Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu<n id="1" />, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya<n id="2" />.<x id="l" />

Sekalipun demikian kamu sombong. Tidakkah lebih patut kamu berdukacita<n id="1" /><x id="m" /> dan menjauhkan<x id="n" /> orang yang melakukan hal itu dari tengah-tengah kamu?

orang itu harus kita serahkan<x id="q" /> dalam nama Tuhan Yesus kepada Iblis<n id="1" />,<x id="r" /> sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.<x id="s" />

Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih,<x id="w" /> yaitu Kristus.

Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah<n id="1" />?<x id="o" /> Janganlah sesat!<x id="p" /> Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah,<x id="q" /> banci, orang pemburit,<x id="r" />

Namun demikian alangkah baiknya, kalau semua orang seperti aku;<x id="r" /> tetapi setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu.<x id="s" />

"Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah.<x id="q" /> Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan."

Karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan<x id="x" /> bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku.

Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah,<x id="y" /> dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku<x id="z" /> sebagai pemberita Injil.

Kalau kamu diundang makan oleh seorang yang tidak percaya, dan undangan itu kamu terima, makanlah apa saja yang dihidangkan kepadamu,<x id="d" /> tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani.

Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal,<x id="k" /> bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak,<x id="l" /> supaya mereka beroleh selamat.<x id="m" />

Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.<x id="p" />

Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.

Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat<n id="1" />:<x id="f" /> pertama sebagai rasul,<x id="g" /> kedua sebagai nabi,<x id="h" /> ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan,<x id="i" /> untuk melayani, untuk memimpin,<x id="j" /> dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.<x id="k" />

Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu sia-sia saja kamu ucapkan di udara!

Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku,<x id="k" /> tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku<n id="1" />; aku akan menyanyi<x id="l" /> dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.

Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda<n id="1" />, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat<x id="u" /> adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman.

Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu,<x id="a" /> yaitu apa yang telah kuterima<x id="b" /> sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita,<x id="c" /> sesuai dengan Kitab Suci,<x id="d" />

Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas<x id="y" /> di Efesus,<x id="z" /> apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati<x id="a" />".

Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain.