Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 2861 - 2880 dari 8028 ayat untuk dari [Pencarian Tepat] (0.006 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.20229385714286) (Kej 33:8) (jerusalem: seluruh pasukan) Yang dimasukkan bukanlah rombongan yang disebut dalam Kej 32:13-21 (dari tradisi Elohista), tetapi yang disebut dalam Kej 32:7. Yakub yang bersedia mengorbankan satu rombongan, Kej 32:8, dengan senang hati menawarkannya kepada Esau.
(0.20229385714286) (Kej 39:1) (jerusalem) Ceritera ini melanjutkan bab 37 sesuai dengan tradisi Yahwista. Bab 40 yang berasal dari tradisi Elohista dengan cara berbeda menceritakan hal yang sama. Kedua tradisi yang berbeda itu dipersatukan melalui beberapa saduran yang melancarkan kisah, misalnya nama Potifar kepala pengawal raja dalam Kej 39:1; bdk Kej 37:36; 40:3.
(0.20229385714286) (Kej 48:12) (jerusalem: dari antara lutut ayahnya) Kedua anak itu diletakkan pada lutut Yakub. Ini agaknya termasuk upacara untuk mengangkat orang menjadi anak angkat, bdk Kej 16:2 dan Kej 30:3. Yusuf menarik mereka dan bersujud untuk bersama mereka menerima berkat Yakub.
(0.20229385714286) (Kej 49:5) (jerusalem: Simeon dari Lewi) Mereka dikutuk bersama oleh karena secara kotor membunuh penduduk Sikhem, Kej 34:25-31. Kedua suku itu terpencar-pencar di tengah-tengah suku-suku lain. Suku Simeon agak segera hilang tercakup terutama oleh suku Yehuda. Suku Lewi sebagai suku awam juga hilang lenyap, tetapi tugas keagamaannya (imamat) dijunjung tinggi, Ula 33:8-11.
(0.20229385714286) (Kej 49:27) (jerusalem: serigala yang menerkam) Perbandingan dengan binatang buas, lambang watak pejuang yang ganas, sesuai dengan sejarah suku Benyamin selanjutnya, Hak 3:15 dst; Hak 5:14; 19-20, dan dengan hal ihwal raja Saul yang berasal dari suku Benyamin.
(0.20229385714286) (Kej 50:11) (jerusalem: Abel-Mizraim) Nama ini berarti: Padang rumput orang Mesir. Kata Ibrani yang berarti: padang rumput (abel) hampir sama dengan kata yang berarti: perkabungan (abel). Tidak diketahui lagi di mana letaknya Goren-Haatad dan Abel-Mizraim. Terjumpa di sini sebuah tradisi lain dari tradisi sekitar Makhpela. Menurut tradisi lain ini Yakub dikubur di daerah di seberang sungai Yordan.
(0.20229385714286) (Kel 8:26) (jerusalem: kekejian bagi orang Mesir) Orang Israel mempersembahkan sebagian korban binatang-binatang dari kawanan mereka. Upacara korban orang Mesir berbeda sekali. Mereka mempersembahkan sebagian korban tumbuh-tumbuhan, burung dan potongan-potongan daging. Selebihnya kambing jantan dan domba jantan mereka anggap kudus.
(0.20229385714286) (Kel 13:1) (jerusalem) Hukum mengenai anak sulung, Kel 13:1-2,11-16, ini merupakan sebuah sisipan yang gaya bahasanya mirip dengan gaya bahasa Ulangan. Hukum itu tidak bersangkutan dengan perayaan Paskah, tetapi dengan kematian anak sulung orang Mesir. Dalam "Kitab Perjanjian", Kel 22:29-30, hukum itu disajikan terlepas dari Paskah. Bdk Kej 22:1+.
(0.20229385714286) (Kel 18:12) (jerusalem: mempersembahkan) Kata ini diambil dari terjemahan-terjemahan kuno. Dalam naskah Ibrani tertulis: mengambil. Ayat ini nampaknya mengartikan keterangan Yitro, Kel 18:10-11, sebagai suatu pernyataan bahwa beliau masuk agama Israel. Ayat ini tidak lagi berkata tentang Musa dan agaknya sebuah sisipan ke dalam ceritera yang asli.
(0.20229385714286) (Kel 18:13) (jerusalem) Tindakan yang diambil Musa ini mengandaikan bahwa bangsanya sudah besar dan menetap, Kel 18:23. melalui ceritera ini Musa dijadikan pendiri sebuah lembaga (yang mendesentralisasikan kuasa penghakiman) yang baru muncul di zaman jauh kemudian dari zaman Musa. Tetapi kenyataan bahwa tindakan itu diusulkan oleh Yitro barangkali memberi kesaksian bahwa pengorganisasian umat Israel yang pertama terpengaruh oleh organisasi bangsa Midian.
(0.20229385714286) (Kel 19:16) (jerusalem) Tradisi Yahwista, Kel 19:18, tradisi Para Imam, Kel 24:15-17, dan tradisi Ulangan, Ula 4:11-12; 5:23-24; 9:15, menggambarkan penampakan Tuhan dalam rangka letusan gunung berapi. Tetapi tradisi Elohista menggambarkannya sebagai suatu badai, Kel 19:16, bdk Kel 19:19. Kedua gambaran tsb diilhami gejala-gejala alam yang paling mengesankan, yaitu letusan gunung berapi sebagaimana dapat diceriterakan oleh para pendatang dari Arabia Utara kepada orang Israel, yang juga dapat menyaksikannya dari kejauhan sejak masa pemerintahan Salomo (ekspedisi ke Ofir); sedangkan di Galilea orang Israel dapat menyaksikan badai yang berkecamuk di pegunungan Galilea atau di gunung Hermon. Mudah dapat dimengerti mengapa tradisi Yahwista menggambarkan penampakan Tuhan sebagai letusan gunung berapi, sebab tradisi ini berasal dari bagian selatan Palestina tempat orang dapat tahu tentang gunung berapi di Arabia. Sebaliknya tradisi Elohista menggambarkan penampakan itu sebagai badai oleh karena tradisi itu berasal dari bagian utara negeri, daerah pegunungan tempat orang dapat tahu akan gejala semacam itu. Kedua gambaran tsb sama-sama mengungkapkan kebesaran dan kemuliaan Tuhan, bdk Kel 24:16+, sifat transendenNya dan rasa takut yang dikarenakan kemuliaan itu, bdk Hak 5:4 dst; Maz 29; 68:9; 77:18-19; 97:3-5; Hab 3:3-15.
(0.20229385714286) (Kel 23:18) (jerusalem: hari rayaku) Kel 34:25 menegaskan bahwa hari raya itu ialah Paskah. Tetapi baik dalam Kel 23:18 maupun dalam Kel 34:25 peraturan itu diberi lepas dari penanggalan keagamaan, Kel 23:14-17 dan Kel 34:18-23, yang tidak menyebutkan Paskah. Hari raya Paskah dirayakan dalam keluarga sampai gerakan Ulangan merubah penetapannya, Ula 16:5-6.
(0.20229385714286) (Kel 24:8) (jerusalem: mengambil darah itu) Musa sebagai pengantara Tuhan dan rakyat secara simbolik mempersatukan kedua belah pihak ini dengan memercikkan darah dari korban yang sama pada mezbah yang melambangkan Tuhan dan pada umat. Melalui darah itu perjanjian menjadi sah, sama seperti perjanjian yang baru akan menjadi sah melalui darah Kristus, Mat 26:28+; Ibr 9:12-26+.
(0.20229385714286) (Kel 27:9) (jerusalem: pelataran) Ialah tanah kudus sekeliling tempat suci. di sini pelataran itu diberi berpagar dari kayu dan kain. Dalam bait Allah di Yerusalem juga ada pelataran, 1Ra 6:36; Yeh 40; Mat 21:12 dsj; Kis 21:27-30.
(0.20229385714286) (Kel 34:13) (jerusalem: tiang-tiang berhala) Mengenai "tugu-tugu berhala" bdk Kel 23:24+. Adapun "tiang-tiang berhala" menterjemahkan kata Ibrani asyera, ialah tonggak suci yang melambangkan dewi cinta berahi dan kesuburan. Nama dewi Asyera (Yunani: Astarte) agaknya berasal dari lambang tsb.
(0.20229385714286) (Im 2:13) (jerusalem: garam perjanjian) Garam dianggap berdaya untuk mentahirkan, Yeh 16:4; 2Ra 2:20; Mat 5:13. Pada bangsa Asyur garam dipakai dalam ibadat. Suku-suku Badui memakainya dalam perjamuan persahabatan, artinya perjamuan perjanjian. Dari adat itu berasallah ungkapan "garam perjanjian". Ungkapan itu menekankan kemantapan perjanjian Allah dengan umatNya.
(0.20229385714286) (Im 4:25) (jerusalem: pada tanduk-tanduk mezbah korban bakaran) Dalam unsur ini ada perbedaan dengan upacara korban bagi imam besar dan seluruh jemaat (bdk Ima 4:7,18). Sebab seorang pemuka (dan seorang dari rakyat jelata) tetapi tidak kudus, Yeh 44:3; 45:7-12, sehingga darah korban yang menggantinya tidak boleh dibawa masuk ke dalam Kemah Suci (baitullah sendiri).
(0.20229385714286) (Im 6:29) (jerusalem: di antara para imam) Korban penghapusan dosa buat seorang dari rakyat jelata, tidak boleh dimakan oleh orang yang mempersembahkannya. Sebab dosanya belum dihapus, bdk Ima 4:12+. Sebaliknya, para imam boleh memaksakannya. Peraturannya sama seperti untuk korban penebus salah, Ima 7:6,8-10.
(0.20229385714286) (Im 17:1) (jerusalem) Bab Ima 17:1-27:34 kitab Imamat ini lazimnya diberi judul: "Hukum Kekudusan". Bagian ini memang berasal dari tradisi Para Imam, tetapi bagian inti tampaknya terbentuk pada akhir zaman para raja dan memuat adat kebiasaan yang ditepati dalam bait Allah di Yerusalem. Dalam "Hukum Kekudusan" itu tampaklah dengan jelas sejumlah besar dengan ajaran nabi Yehezkiel. Ini berarti bahwa ajaran nabi itu tidak lain kecuali suatu perkembangan dari apa yang sudah ada sebelum masa pembuangan Israel ke Babel. Adapun kekudusan ialah sebuah sifat hakiki Allah Israel, bdk Ima 11:44-45; 19:2; 20:7,26; 21:8; 22:23 dst. Arti pertama kata "Kudus" ialah: yang terpisah yang transenden dan tidak terhampiri, sehingga menimbulkan rasa takut keagamaan, Kel 33:20+. Kekudusan Allah itu meliputi juga segala sesuatu yang berhubungan dengan Allah atau diserahkan kepadaNya, yaitu: tempat, Kel 19:12+, masa dan waktu, Kel 16:23; Ima 23:4+, tabut perjanjian, 2Sa 6:7+, manusia, Kel 19:6+, khususnya para imam, Ima 21:6, benda-benda, Kel 30:29; Bil 18:9, dll. Mengingat hubungannya dengan ibadat maka "kudus" berdekatan dengan "tahir". Sejauh itu "Hukum Kekudusan" dapat juga disebut "Hukum Ketahiran". Akan tetapi sifat moril Allahnya Israel merohanikan pandangan primitip itu. "Kudus" tidak hanya berarti: dipisahkan dari apa yang profan (teruntuk bagi keperluan manusia), tetapi terutama: dipisahkan dari dosa: ketahiran lahiriah bergabung dengan kesucian hati manusia, bdk penglihatan nabi Yesaya, Yes 6:3+.
(0.20229385714286) (Im 23:9) (jerusalem) Antara hari raya Roti Tidak Beragi dan hari raya Tujuh Minggu. Hukum Kekudusan menyisipkan di sini peraturan tentang upacara persembahan berkas pertama (dari panen jelai) Tempatnya dalam rangkaian perayaan-perayaan ini sesuai dengan urutan tahun pertanian. Peraturan itu hanya merumuskan kembali peraturan tentang persembahan hasil bumi pertama (hulu hasil) seperti sudah lazim dahulu, Kel 23:19; 34:26.


TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA