naskah yang berbunyi; pentahirannya), sedangkan anak harus ditebus. Lukas dengan saksama mencatat bahwa orang tua Yesus (sama seperti orang tua Yohanes) menepati segala aturan hukum Taurat. Membawa anak itu ke Bait Allah tidak diwajibkan, tetapi boleh juga, Bil 18:15. Oleh orang saleh dianggap pantas, bdk 1Sa 1:24-28. Lukas menarik perhatian kepada ibadat Yesus yang pertama di Kota Suci, sebab dalam pandangan Lukas Kota itu memang penting karena menjadi tempat terjadinya peristiwa Paskah dan titik tolak pemberitaan Injil oleh jemaat, bdk Luk 2:38+; Kis 1:4+.
(0.84) (Luk 5:8) (jerusalem: Simon) Dalam kebanyakan naskah yang bermutu terdapat: Simon-Petrus. Baru dalam Luk 6:14 Yesus memberi Petrus nama itu. Maka Luk 5:3 mendahulukan pemberian nama itu, seperti juga dibuat oleh Yohanes (sama halnya dengan mujizat penangkapan ikan, Maz 5:4-9 bdk Yoh 21:1-6). Memang ungkapan Simon-Petrus hanya terdapat di sini dan dalam Mat 16:16, pada hal dalam Yohanes ditemukan sampai 17x; Yoh 1:40; 6:8,68, dll.; Luk 21:2,3,7,11.
(0.84) (Luk 14:23) (jerusalem: jalan dan lintasan) Oleh karena dalam Luk 14:21 disebut jalan dan lorong (naskah Yunani memakai dua kata yang berbeda dengan yang dipakai dalam Luk 14:23), jalan dan lintasan ini agaknya di luar kota. Agaknya Lukas mau membedakan dua macam orang: orang miskin dan "najis" dari Israel, Luk 14:21, dan orang bukan Yahudi, Luk 14:23. Paksaan (Luk 14:23) yang perlu dipakai agaknya mengungkapkan kekuatan kasih karunia Allah yang dapat mengatasi halangan yang terdapat pada orang yang kurang siap, sehingga tidak dimaksudkan bahwa orang yang kurang siap, sehingga tidak dimaksudkan bahwa orang dipaksa melawan kehendaknya sendiri.
(0.84) (Luk 18:7) (jerusalem) Ayat ini dapat juga dibaca sebagai keterangan dan bukan sebagai pertanyaan (seperti terjadi dalam terjemahan ini). Kalau demikian, maka dikatakan bahwa Allah sabar dan mengulur-ulur waktu. Ayat ini mengingatkan Sir 35:18-19, di mana dikatakan bahwa Allah tidak sabar dan tidak berayal dalam memberi hak kepada orang miskin yang tertindas. Jika Luk 18:17 dibaca sebagai keterangan dan bukan sebagai pertanyaan, perbedaan antara Siria dan Lukas itu agaknya bersangkutan dengan ditundanya Kedatangan Tuhan. Itu dibenarkan dengan menunjukkan kesabaran Tuhan. Keterangan yang serupa terdapat dalam 2Pe 3:9 dan Wah 6:9-11.
(0.84) (Luk 22:24) (jerusalem) Dengan bentuk yang berbeda Lukas menempatkan di sini perkataan-perkataan Yesus yang oleh Matius dan Markus ditempatkan sesudah permohonan yang diajukan anak-anak Zebedeus, Mat 20:25-28; Mar 10:42-45. Dalam konteks Lukas ini perkataan-perkataan Yesus itu memecahkan masalah-masalah yang timbul pada jemaat-jemaat Kristen sehubungan dengan siapa dalam sidang jemaat mesti menduduki tempat utama dan siapa yang mesti melayani, bdk Kis 6:1; 1Ko 11:17-19; Yak 2:2-4.
(0.84) (Luk 23:8) (jerusalem) Hanya Lukas menyajikan cerita ini. Barangkali Lukas mendapat informasi ini dari "Menahem yang diasuh bersama dengan raja-wilayah Herodes", Kis 13:1. Bukan hal yang luar biasa bahwa seorang pejabat Roma meminta nasehat pada orang lain, seperti di sini Pilatus meminta pendapat Herodes. Ada sementara ahli tafsir yang berpendapat bahwa cerita ini diciptakan oleh jemaat atas dasar Maz 2:1-2. Tetapi hal itu tidaklah mungkin. Ayat-ayat Mazmur itu terlalu kabur. Sebaliknya kejadian nyata menyebabkan jemaat mengetrapkan Maz 2:1-2 pada peristiwa itu, Kis 4:27.


TIP #11: Klik ikon untuk membuka halaman ramah cetak. [SEMUA]
dibuat dalam 0.25 detik
dipersembahkan oleh YLSA