(0.16484742413793) | (2Sam 7:18) |
(sh: Generasi penerus. (Selasa, 24 Februari 1998)) Generasi penerus.Generasi penerus. Jaminan hari esok. Daud mengungkapkan syukur kepada Tuhan atas keluarganya. Setiap orang tua berharap agar anak-anaknya berhasil dalam pendidikan maupun pekerjaan, hidup dalam damai sejahtera dan rukun. Jaminan utama ialah nilai-nilai rohani yang terwujud karena Allah yang menjadi sumber keceriaan keluarga dan dambaan utama, sehingga seluruh keluarga kenal Tuhan, penjamin sejahtera kehidupan; bukan deposito dan cadangan harta lain. Renungkan: Dalam arti tertentu kondisi hubungan orangtua dengan Tuhan tercermin dalam kondisi rohani anak-anak mereka. |
(0.16484742413793) | (1Raj 22:41) |
(sh: Konsisten dengan imannya (Minggu, 29 Agustus 2004)) Konsisten dengan imannyaKonsisten dengan imannya. Seseorang yang pernah mengalami anugerah Tuhan seharusnya memelihara imannya dengan konsisten. Ia tahu bahwa Allah satu-satunya sumber kebenaran, sehingga ia tidak menjual imannya untuk apapun. Yosafat adalah seorang anak Tuhan yang belajar dari pengalaman iman, lalu hidup konsisten dengan imannya. Ia tidak mau gegabah menuruti nasihat Ahab untuk berperang bersama melawan Aram (ayat 22:1-28). Ia meminta nasihat nabi Allah sebelum melakukannya. Ia mengalami anugerah Tuhan, ketika ia ikut Ahab memerangi Aram. Seharusnya ia mati dalam peperangan itu, tetapi karena anugerah Tuhan, ia selamat dan Ahab yang mati (ayat 22:29-40). Bagi Yosafat pengalaman berharga ini menyebabkan imannya makin teguh pada Tuhan. Alkitab mencatat ia mengikuti jejak ayahnya, Asa yang saleh (ayat 43). Ia melakukan lebih dari Asa, yaitu menghapuskan praktek pelacuran bakti yang masih ada pada masa sebelumnya (ayat 47). Ada satu hal yang secara konsisten Yosafat terapkan. Walaupun ia hidup berdamai dengan raja Israel, yaitu Ahab dan kemudian Ahazia, anak Ahab (ayat 45), ia tidak mau terlibat lagi dengan "permainan" politik. Ia tahu turut serta dengan orang tidak seiman lebih banyak menghasilkan kerusakan daripada kebaikan. Konsisten dengan iman berarti konsisten menghindarkan diri dari persekutuan dengan orang yang tidak seiman, serta konsisten memuliakan Tuhan dengan kehidupannya. Doaku: Tuhan tolong aku menjadi anak-Mu yang konsisten menjalani hidup dalam anugerah-Mu. |
(0.16484742413793) | (2Taw 35:20) |
(sh: Ketika Yosia gagal (Minggu, 14 Juli 2002)) Ketika Yosia gagalKetika Yosia gagal. Suatu kisah sedih menutup catatan penulis Tawarikh tentang Yosia. Syair-syair ratapan mengenai kematian Yosia bahkan masih dinyanyikan hingga zaman setelah pembuangan (ayat 25). Raja yang diingat karena perbuatan-perbuatannya yang saleh itu (ayat 26) harus mati karena sekali saja gagal menaati kehendak Tuhan. Dosa raja-raja Israel adalah dosa bersandar kepada kekuatan negara lain demi kelangsungan negara dan bangsanya, dan bukan bersandar kepada Allah dan rencana-Nya bagi Israel. Dosa ini Yosia buat pula. Sukar bagi kita untuk mengerti motivasi Yosia berperang melawan Firaun Nekho tanpa menyadari hal berikut: Nekho berangkat untuk membantu Asyur yang sedang melemah melawan kekuatan Babel yang terus menanjak, sementara Yosia melihat Babel sebagai negara yang berpotensi untuk menolongnya menghadapi Asyur. Maka, majulah Yosia menghadang agar Nekho tidak membantu Asyur. Langkah ini tidak hanya menunjukkan kegagalan Yosia bersandar kepada kekuatan Tuhan karena terlalu mengandalkan kekuatan manusia, tetapi juga kegagalannya untuk taat. Kata-kata dari Nekho adalah pesan Allah (ayat 21-22). Akibatnya, Yosia terluka parah, walaupun ia telah menyamar pada saat berperang melawan Mesir. Kematiannya menyebabkan Yerusalem dan Yehuda, bahkan nabi Yeremia, berkabung (ayat 24-25). Tragis, karena justru pada saat-saat seperti ini Yehuda membutuhkan pemimpin seperti Yosia. Renungkan: "Prestasi" rohani yang pernah dicapai seseorang Kristen patut membuat orang agar lebih hati-hati karena ia tidak kebal dari dosa pengandalan diri sendiri dan mengabaikan kehendak Tuhan. |
(0.16484742413793) | (Ayb 15:1) |
(sh: Ada penghakiman bagi orang yang fasik (Minggu, 28 Juli 2002)) Ada penghakiman bagi orang yang fasikAda penghakiman bagi orang yang fasik. Untuk kedua kalinya Elifas berbicara kepada Ayub. Isi pembicaraannya sedikit lebih pendek dari nasihat pertamanya, namun tetap dengan keyakinan yang sama: Ayub telah berdosa dan Tuhan sedang menghukumnya! Elifas malah menegur Ayub dengan keras. Sayangnya, teguran yang keras ini tidak mengenai sasaran dan malah makin memperdalam luka pada hati Ayub. Ayub bukanlah orang yang sempurna, namun ia bukanlah orang yang tidak takut kepada Allah. Sewaktu ia berseru pada Allah bahwa ia tidak bersalah, ia bukannya sedang mengklaim dirinya suci, bersih tanpa dosa. Ayub hanya ingin mengatakan bahwa penderitaan yang sedang dialaminya tidak sebanding dengan perbuatan dosanya. Ayub telah berusaha untuk hidup takut kepada Tuhan dan tidak bermulut licik. Walau salah sasaran, teguran Elifas mengandung kebenaran yang harus dipahami oleh orang percaya, yaitu bahwa orang yang tidak takut akan Tuhan "tidak akan luput dari kegelapan" (ayat 15:30). Mungkin, kita yang selalu berusaha dan mencoba agar hidup benar di hadapan Tuhan sering kali merasa terganggu oleh orang yang hidup tidak takut kepada Tuhan. Kita marah kepada mereka yang berhati jahat dan bermulut licik. Kita berharap agar keadilan ditegakkan dan hukuman dijatuhkan kepada mereka sesuai dengan perbuatannya. Renungkan: Tuhan tidak buta dan tidak tuli; Ia melihat dan mendengar segalanya. Orang yang tidak takut akan Tuhan sesungguhnya sedang menantikan gilirannya untuk menerima ganjaran Tuhan. Ada dua hal yang patut kita ingat: Tuhan itu adil dan Ia tidak salah menghakimi kita! |
(0.16484742413793) | (Mzm 43:1) |
(sh: Mohon keadilan pada Allah. (Selasa, 16 Desember 1997)) Mohon keadilan pada Allah.Mohon keadilan pada Allah. Iman dan perilaku sosial. Menjaga diri terhadap kejahatan, menyikapi orang yang kejahatannya membuat kita menderita adalah hal yang sangat sulit. Sebagai manusia yang diciptakan Tuhan dengan kapasitas sosial, kita memerlukan sesama saudara seiman yang dapat saling menguatkan. Gereja Tuhan harus dapat berfungsi sebagai kesatuan yang di dalamnya orang secara riil saling menerima sebagai suatu keluarga iman. Hanya di dalam konteks persekutuan yang mampu menjadi suatu masyarakat baru itulah orang beriman dapat menangkal kejahatan di dalam masyarakat lama yang penuh dosa ini. Renungkan: Karena Allah kasih dan adil, Kristen tidak membalas kejahatan tetapi mengampuni dan memohon Tuhan menegakkan keadilan-Nya. Doa: Kristus, Engkaulah harapan jiwaku dalam suka duka. |
(0.16484742413793) | (Mzm 46:1) |
(sh: Perlindungan dan kekuatan. (Jumat, 19 Desember 1997)) Perlindungan dan kekuatan.Perlindungan dan kekuatan. Allah memusnahkan sumber ancaman. Perang adalah salah satu dari sekian banyak hal yang mengancam kelangsungan hidup manusia. Demikian juga segala macam kejahatan. Tuhan sendiri menciptakan kedamaian sejati; menghadirkan kasih, setia, persaudaraan, kesetiaan, dan saling hormat yang akan membuat masyarakat manusia mengalami kemanusiaan secara terhormat. Renungkan: Kota-kota kita masa kini makin disesaki oleh berbagai jenis kekerasan dan kejahatan. Bagaimana Kristus sebagai pemelihara hidup dapat kita saksikan bila gereja sendiri tidak memiliki kedamaian? |
(0.16484742413793) | (Mzm 49:1) |
(sh: Utamakan yang terutama. (Senin, 22 Desember 1997)) Utamakan yang terutama.Utamakan yang terutama. Allah Penebus kita. Di pasar budak zaman dahulu, para budak harus ditebus untuk dimerdekakan. Karena itu seseorang harus membayarnya (ayat 8,9,16). Segala kekayaan tidak mungkin dapat menebus kita dari cengkeraman maut dan Iblis! Bila perhatian Anda terpusat pada soal harta, sekaranglah saatnya mencari Tuhan untuk memberikan arti hidup sejati. Tuhan Yesus meninggalkan kekayaan surgawi-Nya untuk mencari Anda. Sudahkah Anda meresponi Dia dengan benar? Renungkan: Orang yang menjadikan hal-hal kekal sebagai bekal hidup utama, orang itu akan mampu mengatur hal-hal sementara dengan benar. Doa: Mampukanku menyerahkan mamon dan mengutamakan-Mu. |
(0.16484742413793) | (Mzm 54:1) |
(sh: Mengandalkan pertolongan Tuhan. (Selasa, 03 Maret 1998)) Mengandalkan pertolongan Tuhan.Mengandalkan pertolongan Tuhan. Iman yang berserah dan berharap. Inilah kunci kesuksesan Daud menguasai keadaan dirinya. Jelas sekali bahwa Daud mengimani Allah yang adil, berkuasa dan maju membelanya (ayat 6). Hal itu pulalah yang membuat Daud tidak terjebak dan terbenam dalam kemalangannya. Iman yang membuatnya mengenal Allah dengan jelas, membuat ia mampu berserah, berharap penuh dan memperoleh hikmat untuk bertindak bijak. Renungkan: Pengalaman sesakit apa pun bila dihadapi dengan iman teguh, justru akan melahirkan sikap hidup terpuji. Doa: Tuhan, ajar kami melihat kepahitan dalam pandangan-Mu. |
(0.16484742413793) | (Mzm 58:1) |
(sh: Teguran kepada Penguasa. (Selasa, 21 April 1998)) Teguran kepada Penguasa.Teguran kepada Penguasa. Tidak akan membiarkan. Kejahatan bersumber di hati. Berbagai kejahatan, termasuk kejahatan yang dibuat oleh para penguasa berasal dari hati yang tidak takut akan Tuhan. Karena itu masalah terdalam dari kejahatan bukan sekadar melanggar atau memutarbalikkan hukum, tetapi melawan dan berontak terhadap Allah. Bagi semua orang yang merindukan keadilan ditegakkan, ada Allah yang memberi keadilan di bumi (ayat 12). Kebangkitan Kristus membuktikan bahwa Allah serius ingin menghapuskan kejahatan dari bumi ini dan sedang menciptakan suatu generasi baru yang benar dan adil melalui Kristus. Peringatan: Jangan menyembah pembesar alim apalagi lalim, sembahlah Allah saja! |
(0.16484742413793) | (Mzm 73:21) |
(sh: Bersama Tuhan dalam pergumulan. (Sabtu, 08 Agustus 1998)) Bersama Tuhan dalam pergumulan.Bersama Tuhan dalam pergumulan. Iman yang dewasa. Di dalam Tuhan, Asaf bukan saja beroleh kehangatan pelukan Tuhan, tetapi juga pengenalannya akan Tuhan menjadi makin jelas dan dewasa. "Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya" (ayat 26). Iman yang dewasa, iman yang telah dimurnikan, adalah iman yang tidak lagi dikaitkan pada kondisi lahiriah dan berkat-berkat material. Iman itu bersandar penuh pada Allah saja dan menjadikan seluruh hidup baik yang sedang dilalui kini maupun tujuan kekal kelak sepenuhnya dari Tuhan, oleh Tuhan, untuk Tuhan saja. Doa: Dalam kepahitan dan kekecewaan, Engkaulah perlindunganku. |
(0.16484742413793) | (Mzm 75:1) |
(sh: Berdialog dengan Allah dalam pergumulan. (Senin, 10 Agustus 1998)) Berdialog dengan Allah dalam pergumulan.Berdialog dengan Allah dalam pergumulan. Yang merendahkan diri akan ditinggikan. Menghadapi musuh, Asaf dan orang Israel belajar merendahkan diri, mencari wajah Tuhan. Mereka menyerahkan ancaman dan penghinaan musuh kepada Tuhan. Semua musuh Israel yang hebat, kuat dan sangat terkenal seperti Asyur dan Mesir akhirnya dapat mereka taklukkan. Tuhan berperang bagi umat-Nya, dan menguatkan umat-Nya (ayat 11b). Kita tidak perlu meniru cara-cara dunia, mencari kedudukan dan nama dengan mengorbankan orang lain. Hal demikian tidak akan bertahan lama. Allah sendiri pada waktunya akan meruntuhkan kemegahan itu. Kebesaran sejati ada pada pihak yang merendahkan diri dan memuliakan Allah saja. |
(0.16484742413793) | (Mzm 78:17) |
(sh: Dosa terhadap Allah. (Jumat, 14 Agustus 1998)) Dosa terhadap Allah.Dosa terhadap Allah. Pemeliharaan Tuhan. Kegersangan alam padang pasir yang panas terik, sangat menyiksa perjalanan umat Israel menuju ke tanah Perjanjian. Kehausan yang luar biasa seolah memicu amarah mereka kepada Musa. Meski sikap mereka jahat di mata Allah, namun Allah tetap bersabar dan berbaik hati memenuhi kebutuhan makan minum mereka. Kesulitan ekonomi yang menimpa bangsa kita membuat hampir semua orang kini sulit beroleh kebutuhan pokok. Kita boleh berjuang dan memohon kepada Tuhan, namun janganlah ikut-ikut sikap tak beriman yang menghasilkan kejahatan. Doa: Hantarkan kami, ya Roh Kudus, dalam melewati hari-hari hidup yang keras ini. Jangan biarkan kami terbawa oleh pencobaan dari iblis. Amin. |
(0.16484742413793) | (Mzm 93:1) |
(sh: Tuhan Raja yang kekal dan Hakim yang adil. (Sabtu, 7 November 1998)) Tuhan Raja yang kekal dan Hakim yang adil.Tuhan Raja yang kekal dan Hakim yang adil. Allah gunung batu perlindunganku. Orang-orang congkak dan fasik tidak menghiraukan Tuhan. Mereka meremukkan umat Tuhan, menindas dan berkata: Tuhan tidak melihatnya (ayat 94:5-7). Apa jalan keluar bagi si tertindas bila mengalami kesukaran dan penderitaan karena kejahatan orang lain? Berdiam diri, pasrah? Tidak! Adukan semua perbuatan jahat mereka pada Allah, Gunung batu perlindungan. Dia akan turun membela umat-Nya. Bacaan hari ini bermakna pengharapan: 1) berbahagialah orang yang dihajar dan diajar Tuhan melalui firman-Nya (ayat 94:12-13); 2) Allah tidak akan meninggalkan umat-Nya yang mengalami penindasan dan penderitaan; 3) Allah akan memberi penghiburan. Orang beriman tidak dipanggil untuk hidup pasif. Orang beriman harus memperingatkan orang fasik, menegur dan menasihati mereka untuk bertobat. Doa: Terima kasih Tuhan atas perlindungan dan pengajaran-Mu. |
(0.16484742413793) | (Mzm 101:1) |
(sh: Hidup dengan benar (Selasa, 23 Maret 1999)) Hidup dengan benarHidup dengan benar. Barangkali mazmur ini ditulis oleh Daud ketika dia baru memulai tugasnya sebagai raja. Dengan semangat dan keinginan menggebu-gebu dia bertekad untuk hidup benar dan menjunjung nama Tuhan dalam setiap tindakannya. Menurut Daud, hal yang harus dilakukan untuk memiliki hidup benar di hadapan Tuhan adalah menghindarkan diri dari perkara kejahatan, menghindari para pemfitnah dan tidak menjadi sombong (bdk. Mzm. 1). Mempraktekkan tekad memang tidak semudah mengucapkannya. Daud menyadari hal itu, karenanya dia mengharapkan pertolongan dari Tuhan (ay. 2). Tanggung jawab seorang hamba Tuhan. Sebagai hamba-Nya, Daud bertanggung jawab mengarahkan rakyatnya untuk melakukan perbuatan yang berkenan di hadapan Allah. Melalui nazar yang diucapkannya, Daud telah menunjukkan bagaimana seharusnya hamba Tuhan mempertanggungjawabkan tugas dan kepercayaan yang diberikan Allah. Sebagaimana Daud, kita pun dituntut untuk mengarahkan jemaat bertindak benar di hadapan Allah. Renungkan: Hidup benar di hadapan Tuhan, bukanlah sekadar menghindarkan diri dari yang jahat atau dosa. Hidup benar yang berkenan di hadapan Allah sebenarnya berakar pada kesediaan mengarahkan diri untuk taat penuh pada kehendak Allah! |
(0.16484742413793) | (Mzm 110:1) |
(sh: Duduk di sebelah kanan Allah (Kamis, 13 Mei 1999)) Duduk di sebelah kanan AllahDuduk di sebelah kanan Allah. Tuhan berfirman agar Daud duduk di sebelah kanan-Nya. Sebelah kanan melambangkan kepercayaan. Tuhan memberikan kepercayaan kepada Daud untuk memimpin bangsa-Nya dan bahkan Tuhan sendiri yang akan bertindak mengatasi musuh-musuh Daud. Pemerintahan Daud adalah sah karena berdasarkan pada otoritas yang datangnya dari Tuhan. Tuhan adalah sumber dari segala kekuasaan dan kerajaan Daud. Peperangan Rohani. Pernyataan Allah bahwa Dia sendiri yang akan bertindak mengatasi "musuh-musuh" Daud bukan berarti bahwa tentara Daud hanya berdiam diri. Mereka harus maju (ay. 3), tetapi bukan dengan persenjataan atau pakaian baja yang lengkap, melainkan dengan kekudusan yang murni dan belum tercemari. Daud mengungkapkan bahwa "peperangan rohani" lebih dari peperangan jasmani. Untuk menjadi pemenang dalam peperangan ini seseorang harus memiliki kekudusan yang tak tercemari. Kristus yang berperang. Peristiwa salib Kristus adalah peristiwa peperangan terhebat sepanjang sejarah manusia, di mana kekudusan sedang diperjuangkan dan dipertaruhkan. Kekudusan menobatkan Kristus sebagai Pemenang atas maut. Marilah kita yang kudus bermegah dan menaruh harap penuh pada Kristus. |
(0.16484742413793) | (Mzm 116:1) |
(sh: Tiga dimensi waktu (Senin, 16 Agustus 1999)) Tiga dimensi waktuTiga dimensi waktu. Kristen hidup dalam tiga dimensi waktu yaitu masa kini, masa lalu, dan masa depan, sesuai dengan ungkapan pemazmur di pasal ini. Pada masa kini ia mengasihi Allah (1), pada masa lalu: "Ia mendengarkan suaraku" (1), dan di masa depan "seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya" (2). Pemazmur sendiri hidup dalam tiga dimensi: setelah doanya terjawab (masa lalu), dia mengasihi Allah (masa kini), dan dengan permohonan doa-doanya, ia melanjutkan hidup masa depannya. Kasih karunia penggerak tindakan. Dalam Mazmur ini, dimensi yang ke tiga merupakan tindakan konkrit, karena kasih karunia Allah sudah dilimpahkan kepada manusia (ay. 2, 13, 17). Bahkan di ayat 13, bila dilihat berdasarkan perspektif Perjanjian Baru tentang cawan Yesus, ini bermakna bagi setiap Kristen yang sudah menerima kasih karunia bahwa "mengangkat cawan keselamatan" berarti (a) bukti ia berserah dan percaya sepenuhnya kepada-Nya; (b) taat kepada-Nya dalam segala situasi; (c) memelihara persekutuan dengan-Nya; dan (d) tetap berpengharapan akan bersekutu dengan-Nya. Empat hal itu adalah ungkapan "aku mengasihi Tuhan" (ay. 1). Bila Mazmur ini ditempatkan dalam kehidupan Kristen, maka tiga dimensi waktu yang berkesinambungan itu hanya akan berakhir ketika Bapa memanggil kita pulang. |
(0.16484742413793) | (Mzm 119:17) |
(sh: Konsekuensi ketaatan (Sabtu, 21 Agustus 1999)) Konsekuensi ketaatanKonsekuensi ketaatan. Orang yang bertekad untuk taat pada hukum-hukum Tuhan tidak selalu akan hidup lancar dan luput dari kesulitan hidup. Bahkan musuh-musuh dengan sikap beludak tak henti menteror, ingin membuat hidup kita penuh aib (ay. 22, 23). Dunia cenderung membenci orang yang mengasihi Tuhan dan hidup dalam jalan-Nya. Meskipun situasi sulit berada di sekitar kita, Tuhan tetap berada di pihak kita, menghardik dan mendepak musuh. Petualangan maut pun dihancurkan dan kita yang taat kepada firman Tuhan berkesempatan memperoleh kemenangan. Firman yang meneguhkan. Melalui kuasa firman dan Roh Kudus, Tuhan menjaga dan melindungi kita. Di sinilah letak kebahagiaan kita yang tak kunjung rapuh oleh terpaan godaan musuh. Firman yang meneguhkan dan menguatkan kebahagiaan kita itu, melayakkan kita hidup sesuai kehendak Tuhan. Firman yang meneguhkan itu memotivasi kita untuk mengambil sikap tegas menghadapi segala situasi. Melalui pemazmur, firman yang meneguhkan itu mengisyaratkan agar kita mempertahankan kehidupan bersih, benar, mematuhi firman Tuhan, menjauhi dusta, dan berketetapan untuk setia pada firman-Nya. Doa: Ya Tuhan, ingatkanlah aku bahwa firman-Mu dasar yang teguh dalam hidupku. |
(0.16484742413793) | (Mzm 119:49) |
(sh: Firman yang menghibur (Senin, 23 Agustus 1999)) Firman yang menghiburFirman yang menghibur. Pernyataan pemazmur dalam perikop ini menyajikan tiga hal untuk direnungkan. Pertama, pemazmur mengungkapkan sikap hidupnya yang mengandalkan Tuhan sebagai satu-satunya sumber penghiburan dan pengharapan dalam kesengsaraan. Kedua, pemazmur mengingatkan orang-orang fasik yang melakukan penyimpangan terhadap Taurat Tuhan. Ketiga, pemazmur menjalin persekutuan yang baik dengan orang-orang yang takut akan Tuhan dan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya. Firman yang menyuarakan janji Tuhan adalah firman yang menghibur, meneguhkan dan menyelamatkan orang beriman sehingga mampu bertahan dalam penderitaan. Bagianku ialah Tuhan. Kehidupan pemazmur yang dipenuhi dengan syukur dan bakti kepada Tuhan, sungguh menyadari bahwa yang terutama dan terpenting dalam hidupnya adalah Tuhan. Oleh karena itu tak ada janji yang lebih indah selain berpegang pada firman-Nya. Ia senantiasa memperhatikan jalan-jalan hidupnya, apakah sesuai dengan peringatan-peringatan-Nya. Seorang yang hidup sepenuhnya bagi Tuhan tak pernah berlambat-lambat meninggalkan dosa, dan bersegera melangkahkan kaki menuju jalan-jalan-Nya. Renungkan: Dalam hidup Anda, siapa atau apa yang menjadi terutama dan terpenting? |
(0.16484742413793) | (Mzm 119:65) |
(sh: Seperti pengalaman pemazmur (Selasa, 24 Agustus 1999)) Seperti pengalaman pemazmurSeperti pengalaman pemazmur. Harta, pekerjaan, dan segala kesibukan sehari-hari dalam pekerjaan, keluarga, masyarakat, adalah penting dan merupakan karunia Tuhan. Karunia Tuhan yang baik itu tidak boleh ditinggikan sampai akhirnya menggantikan kedudukan Allah, Sang Pemberi. Inilah alasan mengapa pemazmur sampai sedemikian rindu memahami, melaksanakan dan setia pada firman Tuhan. Mungkinkah pengalaman pemazmur ini juga mampu memacu semangat dan tekad kita untuk memahami dan menjalani kehendak-Nya? Kita pasti dimampukan-Nya, sebab yang terpenting dalam hidup ini ialah berpegang dan berjalan dalam kebaikan Tuhan. Firman Tuhan dasar pertumbuhan. Banyak Kristen yang belum memiliki sikap seperti yang dimiliki pemazmur. Mengapa? Seringkali kerinduan pada firman Tuhan tidak diikuti oleh tekad dan semangat untuk setia menjalani kehendak-Nya. Pertumbuhan rohani kita tersendat karena tidak bertumbuhnya pengenalan kita akan Allah yang berfirman. Firman-Nya adalah makanan sehat dan bergizi bagi kerohanian kita. Renungkan: Tekad dan semangat untuk setia menjalani firman-Nya hanya akan ada dalam diri bila kita menyadari bahwa kita berasal dari Dia. Doa: Tuhan, tumbuhkanlah kesadaranku bahwa firman-Mu mengajarku mengerti setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupku. |
(0.16484742413793) | (Mzm 119:113) |
(sh: Taurat Tuhan adalah perisai (Minggu, 2 Juni 2002)) Taurat Tuhan adalah perisaiTaurat Tuhan adalah perisai. Pengalaman hidup pemazmur menunjukkan bahwa Taurat adalah perisai yang telah membela dan mempertahankan kesetiaannya kepada Tuhan dan janji-Nya (ayat 116). Ia juga menyadari bahwa usahanya untuk setia dan taat terhadap Taurat Tuhan bukanlah jalan untuk memperoleh keselamatan (ayat 117), "Sokonglah aku, supaya aku selamat." Bahkan ketika pemeras-pemeras menindas pemazmur (ayat 121,122), ia mengatakan, "Mataku sangat merindukan keselamatan ... dari pada-Mu dan ... " (ayat 123,124). Dengan demikian, walaupun pemazmur sudah sekuat tenaga berusaha setia dan menjalankan Taurat Tuhan, ia tetap sadar bahwa jaminan keselamatan itu ada pada Allah (ayat 122). Keselamatan yang dimaksudkan di sini juga berarti selamat dari godaan untuk berbuat jahat; selamat dalam menjalankan firman Tuhan agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan jahat. Hal ini tampak dari kata-kata pemazmur, "menjauhlah dariku, hai penjahat-penjahat; aku hendak memegang perintah-perintah Allahku "(ayat 115). Beberapa ayat dari pemazmur ini menggambarkan bahwa ia berada dalam keadaan tertindas. Tertindas bukan secara materiil, tetapi moril. Ia digoda untuk meninggalkan Taurat dan Allah. Saat itu, masa pembuangan, adalah masa pencobaan berat bagi mereka yang setia kepada Allah dan Taurat-Nya. Mereka dipaksa untuk hidup menurut kepercayaan bangsa Babel yang politeistis. Banyak orang percaya yang merasa kehilangan kesempatan untuk meraih keuntungan dari jalan-jalan yang jahat. Renungkan: Pernahkah Anda berdoa, "Ya Tuhan lepaskan aku dari godaan yang menggiurkan ini," ketika berhadapan dengan godaan yang jahat, tetapi menawarkan kesukaan dunia? |