Pindah ke halaman:
Pertama
Sebelumnya
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
Selanjutnya
Terakhir
Urutkan berdasar:
Relevansi | Kitab
(0.14830462962963) | (Mzm 37:1) | (jerusalem: Kebahagiaan orang fasik semu) Dalam mazmur yang tersusun menurut abjad Ibrani, bdk Maz 37:9-10+, ini seorang berhikmat yang sudah tua memikirkan masakah kejahatan orang fasik (soal yang sama menjadi pokok pemikiran Maz 49:1-20; 73:1-28) yang sejahtera. kesejahteraan itu nampaknya bertentangan dengan keadilan Allah dan mengesalkan hati orang benar, Maz 37:1,8. Si bijak memecahkan soalnya dengan mengulang ajaran tradisionil, bdk Ams 10:3; 23:17; 24:1; 16:19; Ayu 4:7 dst Maz 5:12; 21:7 dst Pengk 8:11 dst; Kebahagiaan orang fasik hanya sementara dan karenanya semu belaka, padahal kebahagiaan orang benar berlangsung terus. Pandangan pemazmur rupanya masih terkurung di dalam dunia ini, di mana baik orang fasik maupun orang benar (mesti) mendapat balasannya. |
(0.14830462962963) | (Mzm 48:1) | (jerusalem: Sion, kota Allah) "Nyanyian Sion", bdk Maz 46+, ini memuliakan gunung Sion, bdk Maz 2:6+, kediaman raja Israel dan jantung Kota Suci, Maz 48:9. Mungkin Maz 48:5 menyinggung serangan atas Yerusalem yang pada th 735 seb Mas dilancarkan kerajaan Israel bersama kerajaan Siria, tetapi dipukul mundur; Maz 48:6 barangkali berpikir kepada raja Sanherib yang pada th 701 seb Mas tergopoh-gopoh terpaksa menghentikan pengepungan Yerusalem. Maz 48:8 mungkin ingat akan armada raja Yosafat yang hancur berantakan di teluk Akaba, 1Ra 22:49; 2Ta 20:37; bdk Yeh 27:25 dst. Kota Yerusalem adalah kesukaan semua orang Yahudi sejati sebagai jantung agama dan pusat bangsa mereka. |
(0.14830462962963) | (Mzm 73:24) | (jerusalem: kemuliaan) Apa yang dimaksud kurang jelas. Kiranya bukan kemuliaan sorgawi. Sebaik-baiknya diartikan sebagai kemuliaan manusia di dunia ini. Allah tidak membiarkan orang benar meninggal sebelum waktunya dan dengan cara yang hina. Tuhan memulihkan nama baik dan kehormatan orang benar sebelum meninggal, biarpun orang fasik hidup lebih lama. Kadang-kadang, Maz 16:9+, orang benar begitu akrab dengan Tuhan sehingga mengharapkan bersatu dengan Allah untuk selama-lamanya. Maz 73 adalah suatu tahap dalam perkembangan kepercayaan akan kebangkitan di akhir zaman dan hidup kekal. Bdk Maz 16:10+; Maz 49:16+. Tetapi ungkapan Ibrani (kemuliaan) dapat diterjemahkan dan diartikan secara lain juga. SEcara harafiah dapat diterjemahkan sbb: Engkau menarik aku mengikuti kemuliaan. Kalau demikian, maka kemuliaan itu nampaknya sifat ilahi yang dipribadikan. Ini mengingatkan tiang awan yang membimbing umat Israel di gurun. Pemazmur oleh Tuhan sendiri dibimbing untuk mengikuti Allah dan begitu ia dapat mengatasi masalahnya. |
(0.14830462962963) | (Mzm 80:1) | (jerusalem: Doa untuk keselamatan Israel) Ratapan nasional ini dapat dihubungkan dengan direbutkan kerajaan utara oleh orang Asyur Maz 80:3, maupun dengan dimusnahkannya Yerusalem oleh tentara Babel pada th 586 seb Mas. Jelaslah umat Israel sangat terdesak oleh musuh, Maz 80:5-7,13-17. Karenanya umat berdoa kepada Tuhan supaya kiranya sebagai gembala yang baik menggembalakan kawananNya, Maz 80:2-3, dan bagaikan petani yang jitu memelihara kebun anggurNya dan melimpahkan kepada umat anugerahNya, Maz 80:9-12, yaitu dengan memulihkannya, Maz 80:3,7,19 sebagai anak kesayanganNya. Umat berjanji akan setia pada Tuhannya, Maz 80:19. |
(0.14830462962963) | (Mzm 83:1) | (jerusalem: Doa mohon pertolongan melawan musuh) Mazmur ini berupa ratapan umat yang terdesak oleh musuh-musuh, yaitu bangsa-bangsa tetangga, Maz 83:5-9. Dengan memusuhi umat mereka sebenarnya memusuhi Tuhan sendiri, Maz 83:3,6. Umat mohon, supaya Tuhan menghukum musuh-musuhnya dengan setimpal, Maz 83:10-16; maksud hukuman itu ialah: hendaknya bangsa-bangsa itu mengakui Allah Israel, Maz 83:16-18. Mazmur ini agaknya tidak berpikir kepada salah satu persekutuan tertentu yang diadakan bangsa-bangsa itu melawan Israel, tetapi yang tampil ialah genap sepuluh suku bangsa yang sejak dahulu sampai zaman belakangan tetap merupakan musuh utama umat Israel, bdk 2Ta 20:1 dst; Neh 2:19; 1Ma 5:3. |
(0.14830462962963) | (Mzm 90:1) | (jerusalem: Allah, tempat perlindungan yang kekal) Sajak kebijaksanaan ini juga boleh diberi berjudul: Renungan mengenai kefanaan manusia. Pesajak mengemukakan bahwa berhadapan dengan Allah yang kekal, Maz 90:2, manusia nampaknya fana dan rapuh, Maz 90:3-6, akibat kedosaannya Maz 90:7-9. Dosalah yang menyebabkan segala kesusahan dan penderitaan hidup, Maz 90:10-11. Maka pemazmur memanjakan doa permohonannya kepada Tuhan, supaya berkatNya meringankan hidup, Maz 90:12-17. begitulah kesadaran akan kefanaan manusia menimbulkan kepercayaan pada Allah. |
(0.14830462962963) | (Mzm 96:1) | (jerusalem: Allah, Tuhan dan Hakim seluruh dunia) Puji-pujian ini meluhurkan Tuhan sebagai Raja, bdk Maz 47+, dan Hakim dunia semesta. Mungkin mazmur ini terdiri atas dua sajak tersendiri yang disatukan. Lagu ini tersusun atas dasar mazmur-mazmur lain dan kitab nabi Yesaya. Ia dikutip dalam 1Ta 16:23-33. Tuhan adalah Raja yang patut di puji di mana-mana dan senantiasa, Maz 96:1-3. Ia menjadikan alam semesta, Maz 96:4-6, dan karenanya semestinya Ia dimuliakan bangsa-bangsanya semestinyalah Ia dimuliakan bangsa-bangsa lain juga, Maz 96:7-9. Terutama Israel wajib meluhurkan Allahnya dan memasyhurkanNya sebagai Pencipta dan Hakim, Maz 96:10. Akhirnya Tuhan akan menyatakan diri sebagai Hakim dan lalu akan dipuji bahkan oleh makhluk-makhluk yang tidak berhayat, Maz 96:11-13. |
(0.14830462962963) | (Mzm 98:1) | (jerusalem: Saat penyelamatan sudah dekat) Inipun sebuah mazmur yang meluhurkan Allah sebagai Raja, bdk Maz 47+, di akhir zaman. Raja itu datang menyelamatkan umatNya, Maz 98:1-3. Begitu Tuhan menyatakan diri kepada semua bangsa, segenap bumi yang perlu memuji Raja Penyelamat umat, Maz 98:3-6. Dan waktu Tuhan datang memerintah bahkan semesta alam turut memujiNya, Maz 98:7-9. |
(0.14830462962963) | (Mzm 104:1) | (jerusalem: Kebesaran TUHAN dalam segala ciptaanNya) Ini kidung yang berdekatan dengan Maz 103 memuji Allah sebagai Pencipta dan Pengurus alam semesta. Ia memang mahabesar dan patut dipuji, Maz 104:1-2, sebab Ia menjadikan alam dan segala makhluk patuh kepadaNya, Maz 104:2-9,24-26. Allah mengurus semua ciptaanNya dengan kebaikan, Maz 104:10-23. Karya Allah itu adalah mulia, Maz 104:24, dan semua makhluk tetap bergantung pada Dia yang memberi dan mengambil hidup, Maz 104:27-30. Maka Allah yang Mahabesar patut dipuji orang benar dan ditakuti orang berdosa, Maz 104:31-35. |
(0.14830462962963) | (Mzm 111:1) | (jerusalem: Kebajikan Allah) Sajak kebijaksanaan ini disusun menurut abjad Ibrani: tiap-tiap larik mulai dengan huruf abjad yang berikut: Mazmur yang mulai dan berakhir sebagai pujian, Maz 111:1,10, merupakan sebuah kumpulan pepatah yang secara batiniah hampir saja tidak bergabung satu sama lain. Adapun isinya adalah sbb: Semua pekerjaan Allah patut dipuji dan direnungkan, Maz 111:2-3, dan dengan menetapkan hari-hari raja Tuhan sendiri mengingatkannya kepada manusia, Maz 111:4. Begitulah hari raya Paskah mengenangkan keluaran dari Mesir dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di gurun Maz 111:5-9. Kesimpulannya: Orang berhikmat mesti takut akan Allah, Maz 111:10. Maz 111 ini sangat serupa dengan Maz 112. |
(0.14830462962963) | (Mzm 113:1) | (jerusalem: TUHAN meninggikan orang rendah) Lagu puji-pujian ini adalah yang pertama dari rangkaian mazmur, Maz 113:1-118:29, yang disebut "Hallel", oleh karena semua dimulai dengan seruan: Haleluya, bdk Maz 105:1+ Hallel itu dipakai dalam perjamuan Paskah Yahudi, bdk Mat 26:30. Para "hamba TUHAN", semua orang benar, dan semesta dunia diajak untuk memuliakan Tuhan, Maz 113:1-3, yang melebihi dan mengawasi segala sesuatunya, Maz 113:4-6, dan yang terutama berbelas kasihan terhadap orang lemah dan hina, Maz 113:7-9; bdk Maz 146:1-10. |
(0.14830462962963) | (Mzm 136:1) | (jerusalem: Kasih setia Allah kepada orang Israel) Lagu syukur dan puji-pujian dari zaman belakangan ini berupa litani, bdk Maz 118+ Ia menyerupai Maz 135. Aza 1:29 dst Sir 51:12 dst (Ibrani). Dipujilah kasih setia Allah yang terbukti dalam karyaNya sepanjang sejarah: dalam karya penciptaan, Maz 136:4-9, dalam keluarga Israel dari negeri Mesir dan perjalanannya di padang gurun, Maz 136:10-16, dalam perebutan tanah Kanaan, Maz 136:17-22, dan perlindungan selanjutnya, Maz 136:23-24. Maz 136:25 berkata tentang penyelenggaraan Tuhan yang umum. Oleh orang Yahudi Maz 136 ini disebut "Hallel Besar", bdk Maz 113+. |
(0.14830462962963) | (Mzm 143:1) | (jerusalem: Doa minta pertolongan dan pengajaran) Doa tobat, Maz 143:6+, ini berupa ratapan dan permohonan pribadi dan banyak bergantung pada mazmur-mazmur lain dan Kitab Suci pada umumnya. Ternyata kidung ini berasal dari zaman belakangan. Meskipun insaf akan kedosaannya, namun pemazmur berseru, Maz 143:1-2, semoga Tuhan membebaskannya dari musuh yang mengejar pemazmur sampai hampir putus asa dan seolah-olah mau mati rasanya, Maz 143:3-4,7,9. Mengingat bahwa dahulu Tuhan menolong, Maz 143:5, pendoa tetap percaya, Maz 143:6-8,11. Musuh-musuhnya kiranya akan lenyap binasa, Maz 143:12. Terselip ke dalam ratapan dan permohonan ini suatu doa agar Tuhan sudi mengajar dan membimbing pemazmur di jalan hidup yang berkenan di hati Tuhan, Maz 143:8-10. |
(0.14830462962963) | (Ams 8:22) | (jerusalem: TUHAN telah menciptakan aku) Hikmat-kebijaksanaan diperorangkan. Dalam Ams 14:1 pempribadian semacam hanya sarana kesusasteraan belaka. Tetapi semenjak masa pembuangan gagasan itu berkembang. Waktu itu syirik bukan lagi suatu ancaman bagi tauhid Yahudi. Dalam Ayu 28 dan Bar 3:9-4:4 hikmat-kebijaksanaan nampak sebagai sesuatu yang sangat bernilai, tetapi lain dari Allah dan di luar manusia. Sebaliknya, dalam Ams 1:20-33,3:16-19 dan bab 8-9 ini hikmat nampak sebagai pribadi. Dalam bab 8 hikmat itu sendiri membuka rahasia asal-usulnya (diciptakan sebelum segala makhluk, Ams 7:22-23): ia berperan dalam menciptakan alam semesta, Ams 8:27-30, dan sebagai pembimbing mengantar manusia kepada Tuhan, Ams 8:31,35-36. Yesus bin Sirakh masih mengembangkan ajaran itu lebih lanjut, Sir 1:1-10 masih berdekatan dengan pikiran Ayu 28. Tetapi Sir 4:11-19; 14:20-15:10 dan terutama Sir 24:1-29 (bdk Sir 24:1) melanjutkan pikiran yang tercantum dalam Ams 8. Sehubungan dengan semua nas yang memperorangkan hikmat-kebijaksanaan, perlu dicatat bahwa agak sukar menentukan di mana pempribadian itu hanya sarana kesusasteraan untuk mengungkapkan gagasan keagamaan yang tradisionil, dan di mana ada pikiran dan pewahyuan baru. Akhirnya Wis 7:22-8:1 menyebut hikmat-kebijaksanaan sebagai "pancaran murni dari kemuliaan Yang Mahakuasa" dan keterangan ini berkesan bahwa hikmat-kebijaksanaan dibicarakan dapat dimengerti begitu rupa sehingga hikmat tampil sebagai sifat Allah dan juga sebagai pribadi ilahi. Ajaran mengenai hikmat yang tercantum dalam Perjanjian Lama itu diambil alih dalam Perjanjian Baru, lalu diperkembangkan lebih jauh lagi dengan menghubungkannya dengan Yesus Kristus. Yesus diperkenalkan sebagai hikmat-kebijaksanaan Allah, Mat 11:19; Luk 11:49; bdk Mat 23:34-36; 1Ko 1:24-30. Karena Dia itu hikmat, maka Kristus berperan dalam menciptakan dan mempertahankan alam semesta, Kol 1:16-17, dan dalam mengantar umat Israel ke luar dari perbudakan, 1Ko 10:4; bdk Wis 10:17. Prakata injil Yoh 1:1+, memberi Firman Allah semua sifat dan ciri yang ada pada hikmat-kebijaksanaan yang menciptakan. Seluruh injil Yohanes selanjutnya menyoroti Kristus sebagai hikmat-kebijaksanaan Allah, bdk Yoh 6:35+. Begitu tradisi Kristus mulai dengan Yustinus dapat berkata bahwa hikmat-kebijaksanaan yang tampil dalam Perjanjian Lama sebenarnya tidak lain kecuali Kristus. Melalui jalan akomodasi liturgi mengetrapkan Ams 8:22 dst pada Maria sebagai pembantu dalam karya penebusan seperti hikmat-kebijaksanaan menjadi pembantu dalam karya penciptaan |
(0.14830462962963) | (Ams 30:15) | (jerusalem: dua anak perempuan) Di sini Ams 30:15-33, dikumpulkan jenis pepatah-pepatah yang khas, yang boleh disebutkan sebagai: Pepatah Bilangan "amsal", dengan teka-teki dan dengan perbandingan. Pepatah macam itu merupakan sebuah sarana kesusasteraan yang dipakai oleh para pesajak Ibrani mulai dengan zaman para nabi (meskipun bentuknya masih kurang sempurna), Ams 1:3,6,9,11,13; Yes 17:6; Mik 5:4, bdk Maz 62:12 dst. Dalam semua kitab kebijaksanaan sarana itu dipakai juga, Ams 6:16 dst; Ams 30:15-33; Ayu 5:19; 39:30; Pengk 11:2; 4:12(?); Sir 23:16 dst; Ams 25:7; 26:5-7,28; 30:25, bdk Ams 25:1-2. Kumpulan ini, Ams 30:15-33, menyatakan suatu perasaan yang peka terhadap keajaiban yang terdapat dalam alam. |
(0.14830462962963) | (Pkh 5:10) | (jerusalem) Bagian ini mengecam bukannya orang kaya (yang dicela para nabi), tetapi kekayaan sendiri, entah diperoleh dan dipergunakan secara tidak adil atau secara lain. Kekayaan sekali-kali tidak menjamin hidup dan kebahagiaan. Kecaman itu berdekatan dengan pendirian Injil, bdk Mat 6:19-21,24,25-34. Pikiran-pikiran bagian ini adalah l.k. sbb: uang (kekayaan) terbagi-bagi dengan kurang baik, Pengk 5:9, kerap kali diboroskan saja, Pengk 5:10, sukar diperoleh, Pengk 5:11, dan berat rasanya kalau hilang, Pengk 5:12-16. Maka sebaik-baiknya orang menghabiskan uang saja. Lalu disajikan tiga contoh: Kekayaan yang beralih tangan dengan tidak dimanfaatkan, Pengk 6:1-2; orang yang menjadi kaya tetapi tidak menikmatinya dan bahkan tidak dikubur semestinya, Pengk 6:3-6; orang miskin yang berlagak orang kaya, Pengk 6:7-11; kesimpulannya, Pengk 6:12. |
(0.14830462962963) | (Kid 1:2) | (jerusalem) Ketiga ayat ini berperan sebagai kata pendahuluan kitab. Terungkap di dalamnya mana pokok bersama semua syair yang terkumpul dalam Kidung Agung. Nada kata pendahuluan ini sama dengan nada semua sajak yang berikut, yaitu nada cinta mesra yang menyala-nyala. Ada peralihan tiba-tiba dari diri orang yang ketiga (berbicara kepada orang ketiga), Kid 1:2,4 kepada diri orang kedua (langsung berbicara kepada kekasih), Kid 1:3,4. Hal semacam itu merupakan ciri khas lagu cinta, dan terdapat misalnya dalam lagu-lagu cinta yang berasal dari negeri Mesir. Kekasih laki-laki memang tidak hadir, tetapi meskipun jauh di mata ia dekat di hati kekasih perempuan yang sedang berbicara dan disertai beberapa teman, Kid 1:4, yaitu "puteri-puteri Yerusalem", Kid 1:5. Ada kesamaan antara Kid 1:2-4 ini dengan Nyanyian Nikah Raja, Maz 45:8-9,15-16. |
(0.14830462962963) | (Kid 2:8) | (jerusalem) Bagian ini merupakan syair yang kedua. Kid 2:8-3:4 ditentukan di mulut mempelai perempuan sedangkan Kid 3:5 diucapkan mempelai laki-laki. Apa yang digambarkan atau diandaikan dalam syair ini berbeda dengan apa yang melatarbelakangi syair pertama. Di sini mempelai perempuan tinggal di rumah orang tuanya di sebuah kampung. Dengan melalui perladangan mempelai laki-laki datang dan berdiri pada jendela rumah, Kid 2:8-9; bdk Kid 5:2 dst. Dalam persajakan Mesir dan Yunani (Teokrites) a.l. dikatakan bahwa laki-laki yang jatuh cinta berdiri di depan pintu terkunci sambil mengeluh. Dalam syair Kidung Agung ini mempelai laki-laki mengajak kekasihnya supaya menemaninya. Ia memujikan kepadanya keindahan musim semi, musim bunga dan burung, musim cinta asmara, Kid 2:10-14. Terasa betapa peka penyair terhadap keindahan alam, suatu nada segar dan "moderen". Semuanya itu tidak terdapat di lain tempat dalam Perjanjian Lama. |
(0.14830462962963) | (Kid 3:6) | (jerusalem) Bagian ini merupakan syair yang ketiga. Kid 3:6-11 diucapkan pesajak sendiri; Kid 4:1-15 diletakkan di mulut mempelai laki-laki; Kid 4:16 diucapkan mempelai perempuan; itu lalu ditanggapi mempelai laki-laki, Kid 5:1. Bagian pertama, Kid 3:6-11, tidak berkata-kata tentang cinta. Pesajak menggambarkan sebuah arak-arakan kerajaan, Kid 3:6-10, dan mengajak "puteri-puteri Sion" agar datang menonton, Kid 3:10-11. Dalam 1Ma 9:37-39 diceriterakan tentang suatu arak-arakan yang menjemput mempelai perempuan. Hingga dewasa ini arak-arakan semacam itu termasuk ke dalam upacara pernikahan pada orang Arab di negeri Siria dan Palestina. Adat itu memang amat tua sekali, Maz 45:15-16. |
(0.14830462962963) | (Kid 5:10) | (jerusalem) Mengenai jenis sastera puji-pujian ini bdk Kid 4:1+. Ada yang menafsirkannya sebagai alegori bait Allah, khususnya berdasarkan Kid 5:11,14-15. Tetapi apa yang digambarkan kiranya bukannya bait Allah, tetapi sebuah patung yang terbuat dari emas dan gading. Patung-patung semacam itu memang sering dibuat di kawasan timur dan Yunani-Romawi dahulu. Ini agaknya dipakai daya khayal penyair untuk memujikan keelokan laki-laki sebagai dicita-citakan: perawakan tinggi, rambut lebat yang mengombak, warna kulit yang menarik dan roman muka yang tampak. Bdk apa yang dikatakan tentang Saul, 1Sa 9:2; 10:23-24, Daud, 1Sa 16:12 dan Absalom, 2Sa 14:25-26. Jenis sastera semacam ini gemar akan bahasa penghebat dan berlebih-lebihan; bdk apa yang dikatakan tentang imam besar Simon, Sir 50:5-12 |