| (0.81385692372881) | (Yoh 3:22) | (sh: Dari Yohanes Pembaptis beralih kepada Yesus (Jumat, 01 Januari 1999)) Dari Yohanes Pembaptis beralih kepada YesusDari Yohanes Pembaptis beralih kepada Yesus. Kuasa mengubahkan air jadi anggur di Kana dan penyucian Bait Allah di Yerusalem (Yoh. 2) sudah pasti mengundang perhatian orang banyak terhadap Yesus. Sekarang, ditemukan bahwa Yesus melakukan pembaptisan (ayat Orang+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">22, 26) dan "semua orang pergi kepada-Nya" (ayat 26). Padahal, sebelumnya banyak orang yang terpikat pada Yohanes. Apa reaksi Yohanes? Antara Yohanes dan Yesus. Reaksi Yohanes mengagumkan. Dia tidak merasa tersaingi, apalagi iri hati. Yohanes tahu posisinya dan berhasil menempatkan Yesus pada posisi yang sesungguhnya. Dibandingkan dengan Yesus: (a) Yesus adalah Mesias, sedang dia bukan (ayat 28); (b) Yesus pemimpin, sedangkan dia pengikut/pendamping (ayat 29); (c) Yesus datang dari atas, sedangkan dia dari bumi (ayat 31). Yohanes berkesimpulan bahwa Yesus harus makin besar, sedangkan dia harus makin kecil (ayat 30). Reaksi Yohanes juga tidak merasa rendah diri, karena baik Yesus maupun dirinya sendiri bersama-sama diutus Allah (ayat 34). Renungkan: Di mana posisi kita dan posisi Yesus saat ini? Jika di tahun yang silam posisi kita ternyata lebih tinggi dari Yesus, di tahun yang baru ini posisi tersebut perlu di putar balik. Sepanjang tahun ini kita boleh berharap akan penyertaan Dia yang semakin jelas. Doa: Tuhan Yesus, kami ingin Engkau yang ada di depan kami. | 
| (0.81385692372881) | (Yoh 6:25) | (sh: Kepuasan yang sesungguhnya (Senin, 11 Januari 1999)) Kepuasan yang sesungguhnyaKepuasan yang sesungguhnya. Kebaktian Kebangunan Rohani lebih disukai daripada pembinaan-pembinaan rohani mendalam dan serius. Adakah kegiatan kebangunan rohani tersebut dilanjutkan dengan keseriusan membina diri bertumbuh dalam iman percaya? Orang banyak di masa Tuhan juga demikian. Mereka mencari Tuhan bukan supaya mereka tumbuh dalam pengenalan yang benar, yaitu meyakini bahwa Tuhan Yesus adalah yang diutus Allah, Mesias yang hidup. Pertemuan dengan Tuhan dalam kelompok besar tidak membawa mereka pada kesadaran melakukan kehendak Allah. Rasa lapar dan haus yang terus-menerus dirasakan adalah karena mereka tidak datang pada Roti Hidup yang sesungguhnya, Tuhan Yesus Kristus (35) Jaminan keselamatan. Firman yang telah membuat kita percaya kepada Kristus adalah kebenaran yang sesungguhnya. Rintangan, hambatan, kesulitan dalam hidup dari berbagai pihak sepatutnya tidak meluluhkan iman percaya kita. Kita adalah orang-orang pilihan Allah, anak-anak Allah yang meyakini bahwa di dalam Kristus ada kehidupan kekal dan jaminan keselamatan. Renungkan: Tanyakan kepada diri Anda, sudahkan iman percaya kepada Yesus Kristus itu membawa Anda mengalami kepuasan yang sesungguhnya? | 
| (0.81385692372881) | (Yoh 8:12) | (sh: Terang dunia (Selasa, 19 Januari 1999)) Terang duniaTerang dunia. Kebanyakan orang telah mengenal arti kata "terang." Tanpa "terang" manusia tidak dapat melakukan aktivitas hidupnya. Para petani menggarap sawahnya dari matahari terbit sampai matahari terbenam, dlsb. Namun "Terang" yang disampaikan disini, bukan terang lampu, bukan terang matahari, dan bukan pula terang bulan tetapi "Terang Dunia." Terang itulah yang akan diam di dalam hati manusia. Itu berarti bahwa orang tersebut tidak akan melakukan hal-hal yang berhubungan dengan kegelapan, seperti menyeleweng, menipu, mencuri, membunuh, dll. Tuhan Yesus bukan dari dunia. Ia menegaskan hal itu kepada orang banyak, yang sedang mendengarkan-Nya. Dalam keberadaan-Nya sebagai Manusia Sejati, Dia tetap memiliki keunikan karena tidak berasal dari dunia ini, sehingga Dia tidak akan mati karena dosa. Kekekalan-Nya membuktikan pada dunia bahwa Ia adalah Terang Dunia yang akan tetap menerangi dunia. Keyakinan ini harus menjadi dasar keyakinan Kristen. Dengan demikian, kita telah memiliki Tuhan yang hidup kekal dan yang dapat mendengar keluh kesah kita, serta yang dapat memberikan pertolongan tepat pada waktu-Nya. Doa: Ya Tuhan jadilah terang dalam hatiku, supaya aku dapat berjalan dalam terang hidup itu. | 
| (0.81385692372881) | (Yoh 9:24) | (sh: Si buta melihat (Senin, 25 Januari 1999)) Si buta melihatSi buta melihat. Ketika si buta dibuka matanya oleh Sang Pencipta, ia bersaksi "aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat." Tetapi ketika ditanya proses kesembuhannya, ia mengatakan bahwa mereka tidak akan mau mendengar penjelasannya. Karena itu, ketika ditanya oleh mereka tentang mukjizat yang dialaminya, ia menegaskan bahwa hanya seorang yang berasal dari Allah yang berkuasa memelekkan mata orang yang lahir buta. Orang itu melihat kebenaran, namun Tuhan Yesus mengatakan mereka buta. Sebaliknya, si buta yang dibukakan matanya, mampu melihat kebenaran yang sejati di dalam Dia. Yang melihat si Buta. Tuhan Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai Anak Manusia, yang membuka mata buta dan yang menghakimi mereka yang menganggap diri melihat, tetapi sebenarnya mereka "buta." Mata yang dibukakan hingga dapat melihat terang adalah karya ilahi. Tak seorang pun dapat melihat kebenaran melalui Taurat Musa dengan usahanya sendiri. "Mata buta yang terbuka adalah mukjizat Tuhan, Sang Pemberi Hukum, yang berkenan membukakan diri-Nya untuk dilihat si buta." Apa yang dimengerti orang Farisi tentang "buta" dan "melihat" adalah dalam pengertian hurufiah, sedangkan yang dimaksudkan Tuhan Yesus adalah makna rohani. | 
| (0.81385692372881) | (Yoh 10:1) | (sh: Gembala vs pencuri (Sabtu, 18 Februari 2006)) Gembala vs pencuriJudul: Gembala vs pencuri Yehezkiel pernah menyampaikan khotbah keras yang menuding para pemimpin Israel sebagai gembala jahat karena berlaku zalim, bukan menjadi pelindung umat Tuhan (Yeh. 34:1-31). Pada saat itu, Allah menjanjikan akan membangkitkan gembala yang baik dari keturunan Daud yang akan menyelamatkan dan memelihara domba-domba Allah dari kejahatan para pemimpin mereka (ayat 23-24). 
Tuhan Yesus adalah gembala yang baik itu. Dia datang kepada milik 
    kepunyaan-Nya untuk melindungi dan memelihara mereka. Tuhan Yesus 
    menjanjikan hidup yang berkelimpahan kepada setiap domba-Nya ( Dengan menyebut diri gembala yang baik, Yesus mengklaim keilahian untuk diri-Nya. Dialah Sang Mesias, melalui siapa penyelamatan dan pemeliharaan Allah menjadi kenyataan. Oleh karena itu, Ia mengundang Anda untuk menjadi bagian dari kawanan domba-Nya. Sudahkan Anda menerima panggilan-Nya itu? Responsku: _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ | 
| (0.81385692372881) | (Yoh 12:1) | (sh: Pelayanan yang tertuju kepada diri sendiri (Rabu, 24 Februari 1999)) Pelayanan yang tertuju kepada diri sendiriPelayanan yang tertuju kepada diri sendiri. Pada masa itu tidak semua orang dapat menggunakan minyak wangi apalagi membelinya. Selain mahal, biasanya minyak itu hanya digunakan untuk mengurapi kepala raja. Namun Maria menggunakannya untuk membasuh kaki Yesus. Perbuatan Maria ini tentunya menimbulkan pertanyaan banyak orang yang hadir saat itu, terutama Yudas Iskariot. Yudas lebih mempertimbangkan keuntungan yang akan didapat bila minyak narwastu itu dijual demi kepentingan orang miskin. Murnikah keinginan Yudas? Sayang sekali, sebab motivasinya hanyalah untuk menumpuk keuntungan. Pelayanan Yudas lebih tertuju kepada kepentingan diri sendiri. Pelayanan yang tertuju kepada Tuhan. Maria memahami bahwa perbuatannya ini pasti mengundang pertentangan. Namun tujuannya hanya satu yaitu melayani Yesus. Maria tidak mempedulikan reaksi negatif Yudas terhadap perbuatannya, dia tetap melayani Yesus. Maria dan Yudas sama-sama melayani Tuhan. Pelayanan yang satu tertuju kepada Tuhan, yang satu tertuju kepada dirinya sendiri. Bagaimana dengan pelayanan kita? Doa: Murnikanlah pelayanan kami Tuhan, agar tertuju hanya untuk kemuliaan-Mu. | 
| (0.81385692372881) | (Yoh 12:20) | (sh: Semua datang kepada-Nya (Jumat, 26 Februari 1999)) Semua datang kepada-NyaSemua datang kepada-Nya. Kehadiran orang-orang Yunani, yang semula menolak Yesus, ternyata tidak mengganggu sukacita dan kegirangan yang telah tercipta. Bahkan para murid yang biasanya emosional, kali ini bersikap wajar. Justru kedatangan mereka melihat Yesus dan kemudian bergabung bersama-sama orang Yahudi yang juga percaya kepada Kristus, dianggap Yesus Kristus sebagai waktu yang paling tepat untuk mengabarkan berita kematian-Nya. Ketika semuanya datang kepada-Nya, ketika itu pula semua terlibat mendengarkan berita penggenapan rencana Allah dalam diri-Nya. Waktunya sudah dekat. Mengapa Yesus tidak gentar menghadapi kematian-Nya meski Ia tahu bahwa waktunya sudah dekat? Pertama, Yesus mempercayakan diri kepada Allah dan menyadari bahwa tujuan kematian-Nya adalah untuk kepentingan keselamatan umat manusia (27). Kedua, melalui kematian-Nya hubungan manusia dan Allah dipulihkan. Peristiwa inilah yang nantinya akan menjadi puncak perwujudan rencana agung Allah. Renungkan: Persiapkan diri Anda menyongsong waktu-Nya! Doa: Tuhan, berikanlah kami kekuatan untuk selalu bergantung dan percaya kepada-Mu, walaupun kami berada dalam ketakutan dan situasi yang tidak pasti. | 
| (0.81385692372881) | (Yoh 13:31) | (sh: Pesan di akhir pelayanan Yesus (Selasa, 02 Maret 1999)) Pesan di akhir pelayanan YesusPesan di akhir pelayanan Yesus. Masa pelayanan Tuhan Yesus di dunia akan segera berakhir. Pesan terakhir yang diberikan-Nya kepada murid-murid-Nya, yaitu agar mereka saling mengasihi. Tuhan Yesus sudah menjadi teladan bagi mereka, karena Ia telah terlebih dahulu mengasihi mereka. Kasih inilah yang menjadi ciri khas orang percaya, yaitu murid-murid Kristus, supaya orang lain yang melihatnya percaya bahwa kita adalah murid-murid-Nya. Sudahkah kasih menjadi ciri khas dalam Gereja Anda? Jaminan Kelak. Tuhan Yesus menyatakan bahwa ke tempat Dia akan pergi sekarang ini tidak dapat diikuti oleh siapa pun. Namun kelak ada jaminan bahwa kita akan mengikuti-Nya. Kepergian Tuhan Yesus ke sorga memiliki misi khusus; dan ini merupakan bagian dari penggenapan rencana keselamatan Allah yang sempurna. Harapan dan tekad Petrus yang kita pelajari dalam ayat ini, mungkin merupakan harapan dan tekad kita juga, di mana kelak kita pun akan dapat bersama-sama Yesus untuk selama-lamanya; bertemu muka dengan muka. Namun, sesungguhnya ada jaminan yang pasti bahwa selama kita, orang percaya masih hidup di dunia, kita pun mengalami persekutuan dengan Dia dalam roh dan kebenaran; dan kelak kita akan bertemu muka dengan muka dengan Dia selamanya di sorga. | 
| (0.81385692372881) | (Yoh 16:1) | (sh: Saksi kebenaran (Senin, 08 Maret 1999)) Saksi kebenaranSaksi kebenaran. Sesuai fungsinya, seorang saksi dituntut untuk jujur dalam menyatakan apa yang diketahui sesuai kebenarannya. Menjalani tugas sebagai saksi bukanlah hal mudah, karena, pertama, saksi harus mempertanggungjawabkan kebenaran yang disaksikan; kedua, saksi harus siap menanggung risiko ditentang dan dibenci. Namun, demi keselamatan diri, sering orang menolak menjadi saksi kebenaran. Akibatnya, banyak saksi-saksi palsu yang muncul menyatakan kebenaran palsu pula. Sebagai orang percaya sebenarnya yang kita lakukan setiap hari haruslah menyaksikan kebenaran itu. Roh Kudus, yakni Roh Kebenaran itu akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran. Tidak sendiri. Dalam menjalankan tugas sebagai saksi-Nya, kita tidak sendiri. Roh kudus memimpin kita dalam pengenalan akan kebenaran yang perlu kita miliki (13) dan bekerja serta mencelikkan mata rohani setiap orang yang belum mengenal kebenaran (8-11). Untuk itu, bukan hanya semangat dan keberanian saja yang kita butuhkan untuk menjadi saksi-Nya, tetapi juga disiplin belajar firman Tuhan dan terus berusaha meningkatkannya dalam kehidupan setiap hari merupakan hal yang mutlak bagi setiap saksi-Nya Doa: Ku rindu hidupku Kau pakai untuk memuliakan-Mu, karena Roh Kebenaran-Mu yang memampukanku. | 
| (0.81385692372881) | (Yoh 19:38) | (sh: Yusuf Arimatea (Sabtu, 3 April 1999)) Yusuf ArimateaYusuf Arimatea. Ia mencintai Yesus, tetapi tidak berani berterus terang, sebab mengaku murid Yesus dalam situasi saat itu penuh risiko. Tetapi, tiba-tiba ia menjadi berani, walaupun Petrus, sang batu karang sudah menyangkal Tuhannya; murid-murid yang hidup bersama-sama Yesus selama tiga tahun lari tercerai-berai; Kristus dinyatakan sebagai nabi palsu dan penjahat oleh pengadilan. Di saat seperti itulah Yusuf Arimatea secara berani menyatakan diri sebagai pengikut dan sahabat Yesus, Tokoh "kriminal" yang sudah dieksekusi, tanpa memikirkan risiko. Di saat-saat yang rawan, ia berupaya memberikan yang terbaik dan berbuat yang terbaik bagi Yesus. Beranikah kita memproklamirkan diri sebagai sahabat dan murid Yesus di tengah- tengah dunia yang membenci Yesus; di tengah-tengah dunia di mana banyak murid Yesus yang lari tercerai-berai meninggalkan Yesus? Nikodemus. Ia adalah seorang Farisi, yang karena takut pada orang-orang Yahudi, mengunjungi Yesus secara sembunyi-sembunyi pada waktu malam. Bersama Yusuf Arimatea, ia menguburkan jenazah Yesus. Nikodemus, seorang petobat baru yang memiliki pengenalan pribadi kepada Yesus, menyatakan kasihnya kepada Yesus di saat kematian-Nya. Yusuf dan Nikodemus adalah murid Yesus yang melakukan sesuatu yang tak dilakukan oleh orang lain, walaupun berisiko tinggi. Doa: Tolong kami agar tetap setia kepada Yesus dalam segala keadaan. | 
| (0.81234902542373) | (Yoh 8:36) | (full: KAMUPUN BENAR-BENAR MERDEKA.
) Nas : Yoh 8:36 Orang-orang yang tidak diselamatkan adalah budak dosa, kenajisan, dan Iblis (ayat Yoh 8:34; Rom 6:17-20). Mereka hidup menurut keinginan tabiat berdosa dan cara-cara Iblis (Ef 2:1-3). 
 | 
| (0.81234902542373) | (Yoh 8:37) | (sh: Komitmen (Rabu, 22 Januari 2020)) KomitmenMenurut James Fowler, tahap perkembangan iman manusia diharapkan terbentuk sesuai dengan bertambahnya usia. Dimulai dari anak usia dini yang belajar memercayai orang di sekitarnya sampai orang dewasa yang percaya pada kehendak Allah. Yesus mengakui bahwa orang Yahudi adalah keturunan Abraham secara lahiriah, namun kehidupan mereka tidak mencerminkan sikap sebagai hamba Allah (37). Mereka memiliki kesamaan lahiriah, namun kehidupannya tidak sama dengan Abraham yang percaya sepenuhnya kepada Allah. Hal ini nyata dari sikap tidak percaya kepada Yesus (38). Seharusnya mereka dapat percaya kepada Yesus yang menyatakan kebenaran dari Allah (39-40). Orang-orang Yahudi mengaku bahwa mereka adalah anak Allah (41). Yesus menanggapinya dengan mengatakan bahwa jika mereka benar anak Allah, maka akan menerima Yesus sebagai utusan yang menyatakan kehendak-Nya (42). Yesus tidak memahami sikap orang-orang Yahudi yang tidak menerima diri-Nya (43). Yesus melihat bahwa mereka lebih pantas disebut sebagai anak-anak Iblis karena tidak hidup dalam kebenaran Allah (44). Akhirnya, Yesus menegaskan agar mereka percaya kepada-Nya (45-46). Orang yang percaya kepada-Nya akan berserah pada kehendak-Nya (47). Tuhan Yesus menghendaki pengikut-Nya dapat membuktikan identitas dirinya melalui tindakan konkret dan bukan hanya atribut yang dimiliki. Dilahirkan sebagai orang Kristen adalah sebuah anugerah, maka perlu dilanjutkan dengan menjalani kehidupan dengan menyatakan kehendak Kristus dengan sukacita. Jangan sampai kita merasa melakukan kehendak-Nya, namun kita tidak menerima-Nya sebagai Tuhan. Tanpa komitmen tersebut, kehidupan para pengikut Kristus tetap sama dengan orang lain yang tidak mengenal-Nya. Mari kita buktikan identitas Kristen dengan melakukan kehendak-Nya. Adakah komitmen bagi Kristus dalam diri kita? Doa: Teguhkanlah komitmen kami menjadi saksi Kristus di tengah-tengah dunia yang berdosa. [JST] | 
| (0.81234902542373) | (Yoh 17:1) | (sh: Kemuliaan Allah (Jumat, 22 Maret 2002)) Kemuliaan AllahKemuliaan Allah. Doa adalah ungkapan terjelas dari kondisi hati orang terdalam. Hal ini dapat kita lihat di dalam perumpamaan Yesus tentang doa orang Farisi dan pemungut cukai (Luk. 18:9-13). Dalam doa-Nya ini terpampang jelas siapa Yesus dalam kesadaran diri-Nya, apa sikap- Nya terhadap Bapa, terhadap para murid-Nya, dan terhadap semua orang yang percaya kepada-Nya. Bagian pertama doa yang sering disebut sebagai “Doa Imam Besar Agung” ini berisi permohonan untuk diri-Nya kepada Bapa. Betapa akrab dan uniknya hubungan Yesus dengan Bapa tampak dalam beberapa hal. Pertama, Dia menengadah ke surga, menandakan hubungan-Nya yang akrab dengan Allah Bapa. Kedua, Dia menyapa Allah sebagai “Bapa” dan menyebut diri-Nya sebagai “Putra-Mu.” Bila kedua hal ini kita gabungkan dengan pernyataan-Nya bahwa Ia sudah memiliki kemuliaan kekal yang dimiliki-Nya bersama Bapa sebelum Ia menjadi manusia (ayat 5), kita dapat menyimpulkan bahwa Ia sedang berbicara tentang hubungan yang sangat unik antara diri-Nya dengan Allah Bapa. Bahwa dalam bagian ini Tuhan Yesus memohon kemuliaan bagi diri-Nya, tidak dapat kita samakan dengan keinginan manusia yang cenderung mencari kehormatan, kemuliaan, atau penghargaan untuk dirinya sendiri. Kemuliaan yang Yesus minta dari Bapa ada dalam hubungan dengan beberapa kenyataan. Pertama, karena Ia sudah memenuhi rencana Bapa untuk memberi hidup kekal. Hidup kekal adalah mengalami hidup Allah. Kita tahu bahwa itu dapat terjadi karena Ia kelak menyerahkan nyawa-Nya dan membuat pengampunan dari Allah dan kasih Allah untuk orang-orang pilihan Allah menjadi kenyataan. Itu diwujudkan-Nya bukan saja melalui ajaran-Nya, tetapi juga melalui sikap hidup-Nya dan bahkan di dalam kematian- Nya. Semua itu karya Yesus yang memuliakan dan menyukakan hati Bapa. Kedua, yang diminta-Nya adalah sesuatu yang memang merupakan hak-Nya. Ia adalah Putra Allah yang rela meninggalkan surga menjadi manusia. Maka, yang diminta-Nya ini adalah pengokohan Bapa bahwa semua yang Yesus lakukan berkenan kepada Bapa. Renungkan: Agar kita dapat hidup mempermuliakan Allah, Yesus rela meninggalkan kemuliaan-Nya. | 
| (0.81234902542373) | (Yoh 19:16) | (sh: Disalibkan (Jumat, 29 Maret 2002)) DisalibkanDisalibkan. Puncak pengorbanan Yesus terjadi pada penyaliban. Semua orang zaman itu tahu bahwa itulah hukuman mati paling ngeri dan paling menyiksa. Untuk zaman ini, kita punya kata tepat: hukuman secara biadab. Yohanes tidak sampai hati melukiskan seluruh adegan penyiksaan yang Yesus harus tanggung. Cukup dengan melukiskan bahwa Yesus memikul salib-Nya lalu dihukum mati di antara para penjahat. Kemudian adegan lain menunjukkan penghinaan: para prajurit yang merampas jubah-Nya, Ia diberi minum anggur asam, dan lambung-Nya ditikam. Seandainya Dia belum mati menjelang hari sabat, kaki-Nya akan dipatahkan agar memaksa-Nya mati. Sungguh kematian yang mengerikan. Namun, justru di tengah pekatnya penderitaan dan kejahatanlah sinar kemuliaan anugerah Allah terpancar dengan amat indahnya. Pertama, dalam tiga bahasa yang mewakili dunia waktu itu, Yesus diakui sebagai Raja. Maksud tindakan itu tentu adalah untuk menghina Yesus dan menghina orang Yahudi. Tetapi, ini justru memperlihatkan prinsip kerajaan Allah: kekuatan di dalam kelemahan, kemenangan melalui kekalahan, kemuliaan di dalam keaiban tak terperikan. Kedua, kasih tak terperikan. Dapat kita bayangkan betapa hancur hati wanita yang pernah mengandung Yesus. Yesus melupakan penderitaan-Nya dan memperhatikan penderitaan ibu-Nya. Sekaligus dalam perhatian-Nya itu tegas ucapan dari seorang yang kini berada dalam posisi Juruselamat dunia, juga Juruselamat Maria. Ketiga, puncak dari hukuman tersebut adalah kematian Yesus. Dua hal penting ditegaskan Yohanes. Ia berseru, “Sudah genap”, lalu menyerahkan nyawa-Nya: suatu kematian di dalam rencana Allah, kematian yang adalah kemenangan dari hidup, dan kematian dari kematian itu sendiri. Akhirnya, puncak dari kematian Yesus itu adalah bahwa tulang-tulang-Nya tidak dipatahkan. Kemudian ketika lambung-Nya ditusuk, keluarlah air dan darah, tanda bahwa Ia sungguh sudah mati. Bagian terakhir ini mungkin dipakai Yohanes menjadi lambang bahwa dari kematian-Nya mengalir air pengudusan dan darah penebusan untuk orang beriman. Renungkan: Apakah tindakan konkret kita hari ini untuk menunjukkan bahwa hari ini adalah hari kemurahan Tuhan? Paling tidak Anda bisa mendoakan dan menunjukkan kasih kepada orang-orang yang memusuhi Anda! | 
| (0.80792110169492) | (Yoh 15:6) | (full: DIBUANG KE LUAR SEPERTI RANTING.
) Nas : Yoh 15:6 Perumpamaan ini dengan jelas menunjukkan bahwa Kristus tidak percaya kalau "sekali ranting, selama-lamanya tetap ranting". Sebaliknya, melalui perumpamaan ini Yesus memberikan murid-murid-Nya peringatan yang serius namun penuh kasih bahwa ada kemungkinan orang yang sungguh percaya meninggalkan imannya, tidak tetap tinggal dalam Yesus hingga dicampakkan ke dalam api neraka. 
 | 
| (0.80792110169492) | (Yoh 1:10) | (sh: Apakah artinya percaya pada Yesus? (Senin, 24 Desember 2001)) Apakah artinya percaya pada Yesus?Apakah artinya percaya pada Yesus? Apakah akibat jika seseorang percaya pada Yesus? Kata kerja 'menerima' (ayat 12) dengan jelas mengungkapkan hubungan pribadi dengan Yesus. Inilah artinya percaya pada Yesus. Yang diterima bukanlah suatu ajaran atau sistem keagamaan saja, melainkan juga seorang Pribadi. Percaya bukanlah sekadar persetujuan terhadap suatu dogma. Percaya bukan hanya berarti menjadi anggota gereja. Percaya tidak sekadar bersifat kognitif atau pengetahuan. Yang menjadi esensi, percaya berarti memiliki relasi dengan Yesus. Hubungan dengan Yesus bersifat pribadi dan dinamis. Yesus adalah objek iman. Percaya pada Yesus membawa akibat yang luar biasa! Orang yang percaya pada Yesus diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah (ayat 12). Siapa saja yang dapat menjadi anak-anak Allah? Istilah 'semua orang' dalam ayat Orang+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">12 dengan jelas menunjuk ruang tanpa batas. Apakah kaya atau miskin, tua atau muda, laki-laki atau perempuan, kulit putih atau hitam, semuanya dapat percaya pada Yesus. Tidak ada batasan gender atau suku untuk menjadi anak-anak Allah. Menerima atau percaya pada Yesus merupakan tindakan aktif manusia. Dengan perkataan lain, percaya adalah perbuatan manusia. Namun, percaya juga merupakan pemberian Allah (ayat Orang+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">13). Ketika manusia dapat percaya pada Yesus, itu adalah tanda bahwa ia telah dilahirkan dari Allah. Dengan perkataan lain, percaya adalah pekerjaan Allah. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa percaya pada Yesus bukan semata-mata pekerjaan manusia, melainkan juga pekerjaan Allah. Keseimbangan dalam melihat kedua perspektif tersebut harus dipertahankan. Jadi, meskipun percaya pada Yesus adalah perbuatan manusia, namun Allahlah yang mengakibatkan manusia dapat percaya dan menjadi anak-anak Allah. Renungkan: Orang yang menyebut diri Kristen dapat saja memiliki rasa dan tindakan keagamaan yang kuat. Namun demikian, kesejatian kekristenan ditentukan terutama oleh kepercayaan pada Yesus di dalam hubungan pribadi dengan Dia. Sudahkah Anda sungguh- sungguh menyerahkan diri kepada Yesus, menerima-Nya sebagai Juruselamat dan Tuhan? Hiduplah sebagai murid-Nya yang sejati! PA 7: Obaja 10-16 Kita dapat menganggap bahwa hardikan Obaja kepada bangsa Edom berkaitan dengan peristiwa yang tercatat dalam 2Raj. 8:20-22 dan 2Taw. 21:8-10. Sebagaimana Esau membenci Yakub setelah Yakub "mencuri" hak kesulungannya (Kej. 27:41), bangsa Edom pun menginginkan kecelakaan Israel (Bil. 20:14-21). Dendam ini pula yang membuat Edom memberontak melawan kerajaan Yehuda. Lepasnya Edom dari Yehuda menggenapi nubuatan Ishak (Kej. 27:39-40). Maka, datanglah Obaja menghardik bangsa Edom. Obaja 10-16 mencakup 3 alasan mengapa Edom harus dihukum dan pernyataan murka Allah kepada Edom. Melalui bagian ini, keadilan Tuhan dinyatakan secara sempurna. Pertanyaan-pertanyaan pengarah: 
1. Apa kesalahan Edom yang pertama terhadap bangsa Israel (ayat 
10)? Lihat pula Am. 1:11-12. Bagaimana kesalahan tersebut 
dikaitkan dengan sikap Israel terhadap bangsa Edom (lihat  2. Apa kesalahan Edom yang kedua terhadap bangsa Israel (ayat Orang+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">11)? Kaitkan dengan Luk. 10:25-36! Apakah Edom melakukan kesalahan secara aktif atau pasif? Apa yang dapat Anda pelajari mengenai sikap pasif? 3. Apa kesalahan Edom yang ketiga terhadap bangsa Israel (ayat Orang+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">12-14)? Ada berapa kali frasa "pada hari . . . " diulang? Apa kira-kira maksud pengulangan tersebut (kaitkan dengan masalah "kesementaraan")? Apakah sikap bangsa Edom dapat disebut "takabur"? Mengapa? 4. Apa yang dimaksud dengan "hari TUHAN" (ayat Orang+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">15a)? Lihat juga Yes. 2:12-21. Prinsip apa yang menjadi kunci bagi penghukuman Edom (ayat Orang+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">15b)? Kaitkan dengan Kel. 21:24-25. 5. Apa perbedaan antara kata "minum" yang pertama dan kedua/ketiga dalam ayat Orang+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">16? Kaitkan dengan kemenangan Edom (untuk kata yang pertama), dan cawan murka Allah (untuk kata yang kedua/ketiga)! Bagaimana Anda menerapkan pelajaran firman Tuhan ini dalam konteks Indonesia, melihat bahwa masih terjadi konflik berisu SARA di mana-mana? Apakah yang akan Anda lakukan sebagai Kristen? | 
| (0.80792110169492) | (Yoh 1:19) | (sh: Bersaksi tanpa kompromi (Rabu, 26 Desember 2001)) Bersaksi tanpa kompromiBersaksi tanpa kompromi. Hari ini kita akan merenungkan berita dan akibat kesaksian Yohanes. Yohanes sering dikenal sebagai pembaptis. Namun, rasul Yohanes yang menuliskan Injil Yohanes menggambarkan Yohanes Pembaptis sebagai saksi. Yohanes bersaksi bahwa Yesus adalah Anak Allah (ayat 34). Lebih jauh, dapat dilihat isi kesaksian Yohanes. Pertama, ia bukanlah mesias yang ditunggu- tunggu umat Israel. Yohanes hanyalah merupakan suara yang menyaksikan Yesus Sang Mesias (ayat 20-23). Kedua, Yesus akan membaptis dengan Roh Kudus (ayat 33). Yohanes membaptis untuk menyatakan Yesus kepada Israel (ayat Orang+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">26, 31). Melalui baptisan yang dilakukannya, ia dapat memperkenalkan Yesus. Ketiga, Yesus adalah Anak domba Allah (ayat 29). Istilah Anak domba Allah dikaitkan dengan dosa dan dunia. Hal ini memberikan pengertian bahwa Kristus, sebagai kurban, berasal dari dan disediakan oleh Allah. Tujuan pengurbanan Kristus adalah untuk menghapus dosa manusia. Lingkup penebusan-Nya tidak terbatas kepada umat Israel saja, melainkan kepada seluruh suku yang ada di dunia. Sekali lagi, sentralitas Yesus dalam kesaksian Yohanes terlihat jelas. Berita Yohanes berpusat pada Kristus. Ia diutus Allah. Apakah dengan demikian berita yang disampaikannya secara otomatis diterima manusia? Para imam, orang Lewi, dan orang Farisi datang ke Yohanes untuk meminta penjelasan dan penegasan (ayat Orang+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">19, 24). Tidak diberitahukan apakah mereka kemudian percaya pada Yesus sebagai akibat kesaksian Yohanes. Tetapi, jelas hal ini tidak membuat Yohanes menjadi kendur semangatnya atau kecewa. Keesokan harinya, Yohanes kembali bersaksi tentang Yesus (ayat 29). Juga, tidak diberitahu kepada siapa Yohanes bersaksi dalam ayat Orang+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">29-34. Bagaimana akibat kesaksiannya juga tidak dinyatakan. Apakah ini membuat Yohanes patah semangat dan kecewa? Kita akan melihatnya besok. Renungkan: Jangan mengharapkan hasil yang luar biasa ketika bersaksi bagi Yesus. Tidak penting hasilnya. Yang lebih utama dan terutama adalah berita Injil yang disampaikan kepada semua umat manusia tetap berpusatkan Kristus. Bersaksilah tanpa kompromi, tanpa bergeser dari inti pemberitaan, meskipun orang lain menolaknya. | 
| (0.80792110169492) | (Yoh 4:1) | (sh: Yesus mengangkat harkat perempuan (Selasa, 1 Januari 2002)) Yesus mengangkat harkat perempuanYesus mengangkat harkat perempuan. Dalam berbagai masyarakat, kaum perempuan sering tidak mendapatkan perhatian atau perlakuan yang baik. Tidak jarang mereka direndahkan bahkan dilecehkan. Mereka kerap kali tidak diperlakukan sebagai manusia, melainkan dianggap sebagai benda yang tidak memiliki hak dan martabat. Bagaimana perlakuan Tuhan Yesus terhadap perempuan? Pada narasi sebelumnya rasul Yohanes memperhatikan secara khusus kaum laki-laki. Namun, ia tidak mengabaikan kaum perempuan. Sekarang secara khusus Yohanes menceritakan tentang seorang perempuan. Siapakah dia? Mari kita berkenalan dengannya. Tidak diberitahu kepada kita siapa namanya. Daerah asalnya kelihatan lebih penting ketimbang nama pribadinya. Ia adalah seorang perempuan dari Samaria (ayat 7,9). Kombinasi perempuan dengan Samaria merupakan dua hal yang paling tidak disukai orang Yahudi (ayat 9). Masyarakat di mana ia tinggal juga terlihat tidak menyukainya. Biasanya kaum perempuan mengambil air pada pagi hari atau sore hari secara bersama-sama. Perempuan ini mengambil air sendirian untuk menghindari orang lain (ayat 6). Mengapa? Kehidupan moralnya, tidak seperti Nikodemus, rendah sekali. Ia sekarang hidup bersama dengan seorang laki-laki tanpa nikah (ayat 18). Sebagai perempuan yang berasal dari Samaria ia tidak disukai orang Yahudi. Sebagai perempuan dengan moral yang rendah ia tidak disukai masyarakatnya sendiri. Jika demikian siapa yang menerimanya? Tuhan Yesus! Tuhan Yesus dengan sengaja melintasi daerah Samaria untuk menemui perempuan yang sesungguhnya membutuhkan air hidup lebih dari air untuk kelangsungan hidup jasmaninya (ayat 4,7). Tuhan Yesus mengambil inisiatif membuka pembicaraan (ayat 8). Meski awalnya perempuan itu tidak memahami arti air hidup yang Yesus tawarkan kepadanya (ayat 10), dengan sabar Tuhan Yesus membimbingnya tiba pada pengertian seperti yang Tuhan maksudkan (ayat 14). Renungkan: Tuhan Yesus memperlakukan perempuan dengan baik dan mengangkat derajat dan martabatnya. Ia tidak memberikan perlakuan yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Mengapa kita masih memperlakukan perempuan seperti sebuah benda? | 
| (0.80792110169492) | (Yoh 8:1) | (sh: Upaya menjebak Yesus gagal (Rabu, 16 Januari 2002)) Upaya menjebak Yesus gagalUpaya menjebak Yesus gagal. Pemimpin-pemimpin agama tetap menolak untuk percaya kepada Yesus. Tetapi, mereka tidak punya alasan yang kuat untuk menyingkirkan Yesus. Ketika mereka menangkap basah pasangan yang berzinah, mereka segera membawa perempuannya. Tidak dapat dipastikan apakah perempuan ini sudah bersuami atau belum. Kita juga tidak diberi tahu mengapa mereka tidak membawa laki-lakinya. Tetapi, dari ayat 6, jelas sekali bahwa tujuan pemimpin-pemimpin agama bukanlah untuk menghukum pasangan yang berzinah ini, melainkan untuk menjebak Tuhan Yesus. Mengapa? Jika Yesus menolak untuk melempari perempuan ini dengan batu, maka pemimpin agama dapat menuduh Yesus menentang hukum Musa. Dengan demikian, mereka dapat membawa Yesus ke pengadilan agama Yahudi. Sebaliknya jika Yesus setuju agar perempuan ini dilempari dengan batu hingga mati, maka mereka akan membawanya ke hadapan pemerintah Romawi. Bangsa Yahudi sebagai jajahan Romawi tidak berhak menghukum mati manusia. Hak ini hanya ada pada pemerintah Romawi. Jebakan seperti ini mirip dengan yang dicatat dalam Markus Orang+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">12:13-17. Bagaimana Tuhan Yesus harus menjawab mereka? Ia mengatakan perempuan ini boleh dilempari batu oleh orang-orang yang tidak berdosa (ayat 7). Tuhan Yesus tidak bermaksud bahwa hakim-hakim yang mengadili di pengadilan harus tanpa dosa. Bila prinsip ini diterapkan maka tidak ada yang dapat menjadi hakim. Tuhan Yesus mengatakan pernyataan yang keras ini karena Ia menuntut agar mereka yang hendak melempari perempuan ini dengan batu jangan pernah terlibat dalam dosa seksual. Mendengar tuntutan ini, mereka yang menuduh perempuan itu pulang meninggalkan perempuan tersebut sebagai tertuduh. Dalam narasi ini kita mendapatkan dua pelajaran penting. Pertama, semua manusia berdosa, tidak terkecuali bangsa Yahudi yang menganggap diri sebagai umat pilihan Allah. Kedua, Yesus sama sekali tidak berdosa. Ia tidak meremehkan dosa perempuan itu, melainkan Ia memberikan kesempatan kedua kepada perempuan itu. Yesus yang tanpa dosa menampakkan diri sebagai orang yang penuh rahmat dan anugerah. Renungkan: Jangan sia-siakan jika Tuhan Yesus memberikan kesempatan kedua bagi kita. Segeralah bertobat. | 
| (0.80792110169492) | (Yoh 11:17) | (sh: Akulah kebangkitan dan hidup (Minggu, 3 Maret 2002)) Akulah kebangkitan dan hidupAkulah kebangkitan dan hidup. Lazarus telah mati selama 4 hari ketika Yesus tiba. Tentu mayatnya sudah membusuk. Ketika Ia tiba di sana, baik Marta maupun Maria menyayangkan keterlambatan Yesus (ayat 21,32). Marta percaya akan kebangkitan orang mati di akhir zaman (ayat 24) dan bahwa permintaan Yesus akan dikabulkan Allah (ayat 22). Namun, iman Marta tetap tidak jelas sebab kata “minta” yang dipakainya sama dengan kata yang dipakai secara umum untuk doa orang banyak, bukan kata “doa” yang dipakai Yesus dalam doa-Nya. Meski demikian, ada iman sejati dalam mereka. Yesus memimpin mereka agar memahami bahwa Ia sendirilah kebangkitan dan hidup. Ia tidak saja berbicara bahwa Ia bisa membangkitkan orang mati atau tentang kebangkitan di akhir zaman. Ia menyatakan diri-Nya sebagai pembangkit rohani dan jasmani, kini dan kelak. Di depan kubur Lazarus, Yesus menjadi masygul. Arti kata itu secara harfiah dalam Yunaninya adalah marah. Jadi, Yesus bukan sekadar sedih seperti manusia biasa. Memang ia menangis sebab ia bersimpati dengan kesedihan Marta dan Maria. Tetapi, mengingat pusat perhatian kisah ini adalah pada hidup, arti paling tepat adalah Yesus marah terhadap “maut”, musuh hidup yang terdahsyat. Itu sebabnya Yesus marah karena maut telah mencengkeram Lazarus. Ia pun bersedih bersama mereka yang menangis karena kasih-Nya. Yang Yesus buat kemudian adalah puncak dari mukjizat-mukjizat- Nya. Dengan firman-Nya, Yesus bukan saja menghidupkan Lazarus, namun juga memulihkan jasad yang busuk itu. Ini menyatakan bahwa Ia tidak sekadar berbuat mukjizat. Ia menciptakan yang baru dari hidup yang sudah tiada. Renungkan: Bila firman sang kebangkitan telah berseru ke dalam hidup kita, tiada lagi tanda-tanda kematian mampu bertahan dalam kita. Bacaan untuk Minggu Sengsara 4 Lagu: Kidung Jemaat 367 | 



