Adapun Daud duduk di antara kedua pintu gerbang sedang penjaga<x id="k" /> naik ke sotoh pintu gerbang itu, di atas tembok. Ketika ia melayangkan pandangnya, dilihatnyalah orang datang berlari, seorang diri saja.

Sebab hambamu ini tahu bahwa hamba telah berbuat dosa; dan lihatlah, pada hari ini akulah yang pertama-tama datang dari seluruh keturunan Yusuf untuk menyongsong tuanku raja."

Biarkanlah hambamu ini pulang, sehingga aku dapat mati di kotaku sendiri, dekat kubur ayahku<x id="w" /> dan ibuku. Tetapi inilah hambamu Kimham,<x id="x" /> ia boleh ikut dengan tuanku raja; perbuatlah kepadanya apa yang tuanku pandang baik."

Tetapi seluruh orang Israel datang menghadap raja dan berkata kepada raja: "Mengapa saudara-saudara kami, orang-orang Yehuda itu, menculik raja dan membawa dia menyeberangi sungai Yordan dengan keluarganya dan semua orang<x id="z" /> Daud yang menyertai dia?"

Lalu diberitahukanlah kepada Salomo: "Ternyata Adonia takut kepada raja Salomo, dan ia telah memegang tanduk-tanduk mezbah, serta berkata: Biarlah raja Salomo lebih dahulu bersumpah mengenai aku, bahwa ia takkan membunuh hambanya ini dengan pedang."

Juga masih ada padamu Simei<x id="n" /> bin Gera, orang Benyamin, dari Bahurim. Dialah yang mengutuki aku dengan kutuk yang kejam pada waktu aku pergi ke Mahanaim,<x id="o" /> tetapi kemudian ia datang menyongsong aku di sungai Yordan dan aku telah bersumpah<x id="p" /> kepadanya demi TUHAN: Takkan kubunuh engkau dengan pedang!

Kemudian diberitahukanlah kepada Salomo, bahwa Yoab sudah lari ke kemah TUHAN, dan telah ada di samping mezbah.<x id="p" /> Lalu Salomo menyuruh Benaya<x id="q" /> bin Yoyada: "Pergilah, pancung dia."

Lalu terjagalah<x id="r" /> Salomo; ternyata ia bermimpi.<x id="s" /> Sekembalinya ke Yerusalem, berdirilah ia di hadapan tabut perjanjian Tuhan, dipersembahkannya korban-korban bakaran<x id="t" /> dan korban-korban keselamatan,<x id="u" /> kemudian ia mengadakan perjamuan<x id="v" /> bagi semua pegawainya.

tetapi aku tidak percaya<x id="t" /> perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnyapun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal hikmat dan kemakmuran,<x id="u" /> engkau melebihi kabar yang kudengar.

Orang-orang yang lewat melihat mayat itu tercampak di jalan dan singa berdiri di sampingnya. Dan mereka menceriterakannya di kota tempat kediaman nabi tua itu.

Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum.<x id="k" />"

Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung<x id="r" /> itu di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu<n id="1" />!<x id="s" /> Angin<x id="t" /> besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan<x id="u" /> bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu.

Tetapi tiba-tiba tampillah seorang nabi<x id="s" /> kepada Ahab, raja Israel, serta berkata: "Beginilah firman TUHAN: Sudahkah kaulihat semua orang yang sangat ramai itu? Bahwasanya pada hari ini Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu<n id="1" />, supaya engkau tahu,<x id="t" /> bahwa Akulah TUHAN."

Sesudah itu disuruhnyalah<x id="l" /> kepada Elia seorang perwira<x id="m" /> dengan kelima puluh anak buahnya. Orang itu naik menjumpai Elia yang sedang duduk di atas puncak bukit. Berkatalah orang itu kepadanya: "Hai abdi Allah, raja bertitah: Turunlah!"

Ia mengambil jubah<x id="s" /> Elia yang telah terjatuh itu, dipukulkannya<x id="t" /> ke atas air itu sambil berseru: "Di manakah TUHAN, Allah Elia?" Ia memukul air itu, lalu terbagi ke sebelah sini dan ke sebelah sana, maka menyeberanglah Elisa.

Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: "Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?"

Lalu berdoalah Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta<x id="u" /> berapi sekeliling Elisa.

Segera sesudah mereka sampai ke Samaria berkatalah Elisa: "Ya TUHAN, bukalah mata orang-orang ini, supaya mereka melihat." Lalu TUHAN membuka mata mereka, sehingga mereka melihat, dan heran, mereka ada di tengah-tengah Samaria.

Tatkala raja mendengar perkataan perempuan itu, dikoyakkannyalah<x id="e" /> pakaiannya; dan sedang ia berjalan di atas tembok, kelihatanlah kepada orang banyak, bahwa ia memakai kain kabung<x id="f" /> pada kulit tubuhnya.

Mereka pergi, lalu berseru kepada penunggu pintu gerbang kota dan menceritakan kepada orang-orang itu, katanya: "Kami sudah masuk ke tempat perkemahan orang Aram, dan ternyata tidak ada orang di sana, dan tidak ada suara manusia kedengaran, hanya ada kuda dan keledai tertambat dan kemah-kemah ditinggalkan dengan begitu saja."