Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 2281 - 2300 dari 3748 ayat untuk Ialah (0.006 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.25238480606061) (Hab 2:20) (jerusalem: baitNya yang kudus) Ialah bait Allah di Yerusalem, tetapi terlebih istana sorgawi. Dari situ Allah berangkat, Hab 3:3 dst
(0.25238480606061) (Zef 1:7) (jerusalem: hari TUHAN) Bdk Ams 5:18+
(0.25238480606061) (Zef 1:9) (jerusalem: menghukum) Harafiah: mengunjungi, Bdk Wis 3:7+; Kej 3:16+
(0.25238480606061) (Hag 2:6) (jerusalem) Menurut pandangan nabi Hagai, satu-satunya yang membimbing sejarah ialah Tuhan. Ketika nabi menubuatkan "hari Tuhan", Ams 5:18+; Ams 8:9+, yang membuka zaman baru, dunia sementara tenang dan tenteram, diperintah raja Darius. Goncangan dunia semesta yang tidak lama lagi akan terjadi, dan dibangunkannya bait Allah yang baru menjadi pratanda zaman kebahagiaan, zaman Mesias.
(0.25238480606061) (Za 1:1) (jerusalem)

ZAKHARIA

Kitab Zakharia terdiri dari dua bagian yang jelas berbeda: Za 1-8 dan 9-14. Sesudah pendahuluan yang bertanggalkan bulan Oktober-Nopember thn. 520, jadi dua bulan sesudah nubuat pertama nabi Hagai, kitab Zakharia mengisahkan delapan penglihatan nabi yang terjadi pada bulan Pebruari thn. 519, Za 1:7-6:8. Lalu menyusul cerita mengenai pemahkotaan simbolis Zerubabel (Nama Zerubabel diganti para penyadur kitab dengan nama imam besar Yosua sesudah pudar harapan yang diletakkan pada diri Zerubabel dan sesudah kaum imam memperoleh seluruh kekuasaan), Za 6:9-15. Bab 7 melayangkan pandangan ke masa lampau bangsa Israel, sedangkan bab 8 membicarakan keselamatan yang akan datang di zaman Mesias. Kedua nubuat ini, Za 7-8, bertitik-tolak dari sebuah persoalan mengenai puasa yang diajukan pada bulan Nopember thn. 518.

Bagian pertama kitab Za 1-8, yang teliti ditanggalkan dan yang pemikirannya tetap sama, pasti berasal dari nabi Zakharia sendiri. Namun demikian di dalamnya terdapat bekas-bekas penyaduran, entah nabi sendiri entah oleh nabi sendiri entah oleh murid-murid nya. Misalnya nubuat mengenai bangsa-bangsa lain, Za 8:20-23, ditambah pada Za 8:18-19 yang sebenarnya merupakan kata penutup bagian pertama kitab.

Sebagaimana Hagai demikianpun nabi Zakharia memusatkan perhatiannya pada pembangunan Bait Suci. Namun perhatiannya lebih luas, sebab mencakup pembangunan rohani seluruh bangsa. Zakharia mengemukakan tuntutan-tuntutan di bidang kesusilaan dan ketahiran. Pengharapan akan akhir zaman juga lebih tampak. Pembangunan rohani bangsa harus memulai sebuah zaman kebahagiaan. Dalam zaman itu kaum imam, yang dalam kitab ini diwakili Yosua, akan memperoleh kemuliaan, Za 3:1-7. Akan tetapi pemerintahan akan berada di tangan" Sang Tunas", Za 3:8. Istilah ini adalah gelar Mesias. Dalam Za 6:12 istilah ini diterapkan pada diri Zerubabel. Kedua orang yang diurapi, Za 4:14, akan memerintah dalam permufakatan sempurna, Za 6:13. Dengan cara demikian Zakharia menghidupkan kembali pengharapan akan Mesias-Raja dari zaman dahulu. Tetapi ia menggabungkan dengannya pandangan Yehezkiel mengenai peranan para imam di masa depan. Pengaruh Yehezkiel sangat terasa dalam kitab Zakharia, a.l. dalam disukai penglihatan, dalam kecenderungannya ke apokaliptik, dalam perhatian yang diberikan kepada soal tahir dan najis. Ciri-ciri ini beserta peranan yang dipegang malaikat- malaikat dalam kitab Zakharia menyiapkan kitab Daniel.

Bagian kedua kitab Za 9-14, yang mempunyai judul tersendiri, Za 9:1, berlainan sama sekali dari bagian pertama. Bagian ini terdiri dari beberapa bagian yang tidak bertanggal dan tidak disebut nama pengarangnya. Dalam bagian kedua ini tidak ada sepatah katapun mengenai Zakharia, Yosua, Zerubabel maupun mengenai pembangunan Bait Suci. Gaya bahasa bagian ini berlainan dan sering memanfaatkan kitab-kitab terdahulu, terutama kitab Yeremia dan Yehezkiel. Latar belakang historis bagian ini bukan latar belakang bagian pertama. Asyur dan Mesir menjadi lambang segala penindas.

Bagian kedua ini mungkin sekali dikarang menjelang akhir abad ke-4 seb. Mas., sesudah Aleksander Agung merebut daerah Palestina. Walaupun baru-baru ini ahli Kitab sekali lagi berusaha membuktikan, bahwa bagian kedua kitab Zakharia merupakan sebuah kesatuan, namun harus disetujui, bahwa bagian ini terdiri dari sejumlah bagian yang berbeda-beda satu sama lain. Ada dua bagian yang masing- masing mempunyai judulnya sendiri, yaitu 9-11 dan 12-14. Bagian pertama seluruhnya berupa sajak. Hampir seluruh bagian kedua ditulis dalam prosa. Berhubungan dengan itu para ahli Kitab Suci berbicara mengenai Zakharia kedua dan ketiga (Deutero dan Trito-Zakharia). Tetapi sebenarnya kedua bagian ini merupakan dua kumpulan yang majemuk. Bagian pertama, Za 9-11, mungkin memanfaatkan sajak-sajak kuno yang diciptakan di zaman sebelum perbuangan ke Babel. Sulit ditentukan peristiwa-peristiwa mana yang tersinggung. Usaha menghubungkan Za 9:1-8 dengan kemenangan Aleksander nampaknya paling berdasar. Bagian kedua, Za 12-14, dengan istilah yang lazim dalam apokaliptik menggambarkan percobaan-percobaan dan kemuliaan yang akan dialami Yerusalem menjelang akhir zaman. Tetapi nada eskatologis muncul juga dalam bagian pertama tadi, Za 9-11. Beberapa tema tertentu tampil dalam kedua bagian kitab Zakharia itu, Za 9-14, seperti mis. tema mengenai "para gembala" umat, Za 10:2-3; 11:4-14; 13:7-9.

Bagian kedua kitab Zakharia penting terutama karena ajarannya tentang Mesias, walaupun ajaran itu kurang seragam: wangsa Daud akan dipulihkan, 12 passim; seorang raja yang rendah hati dan suka damai diharapkan, Za 9:9-10; ada nubuat yang tidak jelas artinya mengenai seorang "yang ditikam", Za 12;10; dinantikan suatu teokrasi yang disatu pihak tidak segan menjalankan peperangan, Za 10:3- 11:3, dan di lain pihak berpusatkan ibadat, 14, sebagaimana yang diharapkan nabi Yehezkiel. Ciri-ciri Mesias yang dikemukakan Zakharia ini bersatu-padu dalam diri Kristus. Perjanjian Baru sering mengutip bagian kedua kitab Zakharia atau setidak-tidaknya menyinggungnya, mis, Mat 21:4-5; 27:9(Zakharia disatukan dengan Yeremia); Za 26:31=Mrk 14:27; Yoh 19:37.

(0.25238480606061) (Za 4:10) (jerusalem: peristiwa-peristiwa yang kecil) Ialah peletakan batu dasar bait Allah oleh Zerubabel yang juga akan menyelesaikan pembangunan bait Allah dengan meletakkan batu yang disebut dalam Zak 4:7
(0.25238480606061) (Za 5:2) (jerusalem: Berkatilah ia) Yang berkata ialah "malaikat yang berbicara dengan aku" itu, Zak 4:1,5; 5:5
(0.25238480606061) (Za 6:8) (jerusalem: rohKu) Allah sendiri sedang berbicara
(0.25238480606061) (Za 9:7) (jerusalem: darah) Artinya: daging yang darahnya masih di dalam. Makanan itu haram menurut hukum Yahudi. Bdk Ima 1:5+
(0.25238480606061) (Za 9:15) (jerusalem: minum darah) Begitulah menurut beberapa naskah terjemahan Yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis; minum, beramai (seolah-olah oleh karena air anggur). Kalau demikian "ramai" itu ialah ramainya banyak orang-orang yang dibandingkan dengan ramainya suatu kawanan ternak, bdk Mik 2:12; Yeh 36:36-38.
(0.25238480606061) (Za 10:2) (jerusalem: terafim) Dalam 1Sa 15:23 juga disebutkan bersama-sama tenungan dan terafim, 1Sa 15:22+. Di sini terafim itu ialah alat tenung, bdk Yeh 21:21; Mal 3:5 memberitahukan bahwa di masa sesudah pembuangan masih ada tukang sihir, bdk Ima 19:31; 20:6.
(0.25238480606061) (Za 11:8) (jerusalem: aku melenyapkan ketiga gembala) Jika ketiga raja ini bukanlah raja-raja bersalah yang disebut dalam Zak 11:6+, maka nabi barangkali berpikir kepada tiga imam besar berturut-turut yang oleh Tuhan melalui nabiNya dipecat. Habis masa pembuangan jemaat Yahudi memang diperintah oleh imam-imam besar. Adapun "satu bulan" itu ialah masa keselamatan yang tidak dimanfaatkan oleh umat.
(0.25238480606061) (Mal 1:1) (jerusalem)

MALEAKHI

Kitab "Maleakhi" dulunya barangkali sebuah buku tanpa nama. Kata Maleakhi berarti "UtusanKu" yang agaknya diambil dari Mal 3:1. Kitab Maleakhi terdiri dari 6 bagian kecil yang semua sama susunanya: Yahwe atau nabiNya mengemukakan sebuah kebenaran yang dikemukakan diperbincangkan oleh rakyat atau para imam. Kemudian kebenaran itu diuraikan dalam suatu wejangan yang berisikan ancaman- ancaman dan janji-janji mengenai keselamatan. Kitab Maleakhi menguraikan dua tema pokok: kesalahan-kesalahan para imam dan umat dalam ibadat, Mal 1:6-2:9 dan 3:6-12; masalah kekejian perkawinan campur dan perceraian, Mal 2:10-16. Nabi menubuatkan Hari Tuhan. Pada Hari itu para imam akan disucikan, para penjahat akan dimusnahkan dan orang-orang benar akan memperoleh kemenangan, 3:1-5; 3:13-4:3. Ayat 4:4-6 dan mungkin juga Mal 2:11b-13a merupakan tambahan.

Tanggal penyusunan kitab Maleakhi dapat ditentukan berdasarkan isi kitab. Kitab Maleakhi disusun sesudah dipulihkannya ibadat dalam Bait Suci yang sudah dibangun kembali, thn. 515, dan sebelum Nehemia mengeluarkan larangan mengenai perkawinan campur, thn. 445. Barangkali kitab Maleakhi disusun tidak lama sebelum thn. 445 ini. Di masa itu hilanglah sudah semangat yang dikobarkan nabi Hagai dan Zakharia. Jemaat tidak bercita-cita luhur lagi dan acuh-tak-acuh. Dengan berpedomankan kitab Ulangan dan juga Yehezkiel nabi menegaskan, bahwa berbahayalah meremehkan Allah yang menuntut agar hati umatNya beragama dan suci- murni. Ia menantikan kedatangan Malaikat Perjanjian, yang disipakan oleh seorang utusan, Mal 3:1, yang menurut Mat 11:10 bdk Luk 7:27 dan Mrk 1:2, tidak lain kecuali Yohanes Pembaptis. Peristis Mesias. Di zaman Mesias tata susila akan ditegakkan, Mal 3:5, dan ibadat dipulihkan, Mal 3:4 yang akan memuncak dalam korban sempurna yang akan dipersembahkan kepada Allah oleh segala bangsa, Mal 1:11.

(0.25238480606061) (Mal 1:12) (jerusalem: menajiskannya) Aselinya kiranya tertulis: menajiskan Aku. tetapi ini dianggap kurang pantas sehubungan dengan Allah oleh para ahli Kitab Yahudi. Karenanya mereka merubah teksnya, sehingga yang dinajiskan ialah meja Tuhan (mezbah). Demikianpun terjadi dalam Mal 1:13, di mana "menyusahkan Aku" (terjemahan Indonesia: menyusahkannya. Sebuah contoh lain saduran semacam itu terdapat dalam Zak 2:8 (biji mataNya).
(0.25238480606061) (Mat 5:18) (jerusalem: Sesungguhnya) Kata ini menterjemahkan kata Ibrani "Amen", Maz 41:13; Maz 72:19; Maz 106:48; Rom 1:25+. Yesus membuka ucapan-ucapan tertentu dengan kata itu untuk menonjolkan kewibawaan ucapan ucapanNya, Mat 6:2,5,16 dll, Mat 11:11 dll
(0.25238480606061) (Mat 5:22) (jerusalem: Kafir) Kata ini menterjemahkan kata "rakka", sebuah kata Aram/Ibrani yang diambil Matius dari tradisi. Artinya: "kepala angin", "kurang akal"
(0.25238480606061) (Mat 10:12) (jerusalem: salam) Ialah selamat sejahtera yang diharapkan bagi mereka yang diberi salam. Salam itu dipikirkan, Mat 10:13, sebagai sesuatu yang berdiri sendiri dan tidak dapat sia-sia saja; maka salam itu kembali kepada orang yang memberinya, kalau tidak dapat terlaksana.
(0.25238480606061) (Mat 12:24) (jerusalem: Beelzebul) Beelzebul aslinya seorang dewa Kanaan dan nama itu berarti: "Pangeran Baal" (dan bukan: Baal Pupuk, seperti dahulu sering dikatakan). Kemudian berdasarkan arti nama itu agama Yahudi menjadikan Baal "pangeran" (penghulu) setan". Ejaan nama itu sebagai "Beelzebub" (terjemahan Siria dan Vlg) merupakan sebuah sindiran yang menghina (bdk 2Ra 1-2 dst), sebab artinya ialah: Baal Lalat.
(0.25238480606061) (Mat 12:38) (jerusalem: suatu tanda) ialah sebuah mujizat yang menyatakan dan membenarkan wewenang yang dianggap sebagai hak oleh Yesus, bdk Yes 7:11 dst; Luk 1:18+; Yoh 2:11+. Yesus menolak memberikan sebuah tanda, kecuali kebangkitanNya, yang merupakan tanda memutuskan dan yang di sini secara samar-samar dinubuatkan.
(0.25238480606061) (Mat 13:12) (jerusalem) Orang yang sikap hatinya baik akan memperoleh penyempurnaan Perjanjian Baru, bdk Mat 5:17,20, kecuali apa yang sudah mereka peroleh melalui Perjanjian Lama, sedangkan orang yang sikap hatinya tidak baik akan kehilangan apa yang mereka miliki, ialah hukum Yahudi yang pada dirinya akan menjadi usang.


TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA