Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 281 - 300 dari 423 ayat untuk dekat (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.17) (Yoh 11:1) (sh: Perwujudan kasih (Jumat, 29 Januari 1999))
Perwujudan kasih

Kasih Marta, Maria dan Lazarus, kakak beradik, kepada Yesus Kristus terjalin karena mereka pernah mengalami kasih Tuhan yang besar. Itulah sebabnya ketika Lazarus sakit keras, Marta dan Maria membagikan gumulan hati mereka kepada Tuhan yang mengasihi dan yang berkuasa. Bagi mereka, keyakinan akan kasih Tuhan merupakan sumber kekuatan hati. Namun, mengapa Yesus seolah menunda pertolongan-Nya? Bahkan timbul kesan bahwa Yesus menunggu sampai Lazarus mati. Apa sikap dan tindakan kita pada saat kekelaman? Lebih-lebih bila Tuhan seolah menunda pertolongan-Nya dan mengizinkan kemalangan itu semakin menjadi-jadi?

Bergegaslah datang kepada-Nya. Jangan izinkan kemalangan apa pun membuat kita ragu, apalagi undur dari kasih dan mengasihi Yesus Kristus. Bergegaslah mencari pertolongan pada Tuhan Yesus Kristus! Saat Tuhan Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke Betania untuk melihat Lazarus, murid-murid-Nya mungkin berpikir bahwa saatnya telah tiba bagi mereka untuk mati bersama Yesus, sebab orang-orang Yahudi sudah mencoba merajam Tuhan Yesus. Itulah sebabnya salah seorang murid-Nya berkata, "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia."

Renungkan: Ketika kesulitan, kemalangan, kesedihan, kekecewaan dialami, apakah kita meragukan kasih-Nya, atau semakin dekat dengan Dia.

(0.17) (Yoh 11:17) (sh: Penghiburan sejati (Sabtu, 30 Januari 1999))
Penghiburan sejati

Penghiburan apakah yang paling sempurna di saat orang yang kita kasihi terbaring di liang kubur? Teman-teman Marta dan Maria berusaha menghibur mereka dengan segala macam cara, namun terhiburkah mereka? Mereka sangat kehilangan saudara yang mengasihi mereka dan yang mereka kasihi. Sudah empat hari Lazarus dikubur, namun air mata Marta dan Maria seakan belum terkuras habis untuk menyatakan duka mereka. Ketika mereka mendengar bahwa Tuhan Yesus datang, Marta langsung menyongsong-Nya karena ia ingin memprotes keterlambatan Sobatnya itu. Marta seakan berkata bahwa seandainya Yesus datang pada saat Lazarus masih sakit, ia percaya penuh bahwa saudara-Nya tidak akan mati. Mengapa harus terlambat? Bukankah Ia berkuasa menyembuhkan segala macam penyakit? Banyak orang yang tidak mempunyai relasi dekat dengan Tuhannya, maka disembuhkan-Nya, tetapi "ia yang dikasihi-Nya" diabaikan-Nya? Bagaimana perasaan-Nya? Sulit dipahami!

Waktunya Tuhan. Bagi Tuhan Yesus, satu hari tidak dibatasi oleh waktu, artinya Ia masih mempunyai banyak waktu untuk melakukan pekerjaan-Nya yang besar. Ia tidak mungkin terlambat, karena Ia tahu apa yang dilakukan-Nya. Tuhan Yesus berkata, "Akulah kebangkitan dan Hidup", kapan pun waktunya.

(0.17) (Flp 1:12) (sh: Yang penting Injil diberitakan (Minggu, 23 Mei 2004))
Yang penting Injil diberitakan

Karena jelas apa misi yang diembannya, Paulus siap menanggung apa saja agar misi itu tercapai. Misi itu ialah Injil diberitakan ke seluruh dunia. Kesulitan dan penderitaan tidak menyurutkan niat dan kegiatannya, bahkan ia melihat semua halangan tadi menjadi sarana untuk kemajuan Injil (ayat 12).

Paulus bukan sekadar optimis, tetapi realistis. Keadaannya di penjara tidak membuat pekabaran Injil terhambat. Ia bisa memberitakan Injil kepada orang-orang di penjara, juga kepada pengawal dan pegawai istana di mana penjara itu berada. Lebih daripada itu, Paulus melihat akibat pemenjaraannya itu, orang lain semakin giat menginjili (ayat 14). Ada orang yang dikuatkan iman untuk lebih setia dan mau melayani Tuhan karena kesaksian keteguhan iman Paulus. Ada orang yang sengaja PI untuk memperberat situasi Paulus. Hal itupun bagi Paulus telah menghasilkan kemajuan bagi pemberitaan Injil (ayat 17).

Arswendo Atmowiloto, seorang penulis terkenal di Indonesia pernah masuk penjara. Di penjara ia bertemu Tuhan, dan bahkan masih di dalam penjara ia menjadi orang yang membawa orang lain dekat kepada Tuhan. Setelah keluar ia menuliskan satu buku yang merangkumkan segala berkat yang ia dapat dan bagikan kepada sesama napi. Penjara tidak dapat menghalangi Injil diberitakan, dihayati, dan dinikmati.

Renungkan: Cara kita menilai Injil dan kesulitan dalam pelayanan yang menentukan apakah kita akan terhambat atau justru menjadi pendorong.

(0.17) (Flp 4:4) (sh: Bersukacitalah senantiasa. (Senin, 2 November 1998))
Bersukacitalah senantiasa.

Meskipun banyak anggapan mengatakan bahwa anjuran ini tidak realistis dan mustahil untuk dilakukan, tetapi perintah ini dianjurkan oleh orang dalam posisi menderita, Paulus kepada jemaat yang juga terancam aniaya, Filipi! Yang mustahil menjadi mungkin, sebab sukacita yang dimaksud tidak bergantung kepada situasi atau peristiwa-peristiwa tertentu, melainkan sukacita yang keluar dari hati dan jiwa yang dipenuhi oleh damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, dan yang memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus (ayat 7; bdk. Yoh. 14:27).

Rahasia sukacita. Tak ada penyangkalan bila ditanyakan apakah seseorang merindukan damai sejahtera dan sukacita dalam hidupnya. Bahkan berbagai usaha dilakukan untuk pemenuhan kedua hal tersebut. Memang Paulus menganjurkan untuk melakukan sesuatu, tetapi bukan dengan cara askese (mengasingkan diri), mengkonsumsi obat penenang, kemaruk harta, budak uang, dlsb. Damai sejahtera dan sukacita tidak dapat diperoleh dengan cara-cara kedagingan! Hanya dari Allah dan dekat dengan Kristus saja, hati dan pikiran kita boleh mengalaminya. Hanya oleh anugerah Allah dalam Tuhan Yesus sajalah mendatangkan sukacita terus-menerus dalam kehidupan kita.

Renungkan: Segala keadaan dapat diatasi dalam keyakinan pemeliharaan-Nya.

(0.15) (Mat 24:3) (full: PERCAKAPAN DI BUKIT ZAITUN. )

Nas : Mat 24:3-25:46

Nubuat Yesus ini terutama merupakan jawaban atas pertanyaan para murid-Nya, "Apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?" Yesus memberikan kepada mereka:

  1. (1) tanda-tanda umum yang akan terjadi selama zaman ini sampai pada akhir zaman (Mat 24:4-14);
  2. (2) tanda-tanda khusus yang menunjukkan bahwa akhir zaman telah tiba, yaitu masa kesengsaraan besar (Mat 24:15-28);
  3. (3) tanda-tanda yang menakjubkan yang terjadi pada saat Ia datang dengan kemuliaan dan kuasa (Mat 24:29-31);
  4. (4) peringatan kepada orang kudus dalam masa kesengsaraan besar agar berjaga-jaga terhadap tanda-tanda yang menuju kepada kedatangan Kristus yang dinanti-nantikan segera setelah masa kesengsaraan besar berakhir (Mat 24:32-35);
  5. (5) peringatan kepada orang percaya yang hidup sebelum masa kesengsaraan untuk siap sedia secara rohani karena kedatangan Kristus untuk jemaat-Nya akan terjadi pada saat yang tak diduga-duga (Mat 24:36-51; 25:1-30;

    lihat cat. --> Yoh 14:3, dan

    [atau ref. Yoh 14:3]

    lihat art. KEANGKATAN GEREJA);

  6. (6) suatu gambaran mengenai penghakiman bangsa-bangsa setelah Ia datang kembali ke bumi (Mat 25:31-46). Perlu diperhatikan bahwa banyak rincian mengenai kedatangan kembali Kristus tidak dijelaskan dalam pasal Mat 24:1-51. Selanjutnya, sampai saat ini belum ada seorang pun yang mengartikan semua nubuat mengenai akhir zaman dengan kepastian penuh. Dalam percakapan Yesus terdapat unsur rahasia yang perlu kerendahan hati dan hati yang tertuju kepada Tuhan Yesus sendiri. Kita dapat menantikan tambahan pengertian tentang penyataan ini pada akhir zaman (bd. Dan 12:9).
(0.15) (Kel 20:3) (full: JANGAN ADA PADAMU ALLAH LAIN DI HADAPAN-KU. )

Nas : Kel 20:3

Hukum ini mencegah politeisme yang merupakan ciri agama-agama Timur Dekat zaman kuno. Israel tidak boleh menyembah atau memohon kepada salah satu dewa bangsa lain, melainkan diperintahkan untuk takut akan Tuhan dan hanya melayani Dia saja (bd. Ul 32:39; Yos 24:14-15).

Apabila dikenakan kepada orang percaya PB, perintah ini berarti setidak-tidaknya tiga hal:

  1. 1) Ibadah orang percaya harus ditujukan kepada Allah saja. Tidak boleh ada penyembahan, doa yang dipanjatkan kepada, atau usaha memperoleh bimbingan dan pertolongan dari "allah lain," roh manapun, atau orang mati (bd. Im 17:7; Ul 6:4; 32:17; Mazm 106:37; 1Kor 10:19-20). Hukum pertama ini secara khusus ditujukan terhadap penyembahan roh-roh (yaitu, setan-setan) melalui spiritisme, ilmu nujum atau bentuk penyembahan berhala lainnya (bd. Ul 18:9-22).
  2. 2) Orang percaya harus mengabdikan diri sepenuhnya kepada Allah. Hanya Allah melalui kehendak-Nya yang dinyatakan dan Firman-Nya yang diilhamkan boleh menuntun kehidupan mereka (Mat 4:4;

    lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

  3. 3) Tujuan hidup orang percaya haruslah mencari dan mengasihi Allah dengan sepenuh hati, jiwa, dan kekuatannya, sambil bersandar pada-Nya untuk menyediakan apa yang baik bagi kehidupan mereka (Ul 6:5; Mazm 119:2; Mat 6:33; Fili 3:8;

    lihat cat. --> Mat 22:37;

    lihat cat. --> Kol 3:5).

    [atau ref. Mat 22:37; Kol 3:5]

(0.15) (Im 1:2) (full: MEMPERSEMBAHKAN PERSEMBAHAN. )

Nas : Im 1:2

Kata benda "persembahan" (Ibr. _corban_) berkaitan dengan kata kerja yang berarti "menghampiri." Oleh karena itu, suatu persembahan merupakan suatu pemberian orang percaya Israel yang dibawa ke dekat Allah supaya menghampiri Allah dan menikmati persekutuan dan berkat-Nya (bd. Mazm 73:28).

  1. 1) Lima persembahan digambarkan dalam pasal Im 1:1-7:38; persembahan korban bakaran (Im 1:3-17), persembahan korban sajian (Im 2:1-16), persembahan korban keselamatan (Im 3:1-17), persembahan korban penghapus dosa (pasal Im 4:1-35), dan persembahan korban penebus salah (Im 5:14-6:7; 7:1-7).
  2. 2) Para penyembah membawa persembahan untuk mengungkapkan syukur dan iman, memperbaharui persekutuan, memperdalam penyerahan mereka kepada Tuhan, atau memohon pengampunan. Persembahan sebenarnya merupakan doa yang "diperankan" (bd. Mazm 116:17; Hos 14:2; Ibr 13:15).
  3. 3) Pada umumnya persembahan meliputi korban, yaitu binatang dibunuh

    (lihat cat. --> Im 9:8).

    [atau ref. Im 9:8]

  4. 4) Persembahan-persembahan ini mengajarkan Israel bahwa:
    1. (a) manusia pada dasarnya adalah makhluk berdosa yang layak dihukum mati;
    2. (b) tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan (Im 17:11; Ibr 9:22);
    3. (c) pendamaian untuk dosa harus dilaksanakan melalui penggantian (ayat Im 1:4; 17:11);
    4. (d) Kekudusan Allah harus mengatur dan mengarahkan setiap aspek kehidupan manusia (bd. Im 10:3); dan
    5. (e) Allah ingin bermurah hati, mengampuni, dan bersekutu dengan manusia (Kel 34:6-7).
  5. 5) Supaya persembahan diterima Allah, diperlukan pertobatan sejati dengan segenap hati dan suatu penyerahan yang sungguh-sungguh untuk hidup dalam kebaikan dan kebenaran (Im 23:27-29; Yes 1:11-17; Mi 6:6-8).
(0.15) (2Raj 6:16) (full: LEBIH BANYAK ... KITA DARI PADA YANG MENYERTAI MEREKA. )

Nas : 2Raj 6:16-17

Dunia rohani yang tidak kelihatan ada, terdiri atas sejumlah besar malaikat yang melayani secara aktif di dalam kehidupan umat Allah (Kej 32:2; Yes 63:9). Beberapa prinsip dapat ditarik dari peristiwa ini.

  1. 1) Bukan hanya Allah berpihak kepada umat-Nya (Rom 8:31), tetapi juga pasukan-pasukan malaikat siap sedia untuk mempertahankan orang percaya dan kerajaan Allah (ayat 2Raj 6:17; Mazm 34:8;

    lihat art. PARA MALAIKAT DAN MALAIKAT TUHAN).

  2. 2) Semua orang Kristen yang percaya Alkitab harus senantiasa berdoa agar Allah membebaskan mereka dari kebutaan rohani dan membuka mata hati mereka untuk melihat realitas rohani kerajaan Allah dengan lebih jelas (bd. Luk 24:31; Ef 1:18-21) maupun bala tentara sorgawinya (Ibr 1:14).
  3. 3) Roh-roh yang melayani atas nama Allah tidak jauh bahkan sangat dekat (Kej 32:1-2), sambil mengamati tindakan dan iman anak-anak Allah serta bertindak demi kepentingan mereka (Kis 7:55-60; 1Kor 4:9; Ef 3:10; 1Tim 5:21).
  4. 4) Pertempuran sesungguhnya di dalam Kerajaan Allah bukanlah melawan darah dan daging; melainan suatu peperangan rohani "melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara" (Ef 6:12; bd. Wahy 12:7-9;

    lihat cat. --> Ef 6:11).

    [atau ref. Ef 6:11]

  5. 5) Ada hubungan sebab-akibat di dalam peperangan rohani; hasilnya ditentukan sebagian oleh iman dan doa orang-orang kudus (ayat 2Raj 6:16-20; Ef 6:18-19;

    lihat cat. --> Mat 9:38).

    [atau ref. Mat 9:38]

(0.15) (Ayb 1:1) (full: )

Penulis : Tidak Dikenal

Tema : Mengapa Orang Benar Menderita ?

Tanggal Penulisan: Tidak Pasti

Latar Belakang

Kitab Ayub tergolong sebagai salah satu kitab hikmat dan syair dalam PL: "hikmat" karena membahas secara mendalam soal-soal universal yang penting dari umat manusia; "syair" karena hampir seluruh kitab ini berbentuk syair. Akan tetapi, semua syair ini berdasarkan seorang tokoh sejarah yang nyata (lih. Yeh 14:14,20) dan suatu peristiwa sejarah yang nyata (lih. Yak 5:11). Tempat terjadinya peristiwa dalam kitab ini ialah "tanah Us" (Ayub 1:1) yang kemudian menjadi wilayah Edom, terletak di bagian tenggara Laut Mati atau di sebelah utara Arabia (bd. Rat 4:21); jadi latar belakang sejarah Ayub bersifat Arab dan bukan Ibrani.

Dua tanggal penting hendaknya dipertimbangkan berhubungan dengan kitab Ayub:

  1. (1) tanggal kehidupan Ayub sendiri dan peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam kitab ini, dan
  2. (2) tanggal penulis kitab ini yang diilhamkan.

Beberapa fakta menunjukkan bahwa Ayub sendiri hidup sekitar zaman Abraham (2000 SM) atau sebelumnya. Fakta-fakta yang paling penting ialah:

  1. (1) Ayub masih hidup selama 140 tahun setelah peristiwa-peristiwa dalam kitab ini (Ayub 42:16), yang menyarankan jangka hidup yang hampir 200 tahun (Abraham hidup 175 tahun);
  2. (2) kekayaannya dihitung dari jumlah ternak (Ayub 1:3; Ayub 42:12);
  3. (3) pelayanannya sebagai imam dalam keluarganya, seperti Abraham, Ishak, dan Yakub (Ayub 1:5);
  4. (4) sistem keluarga pimpinan ayah menjadi kesatuan sosial mendasar seperti pada zaman Abraham (Ayub 1:4-5,13);
  5. (5) serbuan orang-orang Syeba (Ayub 1:15) dan orang Kasdim (Ayub 1:17) yang cocok dengan zaman Abraham;
  6. (6) sering kali (31 kali) penulis memakai nama yang dipakai para patriarkh bagi Allah, yaitu Shaddai (Yang Mahakuasa); dan
  7. (7) tidak ada petunjuk sama sekali kepada sejarah Israel atau hukum Musa sehingga memberi kesan tentang zaman pra-Musa (sebelum 1500 SM).

Ada tiga pandangan utama mengenai tanggal kitab ini ditulis. Kitab ini mungkin disusun

  1. (1) selama zaman para leluhur (sekitar 2000 SM) tidak lama sesudah semua peristiwa ini terjadi dan mungkin ditulis oleh Ayub sendiri;
  2. (2) selama zaman Salomo atau tidak lama sesudah itu (sekitar 950-900 SM), karena bentuk sastra dan gaya penulisannya mirip dengan kitab-kitab sastra hikmat masa itu; atau
  3. (3) selama masa pembuangan (sekitar 586-538 SM), ketika umat Allah sedang bergumul mencari arti teologis dari bencana mereka.

Penulis yang tidak dikenal, jikalau bukan Ayub sendiri, pastilah memiliki sumber-sumber lisan atau tertulis yang terinci dari zaman Ayub, yang dipakainya di bawah dorongan dan ilham ilahi untuk menulis kitab ini sebagaimana adanya sekarang. Beberapa bagian dari kitab ini pasti telah diberikan melalui penyataan langsung dari Allah (mis. Ayub 1:6--2:10).

Tujuan

Kitab Ayub menggumuli pertanyaan abadi, "Jikalau Allah itu adil dan penuh kasih, mengapa diizinkan-Nya orang yang sungguh-sungguh benar seperti Ayub (Ayub 1:1,18) menderita demikian hebat?" Ketika menggumuli soal ini, penulis mengemukakan kebenaran-kebenaran berikut.

  1. (1) Selaku musuh Allah, Iblis menerima izin untuk menguji kesejatian iman seorang benar dengan menyiksa dia; tetapi kasih karunia Allah menang atas penderitaan karena oleh iman Ayub tetap kokoh dan tidak goyah, bahkan ketika kelihatannya tidak ada keuntungan jasmaniah atau duniawi untuk terus mengabdi kepada Allah.
  2. (2) Allah digerakkan oleh pertimbangan-pertimbangan yang terlalu luas sehingga tak dapat dipahami oleh pikiran manusia (Ayub 37:5); karena kita tidak melihat dengan kelapangan hati dan visi Yang Mahakuasa, maka kita memerlukan Allah menyatakan diri-Nya kepada kita.
  3. (3) Landasan iman yang sesungguhnya tidak terletak dalam berkat-berkat Allah, dalam situasi-situasi pribadi atau jawaban-jawaban yang cerdik pandai, tetapi dalam penyataan Allah sendiri.
  4. (4) Allah kadang-kadang mengizinkan Iblis menguji orang benar dengan kesengsaraan agar memurnikan iman dan kehidupan mereka, sebagaimana emas dimurnikan oleh api (Ayub 23:10; bd. 1Pet 1:6-7); ujian semacam itu mengakibatkan peningkatan integritas rohani dan kerendahan hati umat-Nya (Ayub 42:1-10).
  5. (5) Sekalipun cara-cara Allah menghadapi kita kadang-kadang tampak suram dan kejam (sebagaimana dikira oleh Ayub sendiri), akhirnya Allah tampak dalam belas kasihan dan kemurahan yang penuh. (Ayub 42:7-17; bd. Yak 5:11).

Survai

Terdapat lima bagian tertentu di dalam struktur kitab Ayub:

  1. (1) Prolog (pasal 1-2; Ayub 1:1--2:13) yang melukiskan musibah Ayub dan penyebabnya;
  2. (2) tiga rangkaian dialog di antara Ayub dan ketiga orang temannya, ketika mereka mencari jawaban-jawaban yang masuk akal untuk penderitaan Ayub (pasal 3-31; Ayub 3:1--31:40);
  3. (3) empat monolog oleh Elihu, seorang yang lebih muda daripada Ayub dan ketiga temannya, yang berisi sekilas pengertian mengenai makna (sekalipun belum mengenai penyebab) penderitaan Ayub (pasal 32-37; Ayub 32:1--37:24);
  4. (4) Allah sendiri, yang menegur ketidaktahuan dan keluhan Ayub serta mendengarkan tanggapan Ayub atas penyataan-Nya (pasal 38, 1-42, 6; Ayub 38:1-38; Ayub 1:1--42:17; Ayub 6:1-30);
  5. (5) epilog (Ayub 42:7-17) yang mencatat pemulihan Ayub. Kitab Ayub seluruhnya ditulis dalam bentuk syair, kecuali tiga bagian:
    1. (a) prolog,
    2. (b) Ayub 32:1-6, dan
    3. (c) epilog.

Dalam pasal 1 (Ayub 1:1-22) Ayub diperkenalkan sebagai seorang benar yang takut akan Allah (Ayub 1:1,8) dan terkaya dari semua orang di sebelah Timur (Ayub 1:3). Keadaan hidupnya mendadak berubah oleh serangkaian musibah besar yang memusnahkan harta milik, anak-anak, dan kesehatannya (Ayub 1:13-22; Ayub 2:7-10). Ayub bingung sama sekali, karena tidak menyadari bahwa dirinya terlibat dalam pertentangan di antara Allah dan Iblis (Ayub 1:6-12; Ayub 2:1-6). Ketiga teman Ayub -- Elifas, Bildad, dan Zofar -- datang untuk menghibur Ayub, tetapi akhirnya berdebat dengannya mengenai penyebab terjadinya penderitaan itu. Mereka bersikeras bahwa karena Allah itu adil, penderitaan Ayub pasti merupakan hukuman atas dosa-dosa tersembunyi dan satu-satunya jalan keluar baginya adalah bertobat. Ayub menolak jawaban mereka, menegaskan ketidakbersalahannya dan mengaku ketidakmampuannya untuk memahami (pasal 3-31; Ayub 3:1--31:40). Elihu mengemukakan sudut pandang yang lain, yaitu penderitaan Ayub menyangkut maksud penebusan Allah untuk lebih memurnikan Ayub (pasal 32-37; Ayub 32:1--37:24).

Pada akhirnya semua terdiam, termasuk Ayub, ketika Allah sendiri berbicara kepada Ayub mengenai hikmat dan kuasa-Nya selaku Pencipta. Ayub mengakui ketidaktahuan dan ketidakberartian dirinya dengan penuh penyesalan dan rendah hati (pasal 38-41; Ayub 38:1--41:25). Ketika Ayub bertobat dari berbantah dengan Yang Mahakuasa (Ayub 40:1-4,8; Ayub 42:5-6) dan berdoa bagi teman-temannya yang telah sangat melukai hatinya (Ayub 42:8,10), ia dibebaskan dari pencobaan berat itu dan dipulihkan dua kali lipat (Ayub 42:10); Ayub juga dibenarkan ketika Allah berkata bahwa Ayub telah "berkata benar tentang Aku" (Ayub 42:7). Kehidupan Ayub kemudian hari lebih diberkati daripada sebelum penderitaan itu (Ayub 42:12-17). Sekalipun Allah tidak pernah memberikan pemahaman filosofis kepada Ayub mengenai penyebab penderitaannya, pembaca memperoleh perspektif yang penting ini dari prolog.

Ciri-ciri Khas

Tujuh ciri utama menandai kitab ini.

  1. (1) Ayub, penduduk Arab utara, seorang bukan Israel yang benar dan takut akan Allah, mungkin telah hidup sebelum keluarga perjanjian Israel ada (Ayub 1:1).
  2. (2) Kitab ini menyajikan pembahasan terdalam yang pernah ditulis mengenai rahasia penderitaan. Sebagai puisi dramatik, drama dalam kitab ini berisi rasa kesedihan yang mengharukan dan dialog intelektual yang menggugah perasaan.
  3. (3) Kitab ini menyingkapkan suatu dinamika penting yang beroperasi dalam setiap ujian berat yang dialami orang saleh: sementara Iblis berusaha untuk menghancurkan iman orang saleh, Allah bekerja untuk membuktikan iman itu dan memperdalamnya. Keteguhan Ayub dalam iman yang sejati memungkinkan maksud Allah menang atas niat Iblis (bd. Yak 5:11).
  4. (4) Kitab ini memberikan sumbangan tak ternilai kepada seluruh penyataan alkitabiah tentang pokok-pokok penting seperti Allah, umat manusia, penciptaan, Iblis, dosa, kebenaran, penderitaan, keadilan, pertobatan, dan iman.
  5. (5) Sebagian besar kitab ini mencatat penilaian teologis yang salah tentang penderitaan Ayub oleh teman-temannya. Mungkin cara berpikir mereka yang salah diulang begitu sering dalam kitab ini karena mencerminkan kesalahan yang umum terdapat antara umat Allah dan yang harus diperbaiki.
  6. (6) Peranan Iblis sebagai "penuduh" orang benar ditunjukkan dengan lebih jelas dalam Ayub daripada di kitab PL lainnya. Dari 19 acuan kepada Iblis dalam PL, 14 kali di antaranya ada dalam kitab ini.
  7. (7) Secara dramatis kitab Ayub mempertunjukkan prinsip alkitabiah bahwa orang percaya diubah oleh penyataan dan bukan informasi (Ayub 42:5-6).

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Penebus yang diakui Ayub (Ayub 19:25-27), perantara yang didambakannya (Ayub 9:32-33), dan jawaban kepada semua pertanyaan dan keperluan yang mendalam, semuanya menemui penggenapannya di dalam Yesus Kristus. Yesus sepenuhnya manunggal dengan penderitaan manusia (bd. Ibr 4:15-16; Ibr 5:8) sebagai Penebus, perantara, hikmat, penyembuh, terang, dan hidup yang ditetapkan Allah. Roh nubuat mengenai kedatangan Kristus terungkap paling jelas dalam Ayub 19:25-27. Ayub dua kali disebutkan dalam PB:

  1. (1) sebagai sebuah kutipan (Ayub 5:13 dalam 1Kor 3:19), dan
  2. (2) sebagai acuan kepada ketabahan Ayub dalam penderitaan dan akibat yang penuh kemurahan dari tindakan Allah dalam hidupnya (Yak 5:11).

Kitab Ayub melukiskan dengan jelas kebenaran PB bahwa ketika orang percaya mengalami penganiayaan atau ujian penderitaan yang berat, mereka harus tetap teguh di dalam iman dan terus mempercayakan diri mereka kepada Dia yang menghakimi dengan adil, sama seperti yang dilakukan Yesus ketika Ia menderita (bd. 1Pet 2:23). Ayub 1:6--2:10 merupakan gambaran paling jelas mengenai musuh kita sebagaimana dinyatakan dalam 1Pet 5:8-9.

(0.15) (Luk 9:2) (full: MEMBERITAKAN KERAJAAN ... MENYEMBUHKAN ORANG. )

Nas : Luk 9:2

Teks :
  1. 1) Inilah kali pertama Yesus mengutus kedua belas murid-Nya untuk mewakili Dia dalam kata dan perbuatan. Perintah yang diberikan kepada kedua belas orang itu, menurut ayat-ayat paralelnya di kitab Matius, ialah pergi kepada "domba-domba yang hilang dari umat Israel" (Mat 10:6). Namun setelah kebangkitan-Nya, Yesus mengubah jangkauan pelayanan itu hingga meliputi segala bangsa, dalam suatu perintah yang harus berlangsung "sampai kepada akhir zaman" (Mat 28:18-20; Mr 16:15-20).
  2. 2) Para penulis Injil-Injil menjelaskan bahwa perintah Yesus untuk memberitakan Kerajaan Allah

    (lihat art. KERAJAAN ALLAH)

    jarang disampaikan terpisah dari perintah untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan-setan (Mat 9:35-38; 10:7-8; Mr 3:14-15; 6:7-13; Mr 16:15,17; Luk 9:2,6; 10:1,9; bd. Luk 4:17-19). Allah menghendaki agar pemberitaan Injil masa kini disertai dengan demonstrasi Roh dan kuasa yang sama

    (lihat cat. --> Mat 10:1;

    [atau ref. Mat 10:1]

    Mr 16:15-18; Kis 1:8; Rom 15:18-19; 1Kor 2:4-5; 4:20;

    lihat art. TANDA-TANDA ORANG PERCAYA)

    guna menghadapi tantangan Iblis pada hari-hari akhir ini (1Tim 4:1; 2Tim 3:1-5).
  3. 3) Gereja-gereja masa kini hendaknya jangan membandingkan dirinya dengan gereja lain, melainkan dengan berita dan pola PB ini. Apakah kita sedang menyaksikan dan mengalami Kerajaan Allah seperti orang Kristen yang mula-mula? Apakah Kerajaan Allah dekat dengan kita? Jika tidak, mengapa tidak?
(0.15) (Luk 18:8) (full: IA AKAN SEGERA MEMBENARKAN MEREKA. )

Nas : Luk 18:8

Ketika Yesus datang kembali kepada mereka yang berseru kepada-Nya siang dan malam (ayat Luk 18:7), Ia akan mengakhiri kesusahan dan penderitaan yang mereka terima dari dunia yang bermusuhan dan jahat, dan Ia akan membawa mereka untuk tinggal bersama-Nya

(lihat cat. --> Yoh 14:2;

lihat cat. --> Yoh 14:3).

[atau ref. Yoh 14:2-3]

Pada saat kedatangan-Nya, orang setia di gereja-Nya akan "diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa" (1Tes 4:17). Kemudian Allah akan menjalankan keadilan dan murka-Nya atas orang fasik (1Tes 5:2-3,9).

(0.15) (Yoh 1:12) (full: MENERIMA ... PERCAYA. )

Nas : Yoh 1:12

Ayat ini dengan jelas menunjukkan bagaimana iman yang menyelamatkan adalah baik suatu tindakan tunggal maupun suatu sikap yang berlangsung seumur hidup.

  1. 1) Untuk menjadi anak Allah, seseorang perlu "menerima" (Yun. _elabon_ dari kata _lambano_) Kristus. Bentuk masa lampau ini menunjukkan suatu tindakan tertentu dari iman.
  2. 2) Setelah tindakan iman tersebut, masih harus ada tindakan percaya yang berkesinambungan. Kata "percaya" (Yun. _pisteuousin_ dari _pisteuo_) merupakan bentuk partisip masa kini, yang menunjukkan tindakan berkesinambungan dan perlunya ketekunan dalam hal percaya. Supaya seorang menerima keselamatan yang sempurna, iman sejati harus berlangsung terus-menerus setelah tindakan pertama, yaitu menerima Kristus (Mat 10:22; 24:12-13; Kol 1:21-23; Ibr 3:6,12-15).
(0.15) (2Kor 5:1) (full: JIKA KEMAH ... DI BUMI INI. )

Nas : 2Kor 5:1

Paulus menggunakan anak kalimat yang bersyarat, "jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar", karena dia tahu bahwa Kristus bisa kembali dengan segera, sehingga dia tidak akan mengalami kematian; sebaliknya tubuhnya akan langsung diubah

(lihat art. KEANGKATAN GEREJA).

Kedua kemungkinan yang sama ini (kematian atau pengubahan) berlaku bagi orang percaya pada masa kini. Kristus telah menyatakan bahwa kita tidak mengetahui hari atau jam kedatangan-Nya (Mat 24:36,42,44); karena peristiwa ini sudah dekat, maka kita memiliki motivasi yang kuat untuk hidup kudus

(lihat cat. --> Mat 24:42;

[atau ref. Mat 24:42]

1Yoh 3:2-3).

(0.15) (2Tim 4:7) (full: AKU TELAH MENGAKHIRI PERTANDINGAN YANG BAIK. )

Nas : 2Tim 4:7

"Aku telah berusaha dengan bersungguh di dalam peperangan iman" -- Terjemahan Lama (versi Inggris NIV -- "Aku telah berjuang dalam perjuangan yang baik"). Ketika meninjau kembali hidupnya bersama Allah, Paulus sadar bahwa ajalnya sudah dekat (ayat 2Tim 4:6) dan melukiskan hidup Kristennya dengan istilah berikut:

  1. 1) Paulus memandang hidup Kristen sebagai "suatu peperangan", bahkan satu-satunya perjuangan yang layak. Dia telah berperang melawan Iblis (Ef 6:12), keburukan orang Yahudi dan kafir (2Tim 3:1-5; Rom 1:21-32; Gal 5:19-21), Yudaisme (Kis 14:19; 20:19; Gal 5:1-6), antinomisme dan kebejatan dalam gereja (2Tim 3:5; 2Tim 4:3; Rom 6:1-23; 1Kor 5:1; 6:9-10; 2Kor 12:20-21), guru-guru palsu (ayat 2Tim 4:3-5; Kis 20:28-31; Rom 16:17-18), pemutarbalikan Injil (Gal 1:6-12), keduniawian (Rom 12:2) dan dosa (Rom 6:1-23; Rom 8:13; 1Kor 9:24-27).
  2. 2) Dia juga telah menyelesaikan pertandingannya di tengah pencobaan dan godaan dan tetap setia kepada Tuhan dan Juruselamatnya selama hidup ini (bd. 2Tim 2:12; Ibr 10:23; 11:1-40; 12:1-2).
  3. 3) Paulus sudah memelihara iman pada masa-masa ujian yang berat, keputusasaan yang hebat dan banyak kesusahan baik ketika diserang oleh guru palsu maupun ditinggalkan oleh sahabat. Paulus tidak pernah mengurangi kebenaran asli Injil (2Tim 1:13-14; 2:2; 3:14-16; 1Tim 6:12).
(0.15) (2Ptr 1:21) (full: OLEH DORONGAN ROH KUDUS ORANG-ORANG BERBICARA ATAS NAMA ALLAH. )

Nas : 2Pet 1:21

Petrus menegaskan asal-usul ilahi dan wibawa nubuat Alkitab

(lihat art. NABI DI DALAM PERJANJIAN LAMA).

Setiap orang percaya hendaknya juga mempunyai pandangan yang kokoh dan tidak berkompromi terhadap pengilhaman dan kekuasaan Alkitab. Ada beberapa alasan untuk itu.

  1. 1) Hanya inilah satu-satunya cara untuk tetap setia kepada apa yang diajarkan Yesus Kristus, para rasul, dan Alkitab sendiri mengenai Firman itu (Mazm 119:1-176;

    lihat cat. --> Yoh 5:47;

    [atau ref. Yoh 5:47]

    lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

  2. 2) Tanpa suatu pandangan yang kokoh mengenai Alkitab, gereja tidak memiliki landasan yang sejati dan pasti untuk kepercayaannya, tidak ada kepastian keselamatan, tidak ada standar moral yang mutlak, tidak ada berita yang dikhotbahkan dengan yakin, tidak ada harapan pasti mengenai baptisan dalam Roh Kudus dan pengadaan mukjizat dan tidak ada pengharapan mengenai kedatangan Kristus yang sudah dekat.
  3. 3) Tanpa suatu pandangan yang kuat mengenai Alkitab, orang Kristen yang percaya tidak mempunyai kebenaran yang mutlak dan obyektif yang didasarkan atas kekuasaan Allah sendiri yang dengannya kita menilai dan menolak nilai-nilai dunia yang berubah terus-menerus, filsafat manusiawi dan perbuatan tidak senonoh dalam kebudayaan (Mazm 119:160).
  4. 4) Tanpa suatu pendirian yang kuat mengenai Alkitab, orang Kristen tidak siap bertahan terhadap berbagai kesulitan yang hebat pada hari-hari terakhir (1Tes 2:1-12;

    lihat cat. --> 1Tim 4:1;

    lihat cat. --> 2Tim 3:1).

    [atau ref. 1Tim 4:1; 2Tim 3:1]

  5. 5) Tanpa suatu pendirian yang kuat mengenai Alkitab, seluruh kekuasaan dan ajaran Alkitab dilemahkan; Alkitab kemudian akan diganti dengan pengalaman keagamaan yang subyektif atau dengan penalaran yang pribadi dan kritis (2Pet 2:1-3).
(0.15) (Kel 13:17) (jerusalem) Di sini mulailah kisah keluaran yang sebenarnya ialah perjalanan umat Israel melalui padang gurun menuju Tanah yang disajikan. Tahap sejarah umat Israel inilah yang kemudian oleh para nabi diingat sebagai masa pernikahan Tuhan dengan umatNya, Yer 2:2; Hos 2:13; 11:1 dst; Yeh 16:8. Dalam seluruh Kitab Suci Allah tetap disebut sebagai "yang menuntun umat Israel dari tanah Mesir", Yos 24:17; Ams 2:10,3:1; Mik 6:4; Maz 81:11. Bagian kedua kitab Yesaya memberitahukan kembalinya umat Israel dari pembuangan sebagai suatu keluaran yang baru, Yes 40:3+. Tradisi Kristen mengartikan perjalanan umat Israel di padang gurun sebagai pralambang perjalanan Gereja (dan masing-masing orang beriman) kepada akhirat.
(0.15) (Kel 19:2) (jerusalem: gurun Sinai) Letaknya gunung Sinai sukar dipastikan. Sejak abad keempat Mas di kalangan Kristen umum diterima pendapat bahwa gunung tsb terletak di bagian selatan Semenanjung yang sama namanya dengan gunung itu. Sekarang gunung itu memang bernama "Jebel Musa" (2245 m). Dewasa ini pendapat yang tersebar luas di kalangan para ahli berkata bahwa gunung Sinai terletak di Arabia di mana gunung-gunung berapi masih hidup di zaman yang diceriterakan Alkitab. Pendapat itu berdasarkan ceritera mengenai penampakan Tuhan, Kel 19:16+, serta kisah mengenai tempat-tempat persinggahan bangsa Israel di padang gurun menurut Bil 33+. Tempat-tempat persinggahan yang disebut dalam Bil 33:16-35 memang terletak di bagian timur laut negeri Arabia. Tetapi bukti-bukti yang dikemukakan para pendukung pendapat ini kurang meyakinkan. Sebab ayat-ayat lain mengandaikan bahwa gunung Sinai terletak agak berdekatan dengan negeri Mesir dan dengan bagian selatan negeri Palestina. Oleh karena itu ada pendapat lain yang mengatakan bahwa gunung Sinai terletak dekat Kadesy. Pendapat ini berlandaskan beberapa ayat yang menghubungkan Seir, Edom dan gunung Paran dengan penampakan Tuhan, Hak 5:4; Ula 33:2; Hab 3:3 Akan tetapi Kadesy tidak pernah dihubungkan oleh Kitab Suci dengan gurun Sinai. Sejumlah ayat dengan jelas sekali berkata bahwa padang gurun itu jauh letaknya dari Kadesy, Bil 11-13; 33; Ula 1:2,19. Oleh karena itu tradisi Kristen tsb yang menempatkan gunung Sinai di bagian Selatan Semenanjung Sinai tetap paling meyakinkan. Walaupun apa yang terjadi di gunung itu dan hukum Taurat yang menurut tradisi diumumkan di situ, Kel 3:1-4:17; 18:19-27; Bil 1-10, membawa pengaruh penting bagi bangsa Israel untuk selanjutnya, namun tampaknya orang Israel agak segera lupa akan letaknya gunung Sinai. Kisah tentang nabi Elia di gunung Sinai, 1Ra 19 bdk Sir 48:7 adalah suatu kekecualian. Menurut Paulus, Gal 4:24 dst, gunung Sinai melambangkan Perjanjian Lama yang tidak berlaku lagi.
(0.15) (Yes 40:3) (jerusalem: Ada suara) Dengan sengaja nabi tidak menyebut nama orang yang bersuara dan menyuruh melaksanakan perintah yang diberi dalam Yes 39:2. Para penginjil, Mat 3:3; dsj Yoh 1:23 yang mengutip ayat ini menurut terjemahan Yunani (LXX) mengetrapkannya pada Yohanes Pembaptis yang memberitahukan kedatangan Mesias yang sudah dekat
(0.15) (Kej 14:1) (sh: Akibat keliru memilih (Kamis, 29 April 2004))
Akibat keliru memilih

Pilihan yang keliru bisa berakibat fatal. Salah memilih pendidikan atau karier bisa menyebabkan kerugian jangka panjang. Salah pilih isteri atau suami, bisa menderita seumur hidup. Demikian juga salah pilih tujuan hidup, seumur hidup berada di jalan yang salah yang berakhir di tempat yang salah pula. Mungkin itu yang dialami Lot.

Dari pembacaan kemarin kita mendapatkan bahwa Lot memilih memisahkan diri dari Abram dan menuju ke lembah Yordan yang terlihat jauh lebih subur dibandingkan dengan tanah Kanaan (ayat 13:10). Lot memilih tinggal di daerah dekat Sodom. Penulis Kejadian memberikan komentar yang serius, orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN (ayat 13). Akibat tinggal di daerah Sodom, ketika terjadi peperangan dahsyat antara Kedorlaomer dan rekan-rekannya melawan raja Sodom dan rekan-rekannya, Lot dan keluarganya tertawan bahkan diangkut ke utara. Sekali lagi penulis Kejadian memberikan komentar "sebab Lot itu diam di Sodom" (ayat 12). Apa yang ditabur Lot sedang dituainya sendiri.

Namun, Allah melalui Abram menyelamatkan Lot dan keluarganya. Abram memimpin dan mengirim pasukannya untuk menyelamatkan Lot dari genggaman Kedorlaomer dan kawan-kawannya. Tindakan yang luar biasa, mengingat secara jumlah pasukan Abram yang 318 orang itu (ayat 14) sangat sedikit dibandingkan dengan pasukan gabungan lima raja utara. Kalau bukan TUHAN yang berperang bagi Abram, demi Lot, tidak mungkin Lot diselamatkan!

Sekali lagi kita diajar untuk tidak salah pilih dalam kehidupan ini, karena akibatnya bisa fatal. Lot masih mendapatkan kesempatan kedua, tetapi siapakah yang tahu kesempatan seperti itu masih bisa kita peroleh?

Periksalah: Apakah pilihan-pilihan kita sudah tepat? Kalau ternyata Anda tidak yakin, segeralah mencari pimpinan Tuhan dan perbaiki pilihanmu sebelum akibat fatal menimpa.



TIP #18: Centang "Hanya dalam TB" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab hanya dalam versi TB [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA