Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 2401 - 2420 dari 2808 ayat untuk greek:21 [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.1457904) (1Tes 5:1) (jerusalem) Dengan memungut keterangan Tuhan sendiri tentang ketidak-pastian saat kedatanganNya yang terakhir, Mat 24:36 dsj; Kis 1:7, yang harus ditunggui orang sambil berjaga-jaga, Mat 24:42 dsj, Mat 24:50; 25:13, Paulus menegaskan bahwa tidak tahu akan saat itu. Hari Tuhan, 1Ko 1:8+, datang seperti pencuri pada malam hari, bdk Mat 24:43 dsj; orang harus berjaga-jaga, 1Te 5:6; bdk Rom 13:11; 1Ko 16:13; Kol 4:2; 1Pe 1:13; 5:8; Wah 3:2 dst; Wah 16:15, sebab waktunya memang singkat, 2Ko 6:2+. Meskipun dahulu dapat mengandaikan, bahwa akan dia antara mereka yang mengalami Hari itu, 1Te 4:17; bdk 1Ko 15:51, namun kemudian Paulus menganggap mungkin bahwa akan mati dahulu, 2Ko 5:3; Fili 1:23. Ia pun menegur mereka yang menyangka bahwa Hari itu sudah di ambang pintu, 2Te 2:1 dst. Pendapatnya mengenai pertobatan bangsa-bangsa bukan Yahudi, Rom 11:25, menyarankan bahwa waktu penantian itu akan berlangsung lama, bdk Mat 25:19; Luk 20:9; 2Pe 3:4,8-10.
(0.1457904) (1Ptr 3:19) (jerusalem) Ayat ini barangkali menyinggung turunnya Kristus ke dalam dunia orang mati (Yunani: Hades), bdk Mat 16:18+, pada waktu yang berlangsung antara wafatNya dan kebangkitanNya, Mat 12:40; Kis 2:24,31; Rom 10:7; Efe 4:9; Ibr 13:20; "dalam roh" Yesus turun ke sana, bdk Luk 23:46, atau kiranya dengan lebih tepat "menurut Roh". Rom 1:4+, sedangkan "dagingNya" mati di salib, Rom 8:3 dst. Roh-roh yang di dalam penjara "yang kepadanya Yesus" memberitakan Injil (harafiah: memberitakan: yakni keselamatan), ialah menurut sementara ahli roh-roh jahat yang terbelenggu (seperti dikatakan dalam buku apokrip Henokh). Ada sementara ahli yang memperbaiki teks 1Petrus, sehingga bukan Kristus melainkan Henokh memberitakan kabarnya. Dengan memberitakan kabarNya Kristus menaklukkan roh-roh itu kepada diriNya sebagai Tuhan (Kirios), 1Pe 3:22; bdk Efe 1:21 dst; Fili 2:8-10, sementara penaklukan terakhir masih dinantikan, 1Ko 15:24 dst. Sementara ahli lain berpendapat bahwa "roh-roh" itu ialah roh-roh orang mati, yang waktu air bah dihukum, tetapi berkat kesabaran Allah toh dipanggil untuk hidup, bdk 1Pe 4:6. Dalam Mat 27:52 dst terdapat suatu pikiran yang serupa tentang "orang-orang kudus" yang dibebaskan oleh Kristus pada waktu antara wafatNya dan kebangkitanNya, "orang-orang" itu ialah orang-orang benar yang menantikan Kristus, bdk Ibr 11:39 dst; Ibr 12:23, untuk bersama denganNya masuk ke dalam "Kota Suci" di akhir zaman. Turunnya Kristus ke dalam dunia orang mati itu termasuk ke dalam syahadat para rasul.
(0.1457904) (Kej 1:14) (sh: Di mana tempat mereka sebenarnya? (Rabu, 29 Januari 2003))
Di mana tempat mereka sebenarnya?

Di mana tempat mereka sebenarnya? Bagi bangsa-bangsa lain tetangga-tetangga Israel, nas ini merupakan hujatan dan penghinaan terhadap martabat bangsa. Banyak benda dan makhluk yang disebutkan nas ini yang adalah dewa/dewi mereka. Matahari bagi orang Mesir adalah dewa Ra, sementara bulan adalah dewa Seth. Demikian juga "binatang- binatang laut yang besar" (ayat 21). Dagon (dag adalah kata Ibrani untuk ikan) adalah dewa kebanggaan bangsa Filistin. Termasuk juga monster-monster mengerikan dan ditakuti, yang setara dengan para dewa seperti Lewiatan bagi orang Palestina, Tiamat bagi Babel. Masih banyak contoh lain. Tetapi, dalam nas ini semua yang disebutkan sebagai makhluk-makhluk ciptaan Allah, dan masing-masing mempunyai tempatnya sendiri-sendiri dalam ciptaan. Terhadap benda-benda penerang di langit bahkan ada catatan khusus: mereka berfungsi sebagai "pelayan", yaitu menjadi penerang dan penanda masa waktu (ayat 14), bukan untuk dilayani dan disembah sebagai dewa. Semua ini diciptakan Allah untuk berada dalam suatu tatanan yang diciptakan-Nya, yang disebutnya sebagai "baik" adanya (ayat 18,25).

Nas ini tidak hanya mengajarkan doktrin penciptaan kepada umat Israel, tetapi menjadi peneguhan dan peringatan bagi Israel ketika hidup di antara begitu banyak pandangan tentang dunia dan makna kehidupan. Di hadapan begitu banyak pilihan dewa-dewi, umat Israel diingatkan bahwa semua yang disembah oleh bangsa- bangsa tersebut hanyalah ciptaan Allah. Penyembahan itu hanya layak diberikan kepada Allah yang telah membebaskan mereka.

Renungkan: Bahaya dari zaman ini adalah menempatkan materi, uang, pekerjaan, sebagai allah yang selalu menuntut prioritas tertinggi dalam kehidupan, tindakan dan pertimbangan- pertimbangan kita. Ingatlah selalu: hal-hal itu adalah alat-alat yang dipakai dan ditempatkan Tuhan untuk memelihara kita, demi kemuliaan nama-Nya.

(0.1457904) (Kej 10:1) (sh: Dua jalur (Kamis, 13 Februari 2003))
Dua jalur

Dua jalur. Bagian ini kelanjutan dari keturunan Nuh. Perintah Allah untuk beranak cucu dan bertambah banyak terus dipenuhi. Silsilah yang disusun berdasarkan ketiga anak Nuh ini bukan silsilah yang sifatnya rasial, etnis, linguistik, atau teritorial, melainkan politis. Silsilah ini menunjukkan jaringan-jaringan hubungan pada waktu itu.

Pertama-tama keluarga Yafet sangat kurang dibahas (ayat 2-5). Kita bisa mengasumsikan bahwa tradisi yang ada pada waktu itu tidak memiliki banyak informasi tentang garis keturunan ini.

Kedua adalah keluarga Ham (ayat 6-20). Kanaan memiliki blok yang cukup besar di sini (ayat 15-19). Ada satu tokoh lagi yang perlu diperhatikan di sini, yaitu Nimrod (ayat 8-12). Nimrod adalah orang yang gagah perkasa. Kita memperhatikan bahwa setelah muncul nama ini dalam pasal 6, Allah kemudian menghukum bumi dengan air bah. Kemungkinan nama Nimrod berarti pemberontak. Bagian firman ini tetap menunjukkan bahwa dalam garis keturunan Ham terdapat para pemberontak, bukan orang gagah perkasa dalam pengertian positif, tetapi justru negatif. Sebagaimana telah kita lihat kemarin, penulis kitab Kejadian menaruh minat besar terhadap Kanaan yang dikaitkan dengan Ham. Silsilah ini lebih menunjukkan siapa kawan dan lawan dari bangsa Israel.

Ketiga adalah Sem yang langsung terkait dengan Abraham (ayat 21-31). Namun demikian, tidak ada perhatian khusus diberikan kepada bangsa Israel. Silsilah di sini hanya mengurutkan nama keluarga. Nanti baru pada 11:10-29 dinyatakan kekhususan dari keturunan Sem. Di sini kita berjumpa dengan nama Eber -- yang nanti akan menjadi kata Ibrani.

Sampai di sini perintah Allah untuk beranak cucu di pasal 1 terlihatlah perwujudannya. Namun, manusia harus tetap memilih dalam kehidupannya di lajur mana ia ingin hidup.

Renungkan: Meskipun hidup penuh nuansa abu-abu, Anda bisa memilih: menjadi pemberontak atau penurut di hadapan Allah!

(0.1457904) (Kej 15:1) (sh: Ku tahu siapa yang kupercaya (Sabtu, 1 Mei 2004))
Ku tahu siapa yang kupercaya

Ku tahu siapa yang kupercaya. Mengapa setelah menjadi anak Tuhan kita masih bermasalah? Di mana bukti dari janji-janji Allah yang memberikan pengharapan dan berkat-berkat? Apakah kenyataan di atas membuat iman kita ciut? Masihkah kita tetap percaya bahwa Tuhan kita dapat dipercayai?

Abram telah menerima janji TUHAN bahwa ia akan menjadi bangsa yang besar dan keturunannya akan menempati tanah Perjanjian. Namun sampai saat itu, ia belum juga memiliki putra kandung. Kini TUHAN meneguhkan janji-Nya sekali lagi dan Abram percaya akan janji itu (ayat 6).

TUHAN meneguhkan janji melalui upacara peneguhan perjanjian (ayat 9-11, 17-19). Upacara serius itu sekaligus 'sumpah' TUHAN sepihak kepada Abram. Melalui lambang "perapian yang berasap dan suluh yang berapi" (ayat 17) yang melewati dan membakar korban berupa potongan daging yang dipersiapkan Abram (ayat 9-11), TUHAN seakan bersumpah, "Biarlah Aku terbakar seperti korban itu kalau Aku ingkar janji".

Bersama itu Allah bernubuat mengenai keturunan Abram yang harus menjadi bangsa yang diperbudak selama empat ratus tahun sebelum mereka menikmati tanah Perjanjian (ayat 13-16). Hal ini merupakan peneguhan bagi Abram, sekaligus penguat hati bahwa TUHAN dapat dipercaya. Memang jalannya panjang. Janji TUHAN tidak secara langsung digenapi, tetapi pasti digenapi.

Bukan saja umat Israel diingatkan tentang kesetiaan Allah pada janji-Nya, kita pun umat-Nya dalam Yesus Kristus dikuatkan hati. Kita tahu bahwa oleh kasih setia TUHAN di dalam Yesus, kita adalah pewaris sorga, tanah Perjanjian yang jauh lebih mulia, yang disediakan bagi kita Israel rohani. Juga bahwa berbagai 'penundaan' janji Tuhan adalah latihan agar kita makin bertekun dalam iman dan bertumpu kepada Ia yang berjanji.

Bersyukurlah: Kita, yang percaya kepada Tuhan Yesus, adalah ahli waris tanah perjanjian surga dan segala berkatnya.

(0.1457904) (Kej 17:15) (sh: Respons iman dan ketaatan (Selasa, 4 Mei 2004))
Respons iman dan ketaatan

Respons iman dan ketaatan. Apakah tertawanya Abraham adalah tertawa ketidakpercayaan, sikap mencemooh janji Al-lah? Ataukah sikap kebingungan akan bagaimana mungkin dua orang uzur bisa menghasilkan keturunan (ayat 17-18)? Yang jelas, Allah tidak menegur Abraham. Allah hanya mempertegas bahwa garis keturunan Abraham adalah melalui Sara (ayat 19-21).

Kita boleh saja menduga Abraham di sini kurang beriman. Ada bukti kuat di sini, yaitu Abraham menawarkan Ismael sebagai penggenap janji Allah tersebut (ayat 18). Yang jelas, sikap Allah terhadap Abraham tidak menjadi berubah. Allah tahu pergumulan Abraham sebagai manusia biasa yang terus menerus berharap, namun tak kunjung menerima. Ada saat-saat iman itu goyah. Allah mengerti kelemahan Abraham, sebab itu Ia datang untuk menguatkan dan menghibur.

Akibat dari dorongan dan peneguhan Allah, Abraham bangkit dari kelemahannya dan dengan taat mengumpulkan semua anggota keluarganya untuk disunatkan. Bukan hanya seluruh anggota keluarga, tetapi juga seisi rumah tangga Abraham (ayat 23-27). Respons Abraham adalah iman dan ketaatan.

Allah juga mengerti kelemahan-kelemahan kita di dalam mem-percayakan diri kepada Dia. Kadang iman kita menjadi tawar oleh karena penantian yang tak kunjung selesai. Kita sudah mulai menyerah. Namun, Dia cukup sabar untuk mendorong dan menguatkan kita melalui firman-Nya, sehingga kita tetap secara aktif dapat mengerjakan bagian kita. Puji Tuhan! Sekarang waktunya kita bangkit dan mengerjakan panggilan kita dengan semangat, karena Allah percaya kepada ketulusan kita untuk mempercayai Dia.

Untuk dilakukan: Karena Allah percaya bahwa aku tetap setia pada-Nya dan percaya kepada janji-Nya, maka aku pun harus membuktikannya dengan perbuatanku.

(0.1457904) (Kej 18:16) (sh: Ujian bagi rasa keadilan Abraham (Kamis, 6 Mei 2004))
Ujian bagi rasa keadilan Abraham

Ujian bagi rasa keadilan Abraham. Seorang anak Tuhan yang dijanjikan berkat, akan sekaligus menghadapi ujian untuk membuktikan apakah ia layak menerima berkat itu untuk membagikannya kepada sesama manusia. Berkat tidak pernah dimaksudkan untuk dinikmati sendiri. Berkat diberikan supaya orang lain ikut menikmatinya secara limpah.

Kepada Abraham, Tuhan membukakan maksud-Nya hendak menghancurkan Sodom dan Gomora oleh karena dosa-dosa penduduk kedua kota tersebut (ayat 20-21). Allah bersifat adil maka Ia harus menjatuhkan hukuman atas orang berdosa.

Abraham tahu bahwa Lot, keponakannya ada di Sodom atas pilihannya sendiri. Abraham sudah pernah menyatakan belas kasihnya dengan menyelamatkan Lot dari bangsa yang menawannya (lihat pasal 14). Namun, Lot tetap memilih tinggal di situ. Sekarang apakah yang seharusnya dilakukan Abraham dengan pengetahuan seperti itu?

Rasa keadilan Abraham digugah, walau ia tahu Lot bukan lagi tanggung jawabnya sebagai paman. Lot sudah memilih jalannya sendiri, dan sebagai orang dewasa harus menerima akibat pilihannya tersebut. Namun, Abraham melihat dari perspektif lain. Abraham memperhitungkan nama Tuhan yang akan dihujat bila membiarkan orang benar dibinasakan bersama-sama orang fasik (ayat 23-25). Keadilan Tuhan harus ditegakkan. Abraham tergugah untuk bersyafaat demi kemuliaan Tuhan tetap dipertahankan.

Saat di mana nama Tuhan kita dipertaruhkan oleh kelemahan saudara-saudara kita, apa yang akan kita perbuat? Apakah kita akan berdiam diri atau akan menyatakan keprihatinan kita? Mungkin kita perlu dalam kasih dan demi kemuliaan Allah menegur saudara kita!

Untuk dilakukan: Jaga dirimu, agar jangan sampai oleh perbuatanmu nama Tuhan dipermalukan. Tegur dalam kasih sau-daramu yang sedang jatuh!

(0.1457904) (Kej 21:22) (sh: Menjadi berkat bagi orang lain (Selasa, 11 Mei 2004))
Menjadi berkat bagi orang lain

Menjadi berkat bagi orang lain. Perjumpaan orang lain dengan kita, seharusnya menjadi perjumpaannya dengan Yesus yang kita sembah, dan akhirnya ia diberkati! Namun yang sering terjadi, perjumpaan orang lain dengan kita justru menjadi batu sandungan baginya untuk berjumpa dengan Yesus!

Perjumpaan Abimelekh dengan Abraham (betapapun Abraham tidak bijaksana pada waktu itu) pada perikop terdahulu, menyebabkan Abimelekh bertemu dengan Allah. Kini perjumpaan itu dilanjutkan dengan ikatan perjanjian di antara mereka. Hal itu diadakan untuk memastikan masing-masing pihak saling peduli dan saling mengindahkan satu sama lainnya.

Di satu sisi perjanjian itu meredam kemungkinan pertikaian, perebutan tempat, dll. Hal itu ditegaskan misalnya dengan masing-masing memberikan tanda ikatan. Abimelekh telah memberikan tanahnya untuk ditinggali Abraham sebagai orang asing, sebagai gantinya Abraham memberikan domba dan lembunya kepada Abimelekh (ayat 27). Perdebatan mengenai sumur juga diselesaikan dengan persembahan tujuh anak domba betina langsung kepada ta-ngan Abimelekh dari tangan Abraham (ayat 28-30).

Di sisi lain, persahabatan yang diikat melalui perjanjian itu akan berdampak positif bagi Abimelekh, karena ia dapat belajar banyak dari kehidupan dan ibadah Abraham. Pertanyaannya, apakah kehidupan dan ibadah Abraham bisa diteladani Abimelekh dan membuatnya semakin mengenal Allah? Hanya oleh anugerah Abraham bisa menjadi berkat. Demikian pun, anugerah-Nya saja menentukan apakah Abimelekh akhirnya mengenal Allah.

Pertanyaan sekarang ditujukan kepada Anda! Dapatkah orang lain yang dekat dengan Anda melihat buah-buah iman sejati sehingga mereka menjadi orang yang diberkati Allah melalui diri Anda?

Doa: Tuhan, mohon tunjukkan hal-hal dalam diriku yang harus kutinggalkan, atau yang harus kuubah supaya aku tidak menjadi batu sandungan buat orang lain.

(0.1457904) (Kel 1:1) (sh: Dibabat malah merambat (Senin, 28 Maret 2005))
Dibabat malah merambat

Dibabat malah merambat
Sudah jatuh tertimpa tangga. Ini adalah gambaran orang yang ditimpa malapetaka beruntun. Tepatkah pepatah ini dikenakan kepada Israel? Tinggal di negeri asing, diperbudak dengan kerja paksa, sekarang bayi-bayi lelakinya harus dibunuh.

Pembacaan menyeluruh terhadap nas ini justru memperlihatkan anugerah Allah yang tetap memelihara Israel. Anugerah itu nampak dari penggenapan janji-Nya kepada Abraham bahwa Israel akan menjadi bangsa yang besar (ayat 7). Upaya raja Mesir untuk menghancurkan mereka melalui perbudakan tidak berhasil, bangsa Israel tetap semakin berkembang (ayat 8-14). Upaya kejam membunuh bayi lelaki yang baru lahir pun tidak mampu menghambat pertumbuhan umat Allah ini. Allah memakai dua bidan Mesir untuk menyelamatkan bayi-bayi itu (ayat 15-21). Umat Allah semakin bertambah berlipat ganda. Sekeras dan sekeji apa pun musuh Israel mau memusnahkan mereka, tangan Allah melindungi mereka.

Nas kita hari ini ditutup dengan satu lagi upaya Firaun untuk membinasakan Mesir (ayat 22). Akankah ia berhasil? Jawaban iman Israel seharusnya: "tidak!" karena Allah pun akan sekali lagi bertindak dalam kasih karunia. Allah justru memakai kejadian ini untuk membangkitkan seorang pembebas bagi umat yang sedang tertindas ini (pasal 2).

Allah yang sama yang memelihara umat-Nya pada masa lampau juga peduli dan memperhatikan kita, umat Allah masa kini. IMB gereja boleh dipersulit; kebijakan pendidikan Kristen bisa dijegal; Gereja dapat dirusak, ditutup, bahkan dibakar; orang Kristen mungkin diteror, dianiaya, bahkan dibunuh. Namun, Kerajaan Allah tidak dapat dimusnahkan. Tuhan tetap menopang umat-Nya. Iman Kristen sejati tidak akan luntur karena tekanan dan penganiayaan, malah bertumbuh dan menghasilkan buah berlipat ganda.

Renungkan: Kekuatan destruktif yang berasal dari musuh-musuh Tuhan tidak akan mungkin dapat mengatasi kekuatan konstruktif rencana Allah.

(0.1457904) (Kel 7:14) (sh: Lepaskan umat-Ku pergi! (Kamis, 7 April 2005))
Lepaskan umat-Ku pergi!

Lepaskan umat-Ku pergi!
Musa dan Harun diutus Allah untuk menjumpai Firaun ke tepi Sungai Nil bukan ke istananya (ayat 7:15,20-21). Sungai Nil dipercaya oleh orang Mesir sebagai tempat berdiamnya dewa pemberi kesuburan sehingga mendatangi Sungai Nil kerap dilakukan supaya mereka diberkati. Allah mengubah air Sungai Nil menjadi darah untuk menghentakkan Mesir bahwa Allah Israel sanggup mengalahkan dewa kesuburan Mesir. Anggapan Firaun bahwa dewa-dewi Mesir berkuasa dipatahkan Allah melalui tulah ini (ayat 16-17).

Tujuan Allah jelas, yaitu: "Biarkan umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku." Sayang, hati Firaun menolak. Tak dihiraukannya keadaan rakyatnya yang panik mencari air untuk diminum (ayat 19,24) dan Sungai Nil yang mengeluarkan bau busuk akibat ikan yang mati (ayat 18). Allah kembali mengutus Musa dan Harun menghadap Firaun untuk menyampaikan perintah Allah. Jika Firaun tetap menolak maka tulah katak akan datang dan memenuhi seluruh Mesir (ayat 8:1-2,5). Dampak tulah katak dari sungai Nil ini menyebabkan semua kegiatan sehari-hari di Mesir terhenti (ayat 3).

Allah menyatakan kuasa-Nya supaya Firaun sadar bahwa tidak ada ilah Mesir yang setara dengan-Nya (ayat 8:10). Ternyata para ahli Mesir mampu membuat hal serupa dengan ilmu dan mantera mereka (ayat 7:22-23; 8:7). Hal ini semakin menyebabkan Firaun tetap berpikir bahwa Allah Israel tidak berkuasa. Namun, katak-katak jelmaan para ahli Mesir itu justru menambah kacau. Kekacauan ini menyebabkan Firaun terpaksa memohon Musa dan Harun berdoa kepada Allah (ayat 8:8-9), namun ia juga yang mengingkari perkataannya (ayat 15).

Permohonan Firaun kepada Allah hanya bersifat semu saja. Ia tidak sungguh-sungguh percaya. Ketidakpercayaan Firaun menjadikan penghalang untuk melepaskan umat Allah pergi beribadah.

Renungkan: Ketika Anda menjalani kehendak Allah, bersetialah menghadapi rintangan. Berharaplah juga mengalami kejutan campur tangan Allah lebih besar!

(0.1457904) (Kel 8:16) (sh: Kekerasan hati menghancurkan (Jumat, 8 April 2005))
Kekerasan hati menghancurkan

Kekerasan hati menghancurkan
Firaun tetap berkeras hati untuk tidak melepaskan Israel pergi maka Allah pun mendatangkan tulah ketiga berupa nyamuk. Jumlahnya tak terhitung bagaikan debu tanah dan menjadi ancaman bagi semua makhluk hidup baik manusia maupun binatang (ayat 16-17).

Kali ini para ahli Mesir tidak mampu melakukan hal serupa. Bahkan mereka pun sadar bahwa tulah nyamuk berasal dari tangan Allah yang Mahakuasa yaitu Allah Israel. Hanya Dia, Allah yang memiliki kekuasaan atas alam semesta. Akan tetapi, setelah mereka memberitahukan hal itu kepada Firaun raja Mesir itu, ia tetap berkeras hati untuk tidak memenuhi permintaan Harun dan Musa (ayat 18-19). Hal yang sama terjadi saat Allah mendatangkan tulah keempat yaitu lalat pikat yang sangat menyengsarakan bangsa Mesir, tapi tidak dialami bangsa Israel (ayat 21,24).

Allah membuat perbedaan antara bangsa Mesir dan umat-Nya. Ia mengecualikan Tanah Gosyen. Mengapa? Pertama, Ia menghukum bangsa yang menindas umat-Nya dan menyelamatkan umat-Nya dari tulah yang dirancangkan-Nya untuk bangsa Mesir. Allah melakukan ini bukan karena Ia tidak mengasihi bangsa Mesir, melainkan Ia ingin menyatakan kuasa-Nya di tengah-tengah bangsa Mesir. Kedua, Allah menghukum Mesir karena kejahatannya yang menindas bangsa Israel dan mengekang kemerdekaan umat-Nya. Meski demikian, Allah tetap berkenan mengabulkan permintaan Firaun untuk melenyapkan lalat pikat. Kesediaan Allah ini tidak berarti Ia merubah tujuan-Nya semula. Allah tetap memegang kendali walaupun Firaun mengeraskan hati.

Sungguh mendatangkan sukacita besar ketika kita mengetahui bahwa Allahlah pembela umat-Nya. Jika Allah di pihak kita, siapakah lawan kita? (Rm. 8:31). Mari kita jadikan firman Allah ini sebagai kekuatan kita saat menghadapi musuh kita yaitu Iblis dan pihak-pihak yang menjadi sekutunya.

Renungkan: Allah peduli akan kehidupan kita. Ia tidak membiarkan kita sendiri menghadapi masalah hidup ini.

(0.1457904) (Kel 9:13) (sh: Dihukum supaya bertobat (Minggu, 10 April 2005))
Dihukum supaya bertobat

Dihukum supaya bertobat
Firaun tetap menolak untuk membiarkan bangsa Israel pergi. Ia "menutup mata" terhadap kebesaran-Nya yang menunjukkan bahwa Allah Israel adalah Sang Penguasa alam semesta dan bukan ilah-ilah Mesir yang disembahnya. Firaun terlalu angkuh untuk mengakui hal tersebut. Dia lebih mementingkan menjaga kepercayaan bangsa Mesir kepada dewa-dewinya daripada beralih menyembah Allah yang Hidup. Meski demikian, Allah membiarkan Firaun tetap hidup setelah keenam tulah dahsyat itu. Alasan Allah ialah agar nama-Nya masyhur di bumi (ayat 14-16).

Tulah hujan es ini tidak terjadi di Tanah Gosyen sebab Allah setia memelihara umat-Nya (ayat 26). Tulah ketujuh yang menimpa seluruh Tanah Mesir ini adalah sangat dahsyat dalam sejarah bangsa Mesir sebab tulah ini menghancurkan tanaman yang menjadi sumber pangan mereka (ayat 18-19,22-26). Penderitaan karena keenam tulah sebelumnya telah berdampak pada bangsa Mesir, yakni munculnya beberapa orang Mesir yang takut akan firman Tuhan dan mengindahkan peringatan-Nya untuk menyelamatkan ternak dan hambanya (ayat 19-21). Meski demikian, Firaun dan para pegawainya tetap bersikeras untuk tidak mengakui-Nya. Dia hanya ingin Allah mencabut penghukuman-Nya tanpa mau bertobat (ayat 27-30,33-35). Allah belum lagi mematikan Firaun. Gambaran yang dipakai Musa adalah walau rami dan jelai sudah musnah, sekoi dan gandum masih terlindungi karena saat itu belum musimnya (ayat 31-32).

Melalui tulah ketujuh ini, kita belajar bahwa penghu-kuman Allah dimaksudkan supaya manusia memiliki kesempatan untuk berbalik kepada Allah dan bertobat. Maka sebagai orang percaya kita harus selalu bersedia belajar dari setiap peristiwa hidup yang Allah izinkan terjadi menimpa kita supaya menghasilkan pertobatan. Maksud semua perbuatan Allah ialah agar kita semakin mengenal-Nya yaitu bahwa Dia setia memelihara hidup umat-Nya.

Renungkan: Pertobatan adalah pintu pengenalan akan Dia.

(0.1457904) (Kel 10:21) (sh: Allah mengendalikan segala sesuatu (Selasa, 12 April 2005))
Allah mengendalikan segala sesuatu

Allah mengendalikan segala sesuatu
Tulah-tulah yang ada di dalam kisah-kisah ini merupakan pernyataan kemahakuasaan Tuhan atas ketidakmampuan manusia. Tulah-tulah yang diberikan meningkat semakin berat beranjak dari yang pertama hingga yang terakhir.

Bagi Israel tulah gelap gulita mengingatkan mereka akan penciptaan. Kejadian 1:1-2 membeberkan keberadaan dunia pada awalnya dan "gelap gulita" menjadi ciri dunia yang belum berbentuk. Gelap gulita menjadi lambang dari keadaan dunia yang kacau sebelum penciptaan.

Di dalam tulah yang kesembilan ini, gelap gulita ini begitu dahsyat berlangsung selama tiga hari tanpa jeda, baik pada waktu pagi maupun siang (ayat 22). Ketika tulah belalang datang, Mesir juga mengalami kegelapan (ayat 5,15). Namun, gelap gulita pada tulah kesembilan ini jauh lebih pekat sehingga membuat seseorang tidak bisa melihat apa-apa yang ada di sekitarnya (ayat 23). Yang luar biasa adalah kegelapan tidak meliputi pemukiman Israel. Ini adalah anugerah Allah bagi umat-Nya (ayat 23).

Tulah ini merupakan puncak dari tulah-tulah alami sebelumnya. Gelap gulita yang melambangkan kekacauan ini ternyata dikendalikan oleh Allah. Seharusnya Firaun sadar bahwa dewa terang/matahari yang mereka sembah justru tunduk kepada kuasa kendali Allah. Ia seharusnya sadar bahwa ia tidak bisa menahan lagi kehendak Allah agar orang Israel keluar dari Mesir. Memang, sesaat Firaun merespons dengan mengizinkan mereka pergi, tetapi disertai dengan syarat-syarat yang tidak masuk akal. Firaun tidak pernah berubah, ia tetap mengeraskan hati (ayat 24-27).

Tuhan berdaulat atas semua kekacauan di dunia ini. Ia dapat memakai kekacauan itu untuk menghukum orang-orang yang mengeraskan hati tetap tinggal di dalam dosa, tetapi Ia juga dapat melindungi anak-anak-Nya yang berserah penuh pada-Nya dari kekacauan itu.

Peringatan: Jangan keraskan hati kita melawan kekuatan Allah. Tunduk dan bertobatlah sebelum Allah menghancurkan kita.

(0.1457904) (Kel 12:21) (sh: Darah dan tebusan (Jumat, 15 April 2005))
Darah dan tebusan

Darah dan tebusan
Ritual yang dilaksanakan pada hari Paskah, berupa pemotongan domba dan pengolesan darahnya ke tiang pintu rumah orang-orang Israel dilakukan pada malam ketika mereka akan keluar dari Mesir. Hal ini dilakukan sebelum tulah yang kesepuluh dijatuhkan atas Mesir sebagai suatu tanda nyata bahwa Allah tidak akan menghukum orang Israel dengan tulah tersebut (ayat 23,27).

Lebih daripada hanya sebagai penangkal datangnya tulah, orang Israel yakin darah yang dioleskan di tiang pintu rumah mereka menghapuskan dosa seisi rumah itu. Lalu, daging domba panggang yang dimakan pada perayaan ini ialah daging yang menyucikan mereka yang memakannya. Dengan berpartisipasi dalam ritual Paskah ini, umat Tuhan menyucikan diri mereka di hadapan Tuhan dan menjadi bangsa yang kudus (Lihat 19:6).

Setelah semua ritual itu dilakukan, tulah kesepuluh dinyatakan (ayat 12:29-33). Semua rumah tangga orang Mesir, termasuk Firaun, bahkan ternak-ternak mereka kehilangan anak-anak sulungnya. Namun, mereka yang telah disucikan oleh Tuhan, yaitu orang-orang Israel tidak memperoleh kutukan tersebut. Mereka selamat bahkan justru diizinkan untuk pergi keluar dari Mesir. Orang-orang Mesir yang telah melihat kutukan dahsyat Tuhan menimpa mereka, mendesak dan memaksa semua orang Israel untuk pergi (ayat 33).

Para penulis Perjanjian Baru melihat peristiwa kematian Yesus Kristus pada rentetan ritual Paskah ini. Mereka mengartikan sifat kematian-Nya, untuk menyelamatkan, menyucikan, dan menebus manusia. Dia adalah Anak Domba yang dipersembahkan untuk keselamatan setiap orang yang percaya kepada-Nya (Ibr. 9:12). Lebih jauh lagi, di dalam peringatan Perjamuan Kudus, kita diingatkan akan peristiwa tersebut setiap kali kita memakan roti dan meminum anggur.

Renungkan: Allah telah menebus kita di dalam Yesus Kristus. Kita patut bersyukur karena hal itu. Yesus telah menjadi domba paskah bagi kita yang percaya kepada-Nya.

(0.1457904) (Kel 12:34) (sh: Persiapan menuju kebebasan (Sabtu, 16 April 2005))
Persiapan menuju kebebasan

Persiapan menuju kebebasan
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan perjalanan jauh. Antara lain, persiapan fisik, yang menyangkut kesehatan dan perlengkapan makanan, dan persiapan mental, tahu apa yang akan dihadapi, serta cara-cara menghadapinya.

Akhirnya tiba waktunya untuk umat Israel meninggalkan Mesir. Berbagai persiapan dilakukan baik secara fisik (ayat 34-42) maupun secara rohani (ayat 43-51). Roti sebagai makanan utama orang Israel dipersiapkan adonannya untuk dibawa (ayat 34,39). Makanan menjadi sumber energi yang amat penting untuk mengembara. Demikian juga melalui kemurahan orang-orang Mesir, Allah menyediakan bagi mereka harta yang diperlukan kelak kalau sudah tiba di tanah perjanjian (ayat 35-36).

Kebebasan yang mereka peroleh juga merupakan kebebasan yang harus mereka berikan kepada orang-orang lain yang mereka jumpai (lihat Kel. 22:21 dan 23:9). Kebebasan itu juga harus dinikmati oleh setiap orang yang berhubungan dengan mereka (ayat 38). Demikian juga dengan penebusan. Ini kelak menjadi tugas orang Israel, yaitu sebagai duta-duta tebusan Allah ke seluruh dunia (ayat 43-49). Orang bukan Israel boleh merayakan Paskah kalau ia bersedia disunat dan menjadi bagian dari umat Allah (ayat 44,48-49). Yang paling penting ialah Tuhan sendiri menjaga mereka. Karena keyakinan akan hal itu umat Israel melakukan semua perintah Tuhan (ayat 50). Dan mereka pun dibebaskan (ayat 51). Mereka kini adalah umat yang telah ditebus dan bebas dan kini berjalan di pengembaraan di dalam pimpinan Allah.

Penyelamatan Tuhan bersifat lengkap dan tuntas, fisik maupun rohani. Melalui pengurbanan Tuhan Yesus, kita dimerdekakan dari kuasa dosa dan dibawa masuk ke dalam persekutuan hidup sebagai umat Allah sehingga kita boleh ikut ambil bagian dalam peringatan Paskah (Perjamuan Kudus) dan dipelihara dalam iman dan anugerah setiap hari.

Responsku: Aku mau memberitakan kabar baik pembebasan dari belenggu dosa kepada semua orang.

(0.1457904) (Kel 13:17) (sh: Dulu tiang awan dan tiap api, sekarang? (Senin, 18 April 2005))
Dulu tiang awan dan tiap api, sekarang?

Dulu tiang awan dan tiap api, sekarang?
Setiap orang yang berpergian biasanya selalu mencari jarak yang terdekat untuk sampai pada tujuan. Selain menghemat bahan bakar juga menghemat waktu. Namun, tidak demikian dengan pimpinan Tuhan atas bangsa Israel. Tuhan tidak menuntun bangsa Israel untuk pergi ke Kanaan melalui jalan yang paling dekat, tetapi justru melalui jalan yang berputar melewati padang gurun (ayat 18).

Tuhan memimpin bangsa Israel melalui padang gurun bukan semata-mata untuk menghindari peperangan di awal perjalanan yang dapat menyebabkan Israel menyesal ke luar dari Mesir lalu berniat untuk kembali ke sana (ayat 17b). Tuhan berkehendak melatih iman mereka untuk menerima kepemimpinan-Nya. Iman itu sudah ditunjukkan dengan kesediaan mereka keluar dari Mesir sambil membawa serta tulang-tulang Yusuf, nenek moyang mereka, agar dikuburkan di tanah perjanjian (ayat 19; Kej. 50:24-25). Jadi, mereka sudah memercayai janji Allah. Sekarang mereka belajar memercayai cara Allah memimpin mereka. Apakah cara Allah itu? Setelah bangsa Israel keluar dari Mesir, Tuhan dengan jelas menyatakan pimpinan-Nya dengan berjalan di depan bangsa Israel. Pada siang hari Tuhan memimpin dalam tiang awan dan dalam tiang api untuk menerangi mereka pada malam hari (ayat 21-22). Pimpinan Tuhan ini tidak hanya dinyatakan pada awal perjalanan mereka, tetapi secara konsisten Tuhan memimpin langkah-langkah mereka menuju ke Tanah Kanaan.

Hari ini Tuhan memimpin Gereja dalam perjalanan mengarungi padang gurun dunia ini. Tuhan memimpin orang Kristen bukan melalui tiang awan atau tiang api, namun melalui firman Tuhan. Alkitab adalah firman Tuhan. PeMazmur menulis "Firman-Mu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku (Maz. 119:105). Oleh karena itu untuk mengetahui pimpinan Tuhan dalam hidup Anda, baca dan pelajari Alkitab.

Renungkan: Pimpinan Tuhan jelas dan tegas, nyata dalam firman-Nya. Itu sebabnya anak-anak Tuhan harus membaca dan merenungkannya.

(0.1457904) (Kel 14:1) (sh: Percaya itu susah? (Selasa, 19 April 2005))
Percaya itu susah?

Percaya itu susah?
Apa yang dilakukan oleh produsen supaya orang-orang percaya akan produksinya dan mau membeli dan memakainya? Produsen akan menggunakan sarana promosi seperti iklan untuk hal itu. Iklan yang baik akan menarik orang untuk mencoba produk yang diiklankan tersebut. Iklan menjadi semacam bukti akan kualitas produk tersebut. Hampir semua orang memerlukan bukti seperti itu sebelum memercayai dan memakai suatu produk. Apakah Israel memerlukan bukti untuk memercayai Allah?

Walaupun Israel sudah menyaksikan tulah-tulah dahsyat yang Allah timpakan terhadap Mesir dan mengalami diluputkan dari tulah-tulah itu, iman mereka masih harus dilatih untuk terus percaya dan bersandar kepada-Nya. Itu sebabnya Allah memakai kekerasan hati Firaun untuk mengejar mereka (ayat 4,8,17). Allah membuat Firaun menyesal telah melepas Israel pergi, sehingga ia menghimpun pasukannya dan mengejar mereka. Allah sekali lagi hendak memperlihatkan kepada Israel bahwa Dia berkuasa untuk menolong mereka luput dari bahaya para musuh mereka. Pertama, Allah melindungi Israel dengan tiang awan yang menggelapkan sehingga menghalangi tentara Mesir menghampiri mereka (ayat 19-20). Kedua, Tuhan membelah Laut Teberau sehingga Israel bisa menyeberanginya dengan selamat (ayat 21-22). Ketiga, Allah membinasakan Firaun dan seluruh pasukan Mesir dengan menenggelamkan mereka di laut itu (ayat 28). Setelah Allah memberikan bukti kepada bangsa Israel siapa Diri-Nya, maka bangsa Israel menjadi takut dan percaya kepada Allah (ayat 31).

Allah telah membuktikan diri-Nya sanggup menyelamatkan kita dari belenggu dosa dan melepaskan kita dari hukuman dosa melalui kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Adakah bukti yang lebih besar daripada itu? Kalau demikian seharusnyalah kita memercayakan diri kita sepenuhnya kepada pengaturan dan kehendak Allah dalam hidup ini.

Renungkan: Tidak ada kuasa dosa atau kuasa kejahatan yang dapat mengatasi kuasa penebusan dan pembenaran Allah.

(0.1457904) (Kel 15:1) (sh: Pujian bagi Sang Pahlawan Perang (Selasa, 6 September 2005))
Pujian bagi Sang Pahlawan Perang

Pujian bagi Sang Pahlawan Perang Banyak pencipta dan penyanyi lagu rohani menyebutkan sumber inspirasi utama mereka adalah Tuhan Yesus. Hal ini biasanya mereka ungkapkan pada kata pengantar album mereka. Ungkapan rasa syukur tersebut dituliskan sebagai bentuk terima kasih mereka atas pertolongan-Nya.

Musa dan umat Israel menuliskan pujian syukur mereka dalam bentuk nyanyian. Pujian syukur itu mereka tuliskan setelah Tuhan melepaskan mereka dari kejaran Firaun dan tentaranya (ayat 14:15-31). Tuhan adalah Sang Pahlawan Perang yang perkasa (ayat 15:2-3). Perbuatan Allah nyata, Ia menghancurkan kekuatan Firaun dan pasukannya dengan menenggelamkan mereka di Laut Teberau (ayat 4-10). Di tangan Allah, laut yang menurut kepercayaan kuno dipandang sebagai kekuatan pengacau yang dahsyat ternyata dimanfaatkan Allah untuk mengalahkan para musuh-Nya. Kuasa Allah jauh lebih dahsyat daripada kuasa allah-allah sesembahan bangsa-bangsa lain (ayat 11).

Pujian ini tidak berhenti pada perayaan kemenangan Allah pada saat itu, tetapi memandang kepada perbuatan Allah di masa depan, ketika Ia akan mengantar umat Israel menuju Tanah Perjanjian (ayat 13-17). Arak-arakan Israel yang dipimpin oleh Sang Pahlawan Perang itu akan membuat gentar para musuh yang wilayahnya dilalui. Semua pendu-duk Kanaan akan gemetar ketakutan. Allah sendiri yang akan membawa umat-Nya ke gunung-Nya yang kudus, supaya mereka menetap di sana dan mengabdi kepada Dia, Sang Raja Kekal (ayat 18).

Kristus adalah Sang Pahlawan Perang yang sudah mengalahkan kuasa maut melalui kebangkitan-Nya dari kema-tian. Dia kini sedang mengantar umat-Nya mengarungi padang gurun kehidupan ini menuju Surga yang mulia. Dengan Kristus beserta kita, seharusnya kita tidak takut lagi terhadap musuh-musuh kita dan segala kesulitan hidup.

Responsku: Masalah, kesulitan, dan penderitaan tidak akan menyurutkanku untuk memuji Dia!

(0.1457904) (Kel 16:25) (sh: Nafkah dan ibadah (Jumat, 9 September 2005))
Nafkah dan ibadah

Nafkah dan ibadah Tuhan memakai berbagai cara untuk mengajarkan kebenaran-Nya. Misalnya, Tuhan Yesus mengajar para pendengar-Nya melalui perumpamaan. Sedangkan, pada nas ini Allah mengajarkan ketetapan hari Sabat kepada bangsa Israel melalui manna.

Tuhan mencurahkan manna setiap hari untuk mencukupi kebutuhan makanan mereka selama berada di padang gurun (ayat 35). Aturan Tuhan adalah setiap keluarga mengumpulkan manna secukupnya setiap hari. Hal ini berlaku untuk hari pertama sampai dengan hari kelima (ayat 6,21). Namun, pada hari keenam mereka diperintahkan mengumpulkan manna dua kali lipat jumlahnya karena pada hari ketujuh manna tidak akan dicurahkan (ayat 22). Pengaturan ini sesuai dengan peraturan hari Sabat, yaitu larangan untuk bekerja. Hari Sabat adalah hari perhentian yang dikuduskan Tuhan (ayat 23). Karena itu, umat Israel harus mematuhi peraturan hari Sabat untuk beristirahat, termasuk tidak mengumpulkan manna. Dengan mematuhi perintah tersebut, umat Israel membuktikan diri mereka percaya penuh pada pemeliharaan Tuhan. Baik secara jasmani dengan tidak mengumpulkan manna maupun secara rohani dengan mensyukuri pemeliharaan Tuhan hari demi hari.

Orang Kristen beroleh perhentian sejati dalam karya penyelamatan Kristus (Ibr. 4:3-11) karena itu seluruh hari kita adalah ibadah. Meski tidak lagi menjalani hari Sabat, orang Kristen tetap perlu menaati prinsip Sabat dengan beristirahat dari segala pekerjaan mereka dan memberi waktu khusus untuk beribadah pada Allah pada hari Minggu. Dengan tidak bekerja melainkan beribadah pada hari Minggu, orang Kristen telah menerapkan ajaran Tuhan Yesus: "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah" (Mat. 4:4).

Responsku: Menjadikan hari Minggu sebagai hari aku beristirahat agar tubuh, pikiran, dan hatiku diarahkan untuk menyembah Tuhan.



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.13 detik
dipersembahkan oleh YLSA