(0.16809247272727) | (Dan 4:19) |
(sh: Allah berkuasa merendahkan dan meninggikan (Jumat, 23 April 1999)) Allah berkuasa merendahkan dan meninggikanAllah berkuasa merendahkan dan meninggikan. Kini Daniel, hamba Allah yang setia dan penuh Roh itu, terpanggil untuk kembali mengartikan mimpi raja Nebukadnezar. Namun, sebelum Daniel mengartikan mimpi itu, ia terdiam dalam pikiran yang menggelisahkannya. Ia menyayangkan bencana yang akan menimpa raja karena kecongkakannya. Dengan tegas Daniel menjelaskan arti mimpi tersebut. Tersirat dalam arti mimpi itu, bahwa sekalipun Nebukadnezar yang meninggikan diri berkuasa atas bangsa-bangsa di dunia, namun penguasa dan penentu segala sesuatu adalah Tuhan Allah. Peringatan dan harapan. Dalam penguraian arti mimpi itu, terkandung makna peringatan dan harapan bagi Nebukadnezar. Allah memberi peringatan dan pengajaran, supaya Nebukadnezar mengakui bahwa Yahweh, Allah Israel, adalah satu-satunya Penguasa atas segala bangsa. Harapannya ialah, berdasarkan atas pengakuan itulah, pemerintahannya akan dipulihkan. Tuhan Allah sendiri membuktikan diri sebagai Allah yang adil dan murah hati. Hanya dalam penaklukkan diri, manusia menemukan arti kemanusiaan yang sejati (34-37). Renungkan: Apa pun perlakuan Allah untuk masing-masing kita, tak pernah bertujuan hanya untuk diri kita sendiri. Sebab itu jadilah penyalur dan bukan penghambat rencana dan berkat Allah bagi dunia ini. |
(0.16809247272727) | (Rm 1:18) |
(sh: Kefasikan manusia. (Senin, 11 Mei 1998)) Kefasikan manusia.Kefasikan manusia. Hidup fasik menuju kebinasaan. Dosa adalah kondisi yang melahirkan berbagai perbuatan jahat. Yang terakhir ini punya nama: menyembah berhala, zinah, benci, kehidupan seks menyimpang, kelaliman, keserakahan, dlsb. Semakin berdosa semakin orang mematikan kesadaran akan kebenaran Allah di dalam hatinya. Akibatnya, ia makin jahat. Lebih buruk lagi, Allah lepas tangan. Itulah jalan kebinasaan. Orang yang hidup dalam dosa adalah orang yang sedang menanggung dan menyongsong murka Allah. Renungkan: Namai dosa dan kelemahan Anda. Keluarlah dari jalan kebinasaan itu dan hiduplah dalam Yesus. Doa: Ya Tuhan, pimpinlah kami menurut kehendak-Mu dan hindarkan kami dari jalan kebinasaan. Amin. |
(0.16809247272727) | (Rm 3:21) |
(sh: Dibenarkan karena iman. (Sabtu, 16 Mei 1998)) Dibenarkan karena iman.Dibenarkan karena iman. Akibat anugerah Allah. Anugerah Allah yang memperdamaikan manusia dengan diri-Nya (ayat 25), membenarkan orang yang percaya kepada Yesus (ayat 26) tidak mengabaikan keadilan Allah melainkan memenuhinya dengan benar (ayat 26). Tuhan Yesus yang hidup benar itu bukan saja telah menebus kita dari murka Allah dan dari kuasa dosa dengan darah-Nya tetapi juga membenarkan kita agar selanjutnya dapat hidup benar sesuai kebenaran Allah sendiri (baca: Taurat). Jadi keselamatan bukan dari usaha melainkan oleh anugerah supaya kita sepenuhnya bergantung pada dan memuliakan terus anugerah Allah yang ajaib itu (ayat 27). Doa: Ya Kristus, mampukanlah kami untuk hidup benar dan adil berdasarkan iman kepada-Mu. |
(0.16809247272727) | (Rm 9:1) |
(sh: Keprihatinan hamba Tuhan. (Kamis, 4 Juni 1998)) Keprihatinan hamba Tuhan.Keprihatinan hamba Tuhan. Umat Pilihan Allah. Pedih hati Paulus memikirkan fakta Israel umat pilihan Allah itu justru menolak Yesus Mesias. Dalam pergumulan itu Paulus beroleh jawaban pada keajaiban pemilihan Allah. Dalam riwayat Israel sendiri terbukti bahwa Ishak dan Yakub dipilih Allah bukan karena mempunyai kelebihan. Posisi mereka bukan anak sulung, namun dipilih Allah beroleh hak kesulungan. Demikian pun adalah hak dan keajaiban Allah bila kini Ia memilih orang asal kafir untuk selamat. Tidak adilkah Allah? Tidak, sebab Ia mengeraskan hati mereka yang memang sudah lebih dulu mengeraskan hati. Dari segi hak, semua manusia hanya berhak untuk menerima hukuman sebab semua telah berdosa. Jadi pemilihan adalah hak dan anugerah Allah yang patut disyukuri dengan takut dan gentar. Doa: Hanya karena kemurahan-Mu kami Dikau pilih dan selamatkan di dalam Kristus. |
(0.16809247272727) | (1Kor 6:1) |
(sh: Persatuan, mahal harganya. (Senin, 25 Agustus 1997)) Persatuan, mahal harganya.Persatuan, mahal harganya. Penyelesaian konflik secara Kristiani. Jika Paulus mengatakan bahwa orang-orang Kristen jangan pergi mencari keadilan pada pengadilan dunia, bukan berarti Paulus menyuruh mereka untuk tidak taat kepada peraturan negara. Tetapi Paulus menasihati mereka yang mempunyai masalah, bahwa saling mengampuni, mengalah, merendahkan diri, berlaku adil dan saling menghargai adalah lebih baik daripada pergi ke pengadilan. Renungkan: Siapa yang akan dipermalukan bila orang dunia menyaksikan perkara pertikaian sesama Kristen di pengadilan? Doa: Tuhan, ingatkan kami untuk rela berkorban demi mempertahankan kemuliaan kekal yang Kau sediakan bagi kami. |
(0.14708090909091) | (Mzm 106:1) |
(ende) Mazmur ini ditjiptakan waktu umat Israil dalam pembuangan. Pendahuluan, jang barangkali kemudian ditambahkan untuk keperluan2 ibadat' mengundang umat untuk memuliakan Jahwe, kebaikan dan belaskasihanNja (Maz 106:1-5). Lalu umat mengakui dosa2nja (6). Nenek-mojang berdosa di Mesir dan waktu pengungsian (Maz 106:7-12). Dipadang gurunpun mereka mendurhaka (Maz 106:16-18), memudja anak lembu (Maz 106:19-23), menghinakan tanah jang didjandjikan Jahwe kepada mereka (Maz 106:24-27); mereka ikut serta dalam pemudjaan Ba'al dengan ibadatnja jang tjabul (Maz 106:28-31), mereka membudjuk Musa, hingga iapun berdosa (Maz 106:32-33). Sesudah masuk kedalam negeri Kena'an mereka tidak membinasakan bangsa2 kafir disana menurut perintah Allah, melainkan mereka memudja berhala2nja serta mengurbankan anak2nja sendiri mereka memudja berhala2nja serta mengurbankan anak2nja sendiri kepada dewa-dewi disana (Maz 106:34-39). Karena itu selajaknja mereka dihukum Jahwe (Maz 106:40-42). Namun Ia pun menjajangi mereka (Maz 106:43-46). Lagu ditutup dengan doa permohonan, agar supaja kaum buangan boleh pulang (Maz 106:47). Mungkin ajat inipun ditambahkan untuk keperluan ibadat sadja. Dalam mazmur ini nampak bagaimana dosa nenek-mojang adalah dosa seluruh umat. Maka dari itu pembuangan itu adalah sama sekali adil. Tetapi oleh karena Jahwe, jang menghukum, selalu djuga berbelaskasihan, maka umat boleh berdoa dan berharap, bahwa ia disajangi Jahwe lagi. Ajat2 47-48(Maz 106:47-48) dikutip 1Ta 16:33-36. |
(0.14708090909091) | (Ayb 31:1) |
(full: AKU TELAH MENETAPKAN SYARAT BAGI MATAKU.
) Nas : Ayub 31:1-34 Di bagian ini Ayub meninjau integritas rohaninya yang teguh, kesetiaannya pada Allah dan jalan-jalan-Nya, serta kebaikannya kepada orang lain.
|
(0.14708090909091) | (Mat 6:9) |
(full: KARENA ITU BERDOALAH DEMIKIAN.
) Nas : Mat 6:9 Dengan contoh doa ini, Kristus menunjukkan apa saja yang harus menjadi pokok doa orang Kristen. Ada enam permohonan dalam doa itu: tiga yang pertama berkaitan dengan kekudusan dan kehendak Allah; tiga sisanya berkaitan dengan kebutuhan kita sehari-hari. Singkatnya doa ini tidak berarti bahwa kita harus berdoa secara singkat saja mengenai kebutuhan kita. Kristus kadang-kadang berdoa sepanjang malam (Luk 6:12). |
(0.14708090909091) | (Flp 3:9) |
(full: KEBENARAN YANG ALLAH ANUGERAHKAN.
) Nas : Fili 3:9 Kebenaran orang percaya pertama-tama terjadi karena ia telah diampuni, dibenarkan, dan diterima oleh Allah karena iman (lihat cat. --> Rom 4:5). [atau ref. Rom 4:5]
|
(0.14708090909091) | (Kol 3:25) |
(full: BARANGSIAPA BERBUAT KESALAHAN.
) Nas : Kol 3:25 Paulus ingin sekali agar kasih, keadilan, dan kejujuran dinyatakan satu sama lain dalam hubungan keluarga, gereja, dan pekerjaan (ayat Kol 3:12-25). Paulus prihatin tentang pernyataan perasaan kasih, keadilan dan kejujuran terhadap sesama. Jikalau dihadapi secara sungguh-sungguh, maka ayat-ayat ini akan menghapuskan banyak perlakuan yang tanpa kasih dan tidak adil terhadap orang lain di dalam rumah tangga dan gereja kita. Khususnya, kita belajar bahwa:
|
(0.14708090909091) | (Kej 18:16) |
(sh: Ujian bagi rasa keadilan Abraham (Kamis, 6 Mei 2004)) Ujian bagi rasa keadilan AbrahamUjian bagi rasa keadilan Abraham. Seorang anak Tuhan yang dijanjikan berkat, akan sekaligus menghadapi ujian untuk membuktikan apakah ia layak menerima berkat itu untuk membagikannya kepada sesama manusia. Berkat tidak pernah dimaksudkan untuk dinikmati sendiri. Berkat diberikan supaya orang lain ikut menikmatinya secara limpah. Kepada Abraham, Tuhan membukakan maksud-Nya hendak menghancurkan Sodom dan Gomora oleh karena dosa-dosa penduduk kedua kota tersebut (ayat 20-21). Allah bersifat adil maka Ia harus menjatuhkan hukuman atas orang berdosa. Abraham tahu bahwa Lot, keponakannya ada di Sodom atas pilihannya sendiri. Abraham sudah pernah menyatakan belas kasihnya dengan menyelamatkan Lot dari bangsa yang menawannya (lihat pasal 14). Namun, Lot tetap memilih tinggal di situ. Sekarang apakah yang seharusnya dilakukan Abraham dengan pengetahuan seperti itu? Rasa keadilan Abraham digugah, walau ia tahu Lot bukan lagi tanggung jawabnya sebagai paman. Lot sudah memilih jalannya sendiri, dan sebagai orang dewasa harus menerima akibat pilihannya tersebut. Namun, Abraham melihat dari perspektif lain. Abraham memperhitungkan nama Tuhan yang akan dihujat bila membiarkan orang benar dibinasakan bersama-sama orang fasik (ayat 23-25). Keadilan Tuhan harus ditegakkan. Abraham tergugah untuk bersyafaat demi kemuliaan Tuhan tetap dipertahankan. Saat di mana nama Tuhan kita dipertaruhkan oleh kelemahan saudara-saudara kita, apa yang akan kita perbuat? Apakah kita akan berdiam diri atau akan menyatakan keprihatinan kita? Mungkin kita perlu dalam kasih dan demi kemuliaan Allah menegur saudara kita! Untuk dilakukan: Jaga dirimu, agar jangan sampai oleh perbuatanmu nama Tuhan dipermalukan. Tegur dalam kasih sau-daramu yang sedang jatuh! |
(0.14708090909091) | (Kel 4:18) |
(sh: Harus dikuduskan dulu! (Sabtu, 2 April 2005)) Harus dikuduskan dulu!Harus dikuduskan dulu!
Akhirnya, Musa taat pada pengutusan Allah. Dia memutuskan kembali ke Mesir. Suatu keputusan yang tidak mudah, namun dengan jaminan Tuhan Musa pulang (ayat 4:19). Atas izin mertuanya, Yitro ia membawa keluarganya pulang ke Mesir (ayat 18). Musa harus mempersiapkan umat Israel untuk keluar dari Mesir dengan menyatakan firman-Nya disertai tanda-tanda mukjizat (ayat 28-31). Kemudian Musa harus menghadap Firaun untuk pembebasan umat Israel. Tanda mukjizat pun akan menyertai Musa, baik yang sudah diberikan Tuhan sebelumnya maupun tulah kematian anak sulung Firaun kelak. Hukuman Tuhan jelas dan adil. Kalau Firaun menahan anak sulung Tuhan (Israel), maka Tuhan akan membunuh anak sulung Firaun (ayat 22-23). Dengan cara demikian kuasa Tuhan didemonstrasikan di hadapan orang yang menolak taat. Mengapa tiba-tiba Tuhan mau membunuh Musa? Musa melalaikan sunat sebagai tanda perjanjian Abraham. Sunat merupakan tanda seseorang adalah umat perjanjian (lihat Kej. 17:9-14). Musa tentu sudah disunat, namun rupanya anaknya belum. Musa sebagai orang tua yang beriman bertangung jawab menyunatkan anaknya. Artinya, komitmen Musa untuk melayani Tuhan harus disertai dengan komitmen mengkuduskan diri dan keluarganya. Sunat dapat dibandingkan dengan baptisan kudus. Seseorang memberi diri dibaptis sebagai pengakuan diri sudah menjadi anak Tuhan. Namun, yang jauh lebih penting bukan tanda melainkan kehidupan yang menunjukkan buah-buah pertobatan. Bagi hamba Tuhan, hal ini sangat penting. Pelayanan Anda dimulai dengan hidup kudus yang nyata di hadapan orang lain. Camkan: Pelayanan kudus hanya dapat dilakukan oleh mereka yang hidupnya kudus. |
(0.14708090909091) | (Im 25:1) |
(sh: Tahun Sabat dan Yobel bagi tanah? (Sabtu, 28 September 2002)) Tahun Sabat dan Yobel bagi tanah?Tahun Sabat dan Yobel bagi tanah? Apa yang bias mewakili sekaligus kehidupan social dan pekerjaan Anda, yang tanpanya hidup ini akan menjadi sangat sulit? Sebagaian penduduk kota besar mungkin akan berkata dengan tegas” “handphone!” Yang lain mungkin akan menjawab: komputer, atau kendaraan/transportasi, dlsb. Bagi penduduk Israel zaman itu, dan seharusnya juga bagi kita semua di masa kini, tanahlah yang punya peranan sangat penting dalam kehidupan social dan pekerjaan, yang tanpanya hidup bahkan tidak dapat berlangsung. Karena itu, tidak heran jika Taurat Tuhan juga mengatur tentang tanah, bahkan melalui pelaksanaan tahun Sabat dan Yobel. Hal ini nyata dari perintah Tuhan untuk mengistirahatkan tanah yang dikerjakan oleh umat pada tahun ketujuh (tahun Sabat, ayat 2-7) dan tahun ke-50 (tahun Yobel, ayat 8-17). Perintah ini menyatakan bagaimana umat Tuhan harus bersikap terhadap alam: alam, dalam hal ini tanah, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang dan diperas sampai batas terakhir kemampuannya, demi keuntungan manusia. Alasan dari hal ini adalah sederhana; walalupun Allah telah memberikan mandate kepada manusia untuk berkuasa atas bumi dan isinya sebagai wakil Allah (Kej. 1:27-28), tetapi tanah tetap saja adalah milik Allah (Im. 25:23). Bagaimana umat memperlakukan tanah menunjukkan sikap umat terhadap Sang Pemilik Tanah (bdk. ayat 17). Bahkan dalam hal jual beli tanah pun (ayat 14-17), umat dituntut untuk bertindak adil kepada orang lain, semata karena Tuhan adalah Allah mereka. Terakhir, Allah memberikan jawaban terhadap pertanyaan dasar yang harus dijawab ajaran etika social-lingkungan hidup manapun: Jika saya melakukan ini, apa saya dapat hidup dan makan ? Jawaban Allah jelas, berkat Allah akan mencukupi hidup mereka yang taat kepada perintah-Nya untuk tidak sewenang-wenang terhadap alam. Renungkan: Kerohanian yang alkitabiah seharusnya membuat kita membenci tindakan membuang sampah sembarangan, malu mempunyai kendaraan dengan knalpot berasap hitam tebal karena tak terurus, dll., semata karena tindakan itu mencemari alam milik Allah. |
(0.14708090909091) | (Ul 10:1) |
(sh: Takut akan Tuhan (Sabtu, 10 Mei 2003)) Takut akan TuhanTakut akan Tuhan. Bagian Alkitab yang kita baca pada hari ini dimulai dengan pemberian dua loh batu yang baru dari Tuhan kepada Musa. Dua loh batu ini adalah buatan manusia. Sebelumnya Musa begitu marah sampai menghancurkan kedua loh batu pertama. Namun, ia meminta Tuhan memperbarui perjanjian-Nya dengan Israel. Tuhan mengabulkan permintaan itu sebuah perjanjian Sinai kembali ditegaskan dan dipelihara dalam sebuah tabut perjanjian. Kita kemudian dihadapkan pada kisah kematian Harun. Harun memang selamat dari hukuman Tuhan waktu peristiwa anak lembu emas. Namun, sama seperti Musa, ia tidak dapat masuk ke Tanah Kanaan. Ia mati di padang gurun! Penunjukan kaum Lewi sebagai pelayan- pelayan sangatlah tepat. Mereka melawan para penyembah anak lembu emas (Kel. 32:26-29). Maka, patutlah mereka dijadikan pelayan-pelayan untuk ibadah yang sejati. Kini Allah memberikan perintah lagi kepada bangsa Israel untuk pergi ke Tanah Kanaan dan menaklukkannya. Mereka harus mencintai dan menaati Tuhan dengan sepenuh hati (ayat 12-13). Ketaatan ini diserukan paling tidak karena dua alasan. Pertama, karena Allah adalah Allah yang mahakuasa, namun Israel mendapatkan hak istimewa untuk menjadi umat pilihan-Nya (ayat 14-15). Ini harus menimbulkan ucapan syukur sampai ke langit, dan diwujudkan dalam ketaatan yang membumi! Mereka harus mengalami "sunat hati", membuang bungkusan kekeraskepalaan dan kebebalan (ayat 16). Alasan kedua adalah karena Allah merupakan otoritas tertinggi, kuasa terdahsyat, dan hakim yang adil (ayat 17-18). Umat Israel tidak akan mendapatkan kelepasan begitu saja jika mereka berdosa. Mereka harus sungguh-sungguh taat kepada Allah mereka. Renungkan: Ketaatan yang benar dan berlanjut tidak lahir dari paksaan atau rasa takut, tetapi dari hati yang penuh syukur dan cinta kepada Allah. |
(0.14708090909091) | (Ul 16:18) |
(sh: Kata dan perbuatan (Selasa, 20 Mei 2003)) Kata dan perbuatanKata dan perbuatan. Rumusan, pernyataan, dan pengakuan iman tentang karya penyelamatan Allah berakar pada tindakan nyata Allah dalam peristiwa dan sejarah umat Allah. Karena itu kata firman (Ibr. davar) mengandung dua arti yaitu kata dan perbuatan. Firman Allah adalah kata dan perbuatan Allah. Keduanya mengungkapkan hati Allah, keduanya mewujudkan kehendak Allah, serasi tanpa konflik. Apabila umat dituntut melakukan firman, maka yang dimaksud adalah memberitakan perbuatan Allah melalui kata sekaligus perbuatan. Tuntutan untuk serasi kata dan tindakan serta memberlakukan karya penyelamatan dan kasih Allah dalam kehidupan umat, khususnya perlu dilaksanakan di bidang peradilan. Firman dengan dimensi peradilan ini disampaikan ketika berbagai penindasan dan ketidakadilan di tengah-tengah masyarakat Israel dilakukan para elit politik waktu itu. Jelas, penindasan dan ketidakadilan bertentangan dengan kebaikan, kasih dan kebenaran Allah. Setiap orang yang menerima suap dan mengadili dengan mempermainkan standar kebenaran, tidak hanya melanggar hukum peradilan, tetapi juga melawan Allah. Karena itu, para hamba peradilan diminta agar khusus menjaga diri dari menerima suap, sebab suap membutakan mata orang-orang bijaksana dan orang-orang benar (tsadiq). Para hamba peradilan menduduki kehormatan mewakili Allah. Sepatutnya bahwa wibawa Allah dan kebenaran dihormati oleh mereka. Mereka bertanggungjawab untuk menjamin peradilan yang adil dan benar bagi seluruh bangsa (bdk. 18,20). Keadaan bangsa Indonesia tercinta ini akan terus terpuruk karena praktik-praktik ketidakadilan dan suap. Selama orang tidak segan-segan melakukan ketidakadilan, berarti mata mereka buta dan tak berhikmat menegakkan keadilan. Renungkan: Berserulah kepada Tuhan agar Ia menegakkan keadilan dan kebenaran-Nya di tengah-tengah bangsa kita. |
(0.14708090909091) | (Ul 16:21) |
(sh: Pengabdian mutlak (Rabu, 21 Mei 2003)) Pengabdian mutlakPengabdian mutlak. Menyembah patung atau apa pun yang diperlakukan sebagai ilah, pasti akan membangkitkan amarah Allah yang teramat besar. Kasih Allah sedemikian besar, menuntut pengabdian mutlak tak mendua hati. Menyembah sesuatu yang bukan Allah adalah menyangkali Allah. Tindakan itu kekejian sebab selain melawan Allah juga merusakkan maksud baik Allah bagi manusia. Pelanggaran ini berakibat kematian. Dalam Perjanjian Lama orang yang melanggar hukum Allah pasti akan mati. Mati di sini dapat diartikan dalam dua pengertian: [1] putus hubungan dengan Allah, [2] mati dalam pengertian tidak hidup lagi atau kehilangan nyawa. Dalam perikop ini dipakai pengertian kedua. Namun, sebelum hukuman mati itu dijatuhkan si terdakwa harus diperiksa dengan saksama dan harus dikuatkan oleh keterangan dua atau tiga orang saksi (ayat 6). Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya fitnah seperti yang dialami Nabot. Bagi kita penerapan hukuman mati itu terasa kejam. Tetapi pada waktu itu, hukuman mati sangat relevan dengan keadaan Israel. Sebab ketika firman ini disampaikan kepada umat, umat sedang gencar- gencarnya mempraktikkan kepercayaan bangsa-bangsa Kanaan, tanpa memedulikan Allah. Karena itu hukuman mati setimpal untuk mereka yang menyembah ilah-ilah lain. Walaupun demikian, di balik pemberlakuan hukum ini Allah bertindak adil. Ia tidak hanya menghukum tetapi juga menyelamatkan. Dalam minggu-minggu Paskah ini kita sedang merenungkan makna kematian dan kebangkitan Yesus. Kematian dan kebangkitan Yesus adalah wujud dari keadilan dan kebenaran Allah. Mengimani Paskah berwujud pada memberlakukan penyelamatan dan keadilan Allah dalam komitmen hidup yang utuh kepada Allah maupun dalam mengupayakannya lewat kesaksian dan perbuatan. Renungkan: Semakin bulat komitmen orang pada Allah semakin berani ia memberlakukan kebenaran dalam hidupnya. |
(0.14708090909091) | (Ul 17:8) |
(sh: Sikapi masalah keadilan dengan serius! (Kamis, 22 Mei 2003)) Sikapi masalah keadilan dengan serius!Sikapi masalah keadilan dengan serius! Keadilan tidak bisa ditangani secara sembarangan. Proses peradilan harus betul-betul mencerminkan keadilan dan menjamin akan menghasilkan keadilan yang adil. Karena itu para hakim harus mengakui keterbatasannya dalam menangani sebuah perkara. Ketika mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan peradilan, mereka harus menyerahkannya kepada lembaga peradilan yang lebih tinggi yaitu para imam dan hakim-hakim di sekitar para imam (ayat 8,9). Melalui perantaraan para imam, Allah akan memberikan keputusan yang seadil-adilnya. Itulah keputusan yang benar dan tidak boleh diselewengkan oleh siapa pun. Tujuannya ialah agar kejahatan dihapus dari tengah-tengah umat Allah. Mungkin waktu itu para hakim terlalu berani menentang keputusan para imam dan mengikuti kehendak sendiri yang tidak mencerminkan keadilan Allah. Keputusan-keputusan yang mereka ambil tidak berorientasi kepada keadilan dan kebenaran Allah, sehingga banyak orang menjadi korban ketidakadilan. Keadilan benar-benar menyangkut hidup mati orang banyak. Ulangan 17:14-20 menegaskan bahwa pemimpin bangsa selain pelayan keadilan adalah juga pelayan Tuhan. Karena itu kebijakan- kebijakan yang diambilnya haruslah berisi muatan keselamatan dan kasih Allah, dan orientasi kepada firman mengatasi perhatian kepada kepentingan sendiri bahkan kepentingan orang banyak. Perhatian pemimpin harus pada bagaimana ia dapat menjadi alat Tuhan penyelamat bangsa dan bukan penyelamat posisi serta kekuasaan. Kekuasaan itu penting. Tetapi kekuasaan tanpa keadilan adalah pemerintahan yang lalim. Keadilan tanpa kekuasaan adalah pemerintahan yang idealistis. Renungkan: Kita tidak hidup dalam masyarakat yang semua anggotanya sekepercayaan. Karena itu kita terpanggil menjadi hukum-hukum Allah tertulis dalam hidup kita bagi masyarakat ini. |
(0.14708090909091) | (Ul 20:1) |
(sh: Perang suci (Sabtu, 26 Juni 2004)) Perang suciPerang suci. Sebuah peperangan selalu mempunyai tujuan, apakah itu tujuan kemanusiaan, politis atau tujuan-tujuan yang seringkali hanya mewakili golongan tertentu. Perang yang diprakarsai oleh manusia sering terkesan tidak adil. Apakah yang dimaksud dengan perang suci di dalam Alkitab? Perang suci di dalam Alkitab, khususnya di dalam PL, memiliki tujuan untuk mewujudkan pemerintahan Allah di tengah-tengah dunia melalui bangsa Israel. Memang banyak yang bertanya-tanya, mengapa Allah yang penuh kasih, seolah-olah memerintahkan umat-Nya untuk berperang, yang berarti berlawanan dengan kasih-Nya? Sebetulnya kalau kita melihat PL secara menyeluruh, di dalam sejarah keselamatan yang dirajut dengan indah, kita seharusnya sadar bahwa peperangan itu bertujuan mewujudkan kehadiran, kesucian dan damai Allah di tengah-tengah dunia ini (perhatikan ayat 10-12). Bagi mereka yang melawan bentuk kehadiran Allah, tentunya ada konsekuensi yang harus diemban. Peperangan di dalam Alkitab bertujuan agar Allah dimuliakan di tengah-tengah dunia dan Israel dapat hidup menjadi bangsa pilihan yang memberikan berkat kepada bangsa di sekitar mereka. Orang Kristen dipanggil juga berperang untuk mewujudkan kebenaran, kasih, keadilan dan damai Allah di dalam dunia ini. Peperangan kita bukan dengan mengangkat senjata, untuk membunuh mereka yang tidak seiman dengan kita. Peperangan Kristen adalah peperangan rohani, melawan pemerintah dan penguasa yang tidak menjalankan keadilan dan kebenaran, penghulu dunia dan roh-roh jahat yang merupakan bagian dari kerajaan Setan (Efesus 6:12). Perang rohani dijalankan dengan kehidupan yang suci dan penuh kasih serta menegakkan keadilan dan kebenaran. Doa: Tuhan perlengkapi saya dengan perlengkapan perang-Mu agar saya dapat melawan segala kefasikan, ketidakadilan dan ketidakbenaran di dalam kasih Yesus Kristus. |
(0.14708090909091) | (Ul 21:15) |
(sh: Hidup disiplin! (Senin, 28 Juni 2004)) Hidup disiplin!Hidup disiplin! Kita yang hidup di Indonesia pada zaman pascareformasi makin terbiasa dengan hidup yang tidak disiplin. KKN, pelecehan dan kekerasan menjadi makin biasa. Kita mengatasnamakan HAM untuk ketidakdisiplinan kita. Padahal kita sendiri yang tidak mau dan tidak ingin disiplin. Ketika orang Israel bersiap masuk ke tanah Perjanjian, mereka diperintahkan Allah untuk hidup disiplin. Ada tiga disiplin yang harus mereka terapkan di dalam perikop yang kita baca hari ini. Pertama, disiplin seorang ayah. Orang Israel yang mempunyai lebih dari satu istri dan memiliki anak-anak laki-laki dari istri-istrinya itu, harus berlaku adil terhadap semua anak laki-laki itu. Bila anak laki-laki sulungnya adalah berasal dari istri yang tidak dikasihinya, maka ia tidak boleh memberikan hak kesulungan itu kepada anak laki-laki dari istri yang lebih dikasihinya (ayat 15-17). Kedua, disiplin dalam mendidik anak dan ketaatan anak. Orang Israel diperintahkan untuk mendisiplin anak-anak mereka. Anak-anak diperintahkan untuk menuruti disiplin orang tuanya (ayat 18-21). Apabila mereka tidak mendengarkan orang tuanya, maka ada hukuman yang lebih fatal, yaitu rajam. Ketiga, orang Israel dituntut untuk disiplin di dalam menghukum kejahatan yang sepadan dengan hukuman mati. Orang yang dihukum ini akan digantung di sebuah pohon dan harus dikuburkan sesuai dengan hukum yang berlaku. Banyak aplikasi yang kita bisa pelajari dari firman untuk orang Israel ini. Kita diajak untuk lebih disiplin di dalam hidup kita, menghargai firman Tuhan yang mendisiplinkan diri kita agar hidup kita teratur. Paulus di 1 Korintus 14:40 mengajarkan agar kehidupan Kristen dapat menjadi teratur. Keteraturan melambangkan hidup yang sesuai dengan ajaran firman Tuhan. Renungkan: Biarlah hidup kita mulai sekarang menjadi hidup yang teratur, sesuai dengan rencana dan kehendak Allah yang tersusun rapi untuk kita semua. |
(0.14708090909091) | (Ul 32:1) |
(sh: Setialah (Sabtu, 17 Juli 2004)) SetialahSetialah. Musa menyampaikan pengajaran yang indah, baik isi maupun cara penyampaiannya. Hal ini berbeda dari kebanyakan kita kini melihat pengajaran. Pengajaran Musa tentang tindakan dan kebenaran Allah bagaikan air hujan atau embun yang menumbuhkan tanaman. Sama sekali jauh dari kesan banyak orang kini bahwa pengajaran (doktrin) adalah sesuatu yang gersang. Doktrin, yang berpusat pada pemahaman tentang maksud-maksud Allah dan yang bertujuan meninggikan Nama Allah (ayat 3), patut lebih dikembangkan dalam cara yang menarik untuk menumbuhkan kehidupan gereja Tuhan masa kini. Pengajaran Musa itu berkisar pada fakta sikap dan tindakan Allah terhadap Israel dan bagaimana dampaknya terhadap status dan keadaan mereka. Allah telah berlaku begitu penuh anugerah, mengkhususkan mereka dari sekian banyak anak-anak Adam (ayat 8-13), menjadikan mereka harta kesayangan-Nya agar mereka dapat serasi menjadikan Allah harta kemuliaan mereka sebagai bangsa. Hanya umat Allah yang dapat merasakan hubungan anak-bapa dengan Allah, dapat mengalami penghormatan (ayat 10), jaminan pemeliharaan dan kasih mesra Allah yang menyeluruh (ayat 12). Sudahlah sepatutnya kebenaran ini menjadi makanan rohani yang menumbuhkan kesetiaan mereka makin teguh. Kesetiaan kita akan sangat terkait dengan sejauh mana kita memahami dan menghayati sikap dan tindakan Allah atas hidup kita. Allah setia, adil dan benar. Allah tidak pernah dipengaruhi oleh tindakan umat-Nya. Dari sejak mereka di Mesir Allah setia menyertai mereka (ayat 7). Di padang gurun Allah menjaga mereka seperti biji mata-Nya (ayat 10). Sungguh mengagumkan kesetiaan Allah yang tidak pernah berubah kepada umat-Nya. Kesetiaan Allah berbeda dengan kesetiaan manusia yang bersyarat dan mudah pudar. Saat ini, banyak orang setia kepada Allah dengan syarat mendapat berkat (secara materi). Perikop ini mengajarkan bahwa kesetiaan Allah yang tidak pernah berubah adalah berkat terbesar bagi umat-Nya. Renungkanlah: Belajar tidak melupakan kesetiaan Allah adalah disiplin untuk mencegah kita berlaku tidak setia kepada-Nya. |