Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 341 - 360 dari 539 ayat untuk Yohanes [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.14077924166667) (Yoh 3:1) (sh: Iman vs moralisme (Minggu, 30 Desember 2001))
Iman vs moralisme

Iman vs moralisme. Kepada orang yang memiliki moral dan etika yang tinggi, berita kesaksian tetap sama. Semua manusia harus percaya pada Yesus. Dalam 1:12-13 telah dijelaskan bahwa percaya pada Yesus identik dengan dilahirkan dari atas. Ketika berbicara dengan Nikodemus, Tuhan Yesus mengundangnya untuk percaya pada-Nya. Ia menekankan pentingnya dilahirkan dari atas. Nikodemus adalah orang yang saleh dan bermoral tinggi. Ia seorang tokoh agama. Yesus juga menerima kenyataan ketokohan Nikodemus di dalam masyarakat (ayat 10). Terhadap orang yang bermoral tinggi seperti Nikodemus, Yesus menegaskan keharusan dilahirkan dari atas. Dalam ayat 3, 5, 7, 11 Yesus menegaskan bahwa kelahiran dari atas merupakan keharusan mutlak. Dan ini berlaku universal, artinya kepada semua orang dan semua suku bangsa, tanpa memperhatikan gender atau usia (ayat 8).

Tanpa dilahirkan dari atas tidak mungkin manusia melihat Kerajaan Allah (ayat 3, 5). Kesalehan dan moral tinggi tidak dapat membawa manusia melihat Kerajaan Allah. Bagaimana dilahirkan dari atas? Dalam ayat 12, Yesus menegaskan kaitan kelahiran dari atas dengan percaya pada-Nya. Dalam 1:13, istilah dilahirkan dari atas diganti dengan istilah dilahirkan dari Allah. Kedua istilah tersebut sama maknanya. Hubungan percaya dan dilahirkan dari Allah terlihat jelas dalam 1:12-13.

Renungkan: Tidak perlu mengubah berita keselamatan ketika berhadapan dengan orang yang memiliki moral tinggi dan kehidupan yang sangat saleh. Semua harus percaya pada Yesus. Tanpa iman pada-Nya, tidak mungkin seseorang melihat Kerajaan Allah. Percaya pada Yesus bersifat mutlak.

PA 8:Yohanes 2:12-25

Keajaiban yang muncul di depan mata kita dengan kuat akan menyeret kita ke dalam berbagai perasaan yang diliputi kekaguman. Ia memiliki daya tarik yang sedemikian kuat, sehingga tanpa sadar membuat kita tercengang, terperanjat, dan terus mengikutinya. Demikian halnya dengan mukjizat- mukjizat yang dilakukan Yesus. Mukjizat-mukjizat itu menjadi daya tarik yang sedemikian besar pada masa itu. Namun, mukjizat-mukjizat itu bukanlah fokus utama yang menjadi sorotan Tuhan. Melalui tindakan-Nya yang radikal pada perikop ini, kita dapat melihat beberapa hal yang ditekankan-Nya.

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Apakah yang dilakukan-Nya di Bait Allah? Kapankah hal itu dilakukan-Nya? Mengapa Ia melakukan-Nya? Dan apakah yang menjadi perhatian-Nya (ayat 13-16)? Apakah yang seharusnya menjadi perhatian kita?

2. Hal apakah yang diingat para murid melalui peristiwa ini (ayat 17)? Hal apakah yang diingat para murid setelah Yesus bangkit dari antara orang mati? Apakah yang menuntun mereka pada iman (ayat 22)? Bandingkan iman mereka dengan iman banyak orang yang telah menyaksikan mukjizat-mukjizat Yesus! Iman seperti apakah yang dimiliki para murid?

3. Atas dasar apakah iman Anda seharusnya dibangun? Bagaimanakah peranan firman Tuhan dapat menuntun pertumbuhan iman Anda? Bagaimana Anda dapat meningkatkan ingatan Anda terhadap firman Tuhan?

4. Apakah tanda mukjizat Yesus yang menjadi bukti dari otoritas perkataan dan perbuatan-Nya (ayat 19-21)? Adakah Anda menyadari bahwa sebagai Kristen, Anda telah menerima dan menikmati hasil dari tanda mukjizat Kristus yang terbesar? Adakah Anda merasa kagum dengannya? Bagaimanakah Anda menyatakan rasa syukur atas karya Kristus ini?

5. Apa yang dimaksud dengan kalimat "Tetapi Yesus tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka"? Bagaimanakah Anda tahu bahwa Yesus mempercayakan diri-Nya kepada Anda?

(0.14077924166667) (Yoh 4:1) (sh: Percakapan di pinggir sumur (Sabtu, 02 Januari 1999))
Percakapan di pinggir sumur

Percakapan di pinggir sumur. Ucapan-ucapan pengajaran Yesus, tidak cukup bila hanya didengarkan. Ucapan-ucapan itu begitu menggelitik bahkan memancing hati dan pikiran untuk terlibat lebih dalam lagi. Percakapan Yesus dengan perempuan Samaria penuh dengan pengajaran-pengajaran yang luar biasa dalam maknanya. Pembahasan bergulir mulus dari soal air, timba dan sumur ke sosok Kristus, Sang Air Hidup. Yesus menampilkan suatu metode penginjilan pribadi yang mengesankan.

Dari air sumur ke Air hidup. Dapatkah air sumur, walau setimba banyaknya, melegakan dahaga jiwa dari rasa takut, kuatir, dan tidak aman? Perempuan Samaria ini memuaskan dahaga jiwanya dengan pengajaran-pengajaran yang benar dan itu didapatkannya dari Yesus, sang "Air hidup" (ayat 13, 14).

Respons yang tepat. Setiap orang yang belum mengenal Allah secara nyata, akan haus dan berusaha memuaskan kehausan itu dengan pelbagai cara. Seperti perempuan Samaria "haus" ini meresponi tawaran Yesus dengan kerinduan hati yang tepat (ayat 15), begitu jugalah seharusnya orang percaya terhadap pemberitaan firman Tuhan. Bukalah hati untuk menerima siraman "Air Hidup" yang melegakan.

Doa: Tuhan Yesus, terima kasih, Engkaulah Air Hidup kami sejati.

(0.14077924166667) (Yoh 4:27) (sh: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Bapa." (Senin, 04 Januari 1999))
"Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Bapa."

"Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Bapa." Pada episode kedua, pasal 4 ini menjelaskan saat para murid Yesus kembali dan mengajak Yesus makan (ayat 31). Tetapi pandangan para murid tentang makanan berbeda dengan pandangan Yesus. Bagi Yesus, selain bersifat jasmani, makanan itu adalah melakukan kehendak Allah, memenangkan jiwa yang terhilang. Para murid diutus bukan untuk memetik apa yang ada di bumi ini saja tetapi "memetik jiwa."

Satu untuk semua. Pertemuan perempuan Samaria dengan Sang Mesias membawa sukacita besar baginya. Ia bagaikan sebuah dinamit yang meletus di dalam sanubari, letupan bahagia yang mendorong kepada suatu tindakan baru. "Kini aku telah puas dan aku ingin agar orang lain pun mengalami apa yang telah aku alami." Tindakan baru yang dilakukan perempuan Samaria ini disebut penginjilan. Spurgeon, seorang pengkhotbah terkenal dari Inggris, pernah menyebutkan bahwa penginjilan itu bagaikan sebuah aksi seorang pengemis, yang pergi memberitahukan teman-teman seprofesinya, di mana untuk pertama kalinya ia menemukan roti. Wanita ini, walaupun cuma satu orang, akhirnya membawa orang sekampungnya untuk menemui Yesus.

Renungkan: Saudara, yang cuma satu orang sebenarnya dapat berbuat banyak untuk banyak orang. Mengapa tidak?

(0.14077924166667) (Yoh 4:43) (sh: Ditolak di negeri sendiri (Selasa, 05 Januari 1999))
Ditolak di negeri sendiri

Ditolak di negeri sendiri. Peristiwa yang terjadi di Samaria sangat bertolak belakang dengan peristiwa di Yudea. Dapat kita bayangkan, di negeri-Nya sendiri Ia ditolak, sebaliknya di Samaria, yang penduduknya dianggap kafir oleh orang-orang Yahudi, Yesus disambut dengan spontan dan semarak. Menakjubkan sekali, karena justru di Samaria Yesus diterima, diperlakukan layak dan memenangkan jiwa.

Percaya karena mukjizat. Kedatangan Yesus di Galilea, tepatnya di Kana (ayat 46), pasti mengundang minat orang banyak oleh karena mukjizat pertama yang dibuat-Nya (Yoh. 2). Kali ini mukjizat kesembuhan terjadi pada keluarga salah seorang pegawai istana (ayat 47-52). Yang menarik kita gali dari pengalaman pegawai istana ini adalah: a). menaruh harapan pada Yesus (ayat 47); b). mengikuti perkembangan dan membuktikan tindakan Yesus (ayat 52-53a); dan c). seluruh keluarganya percaya pada Yesus (ayat 53b).

Renungkan: Sewaktu kita meminta sesuatu pada Yesus, apakah kita mengikuti perkembangan tindakan Yesus? Kadang-kadang kita telah menerima apa yang kita minta tapi tidak menyadarinya. Orang ini percaya kepada mukjizat, masihkah kita bisa percaya akan campur tangan Allah walaupun tidak melihat mukjizat apa-apa?

Doa: Tuhan Yesus ampunilah kami, karena kami sering mengabaikan Engkau dalam kehidupan kami.

(0.14077924166667) (Yoh 5:1) (sh: Yesus dan Hukum Taurat (Rabu, 06 Januari 1999))
Yesus dan Hukum Taurat

Yesus dan Hukum Taurat. Hari ini kita melihat sebuah adegan baru. Bukan melulu mukjizat yang dibuat Yesus, namun dampak dari perbuatan-Nya. Yesus kini harus berhadapan dengan orrang Yahudi.

Tuduhan yang keliru. Di kalangan orang Yahudi, melakukan pekerjaan di hari sabat tidak dibenarkan. Lepas dari apa yang dipersoalkan, kita melihat bahwa tuduhan mereka terhadap Yesus ternyata keliru. Yesus tidak pernah bermaksud untuk meniadakan hari Sabat seperti yang dituduhkan kepada-Nya (ayat 18).

Pemahaman keliru tentang Sabat. Sabat diadakan bukan untuk menyusahkan, tetapi agar menjadi berkat. Orang Yahudi menambahkan banyak peraturan tentang Sabat yang pada awalnya tidak demikian, lalu akhirnya menyusahkan mereka sendiri.

Yesus adalah Tuhan atas Sabat. Di sini kita melihat bahwa Yesus bebas untuk melakukan aksi-Nya (ayat 17), apalagi yang diperbuat-Nya itu adalah perbuatan yang baik. Dia bukan pelanggar hukum Sabat. Di mana wewenang-Nya? Wewenang-Nya ada pada diri-Nya sendiri, sebab Ia adalah Tuhan atas segalanya termasuk Sabat.

Doa: Tuhan Yesus, kami bersyukur untuk setiap hari yang Engkau beri untuk kami lalui.

(0.14077924166667) (Yoh 5:19) (sh: Kesaksian Diri dalam perbuatan-Nya (Kamis, 7 Januari 1999))
Kesaksian Diri dalam perbuatan-Nya

Kesaksian Diri dalam perbuatan-Nya. Keberadaan diri seseorang dapat dikenali melalui perbuatannya. Demikian halnya Kristus. Orang banyak sebenarnya telah mengenal keberadaan-Nya melalui perbuatan-Nya menyembuhkan seseorang yang selama tiga puluh delapan tahun menderita lumpuh. Meskipun mereka mengenali perbuatan-Nya yang ajaib, hati mereka tidak tergugah oleh pengenalan itu untuk menerima kehadiran-Nya. Padahal, tidak ada yang patut diragukan dalam diri Tuhan Yesus. Bukankah dalam kesaksian-Nya ditekankan bahwa apa yang dilakukan-Nya juga adalah perbuatan Bapa-Nya? Karena Bapa-Nya mampu, maka Ia sebagai putra Allah pun mampu melakukan pekerjaan Ilahi-Nya.

Hidup di dalam Kristus. Apa tanda bahwa seseorang itu hidup dalam Kristus? Ia hidup, tidak lagi mati secara rohani. Rohaninya hidup karena Allah Bapa bersama Putra telah menyatakan diri kepadanya. Sekarang Ia mengenal Allah yang benar. Bapa telah memberikan kuasa kepada Putra-Nya untuk memilih siapa yang hidup dan siapa yang mati secara rohani (27). Yang jelas orang ini bercirikan pembaruan iman percaya kepada Yesus Kristus, Putra Allah.

Doa: Tuhan, terima kasih atas hidup yang telah Engkau berikan kepada kami. Baharuilah hidup rohani kami demi nama-Mu!

(0.14077924166667) (Yoh 6:25) (sh: Kepuasan yang sesungguhnya (Senin, 11 Januari 1999))
Kepuasan yang sesungguhnya

Kepuasan yang sesungguhnya. Kebaktian Kebangunan Rohani lebih disukai daripada pembinaan-pembinaan rohani mendalam dan serius. Adakah kegiatan kebangunan rohani tersebut dilanjutkan dengan keseriusan membina diri bertumbuh dalam iman percaya? Orang banyak di masa Tuhan juga demikian. Mereka mencari Tuhan bukan supaya mereka tumbuh dalam pengenalan yang benar, yaitu meyakini bahwa Tuhan Yesus adalah yang diutus Allah, Mesias yang hidup. Pertemuan dengan Tuhan dalam kelompok besar tidak membawa mereka pada kesadaran melakukan kehendak Allah. Rasa lapar dan haus yang terus-menerus dirasakan adalah karena mereka tidak datang pada Roti Hidup yang sesungguhnya, Tuhan Yesus Kristus (35)

Jaminan keselamatan. Firman yang telah membuat kita percaya kepada Kristus adalah kebenaran yang sesungguhnya. Rintangan, hambatan, kesulitan dalam hidup dari berbagai pihak sepatutnya tidak meluluhkan iman percaya kita. Kita adalah orang-orang pilihan Allah, anak-anak Allah yang meyakini bahwa di dalam Kristus ada kehidupan kekal dan jaminan keselamatan.

Renungkan: Tanyakan kepada diri Anda, sudahkan iman percaya kepada Yesus Kristus itu membawa Anda mengalami kepuasan yang sesungguhnya?

(0.14077924166667) (Yoh 6:41) (sh: Roti Hidup dan Hidup Kekal (Selasa, 12 Januari 1999))
Roti Hidup dan Hidup Kekal

Roti Hidup dan Hidup Kekal. Setiap orang yang percaya kepada Kristus adalah orang yang menerima ajaran Bapa di dalam hatinya. Ajaran yang dimaksud adalah firman Tuhan yang didengar dan dipahami. Keyakinan kepada Yesus memberikan makna bahwa seseorang sudah tiba pada tahap dikenyangkan, dipuaskan oleh Roti Hidup. Tuhan Yesus dalam firman-Nya mengatakan bahwa siapa yang percaya padaNya akan memperoleh hidup kekal.

Sakramen Perjamuan Kudus. Apa yang Tuhan maksud ketika Ia berkata, "...makan daging-Ku ... minum darah-Ku ...?" Iman kepada Kristus adalah respons aktif seseorang yang menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamatnya. Iman ini mempercayai bahwa darah dan tubuh Kristus telah tercurah bagi manusia untuk menyelamatkan manusia dari hukuman kekal. Darah yang tercurah dan tubuh yang terkoyak di kayu salib ini menjadi satu-satunya sumber dan alasan mengapa Kristen hidup di segala zaman. Sakramen ini mengingatkan kita pada kematian dan pengorbanan Kristus. Mengikuti Sakramen berarti mempersegar iman percaya kita kepada-Nya.

Doa: Betapa besar rasa syukur kami kepada-Mu, Bapa pengasih jiwa kami. Kepada-Mulah kami percaya. Melalui sakramen perjamuan kudus, kami mengingat dan mengucap syukur atas pengorbanan-Mu.

(0.14077924166667) (Yoh 6:60) (sh: Tuhan Yesus sebagai Pemasok (Suplier)? (Rabu, 13 Januari 1999))
Tuhan Yesus sebagai Pemasok (Suplier)?

Tuhan Yesus sebagai Pemasok (Suplier)? Setelah mukjizat lima roti dua ikan, banyak orang berantusias mencari dan mengikuti ke mana pun Dia pergi. Mengapa banyak dari mereka akhirnya mengundurkan diri? Bila kita memutuskan untuk mengikut Tuhan Yesus demi memenuhi kebutuhan kita semata, berarti Dia hanya diimani sebagai Pemasok. Bila kebutuhan kita dipenuhi-Nya, semangat mengikut Dia berkobar-kobar. Sebaliknya, bila Sang Pemasok tidak lagi memuaskan keinginan hati, kita akan mengundurkan diri bahkan mungkin memutuskan hubungan dengan-Nya!

Tuhan Yesus sebagai Penebus! Dia sudah menyatakan: AKULAH ROTI HIDUP (6:35). Dengan penuh kasih Ia mempersembahkan hidup-Nya sebagai Roti Hidup yang dipecah-pecahkan, dihancurkan, supaya kita menerima anugerah untuk dapat hidup bagi-Nya. "Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal" (68). Mengikut Sang Penebus, berarti hidup kita sepenuhnya dipersembahkan untuk mentaati kehendak-Nya, menaati firman-Nya.

Renungkan: Siapakah Tuhan Yesus yang Anda imani? Sang Pemasok atau Sang Penebus?

Doa: Tuhan Yesus, Engkaulah Penebus kami, hidup kami milik-Mu sepenuhnya.

(0.14077924166667) (Yoh 7:25) (sh: Mengetahui namun tidak mengenal (Sabtu, 16 Januari 1999))
Mengetahui namun tidak mengenal

Mengetahui namun tidak mengenal. Kebanyakan orang Yahudi pada masa itu, beranggapan bahwa mereka mengetahui asal-usul Tuhan Yesus tetapi darimana asal-Nya mereka tidak tahu (27). Itulah sebabnya mereka menolak untuk percaya kepada Tuhan Yesus. Padahal sebenarnya pengetahuan mereka tentang asal-usul Tuhan Yesus itu pun tidak benar. Mereka tidak mengetahui bahwa Tuhan Yesus diutus oleh Bapa-Nya. Begitu banyak orang dari masa ke masa mempunyai pengetahuan yang salah tentang Tuhan Yesus. Akibatnya mereka tidak mengenal dan tidak percaya kepada-Nya. Betapa menyedihkan!

Mencari namun tidak menemukan. Kecemasan mulai timbul ketika Tuhan Yesus mengatakan akan datang saatnya, mereka akan mencari Dia, namun tidak menemukan-Nya. Kehadiran Yesus sebagai manusia di dunia tidak untuk selamaNya, karena Dia akan kembali kepada Bapa di surga, setelah menyelesaikan misi-Nya sebagai Juruselamat. Bila kita tidak sungguh rindu mengenal Dia dalam kebenaran-Nya, akan datang saatnya, kita tidak lagi dapat menemukan Dia. Karena itu carilah Tuhan, selama dia berkenan di temui (bdk. Yes. 55:6)

Renungkan: Apakah saya sudah mengenal dan bertemu Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saya sejati?

Doa: Tuhan Yesus, kami rindu mengenal-Mu dengan sesungguhnya.

(0.14077924166667) (Yoh 7:53) (sh: Adakah orang yang tidak berdosa? (Senin, 18 Januari 1999))
Adakah orang yang tidak berdosa?

Adakah orang yang tidak berdosa? Usaha orang Farisi untuk mencelakakan Tuhan Yesus terus dilakukan tanpa henti. Bahkan demi menjerat Dia, mereka melakukan tindakan yang sangat memalukan, dengan maksud menguji-Nya, dan tanpa belas kasihan (8:3), menyeret perempuan yang tertangkap basah berzinah (dan membiarkan yang laki-laki pergi!) ke hadapan-Nya. Mata hati mereka yang buta hanya melihat satu hal: menghukum orang berdosa. Pedih hati Tuhan Yesus menyaksikannya. Dia yang Suci, terdiam! Sementara mereka, ahli Kitab Suci, menyangka diri tidak bernoda, terus menantikan tindakan Yesus (8:7). Akhirnya, Tuhan Yesus menantang mereka: "Siapa tidak berdosa, yang pertama menghukum!" Sunyi. Seorang demi seorang pergi. Adakah yang tidak berdosa?

Tidak ada yang suci selain Dia! Hanya Dia satu-satunya yang suci, yang hati-Nya penuh cinta dan pengampunan. Dengan kasih yang kudus, Dia berkata: "Pergilah dan janganlah berbuat dosa lagi." Sepanjang abad dan masa, Dia tetap penuh kasih, pengampunan dan kekudusan. Ketika kita terjatuh, tersesat dalam dosa, dan tidak setia, Dia tetap setia (2Tim. 2:13). Kesetiaan-Nya telah mendahului kesetiaan umat.

Doa: Tuhan, apabila menyadari keberadaan kami di hadapan-Mu yang suci, tak ada kata lain yang terucapkan selain puji syukur kepada-Mu.

(0.14077924166667) (Yoh 8:12) (sh: Terang dunia (Selasa, 19 Januari 1999))
Terang dunia

Terang dunia. Kebanyakan orang telah mengenal arti kata "terang." Tanpa "terang" manusia tidak dapat melakukan aktivitas hidupnya. Para petani menggarap sawahnya dari matahari terbit sampai matahari terbenam, dlsb. Namun "Terang" yang disampaikan disini, bukan terang lampu, bukan terang matahari, dan bukan pula terang bulan tetapi "Terang Dunia." Terang itulah yang akan diam di dalam hati manusia. Itu berarti bahwa orang tersebut tidak akan melakukan hal-hal yang berhubungan dengan kegelapan, seperti menyeleweng, menipu, mencuri, membunuh, dll.

Tuhan Yesus bukan dari dunia. Ia menegaskan hal itu kepada orang banyak, yang sedang mendengarkan-Nya. Dalam keberadaan-Nya sebagai Manusia Sejati, Dia tetap memiliki keunikan karena tidak berasal dari dunia ini, sehingga Dia tidak akan mati karena dosa. Kekekalan-Nya membuktikan pada dunia bahwa Ia adalah Terang Dunia yang akan tetap menerangi dunia. Keyakinan ini harus menjadi dasar keyakinan Kristen. Dengan demikian, kita telah memiliki Tuhan yang hidup kekal dan yang dapat mendengar keluh kesah kita, serta yang dapat memberikan pertolongan tepat pada waktu-Nya.

Doa: Ya Tuhan jadilah terang dalam hatiku, supaya aku dapat berjalan dalam terang hidup itu.

(0.14077924166667) (Yoh 8:30) (sh: Kemerdekaan yang sejati (Rabu, 20 Januari 1999))
Kemerdekaan yang sejati

Kemerdekaan yang sejati. Menghadapi orang banyak yang makin bersemangat mendengar pengajaran-Nya, Tuhan Yesus mulai melanjutkan pengajaran mengenai "kemerdekaan." Pengajaran ini ditujukan kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya. Orang Yahudi yang sudah terbiasa dengan aturan-aturan yang ketat untuk menunaikan agama mereka. Ditekankan bahwa kemerdekaan yang di maksud menyangkut kemerdekaan jiwa, kebebasan dari belenggu dosa yang mengikat. Dan, hanya mereka yang sudah merdeka dan beriman kepada Anak Allah, Tuhan Yesus Kristus, yang sungguh-sungguh memperoleh kemerdekaan sejati.

Kemerdekaan Kristen. Walaupun secara fisik orang Kristen mengalami penindasan, hambatan, dlsb, tidak berarti bahwa secara jiwa pun mereka tertindas; namun secara praktis Kristen memiliki kemerdekaan jiwa yang sejati untuk beribadah dan berhubungan dengan Tuhan secara pribadi. Kemerdekaan Kristen diperoleh hanya bila seseorang tetap hidup sesuai firman Tuhan dan melakukan kebenaran Allah, walau di tengah penindasan, tekanan dan ancaman.

Doa: Ya Tuhan, terima kasih untuk kemerdekaan yang Engkau anugerahkan, sehingga kami bebas dari dosa; dan kami juga beroleh kemerdekaan untuk melakukan segala hal di dalam kehendak-Mu.

(0.14077924166667) (Yoh 8:48) (sh: Yesus ada sebelum Abraham (Jumat, 22 Januari 1999))
Yesus ada sebelum Abraham

Yesus ada sebelum Abraham. Perdebatan makin seru antara Tuhan Yesus dan orang-orang Yahudi. Mereka merendahkan Yesus dengan mengatakan bahwa Tuhan Yesus "kerasukan setan." Sikap mereka ini merupakan respons terhadap ucapan Tuhan Yesus yang tidak dapat mereka terima. Sebaliknya mereka menunjukkan sikap bermusuhan karena dituduh sebagai anak-anak Iblis (44). Yesus menegaskan bahwa sebelum Abraham ada, Dia sudah ada. Pernyataan ini membuktikan bahwa Yesus tidak gentar sama sekali menghadapi mereka. "Aku adalah Aku" (Kel. 3:14). "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah (Why. 1:8). Yesus adalah Allah yang ada karena diri-Nya sendiri yang kekal.

Keagungan Yesus. Dengan kewibawaan Ilahi, Yesus terus memberikan jawaban dan penjelesan-penjelasan jitu tentang diri-Nya. Tidak jarang jawaban-jawaban tersebut menusuk sampai ke jantung hati orang-orang Yahudi. Jawaban-jawaban Yesus ini, kiranya dapat menambah keyakinan kita terhadap diri Yesus. Walau dunia menolak, Kristen justru harus memancarkan terang firman dan kuasa-Nya.

Renungkan: Bagaimana wujud nyata kasih Anda kepada-Nya di tengah dunia yang menolak-Nya dan menolak Anda?

Doa: Ya, Tuhan Yesus, Allah yang kekal, mampukan kami untuk makin mengasihi-Mu, walau masih banyak orang tetap menolak-Mu.

(0.14077924166667) (Yoh 9:1) (sh: Sehat adalah berkat, sakit adalah kutuk? (Sabtu, 23 Januari 1999))
Sehat adalah berkat, sakit adalah kutuk?

Sehat adalah berkat, sakit adalah kutuk? Perdebatan dan penolakan yang terjadi tampaknya tidak membuat Yesus diam dan tak berbuat apa-apa. Tatkala Ia dan murid-murid-Nya berjumpa dengan seorang buta sejak lahir, Ia bertindak mengadakan mukjizat, menyembuhkan si buta. Halangan apapun tidak melunturkan kasih-Nya untuk menolong orang yang menderita. Secara ajaib setelah mata si buta dijamah Yesus, orang itu taat dan segera membasuh dirinya di kolam Siloam. Seketika itu ia pun dapat melihat. Tidak dapat dibayangkan betapa luapan gembira dan sukacita yang dialami si buta yang sekarang dapat melihat.

Ketaatan dan mukjizat. Tanpa membasuh mata di kolam Siloam pun sebenarnya Tuhan Yesus bisa mencelikkan mata si buta. Yang Yesus pentingkan dalam peristiwa ini adalah ketaatan. Ketaatan yang dibarengi rasa syukur kepada Tuhan memegang peranan penting, tidak hanya di saat kita membutuhkan pertolongan-Nya, tetapi di setiap saat. Mukjizat terjadi karena ketaatan terhadap firman Tuhan. Si buta yang celik matanya, mensyukuri pertolongan Tuhan. Ia tidak takut menghadapi orang-orang yang meragukan kesembuhan yang telah dialaminya.

Renungkan: Berbahagialah orang yang mempertahankan ketaatan karena percaya.

Doa: Ya, Tuhan, celikkanlah mata rohaniku untuk dapat setiap saat mensyukuri kasih-Mu kepadaku.

(0.14077924166667) (Yoh 9:24) (sh: Si buta melihat (Senin, 25 Januari 1999))
Si buta melihat

Si buta melihat. Ketika si buta dibuka matanya oleh Sang Pencipta, ia bersaksi "aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat." Tetapi ketika ditanya proses kesembuhannya, ia mengatakan bahwa mereka tidak akan mau mendengar penjelasannya. Karena itu, ketika ditanya oleh mereka tentang mukjizat yang dialaminya, ia menegaskan bahwa hanya seorang yang berasal dari Allah yang berkuasa memelekkan mata orang yang lahir buta. Orang itu melihat kebenaran, namun Tuhan Yesus mengatakan mereka buta. Sebaliknya, si buta yang dibukakan matanya, mampu melihat kebenaran yang sejati di dalam Dia.

Yang melihat si Buta. Tuhan Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai Anak Manusia, yang membuka mata buta dan yang menghakimi mereka yang menganggap diri melihat, tetapi sebenarnya mereka "buta." Mata yang dibukakan hingga dapat melihat terang adalah karya ilahi. Tak seorang pun dapat melihat kebenaran melalui Taurat Musa dengan usahanya sendiri. "Mata buta yang terbuka adalah mukjizat Tuhan, Sang Pemberi Hukum, yang berkenan membukakan diri-Nya untuk dilihat si buta." Apa yang dimengerti orang Farisi tentang "buta" dan "melihat" adalah dalam pengertian hurufiah, sedangkan yang dimaksudkan Tuhan Yesus adalah makna rohani.

(0.14077924166667) (Yoh 10:1) (sh: Tipe gembala (Selasa, 26 Januari 1999))
Tipe gembala

Tipe gembala. Yesus mengatakan ada dua tipe gembala. Tipe pertama, gembala yang sama sekali tidak dikenal oleh kawanan dombanya. Gembala tipe ini tidak segan untuk melukai domba-domba itu karena bukan miliknya. Gambaran ini memiliki kesamaan dengan tipe gembala yang diutarakan dalam Yehezkiel 34. Tipe kedua, gembala yang mengenal dengan baik setiap nama dan suara domba-dombanya, dan sebaliknya, domba-domba itu juga mengenal suaranya. Tidak hanya itu, domba yang sakit dirawatnya, yang luka dibalutnya, yang hilang dicarinya. Hanya Tuhan Yesus yang dapat menjadi Gembala yang baik bagi manusia.

Gembala Sejati. Tuhan Yesus bukan saja memegang peranan sebagai Gembala sejati yang menjamin keamanan dan kebutuhan masing-masing domba peliharaan-Nya, tetapi juga Pintu bagi domba-domba-Nya dan memberi hidup berkelimpahan. Bila seseorang menyerahkan dirinya untuk digembalakan oleh Gembala Sejati, yaitu Tuhan Yesus, akan didapatinya pengalaman hubungan kasih mengasihi. Sebaliknya, waspada terhadap "para gembala" palsu melalui ajaran-ajaran sesat mereka yang justru ingin membahayakan keselamatan para domba. Pastikan bahwa iman, harap dan kasih Anda sepenuhnya terpaut pada Tuhan Yesus Kristus.

Doa: Tuhan Yesus, Engkaulah Gembala sejati dalam hidup kami.

(0.14077924166667) (Yoh 10:1) (sh: Gembala vs pencuri (Sabtu, 18 Februari 2006))
Gembala vs pencuri

Judul: Gembala vs pencuri

Yehezkiel pernah menyampaikan khotbah keras yang menuding para pemimpin Israel sebagai gembala jahat karena berlaku zalim, bukan menjadi pelindung umat Tuhan (Yeh. 34:1-31). Pada saat itu, Allah menjanjikan akan membangkitkan gembala yang baik dari keturunan Daud yang akan menyelamatkan dan memelihara domba-domba Allah dari kejahatan para pemimpin mereka (ayat 23-24).

Tuhan Yesus adalah gembala yang baik itu. Dia datang kepada milik kepunyaan-Nya untuk melindungi dan memelihara mereka. Tuhan Yesus menjanjikan hidup yang berkelimpahan kepada setiap domba-Nya (Yoh. 10:10b). Ia mengenal setiap domba-Nya, demikian juga setiap domba mengenal Dia (ayat 3). Dia akan menuntun mereka menuju surga mulia (ayat 4). Siapakah pencuri dan perampok? Dari perikop-perikop sebelum ini, jelas para pemimpin agama Yahudi yang bertentangan dengan Tuhan Yesuslah yang disindir oleh perumpamaan ini. Mereka adalah gembala yang jahat, yang menguasai umat Tuhan bukan untuk kesejahteraan mereka melainkan untuk keuntungan dan kepentingan pribadi para pemimpin umat tersebut. Tuhan Yesus berkata, "Akulah pintu menuju domba-domba itu" (ayat 7). Semua pemimpin agama yang mengklaim diri sebagai gembala yang benar, namun tidak berasal atau tidak diutus Tuhan Yesus adalah pencuri dan perampok (ayat 8). Tujuan mereka hanya untuk menarik keuntungan dari umat Tuhan dan membinasakan mereka (ayat 10a). Ajaran mereka harus ditolak. Hanya ada satu pintu menuju pada keselamatan, yaitu melalui Tuhan Yesus (ayat 9).

Dengan menyebut diri gembala yang baik, Yesus mengklaim keilahian untuk diri-Nya. Dialah Sang Mesias, melalui siapa penyelamatan dan pemeliharaan Allah menjadi kenyataan. Oleh karena itu, Ia mengundang Anda untuk menjadi bagian dari kawanan domba-Nya. Sudahkan Anda menerima panggilan-Nya itu?

Responsku: _________________________________________________________________ _________________________________________________________________

(0.14077924166667) (Yoh 10:11) (sh: Bukan upahan (Rabu, 27 Januari 1999))
Bukan upahan

Bukan upahan. Gembala yang baik rela berkorban bagi kawanan domba-Nya tanpa pamrih, tanpa upah. Berbeda dengan gembala upahan yang melakukan tugas bukan karena tanggung jawab tetapi karena upah yang diterima. Ia tidak segan-segan lari meninggalkan kawanan domba yang dipercayakan kepadanya, bila kesulitan muncul tiba-tiba. Para gembala yang dimaksud Yesus mungkin sekali adalah para ahli Taurat dan orang Farisi yang menentang Dia, yang tidak memimpin umat kepada hidup. Mereka bukan menjamin keselamatan para domba tetapi justru mencelakakan.

Bukan sekandang tapi sekawan. Hal-hal yang Tuhan Yesus utarakan sebenarnya sangat sederhana dan sangat menentukan nasib manusia. Namun kesederhanaan pesan ini ternyata juga tak dipahami pendengarNya. Ketika Yesus mengatakan bahwa Ia pun menerima domba lain yang ingin dituntun-Nya dan bergambung bersama domba milik-Nya, terjadi pertentangan dan penolakan. Pernyataan Yesus: "Akulah Gembala yang baik, sebenarnya menegaskan bahwa banyak para pemimpin agama zaman itu, dan kini banyak gembala seperti Dia. Serahkanlah diri pada tuntunan kasih Yesus Kristus, Gembala yang baik, yang di dalam-Nya kita mendapatkan kebutuhan hidup masa kini dan kelak.

Doa: Tuhan terima kasih, bahwa Engkau bukanlah gembala upahan.

(0.14077924166667) (Yoh 11:1) (sh: Perwujudan kasih (Jumat, 29 Januari 1999))
Perwujudan kasih

Perwujudan kasih. Kasih Marta, Maria dan Lazarus, kakak beradik, kepada Yesus Kristus terjalin karena mereka pernah mengalami kasih Tuhan yang besar. Itulah sebabnya ketika Lazarus sakit keras, Marta dan Maria membagikan gumulan hati mereka kepada Tuhan yang mengasihi dan yang berkuasa. Bagi mereka, keyakinan akan kasih Tuhan merupakan sumber kekuatan hati. Namun, mengapa Yesus seolah menunda pertolongan-Nya? Bahkan timbul kesan bahwa Yesus menunggu sampai Lazarus mati. Apa sikap dan tindakan kita pada saat kekelaman? Lebih-lebih bila Tuhan seolah menunda pertolongan-Nya dan mengizinkan kemalangan itu semakin menjadi-jadi?

Bergegaslah datang kepada-Nya. Jangan izinkan kemalangan apa pun membuat kita ragu, apalagi undur dari kasih dan mengasihi Yesus Kristus. Bergegaslah mencari pertolongan pada Tuhan Yesus Kristus! Saat Tuhan Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke Betania untuk melihat Lazarus, murid-murid-Nya mungkin berpikir bahwa saatnya telah tiba bagi mereka untuk mati bersama Yesus, sebab orang-orang Yahudi sudah mencoba merajam Tuhan Yesus. Itulah sebabnya salah seorang murid-Nya berkata, "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia."

Renungkan: Ketika kesulitan, kemalangan, kesedihan, kekecewaan dialami, apakah kita meragukan kasih-Nya, atau semakin dekat dengan Dia.



TIP #02: Coba gunakan wildcards "*" atau "?" untuk hasil pencarian yang leb?h bai*. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA