Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 2581 - 2600 dari 4880 ayat untuk Adalah [Pencarian Tepat] (0.006 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.17935) (Bil 11:24) (sh: Kepentingan golongan pemecah persatuan (Kamis, 21 Oktober 1999))
Kepentingan golongan pemecah persatuan

Kepentingan golongan pemecah persatuan. Alasan utama umat Tuhan tidak dapat bersatu adalah selalu adanya kepentingan golongan tertentu yang ditekan. Hal ini terlihat dari bacaan hari ini. Yosua mendesak Musa untuk menghentikan Eldad dan Medad yang juga kepenuhan seperti nabi, karena mereka berdua tidak termasuk kelompok 70 dan mereka tidak mau tampil ketika diundang Musa. Banyak Kristen masa kini memiliki sikap seperti Yosua yaitu mencela atau bahkan menghalangi orang lain untuk melakukan pelayanan, karena mereka tidak termasuk kelompok tertentu atau mereka dari kelompok yang lain. Teladanilah sikap kebesaran hati Musa (ayat 29)

Jawaban doa sumber malapetaka? Teriakan bangsa Israel untuk makan daging adalah hal wajar. Allah sangat mengerti dan memperhatikan. Dengan kuasa yang dahsyat dicurahkan-Nya daging burung puyuh dalam jumlah besar (ayat 31) sebagai jawaban atas teriakan mereka. Namun justru itu menjadi sumber malapetaka. Penyebabnya bukan terletak pada berkat yang dicurahkan Allah tetapi cara bangsa itu menikmati berkat-Nya yang membawa malapetaka. Tuhan murka kepada Israel karena mereka menikmati berkat Tuhan dengan nafsu rakus. (ayat 33-34). Hati-hati, jangan biarkan nafsu rakus menguasai kita, bila kita tidak ingin murka Tuhan mewarnai kehidupan kita.

(0.17935) (Bil 15:22) (sh: Melakukan perintah Tuhan, bukan keinginan sendiri (Rabu, 27 Oktober 1999))
Melakukan perintah Tuhan, bukan keinginan sendiri

Melakukan perintah Tuhan, bukan keinginan sendiri. Allah yang setia mengasihi adalah Allah yang adil dan berdaulat penuh. Dosa diurus-Nya dengan adil pula. Dosa-dosa yang dilakukan dengan tidak sengaja diselesaikan dengan korban penghapusan dosa. Tetapi dosa yang dilakukan dengan sengaja, orang itu menjadi penista Tuhan dan akibatnya akan dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya alias dihukum mati. Karenanya, segenap umat diperintahkan untuk membuat jumbai-jumbai berwarna ungu kebiruan pada punca jubah mereka. Maksud jumbai itu ialah agar dengan melihatnya mereka diingatkan untuk taat dan melakukan perintah Tuhan dan tidak menuruti keinginan sendiri.

Kedudukan sebagai anak Allah. Berbagai cara Allah pakai untuk mengingatkan umat pada kedudukan sebagai umat Allah. Tujuannya adalah membuat orang agar bertindak sesuai kehendak Allah. Syukurlah bahwa di dalam Kristus kini umat diingatkan akan kedudukannya sebagai anak-anak Allah dan telah diampuni dosanya, kecuali jika orang bersangkutan mengeraskan hati, memberontak, dan menolak Kristus sebagai Juruselamatnya.

Renungkan: Tuhan Yesus Kristus telah rela berkorban demi kita. Karena itu tinggalkanlah semua dosa-dosa kita, dan terimalah pengampunan dan pemulihan dari-Nya.

(0.17935) (Bil 16:1) (sh: Ancaman terhadap kesatuan (Kamis, 28 Oktober 1999))
Ancaman terhadap kesatuan

Ancaman terhadap kesatuan. Hari ini bangsa Indonesia diingatkan akan komitmen persatuan yang diikrarkan tujuh puluh satu tahun yang lalu dalam "Sumpah Pemuda" yaitu: bertanah air, berbangsa, dan berbahasa satu, yaitu Indonesia. Namun terasa semakin jauh dari terwujudnya ikrar ini bila melihat berbagai peristiwa yang terjadi. Dalam bacaan ini kita pun melihat bagaimana Korah, Datan, dan Abiram, ketiganya orang Ruben, beserta 250 orang pengikutnya memberontak terhadap Musa dan Harun. Mereka telah menentang otoritas Ilahi: (ayat 1) merendahkan pemimpin pilihan Allah dan meninggikan diri sendiri; (ayat 2) memprovokasi rakyat dengan pertemuan-pertemuan rahasia; (ayat 3) memberikan korban persembahan ukupan yang bukan haknya.

Pemimpin pilihan Allah. Musa dan Harun adalah pemimpin pilihan Allah. Segala sesuatu yang difirmankan Allah untuk disampaikan kepada umat melalui mereka memiliki otoritas Ilahi. Tidak menaati mereka berarti memberontak untuk tidak menaati Allah. Hal ini akan mendatangkan hukuman. Kecenderungan manusia adalah menjadi pemimpin dan tidak mau dipimpin, sekalipun oleh Allah.

Renungkan: Bagaimanakah sikap kita selama ini kepada para pemimpin rohani kita, yakni para hamba Tuhan yang telah dipilih-Nya sebagai gembala bagi domba-domba-Nya?

(0.17935) (Bil 18:21) (sh: Kewajiban dan hak yang seimbang (Senin, 1 November 1999))
Kewajiban dan hak yang seimbang

Kewajiban dan hak yang seimbang. Orang Lewi memiliki kewajiban dan hak khusus, yang berbeda dengan suku-suku Israel yang lain. Allah sendirilah yang menetapkan Lewi sebagai pemimpin ibadah, dan tidak ada seorang pun di luar Lewi yang boleh mendekat ke Kemah Pertemuan. Kewajiban Lewi sepenuhnya adalah bertanggungjawab atas ibadah umat, sehingga orang Lewi tidak mungkin mencari nafkah sendiri bagi kehidupannya. Allah mengatur semuanya. Walaupun Lewi tidak mendapat milik pusaka, kehidupan mereka dijamin melalui persembahan umat. Inilah keseimbangan kewajiban dan hak Lewi.

Persembahan bukan semata keikhlasan. Allah telah memberikan kriteria persembahan yang kudus dan berkenan kepada-Nya. Memang benar, kita harus mempersembahkan dengan keikhlasan, tetapi bukan berarti seadanya. Keikhlasan lahir bukan karena yang kita berikan adalah sesuatu yang tidak berharga, tetapi karena kita tahu kepada siapa kita mempersembahkan, sehingga persembahan kita sesuai dengan kriteria Allah

Renungkan: Sebagai orang beriman, berikanlah persembahan yang sesuai dengan kriteria yang telah Allah tetapkan yaitu kudus dan berkenan kepada-Nya dengan segala keikhlasan, sebab Allah telah memberkati kita dengan tidak pernah membangkit-bangkit pemberian-Nya.

(0.17935) (Bil 21:1) (sh: Tujuan Allah (Jumat, 5 November 1999))
Tujuan Allah

Tujuan Allah. Betapa sukar maju dalam Tuhan. Untuk sesaat Israel berhasil mengalami kemajuan ketika doa dan tekad mereka menumpas bangsa Arad dikabulkan Tuhan. Namun perjalanan panjang yang meletihkan dan membosankan itu kembali membangkitkan keluh-kesah mereka. Konsekuensi bagi semua orang yang menentang kehendak Allah adalah hukuman. Kini ular berbisa dikirim Tuhan untuk menghukum mereka. Penumpasan sampai binasa melambangkan murka Tuhan atas bangsa yang tak bermoral dan tak tahu berterimakasih. Allah adalah Allah atas sejarah, membenci dosa, dan tetap menyatakan kekudusan-Nya.

Allah tidak hanya menghukum. Dosa akibat ketidaktaatan dan ketidakpercayaan umat Israel kepada Allah harus dibayar dengan harga mahal: kematian. Jalan keluar dari dosa hanya satu yaitu bertobat, berbalik dari dosa, dan percaya kepada Allah. Pertobatan mereka diterima Tuhan hanya ketika mereka memandang ular tembaga, tanpa mengusir ular-ular lain. Allah tidak main-main, tetapi bertindak tegas menghukum umat yang memberontak.

Renungkan: Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan oleh umat pilihan-Nya, apalagi disertai dengan sikap meremehkan dan tidak menyembah-Nya.

(0.17935) (Bil 22:21) (sh: Kedaulatan Allah mengendalikan segala sesuatu (Senin, 8 November 1999))
Kedaulatan Allah mengendalikan segala sesuatu

Kedaulatan Allah mengendalikan segala sesuatu. Walaupun Allah sudah mengizinkan Bileam pergi, akan tetapi hal ini tidak berarti bahwa Ia menyetujui atau membenarkan tindakan tersebut. Dosa yang dilakukan oleh seseorang tidak bisa dianggap lebih ringan atau tidak mengundang amarah Allah, walaupun Ia mengizinkan atau membiarkan hal itu dilakukan (21-22). Tidak ada yang lebih membuat Allah murka, selain daripada rencana jahat yang dirancang bagi umat-Nya yang adalah biji mata-Nya.

Kekayaan akar kedegilan. Ambisi dan nafsu untuk memiliki kekayaan telah membutakan mata Bileam, sehingga ia tidak menyadari keanehan tingkah laku keledainya sampai tiga kali. Seseorang yang sedang melakukan dosa tidak peka dan akan marah bila tindakannya dihalangi.

Allah mampu melakukan berbagai cara. Allah begitu berdaulat, sehingga mampu memakai binatang yang paling bodoh - keledai - untuk menyatakan tujuan-Nya. Dengan berbagai cara Ia menghancurkan hati yang keras. Di pihak Bileam, cara Allah itu diresponi dengan menunjukkan pertobatan yang semu, yakni dengan mengatakan: "Maka sekarang, jika hal itu jahat di mata-Mu, aku mau pulang".

Renungkan: Keras hati adalah sikap melawan kehendak dan kedaulatan-Nya, yang mengakibatkan murka Allah.

(0.17935) (Bil 26:1) (sh: [kosong] (Sabtu, 13 November 1999))
[kosong]

Cacah jiwa pertama dilakukan di Sinai pada awal perjalanan Israel meninggalkan Mesir. Sebelum memasuki tanah perjanjian, Israel mengulang kembali sensus tersebut. Tindakan ini adalah dalam rangka kesiagaan menaklukkan Kanaan. Jumlah keseluruhan mereka, beberapa ribu lebih banyak dari jumlah sensus pertama.

Kekuatan yang tidak berubah. Bila kita bandingkan jumlah bangsa Israel menurut suku di pasal 1, maka jumlahnya tidak jauh berbeda. Bahkan, di pasal ini jumlahnya lebih banyak. Apa artinya? Di dalam situasi yang tidak mendukung - seperti gurun pasir - keberadaan mereka tidak berubah. 40 tahun mengembara tidak menyebabkan mereka berkurang. Siapa di belakang itu?

Saat untuk menghitung. Adalah penting dalam perjalanan hidup kita untuk berhenti sejenak dan menghitung apa yang ada pada kita. Bukan untuk menyombongkan keberhasilan selama ini, tetapi untuk melihat bagaimana pemeliharaan Tuhan atas hidup kita. Untuk melihat bahwa bersama Dia, kita tidak akan kekurangan kekuatan. Berhentilah sejenak!

Renungkan: Kita pun harus menghitung dan menyadari, bukan saja musuh kita, tetapi semua potensi Ilahi yang Tuhan anugerahkan bagi kita. Nyatakan syukur atas pemeliharaan-Nya.

(0.17935) (Ul 21:1) (sh: Menghargai kehidupan (Minggu, 27 Juni 2004))
Menghargai kehidupan

Menghargai kehidupan. Kehidupan kudus adalah anugerah Tuhan. Orang modern kurang menghargai kehidupan manusia. Binatang lebih dihargai daripada manusia. Ada binatang yang disakralkan dan haram untuk dibunuh. Namun untuk aborsi, euthanasia, atau alasan apapun, manusia tak segan membunuh sesamanya. Ironis bukan?

Israel diperintahkan untuk hidup sesuai dengan firman Allah dan lebih utama lagi untuk menghargai kehidupan. Allah tidak membeda-bedakan apakah itu umat pilihan atau bangsa kafir. Kehidupan siapa pun, harus dihargai.

Allah memerintahkan umat Israel untuk peduli kepada mereka yang dibunuh dan ditinggalkan jasadnya (ayat 1-9). Umat Israel harus mencari tahu apa penyebabnya dan apabila itu bukan kesalahan mereka, mereka harus jelas mencuci tangan atas diri orang yang terbunuh itu. Allah memerintahkan umat Israel untuk menghargai tawanan perang (ayat 10-14). Tawanan perang dan wanita harus dilindungi dan dinafkahi. Cara yang biasa dipakai masa itu adalah dengan menikahi wanita tersebut dan bertanggung jawab atas kelangsungan hidupnya. Jadi orang Israel diperintahkan untuk menghargai kehidupan.

Sebagai Kristen, kita sudah mengalami penebusan hidup oleh Kristus, kita dipanggil menghargai kehidupan orang lain.

Renungkan: Jangan sampai kita kehilangan kemanusiaan kita. Tunjukkan bahwa Anda menghargai hidup dalam sikap kepada orang lain, juga dalam kebiasaan hidup sehari-hari.

(0.17935) (Ul 24:6) (sh: Kasihilah sesamamu manusia (Minggu, 4 Juli 2004))
Kasihilah sesamamu manusia

Kasihilah sesamamu manusia. Mengasihi sesama manusia harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Sebagai anak Tuhan, kita dipanggil untuk mewujudkan kasih itu tanpa memandang bulu. Siapapun dia, tua muda, kaya miskin, berstatus atau tidak adalah sesama manusia.Bacaan hari ini adalah serangkaian peraturan yang kalau disimak baik-baik memiliki beberapa dasar yang penting. Pertama, dasar kesetaraan. Misalnya, seorang yang menghutangi orang lain, ia harus menjaga martabat orang yang berhutang itu dengan tidak mempermalukan dirinya (ayat 10-11). Orang yang menghutangi itu harus memperlakukan orang yang berhutang sebagai sesama manusia di hadapan Allah (ayat 12-13; 25:3).

Kedua, dasar kasih dan kepedulian terhadap sesama (ayat 6,14-15; 17-18; 19-22). Israel dipanggil untuk menyatakan kasih dan kepedulian kepada sesama mereka, karena Allah telah lebih dahulu mengasihi dan mempedulikan kehidupan dan penderitaan mereka ketika masih diperbudak di Mesir (ayat 18,22).

Ketiga, dasar keadilan dan kebenaran. Seorang yang menculik orang lain dan memperlakukannya sebagai budak telah melanggar rasa keadilan masyarakat yang setara (ayat 7). Di hadapan Allah, semua yang berdosa harus dihukum sesuai dengan dosanya (ayat 8-9; 25:1-2), sedangkan yang tidak bersalah harus dibebaskan (ayat 16).

Renungkan: Orang Kristen dipanggil untuk mewujudkan kasih kepada sesamanya, karena ia sudah terlebih dahulu dikasihi Kristus.

(0.17935) (Hak 5:12) (sh: Tanggapan berbeda. (Rabu, 8 Oktober 1997))
Tanggapan berbeda.

Tanggapan berbeda.
Nyanyian Debora sekaligus adalah kisah pengalamannya ditolong Tuhan dan kisah berbagai reaksi yang ditunjukkan umat Tuhan. Ada dari umat Tuhan itu yang bersemangat, ada yang tak dapat menentukan sikap sebab tiada kesepakatan, ada pula yang sama sekali tidak membantu. Sungguh sedih bahwa dalam perjuangan untuk kepentingan umat bersama, masih juga terdapat ketidaksepakatan. Sebenarnya dalam situasi itu dituntut tiga hal. Pertama, percaya bahwa Tuhan telah memberikan janji kemenangan. Kedua, tanggap dan berbuat. Ketiga, kompak menghadapi musuh. Bermasa bodoh terhadap perintah Tuhan dapat mendatangkan kutuk seperti yang dialami penduduk Meros.

Hanya dengan apa yang ada. Yael seorang ibu tidak pernah dibekali dengan pengetahuan tentang berperang. Juga tidak dipersenjatai. Namun apa yang ada padanya dimanfaatkannya. Pengertiannya bahwa Sisera adalah musuh Israel, kesempatan berada sangat dekat dengannya dan akalnya yang cerdik, tidak disia-siakan. Tuhan dapat memakai siapa saja yang sedia dipakai-Nya.

Renungkan: Allah tidak bergantung pada kehebatan alat, tetapi kepatuhan kepada-Nya yang akan dipakai tangan Allah yang hebat.

Doa: Aku sedia Kau pakai, Tuhan.

(0.17935) (Hak 8:4) (sh: Sepuluh kali nama Zebah dan Selmuna (Senin, 13 Oktober 1997))
Sepuluh kali nama Zebah dan Selmuna

Sepuluh kali nama Zebah dan Selmuna
disebutkan dalam perikop ini. Keduanya adalah tokoh, yakni raja-raja Midian. Orang-orang Midian berkuasa atas Israel selama tujuh tahun, memeras dan menjadikan umat Tuhan sangat melarat (ayat 6:1-6).

Lisensi Tuhan agar melarat. Gara-garanya adalah ulah umat Israel sendiri. Mereka melakukan hal yang jahat di mata Tuhan dan serong kepada penyembahan berhala. Kekejian umat menyebabkan Allah murka. Ia memberikan lisensi atau izin kepada orang Midian untuk menindas habis-habisan orang Israel. Ini pelajaran rohani penting bagi kita. Allah dapat mengizinkan atau membiarkan kuasa musuh "menghantam" kita demi kebaikan. Hajaran Tuhan antara lain bertujuan untuk mengurangi arau melenyapkan semangat pementingan diri.

Pemulihan dan pembebasan. Setelah Israel kembali kepada Tuhan dan meninggalkan berhala-berhala keji itu, hati Allah tertuju lagi kepada Israel. Di bawah perintah Gideon umat Tuhan kembali dipulihkan. Proses pemulihan memang memerlukan pengorbanan dan rasa sakit. Namun itu layak diterima sebab pasti akan menghasilkan kebaikan bagi umat Tuhan?

Renungkan: Jangan takut pada rasa sakit, takutlah pada penyakit dosa yang merusak.

(0.17935) (Hak 15:1) (sh: Bermain api. (Kamis, 23 Oktober 1997))
Bermain api.

Bermain api.
Itulah hal yang dilakukan Simson baik kepada orang tua istrinya maupun bangsa mereka. Apakah itu kemauan Simson? Tampaknya tidak. Inilah rencana Tuhan bagi bangsa Filistin yang sudah terlalu kejam memperlakukan Israel. Simson penuh kemarahan, membakar, memusnahkan. Ketika tertangkap dan diikat tali, ikatan itu menjadi tidak berarti terhadap kekuatan dari Allah yang memenuhi Simson. Kuasa Tuhan membuat Simson memporak-porandakan bangsa itu. Bukti bahwa Simson harus bergantung pada Tuhan ialah ketika ia kelelahan, haus, disegarkan kembali oleh air yang Tuhan berikan.

Kehancuran dimulai. Orang Filistin saat itu harus menuai tindakan kejam mereka menyiksa umat Tuhan. Tugas yang Tuhan percayakan pada Simson ialah membebaskan Israel bukan menghancurkan Filistin. Namun kekerasan hati Filistin membuat mereka mengundang kehancuran mereka sendiri. Tugas Kristen kini adalah menyaksikan kasih Allah dalam Yesus Kristus. Namun kabar baik itu mengandung sisi negatif yaitu peringatan keras akan ancaman murka Allah bagi yang menolak keselamatan yang dari Tuhan itu.

Renungkan: Penghambatan yang kita alami dalam pelayanan adalah kesempatan bagi Allah menyatakan keajaiban kasih karunia dan kuat kuasa-Nya.

(0.17935) (Hak 16:23) (sh: Pesta menuju kehancuran. (Sabtu, 25 Oktober 1997))
Pesta menuju kehancuran.

Pesta menuju kehancuran.
Pesta besar diadakan orang Filistin. Si raksasa yang pernah membuat mereka tanpa nyali, kini mereka jadikan pelawak. Kegembiraan mereka adalah kegembiraan yang menginjak-injak harga diri Simson sebagai nazir Allah. Bersama dengan itu mereka juga sedang menghina Israel dan Tuhan Allah Israel. Tetapi Tuhan tidak membiarkan semuanya itu. Siapa sangka bahwa pesta lupa diri itu akan berubah menjadi tamatnya riwayat mereka di dalam kubur puing-puing gedung itu. Tuhan mengabulkan permohonan Simson, memulihkan kembali kekuatannya sesaat untuk meruntuhkan gedung itu.

Jangan rendahkan kebenaran-Nya. Kita semua adalah nazir Allah. Kita perlu ingat diri agar hidup dalam kebenaran, melangkah benar menjalani hari-hari kita dengan mengarahkan mata hati ke hari esok yang penuh berkat. Pastikan bahwa kita ada dalam kebenaran-Nya dan berjalan menuju hal-hal yang membuat Nama Tuhan ditinggikan. Bertekadlah dalan anugerah-Nya untuk hidup hati-hati dan benar di mata manusia dan di hadapan Allah.

Renungkan: Bila kita memuliakan Tuhan dalam hidup kita, Tuhan tidak akan membiarkan kita dipermalukan sesama kita.

Doa: Nyatakanlah kemurahan-Mu atas hidupku, Tuhan.

(0.17935) (Hak 20:1) (sh: Kekacauan masal. (Jumat, 7 November 1997))
Kekacauan masal.

Kekacauan masal.
Bentrokan antar suku dan perang dapat terjadi walaupun awalnya hanya masalah yang menyangkut satu orang. Semua suku-suku Israel marah sebab seorang dari puak Lewi yang mereka hormati diperlakukan secara biadab oleh sekelompok orang Benyamin. Sebenarnya kehancuran itu dapat mereka hindari apabila suku Benyamin mengakui kesalahan orang-orang tersebut dan menyerahkan pelaku perkosaan itu. Sebaliknya mereka memilih untuk melindungi penjahat. Perang antar suku pun terjadilah.

Keutuhan adalah buah kebenaran. Keutuhan dalam berbagai wajahnya seperti kebahagiaan, kedamaian, kerukunan, kemajuan, dlsb. adalah buah dari kebenaran. Kitab Hakim-hakim ini menggambarkan langkah-langkah kemerosotan dan kehancuran yang dialami orang Israel. Akibat dari meninggalkan Tuhan, terjadilah berbagai kejahatan agama, moral, dan kini kehancuran bangsa akibat peperangan saudara. Hanya dengan dekat dan taat Tuhan seseorang, keluarga, suku, bangsa dapat dikaruniai.

Renungkan: Bila pemerintahan Allah ditolak, masyarakat manusia terancam hancur.

Doa: Tuhan terbitkanlah hal baru sesuai kebenaran-Mu dalam kehidupan bangsa kami.

(0.17935) (Rut 2:8) (sh: Perhatian Boas (Senin, 12 April 1999))
Perhatian Boas

Perhatian Boas. Keuletan Rut dari pagi hingga sore hari menarik perhatian Boas, sehingga ia menanyakan "siapakah perempuan itu?" Perhatian yang diberikan Boas meluas, mulai dari memberikan izin, menjanjikan perlindungan khusus, sampai makan roti bersama karyawannya, bahkan ia pun diizinkan membawa roti untuk Naomi. Boas sungguh mengagumi kebaikan hati Rut kepada Naomi. Begitu pula sebaliknya, Rut segera memahami bahwa semua perlakuan Boas padanya adalah suatu kehormatan besar. Inilah kesempatan bagi Rut untuk terus bekerja keras sebelum panen berakhir.

Jangan menyia-nyiakan kesempatan. Rut adalah wanita pintar. Ia peka memahami situasi, gesit memanfaatkan kesempatan yang diberikan dengan pertimbangan matang. Kesempatan yang diberikan Boas dimanfaatkannya untuk mengumpulkan gandum; dan Tuhan memberkati kerja keras Rut. Perhatian dan kesempatan yang ada pada kita sering menjadikan kita manusia santai. Belajarlah dari Rut yang menghargai perhatian dan meraih kesempatan dengan berjuang dan kerja keras!

Renungkan: Rut mengawali perjuangan hidupnya dengan kerja keras. Dan, hasilnya sungguh mengherankan!

Doa: Tuhan, tuntunlah tanganku, agar mau bekerja keras. Berilah kepekaan, agar saya mampu melihat kesempatan baik dari Tuhan dengan mata hati saya.

(0.17935) (1Sam 1:1) (sh: Masalah? Datanglah pada Allah (Kamis, 24 April 2014))
Masalah? Datanglah pada Allah

Judul: Masalah? Datanglah pada Allah
Poligami adalah lazim di kalangan Israel. Biasanya itu terjadi karena istri pertama tidak dapat memberikan keturunan. Sekalipun lazim, poligami membawa masalah: kekecewaan yang mendalam dan hubungan yang rusak.

Masalah ini dialami oleh Hana, isteri Elkana. Dia menderita penghinaan karena kemandulannya, dari Penina, isteri kedua Elkana. Kemandulan memang sering dianggap sebagai aib, bahkan hukuman Tuhan. Penderitaan Hana terasa bertambah karena suaminya tidak memahami perasaannya (6-8). Maka ketika berada di rumah Tuhan, Hana memohon kepada Allah agar ia dianugerahi seorang putera. Ia bernazar bahwa anak itu akan dipersembahkan kepada Allah, sejak masa kanak-kanaknya (9-11). Kepedihan hatinya membuat dia begitu lama berdoa tanpa bersuara sehingga Imam Eli menganggapnya sedang mabuk (13-14). Lalu ia menjelaskan persoalannya kepada Eli (15-16). Eli berkata bahwa doa Hana akan dikabulkan Tuhan (17). Benar saja, Tuhan membuat Hana mengandung lalu melahirkan Samuel (19-20). Hana memandang putranya sebagai karunia indah dari Allah. Sebab itu ia memenuhi janjinya untuk mempersembahkan Samuel kepada Tuhan (21-28).

Melalui kisah Hana, kita dapat melihat bahwa orang beriman tidak luput dari berbagai situasi sulit yang harus dihadapi. Dalam situasi demikian, bisa saja kita merasa sedih atau gusar. Namun janganlah putus asa, apalagi mundur dari Tuhan. Pada saat seperti itu, kita harus datang kepada Allah dengan membawa seluruh masalah atau pergumulan kita. Serahkanlah diri kita sepenuhnya kepada Allah, melalui doa-doa kita. Namun yang kita cari di dalam doa kita adalah agar kehendak-Nya dinyatakan di dalam diri kita (bdk. Mat. 6:9-10). Karena doa dimaksudkan untuk memampukan kita melaksanakan maksud-maksud Allah dan bukan hanya meminta Allah melakukan apa yang kita inginkan saja. Selain itu, kita harus berdoa dengan bersungguh-sungguh. Niscaya Allah akan memampukan kita mengalami damai sejahtera dalam setiap pergumulan kita (Flp. 4:6-7).

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

(0.17935) (1Sam 4:1) (sh: Mengapa Tuhan membuat kita kalah? (Senin, 24 November 1997))
Mengapa Tuhan membuat kita kalah?

Mengapa Tuhan membuat kita kalah?
Itulah pertanyaan yang muncul ketika Israel dikalahkan Filistin. Pertanyaan yang tepat sekali bila membuat mereka introspeksi, merendahkan diri di hadapan Allah dan bertobat. Kesimpulan mereka sebenarnya sudah benar. Mereka kalah sebab Tuhan tidak menyertai. Namun jalan keluar yang diambil salah besar. Mereka berpikir tabut sebagai lambang kehadiran Tuhan sama dengan kehadiran Tuhan sendiri. Perbuatan mereka selanjutnya lebih parah lagi; menjadikan tabut semacam jimat. Tentu saja mereka kalah untuk kedua kalinya. Banyak korban berjatuhan terutama anak-anak Eli yang jahat dan Eli sendiri.

Tuhan bukan pelayan. Akar segala dosa adalah sikap tinggi hati dan tidak mau meninggikan Allah yang selayaknya Allah terima. Lawan dari meninggikan Allah adalah menjadikan diri sendiri sebagai tuhan dan raja atas hidupnya. Tuhan sendiri dijadikan pelayan. Orang yang bersikap demikian akan memakai berbagai alat rohani dan ritus rohani untuk kepentingan diri sendiri. Allah tidak akan pernah membiarkan kemuliaan-Nya direndahkan seperti itu.

Renungkan: Semua media anugerah-Nya seperti sakramen, ibadah, Alkitab, dlsb. tak bermanfaat apa pun bila kita tidak menerimanya dengan hati yang lurus di hadapan Allah.

(0.17935) (1Sam 7:2) (sh: Saat untuk bertobat. (Kamis, 27 November 1997))
Saat untuk bertobat.

Saat untuk bertobat.
Kita tidak mengetahui dengan jelas apa yang dibuat Samuel ketika tabut perjanjian ada di tanah Filistin dan di Kiryat-Yearim. Ketika saatnya bangsa Israel mengeluh kepada Tuhan (ayat 2), Samuel tampil ke depan, menegur mereka karena terlalu dalam jatuh di dalam dosa (ayat 3). Mereka berbalik dari ilah-ilah kepada Yahwe (ayat 4). Upacara menimba air dan berpuasa (ayat 6) adalah simbol pertobatan. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Israel secara nasional bertobat kepada Allah.

Tindakan yang tepat. Bangsa yang baru bertobat itu gentar mendengar ancaman Filistin (ayat 7). Filistin menguasai teknologi besi dan memiliki perlengkapan perang unggul. Wajar bila Israel takut. Ungkapan pertobatan mereka terlihat dari tindakan tepat yang diambil. Kepada Samuel mereka mengutarakan ketergantungannya kepada Tuhan (ayat 8). Samuel pun bertindak tepat. Ia mendirikan batu peringatan Eben-Haezer sehingga generasi yang kemudian terus diingatkan akan perbuatan Allah yang luar biasa ini (ayat 12). Israel tetap setia kepada Allah. Terhadap kesetiaan ini, Allah mengganjar kemenangan atas Filistin (ayat 13). Wilayah mereka diperluas (ayat 14) dan terjadilah damai.

Renungkan: Berserah dan taat kepada Allah adalah permulaan hidup dalam naungan pemeliharaan Allah.

(0.17935) (1Sam 10:1) (sh: Tuhan memperlengkapi. (Senin, 1 Desember 1997))
Tuhan memperlengkapi.

Tuhan memperlengkapi.
Meski kecewa atas keinginan Israel, Allah tetap membuat persiapan yang matang agar Saul diperlengkapi bagi tugas itu. Tuhan sendiri mengatur proses pemilihan Saul oleh Samuel. Tuhan menanamkan keyakinan di dalam Saul bahwa ia memang pilihan Tuhan. Roh Tuhan juga membuat perubahan di dalam hatinya (ayat 6) bahkan menyertai Saul (ayat 7). Melengkapi semua itu, melalui Samuel Tuhan juga memberi petunjuk-petunjuk tentang peraturan ibadah kepada Saul (ayat 8).

Saul sebagai hamba Tuhan. Israel kini memasuki era baru. Dengan Saul sebagai raja, bisa terjadi pergeseran pemahaman tentang siapa yang paling menentukan dalam kehidupan umat Israel. Untuk menyadarkan Israel bahwa Tuhan sendiri yang memimpin, Saul dipilih dan diurapi oleh Tuhan bukan oleh rakyat. Tugas Saul terutama adalah menjalankan perintah Allah atas Israel, bukan sebaliknya. Posisi Saul adalah sebagai raja bagi Israel dan sebagai hamba di hadapan Allah.

Renungkan: Kristus sudah datang menjadi hamba Allah, agar kita dilayakkan-Nya masuk ke dalam kemitraan pelayanan dengan Kristus di hadapan Allah.

Doa: Karuniakan Roh hikmat dan takut akan Tuhan bagi para pemimpin gereja, bangsa dan negara di dunia ini.

(0.17935) (1Sam 12:1) (sh: Kerjasama pemimpin mengayomi. (Kamis, 4 Desember 1997))
Kerjasama pemimpin mengayomi.

Kerjasama pemimpin mengayomi.
Meski Saul sudah diurapi sebagai raja, Samuel masih meneruskan tugas sebagai hakim, nabi dan imam. Saul disiapkan dan dilatih untuk tugas militer dan politik, yang memperhatikan keamanan semua suku Israel (ayat 7:15). Kedua pemimpin itu saling mengerti dan bekerja sama harmonis sehingga dapat berbagi tugas dengan baik. Demikianlah kepemimpinan yang mengayomi rakyat. Samuel tetap menjalani tugas kenabian, mengawasi kepemimpinan agar Saul tidak menyimpang dari jalan Tuhan.

Takut akan Tuhan. Pemimpin akan menjalankan tugasnya dengan baik bila takut akan Tuhan. Hal itu terjadi bukan karena didikte, ataupun ancaman. Takut akan Tuhan adalah sikap yang lahir dari kesadaran akan kedahsyatan Allah dan kesukaan untuk tunduk, mengakui kebesaran-Nya atas hidup dan kepemimpinan seseorang. Takut akan Tuhan diungkapkan dalam ibadah, dengar-dengaran firman, dan berpegang pada segala ketetapan Tuhan. Samuel membimbing Saul kepada sikap penting itu, terutama melalui teladan hidupnya (ayat 1-5).

Renungkan: Pada masa kini makin sedikit yang takut akan Tuhan. Kepemimpinan Kristen yang sungguh takut akan Tuhan adalah kebutuhan mendesak!

Doa: Sesuai Mazmur 119:145-149.



TIP #17: Gunakan Pencarian Universal untuk mencari pasal, ayat, referensi, kata atau nomor strong. [SEMUA]
dibuat dalam 0.12 detik
dipersembahkan oleh YLSA