Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu,<x id="a" /> yaitu apa yang telah kuterima<x id="b" /> sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita,<x id="c" /> sesuai dengan Kitab Suci,<x id="d" />

Jika tidak demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati<n id="1" />? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal?

Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup<x id="r" />", tetapi Adam yang akhir<x id="s" /> menjadi roh<x id="t" /> yang menghidupkan.

Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah<x id="a" /> tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah<x id="b" /> dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.<x id="c" />

dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi<x id="g" /> dan orang-orang mati<x id="h" /> akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah<n id="1" />.

Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah<x id="a" /> dipanggil menjadi rasul<x id="b" /> Kristus Yesus, dan dari Sostenes,<x id="c" /> saudara kita,

sehingga tidak ada orang yang dapat mengatakan, bahwa kamu dibaptis dalam namaku.

tetapi untuk mereka yang dipanggil,<x id="w" /> baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah<x id="x" /> dan hikmat Allah.<x id="y" />

Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.<x id="l" />"

supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan<x id="t" /> Allah.

Tetapi manusia rohani<x id="l" /> menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain.

Aku menanam,<x id="x" /> Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.

Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.<x id="i" />

Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.

kami melakukan pekerjaan tangan<x id="r" /> yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati;<x id="s" /> kalau kami dianiaya,<x id="t" /> kami sabar;

kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran<x id="u" /> dari segala sesuatu, sampai pada saat ini.

Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan bergaul<x id="y" /> dengan orang-orang cabul.

Baiklah tiap-tiap orang tinggal dalam keadaan, seperti waktu ia dipanggil<x id="g" /> Allah.

Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah.<x id="e" />

Apa yang kukatakan ini bukanlah hanya pikiran manusia saja. Bukankah hukum Taurat juga berkata-kata demikian?