Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 2621 - 2640 dari 4226 ayat untuk greek:7 [Pencarian Tepat] (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.17617866666667) (Kej 16:2) (ende)

Ini hukum adat kuno, jang dikenakan kalau seorang isteri ternjata mandul. Anak-anak budak belian lalu dianggap sebagai anak-anak isteri jang sjah.

Berulang-ulang kita didalam kitab Sutji berdjumpa dengan Ibu-ibu bangsa jang mandul. (Lihat Kej 25:21; 30:1 dsl; Kej 30:9 dsl; Hak 13:2; 1Sa 1:2). Dengan demikian ditekankan, bahwa anak jang mereka lahirkan itu suatu anugerah istimewa dari Tuhan. Kelangsungan Israel didunia ini bukanlah suatu proses kodrati semata-mata, melainkan rahmat Tuhan. Djuga di Perdjandjian Baru Elisabet adalah mandul (Luk 1:7). Artinja: menerima kesuburan karena berkat anugerah Tuhan, mendjadi pralambang dan persiapan terhadap mukdjidjat termulia: jakni kelahiran Jesus Kristus dari S. Perawan Maria berkat kekuasaan Tuhan. (Luk 1:34,35).

(0.17617866666667) (Kel 4:3) (ende)

Selandjutnja Musa akan menggunakan tongkat-gembalanja untuk membimbing umat Israel. Pertolongan Tuhan sementara itu seakan-akan nampak dalam tongkat ini. Karena itu djuga disebut "tongkat Allah" (Kel 4:20).

Tanda-tanda jang harus didjalankan Musa banjak persamaannja dengan perbuatan-perbuatan sihir di Mesir (Lihat Kel 7:11). Mungkin tanda-tanda, jang sudah barang tentu menjertai kepemimpinan Musa, dalam tjerita-tjerita rakjat dan tradisi-tradisi telah memperoleh bentuk konkrit ini, djustru untuk membandingkan keagungan dan kekuasaan Musa dengan kemampuan para ahli sihir di Mesir. Pokoknja ialah: Jahwe djauh-djauh lebih berkuasa dari orang-orang Mesir dengan segala dewa-dewa dan ilmu-sihir mereka, dan ini dibuktikanNja pada Musa.

(0.17617866666667) (Kel 17:6) (ende)

Mukdjidjat jang sama ditjeritakan di Bil 20:1-11, tetapi pada saat lain dan ditempat lain, jakni di Kadesj disebelah Selatan tanah Palestina, dalam tahap perdjalanan jang terachir. Bukit Horeb disebut disini, supaja dua tjerita itu djelas-djelas terbedakan, sungguhpun mungkin sekali keduanja berkenaan dengan peristiwa jang sama.

Dalam tradisi selandjutnja kerap kali Tuhan digambarkan sebagai Allah jang menjegarkan umatNja: Ula 8:15; Maz 114:8; Yer 2:13; Yeh 47; Yoe 3:18; Zak 14:8. Demikian pulalah Kristus adalah batu karang jang memantjarkan air: 1Ko 10:4 (bandingkan Yeh 4:10-14). Ia Bait Allah baru, dan padaNja bersumberlah air kehidupan: Yoh 7:37-39; Wah 22:1).

(0.17617866666667) (Kel 20:22) (ende)

Himpunan peraturan-peraturan jang tertjantum dalam Kel 20:22-25:19 disebut "Kitab Perdjandjian" (bandingkan Kel 24:7). Kitab hukum ini berasal dari tradisi E, serta merupakan penguraian lebih landjut dari prinsip-prinsip dasar Dekalog (sepuluh perintah) mengenai kehidupan kemasjarakatan praktis. Boleh dikatakan pasti, bahwa disini tertjantum djuga unsur-unsur hukum adat-istiadat, seperti tertulis djuga dalam kitab Hukum Hammurabi (Mesopotamia, abad ke-17 sebelum Masehi) dan dalam perundang-undangan Hittit. Tetapi hukum-hukum ini telah diselaraskan dengan situasi sosial umat Israel, dan terutama dengan kesadaran keagamaan baru mengenai martabat manusiawi.

Kitab Perdjandjian itu sangat kuno, dan pada garis-garis pokoknja berasal dari Musa. Tetapi dari isinja njatalah djuga, bahwa kemudian mengalami pengolahan selaras dengan situasi kemudian hari, jakni situasi Israel sesudah definitif menetap ketanah Kanaan.

Keseluruhannja itu ditambahkan disini untuk menekankan kesatuannja dengan Hukum Sinai, dan untuk mendjelaskan wibawa-ilahinja sebagai konsekwensi Perwahjuan digunung Sinai (lihat Kata Pengantar).

(0.17617866666667) (Kel 22:20) (ende)

Pengutjilan (hibr. "cherem") berarti mempersembahkan seseorang atau suatu benda kepada Tuhan mendjadi milikNja semata-mata, sehingga apa jang dipersembahkan itu tidak digunakan lagi oleh manusia. Maka dari itu kota jang terkena pengutukan sematjam itu harus dihantjur-leburkan orang-orang harus dibunuh, benda-benda jang berharga harus diserahkan ke Tempat Sutji (lihat Ula 7:1-2; Yos 2:10; 12 bandingkan Kel 6:11: Jericho sebagai kota Kanaan jang pertama-tama ditaklukkan dipersembahkan kepada Tuhan).

Menurut ajat ini orang dengan menjembah berhala menolak untuk beribadat-bakti kepada Jahwe, oleh umat Israel harus dipersembahkan kepada Jahwe. Demikianlah Israel mengelakkan diri dari bahaja jang mengantjam imannja.

(0.17617866666667) (Kel 28:6) (ende: Efod)

jang dipakai Imam Agung ialah tutup dada jang terhias (lihat Kel 28:5 dan Ima 8:7)). Djuga para Parao di Mesir memakai hiasan sematjam itu. "Efod" menandakan, bahwa imam mendjadi wakil seluruh Israel (aj. 9,12 (Kel 28:9,12)) dan Kel 29).

Uraian tentang pakaian-pakaian dalam beberapa perintjiannja melukiskan pakaian Imam Agung sesudah masa pembuangan.

Dalam teks-teks historis jang lebih kuno terdapat "efod", jang lebih menjerupai pakaian lenan jang pendek (1Sa 2:18; 2Sa 6:14). Rupa-rupanja inilah bentuknja jang asli, sedangkan tutup dada itu merupakan penjederhanaan. Selandjutnja istilah "efod" digunakan djuga untuk benda sutji, jang mungkin dipakai dalam mengutjap ramalan-ramalan (Hak 8:27; 17:5 dll.). Mungkin ada djuga hubungannja dengan pakaian imam, tetapi kemudian tersendiri mendjadi benda sutji.

(0.17617866666667) (Ul 2:34) (ende)

Begitu pula kutuk-pembasmian (cherem) merupakan unsur jang termasuk "perang kudus". Dari sebab kemenangannja ditjapai dengan kekuatan ilahi: maka barang djarahan-djarahannjapun entah sebagian entah seluruhnja diserahkan kepada Allah sebagai persembahan. Barang itu tidak boleh dipergunakan oleh manusia: maka dimusnahkan.

Hal serupa itu kita djumpai pula pada bangsa-bangsa lainnja: djuga dengan alasan religius. Ketjuali itu ada pula alasan-alasan kemiliterannja: jakni: kota-kota jang telah direbut itu tidak dapat terus-menerus diduduki; maka adalah berbahaja kalau kota-kota itu dibiarkan utuh sadja sebab ada kemungkinan timbul serangan dari belakang. Kutuk-pembasmian ini mempunjai arti sedjarahnja didalam masa berat selama perlawanan-perlawanan pertama di Kanaan. Sebagai tjontoh jang klasik ialah penaklukan kota Jeriko (Yos 6; 7).

(0.17617866666667) (Ul 24:16) (ende)

Tanggung-djawab perorangan merupakan salah satu gagasan pokok dalam kitab Ulangtutur. Hal itu berlaku baik dalam melakukan perintah-perintah maupun dosa dan hukuman. Dalam teks-teks jang lebih tua kerapkali ditekankan ikatan seseorang dengan seluruh bangsa dalam hal dosa dan hukuman (lih. mis. Yos 7:24; 2Sa 3:29; 21:1). Ini tidak berarti bahwa tanggung-djawab perorangan itu dahulu tidak dikenal. Orang selalu melihat dua kenjataan: perbuatan perorangan dan disamping itu lingkungan jang mendorong untuk berbuat dosa. Namun lingkungan hidup itu djuga ditentukan oleh perbuatan-perbuatan baik dan djahat dari orang masing-masing: terutama djika mereka mempunjai tempat dan tugas jang penting ditengah-tengah umat.

(0.17617866666667) (Mzm 81:1) (ende)

Lagu ini dinjanjikan dalam suatu perajaan besar, agaknja hari raya pondok2 daun2an atau Paskah. Umat diundang, agar ikut serta dalam perajaan dan keramaian (Maz 81:2-6). Lalu pengarang mengutip firman Allah sendiri, jang didengarnja (Maz 81:6c). Demikian dia mengingatkan kepada umat itu bagaimana Jahwe telah membebaskannja dari kerdja paksa di Mesir dan melindunginja dipadang gurun (Maz 81:7-9). Tapi djuga perintah Jahwe jang utama diulanginja, jakni bahwasanja umat tidak boleh memudja berhala (Maz 81:10-11) dan ia menegur umat, oleh sebab tiada diperbuatnja (Maz 81:12-13). Achirnja umat diadjak, supaja sekarang terus patuh, lalu akan dilindungi djuga (Maz 81:13-16).

(0.17617866666667) (Mzm 84:1) (ende)

Mazmur ini merupakan lagu djiarah. Kaum berdjiarah mengutjapkan kerinduannja untuk pergi ke Bait-Allah (Maz 84:2-4), agar supaja boleh tinggal disana seperti burung2 boleh bersarang di Rumah Jahwe (Maz 84:4). Dipudji bahagialah orang2 jang boleh diam di Rumah Allah dan jang boleh berdjiarah kesana (Maz 84:5-6). Kerinduannja meringankan perdjalanan kaum berdjiarah, hingga daerah kering mendjadi se-akan2 penuh dengan air dan disirami hudjan lembut (Maz 84:7-8). Setibanja di Bait-Allah kaum mentjurahkan doanja, pun bagi imam agung dan mereka bergembira oleh karena berada dekat Jahwe, tempat orang memang dilimpahi dengan berkah dan anugerahNja (Maz 84:8-12).

(0.17617866666667) (Mzm 107:1) (ende)

Mazmur ini merupakan lagu sjukur umat dan barangkali dinjanjikan sebagai pengiring kurban sjukur (Maz 107:22). Ia terdiri atas matjam doa sjukur. Ajat 1-3(Maz 107:1-7) dan Maz 107:33-34 merupakan lagu sjukur umat jang pulang dari pembuangannja. Tetapi ajat 4-32(Maz 107:4-32) adalah lagu sjukur orang jang diselamatkan dari matjam2 bahaja: perdjalanan (Maz 107:4-9), pendjara (Maz 107:10-16), penjakit (Maz 107:17-22), pelajaran dilaut (Maz 107:23-30). Bagian masing2 lagu terachir ini sama susunannja. Namun mungkin hal2 ini harus diartikan sebagai lambang pembuangan dan pulangnja umat dari sana. Demikian seluruh mazmur mendjadi lagu sjukur umat jang pulang.

(0.17617866666667) (Mzm 110:1) (ende)

Mazmur ini kadang2 sukar sekali untuk dimengerti dan diartikan, akibatnja keadaan naskah hibrani jang djelek. Ia menggambarkan Al-Masih sebagai radja jang diangkat Jahwe, sebagai pedjuang, pemenang (Maz 1:1-3:8;5:1-7:17) dan sebagai imam abadi (Maz 110:3-4), laksana radja-imam Melkisedek. Barangkali lagu ini ditjiptakan untuk seseorang radja pada hari pelantikannja. Tetapi pengarangnja sekaligus ingat djuga atau per-tama2 akan Radja pada masa depan, jakni Al-Masih. Dalam Perdjandjian Baru mazmur ini sering diartikan sebagai ramalan tentang Kristus.

Lagu ini sangat serupa dengan Maz 2.

(0.17617866666667) (Mzm 113:1) (ende)

Dengan bahasa bersahadja lagu jang pendek ini memuliakan Jahwe. Imam2 dan orang2 mursjid (Maz 113:1), malahan seluruh bumi dan segala masa (Maz 113:2-3) patut ikut-serta dalam pudjian itu bagi Jahwe, jang melebihi serta menguasainja (Maz 113:4-6)dan jang berbelaskasih terhadap kaum hina-dina(Maz 113:7-9).

Dengan mazmur ini mulailah rangkaian mazmur jang dinjanjikan orang2 Jahudi pada perdjamuan Paska (Maz 113:1-118:29). rangkaian ini dinamakan: Hallel Ketjil". Kristuspun menjanjikannja pada perdjamuan paska jang terachir dalam hidupnja bersama rasul2Nja (Mat 26:30; Mar 14:26).

(0.17617866666667) (Mzm 119:1) (ende)

Mazmur kebidjaksanaan ini, lagu pudjian atas Taurat, adalah jang lebih pandjang dalam Kitab Mazmur. Ia tersusun menurut abdjad Hibrani, hingga tiap2 bagian (22 djumlahnja) mulai dengan huruf jang berikut. Lagi pula setiap ajat bagian masing2 mulai dengan huruf jang sama, hingga delapan kali huruf jang sama diulangi. Tambahan dalam tiap2 ajat terdapat suatu perkataan jang berarti: Taurat (ketjuali ajat 122(Maz 119:122) dalam naskah Hibrani, jang agaknja harus diperbaiki). akibat semuanja itu ialah: Mazmur ini sangat buat2an

Taurat disini (dan kata2 jang sama artinja) bukan artinja perintah2 dan hukum2 sadja, melainkan semua djandji, adjaran dan antjaman allah, hingga Taurat hampir sama dengan agama, seperti itu patut dilakukan oleh manusia. Mazmur 110 (Maz 110) menjerupai Maz 19:7-14.

(0.17617866666667) (Mzm 135:1) (ende)

Mazmur ini ditjiptakan dengan kutipan dari Kitab Sutji sendiri. Chususnja ajat2 8-12(Maz 135:8-12) serupa dengan Maz 136:10,17-22 dan ajat2 15-20(Maz 135:15-20) dengan Maz 115:4-11. Isinjapun menjerupai Maz 115 dan Maz 136.

Agaknja ia dinjanjikan oleh beberapa golongan penjanji ber-turut2 dan ajat 5 oleh seorang diri sadja.

Imam2 dan umat diundang memudji Allah (Maz 135:1-3), oleh karena Ia baik dan memilih Israil mendjadi umatNja (Maz 135:3-4). Ia djuga Pentjipta (Maz 135:5-7) dan Pelindung Israil (Maz 135:8-14). Lagi pula Ia melebihi segala dewa-dewi kafir (Maz 135:15-18). Maka itu Jahwe patut dipudji oleh segala golongan umat Israil (Maz 135:19-20).

(0.17617866666667) (Rat 4:1) (ende)

Lagu keempat ini serupa dengan lagu 2(Rat 2) menurut isinja dan bentuknja, tetapi chususnja keruntuhan dan kebinasaan Jerusjalem digambarkan. Lagu tersendiri atau tiga bagian. Jang pertama (Rat 4:1-12) memuat dua bagian jang sedjadjar satu sama lain Rat 4:1-6,7-12 dan jang melukiskan keadaan penduduk Jerusjalem serta sebab-musababnja. bagian kedua (Rat 4:13-20) menjatakan, bahwa tjelaka Jerusjalem disebabkan oleh nabi-nabi palsu dan para imam (Rat 4:13-16) serta kepertjajaan pada pertolongan insani (Rat 4:17-20). Bagian ketiga (Rat 4:21-22) minta balasan dari pihak Jahwe atas musuh-musuh.

(0.17617866666667) (Dan 7:13) (ende)

Tokoh jang lain muntjul jang serupa dengan manusia. Tokoh itu melambangkan keradjaan Allah (orang2 sutji)(Dan 7:18,22,27), seperti binatang2 tadi mengibaratkan suatu keradjaan pula. Djadi tokoh itu sebenarnja suatu kolektivita. Tetapi sekaligus ia adalah seorang individu djuga (seperti binatang2 itu kadang2 melambangkan seorang radja sadja). Djadi anak-manusia itu adalah radja keradjaan Allah dan tidak sama dengan Allah sendiri. Karena itu "anak-manusia" dari kitab Daniel dalam Perdjandjian Baru disamakan dengan diri al-Masih (Mar 14:62). Radja itu adalah wakil Allah sendiri dan disini nampak djuga bukannja sebagai manusia jang berasal dari bumi, melainkan sebagai suatu tokoh jang datang dari surga.

(0.17617866666667) (1Kor 16:13) (ende)

Dasar nasehat-nasehat didalam kesimpulan ini, ialah: Didalam umat meradjalela pengaruh-pengaruh jang sangat membahajakan kesatuan umat (1Ko 1:10-4:21) jang mengantjam kemurnian kesusilaan Indjil (1Ko 4:1-7 dan 1Ko 6:20), jang mengantjam keteguhan iman (seluruh bab 15 (1Ko 15)), maka haruslah umat waspada dan djaga diri.

Djangan pula ada perselisihan (1Ko 3:1-5) setjara kekanak-kanakan karena hal-hal remeh sadja, seperti kegemilangan berpidato, keahlian duniawi dan kebidjaksanaan dunia (1Ko 1:19-21).

Umat harus berpendirian teguh dalam kepertjajaan, berani terhadap segala pengaruh palsu, tetap mendjundjung tinggi dan berusaha mewudjudkan kebidjaksanaan Kristus jang tersalib (1Ko 1:18 dan 1Ko 2:1-5.

(0.17617866666667) (Gal 2:19) (ende)

Oleh karena hukum aku telah terhadap hukum". "Oleh karena hukum" dapat ditafsirkan: penjelidikan buku-buku Perdjandjian Lama telah mejakinkan Paulus, dan sebenarnja harus mejakinkan tiap-tiap orang Jahudi, bahwa nubuat-nubuat Perdjandjian Lama telah dipenuhi dalam Jesus, lagi bahwa tugas Perdjandjian Lama sudah selesai dan diganti dengan hukum Indjil. Lain tafsiran lagi, berhubung dengan kalimat "aku telah disalibkan bersama dengan Kristus", ialah: Kristus dihukum mati berdasarkan (pura-pura berdasarkan) tuntutan-tuntutan hukum taurat. Dengan itu Ia sebenarnja dikeluarkan (dikutjilkan) dari lingkungan hukum taurat, djadi lepas dari padanja. Demikian halnja Paulus dan sekalian orang Jahudi jang pertjaja akan Kristus dan dalam permandian turut mati (disalibkan) denganNja. Bdl. Rom 7:1-4.

(0.17617866666667) (Kej 1:5) (full: JADILAH PETANG DAN JADILAH PAGI, ITULAH HARI PERTAMA. )

Nas : Kej 1:5

Sebutan ini diulang enam kali dalam pasal ini (Kej 1:5,8,13,19,23,31). Kata Ibrani untuk hari adalah _yom_. Biasanya kata ini artinya suatu hari sepanjang 24 jam (bd. Kej 7:17; Mat 17:1), atau bagian siang dari suatu hari ("hari" sebagai lawan dari "malam"). Tetapi kata ini bisa juga dipakai untuk jangka waktu yang tidak tentu (mis: "musim panen," Ams 25:13). Banyak orang percaya bahwa hari-hari penciptaan merupakan hari dalam arti 24 jam karena digambarkan sebagai terdiri atas "petang" dan "pagi" (ayat Kej 1:5; bd. Kel 20:11). Yang lain percaya bahwa "petang" dan "pagi" hanya berarti bahwa suatu petang mengakhiri tahap penciptaan tersebut dan keesokan paginya merupakan awal yang baru lagi.



TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA