(0.30123126470588) | (Luk 5:1) |
(sh: Bukan sekadar pemberita tetapi sumbernya (Selasa, 4 Januari 2000)) Bukan sekadar pemberita tetapi sumbernyaBukan sekadar pemberita tetapi sumbernya. Memberitakan Injil dan mempersiapkan Pemberita Injil Kerajaan Allah adalah tugas yang diberikan Bapa kepada Tuhan Yesus. Dari kota ke kota, Yesus berjalan untuk memberitakan Injil. Kali ini Yesus memberitakan firman kepada orang banyak di tepi danau Genezaret dari perahu Simon. Di atas perahu itu selain Simon ada juga beberapa teman nelayan lain. Pemberitaan firman Allah tidak hanya di dengar oleh orang banyak, secara khusus ditangkap jelas oleh kawanan nelayan di perahu itu. Pengajaran firman Tuhan yang mereka dengar membuat pengenalan mereka kepada Yesus makin dalam. Oleh sebab itu Simon dan kawan-kawan taat pada perintah Yesus manakala Yesus memerintahkan mereka menebarkan jala di pagi hari. Meski semalaman mereka gagal, pagi ini hasilnya luar biasa. Jala yang kosong sepanjang malam, kini penuh ikan sampai koyak. Perahu yang sarat ikan mencelikkan "mata" Simon dan kawan-kawan bahwa Yesus bukan hanya pemberita firman Allah, Penyembuh penyakit, Pengusir setan, tetapi Ia adalah Tuhan. Simon menyadari keberdosaannya dan ketidaklayakannya di hadapan Tuhan Yesus yang Maha Mulia. Menjadi pengemban misi Yesus, bukan karena memilih tetapi karena dipilih. Bukan karena mampu melakukan perkara besar tetapi karena dimampukan melakukannya. Bukan karena cakap tetapi karena anugerah. Bukan karena suci tetapi karena mau mengakui dosa dan menerima anugerah. Bukan karena suci tetapi karena mau mengakui dosa dan menerima pengampunan. Siapa Simon dan kawan-kawan? Manusia yang berdosa dan tidak layak menerima berkat Tuhan Yesus. Namun anugerah Allah diberikan kepada mereka. Status baru dianugerahkan, yakni menjadi penjala manusia. Tanpa ragu dan mengulur waktu tiga sekawan ini menyambut panggilan Yesus. Mereka meninggalkan perahu dan jala dan mengikut Yesus. Renungkan: Mendengar firman Allah, mengalami kuasa Tuhan Yesus dalam hidup kita seharusnya mengiring kita untuk menyambut dan terlibat dalam misi Yesus bagi dunia ini. Kita Syukuri kesempatan dan kepercayaan istimewa yang Allah anugerahkan pada kita untuk merampungkan rencana kekal-Nya bagi dunia ini. "Nyatakanlah visi-Mu kepada umat-Mu. Panggillah hamba-hamba-Mu bagi penuaian ladang-mu", adalah bagian doa yang pernah dipanjatkan kepada Tuhan oleh salah seorang hamba Tuhan, kiranya menjadikan doa kita juga. |
(0.28400355882353) | (Kej 12:4) |
(ende) Abram pertjaja akan djandji-djandji Tuhan, meskipun baru akan terlaksana kelak kemudian. Iman-kepertjajaannja ini berdasarkan kepastian, bahwa Tuhan Jang Mahaesa telah bersabda kepadanja. Ia memperoleh kepastian ini bukan sebagai hasil-pikiran sendiri sadja, melainkan dari Wahju Tuhan, jang diterimanja dalam hubungan langsung dan pribadi dengan Tuhan. |
(0.28400355882353) | (Kel 7:19) |
(ende) Ajat ini dari bagian pertama ajat 20(Kel 7:20) mentjeritakan peristiwa jang sama menurut tradisi P. Tradisi ini mengatakan, bahwa bukan hanja air sungai Nil sadja jang busuk (Lihat Kel 7:17 dan Kel 4:9: tradisi J), melainkan semua air ditanah Mesir (Lihat djuga Kel 8:1-3). |
(0.28400355882353) | (Kel 22:21) |
(ende) Dipandang dari sudut sosial, orang asing jang berdiam diantara umat Israel terlampau lemah kedudukannja untuk membela hak-haknja. Maka dari setjara istimewa ia dilindungi Hukum. Alasannja bersifat religieus: wadjib bersjukur kepada Tuhan atas pembebasan Israel sendiri. Kata "orang asing" atau "imigran" (Junani: "proselytos") sesudah masa Pembuangan memperoleh arti: seseorang bukan-Jahudi jang masuk Agama Jahudi. |
(0.28400355882353) | (Kel 28:41) |
(ende) Ajat ini dianggap sebagai susulan dimasa kemudian, ketika semua imam diurapi, dan bukan hanja Imam Agung (lihat Kel 29:7; Ima 8:12)). Pentahbisan imam dinjatakan dengan istilah: "mengisi tangan". Mungkin sekali ini menundjukkan penjerahan tanda-tanda martabat imamat. |
(0.28400355882353) | (Im 8:9) |
(ende) Kedua pasal ini mengisahkan perintah Jahwe, jang diberikanNja dalam kitab Pengungsian (Kel 29:1-35; 30:26-29). Dalam kisah ini disadjikanlah upatjara pentahbisan, lebih tepat: pelantikan. Sebab orang mendjadi imam karena kelahiran, bukan karena upatjara ini. |
(0.28400355882353) | (Im 19:2) |
(ende) Dibilanglah sepuluh hukum Allah, tetapi kadang-kadang lebih terperintji daripada dalam kitab Pengungsian. Kesepuluh perintah ini nampaknja bukan sebagai beban jang harus dipikul, melainkan sebagai perwudjudan dan akibat dari pilihan dan perdjandjian Jahwe. Hukum-hukum ini membataskan bidang hidup, tempat orang dapat menerima berkah dari perdjandjian itu. |
(0.28400355882353) | (Bil 1:3) |
(ende) Hanja lelakilah jang dibilang dan bukan perempuan-perempuan dan kanak-kanak, sebab maksud pendaftaran itu bersifat militer; mengenali kekuatan tentara. Orang jang tidak berbangsa Israil tidak dibilang, meskipun ada orang asing jang ikut djuga (bdk. Kel 12:37,43). |
(0.28400355882353) | (Ul 2:11) |
(ende) Emim dan Refaim; penduduk prasedjarah lainnja di Palestina. Bangsa Chorit: mula-mula tinggal di Mesopotamia utara dan dari sana mereka menjebar kemana-mana. Bangsa itu bukan bangsa Semit. Pendjelasan tentang bangsa-bangsa kuno ini merupakan bagian tambahan dari seorang redaktur. |
(0.28400355882353) | (Ul 7:1) |
(ende) Disini dan dalam banjak naskah-naskah lainnja, jang mentjeritakan tentang pendudukan negeri Israel, didjelaskan bahwa negeri itu merupakan anugerah dari Jahwe. Hal itu terdjadi berdasarkan djandji kepada para leluhur, bukan karena keunggulan tentara Israel. Penduduk kuno Kanaan dihitung menurut daftar tradisionil. Kaum Jebusi adalah penduduk kuno Jerusalem. |
(0.28400355882353) | (Ul 7:10) |
(ende) Dalam kitab ini ditondjolkan sekali tuntutan hubungan pribadi dengan Allah. Sebagai akibat dari padanja maka tekanannja pun djuga terletak pada tanggung djawab sendiri terhadap dosa, dan bukan pada hukuman kolektif. Pengertian tradisionil tentang solidaritas dalam dosa dan hukuman masih kita djumpai dalam rumusan kuno dari dekalog (Ula 5:9 bdk. Kel 20:5; 34:7). |
(0.28400355882353) | (Ul 7:13) |
(ende) Jahwe bukan hanja mendjadi Gembala bangsa gurun pasir. Ia djuga mendjadi Tuhan bumi dan dunia. Bukanlah dewa-dewa pertanian dari bangsa Kanaan, melainkan Jahwelah jang memberi kesuburan. Dalam hubungan ini penulis menundjuk kepada kekuasaan terhadap alam-kodrat jang pernah diperlihatkan oleh Allah bangsa Israel dinegeri Mesir (aj. 15)(Ula 7:13). |
(0.28400355882353) | (Yos 5:15) |
(ende) Tempat itu adalah sutji karena penampakan itu sendiri. Bagi Josjua' perintah itu menjatakan, bahwa orang jang tampak olehnja ialah Jahwe sendiri. Josjua' disini disedjadjarkan sekali lagi dengan Musa. Seluruh peristiwa itu berarti, bahwa perebutan kena'an adalah pekerdjaan Jahwe sendiri, bukan hasil usaha Israil. |
(0.28400355882353) | (1Sam 25:25) |
(ende) Nabal dalam bahasa Hibrani berarti: bodoh. Nama seseorang menurut anggapan orang dahulu adalah orang sendiri (pada bangsa Indonesiapun anggapan ini berlaku!) dan iapun merupakan suatu keinginan dan permohonan untuk orang jang bernama itu. Bodoh dalam bahasa Hibrani bukan sadja kurang bidjaksana, melainkan: orang jang bodoh tidak tahu akan malu terhadap Allah maupun terhadap manusia. Karena kata ini berarti djuga: djahat, buruk dsb. |
(0.28400355882353) | (1Raj 3:12) |
(ende: Kebidjaksanaan) jang dianugerahkan kepada Sulaiman ini ialah kebidjaksanaan praktis dalam urusan2 negara. Makna kata disini bukan makna jang biasa dalam kitab2 kebidjaksanaan (dan nabi2), dimana bertjorak keigamaan, hingga hampir sama dengan rasa keigamaan dan hidup susila jang baik. Kebidjaksanaan ini tidak dianugerahkan kepada Sulaiman, sebagaimana dibuktikan riwajat hidupnja. |
(0.28400355882353) | (1Raj 12:28) |
(ende) Anak2 sapi itu bukan berhala melainkan patung2 anak sapi jang dianggap sebagai tachta Jahwe. Patung2 itu serupa dengan patung2 dewa Ba'al. Mudahlah lalu agama Jahwe ditjampuri dengan agama Ba'al itu dan patung2 itu dianggap sebagai patung Jahwe, jang mana tidak boleh dibuat oleh orang2 Israil. |
(0.28400355882353) | (1Taw 16:7) |
(ende) Lagu ini terdiri atas kutipan dari Kitab Mazmur. Mazmur2, jang dipergunakan disini, dikarang baru sesudah pembuangan, sehingga terang sekali, bahwa lagu ini bukan karangan Dawud dan tidak dinjanjikan waktu peti perdjandjian dipindahkan ke Jerusjalem. Upatjara ini dibajangkan sesuai dengan ibadah pada djaman si pengarang. |
(0.28400355882353) | (1Taw 21:1) |
(ende) Kisah ini diambil alih dari Kitab Sjemuel -- meskipun bukan pudjian untuk radja jang saleh itu -- oleh sebab tempat dimana Bait-Allah kemudian dibangun oleh Sulaiman, disini ditentukan oleh Allah dengan adjaib. Perubahan2 ketjil, jang dikerdjakan si muwarich dalam teks Sjemuel boleh diperhatikan, sebab sangat menjatakan pikirannja. |
(0.28400355882353) | (Ezr 4:24) |
(ende) Dengan ajat ini diteruskan kisah jang diputus oleh Ezr 4:6-23, hingga kisah disini kembali ke Ezr 4:4, jakni tjeritera mengenai usaha pertama untuk membangun Bait Allah (bukan kota Jerusjalem!), jang gagal, baik karena permusuhan kaum negeri maupun akibat kelalaian orang2 Jahudi sendiri. Radja Darios tsb. ialah Darios I dan tahun kedua pemerintahannja ialah 520. |
(0.28400355882353) | (Est 3:7) |
(ende: pur) bukan kata Hibrani melainkan Babel dan kata asing itu dikutip disini untuk menerangkan istilah "Hari Raja Purim". Undi dibuang untuk mengenal hari jang baik guna pembunuhan orang2 Jahudi. Tachjul sebangsa ini di Babel sangat laku dan di-tempat2 lain djuga. |