Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 2561 - 2580 dari 4226 ayat untuk greek:7 [Pencarian Tepat] (0.007 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.1993233952381) (Kis 2:33) (jerusalem: oleh tangan kanan Allah) Kata-kata ini diambil dari Maz 118:16, (LXX: "tangan kanan Tuhan (Yahwe) telah meninggikan daku") dan dipergunakan oleh pemberitaan rasuli dengan menganggapnya sebagai nubuat tentang Mesias: Kis 4:11; 1Pe 2:7; Mat 21:9,42 dsj; Kis 23:35; Luk 13:35; Yoh 12:13; Ibr 13:6. Tetapi teks Kisah para rasul juga dapat diterjemahkan: Sesudah Ia ditinggikan pada tangan kanan Allah. Begitu kalimat ini menjadi pengantar pada kutipan Kis 2:34 dari Maz 110:1, yang merupakan sebuah pokok lain dalam pemberitaan rasuli: Mat 22:44 dsj; Kis 26:32 dsj; Mar 16:19; Kis 7:55,56; Rom 8:34; 1Ko 15:25; Efe 1:20; Kol 3:1; Ibr 1:3, 13; 8:1; 10:12; 12:2; 1Pe 3:22
(0.1993233952381) (Rm 1:18) (jerusalem) Uraian mengenai Kebenaran Allah yang menyatakan diri melalui Injil, yang nanti akan dilanjutkan dalam Rom 3:21 dst, disusul suatu uraian tentang kebalikannya ialah: di luar Injil hanya "kemurkaan Allah" yang menampakkan diri, baik dalam dunia orang-orang kafir, Rom 1:18-32, maupun dalam bangsa Yahudi, Rom 2:1-3:10. Kemurkaan itu pertama-tama menyatakan dirinya dalam diperbanyaknya dosa manusia. Dalam penghakiman terakhir akan disingkapkan seluruhnya, Rom 2:6+; Mat 3:7+.
(0.1993233952381) (Rm 12:1) (jerusalem) Jemaat Kristen mengganti Bait Allah di Yerusalem, Maz 2:6; 40:9, dan Roh Kudus yang mendiami jemaat itu memperdalam kehadiran Allah di tengah umatNya yang kudus, 1Ko 3:16-17; 2Ko 6:16; Efe 2:20-22. Dengan demikian Roh Kudus juga menginspirasikan ibadat yang baru dan rohani, Rom 1:9+; Rom 12:1. Sebab orang beriman adalah anggota Kristus, 1Ko 6:15-20. Dalam tubuhNya yang disalibkan tetapi dibangkitkan Kristus menjadi tempat kehadiran Allah yang baru dan tempat ibadat yang baru pula, Mat 12:6-7; 26:61 dsj; Mat 27:40 dsj; Yoh 2:19-22+; Yoh 4:20-21; Kis 6:13-14; 7:48; Ibr 10:4-10+; Wah 21:10+.
(0.1993233952381) (2Kor 6:2) (jerusalem: hari penyelamatan itu) Antara waktu tampilnya Kristus di dunia, Rom 3:26+ dan kedatanganNya kelak, 1Ko 1:8+, berlangsunglah zaman pertengahan, Rom 13:11+. Zaman itulah "hari penyelamatan itu". Selama zaman itu diberi kesempatan untuk bertobat, Kis 3:20 dst, sehingga "Sisa Israel", Rom 11:5, dan bangsa bukan Yahudi, Rom 11:25; Efe 2:12 dst; Kis 6:11; Luk 21:24, dapat diselamatkan. Meskipun lamanya zaman itu tidak tentu, 1Te 5:1+, namun zaman "penumpangan" di dunia ini, 1Pe 1:17, harus dianggap sebagai pendek saja, 1Ko 7:26-31; bdk Wah 10:6; 12:12; 20:3, dan penuh pencobaan Efe 5:16; 6:13, dan penderitaan yang menyiapkan kemuliaan kelak, Rom 8:11. Kesudahan sudah mendekat, 1Pe 4:7; Wah 1:3+ dan 1Ko 16:22; Fili 4:5; Yak 5:8, yaitu hari siang yang tidak jauh lagi, Rom 13:11 dst. Maka orang harus berjaga-jaga, 1Te 5:6; bdk Mar 13:33, dan sebaik-baiknya memanfaatkan waktu yang masih sisa, Kol 4:5; Efe 5:16, untuk menjadi selamat dan menyelamatkan orang lain, Gal 6:10, sedangkan Allah dibiarkan menimpakan balasan terakhir, Rom 12:19; 1Ko 4:5.
(0.1993233952381) (Ibr 7:27) (jerusalem: satu kali untuk selama-lamanya) Korban Kristus yang tunggal itu ada di pusat sejarah penyelamatan, Kis 1:7+. Dengan mengakhiri jangka waktu persiapan yang lama, Ibr 1:1 dst; bdk Rom 10:4, korban itu terlaksana ketika "waktu sudah genap", Gal 4:4+; Mar 1:15+; pada "masa yang ditentukan" Rom 3:26+, dan membuka zaman terakhir. Meskipun Hari yang akhir, 1Ko 1:8+; Rom 2:6+, masih ditunda sehingga ada masa pertengahan, 2Ko 6:2+, yang lamanya tidak menentu, 1Te 5:1+, namun pokok keselamatan kini sudah terwujud, oleh karena di dalam Kristus manusia sudah mati terhadap dosa, dan dibangkitkan untuk hidup yang baru. Nilai dan daya mutlak korban Kristus itu khususnya oleh Ibrani ditekankan: korban itu dipersembahkan "satu kali untuk selama-lamanya", Ibr 7:27; 9:12,26,28; 10:10; bdk Rom 6:10; 1Pe 3:18, sehingga merupakan korban yang tunggal, Ibr 10:12,14, berlawanan dengan korban-korban Perjanjian Lama yang terus menerus terulang oleh karena tidak mampu menghasilkan keselamatan.
(0.1993233952381) (Why 1:13) (jerusalem) Anak Manusia, Mesias, nampak di sini sebagai Hakim di akhir zaman, seperti dalam Dan 7:13-14 (bdk Dan 10:5-6). Sifat-sifatNya dilambangkan berbagai lambang: Jubah panjang (bdk Kel 28:4; 29:5; Zak 3:4) melambangkan imamatNya; ikat pinggang dari emas (bdk 1Ma 10:89; 11:58) melambangkan martabat kerajaanNya; rambut putih (bdk Dan 7:9) melambangkan kekekalanNya; mata bagaikan nyala api yang "menguji" batin dan hati, Wah 2:23 melambangkan pengetahuanNya; kaki dari tembaga (bdk Dan 2:31-45) melambangkan kekokohanNya; suaraNya bagaikan desau air bah, kakiNya yang berkilap dan wajahNya yang bersinar melambangkan kebesaranNya yang menakutkan. Di genggamanNya yang berkuasa (tangan kanan) Ia memegang ketujuh jemaat (tujuh bintang, Wah 1:20); Ia membuka mulutNya untuk mengeluarkan keputusanNya yang menjatuhkan hukuman mati (pedang tajam bermata dua) atas mereka yang tidak percaya (bdk Wah 19:15+; Wah 2:16; dan Yes 49:2; Efe 6:17; Ibr 4:12). Pada permulaan tiap-tiap surat yang menyusul disebutkan salah satu sifat yang menonjolkan Kristus sebagai Hakim, sesuai dengan keadaan jemaat yang bersangkutan.
(0.1993233952381) (Why 12:1) (jerusalem) Bab 12-14 Bagian ini melanjutkan penggambaran persiapan akhir dunia. Dengan cara dan gambar-gambar lain bagian ini melukiskan perjuangan yang kini berlangsung antara Naga dan Anak Domba. Bab 12 mencampurkan unsur-unsur dari dua penglihatan yang berbeda, yaitu: perjuangan Naga melawan Perempuan serta keturunannya, Wah 12:1-6 dan Wah 12:13-17; perjuangan Mikhael melawan Naga, Wah 12:7-12.
(0.1993233952381) (Hak 7:1) (sh: Jumlah atau mutu? (Sabtu, 11 Oktober 1997))
Jumlah atau mutu?

Jumlah atau mutu?
Di medan perang dan di arena politik, biasanya orang berpikir bahwa jumlah adalah hal terpenting. Ternyata tidak! Tiga puluh ribu orang itu disaring berulang kali hingga tersisa tiga ratus orang. Hanya satu persen dari total jumlah semula yang Tuhan pakai untuk menaklukkan orang Midian! Yang penakut, yang bersikap seperti hewan, dan yang tidak siaga pulang kampung saja!(ayat 5-7). Kemenangan tergantung pada kepatuhan kepada kehendak Allah. Allah ingin agar para pelayannya tidak menyombongkan kekuatan maupun sarana perang buatan manusia.

Perang rohani nyata (ayat 15-19). Metode dan strategi terbaik manusia tak laku bagi Allah. Ketiga ratus personalia militer terpilih itu tidak boleh membawa senjata, pedang, tombak, dlsb. Mereka hanya boleh membawa terompet, buyung atau kendi kosong, dan obor. Meski aneh, tugas mereka sebagai pasukan Allah kini adalah taat pada sang komandan. Perang itu adalah perang rohani, maka hanya bisa dimenangkan bukan dengan senjata biasa tetapi dengan iman dan ketaatan!

Renungkan: Mana yang benar? Allah dibatasi oleh sumber daya insani atau sumber daya insani yang tergantung pada Allah?

Doa: Tuhan ajarku untuk taat pada firman-Mu dan bukan banyak tanya terhadap pikiran-Mu.

(0.1993233952381) (1Sam 7:2) (sh: Saat untuk bertobat. (Kamis, 27 November 1997))
Saat untuk bertobat.

Saat untuk bertobat.
Kita tidak mengetahui dengan jelas apa yang dibuat Samuel ketika tabut perjanjian ada di tanah Filistin dan di Kiryat-Yearim. Ketika saatnya bangsa Israel mengeluh kepada Tuhan (ayat 2), Samuel tampil ke depan, menegur mereka karena terlalu dalam jatuh di dalam dosa (ayat 3). Mereka berbalik dari ilah-ilah kepada Yahwe (ayat 4). Upacara menimba air dan berpuasa (ayat 6) adalah simbol pertobatan. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Israel secara nasional bertobat kepada Allah.

Tindakan yang tepat. Bangsa yang baru bertobat itu gentar mendengar ancaman Filistin (ayat 7). Filistin menguasai teknologi besi dan memiliki perlengkapan perang unggul. Wajar bila Israel takut. Ungkapan pertobatan mereka terlihat dari tindakan tepat yang diambil. Kepada Samuel mereka mengutarakan ketergantungannya kepada Tuhan (ayat 8). Samuel pun bertindak tepat. Ia mendirikan batu peringatan Eben-Haezer sehingga generasi yang kemudian terus diingatkan akan perbuatan Allah yang luar biasa ini (ayat 12). Israel tetap setia kepada Allah. Terhadap kesetiaan ini, Allah mengganjar kemenangan atas Filistin (ayat 13). Wilayah mereka diperluas (ayat 14) dan terjadilah damai.

Renungkan: Berserah dan taat kepada Allah adalah permulaan hidup dalam naungan pemeliharaan Allah.

(0.1993233952381) (1Sam 18:1) (sh: Kasih yang murni. (Senin, 26 Januari 1998))
Kasih yang murni.

Kasih yang murni.
Meskipun tidak dirinci penyebabnya, antara Daud dan Yonathan berkembang suatu ikatan kasih persahabatan. Namun, melihat proses dan hasilnya pastilah Roh Tuhan sendiri yang bekerja dalam hati dan pikiran kedua sahabat tersebut. Suatu ikatan tanpa pamrih. Hukum kasih yang diajarkan Tuhan bagi umat-Nya benar-benar terwujud di sini (ayat 3; bdk. Mat. 22:37-40). Tidak mudah mengembangkan persahabatan demikian. Mengapa? Persahabatan dunia masih sering dilatarbelakangi banyak keperluan: bisnis, uang, kekuasaan, dan lain-lain.

Kebencian yang membara. Kebalikan dari peristiwa yang terjadi antara Yonathan dan Daud, berlangsung pula permusuhan antara Saul dan Daud. Saul membenci Daud. Kebencian itu adalah buah dari iri hati Saul atas keberhasilan Daud dalam peperangan melawan Filistin (ayat 7-8). Kebencian memembutakan akal sehat dan melumpuhkan kontrol diri. Di mana roh kebencian dipupuk, di sana Roh Kasih sejati tidak mendapat tempat yang layak (ayat 10).

Renungkan: Persahabatan yang sejati hanya dapat teralami jika Roh Kudus dipersilahkan bekerja di dalamnya.

Doa: Jauhkanlah iri hati dan kebencian dari hati kami dan tumbuhkanlah kasih Kristus di dalamnya.

(0.1993233952381) (1Raj 7:1) (sh: Motivasi dan tujuan pembangunan (Minggu, 1 Agustus 2004))
Motivasi dan tujuan pembangunan

Motivasi dan tujuan pembangunan. Anda pernah mengunjungi gedung gereja atau gedung bersejarah lainnya yang megah dan indah? Bagaimana kesan Anda? Kagum dan merasakan kebesaran yang hadir melalui kemegahan tersebut? Dapat diduga bahwa atas dasar dan untuk tujuan serupa, Salomo membangun Bait Allah dan kemudian istananya.

Pembangunan istana Salomo dengan berbagai bangunan tambahan yang dicatat di ayat 1-7 memang luar biasa. Lama pembangunan istana tersebut tiga belas tahun. Besar bangunan tersebut lebih luas dari pada bangunan Bait Allah. Bahan bangunan yang dipakai baik untuk membangun istana maupun untuk Bait Allah ternyata semuanya berkualitas dan harganya mahal (ayat 8-12). Namun pertanyaannya adalah, apa faedah membangun gedung-gedung semegah ini?

Dalam suasana bangsa yang sedang prihatin saat ini, membangun apa pun perlu mempertimbangkan berbagai hal secara matang. Membangun gedung gereja, gedung pemerintah, gedung partai, atau gedung rumah pribadi tanpa mempertimbangkan begitu banyak orang yang menderita dalam kemiskinan, adalah sesuatu yang tidak bijaksana. Ada hal yang lebih penting daripada membangun gedung yaitu membangun hidup sesama manusia dan membangun hubungan antarmanusia. Kiranya kita bijak menghindari hal-hal yang menekankan pemeragaan fisik dan tidak mengabaikan yang lebih hakiki.

Doaku: Tuhan tolong aku tidak terjebak dalam pembangunan fisik semata. Tolong aku membangun iman dan menjadi berkat bagi orang lain.

(0.1993233952381) (Ezr 7:1) (sh: Tidak pelayanan tidak berarti tidak baca Alkitab (Rabu, 8 Desember 1999))
Tidak pelayanan tidak berarti tidak baca Alkitab

Tidak pelayanan tidak berarti tidak baca Alkitab. Ezra tidak berkesempatan melayani Allah sebagai imam di Babilon. Meskipun dia memiliki garis keturunan yang langsung dari Harun untuk menjadi seorang imam besar, namun lingkungan tidak memungkinkan dia melakukan itu. Keadaan demikian tidak membuat dia menjadi buta Alkitab, sebaliknya menjadi seorang ahli Alkitab. Kerinduan membaca Alkitab bukan terpelihara karena adanya pelayanan, akan tetapi ada dan terpelihara karena persekutuan kita dengan Tuhan yang tak akan dipuaskan dengan hanya melayani.

Hal pertama dan utama. Kesempatan pelayanan yang tidak diperoleh di Babilon, terbuka bagi Ezra ketika dia pulang ke negerinya, yaitu melayani di Bait Allah. Bangsa yang menuju pada pembaharuan itu memerlukan sesuatu yang sangat mutlak yang harus ada dan pertama, yaitu pengajaran firman Tuhan. Namun sebelum pembaharuan tersebut dimulai, pemimpin haruslah mempunyai prioritas yang utama terlebih dahulu, yaitu bahwa ia harus meneliti dan melakukan pengajaran firman Tuhan itu dalam kehidupannya.

Renungkan: Setiap orang yang mengajar dan menyaksikan kebenaran firman Tuhan, harus lebih dahulu membaca, memahami, dan menerapkan pengajaran dalam kehidupannya.

(0.1993233952381) (Mzm 7:1) (sh: Mazmur korban ketidakadilan (Minggu, 16 Februari 2003))
Mazmur korban ketidakadilan

Mazmur korban ketidakadilan. Mazmur ini dapat kita lihat sebagai: [1] mewakili suara hati banyak orang di Indonesia, di mana kadang keadilan bisa dibeli, [2] mazmur ini adalah wadah yang baik untuk bercermin dan menilik diri, di sisi manakah diri kita berada: di sisi keadilan atau yang bertindak menentang keadilan?

Tidak ada penjelasan mengenai apa yang terjadi antara Daud dan Kusy, orang Benyamin. Apa pun itu, jelas pemazmur telah difitnah dan dianiaya. Pemazmur meminta Allah untuk menyelamatkannya (ayat 2- 3). Yang tidak biasa, doa pemazmur ini tidak berbau nepotisme (teologi nepotis Allah akan membela "umat"-Nya apa pun duduk perkaranya, tanpa menghakimi dengan adil mana yang benar dan yang salah). Tetapi, pemazmur memohon kepada Allah untuk menjadi hakim dan menghakimi dengan adil (ayat 7-8). Pemazmur menyadari hukuman yang akan dijatuhkan Allah kepada pihak yang bersalah (ayat 4-6,13-17), dan tahu jelas bahwa dirinyalah yang akan menerima hukuman itu jika ternyata ia yang bersalah. Jelas pemazmur menyadari bahwa keadilan pertama-tama adalah kebenaran dan integritas yang bersih dan tulus di hadapan Allah, sehingga ia berani meminta Allah juga untuk menguji dirinya (ayat 9-12). Hanya dengan demikian sang pemazmur, dan juga Kristen masa kini, dapat mensyukuri dan memuji Allah karena keadilan-Nya (ayat 18).

Renungkan: "Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat" (Mat. 5:11).

(0.1993233952381) (Mzm 54:1) (sh: Mengandalkan pertolongan Tuhan. (Selasa, 03 Maret 1998))
Mengandalkan pertolongan Tuhan.

Mengandalkan pertolongan Tuhan.
Peristiwa pengkhianatan kembali dialami Daud. Kali ini, pengkhianatan datang dari orang Zifi yang justru dipercaya dan diharapkan mampu memberi perlindungan. Bagaimana perasaan dan reaksi bila Anda menghadapi kondisi seperti itu? Wajar bila timbul perasaan sakit hati dan reaksi marah. Tetapi hal itu tidak terjadi pada Daud. Ia tidak mempersilakan perasaan dan reaksi itu timbul dan menguasai dirinya. Daud berhasil menguasai keadaan emosinya karena ia hanya pada Allah memusatkan perhatian (ayat 3-4), dan melihat bagaimana campur tangan Allah dalam perjalanan dan pengalaman hidupnya.

Iman yang berserah dan berharap. Inilah kunci kesuksesan Daud menguasai keadaan dirinya. Jelas sekali bahwa Daud mengimani Allah yang adil, berkuasa dan maju membelanya (ayat 6). Hal itu pulalah yang membuat Daud tidak terjebak dan terbenam dalam kemalangannya. Iman yang membuatnya mengenal Allah dengan jelas, membuat ia mampu berserah, berharap penuh dan memperoleh hikmat untuk bertindak bijak.

Renungkan: Pengalaman sesakit apa pun bila dihadapi dengan iman teguh, justru akan melahirkan sikap hidup terpuji.

Doa: Tuhan, ajar kami melihat kepahitan dalam pandangan-Mu.

(0.1993233952381) (Mzm 59:1) (sh: Aman di tengah bahaya (Minggu, 13 Juni 2004))
Aman di tengah bahaya

Aman di tengah bahaya. Belum lama ini, kita dikejutkan oleh sebuah berita tentang satu keluarga yang terjebak di dalam rumah berteralis besi. Mereka terjebak api hingga semua mati hangus. Rumah yang aman terhadap bahaya pencuri dari luar justru tidak aman terhadap bahaya api dari dalam.

Daud menghadapi ancaman bahaya yang luar biasa. Ia diintai di rumahnya sendiri, di tempat yang seharusnya menjadi tempat berlindung yang paling aman. Apa yang Daud lakukan? Pertama, ia berseru kepada Tuhan (ayat 2-6). Sekalipun Daud yakin akan ketidakbersalahannya, ia tidak menjadikan hal itu sebagai senjatanya melainkan tetap berpaling kepada Tuhan, Kota Bentengnya.

Kedua, ia menempatkan dirinya dan masalah yang dihadapinya di dalam hubungannya dengan Tuhan (ayat 7-14). Ia mengkontraskan apa yang dilakukan oleh para mu-suhnya (ayat 7-8) dengan respons dari Tuhan terhadap mereka (ayat 9-11). Bukannya terintimidasi, Daud justru berani menghadapi mereka, karena Tuhan yang menjadi perisainya (ayat 12). Ia yakin bahwa Tuhan sendiri yang akan "berperang" melawan mereka demi kemuliaan-Nya yang harus menghukum dosa, kecongkakan, sumpah serapah, dan dusta (ayat 13-14).

Ketiga, Daud berespons dengan pujian. Ia mengontraskan keadaan para musuhnya yang "kelaparan" (ayat 15-16) dengan keadaannya yang melimpah di dalam Tuhan. Bahkan di dalam bahaya, hatinya meluap dengan pujian dan sukacita karena kasih setia dan perlindungan Tuhan (ayat 17-18).

Renungkan: Tuhan perlindungan terpercaya, luar dan dalam kehidupan kita.

(0.1993233952381) (Mzm 145:1) (sh: Keagungan Allah abadi (Jumat, 24 September 1999))
Keagungan Allah abadi

Keagungan Allah abadi. Pada situasi bagaimana dan atas alasan apa biasanya kita mengagungkan kebesaran Allah? Kenyataan menunjukkan bahwa kita mengagungkan dan memuji kebesaran Allah tergantung pada beberapa hal: pada waktu senang, ketika baru mengalami "berkat" Tuhan, atau karena kita menginginkan "berkat"-Nya. Pemazmur melihat bahwa keagungan dan kebesaran Allah tidak tergantung kepada suara pujian manusia dan tidak tertandingi oleh kuasa mana pun sepanjang masa. Apa yang dikatakan pemazmur merupakan suatu pengakuan yang berdasarkan pengalamannya menyaksikan pekerjaan Allah yang ajaib dan besar (ayat 4-7). Pekerjaan Allah yang ajaib dan besar itu akan berlangsung terus-menerus dari abad ke abad (ayat 13). Setiap generasi akan mengalami keajaiban pekerjaan Allah dan mereka akan terus memberitakannya (ayat 4-7, 11-13).

Bukan pengakuan filosofis. Pengakuan pemazmur tentang Allah bukanlah suatu pengakuan filosofis (berdasarkan pengetahuan) melainkan bukti karya nyata Allah. Salah satunya dalam kehidupan nyata, kebesaran dan keagungan Allah itu nampak ketika Allah peduli terhadap keadaan manusia yang rapuh dan segala ciptaan lainnya (ayat 8-10, 14-17, 19-20). Karena itu kita yang telah mengalami perbuatan agung Allah, layak memberitakannya dalam kata dan tindakan.

(0.1993233952381) (Mzm 148:1) (sh: Ajakan agar langit dengan isinya memuji Allah (Senin, 27 September 1999))
Ajakan agar langit dengan isinya memuji Allah

Ajakan agar langit dengan isinya memuji Allah. Pemazmur mengajak langit dan seisinya termasuk malaikat untuk memuji Tuhan (ayat 1-6). Pemazmur menolak kepercayaan bangsa-bangsa non Israel yang menjadikan makhluk dan benda di langit sebagai alllah mereka. Bagi pemazmur tidak ada satu pun diantara mahkluk dan benda-benda langit yang dijadikan allah, sebab satu-satunya Pencipta langit bumi serta segala isinya adalah Allah Israel.

Bumi dan segala isinya patut memuji Tuhan. Ayat 7-13 merupakan ajakan pemazmur terhadap bumi dan segala isinya untuk memuji Tuhan. Bagian pertama ini merupakan ajakan kepada semua makhluk yaitu binatang dan tumbuh-tumbuhan bahkan termasuk segala alam yang ada di bumi untuk memuji Tuhan (ayat 7-10). Sedangkan bagian kedua adalah ajakan kepada manusia dalam segala kedudukannya dan pada semua tingkat usia untuk memuji Tuhan (ayat 11-13). Dengan demikian lengkaplah ajakan pemazmur yang melibatkan langit dan bumi dalam hal memuji dan menyembah Tuhan. Itu berarti tidak ada satu makhluk pun atau benda yang dapat dijadikan allah kecuali Allah Israel.

Doa: Tuhan, Pencipta langit bumi, Engkau layak menerima pujian dari segala ciptaan-Mu. Biarlah ciptaan-Mu bernyanyi dan bersorak bagi kemuliaan-Mu serta mewartakannya dengan sukacita.

(0.1993233952381) (Yes 5:1) (sh: Harapan Allah dikecewakan. (Senin, 21 September 1998))
Harapan Allah dikecewakan.

Harapan Allah dikecewakan.
Syair cinta yang Yesaya nyanyikan sebenarnya adalah syair cinta Allah sendiri yang dikecewakan terhadap umat-Nya. Cinta Allah itu total, seperti yang diumpamakan dalam tindakan pemilik anggur pada kebun anggurnya (ayat 2). Tetapi buah yang dipetiknya ternyata mengecewakan (ayat 4). Meski usaha kasih terbaik sudah Allah karuniakan, namun tetap saja Israel menghasilkan buah yang mengecewakan. Sebagai umat pilihan Allah, bukannya kekudusan, keadilan, kebenaran yang mereka hasilkan, melainkan kelaliman, kekejaman, dan ketidakpedulian sosial (ayat 7).

Hukuman Allah. Ketidaktaatan kepada Allah mendatangkan hukuman. Bila Israel taat kepada Allah, bagaikan kebun anggur mereka akan dijagai, dipelihara, diusahakan agar aman dan produktif. Namun karena memberontak terhadap Allah, Allah sendiri akan menarik tindakan-tindakan kasih-Nya dari mereka (ayat 5-6). Peringatan Tuhan ini juga berlaku bagi kita. Keagamaan kita sepatutnya mewujud dalam kesucian hidup, perilaku adil dan kasih kepada sesama.

Renungkan: Kristen mengaku telah menerima kasih Allah dalam Kristus dan penyertaan Roh Kudus. Tampakkah itu dalam perbuatan kita sehari-hari?

Doa: Tuhan, tolong kami meresponi anugerahMu dengan benar.

(0.1993233952381) (Yes 7:1) (sh: Teguh berpegang pada kuasa Allah. (Jumat, 25 September 1998))
Teguh berpegang pada kuasa Allah.

Teguh berpegang pada kuasa Allah.
Takut terhadap ancaman dari luar, cenderung membuat seseorang mencari jalan keluar salah. Itulah yang dibuat Ahaz. Penolakannya untuk bergabung dengan Aram dan Israel melawan Asyur, sudah benar. Tetapi karena takut pada tekanan Aram dan Israel, Ahas meminta bantuan Asyur. Itu salah! Sebelum ia melakukan kesalahan fatal itu, Yesaya menyampaikan pesan Tuhan sendiri agar ia tidak takut (ayat 4) memohon bantuan Asyur. Alasan yang Tuhan berikan: 1) Aram dan Israel tak bisa mengalahkanNya (ayat 7-9); 2) Allah akan memberinya anda bahwa Ia menyertai (ayat 10-16); dan 3) meminta pertolongan Asyur berarti diserang Asyur (ayat 17).

Pertimbangan sendiri. Orang yang takut dan panik, tak mungkin berpikir jernih. Orang yang berpikir dalam iman yang didasarkan kebenaran firman saja yang mampu membuat pertimbangan yang benar dan jernih. Meski firman telah datang, Ahas tetap saja dalam pertimbangan-pertimbangannya yang tak beriman. Bahkan tawaran agar meminta tanda dari Tuhan pun ditolaknya (ayat 12). Oleh karena tawaran janji Allah ditolak, maka peringatan hukuman Allah pun harus ditanggung.

Renungkan: Menolak firman Allah berarti menempatkan diri dalam jalan menuju kehancuran.

Doa: Berilah kami hati yang selalu berharap dan memegang janji-Mu.

(0.1993233952381) (Yes 9:7) (sh: Post Tenebras Lux! (Kamis, 16 Oktober 2003))
Post Tenebras Lux!

Post Tenebras Lux! Kata-kata ini terpampang di depan tembok Reformasi yang sangat terkenal di Jenewa. Kalimat yang berarti, "Sesudah kegelapan, terang!" tersebut menunjukkan sebuah era yang baru. Manusia di zaman Reformasi dibawa kembali kepada semangat untuk mencari kebenaran, kembali ke Alkitab. Ada semacam kerinduan dalam diri manusia untuk melihat kecerahan setelah kesuraman.

Pengharapan akan terang setelah kekelaman pun muncul dalam nubuatan kitab Yesaya. Bacaan hari ini dimulai dengan sebuah penyekatan terhadap masa lalu. Penghukuman itu tidaklah selamanya. Kehancuran Yehuda akan ditutup dengan sebuah misi penyelamatan. Misi penyelamatan ini paling tidak terjadi dalam tiga lapisan. Lapisan pertama adalah hadirnya Hizkia. Ahas mewakili raja yang lemah dan tidak taat kepada Allah. Hizkia akan membawa perubahan baru, suatu keselamatan bagi bangsanya karena ia tunduk kepada Allah. Hal ini memungkinkan hadirnya kedamaian dan kemakmuran. Lapisan kedua adalah masa ketika bangsa Yehuda kembali dari pembuangan. Lapisan ketiga adalah lapisan yang lebih besar. Keselamatan terlihat dari hadirnya seorang Mesias, yang akhirnya digenapi dalam diri Kristus, Sang Juruselamat dunia.

Seorang keturunan Daud yang baru akan hadir! Perayaan dari kegelapan menuju terang ini diwujudkan dalam sukacita yang begitu luar biasa. Sukacita itu juga dilihat secara militer seperti ketika orang-orang membagi-bagikan hasil rampasan dari musuh. Penghancuran "kuk" dan "gandar" menunjukkan sekali lagi kemenangan militer yang dahsyat. Kita melihat bahwa janji akan keturunan Daud diberikan dengan gelar-gelar yang indah: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Keempat gelar ini menjamin kemakmuran dan keadilan selama-lamanya!

Renungkan: Kejahatan dan ketidakadilan takkan pernah bertahan selamanya. Hiduplah hanya dalam kebenaran dan kejujuran!



TIP #03: Coba gunakan operator (AND, OR, NOT, ALL, ANY) untuk menyaring pencarian Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA