Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 281 - 300 dari 5284 ayat untuk tuhan (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.47) (Yeh 38:10) (jerusalem: timbullah niat dalam hatimu) Gog tidak insaf bahwa diperalat Tuhan. Ia menyangka bertindak atas kehendaknya sendiri.
(0.47) (Yeh 38:19) (jerusalem: Pada hari itu) Yaitu pada "Hari Tuhan", bdk Ams 8:9+.
(0.47) (Yeh 43:5) (jerusalem: Bait Suci itu penuh kemuliaan TUHAN) Bdk 1Ra 8:10+.
(0.47) (Hab 2:14) (jerusalem) Ayat ini berupa firman Tuhan dan mengutip Yes 11:9; bdk Bil 14:21.
(0.47) (Mat 1:21) (jerusalem: Yesus) Nama Yunani Yesus atau Ibrani Yosua/Yehoshua berarti: Yahwe/Tuhan menyelamatkan.
(0.47) (Luk 2:11) (jerusalem: Kristus, Tuhan) Ungkapan Yunani "Kristus Tuhan" sedikit janggal; kiranya terpengaruh oleh bahasa Aram. Artinya: anak (Maria) itu memang Mesias yang dinantikan, tetapi juga "Tuhan". Ini sebuah sebutan yang dalam Perjanjian Lama hanya dipakai sehubungan dengan Allah sendiri. Maka dengan menyebut anak Maria sebagai "Tuhan" disarankan bahwa suatu zaman baru dimulai.
(0.47) (Luk 9:59) (jerusalem: berkata: Izinkanlah) Var: berkata; Ya Tuhan, izinkanlah, bdk Mat 8:21.
(0.47) (Yoh 6:23) (jerusalem: sudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya) Sejumlah naskah tidak memuat bagian ayat ini.
(0.47) (Kis 15:18) (jerusalem: yang telah diketahui) Var: Sejak semula Tuhan mengetahui karyaNya.
(0.47) (Kis 20:35) (jerusalem: perkataan Tuhan Yesus) Perkataan ini tidak tercantum dalam injil-injil.
(0.47) (1Kor 11:29) (jerusalem: makan dan minum) Sejumlah naskah menambah: dengan cara yang tidak layak
(0.47) (Ef 6:1) (jerusalem: di dalam Tuhan) Sejumlah naskah tidak memuat kata-kata ini.
(0.47) (2Tim 1:16) (jerusalem: Tuhan) Kurang jelas apakah dimaksudkan Allah atau Kristus. Kedua- duanya mungkin.
(0.47) (2Tim 4:22) (jerusalem: Tuhan) Sejumlah naskah menambah: Yesus Kristus; dan pada akhir ayat menambah: Amin.
(0.47) (Tit 3:15) (jerusalem: kasih-karunia) Sejumlah naskah menambah: Tuhan, atau: Allah; dan pada akhir ayat menambah: Amin.
(0.47) (2Ptr 2:11) (jerusalem: di hadapan Allah) Harafiah: di hadapan Tuhan. Sejumlah naskah tidak memuat kata-kata ini.
(0.47) (Bil 4:15) (sh: Melayani Tuhan: Siapa dan di mana? (Selasa, 10 Agustus 1999))
Melayani Tuhan: Siapa dan di mana?

Setiap Kristen yang telah menyadari kebesaran kasih Allah di dalam karya penebusan Tuhan Yesus Kristus, seharusnya rindu untuk berbuat sesuatu bagi Tuhan di dalam hidupnya. Berbuat sesuatu bagi Tuhan ini biasanya disebut melayani Tuhan, dan hal ini dilaksanakan sebagai ucapan syukur atas kasih karunia Tuhan kepada dirinya. Pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan oleh orang Kristen adalah siapa saja yang harus melayani Tuhan, dan siapakah yang berhak menentukan siapa yang melayani, di tempat yang mana atau melayani dalam hal apa?

Setiap anak Tuhan adalah hamba Tuhan. Allah memberikan perintah kepada Musa untuk mencatat bani Lewi menurut puak-puak beserta penjabaran mengenai tugas mereka masing-masing. Ada dua hal yang dapat kita pelajari melalui bagian firman Tuhan ini. Pertama, hal ini tidak berarti bahwa bani Israel yang lain tidak dipakai oleh Tuhan. Kedua, setiap anak Tuhan memiliki tanggung jawab masing-masing di dalam pelayanan. Masing-masing tanggung jawab itu tidak ada yang tidak berguna. Di mata Tuhan, setiap anak Tuhan yang berlaku setia pada-Nya, mereka adalah anak-anak yang berkenan di mata Tuhan.

Doa: Tolonglah aku menjadi hamba setia-Mu, baik di rumah, di gereja, di kantor, di sekolah dan di tengah masyarakat.

(0.47) (Bil 4:34) (sh: Melayani Tuhan: cara dan waktu Tuhan (Rabu, 11 Agustus 1999))
Melayani Tuhan: cara dan waktu Tuhan

Setiap orang yang melayani Tuhan harus memiliki kerinduan untuk dipakai dan hidupnya diperkenan Tuhan. Agar kerinduan itu terwujud, maka segala sesuatu yang ditetapkan Allah haruslah dilakoni dan dilayani menurut aturan main-Nya. Aturan main Tuhan tidak terlepas dari Pribadi Tuhan sendiri, karena itu anak Tuhan perlu mengenal Tuhan secara pribadi melalui firman-Nya, agar dapat semakin mengerti pikiran dan isi hati Tuhan.

Tuhan tidak main-main dengan aturan main-Nya. Pada waktu Allah menjelaskan kepada Musa mengenai siapa, usia berapa, dan dengan cara bagaimana mereka harus melakukan kewajiban mereka masing-masing, Allah tidak memberikan peraturan-peraturan itu sekadarnya atau sebagai suatu formalitas belaka (bdk. Bil. 4:17-20). Semua aturan itu menyatakan pikiran dan isi hati-Nya sendiri. Bukan kita, melainkan Tuhan yang menentukan cara dan waktu untuk melayani Tuhan. Oleh karena itu, kita harus siap untuk maju pada saat kita harus maju, dan kita harus siap untuk mundur pada saat kita harus mundur.

Renungkan: Apakah Anda telah melayani sesuai dengan aturan main Tuhan dan bukan sekehendak diri?

Doa: Tuhan, tolongku melayani-Mu sesuai dengan aturan main-Mu.

(0.47) (Kej 1:26) (ende)

Manusia ditjiptakan sebagai puntjak segala machluk. Ini ternjata dari uraian keputusan Tuhan: bukan titah biasa, melainkan seolah-olah Tuhan mempertimbangkan terlebih dahulu pentjiptaan manusia. Tuhan menaruh perhatian teristimewa kepadanja. Perbedaan dengan tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang terutama nampak dalam tertjiptanja manusia menurut tjitra-kesamaan Tuhan. Artinja: menurut tjitra jang "menjamai" Tuhan. Dasar persamaan manusia dengan Tuhan terletak pada bidang rohani. Namun dalam kissah ini sifat Tuhan jang terutama tampil kemuka ialah: Maha-kuasaNja dan pemerintahanNja atas segala machluk. Dalam hal ini manusia menjamai Tuhan dan mendjadi wakilNja terhadap machluk lain. Maka dari itu ia menerima tugas memerintahkan machluk-machluk lainnya atas nama Tuhan.

Dengan tjaranja melukiskan manusia sebagai tjitra-kesamaan Tuhan, pengarang menghindari djuga semua anggapan-anggapan politeistis.

(0.46) (Kej 17:1) (ende)

El = sebutan Semitis jang umum bagi Tuhan (=Allah). El-sjaddai dalam terdjemahan Junani "Septuaginta" kebanjakan diterdjemahkan: "Tuhan Jang Mahakuasa". Mungkin gelar ini ada hubungannja dengan ibadat nenek-mojang Abram kepada Tuhan mereka dipegunungan.

Dalam Kitab Sutji sebutan ini digunakan dalam tradisi P selaku nama Tuhan selama djaman para Bapa bangsa, sebelum nama Jahwe diwahjukan kepada Musa. Dalam fasal ini ditjeritakan lagi Perdjandjian Tuhan dengan Abram menurut tradisi P (tradisi imam).



TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA