Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 321 - 340 dari 3041 ayat untuk Kristus (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.32) (Yoh 17:6) (full: MEREKA TELAH MENURUTI FIRMAN-MU. )

Nas : Yoh 17:6

Doa Kristus untuk perlindungan, sukacita, pengudusan, kasih, dan kesatuan hanya berlaku bagi orang-orang tertentu, yaitu mereka yang menjadi milik Allah, percaya kepada Kristus (ayat Yoh 17:8), terpisah dari dunia (ayat Yoh 17:14-16) dan menaati sabda Kristus dan ajaran-ajaran-Nya (ayat Yoh 17:6,8).

(0.32) (Kis 22:16) (full: DIBAPTIS. )

Nas : Kis 22:16

Baptisan air menyertai pekabaran Injil dari awal misi gereja (Kis 2:38,41). Itu merupakan upacara inisiasi Kristen yang dipakai dalam PB untuk menunjukkan bahwa seseorang sedang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Yesus Kristus. Dengan memasuki baptisan air dalam nama Trinitas (Mat 28:19) atau Kristus (Kis 19:5) orang percaya secara nyata memperlihatkan iman mereka di hadapan masyarakat Kristen.

  1. 1) Baptisan air "dalam Kristus" (Gal 3:27) atau "dalam nama Yesus Kristus" (Kis 2:38; bd. Mat 28:19) menunjukkan bahwa orang itu kini adalah milik Kristus dan mempunyai bagian dalam hidup-Nya, Roh-Nya, serta warisan-Nya dengan Allah (Rom 8:14-17; Gal 3:26-4:7).
  2. 2) Baptisan air merupakan suatu tanggapan terhadap apa yang telah dilakukan Kristus bagi orang percaya. Agar menjadi sah, maka upacara itu harus didahului dengan pertobatan (Kis 2:38) serta iman pribadi dalam Kristus (Kol 2:12).
  3. 3) Baptisan air, bila dilaksanakan dengan hati yang sungguh beriman dan komitmen kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, menjadi suatu sarana untuk memperoleh kasih karunia dari Kristus (bd. 1Pet 3:21;

    lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

  4. 4) Baptisan air menjadi tanda lahiriah dan kesaksian tentang penerimaan Kristus selaku Tuhan dan Juruselamat kita serta penyucian kita dari semua dosa (bd. Kis 2:38; Tit 3:5; 1Pet 3:21).
  5. 5) Baptisan air melambangkan persatuan orang percaya dengan Kristus dalam kematian, penguburan, dan kebangkitan-Nya (Rom 6:1-11; Kol 2:11-12). Upacara ini menandakan akhir ("kematian") hidup di dalam dosa (Rom 6:3-4,7,10,12; Kol 3:3-14) dan awal hidup baru dalam Kristus (Rom 6:4-5,11; Kol 2:12-13). Oleh karena itu, baptisan air melibatkan suatu komitmen kepada kebiasaan sepanjang hidup untuk berpaling dari dunia dan semua yang jahat (Rom 6:6,11-13) sambil menjalankan hidup baru dalam Roh yang mencerminkan prinsip-prinsip kebenaran Allah (Kol 2:1-17).
(0.32) (1Kor 8:12) (full: ENGKAU PADA HAKEKATNYA BERDOSA TERHADAP KRISTUS. )

Nas : 1Kor 8:12

Mereka yang dengan teladannya memimpin orang percaya lain ke dalam dosa dan kehancuran rohani (ayat 1Kor 8:11) tidak hanya berdosa terhadap orang itu, melainkan juga berdosa terhadap Kristus sendiri. Suatu dosa yang besar telah dilakukan; maksud kematian Kristus dianggap bernilai kecil dalam perbandingan dengan hasrat diri seorang yang berpusat pada dirinya sendiri

(lihat cat. --> Mat 18:7).

[atau ref. Mat 18:7]

(0.32) (Kol 1:18) (full: YANG SULUNG, YANG PERTAMA BANGKIT DARI ANTARA ORANG MATI. )

Nas : Kol 1:18

Yesus Kristus adalah pertama yang bangkit dari antara orang mati dengan tubuh rohani dan abadi (1Kor 15:20). Pada hari kebangkitan-Nya Kristus menjadi kepala gereja. Gereja PB mulai pada hari kebangkitan Yesus ketika para murid menerima Roh Kudus

(lihat art. PEMBAHARUAN PARA MURID).

Dalam kenyataan bahwa Kristus adalah "yang pertama bangkit dari antara orang mati" tersirat kebangkitan berikutnya dari semua orang yang untuknya Ia telah mati.

(0.32) (Kol 1:27) (full: KRISTUS ADA DI TENGAH-TENGAH KAMU ... PENGHARAPAN AKAN KEMULIAAN. )

Nas : Kol 1:27

Kristus yang diam di dalam kita adalah jaminan kita untuk kelak memperoleh kemuliaan dan hidup kekal. Hanya jikalau Ia tinggal di dalam kita dan kita terus-menerus berhubungan erat dengan Dia, dapat melenyapkan setiap keraguan tentang mencapai sorga. Memiliki Kristus berarti memiliki hidup (bd. Rom 8:11; Ef 1:13-14; 1Yoh 5:11-12).

(0.32) (Ibr 7:1) (full: MELKISEDEK. )

Nas : Ibr 7:1

Melkisedek hidup sezaman dengan Abraham, seorang Kanaan yang menjadi raja Salem dan imam Allah (Kej 14:18). Abraham memberikan persepuluhan kepadanya dan diberkati olehnya (ayat Ibr 7:2-7). Penulis Surat Ibrani memandangnya sebagai lambang Yesus Kristus yang juga merupakan Imam dan Raja (ayat Ibr 7:3). Keimaman Kristus adalah "menurut peraturan Melkisedek" (Ibr 6:20) yang berarti bahwa Kristus sudah ada sebelum dan lebih mulia daripada Abraham, Lewi, dan para imam Lewi.

(0.32) (Ibr 10:14) (full: TELAH MENYEMPURNAKAN UNTUK SELAMA-LAMANYA MEREKA YANG IA KUDUSKAN. )

Nas : Ibr 10:14

Korban satu-satunya yang dipersembahkan Kristus di salib dan manfaatnya (yaitu, keselamatan sempurna) berhasil guna untuk selama-lamanya. Keselamatan sempurna di dalam Kristus diberi kepada semua orang yang dikuduskan ketika menghampiri Allah melalui Kristus (ayat Ibr 10:22; 7:25). Perhatikan bahwa kata Yunani yang diterjemahkan "dikuduskan" dalam ayat ini dan ayat Ibr 10:10 adalah partisip bentuk masa kini, yang berarti menekankan tindakan berkelanjutan pada masa sekarang.

(0.32) (1Ptr 3:15) (full: KUDUSKANLAH KRISTUS DI DALAM HATIMU SEBAGAI TUHAN. )

Nas : 1Pet 3:15

Petrus meminta suatu penghormatan batiniah dan pengabdian kepada Kristus sebagai Tuhan yang selalu siap-sedia untuk berbicara bagi-Nya dan menjelaskan Injil kepada orang lain (bd. Yes 8:13). Demikianlah, kita harus mengenal Firman Allah dan kebenaran-Nya untuk bersaksi dengan benar bagi Kristus dan menuntun orang lain kepada-Nya (bd. Yoh 4:4-26).

(0.32) (1Yoh 2:19) (full: MEREKA BERASAL DARI ANTARA KITA. )

Nas : 1Yoh 2:19

Ketika para antikristus itu meninggalkan persekutuan dengan orang percaya yang sejati, mereka tidak lagi memiliki hubungan yang menyelamatkan dengan Kristus. Kenyataan ini memperhitungkan dua kemungkinan:

  1. (1) mereka tidak pernah menjadi orang percaya yang sejati, atau
  2. (2) mereka pernah memiliki hubungan yang menyelamatkan dengan Kristus tetapi setelah itu meninggalkan iman mereka pada Kristus

    (lihat art. KEMURTADAN PRIBADI).

(0.32) (Kis 3:20) (jerusalem: waktu kelegaan) Waktu itu ialah waktu kedatangan Kristus (Parusia) dan pemulihan umum, bdk Kis 1:7+; Rom 2:6+; menurut pikiran para rasul waktu itu juga waktu pemulihan kerajaan Israel, Kis 1:6-7. Menyesal dan bertobat mempercepat tiba-tiba waktu itu, bdk 2Pe 3:12
(0.32) (Gal 2:20) (jerusalem: Kristus yang hidup di dalam aku) Oleh karena iman, Rom 1:16, Kristus sendiri entah bagaimanapun juga menjadi pelaku segala perbuatan hidup Kristen, Rom 8:2,10-11+; Fili 1:21; bdk Kol 3:3+
(0.32) (Gal 3:13) (jerusalem) Hendak membebaskan manusia dari kutuk hukum Taurat (yaitu kutuk yang menimpa mereka yang melanggar hukum Taurat) yang memberati manusia. Kristus dengan rela membiarkan diriNya tertimpa kutuk itu, bdk Rom 8:3+; 2Ko 5:21+; Kol 2:14+. Kesamaan tipis antara Kristus yang disalibkan dan orang yang menurut Ula 21:23 dihukum mati hanya bermaksud menjelaskan pikiran tsb. Sama seperti "Hamba Tuhan", Yes 53, Kristus berkenan membiarkan diriNya dianggap sebagai orang terkutuk oleh orang-orang Yahudi.
(0.32) (Ef 4:13) (jerusalem: kedewasaan penuh ...) Terjemahan ini agak bebas, sebab memanglah teks Yunani sukar diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Ungkapan "kedewasaan penuh" menterjemahkan teks Yunani yang secara harafiah diterjemahkan sebagai berikut: orang sempurna. Yang dimaksudkan bukanlah orang Kristen yang secara pribadi sudah sampai ke tingkat kesempurnaan. "Orang sempurna" itu kiranya mempunyai arti kolektip, sehingga yang dimaksudkan entah Kristus sendiri yang sebagai "Manusia Baru" merupakan pra-lambang semua orang yang sudah "lahir kembali", Efe 2:15+, entah seluruh Kristus, yaitu Kepala, Efe 4:15; 1:22; Kol 1:18, beserta anggota-anggota Efe 4:16; 5:30, yang merupakan Tubuh Kristus, 1Ko 12:12+.
(0.32) (Ef 5:22) (jerusalem) Ayat-ayat ini membandingkan perkawinan dengan persatuan Kristus dan Gereja. Kedua titik perbandingan saling menjelaskan: Kristus dapat dikatakan isteri Gereja oleh karena merupakan Kepalanya dan mengasihinya seperti tubuhNya sendiri, sama seperti halnya suami isteri, setelah diterima, maka perbandingan itu pada gilirannya menyodorkan persatuan Kristus dengan Gereja sebagai contoh perkawinan manusia. Perlambang itu berakar dalam Perjanjian Lama, yang kerap berkata tentang Israel sebagai isteri Yahwe, Hos 1:2; Yes 1:21-26; Yer 2:2; 3:1,6-12; 23; Yes 50:1; 54:6-7.
(0.32) (Flp 1:20) (jerusalem: di dalam tubuhku) Orang Kristen benar-benar dipersatukan dengan Kristus melalui baptisan dan Ekaristi, sehingga juga tubuhnya menjadi milik Kristus, bdk 1Ko 6:15; 10:17; 12:12 dst, 1Ko 12:27; Gal 2:20; Efe 5:30. Itulah sebabnya maka hidup tubuh, penderitaan dan kematiannya secara mistik menjadi hidup, penderitaan dan kematian Kristus sendiri yang diam dalam tubuh itu dan dimuliakan oleh tubuh itu juga, 1Ko 6:20; Rom 14:8. Terutama pada seorang rasul seperti Paulus, persatuan itu erat sekali, bdk Kol 1:24; 2Ko 4:10 dst.
(0.32) (1Tim 3:16) (jerusalem: Dia) Ialah Kristus. Sejumlah naskah dan terjemahan memakai kata penghubung yang menunjuk barang. Kalau demikian maka pelaku semua kata kerja yang berikut ialah rahasia ibadat kita". bdk Kol 2:3+. Ayat ini kiranya sebuah kutipan dari madah jemaat purba, bdk 1Ti 6:15-16; 2Ti 2:11-13 dan juga Fili 2:6-11. Nyanyian ini boleh dibandingkan dengan Efe 1:3-14; 5:14; Kol 1:15-20
(0.32) (Ibr 8:2) (jerusalem) Sudah dibuktikan bahwa diri Kristus, imam untuk selama-lamanya dan imam sempurna, adalah lebih tinggi dari imam-imam keturunan Lewi yang hanya manusia berdosa yang harus mati, 7; sekarang ditegaskan bahwa keutamaan Kristus juga mengenai pelayananNya: Ia melayani ibadat di tempat kudus yang lebih luhur di sorga, Ibr 8:1-5, sedangkan tempat kudus yang lama menurut Kel 25:40 hanya merupakan bayangannya: Kristus adalah Pengantara, Ibr 8:6+, suatu perjanjian yang lebih mulia, Ibr 8:6-13; bdk Ibr 9:15 dst.
(0.31) (Kej 29:30) (ende)

Banjak para Bapa Geredja kemudian menganggap Lea lambang bangsa jahudi, dan Rachel lambang Geredja. Geredja lebih ditjintai oleh Kristus daripada bangsa Jahudi. Geredja itulah tudjuan karja-penjelamatanNja.

(0.31) (Mat 18:17) (ende: Sebagai kafir atau pemungut bea)

Sebutan ini dalam mulut Jesus hanja boleh berarti: seperti orang kafir dan kaum pemungut bea dianggap oleh orang Jahudi sebagai terkutjil dari umat mereka, demikian orang jang tegar hati itu harus dikutjil dari umat Kristus.

(0.31) (Rm 1:1) (ende)

SURAT RASUL PAULUS KEPADA UMAT ROMA

KATA PENGANTAR

Menurut pendapat paling umum, surat kepada umat Roma ini ditulis oleh Paulus. di Korintus pada awal tahun 58, mendjelang berangkatnja ke Jerusalem, guna menjampaikan hasil pendermaan dari umat-umat di Achaja dan Masedonia, bagi orang-orang miskin didalam umat induk disitu. Ia bermaksud, segera sesudah penjerahan resmi derma-derma tersebut, pergi ke Barat pula dan meluaskan wilajah kerajanja sampai ke Spanjol. Pada perdjalanan ke Spanjol itu ia bermaksud singgah di Roma dan hal ini mendjadi alasan tertulisnja surat ini. Ia hendak memberitahukan niatnja itu dan memperkenalkan diri dan maksud kundjungannja terlebih dahulu, sebab ia masih agak asing bagi umat itu, belum pernah berhubungan denganja, ketjuali dengan beberapa tokoh, jang dahulu mendjadi pembantu, kawan atau muridnja dilain-lain tempat. Bdl. 16:3-16. Umat itu dewasa itu sudah sangat besar dan menurut perkataan Paulus sendiri dalam 1:8 semangat imannja terkenal "diseluruh dunia". Lagi pula kedudukan umat ini teristimewa penting sebagai umat ibu-kota seluruh kekaiseran Roma, pusat pemerintahan dan kebudajaan Romawi. Sudah sewadjarnja semua itu menarik minat seorang rasul seperti Paulus. dan sebab itu sudah lama menimbulkan kerinduan untuk berkenalan dengan umat itu. Malahan ia merasa bertugas terhadapnja djuga. Umat itu bagian terbesar terdiri dari orang Romawi asli bekas penjembah dewa-dewa, dan bukankah ia. chususnja bertugas sebagai rasul terhadap segala bangsa-bangsa "kafir"? Untuk itu ia ditetapkan langsung oleh Kristus sendiri (Kis. Ras. 9:15), dan dengan resmi pula oleh umat Antiochia atas ilham Roh Kudus (Kis. Ras. 13:2-3), dan achirnja oleh persetudjuan dengan "tiang-tiang agung" Geredja, ialah Petrus, Joanes dan Jakobus (Gal. 2:7-10). Oleh sebab itu ia tidak mau datang dengan tangan kosong, melainkan dengan kepenuhan berkat Kristus (15:29), dan sekedar membagikan iman mereka (1-11). Namun demikian ia tidak mau membangunkan. diatas dasar jang diletakkan oleh orang lain (15:20-22), artinja ia tidak mau tjampur- tangan dalam urusan-urusan umat. Dan memang dasar umat itu sudah teguh berdiri. Siapakah jang meletakkan dasar itu tidak terang. Ada hanja beberapa berita bersifat riwajat lisan jang sebagian amat kabur. Mungkin pangkal mula umat ialah orang-orang jang didalam Kis. Ras. 2.10 disebut "orang Jahudi dan proselit dari Roma", jang turut menjaksikan peristiwa Pentekosta di Jerusalem. Tetapi perkembangan pesat dan keteguhan iman membuktikan, bahwa pendiri dan pemimpin umat itu tentu seorang rasul unggul dan ada hal-hal dan berita-berita jang menundjuk kepada Petrus. Menurut berita-berita purba jang agak kabur, Petrus sudah bekerdja disitu waktu pemerintahan kaiser Klaudius antara. 42 dan 49, dan datang kesana langsung atau tak langsung, sesudah ,pergi kesuatu tempat lain" (Kis. Ras. 12:17). Memang diwaktu itu umat sudah besar, tentu terutama diantara orang Jahudi, jang golongannja di Roma dewasa itu beberapa ribu orang. Hal itu terkesan oleh berita Suetonius, periwajat hidup Klaudius, jang menulis, bahwa dimasa itu terdjadi suatu pergolakan diantara orang-orang Jahudi, disebabkan oleh seorang bernama Chrestos dan mengakibatkan Klaudius mengusir semua orang Jahudi dari Roma. Bdl. Kis. Ras. 18:2. Berita-berita bahwa Petrus kemudian bekerdja di Roma dan mati sebagai martir disitu tidak dapat disangkal kebenarannja. Diantaranja misalnja berita, bahwa Markus menulis Indjilnja di Roma, berdasarkan pengadjaran Petrus disitu dan atas permintaan orang Roma. la dinamakan djuru-bahasa Petrus.

Bahwa diwaktu Paulus menulis surat ini, dan datang, sebagai tahanan ke Roma, umat disitu besar dan teguh imanja, njata dibuktikan beberapa tahun kemudian, dalam pengedjaran Nero terhadap mereka. Penulis sedjarah Romawi, Tasitus, menulis, bahwa orang-orang jang disebut "Chrestiani", sedjumlah teramat besar (ingens multitudo) ditangkap dan disiksakan (dibunuh) sebengis-bengisnja oleh kaisar Nero, bukannja seolah-olah mereka bersalah, sebagaimana tertuduh, melainkan karena kebentjian rakjat terhadap mereka dan kekedjaman satu orang (Nero).

Paulus hendak mengundjungi umat Roma sebab bertugas sebagai rasul bagi bangsa-bangsa penjembah dewa-dewa. Demikian menurut 1:5-7. Dan dalam membatja surat ini kita memang mendapat kesan-kesan, bahwa surat ini chususnja ditudjukan kepada orang-orang bekas penjembah dewa-dewa. Tentu sadja ada segolongan bangsa Jahudi djuga dalam umat Roma, jang tidak diabaikan oleh Paulus. Tetapi kalau ia didalam surat, misalnja dalam bab 2, langsung menjapa orang Jahudi, hal itu bukan berarti, bahwa uraian bersangkutan chusus ditudjukan kepada mereka. Isinja sama penting bagi segala anggota umat. Metodos Paulus disini, memberi pengertian djelas dengan mempertahankan kebenaran Indjil dengan salah paham Jahudi. Dan kalau dalam pada itu menjapa orang Jahudi, itu dapat dan harus ditafsirkan sebagai akal suatu gajabahasa setperti terdapat dalam Rom. 7,7-25. Mengenai tudjuan surat untuk menjatakan niat mengundjungi umat dan memperkenalkan diri serta maksud kedatangannja, tentu sadja tjukup suatu surat pendek, jang misalnja meliputi isi 1:1-15 dan 15:22-29. Tetapi dalam kegiatan kerasulannja Paulus tidak dapat mentjukupkan diri dengan suatu berita pendek itu. Disini sudah ia tidak mau datang dengan tangan kosong. Dan sjukurlah bagi seluruh Geredja untuk segala abad, ia mendapat ilham dalam menulis surat ini untuk terdahulu memaparkan isi "Indjil"nja, jang akan dibitjarakan setjara lisan pada perkundjungannja. Kita sudah tahu apakah arti "Indjil"nja itu, jaitu Indjil Kristus dengan menondjolkan apa jang chususnja mendjadi kabar gembira bagi bangsa-bangsa bukan Jahudi, jaitu bahwa Kristus sebagai Penebus telah datang untuk menjelamatkan seluruh bangsa manusia, baik Jahudi, maupun bangsa-bangsa jang masih disebut "kafir". Paulus menerangkan djalan, sjarat-sjarat dan hakekat penjelamatan itu. Djalan pikiran Paulus dalam surat ini dalam garis-garis besarnja adalah seperti berikut:

Seluruh umat manusia, turunan Adam meringkuk dalam perhambaan kepada dosa. Dosa itu pada hakekatnja terletak dalam terputusnja hubungan tjinta dengan Allah dan disebut djuga "murka" Allah. Akibatnja keruntuhan achlak jang mengerikan dan achirnja kebinasaan abadi. Tak seorang manusiapun mampu membebaskan diri dari perhambaan itu, dan dari sendirinja mendekati Allah.

Dalam kerahimanNja Allah dari kekal sudah merentjanakan menjelamatkan manusia dari keadaan itu. PenjelenggaraanNja telah didjandjikanNja kepada Abraham dan para turunannja dan makin lama makin djelas disediakanNja didalam Perdjandjian Lama.

Rentjana dan djandji itu sudah dilaksanakan oleh dan dalam Kristus. Ia telah menebus dosa manusia dengan darahnja dan memperdamaikan bangsa manusia dengan Allah Pula.

Keadaan manusia tertebus dinamakan Paulus "dikaiosine", artinja kebenaran.Manusia 'jang "pertjaja akan Kristus", "dibenarkan" oleh Allah, artinja dosanja dihapus dan Allah memberinja suatu hidup baru, jang berwudjud mempunjai bagian dalam hidup Allah sendiri dan diangkat mendjadi anak Allah sedjati dan ahliwaris kemuliaanNja. Dengan setegas-tegasnja Paulus menekankan, bahwa kebenaran itu diberikan sebagai anugerah, melulu berdasarkan kerahiman Allah dan tjintaNja jang semata-mata bebas, Manusia sendiri tidak mampu memperolehnja dengan djasanja sendiri, seperti dengan mengamalkan hukum taurat menurut salah paham orang Jahudi. Jang dituntut dari si manusia, ialah hanja kepertjajaan akan Kristus. Mengenai pengertian "kepertjajaan" dalam bahasa Paulus, batjalah kata pendahuluan II, hal. 538 (tjetakan V 1968).

Dalam menekankan, bahwa pengamalan hukum taurat samasekali tidak diperhitungkan Allah dalam membedakan manusia, Paulus tiba Pula ditengah-tengah perdjuangan dengan salah paham orang Jahudi tersebut, jang sudah kita kenal dari suratnja kepada umat-umat di Galatia. Tetapi apa jang dipergunakan Paulus dengan semangat dalam surat itu, didalam surat ini diuraikannja dengan tenang dan lebih landjut dan mendalam.

Itu memberi pula kepadanja suatu kesempatan, untuk mendjelaskan pokok sikap kaum Jahudi, dan nasibnja jang diperhitungkan Allah dalam rentjana penjelenggaraannja. Achirnja mereka akan insjaf, sehingga djandji Allah kepada Abraham dan bangsa Jahudi umumnja, dapat ditepati oleh Allah bagi bangsa Israel dalam keseluruhannja. Mulai bab 12 Paulus memberi pengadjaran praktis, bagaimana umat harus hidup sesuai dengan martabat baru dalam kesusilaan sempurna chususnja dengan mengamalkan tjinta-kasih.



TIP #12: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab saja. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA