Lalu kata Saul kepada Samuel: "Aku memang mendengarkan<x id="y" /> suara TUHAN dan mengikuti jalan yang telah disuruh TUHAN kepadaku dan aku membawa Agag, raja orang Amalek, tetapi orang Amalek itu sendiri telah kutumpas.

Sampai hari matinya Samuel<x id="t" /> tidak melihat Saul lagi, tetapi Samuel berdukacita<x id="u" /> karena Saul. Dan TUHAN menyesal<n id="1" />,<x id="v" /> karena Ia menjadikan Saul raja atas Israel.

Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi<x id="q" /> Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah<x id="r" /> Roh TUHAN<x id="s" /> atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.

Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat<x id="d" /> itu undur dari padanya<n id="1" />.

Lalu Daud bangun pagi-pagi, ditinggalkannyalah kambing dombanya pada seorang penjaga, lalu mengangkat muatan dan pergi, seperti yang diperintahkan Isai kepadanya. Sampailah ia ke perkemahan, ketika tentara keluar untuk mengatur barisannya dan mengangkat sorak perang.

Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh<x id="f" /> dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat<x id="g" /> ini, sampai ia berani mencemoohkan<x id="h" /> barisan dari pada Allah yang hidup?<x id="i" />"

Pula kata Daud: "TUHAN yang telah melepaskan<x id="p" /> aku dari cakar singa<x id="q" /> dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Kata Saul kepada Daud: "Pergilah! TUHAN menyertai<x id="r" /> engkau."

Lalu Daud mengikatkan pedangnya di luar baju perangnya, kemudian ia berikhtiar berjalan, sebab belum pernah dicobanya. Maka berkatalah Daud kepada Saul: "Aku tidak dapat berjalan dengan memakai ini, sebab belum pernah aku mencobanya." Kemudian ia menanggalkannya.

Lalu Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu.

Daud berlari mendapatkan orang Filistin itu, lalu berdiri di sebelahnya; diambilnyalah pedangnya, dihunusnya dari sarungnya, lalu menghabisi dia. Dipancungnyalah<x id="k" /> kepalanya dengan pedang<x id="l" /> itu. Ketika orang-orang Filistin melihat, bahwa pahlawan mereka telah mati, maka larilah mereka.

Ketika Saul melihat Daud<x id="o" /> pergi menemui orang Filistin itu, berkatalah ia kepada Abner, panglima tentaranya: "Anak siapakah orang muda itu, Abner?<x id="p" />" Jawab Abner: "Demi tuanku hidup, ya raja, sesungguhnya aku tidak tahu."

Keesokan harinya roh jahat<x id="f" /> yang dari pada Allah itu berkuasa atas Saul, sehingga ia kerasukan<n id="1" /> di tengah-tengah rumah, sedang Daud main kecapi<x id="g" /> seperti sehari-hari.<x id="h" /> Adapun Saul ada tombak<x id="i" /> di tangannya.

Berkatalah Saul kepada Daud: "Ini dia anakku perempuan<x id="v" /> yang tertua, Merab; dia akan kuberikan kepadamu menjadi isterimu,<x id="w" /> hanya jadilah bagiku seorang yang gagah perkasa dan lakukanlah perang<x id="x" /> TUHAN." Sebab pikir<x id="y" /> Saul: "Janganlah tanganku memukul dia, tetapi biarlah ia dipukul oleh tangan orang Filistin."

sebab pikir Saul: "Baiklah Mikhal kuberikan kepadanya; biarlah ia menjadi jerat<x id="f" /> bagi Daud, dan biarlah tangan orang Filistin memukul dia!" Lalu berkatalah Saul kepada Daud untuk kedua kalinya: "Pada hari ini engkau boleh menjadi menantuku."

Lagi Saul memerintahkan kepada para pegawainya: "Katakanlah kepada Daud dengan diam-diam, demikian: Sesungguhnya, raja suka kepadamu dan para pegawainya mengasihi engkau; maka sebab itu, jadilah engkau menantu raja."

Lalu Yonatan memanggil Daud dan Yonatan memberitahukan kepadanya segala perkataan itu. Yonatan membawa Daud kepada Saul dan ia bekerja padanya seperti dahulu.<x id="x" />

Kemudian Saul mengirim orang-orang suruhan ke rumah Daud untuk mengamat-amatinya<x id="b" /> dan untuk membunuh dia pada waktu pagi.<x id="c" /> Tetapi Mikhal, isteri Daud, memberitahukan kepadanya, demikian: "Jika engkau tidak dapat meluputkan dirimu malam ini, maka besok engkau akan dibunuh."

Setelah Daud melarikan diri dan luput, sampailah ia kepada Samuel di Rama<x id="g" /> dan memberitahukan kepadanya segala yang dilakukan Saul kepadanya. Kemudian pergilah ia bersama-sama dengan Samuel dan tinggallah mereka di Nayot.

Lalu pergilah ia ke sana, ke Nayot, dekat Rama dan pada diapun hinggaplah Roh Allah, dan selama ia melanjutkan perjalanannya ia kepenuhan<x id="k" /> seperti nabi, hingga ia sampai ke Nayot dekat Rama.

Lalu kata Daud kepada Yonatan: "Kautahu, besok bulan baru,<x id="r" /> maka sebenarnya aku harus duduk makan bersama-sama dengan raja. Jika engkau membiarkan aku pergi, maka aku akan bersembunyi<x id="s" /> di padang sampai lusa petang.