(0.17596653947368) | (Pkh 12:1) | (jerusalem) Sajak yang indah ini merenungkan masa tua manusia dengan perasaan mendalam dan menyesal sedikit. Sajak ini memakai bahasa kiasan yang maksudnya acap kali kurang jelas. Dengan menuruti beberapa rabi Yahudi sementara ahli berpendapat bahwa kiasan-kiasan itu menyinggung anggota-anggota badan, satu per satu (terutama Pengk 12:3; lengan, gigi, mata). Tetapi sejumlah penafsir menganggap tafsir ini kurang tepat. Mungkin kiasan-kiasan itu membandingkan masa tua dengan musim dingin. Hanya musim dingin itu tidak disusul musim semi. |
(0.17596653947368) | (Yes 8:11) | (jerusalem) Bagian ini merupakan semacam pernyataan nabi Yesaya, mungkin bagi para muridnya, Yes 8:16. Ia menjelaskan sebab-musabab mengapa ia berlaku demikian. Tuhan sendirilah yang mengajar Yesaya menantang umat di negeri Yehuda dan hanya mengandalkan Tuhan semata-mata. Dalam keadaan yang agak berdwiarti, Yes 8:14,15, sikap semacam itu sukar juga. Tetapi keadaan itu justru bermaksud menyingkapkan kepercayaan dan kesetiaan sejati. |
(0.17596653947368) | (Dan 11:36) | (jerusalem: terhadap setiap allah) Aleksander Agung Dan 8:4,11:3 dan Antiokhus Agung, Dan 11:16 juga menganggap dirinya semacam dewa dan keberhasilannya dianggap hasil kekuatannya sendiri. Sebaliknya, raja-raja Persia (dalam suratan-suratan) selalu menekankan bahwa keberhasilan mereka merupakan anugerah dewa Ahura Mazdah. Waktu sudah lanjut usia raja Antiokhus Epifanes menyuruh gambarnya yang tertera pada mata uang disebut serupa dengan gambar dewa Zeus Olimpios. |
(0.17596653947368) | (Mat 12:32) | (jerusalem: ia tidak akan diampuni) Manusia masih dapat dimaafkan, kalau keliru dalam hal keilahian Yesus, yang bersembunyi di belakang rupa "Anak manusia" yang sederhana saja, Mat 8:20+, tetapi ia tidak dapat dimaafkan kalau menutup mata dan hati untuk karya Roh Kudus yang terang benderang. Dengan meniadakan karya Roh itu orang menolak tawaran paling luhur yang disampaikan Allah, maka orang menempatkan diri di luar keselamatan, bdk Ibr 6:4-6; Ibr 10:26-31. |
(0.17596653947368) | (Luk 22:63) | (jerusalem) Menurut kisah Markus pengolokan terhadap diri Yesus terjadi di malam hari sebelum Mahkamah Agama bersidang. Maka mereka yang mengolok-olok itu bukanlah anggota-anggota Sanhedrin - Seperti dikatakan Mat 26:6; Mar 14:65 (lihat catatan-catatan di situ) - tetapi petugas-petugas. Mata Yesus ditudungi sehingga pengolokan itu menurut Lukas berupa "main babi buta", sebuah permainan yang terkenal di dunia Yunani-Romawi juga. |
(0.17596653947368) | (2Kor 5:13) | (jerusalem: tidak menguasai diri) Paulus menyinggung peristiwa yang terjadi dahulu. Waktu menulis suratnya dahulu "dengan mencucurkan banyak air mata", 2Ko 2:4, Paulus tentu saja "tidak menguasai diri" dengan maksud menunjukkan tuntutan-tuntutan mutlak dari pihak Allah. Kalau sekarang "menguasai diri" maka Paulus menguasai diri untuk "kepentingan kamu", artinya: ia merelakan diri bagi jemaat di Korintus supaya dapat "meyakinkan orang", 2Ko 5:11. Tetapi bagaimanapun juga Paulus selalu bertindak oleh karena "dikuasai kasih Kristus", 2Ko 5:14. |
(0.17596653947368) | (Gal 1:1) | (jerusalem) Salam ini jauh lebih pendek dan singkat dari pada yang lazim dalam surat-surat Paulus (a.l. tidak ada sama sekali kata pujian yang ditujukan kepada orang-orang Galatia). Dalam Gal 1:1 dan Gal 1:4 Paulus menunjuk pokok-pokok utama yang akan diutarakannya, yakni: pembelaan diri sebagai rasul, Gal 1-2; isi Injil yang bertumpu pada iman kepada Yesus Kristus semata-mata dan yang melandasi kemerdekaan Kristen, Gal 3-5. |
(0.17596653947368) | (1Yoh 2:16) | (jerusalem: keangkuhan hidup) Kata Yunani "bios" dapat berarti "hidup", tetapi juga "cara hidup", "nafkah", "kemewahan". Apa yang di sini dimaksudkan justru cara hidup dalam kekayaan dan kemewahan. Maka sebaiknya dimengerti sbb: Keangkuhan dalam tingkah laku berdasarkan kekayaan dan kemewahan. Apa yang mendorong "dunia" ialah: seksualitas (keinginan daging), daya tarik dari apa yang nampak (keinginan mata) dan keangkuhan tersebut. Barang berharga yang sesungguhnya sama sekali lain sifatnya, 2Ko 4:18; Ibr 11:1,3,27; dll. |
(0.17596653947368) | (2Sam 22:31) |
(sh: Dilindungi dan ditempa. (Minggu, 19 Juli 1998)) Dilindungi dan ditempa.Dilindungi dan ditempa. Tuhan yang berperang. Bukan saja kekuatan dan kemenangan yang Daud peroleh dari Tuhan tetapi Tuhan telah membuat musuh-musuhnya kalah sebelum berperang. Itulah yang pada akhirnya membuat Daud berkata, "Tuhan itu hidup". Mata jasmani kita memang hanya dapat menangkap persoalan hidup, tetapi Tuhan telah mengaruniakan mata iman supaya kita dapat memandang-Nya di balik persoalan kita, mendengar sapaan-Nya yang menghibur, di tengah gemuruhnya badai kehidupan. Puncak keajaiban bersama Allah yang Daud alami, meyakinkan kita bahwa ternyata kekuatan dan kemenangan melawan kuasa kegelapan dan pengaruh besar telah kita terima dari Allah. Harus kita sadari bahwa ternyata pengaruh kehadiran Allah itu memampukan kita melewati masa-masa sengsara yang dialami dalam gelombang kehidupan. Itulah fakta bahwa kita menyembah Allah yang hidup. Sebab itu tak cukup kita bersaksi tentang dia, tetapi haruslah kita menaikkan puja dan sembah pada Allah yang hidup. Itulah intisari pujian umat kepada Allah. Renungkan: Jangan berlagak tidak tahu apa-apa tentang karya pemeliharaan Tuhan karena itu akan memadamkan mata iman yang telah dikaruniakan Allah kepada Anda. Sebaliknya sadarlah dengan sedalam-dalamnya akan kehadiran Allah. Doa: Terima kasih untuk mata iman yang Kauberikan kepadaku. |
(0.17596653947368) | (Ams 8:1) |
(sh: Wejangan hikmat (Minggu, 1 Agustus 1999)) Wejangan hikmatWejangan hikmat Kembali kita diperhadapkan pada wejangan hikmat, suatu nasihat dan peringatan Tuhan. Pada ayat 1-3 dijelaskan bahwa hikmat yang berseru-seru di segala tempat dan waktu itu ditujukan kepada semua orang. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa Tuhan senantiasa menyampaikan nasihat dan perintah-Nya untuk kebaikan umat manusia. Bagian ini senada dengan ucapan Yohanes Pembaptis tatkala ia berseru-seru dalam rangka mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Sesungguhnya hikmat itu tak jauh dari manusia, karena ada di sekitar manusia. Hikmat telah tersedia dan diberikan kepada manusia. Seorang yang menyadari kebutuhannya akan hikmat, akan mencari dan mendapatkan. Setelah didapatnya, maka hikmat itu adalah sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya, yang tak dapat disamakan dengan apa pun juga. Nilai suatu hikmat. Kalau kita meneliti wejangan hikmat seperti yang diungkapkan dalam bacaan hari ini, tentu kita sepakat mengatakan betapa berharganya hikmat itu. Dalam ayat 11 dikatakan bahwa nilai hikmat lebih besar daripada permata, bahkan semua yang menjadi keinginan manusia pun tidak dapat dibandingkan dengan nilai hikmat itu. Hikmat tidak dapat dibeli dengan uang karena terlalu berharga. Permata dan emas pilihan yang di mata manusia sangat berharga dan terlalu tinggi daya belinya, tetap bukan tandingan hikmat. Hikmat tidak akan dimiliki orang yang mengandalkan kekayaan, kekuasaan, kepandaian, atau kedudukannya; tetapi menjadi milik orang yang hidup takut akan Tuhan, yaitu: yang membenci kejahatan, membenci kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat. Orang yang menghargai hikmat akan hidup dalam pimpinan hikmat-Nya, sehingga hidupnya menjadi berharga di mata Allah dan manusia. Renungkan: Sepanjang hidup Anda, sudahkah Anda merasa bahwa hidup ini sangat berharga? Di mata dunia ataukah di mata Allah? Bagaimana Anda meresponi wejangan hikmat hari ini? Doa: Ya, Tuhan, kuasailah diriku dengan hikmat Ilahi-Mu. |
(0.17596653947368) | (Yes 43:14) |
(sh: Allah menghapus air mata umat-Nya (Sabtu, 30 Juli 2005)) Allah menghapus air mata umat-NyaAllah menghapus air mata umat-Nya Hukuman pembuangan bagi Israel telah berakhir oleh inisiatif Allah (ayat 14). Ia membebaskan Israel sebab Israel milik kepunyaan-Nya. Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai Allah Yang Mahakudus, Raja Israel ketika Ia melepaskan umat-Nya itu (ayat 15). Penyataan identitas itu dilakukan-Nya sebagai sebuah proklamasi. Hal ini ditujukan-Nya kepada ilah-ilah lain dan semua bangsa di bumi karena mereka beranggapan Allah Israel tidak berkuasa menolong umat-Nya (ayat 14, 16-17). Allah memulihkan keadaan Israel sehingga hubungan antara Israel dan Allah menjadi baru kembali (ayat 19). Pembaruan hubungan itu digambarkan sebagai hal yang aiaib seperti jalan di padang belantara, sungai-sungai di belantara, dan air yang memancar di padang gurun. Hasilnya umat Allah akan memuliakan nama-Nya bahkan binatang hutan, serigala, dan unta melakukan hal yang sama (ayat 20). Mengapa Allah mau memulihkan Israel padahal mereka telah melupakan-Nya? Karena Dia tahu keterbatasan umat-Nya dalam menaati perintah-perintah-Nya (ayat 22-24). Maka Ia tidak menimpakan murka-Nya setimpal dengan kesalahan umat-Nya melainkan Ia menghapusnya karena Diri-Nya (ayat 25). Allah telah mengenal kebebalan umat-Nya semenjak kaum leluhurnya sampai kepada para pemimpin rohani yang telah terbukti mengecewakan-Nya (ayat 26-27). Meskipun demikian, kebebalan umat-Nya harus diubahkan dengan belajar menderita untuk sesaat (ayat 28). Sungguh ajaib Allah kita. Hajaran-Nya terhadap setiap anak-Nya yang melanggar firman-Nya adalah hajaran kasih. Bila hajaran itu terasa menyakitkan sehingga menimbulkan tetesan air mata pertobatan, ingatlah Dia pun menitikkan air mata kasih. Oleh karena itu, jangan sia-siakan belas kasih-Nya. Bertobatlah dan nikmati kembali anugerah dan kemurahan-Nya. Renungkan: Jangan undur jika Anda ditegur-Nya karena Dia ingin Anda bertobat. |
(0.17596653947368) | (Yer 5:18) |
(sh: Punya tapi tak berguna (Senin, 4 September 2000)) Punya tapi tak bergunaPunya tapi tak berguna. Itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan keadaan bangsa Yehuda. Sebagai ciptaan Allah yang tertinggi, manusia dilengkapi dengan mata, telinga, dan pikiran yang kemampuan dan kualitasnya jauh melebihi makhluk hidup lainnya. Sayangnya, bangsa Yehuda tidak pernah menggunakannya untuk tujuan yang benar dan mulia. Semua hanya dipergunakan untuk memuaskan hawa nafsunya. Mereka sama seperti manusia tanpa otak, tanpa mata, dan tanpa telinga. Bangsa Yehuda tidak menggunakan kemampuan berpikirnya untuk memahami secara penuh bahwa hidupnya bergantung kepada pemeliharaan Allah untuk kemudian mengendalikan dan membawanya di bawah kekuasaan Allah (23-24). Sebaliknya kepandaian mereka justru dipergunakan untuk mencari cara melawan dan memberontak kepada-Nya. Padahal laut yang tidak mampu berpikir, tahu dan tidak pernah melanggar batas-batas yang telah ditetapkan Allah (22). Mata yang dikaruniakan Allah kepada mereka seharusnya menjadi terang bagi hati dan pikiran mereka bahwa banyak sesamanya yang membutuhkan rangkulan, pembelaan, dan pertolongan. Namun mata mereka justru dipergunakan untuk mencari peluang-peluang dan siasat-siasat baru agar dapat semakin mengeksploitasi sesamanya untuk memperkaya diri sendiri (26-28). Yang lebih parah dari semua itu adalah telinga yang merupakan pintu gerbang bagi masuknya informasi, justru dibuka lebar-lebar bagi pengajaran yang penuh kebohongan dan kepalsuan. Dengan demikian telinga ditutup rapat-rapat bagi pengajaran yang benar, yang akan menusuk dan menyakitkan hati (31) karena membongkar dosa. Betapa bebalnya hati manusia yang telah memutuskan hanya mau melihat dan mendengarkan apa yang menyenangkan hati. Renungkan: Apakah ini juga yang dikerjakan oleh Kristen masa kini? Matanya dibuka lebar-lebar ketika merancang gedung gereja yang mewah dan megah tapi segera ditutup ketika melihat masyarakat yang lapar dan kedinginan datang meminta pertolongan. Telinganya dibuka lebar-lebar untuk mendengarkan khotbah-khotbah yang berisikan cerita-cerita yang menyenangkan hati namun segera ditutup ketika kebenaran firman Tuhan dipaparkan. Jika demikian, apa bedanya Kristen dengan yang lain? |
(0.17596653947368) | (Luk 16:10) |
(sh: Siapakah Tuanmu? (Selasa, 9 Maret 2004)) Siapakah Tuanmu?Siapakah Tuanmu? Mata-mata tugasnya memang mengabdi kepada dua tuan. Tuan yang pertama adalah tuan yang sebenarnya, tuan yang kedua adalah orang yang dimata-matainya demi tuan yang pertama. Ada juga mata-mata yang berkhianat kepada tuan pertamanya, sekaligus kepada tuan yang kedua. Alasannya sederhana, uang. Ia tidak mengabdikan dirinya kepada salah satu dari tuan itu, melainkan kepada kekayaan yang akan didapatnya dengan sikap mendua tersebut. Sebagai orang Kristen seharusnya tidak ada alternatif siapa Tuan kita. Justru orang luar bisa menilai kita dapat dipercaya, baik hal kecil maupun hal besar, karena ternyata kita setia kepada Tuan kita (ayat 10-12). Orang akan mempercayakan kita Mamon yang tidak jujur, karena kita jujur. Mereka percaya kepada kita karena kita hanya mengabdi kepada Allah dan bukan kepada Mamon (ayat 13-14). Hal ini berlawanan dengan apa yang diyakini oleh orang-orang Farisi. Mereka munafik dalam hal lahiriah sepertinya mereka mengabdi kepada Allah, padahal batin mereka menyembah Mamon (ayat 14-15). Apa yang tidak kelihatan di dalam tingkah lahiriah mereka, sebenarnya terpancar juga dari ucapan dan ajaran mereka. Maka, siapa yang mempertuankan Tuhan Yesus akan mengenal dengan sungguh otoritas-Nya. Dia yang datang mengakhiri era Perjanjian Lama dan memulai era Kerajaan Allah menarik banyak orang untuk menjadi umat Kerajaan Allah (ayat 16b, 'setiap orang menggagahinya berebut memasukinya' bisa dibaca lebih tepat menjadi 'setiap orang ditarik untuk memasukinya'). Namun Dia tidak datang menyudahi peraturan Taurat itu. Justru dalam kedaulatan-Nya, Taurat diperjelas dan ditafsir secara lebih kontekstual seperti yang dinyatakan-Nya mengenai masalah perceraian (ayat 18). Renungkan: Siapakah Tuhanmu? Adakah pengabdian Anda kepada-Nya dapat dilihat orang dalam kesetiaan akan hal-hal sehari-hari di dunia ini? |
(0.17416171052632) | (Bil 22:21) |
(sh: Kedaulatan Allah mengendalikan segala sesuatu (Senin, 8 November 1999)) Kedaulatan Allah mengendalikan segala sesuatuKedaulatan Allah mengendalikan segala sesuatu. Walaupun Allah sudah mengizinkan Bileam pergi, akan tetapi hal ini tidak berarti bahwa Ia menyetujui atau membenarkan tindakan tersebut. Dosa yang dilakukan oleh seseorang tidak bisa dianggap lebih ringan atau tidak mengundang amarah Allah, walaupun Ia mengizinkan atau membiarkan hal itu dilakukan (21-22). Tidak ada yang lebih membuat Allah murka, selain daripada rencana jahat yang dirancang bagi umat-Nya yang adalah biji mata-Nya. Kekayaan akar kedegilan. Ambisi dan nafsu untuk memiliki kekayaan telah membutakan mata Bileam, sehingga ia tidak menyadari keanehan tingkah laku keledainya sampai tiga kali. Seseorang yang sedang melakukan dosa tidak peka dan akan marah bila tindakannya dihalangi. Allah mampu melakukan berbagai cara. Allah begitu berdaulat, sehingga mampu memakai binatang yang paling bodoh - keledai - untuk menyatakan tujuan-Nya. Dengan berbagai cara Ia menghancurkan hati yang keras. Di pihak Bileam, cara Allah itu diresponi dengan menunjukkan pertobatan yang semu, yakni dengan mengatakan: "Maka sekarang, jika hal itu jahat di mata-Mu, aku mau pulang". Renungkan: Keras hati adalah sikap melawan kehendak dan kedaulatan-Nya, yang mengakibatkan murka Allah. |
(0.17416171052632) | (Mat 6:19) |
(sh: Harta yang sejati. (Rabu, 7 Januari 1998)) Harta yang sejati.Harta yang sejati. Berpikir dan melihat yang tepat. Mata gunanya untuk melihat. Penglihatan mempengaruhi pikiran. Apa yang terlihat dan terpikir akan menggerakkan manusia untuk bertindak dan mengambil keputusan dan bertindak konkrit. Salah pikir dan salah pandang sesuatu akan berakibat fatal. Mata yang kabur tidak dapat melihat benda dengan jelas, demikian juga kalau mata rohani kita kabur akan berakibat fatal. Tuhan Yesus realistik sekali. Ia tahu banyak orang kuatir tentang apa yang akan dimakan dan dipakai esok. Kekuatiran seolah wajar, namun tidak perlu dan tidak boleh menjadi ciri orang beriman. Orang beriman melihat jelas bahwa Tuhan setia dan pemurah memenuhi kebutuhan semua makhluk ciptaan-Nya, apalagi manusia! Renungkan: Tuhan akan memperlakukan kita lebih daripada kita memperlakukan hal yang paling berharga untuk kita. |
(0.17416171052632) | (Rm 13:8) |
(sh: Kasih dan hukum Taurat. (Rabu, 29 Juli 1998)) Kasih dan hukum Taurat.Kasih dan hukum Taurat. Hidup sebagai Manusia Terang. Tidak susah mencari bukti dan petunjuk bahwa zaman ini bagaikan 'larut malam yang gelap pekat'. Tidak heran bila kita harus mengalami kesulitan menjalani hidup. Prinsip iman kita bertolakbelakang dengan mereka yang tak kenal Allah dalam kasih dan kesucian hidup Yesus Kristus. Kita pun acap tergoda untuk kompromi. Tetapi kehadiran Kristus dalam hidup kita membuat kita adalah manusia terang, yang hidup dalam sikap menyongsong fajar tiba. Renungkan: "Mata dunia tak dapat melihat lebih jauh dari hidup ini seperti mata kita tak dapat melihat melampaui tembok gereja. Tetapi mata Kristen menatap jauh ke kekekalan" (John Vianney). |
(0.16863134210526) | (Luk 6:39) |
(sh: Pohon dikenal dari buahnya (Selasa, 11 Januari 2000)) Pohon dikenal dari buahnyaPohon dikenal dari buahnya. Suatu hari seorang pendeta melewati pematang sawah hendak menuju ke suatu tempat. Di kiri dan kanannya terdapat tanaman jagung yang tumbuh dengan subur walaupun belum berbuah. Melihat tanaman jagung yang subur itu, sang pendeta berkomentar kepada salah seorang pemilik tanaman jagung: "Wah, jagungnya bagus ya Pak! Sang pemilik tanaman menjawab: "Belum tentu Pak. Yang bagus dan subur baru pohonnya, padahal yang penting buahnya." Di akhir bukan Desember, daerah tersebut mengadakan perayaan Natal. Acaranya sangat meriah dan bagus, khotbah pendeta itu pun sangat mengesankan. Pemilik tanaman jagung juga hadir dalam perayaan Natal tersebut. Lalu ia berkata kepada pendeta: "Ah, ya bagus perayaan dan khotbahnya. Namun yang penting buahnya, yakni bagaimana dampaknya bagi jemaat yang hadir, ada perubahan atau tidak". Dalam perikop ini yang ingin ditekankan tentang: (1) mata yang menentukan pengetahuan dan penilaian seseorang ketika melihat sesuatu; (2) pengetahuan yang diperoleh akan mempengaruhi hati (inner-life), dan (3) tindakan adalah penampakan dari apa yang dilihat oleh mata dan kehidupan di dalam. Mata adalah pelita tubuh, karena melalui mata kita menilai segala sesuatu. Apa yang kita lihat dan bagaimana cara kita melihat akan mempengaruhi hati dan seluruh hidup kita. Bila kita menggunakan mata dengan perspektif yang benar, maka kehidupan batiniah kita pun benar. Dan selanjutnya tindakan yang nampak adalah tindakan kebenaran, Jadi apabila buah-buah tindakan seseorang tidak mencermnkan kebenaran, maka yang perlu dipertanyakan adalah bagaimana kehidupan di dalamnya, sudahkah Yesus bertakhta di dalam kehidupannya? Perubahan kualitas buah harus diawali dari perubahan pohonnya. Renungkan: Bangunlah hidup Anda di atas dasar yang benar dan teguh, yakni Yesus Kristus. Dialah yang memberikan hati yang baru. Setelah itu tetaplah berakar dan dibangun di atas Dia, agar buah-buah yang dihasilkan adalah buah kebenaran. Hati yang dipimpin Kristus dan dipenuhi kebenaran firman Tuhan akan memimpin seluruh hidup kepada kebenaran-Nya. Selama ini siapakah yang bertakhta di hati Anda? Buah-buah apakah yang dihasilkan dari perbuatan dan perkataan Anda? Perubahan buah harus dimulai dari pohonnya, yakni dari hati. |
(0.1523915) | (1Raj 19:1) |
(sh: Begitu ajal di depan mata, baru sadar arti hidup (Senin, 23 Agustus 2004)) Begitu ajal di depan mata, baru sadar arti hidupBegitu ajal di depan mata, baru sadar arti hidup. Ini adalah kutipan pernyataan DR. Morrie Schwartz, dosen senior fakultas sosiologi di Brandies University, kota Waltham, Massachusetts, Amerika Serikat, dalam buku yang berjudul Tuesdays with Morrie. Hal tersebut disadarinya setelah dokter memastikan di dalam tubuhnya ada penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis), yaitu penyakit syaraf yang mematikan. Pada saat kematiannya tinggal beberapa bulan, ia baru sadar dan melihat hidupnya secara sangat berbeda dan sangat berarti. Morrie seperti sleepwalker (= orang yang terbangun dari tidurnya). Elia pernah mengalami hal yang sama ketika ia takut dan putus asa saat menyadari kematiannya ada di depan mata (ayat 3). Penyebabnya karena ia menyadari sebentar lagi kesempatan melayani Tuhan akan berakhir, sedangkan tugasnya masih jauh dari selesai. Ini diungkapkan Elia dengan membandingkan diri tidak lebih baik daripada nenek moyangnya (ayat 4). Meski mengalami takut dan putus asa karena menantang arus di zamannya (ayat 10,14), Elia percaya bahwa Tuhan yang menentukan hidupnya, bukan Izebel. Kepercayaan Elia menyebabkan pemeliharaan Tuhan semakin nyata dalam hidupnya (ayat 6,8). Bahkan Tuhan memberi kesempatan kepada Elia untuk lebih mengenal-Nya secara utuh di Gunung Horeb. Di tempat ini, Elia mengenal Allah yang lembut dan kasih, bukan hanya perkasa dan dahsyat seperti yang selama ini dikenalnya (ayat 11-13). Di tempat ini, Tuhan juga memberitahukan pelayanan Elia selanjutnya, yaitu mengurapi Hazael menjadi raja Aram dan Elisa menjadi penggantinya (ayat 15-21). Pada umumnya kita sadar bahwa hidup ini ada batasnya, tetapi kita tidak mengetahui kapan batas itu. Sehingga dalam perjalanan hidup kita terjebak dalam rutinitas dan lupa akan makna kekekalan yang terkandung di dalamnya. Renungkan: Melalui pengalaman Morrie dan hidup Elia, kita belajar menyadari bahwa saat ini masih ada kesempatan bagi kita untuk hidup dan berjalan bersama Tuhan. Gunakan kesempatan ini untuk mengenal Tuhan dan melakukan tugas pelayanan dengan setia. |
(0.1523915) | (2Raj 6:1) |
(sh: Pemimpin masa depan (Selasa, 23 Mei 2000)) Pemimpin masa depanPemimpin masa depan. Menjelang millenium ada banyak seminar yang diselenggarakan oleh gereja maupun lembaga manajemen yang bertemakan "Kepemimpinan Abad 21". Kebanyakan topik pembahasan mengarah kepada bagaimana menjadi pemimpin yang efektif dalam rangka menghadapi tantangan dan ancaman di millenium baru. Elisa hidup hampir 3000 tahun lalu, namun model kepemimpinannya sebagai nabi masih sangat relevan untuk diteladani Kristen masa kini. Sebagai seorang pemimpin, Elisa mau menyediakan waktu untuk bersama orang yang dipimpinnya dalam rangka menyelesai-kan masalahnya. Ia tidak hanya peduli namun juga mau mengidentifi-kasikan dirinya dengan para murid. Kehadirannya akan memompa semangat murid-muridnya untuk menyelesaikan masalahnya dan menyediakan akses langsung kepada penyelesaian lain jika masalah yang lebih besar datang. Seperti halnya ketika mata kapak salah seorang muridnya jatuh ke dalam air, ia langsung berseru kepada Elisa dan mengutarakan langsung permasalahannya. Pada zaman itu mata kapak adalah barang langka dan mahal, apalagi barang pinjaman, maka berarti timbul masalah yang cukup besar bagi muridnya. Kehadiran Elisa mampu berfungsi sebagai 'prevensi' yang sangat efektif atas masalah yang lebih besar. Model kepemimpinan Elisa yang lain tergambar jelas ketika negeri Aram menyerang Israel. Sebagai pemimpin ia mampu menguasai dan menggunakan data-informasi yang ia dapatkan untuk menyelamatkan bangsa Israel. Dalam menghadapi risiko ia tidak gentar, karena ia mempunyai keyakinan yang lebih besar dari yang lain, karena ia mampu melihat kuasa Allah yang bekerja walaupun tidak kasat mata (16-17). Elisa juga mampu mengimplementasikan strategi yang cerdik dan taktis untuk membebaskan Israel dari ancaman Aram tanpa kekerasan yang akan merugikan kedua belah pihak. Di atas semua itu sebagai pemimpin ia merupakan pemimpin yang berdoa dan dilengkapi dengan kuasa yang dari Allah sendiri. Ini rahasia utamanya sebagai seorang pemimpin. Renungkan: Model kepemimpinan yang diterapkan Elisa terbukti efektif untuk mengatasi kesulitan maupun tantangan yang ada. Walaupun paradigma masa sekarang berbeda dengan zaman Elisa, namun model ini masih sangat relevan. |
(0.1523915) | (2Raj 22:1) |
(sh: Yosia, hidup benar di mata Tuhan (Rabu, 13 Juli 2005)) Yosia, hidup benar di mata TuhanYosia, hidup benar di mata Tuhan Sulit hidup benar di tengah-tengah kejahatan dan kenajisan. Kecenderungan kita adalah kompromi dengan hal-hal berdosa dan kemudian membenarkan diri sendiri dengan mengatakan, "Kalau tidak kompromi tidak mungkin sukses." Namun, hal itu tidak berlaku pada Yosia. Walau usianya baru delapan tahun dan ia besar di tengah-tengah bangsanya yang berbuat jahat, bahkan ayah dan kakeknya sendiri juga jahat, Yosia tidak ikut-ikut berbuat dosa. Catatan mengenai kehidupan dan pemerintahannya amatlah indah: "Ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan dan hidup sama seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri" (ayat 2). Bukan hanya menjaga diri hidup suci, ia juga mengusahakan pembaruan ibadah dan pentahiran bangsanya dengan cara memperbaiki rumah Tuhan yang sudah terbengkalai sekian lama (ayat 3-7). Oleh usahanya itu, ia dan rakyat Yehuda mendapat belas kasih Tuhan secara nyata. Pertama, Kitab Taurat ditemukan (ayat 8). Kitab Taurat itulah yang mendorong Yosia bertobat dan meminta petunjuk Allah (ayat 11-13). Kedua, Allah memberi petunjuk kepada Yosia dan rakyat Yehuda melalui nabiah Hulda (ayat 15-20). Isi petunjuk itu adalah Allah menunda penghukuman atas Yehuda pada masa pemerintahan Raja Yosia. Allah menjanjikan Yosia akan dikuburkan dalam keadaan damai dan matanya tidak akan melihat segala malapetaka yang akan menimpa Yehuda. Belas kasih Allah atas Yosia membawa dampak damai sejahtera untuk seluruh rakyat. Bila catatan sejarah hidup kita sama seperti Yosia, yaitu bertobat dari hidup berdosa dan giat membangun kehidupan ibadah yang kudus dan benar maka kehadiran kita akan menjadi berkat bagi manusia di sekitar kita. Tuhan akan memakai kita sebagai agen pembaruan bagi umat-Nya di dunia ini sehingga mereka terhindar dari murka Allah yang menghancurkan. Renungkan: Jadilah alat anugerah Allah melalui hidup yang benar di hadapan-Nya dan di hadapan sesama. |