(0.2987786875) | (Kej 3:20) |
(ende) "Chawa" artinja: jang hidup, atau: jang memberi hidup. Meskipun manusia tidak luput dari maut, namun hidupnja masih terus berlangsung djuga dalam keturunannja. |
(0.2987786875) | (Kej 4:10) |
(ende) Menurut pandangan ketika itu kehidupan manusia terletak pada darahnja. Darah jang ditumpahkan menurut balas-dendam dari surga. Karena itu biasanja tempat penumpahan darah ditutupi. |
(0.2987786875) | (Kej 4:24) |
(ende: Sjair-pedang) ini kiranja sjair-pahlawan dari djaman nomade. Disebut-sebut disini sebagai gedjala semakin meradjalelanja kekerasan dalam bangsa manusia. |
(0.2987786875) | (Kej 17:18) |
(ende) Ibrahim mengusulkan, agar supaja Isjmael dipilih oleh Tuhan akan mendjadi Bapa Umat Tuhan. Akan tetapi bukan inilah maksud Tuhan. Tuhan akan melaksanakan apa jang menurut perhitungan manusia mustahil. |
(0.2987786875) | (Kel 4:21) |
(ende) Tuhan dapat dikatakan sebab dari kekerasan hati Parao, karena Ia telah mengutus Musa untuk mengusahakan pembebasan umatNja. Andaikata tidak demikian, Parao tidak memberontak berkeras hati. Dalam Kitab Sutji seringkali ketidak-taatan manusia dilukiskan seperti akibat keputusan Tuhan. sikap demikian itu suatu hukuman, kebalikan daripada rahmat Tuhan. Jang membimbing manusia kearah iman dan kepatuhan. Berarti djuga, bahwa dalam rantjangan Keselamatan Tuhan adanja dosa dan pemberontakan manusia telah diperhitungkan, bahkan memainkan peranan tertentu, jang semakin djelas mengutarakan kekuasaan Tuhan menjelamatkan manusia (Bandingkan #TB Kel 7:3-5; #TB Yes 6:9-13\\). |
(0.2987786875) | (Kel 14:18) |
(ende) Kemuliaan Jahwe ialah, bahwa Kuasa ilahiNja diakui oleh manusia, terutama oleh musuh-musuhNja. (bandingkan Sir 36:1-4). |
(0.2987786875) | (Kel 25:18) |
(ende: Kerubim) berbentuk binatang bersajap dengan kepala manusia. Mereka itu pasukan pengawal Jahwe dan menundjukkan hadirNja (bandingkan Kej 3:24; Yeh 10). |
(0.2987786875) | (Kel 32:32) |
(ende) Musa bermaksud ikut-serta menanggung nasib bangsanja. Kitab jang mentjantumkan nama-nama para terpilih melambangkan, bahwa Tuhan akan mendjatuhkan keputusan atas setiap manusia. |
(0.2987786875) | (Im 3:17) |
(ende) Lemak dan darah bagian chusus untuk Allah dan karenanja tidak boleh dimakan manusia. Apa jang disendirikan untuk Jahwe diambil dari penggunaan insani, oleh sebab telah mendjadi "kudus" |
(0.2987786875) | (Im 19:18) |
(ende) Perintah kasih itu diambil alih oleh Indjil. Namun demikian ada perbedaan djuga. Dalam kitab Levitika "sesama manusia" ialah kaum sebangsa sadja; dalam Indjil semua orang mendjadi sesama. |
(0.2987786875) | (Est 7:10) |
(ende) Berulang kali dalam Perdjandjian Lama dikatakan bahwa si djahat dihukum dengan apa jang direntjanakan untuk sesama manusia. Nasib Haman terang2 membuktikan kebenaran itu. |
(0.2987786875) | (Ayb 37:19) |
(ende) Terdjemahan ini tiada pasti. |
(0.2987786875) | (Mzm 10:4) |
(ende) Orang2 jang berbitjara begini tiada menjangkal adanja Allah. Tetapi mereka menjangkal, bahwa Ia tjampur tangan dalam urusan2 manusia. Mereka pertjaja pada diri sendiri sadja. |
(0.2987786875) | (Mzm 33:5) |
(ende: keadilan....hukum) berarti: entah keadilan, hukum Jahwe sendiri, entah (rupanja lebih baik diartikan begitu) keadilan dan hukum pada manusia jang lalu mendjadi alas kerelaan Allah. |
(0.2987786875) | (Mzm 51:8) |
(ende: tulang2) ialah: jang batin dan dalam manusia. Tuhan "meremukkan" tulang2 itu dengan menimbulkan sesal karena dosa. Tobatpun berasal daripada Allah! |
(0.2987786875) | (Mzm 56:4) |
(ende) Ajat ini adalah ulangan (Maz 56:11). |
(0.2987786875) | (Mzm 82:6) |
(ende) Maknanja: Walaupun hakim2 itu mewakili Tuhan dan sebab itu digelari "ilahi", namun ini tiada alas untuk menjombong. Merekapun manusia dan lekas akan mati seperti jang lain. |
(0.2987786875) | (Mzm 88:10) |
(ende) Manusia dalam pratala (bajang2) dianggap sebagai tak berdaja dan tidak sanggup berbuat apa2 lagi. Mereka se-akan2 dilupakan oleh Allah sendiri. |
(0.2987786875) | (Mzm 93:5) |
(ende: kesaksian2Mu) ialah wahju allah sebagai pedoman hidup bagi manusia (hukum2) |
(0.2987786875) | (Mzm 119:19) |
(ende) Tuhan adalah tuan rumah (dunia) dan manusia seorang asing sadja. Ia tidak tahu akan adat-istiadat (Taurat), hingga tuan rumah itu (Allah) harus mengadjarnja. |