(0.077206222857143) | (Why 10:1) |
(sh: Kitab Terbuka Lagi, ... (Selasa, 5 November 2002)) Kitab Terbuka Lagi, ...
Kitab Terbuka Lagi, .... Menjelang kedatangan saat yang paling menentukan itu, si pelihat menerima titah untuk menyampaikan Firman Allah kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa. Perlambangannya adalah memakan gulungan kitab tersebut, yang terasa manis di mulut namun pahit di perut. Maksudnya, keindahan firman Allah, yakni Injil itu, sebanding pula dengan konsekuensi yang dituntut bagi para pemberita dan orang-orang yang setia padanya. Injil seperti kata Paulus, "adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya" (Rom. 1:16), tetapi juga, karena kesaksiannya yang tuntas tentang Kristus dan karya-Nya, menuntut kesetiaan yang total yang tidak jarang harus dibayar dengan kepahitan penderitaan.
Renungkan: |
(0.077206222857143) | (Why 10:1) |
(sh: Tugas kenabian (Senin, 15 Agustus 2005)) Tugas kenabianTugas kenabian Yohanes melihat kemenangan dan kedaulatan Kristus. Banyak persamaan antara malaikat yang Yohanes lihat ini dengan penampakan Kristus di pasal 5 juga pasal 1 dan 2. Semua ciri Kristus ada pada malaikat ini: kuat, berselubungkan awan (bdk. Dan. 7:13), pelangi di atas kepala, wajah seperti matahari, dan kaki bagaikan tiang api. Ia memegang gulungan kitab yang tidak lagi tertutup (Why. 5). Ia berdiri di atas laut dan darat yang melambangkan pemerintahan dan penghakiman Kristus atas seisi ciptaan. Suaranya seperti singa yang mengaum (ayat 5:5; bdk. Am. 1:2). Bedanya gulungan kitab dalam pasal ini kecil ukurannya, mengisyaratkan kitab ini adalah intisari kitab di Wahyu pasal 5. Tujuh guruh itu masih dalam rangkaian tujuh tulah Allah untuk dunia ini. Tujuh meterai, sangkakala, dan bokor dibukakan, tetapi tujuh guruh itu harus dirahasiakan. Penampakan Allah yang sangat dahsyat terdengar sebagai guruh (Yoh. 12:28-29). Yohanes diminta untuk tidak mencatat suara tujuh guruh itu (Why. 10:7), namun hal itu segera akan terjadi. Maksudnya ialah bagaimana murka Allah itu terjadi tak dapat manusia ketahui sekarang, namun itu pasti terjadi. Kitab yang dibuka oleh Singa Yehuda itu, kini dibawa malaikat itu turun ke bumi (ayat 1). Kitab yang berisi keselamatan dan hukuman Allah itu kini harus dimakan oleh Yohanes. Nabi sejati harus menerima firman bagi dirinya dulu, baru ia beritakan (Yeh. 2:8-3:3). Dampaknya, sang nabi merasakan manis dan pahitnya firman. Manisnya firman bagi orang yang taat dan manisnya Injil bagi orang yang merespons; juga pahitnya konsekuensi negatif firman dari orang yang menolak taat, harus dirasakan oleh sang nabi. Kita pun harus memiliki visi jelas tentang Kristus dalam segala derita dan kemenangan-Nya, menaati perintah Allah dengan segala konsekuensinya, dan menghayati segenap firman dalam hidup agar kita boleh menjalankan tugas kenabian kini. Responsku: __________________________________________________________________________________________ |
(0.077206222857143) | (Why 12:1) |
(sh: Pergumulan dengan Sang Naga (Kamis, 7 November 2002)) Pergumulan dengan Sang Naga
Pergumulan dengan Sang Naga. Kehadiran Sang Putra membawa kekalahan telak bagi Iblis. Seperti kata Yesus, kedatangan-Nya ke dalam dunia ini laksana seorang yang merampok rumah seorang kuat. Ia menaklukkan Iblis, dan kemudian melalui Injil-Nya, manusia diselamatkan. Meskipun Iblis murka, tetapi ini menjadi pertanda bahwa nasib akhirnya sudah ditentukan dan tinggal menunggu waktu untuk menjalani kekekalan dalam penghukuman ilahi. Itulah sebabnya ia berupaya sekuat tenaga memerangi pengikut setia Kristus. Namun, Allah melindungi umat-Nya, meski mereka tetap harus mengalami berbagai-bagai perjuangan.
Renungkan: |
(0.077206222857143) | (Why 14:1) |
(sh: Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya (Sabtu, 9 November 2002)) Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya
Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya. Gereja yang menang menerima dan menyanyikan nyanyian baru, yakni nyanyian kemenangan yang sarat dengan syukur yang memegahkan Allah yang berkenan menganugerahkan kemenangan akbar kepada mereka dalam peperangan dahsyat melawan musuh-musuh mereka yang bermaksud memalingkan kesetiaan mereka. Gereja yang di sorga adalah Gereja yang menang. Kemenangan itu diraih melalui perjuangan panjang menghadapi dosa, keduniawian, dan Iblis.
Renungkan: |
(0.077206222857143) | (Why 20:7) |
(sh: Puncak perlawanan, puncak penghukuman (Selasa, 19 November 2002)) Puncak perlawanan, puncak penghukuman
Puncak perlawanan, puncak penghukuman. Dalam doa dan penghayatan iman kita, kita mengakui bahwa Allah adalah Raja. Kini pemahaman iman itu mengambil wujud konkritnya. Bahwa Allah adalah Raja yang bertakhta, tidak berarti bahwa Allah hanya menikmati kemuliaan-Nya. Sebaliknya, Allah yang bertakhta itu adalah yang berdaulat memerintah dan mengadili. Drama eskatologis ini membentangkan kepada kita bahwa Ia pasti akan mengadili semua orang sesuai dengan perbuatannya (ayat 13). Hanya orang-orang yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan akan luput dari murka kekal-Nya yang adil dan mengerikan itu (ayat 15).
Renungkan: |
(0.066176766666667) | (Kel 32:11) |
(full: MUSA MENCOBA MELUNAKKAN HATI TUHAN.
) Nas : Kel 32:11 Doa syafaat Musa bagi umat Israel (ayat Kel 32:11-14) menunjukkan bahwa Allah menjawab doa-doa para hamba-Nya yang setia dan membiarkan mereka berperan serta dalam tujuan-tujuan dan keputusan-keputusan-Nya mengenai penebusan.
|
(0.066176766666667) | (Bil 6:23) |
(full: MEMBERKATI ORANG ISRAEL.
) Nas : Bil 6:23 Ayat Bil 6:22-27 menunjukkan tanggapan Allah yang pengasih kepada umat-Nya jikalau mereka memelihara kesucian di tengah jemaat dan mengungkapkan pengabdian dengan segenap hati sebagaimana terlihat dalam nazar seorang Nazir (lihat cat. --> Bil 6:2). [atau ref. Bil 6:2] "Memberkati" (Ibr. _barak_) mengandung ide bahwa kehadiran, tindakan, dan kasih Allah memasuki kehidupan dan lingkungan seseorang.
|
(0.066176766666667) | (1Raj 11:1) |
(full: SALOMO MENCINTAI BANYAK PEREMPUAN ASING.
) Nas : 1Raj 11:1 Pasal 1Raj 11:1-43 menguraikan kemerosotan rohani Salomo dan berbagai akibatnya.
|
(0.066176766666667) | (Ef 2:9) |
(full: BUKAN HASIL PEKERJAANMU.
) Nas : Ef 2:9 Orang tidak dapat diselamatkan oleh usahanya sendiri, perbuatan amal atau usaha sungguh-sungguh untuk menaati perintah Allah. Seorang hanya diselamatkan oleh kasih karunia Allah. Sebab-sebabnya adalah sebagai berikut:
|
(0.066176766666667) | (Yak 1:21) |
(full: BUANGLAH SEGALA SESUATU YANG KOTOR.
) Nas : Yak 1:21 Firman Allah, baik yang dikhotbahkan maupun yang tertulis, tidak dapat menguasai seorang dengan efektif kalau orang itu belum terpisah dari kekotoran dan kejahatan moral.
|
(0.066176766666667) | (1Raj 15:25) |
(sh: Anugerah Allah dan tanggungjawab manusia (Sabtu, 26 Februari 2000)) Anugerah Allah dan tanggungjawab manusiaAnugerah Allah dan tanggungjawab manusia. Kalau Yerobeam, pegawai Salomo, bisa menjadi raja atas 11 suku Israel, semata anugerah Allah. Siapa Yerobeam, tidak ada "darah biru" mengalir dalam dia, namun Tuhan mempercayakan takhta Israel kepada dia. Konsekuensi terhadap anugerah yang ajaib ini antara lain Yerobeam seharusnya hidup dan memerintah Israel dengan penuh tanggung jawab kepada Tuhan. Tetapi Yerobeam berpaling kepada Tuhan. Ia telah mengawali dinasti Kerajaan Israel utara dengan beroposisi terhadap hukum Kerajaan Allah yakni harus mengutamakan dan beribadah kepada Allah saja. Nadab pun seperti kata pepatah "buah jatuh tak jauh dari pohonnya". Anugerah mulia yang tidak dipertanggungjawabkan hanya berlaku atas 2 generasi, selama 24 tahun, Nadab hanya diberi kesempatan yang amat singkat, 2 tahun. Akhirnya seluruh keluarga Yerobeam punah sesuai firman Tuhan. Mencermati sejarah Israel yang ditokohkan keluarga Yerobeam, kita belajar bahwa Allah tidak membuat manusia sebagai "robot" dalam melaksanakan "skenario"-Nya. Allah memberi keleluasaan kepada manusia untuk memilih dan menentukan sikap hidupnya. Kalau manusia taat, Allah akan memberkati, kalau ia membelakangi Allah, kutuk Allah akan ada atas-Nya. Allah tidak pernah diam sepanjang masa hidup manusia. Ia senantiasa terlibat. Bila saat ini kita tidak melihat tindakan Allah, tidak berarti Ia membiarkan semua berlalu tanpa pengawasan-Nya. Pada waktu-Nya, Ia akan bertindak dan manusia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Allah. Tidak ada satu pun yang tersembunyi dari hadapan Dia dan yang tidak diperhitungkan-Nya. Allah yang telah menyatakan anugerah dan kasih setia-Nya juga adalah Allah yang adil dan murka terhadap dosa. Renungkan: Generasi yang bagaimanakah yang akan kita bangun? Kalau kita ingin memiliki generasi yang diberkati Tuhan, kita harus mengawalinya dengan hidup sesuai kehendak dan rencana-Nya. Setiap anugerah Alllah yang memberi kita kesempatan untuk berkarya selama kita hidup hendaknya kita pertanggungjawab kan dengan penuh takut akan Dia. Seyogianya kita tidak hanya memberlakukan hal ini untuk diri kita saja, tetapi juga saat kita mempersiapkan anak-anak sebagai penerus generasi yang akan datang. Anugerah Allah telah disediakan bagi kita, hanya bagaimanakah kita mempertanggungjawabnya di hadapan-Nya. |
(0.066176766666667) | (Est 7:1) |
(sh: Tuhan di balik tragedi orang fasik (Rabu, 27 Juni 2001)) Tuhan di balik tragedi orang fasikTuhan di balik tragedi orang fasik. Inilah suatu kisah tragis berawal dari "datanglah raja dan Haman untuk dijamu oleh Ester" (1) dan diakhiri dengan "Haman disulakan pada tiang yang didirikannya bagi Mordekhai. Maka surutlah panas hati raja" (8). Kisah ini berangkat dari permohonan dan pengaduan Ester kepada raja (2-6a) menuju percakapan raja dan Harbona tentang penyulaan Haman (8c-9b), memanas pada saat raja keluar ke taman istana dan menjadi semakin panas pada saat raja kembali ke dalam ruangan minum anggur (7a, 8a). Puncak kisah ini adalah: Haman yang sangat ketakutan berlutut pada katil tempat Ester berbaring untuk mengemis nyawanya (6b, 8b, 7b).
Inilah suatu ironi yang tak mudah dipahami oleh Haman orang
Amalek musuh orang Yahudi. Sama seperti rencana
terselubungnya berbalik menimpa dirinya, demikian pula
permohonan nyawa Ester berbalik menjadi permohonan
nyawanya (3-4; 7-8). Berbeda dengan Ester yang mendapat
kasih dan pembelaan Raja, dia mendapat tuduhan
melecehkan ratu di hadapan raja (5, 8). Sama seperti
kegeraman murka raja yang bernyala-nyala terhadap Wasti
(1:12; 2:1), demikian pula panas hati Raja terhadap
diri Haman. Ia yang ingin membinasakan semua orang
Yahudi karena satu diantaranya tidak mau berlutut di
hadapannya (3:5-7), kini harus berlutut di hadapan
seorang wanita Yahudi (8). Semula ia mendongakkan
kepalanya (3:1-2), tak lama kemudian ia harus
menyelubungi mukanya karena malu (6:12), dan kini
terpaksa diselubungi mukanya karena menanti hukuman
mati (7:8). Ia ingin menyulakan Mordekhai (5:14) tapi
raja menyulakan dirinya (7:8). Tuhan, Raja segala raja
dengan cara yang tak terlihat membuka selubung rencana
jahat Haman dan menjatuhkan kejahatan ke atas kepalanya
sendiri. Inilah penggenapan nubuat Bileam bin Beor
"Yang pertama di antara bangsa-bangsa ialah Amalek,
tetapi akhirnya ia akan sampai kepada kebinasaan" ( Renungkan: Bagaimana kesadaran tentang keadilan Allah menolong Anda melewati hari-hari ini? |
(0.066176766666667) | (Mzm 38:1) |
(sh: Sumber keselamatan yang mendekat pada masa kritis (Rabu, 8 Agustus 2001)) Sumber keselamatan yang mendekat pada masa kritisSumber keselamatan yang mendekat pada masa kritis. Seringkali dosa dan rasa sakit yang diakibatkannya membawa kita ke dalam pergumulan, kesedihan, dan penyesalan yang berat. Pada saat-saat seperti itu kita membutuhkan sahabat yang mampu menolong kita untuk bangkit kembali. Namun tidak jarang yang terjadi justru sebaliknya, orang-orang yang dekat dengan kita berbalik arah, memojokkan, menyingkirkan, dan membiarkan kita sendiri tak berdaya. Hal seperti inilah yang menjadi konteks pergumulan Daud ketika ia mengalami penderitaan karena beban dosa, rasa sakit, dan permusuhan dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Ia dengan sedih menyesali dosa, kesalahan, dan kebodohannya; gentar terhadap geram, murka dan amarah Tuhan yang menimpa dirinya (ayat 2-9); terasing, dikucilkan, dan disalahmengerti oleh orang-orang yang dekat dengannya, dan terlebih lagi Tuhan pun seakan-akan menjauh darinya (ayat 10-23). Semuanya ini mengakibatkan beban secara fisik dan mental yang menyusup ke dalam daging, tulang, kepala, pinggang, jantung, mata, telinga, mulut, jiwa, dan nyawanya (ayat 4, 5, 8-11, 13-14). Ia pilu menanggung bebannya: "Luka-lukaku berbau busuk, bernanah oleh karena kebodohanku (ayat 6) .. semuanya seperti beban berat yang menjadi terlalu berat bagiku (ayat 5) .. aku terbungkuk-bungkuk, sangat tertunduk, sepanjang hari aku berjalan dengan dukacita (ayat 7) .. aku kehabisan tenaga dan remuk redam (ayat 9) .. mulai jatuh karena tersandung, dan selalu dirundung kesakitan (ayat 18)". Namun Daud tidak terus-menerus membiarkan dirinya tenggelam dalam kesedihan yang mendalam. Ia mengarahkan pandangannya kepada Tuhan yang adalah sumber keselamatan (ayat 23) yang mengenalnya, mengetahui segala keinginan dan keluh kesahnya (ayat 10), serta menjawab doanya (ayat 16). Ia mengakui dosanya dan memohon agar Tuhan tidak menghukum dan menghajarnya, ataupun meninggalkan dirinya, namun sebaliknya dengan segera menolong dirinya (ayat 23). Tuhan adalah sumber keselamatan yang bersedia mendekat di masa krisis, Dialah jawaban bagi pergumulan Daud, dan kita semua yang bergumul melawan dosa. Renungkan: Pertanggungjawaban kita melawan dosa merupakan pertumbuhan rohani yang membawa kita semakin menghayati cinta kasih Tuhan. Apakah Anda berputus asa menghadapinya? Siapakah yang menjadi jawaban Anda dalam pergumulan ini? |
(0.066176766666667) | (Mzm 39:1) |
(sh: Perspektif kefanaan (Kamis, 9 Agustus 2001)) Perspektif kefanaanPerspektif kefanaan. Dunia ini bukanlah rumah kita untuk selama-lamanya. Kehadiran kita di dalamnya tidak lain hanyalah sebagai pendatang yang sedang numpang lewat dan kemudian pergi. Namun demikian kita seringkali dininabobokan oleh berbagai aktivitas yang sedemikian menyita waktu dan konsentrasi kita, sehingga tidak menyadari betapa singkatnya hidup ini. Ada begitu banyak kesia-siaan yang terus kita ributkan, tanpa pernah menyadari dengan sungguh-sungguh apa sebenarnya yang memberikan makna dari kehidupan dan segala aktivitas kita. Melalui Mazmur ini kita ditantang untuk merenungkan betapa singkat dan fananya hidup ini, sehingga melaluinya kita ditolong untuk dapat melihat fokus hidup dengan tepat. Melalui Mazmur ini Daud menghanyutkan kita ke dalam pergeseran fokus hidupnya. Mula-mula ia membawa kita masuk ke dalam pergumulannya tentang orang fasik yang ada di dekatnya (ayat 2-4); kemudian ia menuntun kita ke dalam kesadaran bahwa hidup manusia itu singkat, hampa, diliputi kekosongan, dan hanya berorientasi serta meributkan hal-hal yang sia-sia (ayat 5-7); dan pada akhirnya memperhadapkan diri kita pada berbagai kesalahan yang menyebabkan kita menjadi bahan ejekan orang fasik, dan berada di bawah disiplin serta murka Tuhan (ayat 8-14). Melalui pergeseran fokus ini ia mengajak kita menyadari kefanaan hidup manusia, sehingga kita pun tidak perlu lagi meributkan berbagai hal yang sia-sia, sebaliknya berkonsentrasi menghadapi permasalahan kita yang sebenarnya, yakni pelanggaran yang kita lakukan (ayat 9). Diagnosanya yang tepat ini mengarahkan kita pada penanganan yang tepat, yakni dengan menanti-nantikan dan hanya berharap kepada Tuhan (ayat 8), memohon agar Tuhan melepaskan diri kita dari pelanggaran (ayat 9), menghindarkan kita dari pukulan-Nya (ayat 11) dan memohon pertolongan Tuhan dengan cucuran air mata (ayat 13, 14). Renungkan: Seringkali kita meributkan hal yang sia-sia di tengah rentang waktu hidup yang singkat ini. Apakah sebenarnya fokus hidup kita? Apakah semuanya ini disebabkan karena adanya dosa yang menghambat hubungan pribadi kita dengan Tuhan yang mengakibatkan adanya kekosongan jiwa dan pergeseran fokus hidup kita? Biarlah perspektif kefanaan menuntun kita menemukan kembali fokus hidup yang benar. |
(0.066176766666667) | (Mzm 56:1) |
(sh: Biarkan aku berdiam diri seperti merpati (Selasa, 2 Oktober 2001)) Biarkan aku berdiam diri seperti merpatiBiarkan aku berdiam diri seperti merpati. Keterangan pembuka syair ini memberi petunjuk tentang latar belakang masa kembara Daud di Gat, ketika ia merasa sangat takut kepada Akhis, raja kota Gat (ayat 1Sam. 21:13; 22:1). Isi curahan hati Daud kepada Allah ini disusun menjadi dua bagian besar, yakni sebait pengulangan (ayat 5, 11, 12) dan sebuah konklusi ringkas (ayat 13, 14). Ketika pemazmur mengadu kepada Tuhan terlihat bahwa Allah berada di antara orang-orang yang tertindas dan orang-orang yang menghimpit dia dengan segala keangkuhan mereka (ayat 2, 3). Pemazmur mengalami dilema jiwa yang tercetus seolah bertentangan di dalam pernyataan: aku takut...aku tidak takut (ayat 4, 5, 12). Namun pergumulan sukma ini diatasi dengan kesadaran bahwa firman Allah tidak pernah gagal. Di dalam himpitan para musuhnya Daud memohon agar murka Allah yang adil itu meruntuhkan cemooh keangkuhan serta perilaku kesombongan orang Filistin (ayat 6-8). Di dalam penantiannya akan intervensi Allah, Daud bersikap seperti merpati yang jinak. Di tengah penganiayaan Saul, ia berdiam diri dan tetap sabar. Ia percaya bahwa Allah mengenal segala jalan yang menimpa kehidupannya (ayat 9). Setelah pemazmur dengan leluasa menyatakan isi batinnya, kini benak Daud meluap dengan ucapan syukur karena kebaikan Tuhan. Ia ingat akan nazarnya, bahkan lebih dari itu ia boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan (ayat 13, 14). Sama seperti merpati jinak (ayat 1) yang mengumpulkan kekuatan di dalam ketenangan jiwa, orang beriman pun dapat menyediakan diri untuk menulis atau melantunkan sebuah ode sakral. Sepanjang perjalanan hidup yang penuh dengan nuansa kejadian, kita membutuhkan belas kasihan Allah. Bila kita menyetujui hal ini, kita harus menaruh harapan kita hanya di atas pundak-Nya yang memberi proteksi penuh kepada kita. Kekuatan dalam kegalauan kita dapatkan dalam ketenangan diri bersama-Nya. Renungkan: Wahai saudara, pernahkah kita membiarkan diri kita berdiam diri seperti merpati tatkala kita dikejar-kejar oleh musuh yang melontarkan fitnah, perseteruan, ancaman, dan amarah walaupun kita tidak bersalah? Apakah langkah pertama kita mengadu adalah berlari kepada atasan, aparat keamanan, dan lembaga pengadilan? Cobalah berdiam diri sambil menghayati sebuah pujian, mazmur, atau firman- Nya. |
(0.066176766666667) | (Mzm 75:1) |
(sh: Cawan keadilan di tangan Tuhan (Selasa, 23 Oktober 2001)) Cawan keadilan di tangan TuhanCawan keadilan di tangan Tuhan. Mazmur ini merupakan nyanyian ajakan kepada umat Tuhan agar menantikan waktu Tuhan untuk menegakkan keadilan di atas bumi yang sudah rusak. Pemazmur mengajak kita untuk menyadari peran Tuhan sebagai Hakim atas alam ini yang akan mengokohkan penghakiman, sehingga kebenaran akan ditegakkan dan kejahatan akan dihancurkan. Inilah penghiburan bagi kita yang hidup di tengah masyarakat yang mempermainkan keadilan dan membiarkan ketidakbenaran semakin merajalela. Bumi dan penduduknya ini telah runtuh karena merebaknya ketidakbenaran. Namun Tuhan akan menegakkan kembali tiang-tiangnya yang telah roboh (ayat 4). Ia akan menentukan waktu penghakiman- Nya dan akan menyatakan kedaulatan kuasa-Nya. Ia akan melibatkan diri-Nya secara langsung dalam proses pengadilan ini (ayat 3). Ia memperdengarkan suara-Nya, menghardik orang-orang fasik yang menolak perintah-Nya untuk tidak membual, meninggikan tanduk mereka, dan mengajak-Nya bersitegang leher (ayat 5, 6), karena tidak ada suatu kuasa pun yang mampu menahan kedaulatan penghukuman-Nya. Tangan-Nya mengatur setiap peristiwa dan Ia berdaulat melaksanakan penghakiman-Nya. Tiada seorang pun yang mampu menghalangi-Nya untuk meninggikan atau merendahkan seseorang (ayat 7-8). Ia meramu penghakiman-Nya dalam cawan murka-Nya, dan akan diminumkan-Nya kepada orang-orang fasik sampai kepada ampas- ampasnya (ayat 9). Ia tidak lagi menunda penghakiman-Nya. Ia akan melakukannya dengan tegas hingga tuntas, sehingga kekuatan orang- orang fasik akan dihancurkan dan kekuatan orang benar akan dinyatakan (ayat 11). Atas perbuatan Tuhan ini, umat Tuhan akan bersyukur kepada Tuhan, menyerukan nama-Nya, menceritakan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib, bersorak-sorai, dan bermazmur selama-lamanya (ayat 2, 10). Renungkan: Kesabaran Tuhan dan realita penderitaan manusia karena hadirnya ketidakadilan, bukanlah akhir dari kisah umat manusia di bumi. Akan tiba saatnya bagi Tuhan untuk tidak lagi bersabar terhadap kelaliman dunia ini. Akan tiba waktunya bagi hadirnya kekuasaan tanpa agresi dan kemuliaan tanpa kesombongan. Bagaimanakah Anda dapat berperan dalam perealisasian penegakan keadilan ini? |
(0.066176766666667) | (Mzm 78:17) |
(sh: Mencobai Tuhan (Minggu, 4 September 2016)) Mencobai TuhanKita mungkin sering mendengar atau membaca bahwa "Israel mencobai Tuhan." Mungkin banyak di antara kita tidak benar-benar mengerti apa yang dimaksudkan dengan mencobai Tuhan. Untuk itu, mari kita melihat apa yang dimaksud dengan mencobai Tuhan seperti yang digambarkan dalam nas hari ini. Tuhan telah memperlihatkan banyak keajaiban agar Firaun bersedia membebaskan umat-Nya. Ia juga memberikan pemeliharaan-Nya yang ajaib kepada umat-Nya selama di padang gurun. Apa yang Tuhan nyatakan dan lakukan tidak membuat umat-Nya percaya dan mengandalkan Tuhan. Mereka berkata, "Sanggupkah Allah menyajikan hidangan di padang gurun? Memang Ia memukul gunung batu sehingga terpancar air dan membanjir sungai; tetapi sanggupkah Ia memberikan roti juga, atau menyediakan daging bagi umat-Nya? (19-20). Apa yang mereka katakan di sini dinyatakan sebagai "mereka mencobai Allah dalam hati mereka dengan meminta makanan menurut nafsu mereka" (18). Tentu saja Tuhan murka sebab mereka tidak percaya kepada-Nya dan tidak yakin akan keselamatan yang dilakukan-Nya (21-22). Tidak memercayai Tuhan sama halnya dengan mencobai Tuhan. Hal ini diteguhkan oleh apa yang Yesus katakan ketika Iblis meminta-Nya menjatuhkan diri hanya untuk membuktikan bahwa Ia adalah Anak Allah. Yesus menegaskan: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu" (Mat. 4:7). Pada dasarnya Iblis meminta Yesus untuk tidak percaya begitu saja, tetapi perlu pembuktian bahwa Ia adalah Anak Allah. Namun, Yesus memercayai ucapan Allah, sehingga tidak perlu meminta bukti apa pun. Jika mencobai Tuhan ada dalam ketidakpercayaan akan penyataan Tuhan, mungkin kita sering melakukan hal itu. Bukankah kita sering berpikir bahwa Tuhan tidak mengasihi kita ketika Ia tidak menjawab doa kita? Padahal, Tuhan telah menyatakan kasih-Nya kepada kita. Berhati-hatilah dan jangan terus-menerus mencobai-Nya! Hiduplah dengan iman dan percayalah pada firman-Nya walau kondisi kita tidak sesuai harapan. [IT] |
(0.066176766666667) | (Yer 23:9) |
(sh: Kristen dan pemimpin rohani (Sabtu, 7 Oktober 2000)) Kristen dan pemimpin rohaniKristen dan pemimpin rohani. Kualitas spiritual, moral, dan kemampuan seorang pemimpin menentukan kesejahteraan rakyatnya baik dalam negara, dalam usaha bisnis maupun dalam persekutuan gereja. Pemimpin harus menjadi teladan. Jikalau pemimpin jahat, celakalah mereka yang dipimpin. Itulah yang terjadi di dalam negara Yehuda pada zaman Yeremia. Masyarakat Yehuda dipenuhi oleh para nabi: pemimpin rohani profesional yang menyatakan dirinya sebagai 'juru bicara' Allah. Tidak seperti Yosia yang berkomitmen untuk melakukan keadilan dan kebenaran, para pemimpin rohani itu adalah nabi-nabi palsu sebab mereka hanya mengejar kejahatan, dan kekuatan mereka adalah ketidakadilan (10); mereka semua berlaku fasik (11). Untuk memperingatkan bangsa Yehuda, Yeremia memaparkan ciri-ciri nabi palsu. Pertama: mereka melakukan perzinahan dan penuh kebohongan (14). Kehidupan pribadi mereka tidak mencerminkan kemurnian moralitas yang tinggi seperti yang dituntut dari seorang pemberita firman Tuhan. Kedua: mereka tidak hanya melakukan segala kemaksiatan, tapi juga mendukung orang-orang lain yang melakukan hal itu (14). Mereka tidak pernah menekankan kekudusan dan kemurnian hidup di dalam pelayanan mereka. Mereka tidak pernah mendesak umatnya untuk memberikan komitmen penuh kepada Allah. Ketiga: mereka memberitakan pengharapan palsu (16). Khotbah mereka berisi berita-berita pop yang menyenangkan telinga dan hati kebanyakan orang. Janji kedamaian, kesehatan, dan kelimpahan hidup yang mereka wartakan bukan berasal dari Allah namun dari hasil rekayasa pikiran dan hati mereka yang jahat. Mereka tidak akan dapat menyuarakan suara Tuhan sebab hati dan kehidupan mereka jauh dari Tuhan sehingga mereka tidak tahu rencana dan kehendak-Nya (18, 22). Mereka yang mendengarkan nabi-nabi itu pun akan semakin jauh tersesat dari jalan Tuhan. Karena itu Allah sangat murka terhadap pemimpin yang menyesatkan 'rakyat'nya. (ay. 15 bdk. Mrk.9:42) Renungkan: Bagaimana dengan para pemimpin rohani kita? Kita memang tidak boleh menghakimi para pengkhotbah masa kini dan memberi mereka cap 'nabi palsu'. Namun kita harus selalu menggunakan kriteria ini untuk mengevaluasi siapa yang kita dengarkan dan siapa yang akan kita dukung pelayanannya khususnya dalam hal doa dan dana. |
(0.066176766666667) | (Yer 25:15) |
(sh: Allah pengendali sejarah bangsa (Rabu, 11 Oktober 2000)) Allah pengendali sejarah bangsaAllah pengendali sejarah bangsa. Firman Tuhan tentang piala amarah Tuhan atas bangsa-bangsa datang kepada Yeremia pada tahun keempat pemerintahan Yoyakim atau tahun pertama pemerintahan Nebukadnezar 605 s.M. (1). Piala murka Allah harus diminum oleh banyak bangsa secara bergilir dan berurutan. Bangsa Yehuda minum untuk pertama kali (29). Kemudian piala itu diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan setelah semuanya minum barulah Sesakh, nama lain dari Babel, meminumnya (26). Firman ini mengungkapkan bahwa kelak satu demi satu bangsa-bangsa yang disebutkan dalam ayat 18-25 akan mengalami penderitaan di tangan Nebukadnezar. Semua pernyataan Allah ini benar-benar terjadi di dalam sejarah dunia. Yehuda dihancurkan oleh Nebukadnezar dan sebagian besar rakyatnya dibawa ke Babel sebagai tawanan. Mesir tak kuasa membendung serangan Babel 3 tahun setelah firman ini datang kepada Yeremia (46:2). Filistin dihancurkan oleh air yang mengamuk dari utara - arah mata angin utara menunjuk kepada Babel (47:2). Bangsa Edom, Moab, bani Amon, raja Tirus, dan Sidon beserta para sekutunya menantang Babel (27:1-3) sehingga harus menanggung konsekuensinya (48:1-49:22). Raja-raja di daerah padang pasir seperti Dedan, Tema, dan Buz yang tinggal di bagian utara semenanjung Arab juga lari tunggang langgang dihalau oleh Nebukadnezar (49:28-33). Apa yang ingin diungkapkan melalui peristiwa yang pernah tercatat di dalam sejarah dunia ini? TUHAN Allah Israel adalah TUHAN semesta alam (15, 27-29). Firman, kekuasaan, dan kekuatan-Nya berlaku atas seluruh bangsa yang ada di dunia, bukan hanya kepada Israel. Kebenaran ini digambarkan melalui Yeremia yang diperintahkan untuk meminumkan isi cawan kepada segala bangsa. Kepada yang menolak, harus tetap meminumnya (17, 28-29). Mereka tidak mempunyai kekuatan untuk menolaknya, karena mereka diwajibkan oleh Allah. Siapa yang dapat mewajibkan bangsa-bangsa di seluruh bumi? Apakah PBB, IMF, Unesco, Nato, Amerika Serikat? Renungkan: Segala perubahan yang terjadi dalam peta politik, sosial, budaya, dan ekonomi tidak seharusnya membuat kita takut dan gentar sebab Allah yang memegang kendali. Itu semua tercatat dalam Alkitab kita. |
(0.066176766666667) | (Yeh 16:35) |
(sh: Dimurnikan melalui rasa malu terhadap dosa (Rabu, 29 Agustus 2001)) Dimurnikan melalui rasa malu terhadap dosaDimurnikan melalui rasa malu terhadap dosa. Seruan Yehezkiel pada bagian ini mempermalukan bangsa Israel di hadapan umum (ayat 35-43) dengan suatu perbandingan yang sangat memalukan (ayat 44-52). Mereka dibandingkan dengan Samaria dan Sodom yang dipandang rendah, namun ternyata lebih baik dari mereka. Bangsa Israel jauh lebih jahat dari mereka (ayat 47) dan kesalahan-kesalahan Sodom dan Samaria nampak benar jika dibandingkan dengan kejahatan Israel (ayat 52). Israel di sini digambarkan sebagai seorang ratu yang terhukum dan menjadi bahan olokan di antara bangsa-bangsa (ayat 44). Ia tidak lebih baik dari yang lain, bahkan secara keturunan mereka berasal dari keluarga yang hina (ayat 44,45). Ia adalah seorang ratu yang dipermalukan karena tidak mengingat dari mana ia berasal (ayat 43). Hukuman Tuhan atas Israel adalah sesuai dengan kejahatan mereka. Sebagaimana Israel mempertontonkan dirinya kepada para kekasihnya, demikianlah Tuhan akan memakai para kekasihnya untuk menghancurkan mereka. Hukuman Tuhan atas bangsa Israel bertujuan menghentikan persundalan mereka (ayat 35-41). Api cemburu dan amarah Tuhan yang suci baru akan reda jika murka-Nya sudah tertimpa atas Israel (ayat 42). Akar penyebab dari dosa Israel terletak pada kegagalannya untuk mengingat keadaan masa mudanya (ayat 43). Melalui bagian ini kita dapat mempelajari: [1] Israel menjadi rusak dan menerima penghukuman-Nya karena tidak menyadari dari mana ia berasal. Ketidaksadaran diri ini menjadikannya sombong karena merasa lebih baik dari yang lain dan tidak menyadari kesalahannya; [2] Tuhan yang suci tidak membiarkan umat-Nya berada dalam kondisi seperti ini, Ia menghancurkan kesombongan mereka dan memaparkan keadaan mereka yang sungguh memalukan; [3] Hukuman-Nya bertujuan memurnikan, sesuai dengan kejahatan yang mereka lakukan. Renungkan: Hadirnya rasa malu karena kesadaran akan dosa merupakan bagian penting dalam proses pengikisan kebebalan rasa tinggi hati. Hal ini merupakan indikasi adanya kepekaan terhadap dosa. Tuhan dapat memakai rasa malu ini sebagai alat penghukuman yang akan merobohkan kesombongan kita sehingga melaluinya kita dimurnikan. Masih adakah kepekaan terhadap dosa yang memperhadapkan diri Anda dengan rasa malu? |