| (0.10798868544601) | (Ams 31:4) | (jerusalem: meminum anggur) Para penduduk padang gurun lazimnya menekankan bahwa air anggur (minuman keras) merosotkan akhlak, bdk bani Rekhab, Yer 35; agama Islam dan orang Arab di masa ini. |
| (0.10798868544601) | (Yes 24:18) | (jerusalem: tingkap-tingkap di langit) Kej 7:11. Ada air bah baru |
| (0.10798868544601) | (Yeh 4:11) | (jerusalem: seperenam hin) Ialah satu liter. Yehezkiel diizinkan makan l.k. 200 gr roti, Yeh 4:10, sehari dan minum satu liter air sehari. |
| (0.10798868544601) | (Yoh 19:34) | (jerusalem: darah dan air) Dalam sejumlah naskah urutan terbalik: air dan darah. Makna kejadian itu dijelaskan dengan dua kutipan dari Kitab Suci, Yoh 19:36 dst. Darah itu Ima 1:5; Kel 24:8 menyatakan bahwa kurban anak domba yang dipersembahkan demi keselamatan dunia, Yoh 6:51, benar-benar terjadi; air yang melambangkan Roh Kudus menyatakan bahwa korban itu subur secara rohani. Banyak pujangga gereja mengartikan air itu sebagai lambang Ekaristi. Kedua sakramen itu melambangkan Gereja, Hawa baru yang lahir dari Adam baru. Bdk Efe 5:23-32. Penafsiran itu tidak terlalu jauh dari maksud penginjil. |
| (0.10798868544601) | (Kis 16:13) | (jerusalem: tempat sembahyang) Di kota Filipi orang-orang Yahudi tidak mempunyai rumah ibadat (sinagoga). Mereka berkumpul dekat pada air (sehubungan dengan pembasuhan rituil). |
| (0.10317704225352) | (1Raj 7:13) |
(sh: Bersiaplah sebelum hadir (Minggu, 6 Februari 2000)) Bersiaplah sebelum hadirBersiaplah sebelum hadir. Bangunan fisik Bait Allah Salomo mempunyai makna penting bagi Salomo dan Israel dari segi ibadah dan kehidupan rohani. Tempat ini merupakan pusat ibadah pribadi-pribadi Israel maupun Israel sebagai umat dan pusat segala perayaan agama. Karena itu dua pilar besar dan "laut" tuangan yang diletakkan di depan pintu gerbang sebelum masuk Bait Allah memiliki makna yang dalam. Masing-masing pilar mempunyai nama. Yang sebelah kanan namanya "Yakhin" yang berarti 'Ia yang membangun dan yang mendukung' dan yang kiri diberi nama "Boas" yang berarti 'oleh karena kekuatan-Nya'. Pilar itu mengingatkan kepada Salomo dan bangsa Israel, bahwa hanya karena anugerah-Nya, keturunan Daud dapat terus bertakhta dan memberikan kesaksian akan ketergantungan setiap raja Israel kepada Allah, jika mereka ingin terus memerintah dengan berhasil (ingat pintu+gerbang+Air&tab=notes" ver="">2:2-4). "Laut tuangan" dipergunakan untuk upacara pembasuhan tubuh para imam sebelum masuk ke Bait Allah. Artinya setiap orang yang akan menghadap dan melayani Allah haruslah disucikan. Mereka harus selalu mengingat anugerah Allah atas hidupnya sehingga hidupnya bergantung kepada-Nya dan umat juga harus menguduskan diri-Nya. Seringkali Kristen tidak memiliki sikap seperti Israel ketika memasuki gedung gereja untuk beribadah. Atau sebelum ibadah dimulai, terlebih dahulu bersosialisasi dengan rekan-rekan yang lain. Sikap hati dan tindakan yang demikian tidak bisa dibenarkan. Renungkan: Walaupun tidak ada ornamen-ornamen seperti di atas, namun setiap Kristen yang sungguh-sungguh ingin beribadah, hendaklah mempersiapkan diri terlebih dahulu dengan selalu mengingat akan ketiga hal di atas, yaitu anugerah, ketergantungan, dan kekudusan. Kehadiran saja tidaklah cukup tanpa persiapan hati sebelum menghadap Allah. Kesungguhan hati seorang yang ingin beribadah akan tampak melalui sikapnya. |
| (0.10317704225352) | (2Raj 15:32) |
(sh: Yang penting reformasi bukan renovasi (Jumat, 9 Juni 2000)) Yang penting reformasi bukan renovasiYang penting reformasi bukan renovasi. George Santayana mengatakan bahwa 'seseorang yang tidak mau belajar dari sejarah akan terhukum untuk mengulanginya'. Kebenaran dari perkataan ini terbukti dalam pemerintahan Yotam. Sebelum diangkat menjadi raja, ia sudah ditunjuk untuk mengepalai istana dan menjalankan pemerintahan mewakili ayahnya yang berada dalam pengasingan (2Raj. 15:5). Ia tentunya sudah melihat bagaimana tragis akhir hidup ayahnya karena dosa yang dilakukan. Yotam tentunya juga sudah melihat bahwa walaupun secara pribadi melakukan apa yang benar di mata Tuhan, namun ayahnya tidak melakukan reformasi rohani di dalam masyarakat Yehuda. Tindakan Yotam yang nampaknya cukup memberi arti dalam pemerintahannya adalah mengadakan renovasi Pintu Gerbang Bait Allah dan mendirikan banyak bangunan (2Taw. 27:4). Memperbaiki dan mempercantik Bait Allah adalah baik sebagai wujud penghargaan terhadap 'kediaman' Allah. Membangun kota di pegunungan berarti pemerataan pembangunan ekonomi rakyat di seluruh daerah. Benteng dan menara di hutan dibangun untuk memperkuat pertahanan dan mengantisipasi secara dini invasi dari bangsa lain. Namun faktor religius, ekonomi, pertahanan, dan politik yang dikerjakan Yotam tidak mampu menciptakan masyarakat Yehuda yang lebih baik dan yang sesuai dengan kehendak-Nya. Buktinya sejak zaman itu Allah mendatangkan invasi dari Aram dan Israel sebagai hukuman Allah. Mengapa demikian? Sebab reformasi yang dilakukan oleh Yotam tidak mampu dan tidak mungkin menyentuh bagian yang paling hakiki dalam kehidupan masyarakat yaitu hati manusia. Reformasi Yotam lebih mengarah kepada reformasi fisik, sehingga tidak mampu mengembalikan bangsa Yehuda kepada identitas dan panggilannya sebagai sebuah umat pilihan Allah. Karena itulah penghukuman akan segera dijatuhkan. Bagaimana seandainya ia mau belajar dari sejarah? Bangsa Yehuda akan kembali menemukan identitasnya dan dapat mengaktualisasikannya, sehingga menjadi berkat bagi banyak bangsa. Renungkan: Fisik gedung gereja yang indah, megah, dan besar yang mampu menampung sekian juta orang tidak akan pernah menjadikan sekian juta orang itu menjadi Kristen, sebab identitas Kristen tidak melekat pada fisik namun hati. |
| (0.10317704225352) | (2Raj 23:31) |
(sh: Mereka memilih jalan berdosa (Jumat, 15 Juli 2005)) Mereka memilih jalan berdosaMereka memilih jalan berdosa Anugerah Tuhan selalu dicurahkan dengan melimpah kepada orang-orang yang mengasihi Dia. Setiap orang harus merespons anugerah itu dengan syukur dan ketaatan. Bila mereka menolak anugerah dan memilih hidup dalam dosa maka mereka akan menerima konsekuensinya. Yoahas dan Elyakim adalah anak-anak Raja Yosia. Mereka telah menyaksikan bagaimana salehnya ayah mereka. Mereka dapat puas menikmati Kitab Taurat. Sepanjang ayah mereka masih hidup, mereka hidup beribadah mengikut Allah nenek moyang mereka (lih. 2Taw. 34:33). Namun, setelah ayah mereka mati mereka memilih untuk hidup berdosa (2Raj. 23:32, 37). Pada masa Raja Yoahas yang jahat berkuasa, Allah mulai menghukum Yehuda dengan menyerahkan bangsa itu ke tangan Firaun Nekho (ayat 33). Nekho memecat Raja Yoahas dan mengangkat Elyakim (Yoyakim) sebagai raja Yehuda (ayat 34). Raja Yoyakim ternyata sama jahat dengan Yoahas. Tuhan menghukum Yehuda melalui Nebukadnezar, raja Babel dan gerombolan penyamun dari bangsa Kasdim, Aram, Moab, dan Amon (ayat pintu+gerbang+Air&tab=notes" ver="">24:1-2). Raja Yoyakim sendiri tidak luput dari penderitaan. Raja Nebukadnezar membelenggunya dengan rantai tembaga dan membawanya ke Babel. Kematiannya mengerikan. Ia diseret dan dilemparkan keluar dari pintu gerbang Yerusalem, lalu dikuburkan dengan tidak hormat dan tidak ada yang meratapi kematiannya (lih. Yer 22:18-19). Berbagai hukuman ini adil karena dosa-dosa yang telah dilakukan Yehuda pada masa lampau dan yang terulang pada masa Yoahas dan Yoyakim (2Raj. 24:3-4). Tuhan membenci dosa. Dia tidak kompromi terhadap orang yang berdosa. Namun, dalam kasih dan kesabaran-Nya Tuhan selalu menegur dan mengingatkan kita agar bertobat. Kita bebas memilih untuk mendengar teguran Tuhan dan berbalik kepada-Nya atau mengeraskan hati dengan akibat menghadapi hukuman Tuhan. Camkan: Jangan salah pilih! Jalan berdosa ujungnya maut. |
| (0.10317704225352) | (Neh 12:44) |
(sh: Keteraturan dan pujian dalam tata ibadah (Kamis, 30 November 2000)) Keteraturan dan pujian dalam tata ibadahKeteraturan dan pujian dalam tata ibadah. Setelah pertobatan dan pentahbisan tembok, kehidupan beragama orang Israel mulai dijalankan kembali. Tidak hanya kehidupan agama secara rutinitas, semua orang Israel baik rakyat biasa maupun para imam dan orang Lewi begitu bersemangat untuk menjalankan tuntutan Taurat dengan benar (lihat pintu+gerbang+Air&tab=notes" ver="">10:28-39). Untuk itu diangkatlah para petugas yang bekerja melayani di rumah Allah. Mereka bekerja secara penuh waktu, tidak lagi melakukan pekerjaan yang lain. Para iman dan orang Lewi itu menjalankan perannya dengan baik dan penuh tanggung jawab. Beberapa diangkat untuk mengawasi bilik- bilik perbendaharaan. Orang-orang Lewi pergi mendatangi orang- orang Israel untuk mengumpulkan perpuluhan. Perpuluhan itu diperlukan untuk menopang kehidupan dan memenuhi kebutuhan para imam dan orang-orang Lewi. Tanpa adanya perpuluhan mereka semua tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Akibatnya kehidupan rohani bangsa Israel akan terganggu juga. Sesuatu yang menarik juga terungkap dalam bagian ini yaitu perhatian khusus diberikan kepada para penyanyi. Ini membuktikan bahwa puji- pujian dalam ibadah menjadi semakin penting. Kepentingan pujian ini semakin ditegaskan dengan cara menyebutkan Asaf segera sesudah Daud, sang raja dan pahlawan besar bangsa Israel. Apa kepentingan Asaf dalam pembangunan kembali tembok Yerusalem? Bila Zerubabel dan Nehemia disebut dalam bagian ini adalah wajar sebab mereka adalah para gubernur pada masa pemulangan bangsa Israel, tapi siapakah Asaf? Ia hanya seorang penyanyi. Semua orang Israel memberikan sumbangan kepada para penyanyi dan penunggu pintu gerbang walaupun tidak banyak (47). Renungkan: Di dalam ibadah, keteraturan dan pembagian tugas para pekerja gereja dan pengurus secara jelas dan rinci akan mendukung jalannya ibadah yang membawa berkat bagi jemaat. Warga jemaat bersukacita bila ibadah dan kehidupan gereja dikerjakan secara teratur dan rapi. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah peran para pemimpin pujian dan paduan suara. Rakyat Israel mendukung penyanyi mereka agar dapat hidup. Sudahkah kita menghargai pemimpin pujian dalam kebaktian dan paduan suara? Ataukah kita menganggap mereka hanya pelengkap saja? |
| (0.10317704225352) | (Yer 5:18) |
(sh: Punya tapi tak berguna (Senin, 4 September 2000)) Punya tapi tak bergunaPunya tapi tak berguna. Itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan keadaan bangsa Yehuda. Sebagai ciptaan Allah yang tertinggi, manusia dilengkapi dengan mata, telinga, dan pikiran yang kemampuan dan kualitasnya jauh melebihi makhluk hidup lainnya. Sayangnya, bangsa Yehuda tidak pernah menggunakannya untuk tujuan yang benar dan mulia. Semua hanya dipergunakan untuk memuaskan hawa nafsunya. Mereka sama seperti manusia tanpa otak, tanpa mata, dan tanpa telinga. Bangsa Yehuda tidak menggunakan kemampuan berpikirnya untuk memahami secara penuh bahwa hidupnya bergantung kepada pemeliharaan Allah untuk kemudian mengendalikan dan membawanya di bawah kekuasaan Allah (23-24). Sebaliknya kepandaian mereka justru dipergunakan untuk mencari cara melawan dan memberontak kepada-Nya. Padahal laut yang tidak mampu berpikir, tahu dan tidak pernah melanggar batas-batas yang telah ditetapkan Allah (22). Mata yang dikaruniakan Allah kepada mereka seharusnya menjadi terang bagi hati dan pikiran mereka bahwa banyak sesamanya yang membutuhkan rangkulan, pembelaan, dan pertolongan. Namun mata mereka justru dipergunakan untuk mencari peluang-peluang dan siasat-siasat baru agar dapat semakin mengeksploitasi sesamanya untuk memperkaya diri sendiri (26-28). Yang lebih parah dari semua itu adalah telinga yang merupakan pintu gerbang bagi masuknya informasi, justru dibuka lebar-lebar bagi pengajaran yang penuh kebohongan dan kepalsuan. Dengan demikian telinga ditutup rapat-rapat bagi pengajaran yang benar, yang akan menusuk dan menyakitkan hati (31) karena membongkar dosa. Betapa bebalnya hati manusia yang telah memutuskan hanya mau melihat dan mendengarkan apa yang menyenangkan hati. Renungkan: Apakah ini juga yang dikerjakan oleh Kristen masa kini? Matanya dibuka lebar-lebar ketika merancang gedung gereja yang mewah dan megah tapi segera ditutup ketika melihat masyarakat yang lapar dan kedinginan datang meminta pertolongan. Telinganya dibuka lebar-lebar untuk mendengarkan khotbah-khotbah yang berisikan cerita-cerita yang menyenangkan hati namun segera ditutup ketika kebenaran firman Tuhan dipaparkan. Jika demikian, apa bedanya Kristen dengan yang lain? |
| (0.10317704225352) | (Yer 7:1) |
(sh: Bukan simbol tapi kekudusan (Kamis, 7 September 2000)) Bukan simbol tapi kekudusanBukan simbol tapi kekudusan. Allah memerintahkan Yeremia untuk berkhotbah di pintu gerbang rumah Tuhan kepada bangsa Yehuda yang datang ke rumah itu untuk beribadah kepada-Nya. Mereka harus bertobat dari pola kehidupan yang kacau dan amburadul. Hidup mereka mempunyai 2 sisi yang tak terpisahkan. Sisi pertama adalah hidup beribadah kepada Allah dengan datang ke bait-Nya. Sisi kedua adalah hidup melakukan ketidakadilan, penindasan, penyalahgunaan kekuasaan, perzinahan, dan penyembahan berhala (3, 5-10). Pola hidup demikian didasarkan pada keyakinan bahwa bait Allah adalah lambang kehadiran Allah, dan datang ke bait-Nya memberikan jaminan bahwa Allah tetap bersama dan memelihara mereka, tidak peduli apa pun dosa-dosa yang telah mereka lakukan (10). Bangsa Yehuda bukan lagi beriman kepada Allah yang berpribadi ketika mereka menjalankan ibadahnya, namun mereka beriman kepada sistem, simbol-simbol, tradisi, maupun tata cara ibadah mereka sendiri (8-10). Bagi kelangsungan hidupnya mereka mengandalkan dan bergantung kepada sistem dan tata cara ibadah yang dibuat oleh manusia. Relasi telah diganti dengan sistem dan seremoni manusia. Allah menentang itu semua. Bukankah Silo dimana Tabut Perjanjian Allah ditempatkan juga sudah dihancurkan dan Tabut Perjanjian Allah dirampas oleh orang Filistin? Karena bangsa Israel mengira bahwa dengan adanya Tabut Perjanjian maka hidup mereka akan tetap penuh damai sejahtera, walaupun hidup mereka telah menyimpang dari firman-Nya. Apa arti khotbah Yeremia bagi misi dan peran Kristen di Indonesia? Hanya menjadikan bangsa Indonesia beragama Kristen saja tidak cukup. Allah menuntut kekudusan hidup bukan sekadar hidup beragama. Kekristenan tanpa kekudusan adalah sia-sia. Kekristenan yang demikian hanya akan mendatangkan penghukuman Allah. Namun kesalahan ini sering terjadi di dalam gereja Tuhan. Aktivis gereja menyangka bahwa dengan ber-PI secara gencar untuk Tuhan akan membebaskannya dari tanggung jawab moral. Renungkan: Kristen harus memaparkan kebenaran. Namun pemaparan kebenaran tanpa kekudusan adalah penghujatan dan pelecehan kepada Allah yang Maha Kudus |
| (0.10317704225352) | (Yer 20:1) |
(sh: Penghiburan dan perintah (Sabtu, 30 September 2000)) Penghiburan dan perintahPenghiburan dan perintah. Inilah peristiwa kekerasan fisik pertama yang diderita oleh Yeremia. Imam Pasyur memukul Yeremia di depan umum dan kemudian memasungnya di pintu gerbang Benyamin di atas rumah Tuhan. Pasung tidak hanya dimaksudkan untuk mengikat Yeremia namun juga untuk menghukumnya. Sebab pasung itu akan membuat leher, lengan, dan kaki Yeremia sakit luar biasa. Yeremia mengalami kesakitan fisik, penghinaan, pembrangusan, serta pembatasan gerak. Namun apakah dengan demikian kebenaran firman Tuhan dapat dibendung dan diberangus? Tidak! Kekuatan firman Tuhan tidak bergantung pada Yeremia yang memberitakannya. Yeremia dapat ditundukkan dan dikuasai oleh imam Pasyur yang mempunyai kedudukan dan kekuasaan lebih tinggi. Namun firman-Nya mempunyai kekuatan luar biasa yang justru akan menguatkan dan memampukan Yeremia untuk tetap memberitakan firman-Nya. Otoritasnya tidak akan berkurang walaupun dibantah dan dibendung oleh manusia dengan kedudukan dan kekuasaannya, karena berasal dari Allah Pelepasan dirinya diyakini Yeremia sebagai kesempatan untuk tetap memberitakan firman Allah. Karena itu ia langsung menegaskan kembali rencana penghukuman atas Yehuda (4-5). Bahkan kini ditambah dengan penghukuman atas Imam Pasyur yang dengan kedudukannya mencoba memasung dan menghentikan kebenaran firman-Nya. Yeremia berani dan mampu melakukan itu karena firman Tuhan yang menguasainya (bdk. pintu+gerbang+Air&tab=notes" ver="">15:16). Inilah berita penghiburan sekaligus perintah kepada Kristen di Indonesia. Kristen boleh diberangus, dibatasi geraknya, atau diberantas, namun kekuatan dan otoritas kebenaran firman-Nya tetap akan terus ada dan bekerja. Renungkan: Kedudukan, kekuasaan, dan kekuatan lembaga manusia apa pun tidak akan mampu menghentikan dan menghadang kekuatan Injil Kristus yang menyatakan berita anugerah dan penghukuman bagi umat manusia. Sekalipun demikian, Kristen tidak boleh lengah atau menyia-nyiakan kesempatan yang tersedia untuk tetap memberitakan Injil-Nya. Kristen juga tidak boleh gentar sehingga mengendorkan aktivitas penginjilan demi rasa tolerani beragama, atau demi terciptanya keamanan dan ketertiban umum. |
| (0.10317704225352) | (Yeh 27:1) |
(sh: Elegi untuk sebuah kapal yang maha indah (Minggu, 16 September 2001)) Elegi untuk sebuah kapal yang maha indahElegi untuk sebuah kapal yang maha indah. Sungguh ironis bila sebuah kapal yang maha indah diratapi. Namun kenyataannya memang demikian karena Yehezkiel mendapat mandat langsung dari Allah untuk menyanyikan sebuah elegi kepada Tirus. Kota yang terletak di pintu gerbang lautan ini telah dihadang oleh sebuah malapetaka yang dahsyat hingga layak untuk diratapi (ayat 1-3). Kota Tirus pasti tidak pernah menyangka bahwa riwayatnya akan berakhir mengenaskan. Dalam perspektif dirinya, ia adalah sebuah kapal yang bertubuh sempurna di dalam keindahan (ayat 4). Bahan dasarnya adalah kayu pilihan (ayat 5). Papan dayungnya pun disiapkan dengan baik (ayat 6). Layarnya dan tendanya indah berwarna-warni menggambarkan keagungan. Kru pendayung dan kelasinya adalah orang Sidon (kota pelabuhan 25 mil dari utara Tirus) dan Arwad (tanah orang Fenisia, pesisir mediterian dan utara Sidon) (ayat 8). Para montirnya adalah tua-tua Gebal (kota diantara Sidon dan Arwad) beserta segenap kapal yang berlabuh hendak menjadi mitra dagangnya (ayat 9). Para prajurit militernya adalah orang-orang pilihan dari Persia, Lud (Lidya, di Asia kecil), dan Put (Libya, di utara Afrika) yang mengenakan perisai serta ketopong yang menambah semarak penampilannya (ayat 10). Keindahan Tirus sebagai sebuah kota dilukiskan semakin sempurna ketika orang Arwad dan tentaranya memanjat di atas sekeliling temboknya dan orang Gamad (utara dari Asia kecil) di atas menara- menaranya (ayat 11). Renungkan: Allah Sang Pencipta setiap insan dan alam semesta ini tidak membenci kecantikan atau keindahan. Ia justru menjadikan segala sesuatu indah pada waktu-Nya. Yang dibenci Allah adalah apabila kecantikan hanya penampilan luar padahal di dalam kebusukan semata. Ingatlah bahwa kecantikan dari dalamlah yang akan terpancar keluar. Bacaan untuk Minggu ke-15 sesudah Pentakosta Lagu: Kidung Jemaat 408 PA 2 Yehezkiel 22 Pembuangan yang dialami oleh bangsa Yehuda membuat kita bertanya mengapa Allah tega membuang umat-Nya sendiri? Tidak maukah Allah memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperbaiki kesalahannya? Memang bila kita tidak melihat secara seksama apa yang dilakukan oleh bangsa Yehuda, kita akan berpikir demikian. PA kita hari ini akan memperlihatkan kepada kita mengapa Allah harus membuang bangsa Yehuda sebagai bentuk penghukuman-Nya kepada umat- Nya sendiri. Pertanyaan-pertanyaan pengarah: 1. Apa 2 dosa kota Yerusalem yang dicela oleh Allah (ayat 1-3)? Apa dampak perbuatan mereka terhadap diri mereka di hadapan Allah dan terhadap kelangsungan hidup mereka sebagai bangsa (ayat 4)? Menurut Anda apakah 2 dosa itu saling memperburuk satu dengan yang lain? Jelaskan! 2. Dosa-dosa Yerusalem dijabarkan lebih detil oleh Allah. Bagaimana hubungan orang-tua dan anak dalam masyarakat Yehuda, apakah otoritas orang-tua masih ditaati oleh para anak (ayat pintu+gerbang+Air&tab=notes" ver="">7a)? Bagaimanakah keadilan yang berlaku khususnya bagi orang-orang lemah (ayat pintu+gerbang+Air&tab=notes" ver="">7b, 29)? Lalu bagaimana dengan para pemimpin, apa yang mereka lakukan dan yang mereka cari (ayat pintu+gerbang+Air&tab=notes" ver="">8, 9-12, 25-28)? Bagaimanakah tindakan-tindakan di atas berhubungan dengan penyembahan berhala mereka? 3. Jika demikian halnya, apa pendapat Anda tentang tindakan Allah kepada mereka (ayat pintu+gerbang+Air&tab=notes" ver="">13-16a, 17-22a, 30)? Namun apakah penghukuman Allah semata-mata dijatuhkan demi kepuasaan amarah Allah (ayat 16b, 22b)? Lalu sebenarnya apakah tujuan penghukuman Allah? Apa yang Anda pelajari tentang Allah? 4. Berdasarkan pertanyaan no 2, tepatkah bila dikatakan bahwa tatanan sosial masyarakat Yehuda sudah terjungkirbalik? Jelaskan! Evaluasilah tatanan sosial masyarakat kita saat ini berdasarkan kriteria Yehezkiel. Seberapa dekatkah masyarakat kita menuju akhir (ayat 4)? Apa yang dapat Anda dan gereja Anda lakukan untuk memulihkan tatanan masyarakat kita? Pikirkan tindakan konkrit yang tidak terlalu ideal, agar dapat dilakukan mulai sekarang! |
| (0.10317704225352) | (Mat 7:13) |
(sh: Hanya dua kemungkinan (Sabtu, 15 Januari 2005)) Hanya dua kemungkinanHanya dua kemungkinan. Ucapan Tuhan Yesus ini sangat mengejutkan, terutama untuk kebanyakan pendengar-Nya yaitu orang Yahudi. Ada semacam anggapan dasar pada mereka bahwa karena mereka keturunan Abraham, mereka pasti umat Allah, milik Allah (band. pintu+gerbang+Air&tab=notes" ver="">3:9-10). Untuk sebagian kita pun mengejutkan, tetapi karena alasan yang berbeda. Karena pengaruh pola pikir modern dan pluralitas agama-agama Timur, ada anggapan bahwa banyak jalan menuju ke Tuhan. Kepercayaan dan kehidupan yang seperti apa pun, akhirnya akan membawa orang ke surga. Tuhan Yesus menentang keras anggapan sesat itu. Hidup diumpamakan-Nya seperti memasuki gerbang (ayat 13), menjalani jalan (ayat 14), mengeluarkan buah (ayat 17), dan mengalaskan bangunan (ayat 24-27). Hanya ada dua kemungkinan perjalanan dan akhir hidup manusia dalam evaluasi ilahi. Pintu, jalan, buah, dasar yang bagaimana yang kita putuskan untuk menjadi sifat hidup kita kini, akan menentukan nasib kekal kita. Sayangnya yang banyak diminati orang adalah jalan lebar menuju kebinasaan (ayat 13). Orang lebih suka disesatkan dan menyesatkan daripada tunduk kepada kebenaran Allah. Jalan menuju ke kebinasaan memang mudah sebab tinggal mengikuti saja arus dunia yang didorong oleh dosa. Aktif dalam kegiatan rohani, melakukan banyak pelayanan termasuk membuat mukjizat, fasih melantunkan kalimat-kalimat teologis dan pujian kepada Tuhan bukan jaminan seseorang sungguh di pihak Tuhan. Tanda satu-satunya yang menjamin bahwa kita terhisab ke dalam Kerajaan Surga adalah kita tidak dievaluasi Tuhan sebagai "pembuat kejahatan" (ayat 23). Dengan kata lain, bila hidup kita menunjukkan adanya perjuangan konsisten untuk hidup kudus dengan pertolongan anugerah-Nya, barulah kita memiliki jaminan sah keselamatan kita. Renungkan: Keselamatan bukan hasil usaha tetapi akibat kita sungguh mengizinkan anugerah-Nya membebaskan kita dari pola hidup berdosa. |
| (0.10317704225352) | (Kis 16:1) |
(sh: Visi dan pimpinan Roh Kudus (Rabu, 2 Juni 2010)) Visi dan pimpinan Roh KudusJudul: Visi dan pimpinan Roh Kudus Berdasarkan bagian Alkitab ini kita mendapatkan urut-urutan prinsip pelayanan Kristen, yaitu: visi, manusia, organisasi, dan seterusnya (fasilitas, dana). Seringkali kita membalik urutan perencanaan pekerjaan Tuhan, yaitu berdasarkan dana, fasilitas, atau organisasi lebih dulu. Padahal yang pertama harus ada adalah visi Tuhan. Roh Kudus memimpin pelayanan Paulus dan Silas dari kota ke kota. Di Listra Paulus merekrut Timotius (1-3) sebagai rekan kerjanya. Dalam perjalanannya, Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem, serta mendorong jemaat untuk menaatinya (4). Melalui ini semua, jemaat semakin diteguhkan dalam iman dan bertambah banyak jumlahnya (5). Ini semua disebabkan kepekaan dan ketaatan Paulus dan teman-temannya akan pimpinan Roh Kudus. Ketika Roh Kudus memberikan visi baru, mereka taat walaupun belum sepenuhnya mengerti. Roh Kudus mencegah mereka masuk ke Asia, sebaliknya mengarahkan mereka ke daratan Eropa (6-9). Oleh karena ketaatan mereka, maka Injil masuk ke daratan Eropa hingga sampai ke Roma, yang adalah pintu gerbang menuju ke seluruh dunia. Gereja masa kini harus tetap taat pada visi Tuhan untuk mengabarkan Injil. Masih banyak suku, etnis, dan bangsa yang belum mendengar Injil. Jangan sampai karena keterbatasan dana, fasilitas, dan organisasi, maka Gereja tidak mengabarkan Injil. Ingatlah bahwa ini merupakan perintah Tuhan bagi umat-Nya. Renungkan: Visi Tuhan mendahului program dan organisasi gereja. Visi Tuhan memimpin program dan organisasi gereja sehingga gereja taat pada pimpinan Roh Kudus. |
| (0.10181269953052) | (Kel 7:19) |
(ende) Ajat ini dari bagian pertama ajat pintu+gerbang+Air&tab=notes" ver="ende">20(Kel 7:20) mentjeritakan peristiwa jang sama menurut tradisi P. Tradisi ini mengatakan, bahwa bukan hanja air sungai Nil sadja jang busuk (Lihat Kel 7:17 dan Kel 4:9: tradisi J), melainkan semua air ditanah Mesir (Lihat djuga Kel 8:1-3). |
| (0.10181269953052) | (Bil 19:1) |
(ende) Upatjara membuat "air sutji" ini tidak meninggalkan bekasnja dalam Kitab Sutji. Air pentahiran itu tidak pernah disebut (ketjuali Tj.Dj. pintu+gerbang+Air&tab=notes" ver="ende">31:32)(Bil 31:32). Kiranja adat ini berasal dari agama kafir dan tachajul. Tetapi diambil alih oleh perundangan para imam dengan dibuatnja kurban penebus dosa (aj. pintu+gerbang+Air&tab=notes" ver="ende">9)(Bil 19:9). |
| (0.10181269953052) | (Mzm 33:7) |
(ende: kantung) Perkataan Hibrani berarti: kulit kambing jang dipakai untuk menjimpan air, anggur, susu dsb. |
| (0.10181269953052) | (1Yoh 5:6) |
(ende) St. Joanes mengenangkan kembali peristiwa disalib, tatkala Jesus disalibkan, Jesus menjerahkan RohNja lalu mati, setelah mati, air jang djuga lambang Roh, keluar dari lambungNja, lalu bertjampur dengan darah jang telah ditumpahkan. Roh, air dan darah inilah jang memberi kesaksian tentang Kristus. Ketiganja satu sebab mempunjai satu tudjuan, jaitu memberi kesaksian tentang Kristus. |
| (0.10181269953052) | (Hak 15:19) | (jerusalem: Mata Air Penyeru) Ibraninya: Ayn Haqqore Ini berarti: mata air ayam hutan. Tetapi nama binatang itu dalam bahasa Ibrani berarti: yang memanggil-manggil (berseru). Begitu nama tempat itu dapat dijelaskan dengan ceritera tentang Simson yang berseru kepada Tuhan, Hak 15:18. Ceritera tentang Simson yang memukul orang Filistin dengan rahang (Ibraninya: lehi) keledai menjelaskan nama tempat: Ramat Lehi. |


