(0.22064872413793) | (Mat 21:32) |
(ende: Dengan djalan kebenaran) "Djalan" sering kali berarti "adjaran" didalam bahasa Kitab Kudus. Joanes sendiri menempuh "djalan" itu dan menundjukkannja kepada orang jang datang untuk dipermandikan olehnja. Ingatlah disini pula, bahwa "kebenaran" berarti ketjotjokan hidup dengan kehendak Allah. |
(0.22064872413793) | (Mat 22:2) |
(ende) Seperti perumpamaan tentang penjewa kebun anggur, demikian itu pula ditudjukan kepada orang parisi dengan kawan-kawannja. Kaum Israel menolak undangan dengan tegar hati, sebab tidak mau mengerti kebahagiaan rohani Keradjaan Allah, melainkan mengutamakan kepentingan-kepentingan djasmani dan duniawi. |
(0.22064872413793) | (Mat 22:43) |
(ende: Dalam Roh) Dengan ilham Roh Kudus David melihat seorang turunannja sebagai Mesias dan Putera Allah dan menjebutnja "TuhanKu". Jesus disini hendak menandaskan kepada orang Jahudi, bahwa Mesias (Ia) bukan manusia sadja melainkan djuga bermartabat Ilahi. |
(0.22064872413793) | (Mrk 4:21) |
(ende) Meskipun orang tidak atau belum berminat akan kebenaran Keradjaan Allah, namun mereka harus tetap diadjar dan diberi keterangan, supaja mereka tak mempunjai alasan untuk berdalih-dalih kelak, dan barangkali achirnja mengerti djuga. |
(0.22064872413793) | (Mrk 7:3) |
(ende: Adat-istiadat nenek mojang) Jang dimaksudkan ialah kebiasaan-kebiasaan tua dan ketentuan, larangan dan perintah jang tidak terdapat dalam hukum Allah, tetapi jang didasarkan atasnja, seringkali menurut tafsiran para ahli taurat jang terlalu sewenang-wenang. |
(0.22064872413793) | (Mrk 14:62) |
(ende: Disebelah kanan Jang-Mahakuasa) Aslinja "disebelah Kekuasaan". Disinipun "kekuasaan" digunakan Jesus sebagai pengganti "Jahweh", tetapi mengesankan pula, bahwa Ia mempunjai bagian dalam "Kekuasaan" atau "kemaha-kuasaan" Allah. |
(0.22064872413793) | (Mrk 15:39) |
(ende: Putera Allah) Tentu sadja perwira Romawi itu tidak sadar akan seluruh makna dari isi ungkapannja, tetapi sudah njata, bahwa ia terpesona dan merasa bahwa suatu suasana Ilahi meliputi kematian jang demikian sutji dan luhur. |
(0.22064872413793) | (Luk 1:9) |
(ende: Membakar dupa) Mempersembahkan dupa dipandang sebagai tugas keimaman jang tertinggi. Tugas ini dilakukan didalam ruangan kudus, didepan ruangan mahakudus, jang dianggap sebagai tempat hadirnja Allah, dan ruangan kudus itu hanja boleh dimasuki oleh imam jang sedang bertugas disitu. |
(0.22064872413793) | (Luk 9:23) |
(ende: Kepada semua orang) bukan sadja kepada rasul-rasul atau murid-murid, melainkan kepada semua orang banjak jang hadir. Bdl. Mar 8:34. |
(0.22064872413793) | (Luk 13:26) |
(ende) Seperti hal keturunan Abraham (Bdl. Luk 3:8) tidak mendjaminkan kehidupan abadi dalam keradjaan Allah, demikianpun perkenalan lahiriah dengan Jesus, sedikitpun tidak berharga untuk hidup abadi itu. Jang perlu, ialah mengikuti djedjak Jesus dalam ketaatan kepada Indjil. |
(0.22064872413793) | (Luk 14:24) |
(ende) Jang pertama-tama diundang, ialah kaum Israel, jang terpilih, tetapi mereka terlalu bertjita-tjita duniawi, sehingga tidak sanggup menilaikan kebahagiaan dan harta-harta keradjaan Allah dan bulat menolaknja. |
(0.22064872413793) | (Luk 16:8) |
(ende: Dipudji) Bukan ketjurangan jang dipudji, melainkan hanja ketjerdikan dan keberaniannja untuk mentjapai maksudnja jang benar-benar djahat. Ibaratnja: putera-putera keradjaan Allah djangan kurang tjerdik dan giat daripada bendahara itu dalam mengedjar kesentosaan dan harta-harta abadi. |
(0.22064872413793) | (Luk 17:2) |
(ende: Jang terketjil) "Orang ketjil" dalam Indjil lazim berarti orang miskin dan jang rendah kedudukannja. Mereka biasa diabaikan orang, tetapi djustru merekalah jang dipanggil untuk masuk keradjaan Allah. Bdl. Mat 5:2. |
(0.22064872413793) | (Luk 19:11) |
(ende) Didalam fasal ini agak njata bahwa terdjalin dua perumpamaan. Ibarat masing-masingnja seperti berikut. 1) Jesus telah memaklumkan Keradjaan Allah dan sudah mendasarkan djuga. Ada orang-orang jang pertjaja dan memihak kepadaNja, ada pula jang menolakNja. Jesus bepergian untuk dilantik sebagai "radja", jaitu sebagai Tuhan atas Keradjaan Allah dalam kemuliaan disurga. Ia wafat dan dimuliakan dalam kebangkitanNja, lalu mengambil tempat disebelah kanan Allah sebagai "Tuhan". Ia akan datang kembali, dan jang tetap setia kepadaNja dimuliakan dalam Keradjaan abadi, tetapi jang telah menolakNja dibinasakan. 2) Dalam pada itu Jesus menerangkan, bahwa orang jang telah masuk Keradjaan Allah didunia dan diberi harta-hartanja, harus memakai harta-harta itu sebagai modal guna memperoleh laba dan tambahan, untuk kehidupan abadi. |
(0.22064872413793) | (Yoh 2:18) |
(ende) Tindakan Jesus ini diberikan pula oleh Joanes sebagai bukti, bahwa Jesus insjaf akan kekuasaanNja jang mutlak sebagai Mesias dan Putera Allah. Perhatikanlah ungkapan "rumah BapaKu" dalam Yoh 2:16 tadi. |
(0.22064872413793) | (Yoh 3:29) |
(ende) Dalam Perdjandjian Lama hubungan Allah dengan umatNja sering diumpamakan dengan hubungan pernikahan. Jang dimaksudkan dengan "pengantin" disini ialah Jesus, dan Joanes memandang diri sebagai seorang sahabatNja. |
(0.22064872413793) | (Yoh 6:44) |
(ende: Ditarik oleh Bapa) Allah memberi kesempatan untuk mendengarkan pernjataan-pernjataanNja; dan sedang orang mendengarkan pernjataan-pernjataanNja; dan sedang orang mendengar Ia memberi rahmat, mendorong mereka untuk pertjaja. Ganti "ditarik", Paulus biasa menggunakan kata "dipanggil". Pengertiannja sama. |
(0.22064872413793) | (Yoh 9:2) |
(ende) Siapakah jang berdosa". Orang Jahudi umumnja beranggapan dan malah diadjarkan oleh para nabi, bahwa segala bentjana, kemelaratan, penjakit dan tjatjat badan adalah hukuman Allah atas dosa orang jang bersangkutan. |
(0.22064872413793) | (Yoh 12:38) |
(ende: Supaja) Bukannja bahwa Allah menghendaki atau menjebabkan mereka tetap tegar hati, melainkan Ia dari kekal sudah mengetahui bahwa mereka akan bersikap demikian, dan sebab itu Ia bernubuat tentangnja. Dan setelah bernubuat demikian nubuat itu kemudian harus mendjadi kenjataan. |
(0.22064872413793) | (Yoh 16:8) |
(ende: Membuktikan) mendakwa dunia (jang dimaksudkan disini ialah orang Jahudi) dan menundjukkan (menjaksikan) dengan seterang-terangnja: "tentang dosa", bahwa bukan Jesus jang berdosa terhadap taurat dan Allah, melainkan merekalah, jang menolakNja, sebagai Mesias, bahkan membunuhNja. |