Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 2181 - 2200 dari 4063 ayat untuk kita (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.19858408571429) (Mzm 45:1) (sh: Lagu bagi pernikahan raja. (Kamis, 18 Desember 1997))
Lagu bagi pernikahan raja.

Lagu bagi pernikahan raja.
Raja dalam Perjanjian Lama ialah seorang yang diurapi Allah. Pengurapan itu menunjukkan pilihan, perkenan, penetapan dan penyertaan Tuhan atas orang itu agar dapat memerintah dengan baik. Raja yang baik pasti dicintai rakyatnya. Apa pun yang dialami raja dihayati juga oleh rakyatnya. Tidak heran ketika raja melangsungkan perayaan pernikahannya, umat Israel turut bersenandung ria. Isi lagunya tidak saja mengungkapkan hal-hal indah tentang percintaan rajanya, tetapi juga mengungkapkan berbagai kekaguman terhadap sang raja.

Kristus raja teragung. Apa yang indah dalam dunia ini, nampak dalam diri-Mu. Yang Maha indah, Harta sorgawi, hanya Engkau, ya Tuhanku! Betapa tepat ungkapan dalam syair lagu "Tuhanku Yesus" itu (Kidung Jemaat 19:5). Hal-hal yang kita alami di dunia ini dalam pengaturan Tuhan menjadi ungkapan dari kebenaran kekal. Begitulah, raja yang baik menjadi cerminan tak sempurna dari Yesus Kristus sang Raja teragung. Apabila Kristus menjadi raja kehidupan kita, barulah seluruh segi hidup kita penuh dengan keindahan dan kesemarakan.

Renungkan: Sudahkah Allah memerintah rumah tanggaku?

Doa: Bapa dalam Yesus Kristus, tuntunlah kehidupan keluarga para pemimpin kami dalam era globalisasi penuh tantangan ini.

(0.19858408571429) (Mzm 49:1) (sh: Utamakan yang terutama. (Senin, 22 Desember 1997))
Utamakan yang terutama.

Utamakan yang terutama.
Siapakah yang benar-benar berhikmat dan berpengertian? Mereka adalah orang-orang yang tidak menggantungkan apalagi memegahkan hidupnya pada harta benda atau kekayaannya. Kekayaan memang memberikan berbagai kemudahan, tetapi apabila disalahperlakukan dapat menjadi penyebab kegelisahan. Berulangkali disebutkan bahwa harta, kemegahan, dan kemasyhuran tidak menjamin keselamatan pemiliknya. Harta kekayaan duniawi tidak dapat menebus perbudakan dan akibat dosa. Juga tidak merupakan modal kita ke surga.

Allah Penebus kita. Di pasar budak zaman dahulu, para budak harus ditebus untuk dimerdekakan. Karena itu seseorang harus membayarnya (ayat 8,9,16). Segala kekayaan tidak mungkin dapat menebus kita dari cengkeraman maut dan Iblis! Bila perhatian Anda terpusat pada soal harta, sekaranglah saatnya mencari Tuhan untuk memberikan arti hidup sejati. Tuhan Yesus meninggalkan kekayaan surgawi-Nya untuk mencari Anda. Sudahkah Anda meresponi Dia dengan benar?

Renungkan: Orang yang menjadikan hal-hal kekal sebagai bekal hidup utama, orang itu akan mampu mengatur hal-hal sementara dengan benar.

Doa: Mampukanku menyerahkan mamon dan mengutamakan-Mu.

(0.19858408571429) (Mzm 56:1) (sh: Kasihanilah aku, Ya Allah. (Kamis, 5 Maret 1998))
Kasihanilah aku, Ya Allah.

Kasihanilah aku, Ya Allah.
Alkitab mengingatkan bahwa mengandalkan pertolongan manusia adalah perbuatan sia-sia. Sebaliknya mengandalkan pertolongan Allah adalah tindakan yang tepat dan benar. Mazmur yang dilatarbelakangi kisah pelarian Daud ini memaparkan bahwa seluruh pengalaman gelap yang dialami karena tekanan dan ancaman Saul telah menimbulkan rasa takut dan cemas yang bertubi-tubi dalam dirinya. Dalam ketakberdayaan, manusia bisa saja mendapat perlakuan tidak manusiawi dari sesamanya. Permohonan "kasihanilah aku, ya Tuhan!" adalah satu-satunya pilihan bagi orang beriman karena tidak ada yang mengasihi kita seperti Allah.

Ketakutan yang wajar. Pengalaman Daud membuktikan bahwa takut yang dialaminya itu adalah wajar. Ketakutan yang dialaminya bukanlah gejala sakit jiwa, tetapi reaksi wajar yang akan muncul pada setiap orang yang berada dalam kondisi terancam. Rasa takut yang dialami Daud dapat juga dialami oleh semua orang, Hanya saja takut yang dialami Daud telah membuatnya mengenal benar kedalaman-kedalaman akar imannya.

Renungkan: Tidak mungkin kita mengerti apa arti percaya kecuali melalui pengalaman yang memaksa kita menghadapi fakta bahwa hanya Tuhan satu-satunya yang dapat dipercayai dan diharapkan.

(0.19858408571429) (Mzm 59:1) (sh: Dikepung orang jahat. (Rabu, 22 April 1998))
Dikepung orang jahat.

Dikepung orang jahat.
Pernahkah Anda menjadi korban iri hati, kebencian, fitnah, sumpah serapah bahkan kutuk? Dalam bagian ini kita melihat serangkaian panjang pengalaman derita Daud, saat melarikan diri dari pengepungan Saul. Ada empat hal terungkap: musuh yang licik, seruan pembebasan, Penolong yang pengasih dan puji-pujian yang berkelanjutan. Musuh yang licik itu mengepung dan menghadang bagaikan anjing-anjing yang mengepung tembok kota. Begitulah musuh! Berusaha membuat Anda dijerat, terpuruk dan harus berteriak minta tolong (bdk. Yoh. 10:10).

Penolong dan kidung pujian. Yahweh yang Mahakuasa bertahta. Ia memegang kendali, termasuk atas musuh. Ia pembela yang tak kenal suap. Bila sendirian, nilai Anda nol besar. Namun bila anda mengutamakan Dia, Anda menjadi mayoritas dan kuat. Jika Allah beserta atau di pihak Anda, siapakah lawan Anda? Anda menang dan menyanyikan kekuatan Allah, Benteng, Penolong dan Perlindungan itu! Karena Yesus Tuhan kita hidup, kita dapat bermadah ria sejak terbit matahari sampai ia terbenam tiap hari. Itulah tanda awal bahwa Anda sedang mencicipi zaman baru yang kelak akan didatangkan-Nya ke bumi ini sebagai kesempurnaan dari karya penyelamatan-Nya.

Doa: Berpihaklah kepada Umat-Mu yang terancam dan teraniaya.

(0.19858408571429) (Mzm 67:1) (sh: Mazmur Mesias. (Rabu, 29 April 1998))
Mazmur Mesias.

Mazmur Mesias.
Bacalah Mazmur ini sekali lagi. Singkat tapi padat. Mata kita semakin tercelik. Ini merupakan Mazmur Mesias atau Mazmur Milenium. Bukankah Doksologi dan ucapan Berkat Iman ada di dalamnya? (ayat 2, bdk. Bil. 6:24-25). Siapakah "jalan-Mu" itu, kalau bukan Kristus yang berkata "Akulah jalan" (Yoh. 14:6)? Siapakah yang memungkinkan kita beroleh keselamatan? Siapakah yang akan memerintah suku-suku bangsa sehingga mereka bersorak? (Bdk. Why. 7:9). Bukankah Dia yang memegang pemerintahan atas dunia? (Why. 11:15).

Segala ujung Bumi. Setiap manusia tinggal di ujung bumi. Pemazmur berharap kiranya setiap orang di segala ujung bumi takut akan Allah. Cocokkah ini dengan Amanat Agung Sang Mesias dalam Mat. 28:19-20? Memang ada fakta, kondisi dan kekacauan di planet bumi. Semakin maju dunia modern ini, justru semakin tercabik-cabik dalam masa globalisasi. Tetapi Kristen harus merindukan agar seluruh ujung bumi diberkati Allah melalui iman percaya mereka kepada Tuhan Yesus Kristus. Biarlah ujung bumi mendengar suara-Nya.

Renungkan: Jangan terpedaya oleh janji persatuan yang di luar Kristus. Hanya Dia yang memulihkan utuh dan mendamaikan kita, yang berporoskan damai dengan Allah.

(0.19858408571429) (Mzm 78:32) (sh: Kekerasan hati Israel. (Sabtu, 15 Agustus 1998))
Kekerasan hati Israel.

Kekerasan hati Israel.
Perbuatan ajaib Tuhan yang silih berganti, begitu mudah dilupakan oleh umat-Nya. Mereka bertobat dan ingat akan Tuhan hanya tatkala murka Tuhan membuat mereka mengalami berbagai kesulitan. Banyak di antara mereka yang terbunuh di padang belantara. Sesaat umat Israel sadar dan kembali menyembah Allah. Tuhan pun mengasihi dan mengampuni mereka. Perjalanan berpuluh tahun umat Israel di padang pasir itu, adalah cara Tuhan memberikan bangsa pilihan-Nya ini pelbagai pelajaran yang keras dan pahit. Melalui tindakan-tindakan-Nya, Tuhan mengajar dan menghajar mereka.

Tuhan tidak putus asa. Dosa tidak mengenal perbedaan zaman atau kebudayaan. Kecenderungan Israel mengecewakan hati Allah menggambarkan pula kehidupan kita. Banyak orang kini hilang pekerjaan dan memikul berbagai penderitaan, baik disebabkan oleh dosa-dosa mereka sendiri tetapi kebanyakan karena dosa-dosa pihak lain yang menggunakan kekuasaan dan jabatannya dalam dosa. Masihkah Tuhan mendengar doa-doa orang yang menderita? Menerima pertobatan kita? Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan mendengar seru doa kita. Jangan putus asa dan undur dari hadirat-Nya kapan pun.

Doa: Angkat dan ringankanlah tekanan tanganMu dari bangsa kami yang sedang menderita, ya Bapa di sorga. Berilah terang firman-Mu, supaya kami tak menyimpang ke jalan yang salah.

(0.19858408571429) (Mzm 80:1) (sh: Doa kepada Sang Gembala. (Rabu, 19 Agustus 1998))
Doa kepada Sang Gembala.

Doa kepada Sang Gembala.
Tuhan Allah adalah Gembala umat-Nya. Ia juga adalah pemelihara kebun anggur yaitu umat-Nya Israel (ay 2&9). Asaf mengenang dan mengingatkan Tuhan akan karya-karya penyelamatan-Nya dulu ketika membawa Israel keluar dari Mesir dan menjadikan mereka umat-Nya dan bangsa yang berdaulat. Doa ini pasti dipanjatkan dalam masa-masa saat Israel dihukum Tuhan melalui bangsa Asyur. Asaf berdoa agar Israel (Efraim, Benyamin, Manasye mewakili suku-suku Kerajaan Utara) dipulihkan Tuhan kembali.

Doa yang terlambat. Inti doa Asaf ini ialah memohon keselamatan bagi Israel. Artinya agar mereka diselamatkan dari kehancuran dan kepunahan. Bila kita membaca kitab nabi-nabi yang dipakai Tuhan memperingati Israel (Yesaya misalnya) jelas bahwa Allah telah memberi mereka undangan untuk bertobat. Namun semua undangan dan peringatan itu mereka anggap angin lalu. Meskipun tepat mengarahkan doa permohonan keselamatan kepada Tuhan, namun saat itu sudah terlambat. Firman Tuhan mengan-dung dua sisi: janji dan peringatan. Bila tidak kita gubris, kehan-curan pasti akan kita jelang.

Renungkan: Hiduplah terus dalam terang, sebab hidup dalam gelap hanya akan membuat orang binasa.

Doa: Kiranya Roh mengajar kami berdoa dan memohon sesuai kehendak-Mu. Amin.

(0.19858408571429) (Mzm 92:1) (sh: Syukur bagi Tuhan. (Jumat, 6 November 1998))
Syukur bagi Tuhan.

Syukur bagi Tuhan.
Menyanyikan syukur dan mazmur serta memberitakan kasih setia Allah dari pagi sampai malam wajib dilakukan setiap orang percaya. Inilah respons orang percaya terhadap inisiatif Allah yang menghadirkan sukacita dan damai sejahtera melalui pekerjaan-pekerjaan ajaib tangan-Nya. Apa yang telah Allah wujudkan adalah kesukaan yang memberikan kita kekuatan untuk mengatasi berbagai problema hidup, kedukaan, putus asa, ketakutan, kebimbangan, dlsb. Orang yang mengerti karya besar Allah dalam hidupnya tanpa dikomando, akan menaikkan puji-pujian terus-menerus kepada Allah.

Manfaat menyanyikan syukur dan mazmur bagi Tuhan. Disadari atau tidak sering orang menganggap seolah-olah kehidupan ini berjalan dengan sendirinya. Kebiasaan ini tanpa terasa telah menarik orang bersikap terhadap Allah tanpa penghayatan mengakui dan mensyukuri bahwa Tuhanlah sebenarnya yang memberi kesempatan kepada manusia untuk berusaha dan bekerja memenuhi kebutuhannya. Orang seperti itu tidak mengerti makna terdalam bersyukur dan bermazmur bagi Tuhan.

Renungkan: Bersyukur dan bermazmur bagi Tuhan merupakan suatu kewajiban orang percaya. Dengan memuji Tuhan kita belajar memikirkan fakta-fakta keagungan dan kebesaran Allah, dan melihat dalam diri kita terang kemuliaan-Nya.

(0.19858408571429) (Mzm 105:1) (sh: Sumber pujian (Senin, 29 Maret 1999))
Sumber pujian

Sumber pujian. Seringkali manusia kehabisan akal dan semangat memuji Tuhan. Yang ada justru menggerutu dan menggugat Tuhan, karena sulit menerima keadaan yang dialaminya, yang tidak sesuai dengan harapan. Sebenarnya tak ada alasan bagi umat Tuhan untuk tidak memuji Dia. Betapa tidak, perbuatan agung dan ajaib Allah di masa lampau telah membangunkan kesadaran umat manusia, bahwa Dialah Tuhan sejati. Selain itu pengalaman beriman yang ditampilkan oleh para pendahulu kita dalam arak-arakan orang beriman, merupakan rambu-rambu dan bukti kasih setia Tuhan. Karena itu seluruh karya keagungan-Nya merupakan sumber pujian utama umat manusia.

Umat yang memuji. Bersumber pada karya keagungan Allah maka layaklah bila pujian yang kita naikkan adalah pujian dalam pengertian dan kesadaran penuh. Bukan dalam kemabukan emosi yang bersumber pada kenikmatan syaraf dan indra tubuh kita sendiri. Iman yang mengerti bahwa Allah akbar, perbuatan-Nya ajaib, sifat-Nya kudus dan setia, penghukuman-Nya pasti, perjanjian-Nya kekal, mengalirkan pujian rohani yang benar.

Renungkan: Kesukaan dan kegembiraan dalam pujian itu pasti ada, tetapi sumbernya, suasananya dan tujuannya harus diarahkan pada Allah, Sang Sumber Pujian.

(0.19858408571429) (Mzm 107:1) (sh: Bersyukur kepada Tuhan (Jumat, 14 Mei 1999))
Bersyukur kepada Tuhan

Bersyukur kepada Tuhan. Dalam pasal ini pemazmur mempunyai misi khusus yaitu mengajak jemaat untuk bersyukur kepada Tuhan. Pemazmur meyakini bahwa bersyukur kepada Tuhan bukanlah hal yang dilakukan karena paksaan atau terpaksa, tetapi merupakan ungkapan yang tulus dari mereka yang telah ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan, dikenyangkan oleh kasih karunia Tuhan, dan dibebaskan-Nya dari belenggu.

Kebaikan Tuhan dalam segala-Nya. Kebaikan Tuhan dinyatakan di segala tempat (bangsa) dan situasi. Kebaikan Tuhan dirasakan oleh mereka yang dari Timur, Barat, Utara, dan Selatan. Di dalam kehidupan mereka yang di bawah kuasa yang menyesakkan; mereka yang di padang belantara; mereka yang tersesat; mereka yang dalam kegelapan dan kekelaman; bahkan mereka yang mendekati kematian; kebaikan Tuhan pun nyata. Kebaikan Tuhan berkuasa mengatasi permasalahan kita. Lebih dari itu, kebaikan Tuhan juga menolong kita untuk tidak tenggelam dalam kehidupan dosa dan kejahatan kita.

Renungkan: "Bersyukur kepada Tuhan, bersyukur kepada Tuhan, sebab Ia baik, bersyukur kepada Tuhan" (KJ. 299).

Doa: Ya, Tuhan Yesus kami sungguh bersyukur akan setiap kebaikan yang senantiasa Kau nyatakan dalam hidup kami.

(0.19858408571429) (Mzm 121:1) (sh: Keamanan yang sejati (Minggu, 24 November 2002))
Keamanan yang sejati

Keamanan yang sejati.
Mazmur ziarah kita hari ini berbicara mengenai jaminan keamanan hidup. Menurut mazmur ini, ada 2 kemungkinan. Pertama, mazmur ini dinyanyikan ketika bangsa Israel berziarah tahunan ke Yerusalem. Ayat 1-2 merupakan pertanyaan para musafir, dan ayat 3-8 merupakan jawaban para imam. Kedua, dinyanyikan ketika bangsa Israel pulang kembali ke tempatnya dari Yerusalem. Keduanya menyiratkan keinginan untuk mendapatkan keamanan dan berkat, keselamatan Israel.Jika "gunung-gunung" yang dimaksud terletak di Yehuda maka hal tersebut menyimbolkan bahaya, misalnya, perampokan. Pertanyaannya adalah, "Dari mana pertolongan itu akan datang?" Dari Allah yang menciptakan langit dan bumi. "Gunung" mengingatkan kita akan bukit-bukit pengorbanan penyembahan berhala. Maka, bisa jadi ketika pemazmur memandang ke gunung-gunung, ia membandingkannya dengan Allah yang tak pernah tidur (bdk. 1Raj. 18:27).

Jadi, iman kepada Allah didasarkan atas 3 hal: [1] Allah adalah pencipta dunia yang mengatur penuh segala sesuatu dengan kendali penuh (ayat 2), [2] Allah adalah "Penjaga Israel" (ayat 3), dan [3] Allah adalah Penjagamu (ayat 5), Allah adalah juga Allah atas pribadi-pribadi. Ia akan memelihara orang yang percaya kepada-Nya dari teriknya sinar mentari Palestina. Ia akan menjadi pelindung yang berkuasa (di sebelah tangan kanan), dan Ia akan memelihara kita dari bulan. "Bulan" waktu itu dikaitkan dengan takhayul mengenai penyakit. Allah akan melindungi dari segala yang jahat.

Renungkan:
"Keamanan" hanya ada di dalam pribadi Allah yang mengendalikan segala sesuatu. Bersandarlah kepada-Nya setiap waktu!

(0.19858408571429) (Mzm 122:1) (sh: [kosong] (Kamis, 2 September 1999))
[kosong]

Rumah Tuhan adalah pusat berkumpulnya umat di Yerusalem, di mana mereka beribadah kepada Allah yang hidup, yang memelihara dan menyelamatkan mereka. Di rumah Tuhan inilah mereka bersyukur karena ditegakkannya keadilan (ayat 5) dan berdoa bagi kesejahteraan umat (ayat 6-7). Kesejahteraan dan sentosa hanya akan dialami umat bila keadilan ditegakkan sesuai kebenaran-Nya. Walaupun terdiri dari berbagai suku, namun umat bersatu menyatakan syukur atas pemeliharaan Tuhan. Inilah gambaran Gereja Tuhan yang memancarkan kemuliaan-Nya. Bagaimana dengan Gereja kita saat ini?

Gereja kelak. Gereja yang akan datang adalah suatu komunitas Ilahi yang dikehendaki Allah menjadi suatu masyarakat, di mana batasan etnis, ras, dan golongan tidak lagi menjadi hambatan. Mereka bersama-sama menyembah Allah yang satu dan kudus dengan norma yang satu di dalam Yesus Kristus. Di sana kita akan bersama-sama dengan Dia yang kini duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Itulah komunitas Ilahi. Marilah kita bersama berdoa bagi kesejahteraan dan kedamaian umat Allah di tengah dunia agar bersatu untuk mewujudkan komunitas Ilahi yang berkenan kepada-Nya.

Doa: Bapa, peliharakanlah umat-Mu dalam menegakkan keadilan, sehingga umat-Mu mendapatkan kesejahteraan dan sentosa.

(0.19858408571429) (Mzm 135:1) (sh: Dasar pujian kepada Allah (Selasa, 14 September 1999))
Dasar pujian kepada Allah

Dasar pujian kepada Allah. Pemazmur menunjukkan beberapa alasan yang menjadi dasar pujian umat kepada Allah. Pertama, Allah yang berkarya adalah Allah yang berdaulat melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Kedua, Allah yang menyelamatkan adalah Allah yang telah mengalahkan banyak bangsa; membebaskan dan menyelamatkan umat dari perbudakan dan penjajahan. Ketiga, Allah yang Esa adalah Allah yang selalu memperlakukan umat-Nya dengan adil. Pemazmur melihat bahwa dengan tiga dasar pujian umat kepada Tuhan ini, menunjukkan bahwa tiada seorang pun dalam dunia ini yang memiliki kemampuan untuk menyelamatkan manusia. Keselamatan manusia seutuhnya dan sepenuhnya bergantung mutlak pada kedaulatan dan kemahakuasaan Tuhan. Hal ini membuktikan bahwa Allah kita benar dan hidup, tidak seperti berhala buatan manusia.

Mengumandangkan terus. Pengalaman kita bersama Allah yang benar dan hidup, akan menjadi pengalaman yang berarti bagi orang lain bila kita menyuarakannya kepada mereka. Berserulah bagi kemuliaan-Nya. Masih banyak orang yang hidup di dalam kebergantungannya kepada diri sendiri, benda-benda alam, patung, kekuatan roh, dlsb. Nyatakan bahwa Allah adalah satu-satunya yang patut dipuji dan ditinggikan.

(0.19858408571429) (Mzm 136:1) (sh: Kasih setia Allah (Rabu, 15 September 1999))
Kasih setia Allah

Kasih setia Allah. Berulang kali pemazmur menyatakan "bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya"; sebagai ungkapan bahwa segala sesuatu terjadi karena kasih setia-Nya yang menembus batas waktu, batas bangsa, dan batas alam. Tiada allah lain, seperti Allah kita yang Maha Kuasa, Maha Besar, dan Ajaib. Bagaimana respons kita menyaksikan dan mengalami kasih setia-Nya? Tak lain tak bukan, ungkapan syukur dari lubuk hati yang mengagungkan kebesaran-Nya. Dialah Allah semesta langit yang layak menerima segala pujian, hormat, dan kemuliaan. Terpujilah Allah!

Kasih setia Allah yang dinamis. Allah tidak pernah tinggal diam walau sejenak. Di dalam kasih setia-Nya, Allah menjadikan langit bumi serta segala isinya. Tak dibiarkan-Nya seluruh ciptaan tak terpelihara. Kepada umat-Nya pun dinyatakan-Nya kuasa pembebasan dari perbudakan. Allah tak pernah berhenti berkarya dan bertindak. Itu sebabnya umat-Nya tak pernah kekurangan dalam tangan pemeliharaan-Nya. Kasih setia Allah yang dinamis membuahkan karya-karya ajaib dalam kehidupan manusia, khususnya Kristen.

Renungkan: Semua yang Tuhan lakukan dalam perputaran waktu, termasuk kenyataan hidup sehari-hari, adalah wujud kasih setia Allah. Karenanya Ia patut menerima ungkapan syukur dan terima kasih kita.

(0.19858408571429) (Ams 8:14) (sh: Kuasa hikmat (Senin, 2 Agustus 1999))
Kuasa hikmat

Kuasa hikmat. Hikmat memimpin para raja memerintah dan para pembesar menetapkan keadilan. Hikmat membuat para pembesar, para bangsawan, dan semua hakim berkuasa. Tanpa hikmat, pemerintahan rapuh, keadilan diputarbalikkan, kuasa disalahgunakan. Itu sebabnya, banyak kita jumpai hal demikian dari generasi demi generasi. Sedikit sekali kita menemukan seorang pemimpin yang mau dipimpin dengan kuasa hikmat. Mereka cenderung memimpin dengan kuasa dan kemampuan dirinya sendiri, sehingga tidak menghasilkan rakyat yang makmur, adil, dan sejahtera; sebaliknya menimbulkan perpecahan, ketidakpuasan, rusaknya citra bangsa dan kemerosotan standar moral.

Jangan mengabaikan hikmat. Berbahagia orang yang tidak mengabaikan hikmat tetapi mencintainya, karena ia akan menjadi orang bijak dan hidupnya berkenan di hadapan Tuhan. Hikmat juga ada ketika Allah membentuk bumi dan segala isinya. Allah tidak pernah bertindak tanpa hikmat-Nya. Ia tidak pernah mengabaikannya. Raja Salomo memerintah dengan adil karena hikmat yang dari Allah ada di dalam hatinya (1Raj. 3:28). Daniel dapat mengartikan mimpi raja yang tidak berhasil diartikan oleh semua orang bijaksana di Babel, juga karena ada hikmat Allah.

Renungkan: Perkara besar dan ajaib terjadi melalui kita apabila mau dipimpin oleh hikmat Allah.

(0.19858408571429) (Pkh 3:16) (sh: Bergumul tentang keadilan. (Kamis, 28 Mei 1998))
Bergumul tentang keadilan.

Bergumul tentang keadilan.
Kenyataan dunia peradilan membuat kita cenderung menyimpulkan bahwa keadilan adalah sesuatu yang sangat relatif. Memang ada ukuran dalam bentuk hukum atau undang-undang. Tetapi dalam prakteknya seringkali keadilan dan ketidakadilan menjadi rancu. Mengapa? Karena justru di pengadilan keadilan bisa diputuskan tidak adil dan ketidakadilan bisa diputuskan adil.

Pengkhotbah tidak tawar hati. Ada pengadilan yang pasti adil tidak mungkin tidak adil, sebab Hakimnya ialah Allah sendiri. Keadilan itu bukan saja kelak akan diberlakukannya, bahkan sekarang pun Ia jalankan. Fakta kematian pantas menjadi peringatan akan pengadilan Allah itu.

Menggumuli soal penindasan. Dunia ini tidak mungkin maju bila orang-orangnya tidak bekerja. Sayangnya kerja yang merupakan panggilan terhormat dari Allah itu dinodai oleh berbagai hal. Oleh kerja yang dilandasi iri hati dan oleh penindasan. Kerja baru berarti dan mampu memberikan kebahagiaan bagi hidup bila dijalani dalam kehendak Tuhan. Karena fakta ketimpangan-ketimpangan itulah, pengkhotbah seolah pesimis mengatakan bahwa yang paling baik ialah orang mati atau orang yang tidak pernah dilahirkan.

Renungkan: Bahagia kita dalam Tuhan baru lengkap bila kita juga rindu agar orang lain pun bahagia menemukan hidup bermakna dalam Yesus Kristus.

(0.19858408571429) (Pkh 5:7) (sh: Sikap yang mendatangkan hukuman Allah (Minggu, 3 Oktober 2004))
Sikap yang mendatangkan hukuman Allah

Sikap yang mendatangkan hukuman Allah. Orang mudah mengucapkan sumpah dalam percakapan, pengadilan, janji setia, bahkan ada orang Kristen yang berani bersumpah demi nama Tuhan untuk menutupi kebohongannya atau memperoleh keinginannya.

Sebenarnya, sumpah yang mudah diucapkan berasal dari perkataan berlebihan seperti: ujaran "kotor", sombong, sembrono, fitnah, dll. Kata serupa ini tidak layak diucapkan oleh anak Tuhan sebab mendatangkan hukuman Tuhan (Mat. 12:36-37). Sumpah yang diucapkan dengan menyalahgunakan nama Tuhan demi kepentingan diri menyatakan sikap tidak menghormati Tuhan (Pkh. 5:1-3). Sikap ini dimulai dari hati yang tidak tertuju kepada-Nya (ayat 4:17). Pernahkah Anda membaca tanda peringatan "Awas! Ada anjing galak!" Tanda ini diberikan agar tamu yang berkunjung hati-hati saat masuk rumah itu sebab penghuni rumah memelihara seekor anjing. Cara aman untuk memasuki rumah itu adalah dengan berjalan di samping tuan rumah. Kita pun memerlukan peringatan serupa agar tidak menimbulkan dosa (ayat 5:5). Apabila kita sadar bahwa kita berjalan bersama dengan Tuhan maka kita akan menjadi lebih berhati-hati dengan sumpah, perkataan berlebihan dan semua tindakan (ayat 5:6).

Cara untuk menjaga perkataan dan tindakan kita memperkenan Tuhan adalah berjalan bersama Tuhan. Hiduplah dengan kesadaran penuh bahwa Tuhan melihat dan mengawasi perkataan dan perbuatan kita meskipun Ia tidak hadir secara fisik.

Ingat: Alasi tiap perkataan dan tindakan atas pertimbangan yang cermat.

(0.19858408571429) (Pkh 7:23) (sh: Di luar jangkauan manusia. (Senin, 15 Juni 1998))
Di luar jangkauan manusia.

Di luar jangkauan manusia.
Manusia banyak memiliki potensi. Tuhan sendiri menanamkan potensi-potensi itu sebagai bagian dari rencana-Nya menciptakan manusia menurut gambar-Nya sendiri. Dengan demikian kemampuan seni, kemampuan berpikir, kehidupan emosional dan sosial, berbagai keahlian kreatif dalam diri kita sedikit banyak mencerminkan keajaiban diri Allah sendiri. Namun manusia tetap ciptaan yang fana, apalagi dosa telah menodai dan menyimpangkan potensi-potensi itu ke hal-hal yang tidak benar. Bila demikian mungkinkah manusia mencapai hikmat sejati dengan upaya sendiri?

Mencari manusia jujur. Sulit memang mencari manusia yang benar, jujur, terpuji di hadapan Allah dan manusia. Pendapat pengkhotbah tentang perempuan (ayat 26) tentu dilandasi oleh pengamatan terhadap kenyataan seperti yang pernah dialami oleh Yusuf dengan istri Potifar, misalnya. Jadi tidak boleh dilihat sebagai kesimpulan umum. Ternyata bukan saja di antara perempuan sulit menemukan kebenaran, di antara pria pun hanya satu dari seribu. Kenyataan ini tidak usah membuat kita putus asa. Apa yang manusia tidak mungkin capai sendiri, tersedia di dalam karya penyelamatan Yesus Kristus.

Renungkan: Selama masalah dosa belum diselesaikan oleh Yesus, hati kita akan tetap lumpuh tak mampu beroleh hikmat.

Doa: Tuhan Yesus, berikan hikmat ilahiMu dalam hatiku

(0.19858408571429) (Pkh 9:13) (sh: Pilihan berhikmat (Minggu, 10 Oktober 2004))
Pilihan berhikmat

Pilihan berhikmat. Pemuda itu memiliki segalanya. Ayahnya seorang pemilik pabrik susu yang besar di Amerika dan waktu ia lulus sekolah, ayahnya memberi hadiah berdarma-wisata keliling dunia. Pada masa belianya itulah, ia menerima panggilan Tuhan untuk melayani-Nya. Untuk mempersiapkan dirinya, ia memutuskan untuk kuliah terlebih dulu di Univ. Yale, Amerika. Setelah tamat ia menetapkan hati untuk menjadi misionaris. Ayahnya dan beberapa perusahaan menawarkan pekerjaan dengan posisi yang bagus, tetapi semua ditolaknya. Dalam perjalannya menuju ladang misi, ia meninggal dunia karena sakit. Di Alkitabnya ditemukan tiga pernyataan yang mencerminkan sikapnya dalam mengikut Tuhan "Tidak goyah! Tidak ada pilihan lain! Tidak menyesal!"

Memilih bekerja di bidang rohani daripada bekerja dalam bidang umum dengan gaji besar sering dipandang oleh dunia tidak berhikmat. Perbedaan cara pandang ini disebabkan pandangan dunia tentang hikmat berbeda dengan pernyataan Alkitab (Ams. 1:7 ; 8:35). Hikmat menurut Alkitab lahir dari takut akan Tuhan, sementara hikmat dari dunia berasal dari pengetahuan manusia. Hidup takut akan Tuhan menuntun kita untuk dapat membedakan jalan kepada kebinasaan atau menuju hidup (ayat 10:2,12).

Setiap hari kita dihadapkan pada pilihan yang sulit yaitu melakukan pilihan berhikmat untuk hidup dalam kehendak-Nya atau hidup menurut hikmat diri sendiri dan hikmat dunia.

Renungkan: Memilih untuk melayani Tuhan terasa sulit jika kita tidak berfokus pada kehendak Tuhan dan lebih mendengarkan hikmat dunia.

(0.19858408571429) (Pkh 11:1) (sh: Falsafah hidup orang beriman. (Sabtu, 19 Juni 1998))
Falsafah hidup orang beriman.

Falsafah hidup orang beriman.
Orang beriman menyadari bahwa hidup ini adalah kasih karunia Allah semata. Ia telah menciptakan dan memelihara. Ia telah memberi Yesus Kristus, agar di dalam-Nya kita beroleh pengampunan dan jaminan hidup kekal. Jelasnya setiap orang beriman berhutang nyawa kepada Allah. Tak satu pun yang dimilikinya (kesehatan, harta, kesempatan, kerohanian, dlsb.) yang berasal dari kemampuannya sendiri. Karena itu wajarlah bila orang beriman menunjukkan sikap hidup bersyukur kepada Allah dan bermurah hati kepada sesamanya.

Menikmati hidup dalam Tuhan. Hidup ini bisa dijalani dalam dua macam sikap. Pertama, sikap berpusatkan manusia, yang akan menghasilkan sikap pesimis atau sikap keras dalam melihat hidup yang penuh berbagai masalah. Kedua, sikap yang berpusatkan Allah, yang menghasilkan sikap optimis dan penuh syukur, yang memandang bahwa anugerah Allah membuat hidup sarat dengan hal indah. Akibatnya, seperti halnya tiap pagi kita menyongsong fajar baru dengan penuh semangat, demikianlah orang beriman menyongsong kejutan-kejutan anugerah Allah setiap hari.

Renungkan: Karena hidup ada di tangan Tuhan, tangan kita dapat bekerja dan membuat berbagai karya nyata dalam kuat kuasa-Nya.



TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.25 detik
dipersembahkan oleh YLSA